Anda di halaman 1dari 17

Meneladani Perjuangan

Rasullah saw. Di Mekah

Kompetensi Dasar

1.10. Meyakini kebenaran dakwah Nabi Muhammad saw. Di Mekah


2.10. Bersikap tangguh dan rela berkorban menegakkan kebenaran sebagai ibrah dari sejarah strategi
dakwah Nabi di Mekah.
3.10. Menganalisis substansi, strategi, dan penyebab keberhasilan dakwah Nabi Muhammad saw. Di
Mekah.
4.10. Menyajikan keterkaitan antara substansi dan sttrategi dengan keberhasilan dakwah Nabi
Muhammad saw. Di Mekah.

Pengalaman Belajar
Melalui proses pembelajarna Meneladani Perjuangan Rasulullah saw. di Mekah, siswa memperoleh
pengalaman belajarn sebagai berikut.
 Membiasakan diri menyakini kebenaran dakwah Rasulullah saw. di Mekah sebagai bentuk keyakinan
terhadpa Allah SWT.
 Menanamkan sikap tangguh dan rela berkorban menagakkan kebenaran dalam kehidupan sehari-
hari.
 Mengamati gambar, membaca, dan mengidentifikasi perjuangan Rasulullah saw. di Mekah, strategi
dakwah Rasulullah saw., reaksi kaum kafir, Perjuangan Aqabah, peristiwa hijrah kaum muslimn, dan
menerapkan perilaku mulia.
 Mengajukan pertanyaan dan berdiskusi tentang meneladani perjuangan Rasulullah saw. di Mekah.
 Menyimpulkan, membuat pola hubunga, dan menyajikan laporan tentang meneladani perjuangan
Rasululllah saw. di Mekah.

Renugan
Sebelum diangkat menjadi rasul, Muhammad berada di tengah-tengah masyarakat jahiliah. Pada
zaman tersebut kehidupan tidak menggunakan akal, tetapi menggunakan otot dan nafsunya sehingga
banyak kekerasan dan perilaku yang tidak terpuji. Hal yang paling memperihatinkan adalah mereka
hidup dalam kemusyrikan. Mereka menyebah berhala dan menganggap berhala sebagai Tuhannya.
Setelah Muhammad diangkat menjadi rasul, beliau ditugaskan utnuk menyebarkan agama Islam
yang sangat bertentangan dengan tradisi, adat, dan kebiasaan sehari-hari. Anda bisa bayangkan
bagaimana rintangna yagn dihadapi Nabi Muhammad saw. dalam berdakwah. Tentu sangat berat.
Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda masih merasa berat dalam berdakwah?

Amati

Amatilah gambar berikut, kemudian berilah tanggapan !

Tanggapan :

Modoul Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X Semester 1
A. Perjuangan Rasulullah saw. di Mekah
1. Substansi Dakwah Rasulullah saw. di Mekah
a. Kerasulan Nabi Muhammad saw. dan Wahyu Pertama
Pada saat usia 40 tahun, Muhammad (ketika itu belum diangkat sebagai
rasul) sering berkhalwat (mengasingkan diri) di Gua Hira untuk memohon petunjuk
kepada Allah Swt. Mengenai cara memperbaiki keadaan bangsa Arab yagn pada saat
itu sedang mengalami kehancuran. Menjelang kedatangan Islam, bangsa Arab
sedang dalam terpuruk dan porak-poranda dalma segala bidang baik bidang
ketuhanan, moral, sosial politik, persatuan, maupun yang lainnya.
Kegiatan berkhalwat tersebut dilakukan oleh Rasulullah saw. di Gua Hira
selama berhari-hari. Hingga pada suatu saat, ketika beliau berkhalwat lebih dari satu
bulan lamanya, tepatnya pada tanggla 17 Ramadan tahun 610 M datanglah Malaikat
Jibril kepada Rasulullah saw. di dalam gua tersebut untuk menyampaikan wahyu

Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia


telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang
Mahamulia, yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa
yang tidka diketahuinya. (Q.S. Al-‘Alaq, 96: 1 – 5 )
Inilah wahyu pertama yang diturunkan Allah Swt. Kepada Nabi Muhammad
saw. sebagai awal diangkatnya beliau sebagai rasul bagi seluruh umat mansuai dan
tugasnya untuk berdakwah. Kejadian ini diceritakan kepada istrinya, Khadijah dan
saat itu juga Khadijah mengimaninya. Dialah orang yang pertama beriman dan
masuk Islam.
Setelah turun wahyu tersebut, Rasulullah saw. merasa kebingungan tentang
apa yang harus dilakukan, sebab belum ada perintah yagn jelas tentang tugas-
tugasnya sebagai rasul Allah Swt. Kondisi demikian itu berlangsung lama, sampai-
sampai Rasulullah saw. hampir putus asa sebab wahyu berikutnya yag ditunggu-
tunggu belum kunjung datang. Kurang lebih dua setengah tahun dari turunya wahyu
pertama, akhirnya wahyu yang kedua mulai diteriamanya, yaitu surah Al-Muddassir
ayat 1 – 7, yang berbunyi :

