Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MENELADANI PERJUANGAN DAKWAH RASULULLAH saw. di


MEKAH

MAPEL: AGAMA ISLAM

DISUSUN OLEH:

DIAN RAHMANIA

KELAS: X IPA 2

SMA NEGERI 1 SIANTAN

KECAMATAN SIANTAN

KABUPATEN MEMPAWAH

2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah
yang berjudul Meneladani Perjuangan Dakwah Rasulullah saw. di
Mekkah dapat kami selesaikan.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita
semua.kami pun menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan maupun kesalahan, seperti kata pepatah tak ada gading yang tak
retak karena kami hanya manusia biasa yang masih perlu banyak belajar. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
penyusunan makalah di masa depan yang lebih baik lagi.

Hormat Kami

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah Penulisan................................................................................ 2
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................................. 2
BAB II Pembahasan ............................................................................................................ 3
a) Proses Masuknya Islam di Indonesia ................................................................... 3
b) Substansi Dakwah Rasulullah di Mekah .............................................................. 4
c) Strategi Dakwah Rasulullah ...................................................................................
d) Reaksi Kaum Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah di Mekah .............................
e) Teori tentang Masuknya Islam di Indonesia ..........................................................
f) Masuknya Agama Islam di Indonesia
g) Peran Wali Songo dalam Penyebaran dan Perkembangan Islam di
Indonesia ................................................................................................................
h) Hikmah dari Sejarah Dakwah Rasulullah Periode Mekah .....................................
BAB III Penutup ................................................................................................................ 10
3.1 Kesimpulan......................................................................................................... 10
3.2 Saran ................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Objek dakwah Rasulullah SAW pada awal kenabian adalah masyarakat


Arab Jahiliyah, atau masyarakat yang masih berada dalam kebodohan. Dalam
bidang agama, umumnya masyarakat Arab waktu itu sudah menyimpang jauh
dari ajaran agama tauhid, yang telah diajarkan oleh para rasul terdahulu,
seperti Nabi Adam A.S. Mereka umumnya beragama watsani atau agama
penyembah berhala. Berhala-berhala yang mereka puja itu mereka letakkan di
Kabah (Baitullah = rumah Allah SWT). Di antara berhala-berhala yang
termahsyur bernama: Maabi, Hubai, Khuzaah, Lata, Uzza dan Manar. Selain
itu ada pula sebagian masyarakat Arab Jahiliyah yang menyembah malaikat
dan bintang yang dilakukan kaum Sabiin.
Muhamad diangkat Allah SWT, sebagai nabi atau rasul-Nya ditandai
dengan turunnya Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu yang
pertama kali yakni Al-Quran Surah Al-Alaq, 96: 1-5. Turunnya ayat Al-
Quran pertama tersebut, dalam sejarah Islam dinamakan Nuzul Al-
Quran.
Setelah Nabi Miuhammad SAW menerima wahyu, maka secara resmi
beliau telah diangkat menjadi Rasul oleh Allah SWT. Beliau mempunyai
kewajiban untuk membina umat yang telah berada dalam kesesatan untuk
menuju jalan yang lurus. Dakwah Nabi Muhammad SAW dimulai dari
wilayah Makkah di jazirah Arab, walaupun pada akhirnya ajaran beliau adalah
untuk seluruh umat manusia. Jauh sebelum kerasulan Nabi Muhammad SAW,
sebenarnya Allah SWT juga telah mengutus nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail
a.s. Kedua Rasul ini telahberhasil membina bangsa Arab dan masyarakat
makkah menjadi orang yang beriman dan henya menyembah kepada Allah
SWT. Bahkan kedua Rasul tersebut juga diperintah Allah SWT untuk
membangun Kabah di Makkah. Namun dengan berjalanya waktu, keimanan
masyarakat Makkah menjadi luntur dan berubah menjadi kemusyrikan dengan
menyembah patung dan berhala. Mereka tidak hanya mengalami kerusakan
dalam hal aqidah, bahkan akhlaknya juga rusak.
Menurut sebagian ulama, setelah turun wahyu pertama (Q.S. Al-Alaq: 1-
5) turun pula Surah Al-Mudassir: 1-7, yang berisi perintah Allah SWT agar
Nabi Muhammad berdakwah menyiarkan ajaran Islam kepada umat manusia.
Setelah itu, tatkala Nabi Muhammad SAW berada di Mekah (periode Mekah)
selama 13 tahun (610-622 M), secara berangsur-angsur telah diturunkan
kepada beliau, wahyu berupa Al-Quran sebanyak 4726 ayat, yang meliputi 89
surah. Surah-surah yang diturunkan pada periode Mekah dinamakan Surah
Makkiyyah.
B. Rumusan Masalah Penulisan
A.Bagaimanakah proses masuknya Islam di Indonesia?
B.Bagaimana substansi dakwah Rasulullah di Mekah?
C.Apa saja strategi dakwah Rasulullah?
D.Bagaimana reaksi kaum Quraisy terhadap dakwah Rasulullah di
Mekah?
E.Bagaimanakah teori tentang masuknya Islam di Indonesia?
F.Kapan agama Islam masuk di Indonesia?
G.Siapa yang pertama kali menyebarkan agama islam di Indonesia?
H.Apa hikmah yamg dapat kita ambil dari sejarah dakwah Rasulullah
periode Mekah?

