Anda di halaman 1dari 19

chapter #2

ISLAM AGAMA RAHMATAN


LIL’ ALAMIN
By Ayub, M.A
ISLAM AGAMA RAHMATAN
LIL ‘ALAMIN

Bukti Islam
Rahmatan lil
Pengertian
‘alamin
Dinul Islam

Karakteristi
Sistem
k Ajaran
Ajaran Islam
Islam
Pengertian Dinul Islam

 Secara Etimologis kata din berasal dari kata:


dana yadinu dinan

 Mempunyai arti agama, kepercayaan, tauhid, ibadah, ketaatan


 Ibnu Manzhur memberikan batasan din berarti balasan dan pahala, taat, adat,
keadaan, ketundukan, kekuasaan, wara’ (menjaga), dan paksaan
 Ahmad Athiyatullah memberikan batasan bahwa kata din mempunyai
arti umum dan arti khusus. Secara umum din berarti akidah, syariah dan
millah, sedang secara khusus din berarti Islam
 Din disebutkan dalam Alquran sebanyak 94 kali dan yang bermakna agama
disebutkan sebanyak 57 kali. Kata millah disebutkan sebanyak 15 kali, lebih
sedikit daripada kata din

BACK
Fungsi Din Menurut Alquran
pertama, memberi informasi kepada umat manusia bahwa Tuhan itu Esa. Q.S. An-Nisa
(4): 171, Q.S. Al-Mukmin (40): 65, Q.S. Al-Bayyinah (98): 5

Kedua, mengontrol perilaku manusia baik dalam hubungannya kepada Allah maupun kepada
sesamanya.

Ketiga, mendidik manusia agar berlaku jujur dan bertindak adil dalam segala hal agar dapat
menciptakan kedamaian. Q.S. Al-A’raf (7): 29

Keempat, mendidik manusia agar tidak bersikap sombong dan bersifat dendam. Q.S. Al-Hijr (30):
15, 35

Kelima, menanamkan sifat sosial kemasyarakatan


yang tinggi terhadap dengan cara mengeluarkan zakat (Q.S. At-Taubah (9): 11, Q.S. AlHajj (22): 7)
Fungsi Din Menurut Alquran
Keenam, mendidik dan menumbuhkembangkan sikap tolong menolong antara sesama

Ketujuh, din merupakan motivator, dinamisator, dan stabilisator dalam diri manusia
hingga senantiasa melakukan kebaikan dan meninggalkan keburukan dengan kesadaran

Kedelapan, mendidik manusia agar dapat memilih dan menentukan akidah yang tepat dan benar-benar sesuai
dengan fitrah manusia (Q.S. Ar-Rum (30): 30,43)

Kesembilan, memberi motivasi agar manusia menuntut ilmu pengetahuan, baik tentang din maupun umum, Q.S.
At-Taubah (9): 122)

Kesepuluh, untuk membina akhlak dan persaudaraan intern dan antarumat Q.S. Al-Ahzab (33): 5, Q.S. Al-
Mumtahanah (60): 8-9, dan (Q.S. AlAnfal (8): 72
Pengertian Islam
 Secara Etimologis Islam
SIN LAM MIM

 salima-yaslamu-salamun wa salamatun )ٌ
 ( ‫ل َ َة‬
َ ‫َس‬ َ َ ‫ل ُم – َس‬
‫ل مم‬ َ ‫ٌس ِل َم – يَ ْس‬
 Kata dasar salima berarti sejahtera, tidak tercela, dan tidak
cacat.
 Dari kata itu terbentuk kata masdar, salamat yang dalam bahasa
Indonesia menjadi selamat.

BACK
Selain itu,
 Islam berasal dari kata
 ‫ل َم‬
َ ‫ي ْس ِل ُم – إِ ْس‬ َ ‫أَ ْس‬
ُ – ‫ل َم‬
 yang memiliki arti ketundukan, kepatuhan, agama Islam
 menyerahkan sesuatu, menyerahkan diri pada kekuasaan orang lain,
meninggalkan orang di bawah kekuasaan orang lain, meninggalkan (seseorang)
bersama (musuhnya), berserah diri kepada Tuhan, aslama juga berarti
membayar di muka.
 Istaslama berarti menyerah, meyerahkan diri, pasrah, memasuki perdamaian.
Tasallama berarti menjadi Islam.
 Islam dalam Tafsir Al-Misbah didefinisikan sebagai ungkapan kerendahan hati
atau kepasrahan dan ketaatan secara lahiriyah kepada hukum Tuhan serta
mewajibkan diri untuk melakukan atau mengatakan apa yang telah dilakukan
dan dikatakan oleh Nabi saw.
Islam yakni kedamaian, kesejahteraan,
keselamatan, penyerahan (diri), ketaatan dan
kepatuhan

Endang Saifuddin Anshari: agama Islam adalah


wahyu yang diturunkan oleh Allah Swt. kepada rasul-
Nya untuk disampaikan kepada segenap umat
manusia sepanjang masa dan setiap persada
Sistem Ajaran Islam
 Pada suatu hari ketika Nabi saw. bersama kaum muslimin, datang seorang
pria menghampiri Nabi saw. dan bertanya: “Wahai Rasulullah, apa yang
dimaksud dengan iman?” Nabi menjawab: “Kamu percaya kepada Allah, para
malaikat, kitab-kitab yang diturunkan Allah, hari pertemuan dengan Allah,
para Rasul yang diutus Allah, dan terjadinya peristiwa kebangkitan manusia
dari alam kubur untuk diminta pertanggungjawaban perbuatan oleh Allah”.
Pria itu bertanya lagi: “Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan Islam?”
Nabi menjawab: “Kamu melakukan ibadah kepada Allah dan tidak
menyekutukan-Nya, mendirikan salat fardlu, mengeluarkan harta zakat, dan
berpuasa di bulan Ramadhan”. Pria itu kembali bertanya: “Wahai Rasulullah,
apa yang dimaksud ihsan?” Nabi menjawab: “Kamu beribadah kepada Allah
seolah-olah kamu melihat-Nya. Apabila kamu tidak mampu melihat-Nya,
yakinlah bahwa Allah melihat perbuatan ibadahmu”... (H.R. Muslim).
Model tiga unsur pokok ajaran Islam

