Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

KONTRIBUSI PERADABAN ISLAM PADA DUNIA

DOSEN PEMBIMBING :

OPIK AHMAD TAOPIK,S.Pd,M.Pd

Disusun oleh :
ARIEF RAHMAN HIDAYAT
MUHAMMAD RICO ALIARACHMAN
ULFATIN NADHIROH

Prodi :
TEKNOLOGI MEKANISASI PERTANIAN

2018
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

KONTRIBUSI PERADABAN ISLAM PADA DUNIA

DOSEN PEMBIMBING :

OPIK AHMAD TAOPIK,S.Pd,M.Pd

Disusun oleh :
ARIEF RAHMAN HIDAYAT
MUHAMMAD RICO ALIARACHMAN
ULFATIN NADHIROH

Prodi :
TEKNOLOGI MEKANISASI PERTANIAN

2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt. atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Sholawat serta Salam selalu
tercurahkan kepada jujungan Nabi Muhammad SAW.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis
harapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Bogor, 27 September 2018


Tim Penyusun

KELOMPOK 9

ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 1
1.3 Tujuan .................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan Kebudayaan Islam Andalusia Zaman Amawiyah 2 .... 2
2.2 Penyebaran Peradaban Islam di Asia ................................................... 3

a. Peradaban Islam di Turki ............................................................ 3


b. Hasil Peradaban .......................................................................... 3
2.3 Penyebaran Peradaban Islam di Afrika ................................................ 6

a. Kedatangan Islam di Afrika Utara .............................................. 6


b. Aspek-aspek Kemajuan dalam Peradaban .................................. 8
2.4 Pengaruh Peradaban Islam di Barat ..................................................... 10

2.5 Kontribusi Intelektual Islam Terhadap Dunia Barat ............................ 12


a. Filsafat ........................................................................................ 12
b. Sains ........................................................................................... 13
c. Bidang Sejarah dan Geografi ...................................................... 14
d. Musik dan Kesenian.................................................................... 14
e. Bahasa dan Sastra ....................................................................... 14

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan........................................................................................... 15
3.2 Saran ..................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Dunia Barat saat ini telah mencapai kemajuan yang sangat pesat terutama
dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun pada dasarnya kemajuan
yang diciptakan dunia Barat sekarang ini tidak terlepas dari transformasi dan
kontribusi intelektual Islam pada masa-masa sebelumnya atau pada masa kejayaan
islam. Ketika itu, dunia Barat masih berada pada masa kegelapan akibat doktrin
gereja, sedangkan di belahan timur umat Islam telah membentuk suatu peradaban
gemilang yang banyak menciptakan ilmu-ilmu pengetahuan maupun ilmiah yang
berkembang dengan pesat.
Kemajun umat islam pada saat itu tidak hanya dirasakan oleh masyarakat
muslim saja, masyarakat nonmuslimpun merasakan kemajuan-kemajuan Islam,
termasuk dunia Barat. Namun seiring dengan berjalannya waktu umat Islam pun
mulai mengalami kemunduran pada abad pertengahan, yang pada akhirnya
sentuhan Islam dengan dunia Barat memunculkan transformasi intelektual dari
Islam yang melahirkan gerakan renaissance, reformasi dan rasionalisme di dunia
Barat.
Dengan demikian, kemajun-kemajuan ilmu pengetahun dunia Barat yang
begitu berkembang seperti sekarang ini tidak terlepas dari kontribusi kemajuan
Islam pada saat kejayaan umat Islam waktu itu.

1.2 Rumusan Masalah

a) Bagaimana pengaruh peradaban islam di dunia ?

b) Bagaimana kontribusi intelektual islam di dunia Barat ?

1.3 Tujuan

a) Mengetahui maksud pengaruh peradaban islam di dunia

b) Mengetahui kontribusi intelektual islam di dunia Barat

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Kebudayaan Islam Andalusia Zaman Amawiyah 2