C. Tujuan Penulisan
1.Untuk mengetahui proses masuknya Islam di Indonesia
2.Untuk mrngetahui substansi dakwah Rasulullah di Mekah
3.Untuk menambah wawasan tentang strategi dakwah Rasulullah
4.Untuk mengetahui reaksi kaum Quraisy terhadap dakwah Rasulullah di
Mekah

5.Untuk menambah wawasan tentang teori masuknya Islam di Indonesia

6.Agar kita tahu kapan agama Islam masuk di Indonesia

7.Untuk mengetahui siapa yang pertama kali menyebarkan agama Islam di


Indonesia

8.Untuk mengetahui hikmah dari sejarah dakwah Rasulullah periode


Mekah
BAB III

PEMBAHASAN

A. Proses Masuknya Islam di Indonesia

Proses masuknya islam ke Indonesia dilakukan secara damai dengan cara


menyesuaikan diri dengan adat istiadat penduduk lokal yang telah lebih
dulu ada. Ajaran-ajaran Islam yang mengajarkan persamaan derajat, tidak
membeda-bedakan si miskin dan si kaya, si kuat dan si lemah, rakyat kecil
dan penguasa, tidak adanya sistem kasta dan menganggap semua orang
sama kedudukannya dihadapan Allah telah membuat agama Islam
perlahan-lahan mulai memeluk agama Islam.
Proses masuknya Islam ke Indonesia dilakukan secara damai dan
dilakukan dengan cara- cara sebagai berikut:
1) Melalui Cara Perdagangan
Indonesia dilalui oleh jalur perdagangan laut yang menghubungkan antara
China dan daerah lain di Asia. Letak Indonesia yang sangat strategis ini
membuat lalu lintas perdagangan di Indonesia sangat padat karena dilalui
oleh para pedagang dari seluruh dunia termasuk para pedagang muslim.
Pada perkembangan selanjutnya, para pedagang muslim ini banyak yang
tinggal dan mendirikan perkampungan islam di Nusantara. Para pedagang
ini juga tak jarang mengundang para ulama dan mubaligh dari negeri asal
mereka ke nusantara. Para ulama dan mubaligh yang datang atas undangan
para pedagang inilah yang diduga memiliki salah satu peran penting dalam
upaya penyebaran Islam di Indonesia.
2) Melalui Perkawinan
Bagi masyarakat pribumi, para pedagang muslim dianggap sebagai
kelangan yang terpandang. Hal ini menyebabkan banyak penguasa pribumi
tertarik untuk menikahkan anak gadis mereka dengan para pedagang ini.
Sebelum menikah, sang gadis akan menjadi muslim terlebih dahulu.
Pernikahan secara muslim antara para saudagar muslim dengan penguasa
lokal ini semakin memperlancar penyebaran Islam di Nusantara.
3) Melalui Pendidikan
Pengajaran dan pendidikan Islam mulai dilakukan setelah masyarakat
islam terbentuk. Pendidikan dilakukan di pesantren ataupun di pondok
yang dibimbing oleh guru agama, ulama, ataupun kyai. Para santri yang
telah lulus akan pulang ke kampung halamannya dan akan mendakwahkan
Islam di kampung masing-masing.
4) Melalui Kesenian
Wayang adalah salah satu sarana kesenian untuk menyebarkan islam
kepada penduduk lokal. Sunan Kalijaga adalah salah satu tokoh
terpandang yang mementaskan wayang untuk mengenalkan agama Islam.
Cerita wayang yang dipentaskan biasanya dipetik dari kisah Mahabrata
atau Ramayana yang kemudian disisipi dengan nilai-nilai Islam.
5) Melalui Pengobatan
Pengobatan menjadi salah satu cara para ulama dalam menyebarkan islam
kepada masyarakat Indonesia. Hal ini tidak hanya dilakukan kepada
msyarakat awam pedesaan tetapi juga kepada para bangsawan bahkan raja
dan keluarganya. Beberapa raja dan keluarganya pun masuk Islam setelah
diobati oleh para ulama, yang kemudian diikuti oleh rakyatnya.
B. Substansi Dakwah Rasulullah di Mekah

