Disusun Oleh :
Kelas VII A
Alhamdulillah, senantiasa kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah tentang “PENDAYAGUNAAN SAMPAH PLASTIK DI
LINGKUNGAN SEKOLAH MENJADI BARANG BERMANFAAT”. Makalah ini ditulis
untuk memenuhi syarat tugas akhir proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila SMP Islamiyah
Weru Tahun Ajaran 2022/2023.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan karya tulis ini masih jauh dari sempurna
serta kesalahan yang penulis yakini diluar batas kemampuan penulis. Maka dari itu penulis
dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Penulis
berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
A. Latar Belakang
Penggunaan plastik saat ini sudah menjadi kebutuhan seharihari dan tidak terhitung
produk plastik yang telah dipakai. Dari kantong plastik, botol minum, gelas plastik, pipa
paralon, produk furniture, tampat makan dan masih banyak lagi. Produk produk dengan
bahan plastik memiliki sifat ringan, daya tahannya baik, harga ekonomis, dan tahan terhadap
bakteri dan jamur. Dari sifat produk plastik tersebut yang menyebabkan banyak yang
menggunakan produk dengan bahan plastik. Tetapi seiring dengan berjalannya kebutuhan
kita dengan meggunakan plastik ini, berdampak pada menumpuknya sampah plastik di
tempat pembuangan sampah atau Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Sampah plastik merupakan salah satu permasalahan yang tidak kunjung
terselesaikan di berbagai negara karena sifatnya yang sulit untuk diurai oleh tanah.
Sedangkan data menunjukan peningkatan sampah yang terus bertambah pertahunnya.
Menurut data Global Plastic Productions, sejak tahun 1950 hinggat tahun 2015 data yang di
ambil setiap 10 tahun sekali dan terakhir pada tahun 2015 cenderung mengalami
peningkatan dalam setiap tahunnya. Pada tahun 2015 sampah plastik di dunia hanya
mempunyai angka 2 juta ton pertahun. Sedangkan pada tahun 2015 sampah plastik ini
mempunya angka sebesar 381 juta ton. Angka tersebut menunjukan bahwa rata rata pertahun
menunjukan peningkatan 5,8 juta ton pertahunnya.
Di Indonesia jenis sampah plastik menduduki peringkat kedua terbesar di dunia
setelah negara China. Data dari Asosisasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS), dan Badan
Pusat Statistik (BPS) sampah di indonesia menunjukan pada angka 64 juta ton per tahunnya.
Dan sebanyak 3,2 juta ton sampah dibuang kelaut dan menjadi pencemaran lingkungan
perairan. Banyaknya jumlah sampah menyebabkan dampak yang cukup buruk kepada
lingkungan. Sampah dalam bentuk plastik cukup susah diuraikan. Penelitian
menunjukkan bahwa sampah plastik akan terurai dalam jangka waktu 50 - 100 tahun.
Oleh karena itu, penulis tertarik dalam mengembangkan sampah plastik yang ada
disekitar sekolah untuk di dayaguna menjadi barang yang lebih bermanfaat dan bahkan
bernilai jual.
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan
2. Dr. Tanjung, M. Sc, Sampah plastik ialah sesuatu barang yang tidak berguna lagi, dibuang
oleh pemiliknya atau pemakai semula.
Sehingga dapat dsimpulkan bahwa sampah plastik dapat di definisikan sebagai semua
barang bekas atau tidak terpakai yang materialnya diproduksi dari bahan kimia tak terbarukan.
Sampah plastik dapat dikelola melalui prinsip reuse, reduce, dan recycle. Dengan
penjelasan sebagai berikut :
Reuse berarti memakai kembali, tekniknya adalah apabila kita mendapatkan kantong
plastik ketika kita sedang belanja di mini market maka ada baiknya apabila kantong plastik
tersebut dipakai kembali.
Reduce berarti mengurangi, sudah sewajarnya tugas bagi kita untuk mengurangi sampah
plastik. Caranya adalah jika kita sedang belanja ke mini market apabila petugas kasir
menawarkan kantong plastik maka lebih baik ditolak jika masih bisa dibawa dengan
tangan. Apabila tidak bisa dibawa menggunakan tangan maka ada baiknya kita membawa
tas belanjaan sendiri dari rumah.
Recycle yang berarti mendaur ulang, sampah plastik dapat didaur ulang menjadi berbagai
macam jenis kerajinan. Kerajinan yang berasal dari sampah plastik tersebut dapat
memiliki nilai fungsi ekonomi yang tinggi dan dapat diperjual belikan.
BAB III
PEMBAHASAN
Pemilahan sampah adalah kegiatan yang penting dalam penanganan dan pewadahan
sampah di sumbernya.
