BENTUK ISI
Isi dari tajuk rencana merupakan penggabungan dari fakta yang ada di lapangan serta
opini dari sang penulis. Pengupasan isu secara menyeluruh dimaksudkan juga untuk
memengaruhi para pembaca agar ikut berpikir soal topik tersebut. Karena hal itu pula,
selalu ditampilkan masalah secara kronologis agar pembaca yang belum mengetahui
persoalannya juga dapat mengerti dan terlibat dalam pemikiran yang disampaikan.
a. Judul
Pilihlah judul yang sesuai dengan topik yang akan dibahas dalam tajuk tersebut dan
buatlah judul seprovokatif mungkin guna mengundang minat membaca orang yang
melihatnya.
c. Persoalan
Setelah membahas sepintas masalah yang diulas, penulis dapat melanjutkannya
dengan menerangkan persoalan yang terjadi hingga menjadi isu. Tuturkanlah tiap
peristiwa secara kronologis agar mudah dimengerti pembaca. Jika memang ada tokoh-
tokoh terkait yang dianggap penting, cantumkanlah dalam tulisan.
a. Judul
Pilihlah judul yang sesuai dengan topik yang akan dibahas dalam tajuk tersebut dan
buatlah judul seprovokatif mungkin guna mengundang minat membaca orang yang
melihatnya.
c. Persoalan
Setelah membahas sepintas masalah yang diulas, penulis dapat melanjutkannya
dengan menerangkan persoalan yang terjadi hingga menjadi isu. Tuturkanlah tiap
peristiwa secara kronologis agar mudah dimengerti pembaca. Jika memang ada tokoh-
tokoh terkait yang dianggap penting, cantumkanlah dalam tulisan.
d. Opini
Sehabis mengulas isu secara menyeluruh, penulis dapat menyampaikan
pandangannya. Opini tersebut harus bersifat netral dan tidak memihak.
e. Saran
Karena fungsinya untuk memberikan informasi dan solusi, tiap tajuk rencana pasti
mengandung saran yang dianggap ideal oleh penulis untuk menyelesaikan
permasalahan yang sedang dibahas.
f. Kesimpulan
Setelah menyampaikan ulasan masalah, opini, hingga saran, harus ditutup secara
elegan dengan pemberian kesimpulan dari penulis. Kesimpulan dapat berupa ringkasan
dari segala yang sudah dipaparkan sebelumnya.
Anggota redaksi
Langkah yag terakhir yang harus dilakukan adalah, mencantumkan anggota redaksi yang telah
berusaha mengembangkan tajuk rencana.
a. Bahasa Semiformal
Tulisan ini biasa didapati di surat kabar sehingga tidak dapat digolongkan menjadi
tulisan yang ilmiah. Karena hal ini pula, bahasa yang digunakan tidak harus sangat baku
dan formal. Gunakanlah bahasa semiformal yang akrab kalian jumpai sehari-hari,
namun dengan ejaan dan kaidah yang baik dan benar.
d. Harus Fungsional
Tulisan yang dibuat bukanlah hanya untuk memaparkan masalah, namun juga
mengemukakan gagasan penyelesaian persoalan. Pastikan saran solusi tersebut masuk
akal dan dapat diaplikasikan agar tajuk rencana kalian benar-benar fungsional dalam
membantu masalah yang sedang dihadapi masyarakat.
Contoh Tajuk Rencana
“Persiapan Semarang Menyambut Mudik”
Posisinya yang berada di antara Jawa bagian barat dan timur mengakibatkan Kota Semarang menjadi
lintasan atau transit para pemudik, baik yang menggunakan jalur laut, darat, maupun udara. Arus mudik
telah masuk lewat Pelabuhan Tanjung Emas. Sejumlah kapal motor merapat dengan membawa
ratusan penumpang. Mereka berasal dari beberapa daerah di Kalimantan. Dari Semarang mereka
kemudian melanjutkan perjalanan ke beberapa daerah di Jawa Tengah.
Arus mudik jalur darat memang belum terlihat. Belum ada lonjakan penumpang di moda transportasi
kereta api dan bus. Untuk kereta api diprediksi peningkatan penumpang akan terjadi pada H-10 hingga
H+10 Lebaran. Di Stasiun Poncol diperkirakan meningkat sekitar 50 persen, sementara Stasiun
Tawang lebih dari 14 persen. Penumpang angkutan bus biasanya meningkat pada H-7 Lebaran.
Sebuah agen bus mengungkapkan, dari hari biasa yang 200 penumpang biasanya naik jadi 900
penumpang.
Pemudik dengan kendaraan sendiri, baik bersepeda motor maupun mengendarai mobil, diperkirakan
juga tetap besar. Apalagi dengan penawaran jalan tol yang bisa sampai Gringsing, sehingga
kemungkinan menyedot arus mudik dengan menggunakan kendaraan pribadi. Pemudik yang
membawa sepeda motor juga perlu memperoleh perhatian dan pelayanan khusus, baik yang datang
dengan berkendara atau memaketkan sepeda motornya lewat darat maupun laut.
Sejak sekarang perlu disiapkan posko-posko untuk memantau dan mengamankan mudik Lebaran.
Pengendalian lalu lintas diperlukan untuk mencegah penumpukan kendaraan di satu jalur atau
kawasan. Posko itu juga bisa berfungsi sebagai rest area dan pelayanan kesehatan bagi pengendara
sepeda motor yang lelah setelah berkendara berjam-jam. Selain itu petugas perlu berjaga di lokasi-
lokasi yang berpotensi menimbulkan kemacetan, seperti di sekitar pasar tradisional.
Pemkot juga perlu segera menata dan membereskan sarana dan prasarana, mulai rute, rambu, dan
penerangan jalan yang akan dilalui pemudik. Rute dan rambu yang jelas akan memberikan kejelasan
arah bagi mereka, sementara penerangan akan memberikan rasa nyaman dan aman ketika mereka
harus berkendara pada malam hari. Perhatian juga perlu diberikan kepada proyek yang belum selesai
seperti underpass Jatingaleh. Material yang masih berserakan perlu dirapikan.
Masih cukup waktu bagi Pemkot Semarang untuk menyiapkan diri guna melayani kebutuhan para
pemudik, baik yang menjadikan Semarang sebagai tujuan atau sebagai tempat transit. Melayani para
pemudik yang melintas layaknya tamu menjadi keniscayaan. Perlu dipastikan mereka mendapat
kenyamanan dan keamanan berkendara. Juga akan segera mendapatkan perawatan jika di perjalanan
jatuh sakit. Dengan demikian Semarang bisa menjadi kota yang ramah bagi para pemudik.