AKIDAH

SYARIAH AKHLAK
Pohon Keislaman
KAFIR dan FASIK
 Allah menganggap kafir terhadap seseorang jika seseorang itu menyamakan
Allah dengan lainnya seperti dalam Q.S. Al-Maidah, 5: 72.
 Kafir yakni orang yang mata hatinya dalam keadaan tertutup (tidak mampu)
dari memperhatikan tanda-tanda (kebesaran) Allah dan ia tidak sanggup
mendengar perintah dan larangan Allah dan balasannya adalah neraka
Jahanam.
 Ia benar-benar menutup hatinya tentang kebenaran Islam, ia tidak sensitif
terhadap tanda-tanda yang ada di muka bumi ini, dan lebih dari itu ia tidak
mau mendengar nasihat Allah.
 fasik yakni orang tersebut keluar dari jalan yang haq dan kesalihan
(Munawwir, 1997: 1055) atau mengaku muslim akan tetapi banyak melakukan
dosa besar.
Karakteristik Dinul Islam menurut Yusuf
Qardhawy dalam bukunya Khashaais Al-
‘Ammah lil Islam
• Rabbaniyyah. itu artinya Islam merupakan agama yang bersumber dari Allah Swt bukan dari
manusia, sedangkan Nabi Muhammad saw. Tidak membuat agama ini akan tetapi beliau hanya
Rabbaniyyah menyampaikannya

• Insaniyyah. Islam merupakan satu-satunya agama yang cocok dengan fitrah manusia.

• Syumuliyah Kesyumuliahan Islam tidak hanya dari segi ajarannya yang rasional dan mudah
diamalkan tapi juga keharusan menegakkan ajaran Islam dengan metodologi yang Islami

• al-waqi’iyyah (realistis), ini menunjukkan bahwa Islam merupakan agama yang dapat
diamalkan oleh manusia atau dengan kata lain dapat direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari.

NEXT
Karakteristik Dinul Islam menurut Yusuf
Qardhawy dalam bukunya Khashaais Al-
‘Ammah lil Islam
• (al-wudhuh). Kejelasan konsep Islam membuat umatnya tidak bingung dalam
memahami dan mengamalkan ajaran Islam

• Al-Jam’u bainats Tsabat wal Murunnah, Di dalam Islam tergabung juga ajaran
yang permanen dengan yang fleksibel (al-jam’u bainats-tsabat wal murunnah).

• Al-Wasathiyyah, umat Islam adalah ummatan wasathan (umat yang pertengahan),


umat yang seimbang dalam beramal, baik yang menyangkut pemenuhan terhadap
kebutuhan jasmani dan akal pikiran maupun kebutuhan ruhani.

BACK
ISLAM Rahmatan lil ‘alamin
 Islam yang dibawa Muhammad saw. telah sempurna baik dalam hal akidah
maupun syariah.
 Islam merupakan din seluruh umat manusia dan Muhammad saw. sebagai rasul
seluruh umat manusia.
 Islam terbuka untuk siapa saja sepanjang zaman dan di mana pun tempatnya.
Oleh karena itu, Muhammad saw. mengajak seluruh umat manusia secara
umum dan para ahli kitab khususnya agar tunduk dan patuh serta mengesakan
Allah Swt.
 Seruan Muhammad saw. tersebut dapat dijumpai dalam firman Allah Q.S. Al-
Saba’ (34): 28 yang artinya: “Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan
kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan
sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui”
Kami tidak mengutus engkau, wahai
Muhammad, melainkansebagai
rahmat bagi seluruh manusia (Q.S. Al-
Anbiya, 21: 107)
Rahmat
 rahmat secara etimologis seperti dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan
sebagai belas kasih, karunia dan berkah Allah
 diutusnya Nabi Muhammad saw. Yang dilengkapi dengan agama, kitab suci, dan
nama agama yang secara tegas disebutkan Allah dalam kitab suci Alquran
merupakan bentuk belas kasih Allah kepada seluruh manusia di muka bumi baik
muslim maupun nonmuslim
 terminologis kata rahmat dapat dicermati dari pendapat beberapa ahli tafsir
seperti Ibnu Mandzur misalnya, memandang kata rahmat hanya diberikan kepada
orang terpilih yakni Nabi Muhammad saw.
 Ibnu Qayyim dalam At-Tafsir Al-Qayyim menyatakan bahwa kata rahmat bersifat
umum, alam semesta secara umum mendapat manfaat dengan diutusnya Nabi
Muhammad saw. Orang yang mengikuti Nabi Muhammad akan meraih kemuliaan di
dunia dan di akhirat sekaligus.
 Allah Swt. tidak mengatakan rahmatan lil mu’minin, namun mengatakan rahmatan
lil ‘alamin karena Allah Swt. ingin memberikan rahmat bagi seluruh makhluknya
dengan diutusnya Nabi Muhammad saw.
 Orang-orang kafir mendapat manfaat dari rahmat ini, yaitu ditundanya hukuman
bagi mereka.
Bukti Islam Rahmatan Lin’alamin

Keterpaduan Sains dengan ajaran


Islam

Mengakui Pluralitas Agama

Menghargai perbedaan hal


Khilafiah
Mari diskusi

Anda mungkin juga menyukai