Di bawah kekuasaan Amawiyah 2, kebudayaan Andalus dapat dikatakan
masih berupa rintisan, terutama dalam bidang kesusastraan, arsitektur, dan
intelektual. Sebagai seorang perintis Abd Rahman al-Dakhil mengusahakan
terjadinya persatuan penduduk seluruh andalusia. Ia mememerintah dari tahun
756-788 M.
Dalam bidang seni bangun (arsitektur), Abd Rahman al-Dakhil merintis
membangun kota cordova lengkap dengan istana, taman, dan masjid. Masjid
cordova yang dibangun tahun 786 oleh Al-Dakhil mempunyai pola dasar bentuk
masjid bani umayyah Damaskus. Kemudian masjid ini diperbesar oleh Abd
Rahman II dan Al-Hakam II sehingga menjadi masjid yang sangat indah. Pada
masa Abd Rahman III dibangun pula sebuah istana yang disebut Al-Zahra, yang
runtuh pada tahun 1013 M karena adanya serbuan dari bangsa Barbar. Istana ini
dibangun dari perpaduan seni bangunan bergaya Byzantium dan islam.
Bidang ilmu keislaman yang berkembang pada saat itu antara lain yaitu fiqih,
hadits, tafsir, ilmu kalam, ilmu sejarah, tata bahasa arab dan juga filsafat.
Dalam bidang sejarah, sejarawan pertama Andalus yaitu Ibn Hayyan dan
yang terkenal yaitu Ibn Khaldun (1332-1406) dengan karyanya Muqaddimah.
Sementara itu ilmu filsafat berkembang di spanyol dirintis oleh Ibn Masarroh
(883-931) yang berkembang pesat sesudah zaman Amawiyah II.
Dalam bidang kesenian mencapai puncaknya dengan dibangunnya istana Al-
Hamra di Granada yang dimulai tahun 1246 atas perintah sultan Nasriyyah. Pada
masa itu muncul juga ilmu yang menjadi cikal bakal ilmu-ilmu pengetahuan
modern seperti kedokteran, farmasi, botani dan geografi. Diantara dokter
terkemuka di spanyol diantaranya yaitu Ibn Zuhr, Ibn Rusyd,Ibn al-Khotib, dan
Ibn Khotima.
Sementara itu perkembangan islam di Afrika Utara ditandai dengan
berdirinya dinasti-dinasti seperti Dinasti Murabbitun, Dinasti Muwahhidun,
Dinasti Fathimiyah, dan Dinasti Ayyubiyah.

2
2.2 Penyebaran Peradaban Islam di Asia
a. Peradaban Islam di Turki
Sebelum Dinasti Utsmani berkuasa, diwilayah Anatoli dan Turki terdapat
beberapa dinasti: Saljuk, Danishmandiyah dan Qarramaniyah. Mereka
mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan peradaban
Islam. Hal ini tampak,terutama setelah hancurnya Baghdad (ibu kota Dinasti
Abbasiyah) oleh bangsa Mongol. Mereka (orang-orang Turki) mempertegas
kemandirian mereka dalam membangun kekuasaannya sendiri, seperti yang
dilakukan oleh Turki Utsmani. Pengaruh Dinasti ini menjangkau wilayah yang
luas termasuk Eropa Timur, Asia Kecil, Asia Tengah, Timur Tengah, Mesir
dan Afrika Utara. Mengingat di antara dinasti-dinasti tersebut terdapat dinasti
yang paling berperan dan usia pemerintahannya pun cukup lama yaitu Turki
Utsmani.
b. Hasil Peradaban
Meskipun Dinasti Utsman berkuasa cukup lama, ia tidak berarti bahwa
peradabannya maju pesat seperti Dinasti Abbasiyah. Hal itu dikarenakan
politik ekspansinya yang tidak diikuti dengan pembinaan wilayah
taklukannya, di samping seratus tahun setelah penaklukan Constatinopel para
sultannya lemah-lemah. Namun demikian, Dinasti Utsmani masih lebih baik
pemerintahannya dan tingkat kemakmurannya dibanding dengan seluruh
bagian Eropa yang dikuasai oleh kaum Kristen. Demikian juga penduduk
Kristen di bawah kekuasaan Dinasti Utsmani dapat menikmati hasil bumi,
kemerdekaan pribadi dan hasil usaha lainnya, di banding dengan teman-teman
mereka yang berada di berbagai kerajaan Kristen.
Kelihatannya, sultan-sultan Dinasti Utsmani keras, tetapi mereka bersikap
liberal dan pemurah terhadap penduduk yang beragama Kristen. Mereka
melaksanakan administrasi pemerintahan yang adil di samping menggiatkan
ekonomi dengan menganjurkan perdagangan di antara mereka.
Dinasti Utsmani banyak mengambil ajaran etika dan politik dari bangsa
Persia. Dalam bidang kemiliteran dan pemerintahan, Dinasti Utsmani
dipengaruhi oleh Bizantium. Namun, jauh sebelum mereka berasimilasi