Artinya : Wahai orang yang (berselimut) bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan
agungkanlah Tuhanmu! Dan bersihkan pakaianmu! Dan tinggalkanlah
perubatan dosa! Dan janganlah kamu (Muhammad) memberi (dengan
maksud) memperoleh (balasa) yang lebih banyak. Dan karena Tuhanmu
bersabarlah! Q.S. Al-Muddassir, 74: 1 – 7 )
Sejak turun wahyu tersebut, Rasulullah saw. melakukan dakwah secara
sembunyi-sembunyi. Maksudnya agar mansuai tidak terkejut terhadpa ajaran Islam
yang belum pernah mereka ketahui dan mereka denganr. Sasaran dakwah
Rasulullah saw. secara sembunyi-sembunyi adalah para kerabatnya, handai tolan,

Modoul Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X Semester 1
dan sahabat-sahabatnya yang percaya terhadap kebeneraan risalahnya. Rasulullah
saw. menyeru, bersatu padu, dan saling membantu.
Selama tiga tahun lebih Rasulullah saw. menyampaikan dakwah islam secara
sembunyi-sembunyi. Berkat kegigihan Rasulullah saw. akhirnya banyak pula yang
tertarik dan menyatakan diri masuk agama Islam. Mereka itu kemudian dikenal
dengna istilah as-sabiqun al-awwalun artinya orang yang pertama-tama masuk
Islam.
Orang yang pertama kali beriman dari pihak perempuan adalah Khadijah binti
Khuwailid (Istri Rasulullah saw). Rasulullah saw, tidak mengalami kesulitan dalam
mengajak istrinya beriman terhadap agama Allah Swt., bahkan Khadijah yang selalu
menghibur Rasulullah saw. ketika dilanda kecemasan dan ketakutan, seperti pada
saat menerima wahyu pertama.
Dengan masuknya Khadijah dalam agama Islam, kekuatan Islam semakin
bertambah, khususnya dalam hal perekonomian. Khadijah seorang saudagar kaya
yang sangat dermawan dna selalu mendukung perjuangan Rasulullah saw. setelah
masuk Islam, seluruh hartanya diserahkan kepada Rasulullah saw. untuk
kepentingna perjuangan Islam. Sungguh mulia hati Khadijah sehingga selama
berumah tanggal dengannya, Rasulullah saw. sangat berkesan dan sering
menyebut-nyebut namanya sepeninggal istri tercintanya itu.
Dari kalangan laki-laki yang pertama kali beriman adalah Abu Bakar. Abu
Bakar adalah sahabat dan teman dekat Rasulullah saw. sejak usia remaja serta
mengenal baik sifat dan akhlak kepribadian beliau. Ia adalah saudagar kaya di
kalangan bangsa Quraisy. Setelah mendengar penjelasan langsung dari Rasulullah
saw. tentang ajaran Isalam, ia langsung percaya dan menyatakan diri masuk Islam
tanpa memitan dalil-dalil dan alasan yang mendetail dari Rasulullah saw. baginya,
apa pun yag dikatakan Rasulullah saw. baik yang langsung didengarnhya maupun
tidak, diyakininya sebagai kebenaran yang nyata. Oleh sebab itulah, Rasulullah saw.
memberinya gelar as-sidiq (yang selalu membenarkan).
Dari kalangan anak-anak yang pertama kali masuk Islam adaslah Ali bin Abi
Talib. Ali adalah sepupu Nabi Muhammad saw., anak paman beliau yang bernama
Abu Talib bin Abdul Mutalib. Setelah Rasulullah saw. berkeluarga dengan Khadijah,
Ali diboyong oleh Rasulullah saw. untuk tiggal bersamanya, sekaligus juga membalas
budi baik sang paman terhadpa diri beliau sewaktu masih kecil. Ketika Rasulullah
saw. menerima wahyu, Ali baru berumur 10 tahun. Namun karena lam atinggal
bersama Rasulullah saw., Ali mengenal betul perangai dan akhlak beliau. Oleh sebab
itu, ketika Rasulullah saw. menjelaskan kepadanya tentang ajarna Islam, Ali
langsung memercayainya dan menyatakan diri masuk Islam.

