Anda di halaman 1dari 5

Peran Pramuka Perti Sebagai Agent of Change

Oleh: Rudi Asdi Yanto, D


Sebagai Anggota Gerakan Pramuka, kita harus bisa memahami hakekat dari kepramukaan
serta menghayati bagaimana pelaksanaan kepramukaan itu dalam Gerakan Pramuka. Dengan
memahami dan menghayati kepramukaan, diharapkan kita dapat bersikap dan bertindak
sesuai hakekat kepramukaan itu.
Lord Baden Powell pernah menuliskan dalam bukunya B.P.s Out Look bahwa Kepramukaan
bukanlah suatu ilmu yang harus dipelajari secara tekun, bukan pula merupakan suatu
kumpulan dari ajran dan naskah buku. Bukan! Kepramukaan adalah suatu permainan yang
menyenangkan di alam terbuka, tempat orang dewasa dan anak-anak pergi bersama,
mengadakan pengembaraan seperti kakak beradik, membina kesehatan dan kebahagiaan,
keterampilan dan kesediaan memberi pertolongan. Dengan mengetahui defenisi kepramukaan
menurut BP kita bisa menyimpulkan bahwa dalam Kepramukaan kita bukan hanya membina
diri kita sendiri namun ada bagian dimana kita membina orang lain dan tentu saja
mengamalkan segala keterampilan yang kita peroleh dengan bersedia memberikan
pertolongan kepada orang lain.
Tujuan dari Gerakan Pramuka sendiri sebagaimana dijelaskan dalam UU No.12 tahun 2010
adalah untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa,
berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur
bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun
Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan
hidup. Kita ambil saja contoh sifat kegiatan penggalang dimana pendidikan kepramukaan
diarahkan pada lima area pengembangan diri peserta didik meliputi area perkembangan
spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik ( sesosif ).
Dari pengertian kepanduan/kepramukaan dari Bapa Pandu Dunia dan tujuan Gerakan
Pramuka yang ada pada Undang-undang No. 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka maka
telah jelas bahwa Gerakan Pramuka bisa menjadi pelopor perubahan karena diharapkan
dengan pola pembinaan yang ada di Pramuka bisa merubah Pola pikr dan kebiasaan seorang
Pramuka yang selanjutnya menjadi sebuah kebudayaan yang membawa dampak perubahan
di lapisan masyarakat. Pramuka di tuntut untuk menjadi Agent of Change mulai dari dini
sehingga saat dewasa mereka bisa menjadi agent of change yang berpengaruh lebih besar
dengan perubahan-perubahan yang ada di dunia
Pada dasarnya Gerakan Pramuka membina peserta didiknya untuk menjadi agent of change.
Untuk mencapai itu semua tentu saja diperlukan pembina yang berkualitas oleh karena itu
Perguruan Tinggi sebagai lembaga pendidikan dapat membentuk gugus depan yang berbasis
satuan pendidikan, sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 21 Undang-Undang RI Nomor 12
tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, dijelaskan bahwa gugus depan berbasis satuan
pendidikan dan gugus depan berbasis komunitas. ( Keputusan Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka Nomor: 180 A Tahun 2011)
Seperti yang kita ketahui dalam SK Kwarnas No. 86 Tahun 1987 yang telah disempurnakan
menjadi SK Kwarnas 180.A Tahun 2011 bahwa tujuan dibentuknya Pramuka yang
berpangkalan di perguruan tinggi adalah
Perguruan Tinggi sebagai lembaga pendidikan ilmiah mempunyai potensi yang
menguntungkan dalam pembinaan dan pengembangan Gugusdepan Pramuka yang
berpangkalan di Kampus Perguruan Tinggi, antara lain dengan banyaknya mahasiswa yang
pernah menjadi anggota Gerakan Pramuka dan adanya minat di kalangan mahasiswa pada
kegiatan kepramukaan. (SK Kwarnas No. 86 Tahun 1987 )
Disini saya akan melakukan pandangan dari sisi tujuan Pramuka di perguruan tinggi pertama
dari SK Kwarnas No. 86 tahun 1987 yang mempunyai tujuan:
a. Menyiapkan anggotanya agar menjadi kader Gerakan Pramuka.
b. Menigkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, ketrampilan, kecerdasan,
budi pekerti, kepribadian, semangat kebangsaan dan cinta tanah air serta yakin akan
kesaktian Pancasila, rela berkorban untuk negara dan meningkatkan kemampuan awal
bela negara melalui pendidikan kepramukaan;
c. Ikut berperan secara aktif pada kegiatan kepramukaan di luar Kampus Perguruan
Tinggi.

Sedangkan perubahan dari tujuan berdasar SK Kwarnas 180A tahun 2011 adalah:
Tujuan diadakannya gugus depan Gerakan Pramuka yang berpangkalan di perguruan tinggi
adalah untuk membentuk dan mengembangkan karakter bangsa dengan meningkatkan
peranan perguruan tinggi dalam melaksanakan Tridarma Perguruan Tinggi di bidang
pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat melalui kegiatan pendidikan
kepramukaan.