3
dengan bangsa-bangsa tersebut, sejak pertama mereka masuk Islam bansa
Arab telah menunutun mereka dalam bidang agama, prinsip-prinsip
kemasyarakatan dan hukum. Oleh karena itu huruf Arab dijadikan huruf resmi
kerajaan.
Otoritas sultan-sultan Utsmani juga didasarkan kepada sebuah kultur
kosmopolitan yang terdiri dari unsur-unsur kultur Arab, Persia, Bizantium dan
unsur kultur bangsa Eropa. Muhammad II mengembangkan syair-syair Persia
dan juga seni lukis Eropa. Sastrawan Arab dan Persia, pelukis Italia, dan
pujangga Yunani dan Serbia berdatangan di istananya. Meskipun demikian,
beberapa rezim melepaskan diri dari unsure pengaruh Kristen dan pengaruh
Eropa menuju sebuah kesenian yang lebih bercorak Islam dan Turki.
Sebagaimana terdapat pada istana sultan-sultan Arab dan Persia,syair
merupakan ekspresi utama kesenian raja. Syair istana didasarkan pada aruz.
Beberapa bentuk kesenian yang utama adalah beberapa bentuk kesenian yang
sebelumnya telah dikembangkan dalam syair-syair istana Persia.
Penulisan sejarah periode awal Utsmani disusun dalam bahasa Arab yang
diterjemahkan ke dalam bahasa Turki untuk melegitimasi asal-usul dinasti ini
dan kebangkitannya meraih kekuasaan dan mengurutkan peristiwa keseharian
di istana dan berkenaan dengan kemiliteran. Karya Mustafa Ali(1541-1599)
Kunch al-Akhbar memuat catatan sejarah dunia dari adam sampai Yesus,
sejarah Islam masa awal, sejarah bangsa Turki sampai kebangkitan imperium
Utsmani, diakhiri dengan sejarah Utsmani. Pada abad ke 17, sejarawan
dipekerjakan untut mencatat peristiwa sehari-hari di istana.
Ilustrasi manuskrip Utsmani juga mengekspresikan sikap Utsmani
terhadap nasib kerajaan. Sejak masa Muhammad II, Dinasti Utsmani
mempertahankan sebuah studio istana atau nakkasbane yang memperkerjakan
ahli-ahli geografis, pelukis, illuminator, dan penjilid buku yang menghasikan
manuskrip dan untuk mengembangkan pola-pola (desain) keramik, kerajinan
kayu, kerajinan logam, tekstil, karpet yang khas Utsmani. Antara tahun 1451
dan 1520, beberapa preseden menjadi basis bagi seni manuskrip Utsmani.
Sejumlah seniman dari Shiraz, Tabriz, dan Herat berdatangan di Istambul.

4
Beberapa karya yang paling awal mengilustrasikan salinan dari karya-karya
Persia Klasik seperti Attar Language of the Birds,The Love Story of Khosraw
and Shirin, dan karya Amir Khasraw Khamsa dan fabel Kalila wa Dimna.
Manuskrip abad 16 beralih dari ilustrasi literaturklasik kepada peristiwa-
peristiwa kontemporer seperti upacara penjamuan duta besar, pengumpulan
pajak, dan penaklukan wilayah-wilayah perbatasan di Balkan. Pada akhir abad
enam belas , ilustrasi kesejarahan,yang mengingatkan pada kemegahan Negara
Utsmani dan penaklukan yang dicpainya, merupakan kontribusi bangsa Turki
yang sangat berharga bagi tradisi manuskrip Timur Tengah dan tradisi
manuskrip muslim yang tercerahkan. Seni Manuskrip Utsmani mengingatkan
pada kesadaran dari kalangan elite Utsmani sebagai kekuatan sejarah dunia.
Dalam bidang arsitektur, masjid-masjid di sana membuktikan
kemajuannya. Sejumlah masjid dan perguruan Utsmani mengekspresikan
besarnya perhatian Utsmani terhadap ajaran Islam juga merancang beberapa
feature, seperti kubah tunggal yang sangat besar, menara-menara tinggi yang
menjulang, sejumlah bangunan tiang yang menyangga ruang tengah istana,
menunjukan pengaruh kuat model Aya Shopia, gereja Bizantium yang
terbesar. Aya Shopia dijadikan masjid sejak masa pemerintahan Muhammad
al Fatih sampai dengan Kemal Atta Turk. Oleh Kemal, Aya Shopia dijadikan
museum sampai sekarang. Demikianlah masjid-masjid Utsmani
memperagakan pola gereja-gereja Kristen timur yang terbesar, misalnya
“Kubah Batu” di Yerusalem, dan mengekspresikan ketinggian Islam dalam
persaingannya dengan Kristen. Hoja Sinan(1490-1578) adalah tokoh besar
dalam bidang seni arsitektur ini.
Dalam bidang pendidikan, Dinasti Utsmani mengantarkan pada
pengorganisasian sebuah sistem pendidikan madrasah yang tersebar luas.
Madrasah Utsmani pertama didirikan di Izmir pada tahun 1331, ketika itu
sejumlah ulama’ didatangkan dari Iran dan Mesir untuk mengembangkan
pengajaran muslim di beberapa territorial yang baru. Beberapa sultan masa
belakangan mendirikan beberapa perguruan di Bursa, Edirne dan di Istambul.
Pada akhir abad limabelas beberapa perguruan ini disusun dalam sebuah

5
hirarki yang menentukan jenjang karir bagi ulama-ulama besar. Perguruan
yang dibangun oleh Sulaiman pada tahun 1550 dan 1559 benar benar menjadi
perguruan yang tinggi rankingnya. Ranking yang dibawahnya adalah sejumlah
perguruan yang diidirikan oleh sultan sultan terdahulu dan menempati ranking
di bawah beberapa perguruan tersebut adalah sejumlah perguruan yang
didirikan oleh kalangan pejabat Negara dan ulama’ madrasah tidak hanya
diorganisir secara ranking, tetapi juga dibeda-bedakan berdasarkan beberapa
fungsi pendidikan mereka. Madrasah tingkat terendah mengajarkan nahwu
(tata bahasa Arab) dan sharaf (sintaksis), mantiq (logika), teologi, astronomi,
geometri dan retorika. Perguruan tingkat tertinggi mengajarkan hukum dan
teologi.