Substansi dakwah Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam di Mekkah,


mengembalikan manusia kepada esensi dasarnya, yaitu sebagai makhluk
kehambaaan sekaligus ketuhanan.
Kondisi masyarakat Arab sebelum Islam:
Objek dakwah Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam pada awal kenabian
adalah masyarakat Arab Jahiliyah, atau masyarakat yang masih berada
dalam kebodohan.
Dalam bidang agama, umumnya masyarakat Arab waktu itu sudah
menyimpang jauh dari ajaran agama tauhid, yang telah diajarkan oleh para
rasul terdahulu, seperti Nabi Adam Alaihisallam.
Mereka umumnya beragama watsani atau agama penyembah berhala.
Berhala-berhala yang mereka puja itu mereka letakkan di Kabah
(Baitullah = rumah Allah Subhanahu Wa Ta'ala).
Di antara berhala-berhala yang termahsyur bernama: Maabi, Hubai,
Khuzaah, Lata, Uzza dan Manar.
Selain itu ada pula sebagian masyarakat Arab Jahiliyah yang menyembah
malaikat dan bintang yang dilakukan kaum Sabiin

Ajaran Islam periode Mekah, yang harus didakwahkan Rasulullah


Sallallahu 'Alaihi Wasallam di awal kenabiannya adalah sebagai berikut:
a. Tauhid (mengembalikan segala sesuatunya kepada Allah
b. Hari Kiamat sebagai hari pembalasan
c. Kesucian jiwa
d. Persaudaraan dan Persatuan
C. Strategi Dakwah Rasulullah

Ada dua tahapan yang dilakukan Rasulullah saw. dalam


menjalankan misi dakwah tersebut, yaitu dakwah secara sembunyi-
sembunyi yang hanya terbatas di kalangan keluarga dan sahabat terdekat
dan dakwah secara terang-terangan kepada khalayak ramai.

a. Dakwah secara secara Sembunyi-Sembunyi

Sesudah menerima wahyu kedua yang menjelaskan tugas atas dirinya,


mulailah beliau berdakwahsecara sembunyi-sembunyi dan menyeru
keluarganya yang terdekat. Mereka ada yang tinggal satu rumah dan
sahabat-sahabat terdekat. Seorang demi seorang di berikan pemahaman
agar mereka meninggalkan agama berhala dan hanya menyembah Allah
yang Maha Esa. Berikut nama-nama yang mula-mula beriman kepada
Rosulullah SAW:

1) Siti Khadijah (Isteri Rosulullah SAW)


2) Ali bin Abi Thalib (masih sangat muda) putra paman Rosulullah
SAW, Abu Thalib
3) Zaid bin Harisah, budak Rosulullah SAW yang kemudian menjadi
anak angkat
4) Abu Bakar Siddik (sahabat Rosulullah SAW)

Melalui Abu Bakar, banyak orang-orang yang memeluk Islam, antara lain
Usman bin Affan, Zubair bin Awwam, Saad bin Abi Waqqas,
Abdurrahman bin Auf, Talhah bin Ubaidillah, dan lain-lain. Mereka di
beri gelar As Sabiqunal Awwalun, yaitu orang-orang yang terdahulu atau
pertama-tama masuk islam. Mereka mendapatkan pelajaran tentang islam
dari Rosulullah SAW secara langsung ditempat yang tersembunyi dirumah
Arqam bin Abil Arqam di kota Mekah.
b. Menyiaarkan Islam secara Terang-Terangan

Nabi Muhammad SAW melakukan dawatul afrad , yaitu ajakan


memeluk islam secara diam-diam atau sembunyi-sembunyi dari satu
rumah ke rumah lain selama tiga tahun. Kemudian turunlah surat Al Hijr
ayat 94 yang memerintahkan Rosulullah agar menyerukan atau
menyiarkan agama Islam secara terang-terangan atau tidak lagi dilakukan
dengan cara sembunyi-sembunyi. Sejak saat itulah, Muhammad SAW
menyeru kaumnya secara umum ditempat-tempat terbuka agar manusia
menyembah hanya kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa dan tidak
menyekutukan-Nya. Seruan yang bersifat umum ini awalnya di tunjukan
kepada:
1) Kerabat-kerabatnya
2) Penduduk Mekah diberbagai lapisan masyarakat, baik bangsawan,
hartawan, maupun hamba sahaya, tidak terkecuali dai kalangan bangsa
quraisy
3) Kabilah-kabilah Arab dari berbagai daerah yang datang ke Mekah
untuk mengerjakan haji.