Gambar 1. Hubungan antara Pramuka Perti, Mahasiswa
Dengan Agent of Change
Terlihat jelas perubahan dari surat keputusan tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan dan
Pengembangan Gugusdepan Pramuka yang Berpangkalan di Kampus Perguruan Tinggi
dimana SK No. 86 tahun 1987 ini lebih mengarahkan pramuka yang berpangkalan di
perguruan tinggi menghasilkan sarjana yang sujana yang mengabdikan dirinya sebagai
pembina Gerakan Pramuka di Tanah Air Indonesia. Dengan kata lain Pramuka yang
berpangkalan di perguruan tinggi ini menjadi tempat persemaian Pembina yang berkualitas.
Seedangkan di SK Kwarnas No 180. A tahun 2011 yang sekaligus Mencabut Keputusan
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 054 Tahun 1982 dan Nomor 086 Tahun 1987
tentang Petunjuk Pelaksanaan Pembinaan dan Pengembangan Gugus Depan yang
Berpangkalan di Kampus Perguruan Tinggi itu lebih mengaitkan keberadaan Pramuka yang
berpangkalan di perguruan tinggi dengan tridarma Perguruan tinggi di bidang pendidikan,
penelitian dan pengabdian masyarakat melalui kegiatan pendidikan kepramukaan. Namun
pandangan Saya karena SK Kwarnas No 180/A tahun 2011 ini merupakan penyempurnaan
dari SK Kwarna No. 86 tahun 1987 maka tentu saja Keluaran dari Pramuka Perguruan tinggi
itu adalah pembina yang berkualitas dan juga seorang mahasiswa yang melaksanakan
tridarma perguruan tinggi melalui kegiatan pendidikan kepramukaan.
Tri Dharma perguruan tinggi merupakan tiga pilar dasar pola pikir dan menjadi kewajiban
bagimahasiswa sebagai kaum intelektual di negara ini.
Adapun Tri Dharma Perguruan tinggi itu sendiri meliputi :
a. Pendidikan
Mahasiswa dan pendidikan merupakan 1 kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
sehingga ketik amahasiswa melakukan segala kegiatan dalam hidupnya, semua harus
didasari pertimbangan rasional.
b. Penelitian
melalaui proses pendidikan di perguruan tinggi harus diimplementasikan dan
diterapkan. Salah satunya dengan langkah ilmiah, seperti melalui penelitian.
c. Pengabdian Pada Masyarakat
Mahasiswa menempati lapisan kedua dalam relasi kemasyarakatan, yaitu berperan
sebagai penghubung antara masyarakat dengan pemerintah. Mahasiswa adalah yang
paling dekat dengan rakyat dan memahami secara jelas kondisi masyarakat tersebut.
Kewajiban sebagai mahasiswa menjadi.
Selain adanya Tridarma perguruan tinggi mahasiswa yang tergabung dalam Pramuka Perti ini
juga mempunyai tribina yang merupakan pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega.
Pembinaan ini dapat dikelompokkan menjadi :
a. kegiatan Bina Diri : pembinaan pribadi, baik jasmani maupun rohani
b. kegiatan Bina Satuan : pembinaan kepemimpinan dan keterampilan pengelolaan
satuan/kwartir dalam Gerakan Pramuka, serta darma baktinya kepada Gerakan
Pramuka.
c. kegiatan Bina Masyarakat : pembinaan kepemimpinan dan keterampilan
pembangunan masyarakat, serta darma baktinya kepada masyarakat, bangsa dan
negara.
Bisa dilihat bahwa ada suatu keterikatan antara tridarma perguruan tinggi dengan tribina yang
merupakan Prinsip pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega. Terlihat bahwa ada kesamaan
diantara keduanya yaitu Pengabdian kepada Masyarakat yang ada di Tridarma dan Bina
Masyarakat yang ada di Tribina sehingga jelas bahwa Masyarakat menjadi subjek
pembangunan. bukan tidak mungkin dengan keduanya mahasiswa yang berperan juga
sebagai Pramuka yang berpangkalan di Perguruan Tinggi menjadi Agent of Change. Namun
dengan hanya menerapkan semua itu tidak serta merta membuat meraka menjadi Agent of
Change karena diperlukan analisa lebih lanjut terkait permasalahan-permasalahan yang ada di
msayarakat yang selanjutnya di cari pemecahannya sehingga perubahan-perubahan yang ada
di masyarakat bisa di kontrol dan terarah.


Sumber:
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka
Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 086 Tahun 1987 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pembinaan dan Pengembangan Gugusdepan Pramuka yang Berpangkalan di
Kampus Perguruan Tinggi.
Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor: 180 A Tahun 2011 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Gugusdepan Gerakan Pramuka yang Berpangkalan di Kampus Perguruan
Tinggi.
www.ensiklopediapramuka.com/2012/09/tri-bina-model-pembinaan-pramuka-pandega.html
(diakses pada tanggal 7 September 2014)

Anda mungkin juga menyukai