2.3 Penyebaran Peradaban Islam di Afrika


a. Kedatangan Islam di Afrika Utara
Kehidupan sosial masa lalu Afrika Utara adalah sebuah kehidupan
masyarakat pedesaan yang bersifat kesukuan, nomad (berpindah-pindah
tempat) dan patriarkhi. Ketika daerah ini berada dibawah kekuasaan Romawi,
tak pelak pengaruhnya sangat besar bagi masyarakat Barbar. umumnya
mereka dipengaruhi oleh para elit kotayang mengadopsi bahasa, gagasan dan
adat istiadat para penguasa. Tetapi elit-elit ini tidak banyak. Selanjutnya,
setelah orang-orang Vandal (Barbar) memperoleh kemenangan, pengaruh
Romawi di sebagian besar Afrika mulai berhenti, kecuali pengaruh ekonomi
dan peradaban Barbar lama secara bertahap muncul kembali. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa pada abad 1H/7M kehidupan sosial Afrika
Utara lebih merupakan kehidupan masyarakat Barbar yang bersifat kesukuan,
normad dan patriarkhi.
Islam masuk wilayah Afrika Utara pada saat itu berada di bawah
kekuasaan kekaisaran Romawi sebuah imperium yang amat luas yang
melingkupi berbagai Negara dan berjenis jenis bangsa manusia. Penaklukan
daerah ini pada dasarnya sudah mulai dirintispada masa kekhalifahan umar bin
Khatab. Pada tahun 640M ‘Amr ibn al-Ash berhasil memasuki Mesir setelah

6
sebelum mendapat ijin bersyarat dari khalifah Umar untuk menaklukan daerah
itu.
Pada masa kekhalifahan Utsman ibn Affan penaklukan Islam sudah
meluas sampai ke Barqah dan Tripoli.penaklukan ataskedua kotaitu
dimaksutkan untukmenjaga keamanan daerah Mesir. Penaklukan itu tidak
bertahan lama, karena gubernur gubernur Romawi menduduki kembali
wilayah-wilayah yang telah ditinggalkan itu. Namun kekejaman dan
pemerasan yang mereka lakukan telah mengusik ketentraman penduduk asli,
sehingga tidaklama kemudian penduduk asli sendiri memohon kepada orang-
orang muslim untuk membebaskan mereka dari kekuasaan Romawi.
Permohonan itu disanggupi oleh khalifah sepeninggal Utsman yang pada
waktu itu sudah berpindah ke tangan Muawiyah ibn Sufyan., khalifah pertama
daulah Bani Umayah. Ia bertekad memberikan pukulan terakhir kepada
kekuasaan romawi di Afrika Utara, dan mempercayakan tugas ini kepada
seorang panglima yang masyhur, yakni ‘Uqbah ibn Nafi’ al-Fihri (W. 683M),
yang telah menetap di Barqah sejak daerah itu ditaklukan.
Akan tetapi, pada tahun 683 M orang-orang islam di Afrika Utara
mengalami kemunduran yang hebat, karena orang-orang Barbar di bawah
kepemimpinan Kusailah bangkit memberontak dan mengkalahkan ‘Uqbah.
Dia dan pasukannya tewas dalam pertempuran. Sejak saat itu orang orang
Islam tidak berdaya mengembalikan kekuasaannya di Afrika Utara, karena
selain berhadapan dengan bangsa Barbar, mereka juga harus berhadapan
dengan bangsa Romawi yang memanfaatkan kesempatan dalam
pemberontakan Kusailah tersebut.
Pada saat pemerintahan dipegang oleh Abdul malik ibn Marwan(685-
705M), daulah Bani Umayah mulai bangkit kembali untuk merebut Afrika
Utara. Dia mengirimkan pasukan di bawah pimpinan Hasan ibn Nu’man al
Ghassani untuk memulihkan prestise Islam yang hilang. Pasukan ini berhasil
menumpas tentara Romawi dan menghalau mereka dari Afrika Utara serta
berhasil menindas perlawanan bangsa Barbar. Sejak saat itu Afrika Utara dan
daerah Maghribi tidak lagi termasuk lingkungan daerah Mesir, tetapi telah