Pada mulanya mereka menganggap dakwah nabi Muhammad SAW


sebagai:

1) Gerakan yang tidak mempunyai dasar dan tujuan


2) Gerakan yang tidak akan bertahan lama
3) Gerakan yang tidak perlu diacuhkan
4) Gerakan yang di pimpin oleh Muhammad SAW dan Beliau di anggap
sudah tidak waras lagi (sakit jiwa).

Akan tetapi, dengan keyakinan dan bimbingan serta petunjuk Allah SWT,
gerakan dakwah Nabi Muhammad SAW semakin tersebar luas dan
pengikutnya semakin bertambah banyak. seruan Nabi Muhammad SAW
juga semakin tegas, lantang, ddan berani, bahkan memperjelas bahwa
sesembahan (berhala) mereka adalah suatu kekeliruan dan sangat
menyesatkan.
D. Reaksi Kaum Quraisy Terhadap Dakwah Rasulullah di Mekah

Reaksi kaum Quraisy terhadap gerakan Islam yang dibawa oleh


Rasulullah saw. Begitu cepat berkembang dan hal tersebut sangat
menghawatirkan para pemimpin dan pembesar Quraisy. Mereka takut
bahwa kedudukan mereka yang semula begitu dihormati dan berkuasa
akan menjadi tersaingi dengan kekuatan Islam. Menurut pendapat mereka,
tunduk kepada Rasulullah berarti sama dengan tunduk dan menyerahkan
kepemimpinan atau kekuasaan kepada keluarga Muhammad, yaitu bani
Abdul Muthalib. Diantara reaksi kaum Quraisy terhadap dakwah
Rasulullah saw. Antara lain sebagai berikut.
1. Kemarahan Kaum Quraisy
Kaum Quraisy marah karena menganggap bahwa ajaran yang
disampaikan Nabi Muhammad saw. Menghina tuhan-tuhan berhala
mereka.
2. Intimidasi terhadap Umat Islam
Kaum Quraisy memaksa budak-budak mereka yang telah masuk
Islam untuk kembali kepada agama berhala. Apabila menolak maka
mereka disiksa hingga mereka menyerah atau sekarat.
3. Mempengaruhi Paman Rasulullah (abu Thalib)
Beberapa tokoh Quraisy menemui Abu Thalib dan meminta agar
Muhammad menghentikan kegiatannya dalam menyiarkan Islam. Akan
tetapiMuhammad saw. Menolak dan dengan tegas berkata kepada
pamannya, Demi Allah, wahai paman sekiranya mereka letakkan
matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku agar aku
meninggalkan pekerjaan ini (menyeru kepada agama Allah) sehingga ia
tersiar (di muka bumi ini) atau aku akan binasa karenanya, tetapi aku tidak
akan menghentikan pekerjaan ini.
4. Penganiayaan dan Hijrah ke Habsyah
Kaum Quraisy melancarkan gangguan dan penghinaan kepada
Rasulullah saw. Serta menyiksa hingga ke luar batas kemanusiaan terhadap
pengikut-pengikut Beliau. Akhirnya Muhammad saw. Menganjurkan agar mereka
hijrah ke Habsyah (Abesinia) yang masyarakatnya banyak menganut Kristen.
Raja Habsyah pada saat itu bernama Najasyi dan dikenal sangat adil.

E. Teori tentang Masuknya Islam di Indonesia

Proses masuknya Agama Islam di Indonesia menurut Ahmad


Mansur Suryanegara dalam bukunya yang berjudul Menemukan Sejarah,
terdapat 3 teori yaitu:

- Teori Gujarat,
- Teori Makkah dan
- Teori Persia.
Ketiga teori tersebut di atas memberikan jawaban tentang
permasalah waktu masuknya Islam ke Indonesia, asal negara dan tentang
pelaku penyebar atau pembawa agama Islam ke Nusantara :
1) Teori Gujarat
Teori berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada
abad 13 dan pembawanya berasal dari Gujarat (Cambay), India. Dasar dari
teori ini adalah:
1. Kurangnya fakta yang menjelaskan peranan bangsa Arab dalam
penyebaran Islam di Indonesia.
2. Hubungan dagang Indonesia dengan India telah lama melalui jalur
Indonesia Cambay Timur Tengah Eropa.
3. Adanya batu nisan Sultan Samudra Pasai yaitu Malik Al Saleh tahun
1297 yang bercorak khas Gujarat.
Pendukung teori Gujarat adalah Snouck Hurgronye, WF
Stutterheim dan Bernard H.M. Vlekke. Para ahli yang mendukung teori
Gujarat, lebih memusatkan perhatiannya pada saat timbulnya kekuasaan
politik Islam yaitu adanya kerajaan Samudra Pasai. Hal ini juga bersumber
dari keterangan Marcopolo dari Venesia (Italia) yang pernah singgah di
Perlak ( Perureula) tahun 1292. Ia menceritakan bahwa di Perlak sudah
banyak penduduk yang memeluk Islam dan banyak pedagang Islam dari
India yang menyebarkan ajaran Islam.