Pemilahan sampah yang baik akan mempengaruhi kinerja daur ulang. Awal dari
proses 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Menyiapkan wadah terpisah (sedikitnya dua buah wadah) untuk sampah organik dan
sampah an-organik. Jenis wadah dapat disesuaikan dengan keadaan, bisa ember plastik,
plastik/kantong khusus sampah, kantong kresek, dsb, yang penting diberi tanda di setiap
wadah. Cara memilah sampah yang benar agar sampah-sampah yang dihasilkan dapat terolah
dengan baik yaitu :
Himbauan untuk memisahkan sampah organik dan an-organik mungkin sudah umum
di telinga kita. Tetapi banyak di antara kita yang masih belum tahu cara memilah sampah
organik dan anorganik ini secara benar. Secara sederhana, sampah organik adalah sampah
yang bisa terurai di alam. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang memerlukan
waktu yang sangat lama untuk bisa terurai.
2. Pilah antara sampah plastik, kertas, tetra pack, elektronik, kaleng, dan beling
Inovasi lain memilah sampah organik antara lain adalah dengan memisahkan mana
sampah yang bisa dengan cepat dikompos dan tidak. Biasanya, sampah sisa makanan dan
dedaunan akan dipisah dengan sampah tulang, cangkang telur, kertas, dan ranting. Sebab
sampah organik itu lebih lama diurainya. Sedangkan sampah sisa makanan dan daun lebih
cepat terurai dan lebih cepat bisa digunakan sebagai pupuk tanaman.
Mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos akan sangat mengurangi beban
tempat pembuangan akhir sampah. Selain itu, kita juga dapat memperpanjang
kebermanfaatan makanan yang sudah tidak dikonsumsi
Sama halnya dengan sampah organik yang bisa diolah kembali, sampah anorganik
pun bisa didaur ulang menjadi barang berguna lainnya. Misal, plastik kekas kemasan sabun
cuci atau makanan ringan bisa digunakan sebagai pengganti polybag untuk menanam
tanaman. Atau kaleng bekas susu bisa dijadikan tempat sendok maupun pot.
Memanfaatkan sampah anorganik menjadi barang berguna lainnya adalah cara memilah
sampah yang bijak agar nilai suatu barang menjadi lebih bermanfaat.
Selain itu, ada pula 3 poin penting dalam memilah sampah di rumah yang dapat
dilakukan oleh kita sebagai pelajar generasi penerus Indonesia yaitu :
Kita pun harus membiasakan diri dalam menyiapkan 3 keranjang sampah untuk
memisahkan sampah berdasarkan jenisnya (organik, anorganik, dan medis) yang telah
dibungkus plastik. Ketiga jenis sampah harus dipisah guna memudahkan proses pengolahan
dan pembuangannya.
Sampah organik berupa kulit buah, sayuran, atau buah dapat langsung dibuang ke
dalam tempat sampah organik. Sedangkan, sampah sisa makanan harus dibilas dengan air
mengalir terlebih dahulu untuk menghilangkan bau. Siapkan saringan yang telah dilapisi
kertas bekas, dapat berupa kertas koran atau kertas lainnya. Setelah itu, letakkan sampah sisa
makanan ke dalam saringan dan bungkus sisa makanan tersebut dengan kertas lalu sampah
dapat langsung dibuang ke dalam tempat sampah organik.
A. KESIMPULAN
Sampah plastik adalah penumpukan berbagai jenis benda-benda plastik seperti halnya
dengan botol plastik dan banyak lagi yang ada di lingkungan bumi yang berdampak buruk
pada satwa liar, habitat satwa liar, dan manusia. Sehingga dalam hal inilah sampah plastik
juga mengacu pada sejumlah besar plastik yang tidak didaur ulang dan berakhir di TPA atau
di negara berkembang, dibuang ke tempat pembuangan sampah yang tidak diatur.
Beberapa jenis sampah plastik adalah Polyethylene Terephthalate (PETE), High-
density Polyethylene (HDPE), Polyvinyl Chloride (PVC-U) , Polypropylene (PP), Polystyrene
or Styrofoam (PS). Sampah plastik dapat dikelola melalui prinsip reuse, reduce, dan recycle.
Pemilahan sampah adalah kegiatan mengelompokkan dan memisahkan sampah sesuai dengan
jenis, jumlah dan/atau sifat sampah. Cara memilah sampah yang benar agar sampah-sampah
yang dihasilkan dapat terolah dengan baik yaitu :
1. Pisahkan sampah berdasarkan jenisnya
2. Pisahkan antara sampah organik dan anorganik
3. Pilah antara sampah plastik, kertas, tetra pack, elektronik, kaleng, dan beling
4. Olah sampah organik menjadi pupuk kompos
5. Daur ulang sampah anorganik menjadi barang berguna
B. SARAN
Demikianlah yang dapat penyusun uraikan mengenai pendayagunaan sampah plastik
di lingkungan sekolah menjadi barang bermanfaat. Penyusun Menyadari bahwa penyusun
memiliki banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, Penyusun berharap kepada
pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini
dapat bemanfaat bagi para pembaca khususnya pada penyusun.
LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN DAN KARYA