7
berdiri sebagai wilayah tersendiri yang diperintah oleh seorang gubernur yang
diangkat oleh khalifah.
b. Aspek-aspek Kemajuan dalam Peradaban
Sejak awal kedatangan Islam di Afika Utara, kebudayaan dan peradaban
Islam sudah mulai menampakan perkembangannya. Hal ini ditandai dengan
berkembangannya Qirawan yang dibangun oleh ‘Uqbah ibn Nafi pada tahun
50 H/670 M yang tidak hanya menjadi kota militer semata, tetapi menjadi
salah satu pusat ilmu dan peradaban yang cemerlang dalam sejarah Islam.
Kebijakan islamisasi musa ibn Nushair yang diterapkan di daerah itu,
meskipun tidak menjadikan seluruh penduduknya menganut Islam, dapat
dikatakan sebagai langkah rintisan bagi proses perkembangan kebudayaan dan
peradaban islam. Paling tidak dengan kebijakan itu bahasa Arab dijadikan
sebagai bahasa resmi Negara dan pergaulan. Langkah ini sangat efektif,
sehingga bahasa Arab dapat menggeser posisi bahasa Latin, meskipun ia
sangat sedikit mempengaruhi dialek dialek asli bangsa Barbar. Pada
gilirannya, kemajuan dalam kemajuan dalam berbagai disiplin ilmu (yang
berkaitan dengan masalah teologi, hukum, sejarah, sastra, puisi, filsafat, dan
biografi) di kemudian hari semua ditulis dalam bahasa Arab.
Arsitektur Maghribi yang indah dengan pengaruh aransemen timur yang
kuatdalam bangunannya, lahir di kota Qairawan, segara setelah dinasti
Aghlabiyah (800-900 M) menjadikannya sebagai pusat peradaban. Hal ini bisa
dilihat pada bangunan masjid besar Qairawan dan benteng Raqqada, serta kota
kediaman para penguasa yang dibangun tidak jauhdari Qairawan. Beberapa
waduk besar untuk irigasi dan pasokan air bersih bagi penduduk kota, juga
berhasil dibangun.
Pada saat itu, Qairawan bukan hanya menjadi model bagi kehidupan kota
orang-orang Islam di Afrika Utara, tetapi juga menjadi sebuah pusat
kebudayaan yang sangat penting. Para penguasa dinasti Aghlabiyah sangat
perduli terhadap masalah intelektual, dan mereka memiliki jasa yang sangat
besar dalam membantu perkembangan di kota itu. Maka lahirlah berbagai
bidang ilmu pengetahuan, seperti teologi, hukum dan puisi Maghribi. Bahkan

8
dapat dikatakan sampai akhir abad 3H/9M, perkembangan intelektual di
Qairawan dapat dipersamakan dengan pusat-pusat kebudayaan muslim yang
lain pada masanya. Diantara ilmu-ilmu terkemuka lulusan sekolah Qairawan
adalah Sahnun, seorang ahli hukum bermadzhab Maliki yang pengaruhnya
masih terasa sampai sekarang.
Di samping Qairawan, Tahart (Tiaret) juga mengalami kemajuan yang
cukup pesat. Di bidang ekonomi, daerah mengalami kemakmuran material
yang luar biasa. Ia menjadi terminal dari salah satu rute kafilah trans-sahara,
sehingga dinamakan “Irak Kecil”, di samping menjadi pusat kesarjanaan.
Segala macam pajak yang sangat memberatkan rakyat dihapuskan.
Penghasilan yang dapat dikumpulkan untuk negara sebesar 120.000 pound
emas. Kehidupan masyarakat subur makmur dan rakyat merasa tentram dan
damai. Sementara itu daerah Maroko merupakan tempat penyebaran kultur
Islamdi kalangan masyarakat Barbar, khususnya kultur Syi’ah.
Hal lain yang mencerminkan ketinggian peradaban Islam di Afrika Utara
adalah kemajuan di bidang ilmu kebahasaan. Pada masa ini muncullah tokoh-
tokoh Lexicographer. Sementara kemajuan di bidang kesehatan dapat dilihat
dengan berdirinya sebuah rumah sakit yang besar di Marrakesh.
Di bidang kedokteran ada tokoh terkenal yaitu Abu Marwan ibn Abdul
Malikibn Zuhr yang lebih dikenal Ibn Zuhr. Ia adalah seorang tabib dan ahli
bedah terkenal yang hidup sezaman dengan Ibn Rusyd (w. 1198 M). Dia lahir
di Penaflor sebagai keturunan kabilah Arab, Iyaz ibn Nizar, sehingga di
belakang namanya biasanya ditambah al-Iyazi. Keahliannya itu kemudian
diabadikan kepada Yusuf ibn Tasyfin, khalifah Bani al-Murabithun. Dialah
yang pertama kali memikirkan Bronchotomi dengan menunjukan secara jelas
cerai sendi dan patah tulang. Puteranya, Marwan, juga mengikuti jejak
ayahnya menjadi ahli bedah dan dokter tentara Yusuf ibn Tasyfin.
Di bidang sejarah dan sosiologi, tokoh Ibn Khaldun (w. 1406 M) menjadi
maestro terbesar dalam sejarah Islam. Dia adalah keturunan Yaman yang lahir
Tunis pada tahun 1332 M. Keluarganya berasal dari Hadramaut yang
berimigrasi ke Afrika Utara ratusan tahun sebelumnya, sehingga di belakang