2) Teori Makkah
Teori ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan
terhadap teori lama yaitu teori Gujarat. Teori Makkah berpendapat bahwa
Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 dan pembawanya berasal dari
Arab (Mesir). Dasar teori ini adalah:

1. Pada abad ke 7 yaitu tahun 674 di pantai barat Sumatera sudah terdapat
perkampungan Islam (Arab); dengan pertimbangan bahwa pedagang
Arab sudah mendirikan perkampungan di Kanton sejak abad ke-4. Hal
ini juga sesuai dengan berita Cina.
2. Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran mazhab Syafii, dimana
pengaruh mazhab Syafii terbesar pada waktu itu adalah Mesir dan
Mekkah. Sedangkan Gujarat/India adalah penganut mazhab Hanafi.
3. Raja-raja Samudra Pasai menggunakan gelar Al malik, yaitu gelar
tersebut berasal dari Mesir.
Pendukung teori Makkah ini adalah Hamka, Van Leur dan T.W.
Arnold. Para ahli yang mendukung teori ini menyatakan bahwa abad 13
sudah berdiri kekuasaan politik Islam, jadi masuknya ke Indonesia terjadi
jauh sebelumnya yaitu abad ke 7 dan yang berperan besar terhadap proses
penyebarannya adalah bangsa Arab sendiri.
3) Teori Persia
Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad 13
dan pembawanya berasal dari Persia (Iran). Dasar teori ini adalah
kesamaan budaya Persia dengan budaya masyarakat Islam Indonesia
seperti:

a. Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan


Husein cucu Nabi Muhammad, yang sangat di junjung oleh orang
Syiah / Islam Iran. Di Sumatra Barat peringatan tersebut disebut
dengan upacara Tabuik/Tabut. Sedangkan di pulau Jawa ditandai
dengan pembuatan bubur Syuro.
b. Kesamaan ajaran Sufi yang dianut Syaikh Siti Jennar dengan sufi dari
Iran yaitu Al Hallaj.
c. Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab
untuk tandatanda bunyi Harakat.
d. Ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di Gresik.
Adanya perkampungan Leren/Leran di Giri daerah Gresik.
Leren adalah nama salah satu Pendukung teori ini yaitu Umar Amir
Husen dan P.A. Hussein Jayadiningrat.
Ketiga teori tersebut, pada dasarnya masing-masing memiliki
kebenaran dan kelemahannya. Maka itu berdasarkan teori tersebut
dapatlah disimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia dengan jalan
damai pada abad ke 7 dan mengalami perkembangannya pada abad
13. Sebagai pemegang peranan dalam penyebaran Islam adalah bangsa
Arab, bangsa Persia dan Gujarat (India).