9
namanya kadang-kadang ditambah al-Hadrami. Di samping dikenal sebagai
“bapak filsafat sejarah” dia juga dikenal sebagai “bapak sosiologi” yang teori-
teorinya masih menjadi rujukan para sosiolog modern dewasa ini. Kitab
sejarahnya yang besar adalah Kitab al-Ibar yang ditulis selama 4 tahun di
suatu daerah dekat Oran. Sementara karya masterpiece-nya adalah kitab
Muqaddimah. Dalam kitab itu dia menyelidiki asal-usul masyarakat,
perkembangan peradaban, hukum-hukum perubahan sosial, sebab-sebab
timbul dan jatuhnya kerajaan-kerajaan dan dinasti-dinasti, juga pengaruh iklim
atas pembentukan watak bangsa.

2.4 Pengaruh Peradaban Islam di Barat


Ilmu pengetahuan islam pada mulanya berkembang di daratan Eropa yaitu
Tolado, Kardova, dan Sevilla, Dinogari Andalusia. Kemudian mengalir ke negara-
negara Barat lewat kaum terpelajar Barat. Mereka menerjemahkan buku-buku
karangan umat islam dalam bahasa Barat. Di antara pelajar Barat tersebut adalah :

1) Abolart Bath. Beliau berpendidikan islam di Tolado, kemudian ahli


matematika dan sebagai ahli filsafat Inggris yang mashur.
2) Mazarabez. Beliau beragama islam, tetapi karena terpaksa oleh lingkungan
Barat yang kristen dan supaya tidak dicurigai maka beliau mengubah namanya
menjadi Petrus al-Phonsi. Beliau ke Inggris dan menjadi doktor istana raja
Inggris Henri I. dia membuka perguruan tinggi serta mengajarkan
pengetahuan islam.
3) Archedeacon Dominico Gundisavi. Beliau mendirikan Bait al-Hikmah. Di sini
adalah tempat buku-buku bahasa arab.
4) Ibnu Dawud. Seorang islam bangsa Yahudi. Di Barat terkenal dengan nama
Avendeath. Beliau menyalin buku-buku berbahasa arab ke bahasa lain
mengenai ilmu astronomi dan astrologi.
5) Gerard Cremona. Beliau lahir di Cremona Italia tahun 1114 M. beliau
menerjemahkan buku tentang filsafat, matematika, kedokteran.

10
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa masa keemasan bani Abbasiyah
dicapai pada periode pertama. Masa keemasan tersebut bisa kita lihat dari makin
luasnya pemerintahan Bani Abbasiyah, dan berpindahnya ibu kota ke Baghdad, di
mana ibu kota Baghdad merupakan pusat intelektual pada masa itu. Pada periode
ini yang biasa kita sebut dengan The golden age.
Sebenarnya pada masa pemerintahan Bani Abbasiyah banyak terjadi
pemberontakan-pemberontakan. Tetapi pada periode pertama ini pemberontakan-
pemberontakan dapat diatasi, meskipun belum sampai ke akar-akarnya.
Pemerintah Bani Abbasiyah mencapai keemasan juga didukung oleh beberapa
faktor, diantaranya sebagai penerjemah memberi pendapatnya. Hal ini dilakukan
karena keterbatasan manusia dalam berfikir cara inilah yang terbaik dalam
memajukan ilmu pengetahuan. Cara seperti ini juga tidak akan berhasil jika tidak
didukung oleh seluruh rakyat. Dari sinilah muncul para intelektual muslim yang
sangat berpengaruh dalam ilmu pengetahuan.
Al-Mahdi, Al-Hadi, Harun ar-Rasyid, al-Ma’mum, al-Mu’tashim, al-Wasiq,
dan al-Mutawakil merupakan orang-orang piawai dengan ilmu pengetahuan dan
akhlak yang mulia bisa membawa nama baik sebuah bangsa umumnya dan
kekhalifahan pada khususnya, sehingga dimata dunia disebut sebagai tokoh-tokoh
(ilmuan) masa keemasan di zaman khalifah Abbasiyah.
Dari beberapa khalifah yang memimpin pada periode pertama dapat
disimpulkanbahwa masa keemasan dicapai pada masa pemerintahan khalifah al-
Mahdi, al-Hadi, Harun ar-Rasyid, al-Ma’mun, al-Mu’tashim, al-Wasik, dan al-
Mutawakil.
Tetapi ada anggapan bahwa pada masa khalifah Harun ar-Rasyid lah puncak
keemasan di antara khalifah-khalifah lainnya. Salah satu sebab timbulnya
anggapan tersebut adalah beliau mendirikan Baitul Hikmah yang merupakan
institusi kebudayaan dan pikiran yang cemerlang saat itu.
Pada masa keemasan Bani Abbasiyah juga lahir tokoh-tokoh intelektual
muslim, diantaranya al-Farabi, Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, al-Ghazali, al-Khawarijmi,
dan al-Battani. Semua tokoh-tokoh di atas sangat berperan dalam perkembangan
ilmu pengetahuan di masa Bani Abbasiyah tersebut.

11
2.5 Kontribusi Intelektual Islam Terhadap Dunia Barat

Dalam masa lebih dari tujuh abad, kekuasaan islam di Spanyol. Umat islam
telah mencapai kejayaannya di sana. Banyak prestasi yang mereka peroleh,
bahkan pengaruhnya membawa Eropa dan kemudian dunia kepada kemajuan yang
lebih kompleks.
Spanyol adalah negeri yang subur. Kesuburannya itu mendatangkan
penghasilan ekonomi yang tinggi dan banyak menghasilkan pemikir. Masyarakat
Spanyol islam merupakan masyarakat majmuk yang terdiri dari komunitas-
komunitas arab.
Tidak hanya itu, perkembangan ilmu pengetahuan dalam dunia islam di abad
pertengahan juga didukung dengan adanya kekuatan sistem pendidikan islam yang
integral dan dinamis. Sehingga mampu menghasilkan cendekiawan-cendekiawan
besar pada hampir disegala bidang keilmuan. Hal inilah yang pada akhirnya dapat
memberikan konstribusi yang besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan di
masa-masa selanjutnya terutama di Barat. Di samping itu, dinamika yang
demikian masih terbungkus dengan akhlak islami yang diperlihatkan.
Perkembangan ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh para ilmuan muslim
telah melahirkan berbagai karya besar diberbagai bidang keilmuan yang menjadi
referensi bagi ilmuan Barat pada masa selanjutnya.
Di antara kontribusi intelektual islam atas dunia Barat di bidang intelektual
adalah :
a. Filsafat
Islam di Spanyol telah mencatat satu lembaran budaya yang sangat brilian
dalam bentang sejarah islam. Ia berperan sebagai jembatan penyebrangan
yang dilalui ilmu pengetahuan. Yunani Arab datang ke Eropa pada abad ke-
12. Minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada
abad ke-9 M selama pemerintahan penguasa Bani Umayyah yang ke-5
Muhammad Abd ar-Rahman (832-886 M).
Atas inisiatif al-Hakam (961-979 M) karya-karya ilmiah dan filosofis
diimport dari timur dalam jumlah besar, sehingga Cordova dengan
perpustakaan dan universitas-universitasnya mampu menyaingi Baghdad

12
sebagai pusat utama ilmu pengetahuan didunia islam. Apa yang dilakukan
oleh para pemimpin dinasti Bani Umayyah di Spanyol ini merupakan
persiapan untuk melahirkan filosof-filosof besar pada masa sesudahnya.
Tokoh utama pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol adalah Abu
Bakar Muhammad ibn as-Sayigh yang lebih dikenal dengan Ibn Bajah
dilahirkan di Saragosa. Ia pindah di Sevilla dan Granada. Meninggal karena
keracunan di Fez tahun 1938 M dalam usia yang masih muda.
Tokoh utama kedua adalah Abu Bakar ibn Tuffail penduduk asli Wadi Asy
sebuah dusun kecil disebelah timur Granada dan wafat pada usia lanjut tahun
1985 M. Ia banyak menulis masalah kedokteran, astronomi, dan filsafat.
Karya filsafatnya yang terkenal adalah Hay ibn Yaqzhan.
Bagian akhir abad ke-12 M menjadi saksi munculnya pengikut aristoteles
yang terbesar digelanggang filsafat dalam islam yaitu ibn Rusyd dari Cordova.
Ia lahir pada tahun 926 M dan meninggal pada tahun 998 M. Ciri khasnya
adalah kecermatan dalam menggeluti masalah-masalah menahun tentang
keserasian filsafat dan agama. Dia juga ahli fiqh dengan karyanya Bidayah al-
Mujtahid. Karya-karya Ibn Rusyd yang terkenal adalah Mabadu Falasifah,
Kulliyat, Tafsir Urjuza, Kasful Afillah, kitab dogma-dogma dan lainnya. Ibn
Rusyd juga seorang dokter di samping filosof. Buku kedokterannya yang
terkenal adalah al-Hawi.
b. Sains
Ilmu-ilmu kedokteran, musik, astronomi, kimia dan lain-lain juga
berkembang dengan baik, Abbas ibn Farnas termasyhur dalam ilmu kimia dan
astronomi. Ibrahim dan Ibn Yahya an-Naqash terkenal dalam ilmu astronomi.
Ia dapat menentukan waktu terjadinya gerhana matahari dan menentukan
berapa lamanya. Ia juga berhasil membuat teropong modern yang bisa
menentukan jarak antara tata surya dan bintang. Ahmad ibn Ibbas dari
Cordova adalah ahli dalam bidang obat-obatan. Umm al-Hasan binti Abi
Ja’far dan saudara perempuan al-Hafidz adalah dua orang ahli kedokteran dari
kalangan wanita.