Ulama keliling menyebarkan agama Islam (dengan pendekatan


Akulturasi dan Sinkretisasi/lambing- lambang budaya).
Pendidikan pesantren (ngasu ilmu/perigi/sumur), melalui
lembaga/sisitem pendidikan Pondok Pesantren, Kyai sebagai
pemimpin, dan santri sebagai murid.
Proses masuknya Islam ke Indonesia pada dasarnya dilakukan
dengan jalan damai melalui beberapa jalur/saluran yaitu melalui
perdagangan seperti yang dilakukan oleh pedagang Arab, Persia dan
Gujarat. Pedagang tersebut berinteraksi/bergaul dengan masyarakat
Indonesia. Pada kesempatan tersebut dipergunakan untuk menyebarkan
ajaran Islam. Selanjutnya diantara pedagang tersebut ada yang terus
menetap, atau mendirikan perkampungan seperti pedagang Gujarat
mendirikan perkampungan Pekojan.
Dengan adanya perkampungan pedagang, maka interaksi semakin
sering bahkan ada yang sampai menikah dengan wanita Indonesia,
sehingga proses penyebaran Islam semakin cepat berkembang.
Perkembangan Islam yang cepat menyebabkan muncul tokoh ulama atau
mubaliqh yang menyebarkan Islam melalui pendidikan dengan mendirikan
pondok-pondok pesantren. Pondok pesantren adalah tempat para pemuda
dari berbagai daerah dan kalangan masyarakat menimba ilmu agama
Islam. Setelah tammat dari pondok tersebut, maka para pemuda menjadi
juru dakwah untuk menyebarkan Islam di daerahnya masing-masing.
Ditemukan dalam sejarah, bahwa komunitas pesantrean lebih intens
keberagamannya, dan memiliki hubungan komunikasi ukhuwah
(persaudaraan/ikatan darah dan agama) yang kuat. Proses terjadinya
hubungan ukhuwah itu menunjukkan bahwa dunia pesantren memiliki
komunikasi dan kemudian menjadi tulang punggung dalam dalam
melawan kolonial.
Di samping penyebaran Islam melalui saluran yang telah dijelaskan
di atas, Islam juga disebarkan melalui kesenian, misalnya melalui
pertunjukkan seni gamelan ataupun wayang kulit. Dengan demikian Islam
semakin cepat berkembang dan mudah diterima oleh rakyat Indonesia.
Proses penyebaran Islam di Indonesia atau proses Islamisasi tidak
terlepas dari peranan para pedagang, mubaliqh/ulama, raja, bangsawan
atau para adipati. Di pulau Jawa, peranan mubaliqh dan ulama tergabung
dalam kelompok para wali yang dikenal dengan sebutan Walisongo atau
wali sembilan yang terdiri dari:

1. Maulana Malik Ibrahim dikenal dengan nama Syeikh Maghribi


menyebarkan Islam di Jawa Timur.
2. Sunan Ampel dengan nama asli Raden Rahmat menyebarkan Islam di
daerah Ampel Surabaya.
3. Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel memiliki nama asli Maulana
Makdum Ibrahim, menyebarkan Islam di Bonang (Tuban).
4. Sunan Drajat juga putra dari Sunan Ampel nama aslinya adalah
Syarifuddin, menyebarkan Islam di daerah Gresik/Sedayu.
5. Sunan Giri nama aslinya Raden Paku menyebarkan Islam di daerah
Bukit Giri (Gresik)
6. Sunan Kudus nama aslinya Syeikh Jafar Shodik menyebarkan ajaran
Islam di daerah Kudus.
7. Sunan Kalijaga nama aslinya Raden Mas Syahid atau R. Setya
menyebarkan ajaran Islam di daerah Demak.
8. Sunan Muria adalah putra Sunan Kalijaga nama aslinya Raden Umar
Syaid menyebarkan islamnya di daerah Gunung Muria.
9. Sunan Gunung Jati nama aslinya Syarif Hidayatullah, menyebarkan
Islam di Jawa Barat (Cirebon)
Demikian sembilan wali yang sangat terkenal di pulau Jawa,
Masyarakat Jawa sebagian memandang para wali memiliki kesempurnaan
hidup dan selalu dekat dengan Allah, sehingga dikenal dengan sebutan
Waliullah yang artinya orang yang dikasihi Allah.
F. Masuknya Agama Islam di Indonesia

Beberapa pendapat lain tentang masuknya Islam di Indonesia

Islam Masuk ke Indonesia Pada Abad ke 7:

1. Seminar masuknya islam di Indonesia (di Aceh), sebagian dasar


adalah catatan perjalanan Al masudi, yang menyatakan bahwa pada
tahun 675 M, terdapat utusan dari raja Arab Muslim yang berkunjung
ke Kalingga. Pada tahun 648 diterangkan telah ada koloni Arab
Muslim di pantai timur Sumatera.
2. Dari Harry W. Hazard dalam Atlas of Islamic History (1954),
diterangkan bahwa kaum Muslimin masuk ke Indonesia pada abad ke-
7 M yang dilakukan oleh para pedagang muslim yang selalu singgah di
sumatera dalam perjalannya ke China.
3. Dari Gerini dalam Futher India and Indo-Malay Archipelago, di
dalamnya menjelaskan bahwa kaum Muslimin sudah ada di kawasan
India, Indonesia, dan alaya antara tahun 606-699 M.
4. Prof. Sayed Naguib Al -Attas (Malaysia) dalam Preliminary Statemate
on General Theory of Islamization of Malay-Indonesian Archipelago
(1969), mengungkapkan bahwa kaum muslimin sudah ada di
kepulauan Malaya-Indonesia pada 672 M.
5. Prof. Sayed Qodratullah Fatimy dalam Islam comes to Malaysia
mengungkapkan bahwa pada tahun 674 M. kaum Muslimin Arab telah
masuk ke Malaya.
6. Prof. S. Muhammmad Huseyn Nainar, dalam makalah ceramahnay
berjudul Islam di India dan hubungannya dengan Indonesia,
menyatakan bahwa beberapa sumber tertulis menerangkan kaum
Muslimin India pada tahun 687 sudah ada hubungan dengan kaum
muslimin Indonesia.
7. W.P. Groeneveld dalam Historical Notes on Indonesia and Malaya
Compiled From Chinese sources, menjelaskan bahwa pada Hikayat
Dinasti Tang memberitahukan adanya penduduk Arab muslim
berkunjung ke
Holing (Kalingga, tahun 674). (Ta Shih = Arab Muslim).
8. T.W. Arnold dalam buku The Preching of Islam a History of The
Propagation of The Moslem Faith, menjelaskan bahwa Islam datang
dari Arab ke Indonesia pada tahun 1 Hijriyah (Abad 7 M).
2. Islam Masuk Ke Indonesia pada Abad ke-11:

1. Satu-satunya sumber ini adalah diketemukannya makam panjang di


daerah Leran Manyar, Gresik, yaitu makam Fatimah Binti Maimoon
dan rombongannya. Pada makam itu terdapat prasati huruf Arab
Riqah yang berangka tahun (dimasehikan 1082).
3. Islam Masuk Ke Indonesia Pada Abad Ke-13:

1. Catatan perjalanan marcopolo, menyatakan bahwa ia menjumpai


adanya kerajaan Islam Ferlec (mungkin Peureulack) di aceh, pada
tahun 1292 M.
2. K.F.H. van Langen, berdasarkan berita China telah menyebut adanya
kerajaan Pase (mungkin Pasai) di aceh pada 1298 M.
3. J.P. Moquette dalam De Grafsteen te Pase en Grisse Vergeleken Met
Dergelijk Monumenten uit hindoesten, menyatakan bahwa Islam
masuk ke Indonesia pada abad ke 13.
4. Beberapa sarjana barat seperti R.A Kern; C. Snouck Hurgronje; dan
Schrieke, lebih cenderung menyimpulkan bahwa Islam masuk ke
Indonesia pada abad ke-13, berdasarkan saudah adanya beberapa
kerajaaan islam di kawasan Indonesia.
G. Peran Walisongo dalam Penyebaran dan Perkembangan Islam di
Indonesia.
Sejarah walisongo berkaitan dengan penyebaran Dakwah Islamiyah di
Tanah Jawa. Sukses gemilang perjuangan para Wali ini tercatat dengan
tinta emas. Dengan didukung penuh oleh kesultanan Demak Bintoro,
agama Islam kemudian dianut oleh sebagian besar manyarakat Jawa, mulai
dari perkotaan, pedesaan, dan pegunungan. Islam benar-benar menjadi
agama yang mengakar.[25]
Para wali ini mendirikan masjid, baik sebagai tempat ibadah maupun
sebagai tempat mengajarkan agama. Konon, mengajarkan agama di
serambi masjid ini, merupakan lembaga pendidikan tertua di Jawa yang
sifatnya lebih demokratis. Pada masa awal perkembangan Islam, sistem
seperti ini disebut gurukula, yaitu seorang guru menyampaikan
ajarannya kepada beberapa murid yang duduk di depannya, sifatnya tidak
masal bahkan rahasia seperti yang dilakukan oleh Syekh Siti Jenar. Selain
prinsip-prinsip keimanan dalam Islam, ibadah, masalah moral juga
diajarkan ilmu-ilmu kanuragan, kekebalan, dan bela diri.[26]
Sebenarnya Walisongo adalah nama suatu dewan dawah atau dewan
mubaligh. Apabila ada salah seorang wali tersebut pergi atau wafat maka
akan segera diganti olehwalilainnya. Era Walisongo adalah era
berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk
digantikan dengan kebudayaan Islam. Mereka adalah simbol penyebaran
Islam di Indonesia. Khususnya di Jawa. Tentu banyak tokoh lain yang juga
berperan. Namun peranan mereka yang sangat besar dalam mendirikan
Kerajaan Islam di Jawa, juga pengaruhnya terhadap kebudayaan
masyarakat secara luas serta dakwah secara langsung, membuat "sembilan
wali" ini lebih banyak disebut dibanding yang lain. [27]
Kesembilan wali ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam
penyebaran agama Islam di pulau Jawa pada abad ke-15. Adapun peranan
walisongo dalam penyebaran agama Islam antara lain:
1. Sebagai pelopor penyebarluasan agama Islam kepada masyarakat yang
belum banyak mengenal ajaran Islam di daerahnya masing-masing.
2. Sebagai para pejuang yang gigih dalam membela dan mengembangkan
agama Islam di masa hidupnya.