13
Para dokter ahli kedokteran yang terkenal antara lain :
1) Thabib ibn Qurra’ (221-228 H/836-901 M) dianggap sebagai bapak ilmu
kimia
2) Ar-Razi atau Razes (251-313 H/809-873 M) karangannya terkenal dalam
bidang penyakit campak dan cacar yang diterjemahkan dalam bahasa latin.
3) Ibnu Sina (370-428 H/980-1037 M) orang eropa menyebutnya Avicena. Di
samping seorang filosof, ia juga seorang dokter dan ahli musik.
Karangannya yang terkenal adalah Shafa (terdiri dari 18 jilid), Najat,
Sadidiya (terdiri dari 5 jilid), Danes Nameh, al-Qanun fi at-Thib (buku
tentang kedokteran yang diterjemahkan dalam bahasa latin).
c. Bidang Sejarah dan Geografis
Dalam bidang sejarah dan geografi, melahirkan banyak pemikir terkenal.
Ibnu Jubar dari Valencia (1145-1228 M) menulis tentang negeri-negeri
muslim Mediteronia dan Seolia dan Ibnu Batuthah dari Fagier (1304-1377 M)
mencapai Samudra Pasai dan Cina. Ibnu al-Khatib (1317-1374 M) menyusun
riwayat Granada sedangkan Ibnu Khaldun dari Tunis adalah perumus filsafat
sejarah.
d. Musik dan Kesenian
Dalam bidang musik dan seni suara islam mencapai kecermelangan
dengan tokohnya al-Hasan ibn Nafi’ yang dijuluki Zaryab. Setiap kali
diselenggarakan pertemuan dan jamuan, Zaryab selalu tampil dan
mempertunjukkan kebolehannya.
e. Bahasa dan Sastra
Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan islam
di Spanyol. Hal itu dapat diterima oleh orang-orang islam dan non islam,
bahkan penduduk asli Spanyol menomorduakan bahasa asli mereka. Juga
banyak yang ahli dan mahir dalam bahasa Arab. Baik keterampilan berbicara
maupun tata bahasa seperti Abu Ali al-Isybili, Abu al-Hasan ibn Usfur dan
Abu Hayyan al-Gharnathi.

Seiring dengan kemajuan bahasa itu, karya-karya sastra banyak bermunculan


seperti al-Iqd al-Farid karya Ibnu Abd Rabbih, al-Dzakirah fi Mahasin ahl al-
Jazirah oleh ibn Bassam, dan kitab al-Qalaid karya al-Fath ibn Khaqan

14
BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pada kebudayaan Andalusia bidang ilmu keislaman yang berkembang saat itu
antara lain yaitu fiqih, hadits, tafsir, ilmu kalam, ilmu sejarah, tata bahasa arab dan
juga filsafat.
Islam masuk wilayah Afrika Utara pada saat itu berada di bawah kekuasaan
kekaisaran Romawi sebuah imperium yang amat luas yang melingkupi berbagai
Negara dan berjenis jenis bangsa manusia. Penaklukan daerah ini pada dasarnya
sudah mulai dirintispada masa kekhalifahan umar bin Khatab. Pada tahun 640M
‘Amr ibn al-Ash berhasil memasuki Mesir setelah sebelum mendapat ijin
bersyarat dari khalifah Umar untuk menaklukan daerah itu.

Di antara kontribusi intelektual islam atas dunia Barat di bidang intelektual


adalah :

1. Filsafat
2. Sains
3. Fiqih
4. Musik dan Kesenian
5. Bahasa dan Sastra

3.2 Saran

Demikian makalah yang dapat kami susun, kami menyadari bahwa masih
banyak kekurangan, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua..

15
DAFTAR PUSTAKA

A. Hasjmy, Sejarah Kebudayaan Islam, PT Karya Uniperss, Jakarta; 1979

Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam Dirasah Islamiyah II, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta; 2004

Dudung Abdurahman, Sejarah Peradaban Islam, LESFI, Yogjakarta; 2009


Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam, PT Pustaka Rizki Putra, Semarang;
2012

Musyrifah Sunanto, Sejarah Islam Klasik, Prenada Media, Jakarta; 2003

Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, Kencana Prenada Media Group,


Jakarta; 2009

16

Anda mungkin juga menyukai