3. Sebagai orang-orang yang ahli di bidang agama Islam.

4. Sebagai orang yang dekat dengan Allah SWT karena terus-menerus


beribadah kepada-Nya, sehingga memiliki kemampuan yang lebih.

5. Sebagai pemimpin agama Islam di daerah penyebarannya masing-


masing, yang mempunyai jumlah pengikut cukup banyak di kalangan
masyarakat Islam.

6. Sebagai guru agama Islam yang gigih mengajarkan agama Islam


kepada para muridnya.

7. Sebagai kiai yang menguasai ajaran agama Islam dengan cukup luas.

8. Sebagai tokoh masyarakat Islam yang disegani pada masa hidupnya.

H. Hikmah Dari Sejarah Dakwah Rasulullah Periode Mekah

Hikmah yang dapat diperoleh dari sejarah dakwah Rasulullah pada


periode Mekah, antara lain sebagai berikut.

a. Menyadari bahwa melalui kesabaran dan keuletan dalam berjuang


menegakkan agama Allah pasti akan mendapat pertolongan Allah swt.
b. Memahami bahwa tugas seseorang rasul hanya sekadar
menyampaikan risalah dari Allah swt. Seorang rasul tidak bisa memberi
petunjuk (hidayah), bahkan kepada keluarga atau orang yang sangat
dicintainya.
c. Memahami bahwa Allah swt. pasti akan menguji seseorang yang
akan terpilih menjadi utusan atau rasul-Nya (QS Al Hajj: 75 dan Al
Baqarah: 214).
d. Memahami bahwa Nabi Muhammad saw. sangat bijaksana, pandai
menggunakan kesempatan yang berharga, dapat menarik perhatian orang
tanpa menimbulkan kebosanan (QS An Nahl: 125).
e. Meneladani Nabi Muhammad saw. yang bergelar uswatun hasanah.
Artinya, Tingkah laku dan amal perbuatan Rasulullah saw. sehari-hari
adalah teladan yang baik, terutama terhadap ajaran Islam yang
didakwahkannya.
f. Melalui dakwah Rasulullah saw., umat manusia, khususnya umat
Islam mendapatkan informasi mengenai agama yang diridai Allah.
g. Melalui dakwah Islam, Rasulullah saw. memberikan pemahaman
tentang hak dan persamaan derajat antara kaum perempuan dan laki-laki.
h. Islam menegakkan ajaran persamaan derajat di antara manusia dan
pemberantas perbudakan.
i. Melalui penghapusan perbudakan, maka siapapun manusia status
derajatnya di mata Allah adalah sama.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat penyusun simpulkan, bahwa proses


masuknya Islam di Indonesia dilakukan dengan beberapa cara yaitu melalui cara
Perdagangan,Perkawinan,Pendidikan,Kesenian,dan Pengobatan. Strategi dakwah
Rasulullah ada dua tahapan yaitu secara Sembunyi-Sembunyi dan Terang-
Terangan. Reaksi kaum Quraisy terhadap dakwah Rasulullah di Mekah sangat
buruk. Teori tentang masuknya Islam di Indonesia ada tiga teori yaitu Teori
Gujarat,Makkah,dan Persia. Islam masuk di Indonesia pada abad ke 7,11,dan 13.
Yang pertama kali menyebarkan Islam di Indonesia ialah Wali Songo. Dan
hikmah yang dapat kita ambil dari sejarah dakwah Rasulullah periode Mekah
pastinya ada yang terbaik.

3.2. Saran

Dengan makalah ini, kami buat yang mestinya tidak jauh dari kekurangan dan
kesalahan, sehingga saran maupun kritikan sangat kami harapkan. Disamping itu juga
terbatas karena hanya merupakan makalah, yang tidak mungkin memuat segala hal
mengenai pembahasan sebagaimana dengan judul. Dan perlu di tinjau atau di kaji ulang
untuk mencapai kesempurnaan, dalam dunia ini tidak ada suatu hal yang sempurna begitu
juga dengan makalah ini, karena kesempurnaan itu milik Allah SWT. Akan tetapi harapan
kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pemakalah dan para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Abang-sahar.blogspot.2012.dakwah-rasulullah-periode-mekah.

Ainunnajib1994.blogspot. 2016. makalah-proses-masuknya-islam-di.

Multazam-einstein.blogspot. 2013. makalah-peran-walisongo-dalam.

Ruangbelajar14. 2016. makalah masuknya islam ke indonesia.

Anda mungkin juga menyukai