Begitu pula dari kalangan hamba sahaya yang pertama kali masuk Islam
adalah Zaid bin Harisah . zaid bin Harisah adalah hamba sahaya yang telah
dimerdekakan oleh Khadijah dan tinggal bersama Rasulullah saw. setelah merdeka,
dia diangkat anak oleh Rasulullah saw. dan Khadijah. Oleh karena itu, ketika

Modoul Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X Semester 1
Rasulallah saw. berdakwah di kalangan sanak keluarganya, Zaid menyatakan diri
masuk Islam.

b. Ajaran-Ajaran Pokok Rasulullah saw. di Mekah


1) Akidah
Rasulullah saw. diutus oleh Allah Swt. Untuk membawa ajarna tauhid.
Masyarakat Arab yang saat ia dilahirka bahkan jauh sebelum Rasulullah saw. lahir,
hidup dalam praktik kemusrikan. Rasulullah saw. menyampaikan kepada kaum
Quraisy bahwa Allah Swt. Maha Pencipta juga Mahakuasa. Selain Maha Pencipta dan
Mahakuasa, Allah Swt. Memelihara seluruh makhluk-Nya dan Dia sediakan seluruh
kebutuhannya, termasuk manusia. Ajaran keimanan ini, yang merupakan ajaran
utama yang diembankan kepada Nabi Muhammad saw. yang bersumber kepada
wahyu-wahyu llahi.
Di antara ayat Alquran yang memerintahkan beliau agar menyampaikan
keimanan-sebagai pokok ajarna Islam yang sempurna adalah surah Al-Ikhlas ayat 1 –
4 berikut.

Artinya : Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah Swt, Yang Maha Esa. Allah Swt.
tempat meminta segala sesuatu. (Allah Swt). tidak beranak dan tidak pula
diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.” (Q.S. Al-
Ikhlas, 112: 1 – 4)

Ajaran tauhid ini berbekas sangat dalam di hati Rasulullah saw. dan para
pengikutnya sehingga menimbulkan keyakainan yang kuat, mapan, dan tak
tergoyahkan. Dengan keyakinan ini, para sahabat sangat percaya bahwa Allah Swt.
tidak akan membiarkan mereka dalam kesulitan dan penderitaan.
Dengan keyakinan seperti ini pulalah, Nabi Muhammad saw. dapat
mengatakn dengan mantap kepada pamannya Abu Talib, “Paman, demi Allah,
kalaupun mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan rembulan di tangan
kriku agar aku meninggalkan tugas ini ,sungguh tidak akan aku tinggalkan. Biarlah
nati Allah Swt. yang akan membutikan apakah saya memperoleh kemenangan
(berhasil) atau binasa karenanya.” Ini pula yang menjadi rahasia mengapa Bilal bin
Rabbah dapat bertahan atas siksaan yang ia terima dengan tetap mengucapkan
“Ahad” (Allah Maha Esa) secara berulang-ulang.

2) Akhlak Mulia
Berkaitan dengan akhlak mulia Rasulullah saw. tampil sebagai teladan yang
baik (ideal). Sejak sebelum menjadi nabi, beliau telah tampil sebagai sosok yang jujur
sehigga diberi gelar oleh masyarakatnya sebagai Al-Amin (yang dapat dipercaya).
Rasulullah saw. suka menolong dan meringankan beban orang lain. Dalam hal
memlihara hubungan kekeluargaan serta persahabatan Rasulullah saw. tampil
Modoul Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X Semester 1
sebagai sosok yang sopan, lembut, menghormati setiap orang, dan memuliakan
tamu. Rasulullah saw. juga tampil sebagai sosok yang berani dalam membela
kebenaran, teguh pendirian, dan tekun dalam beribadah. Rasulullah saw. mengajak
agar masyarakat Arab meninggalkan perilaku yang tidka terpuji, serprti berjudi,
minum minuman keras (khamar), berzina, membunuh, dan kebiasaan buruk lainnya.
Kenyataan di atas memberikan perjelasan kepada kita, bagaimana Rasulullah
saw. memadukan teori dengan praktik. Ia mengajarkan akhlak mulia kepada
masyarakatnya, sekaligus juga membuktikannya dengan perilakunya yang sangat
luhur. Ia tidak hanya mengajarkan, tetapi juga mencontohkan dengan kahlak terpuji.

2. Profil Dakwah Rasulullah saw. pada Periode Mekah


Kesuksesan dakwah Rasulallah saw. periode Mekah itu tidak terlepas dari prfil dan
karakter dakwah beliau yang sangat simpatik dan mengagumkan banyak orang. Di
antara profil dakwah Rasulallah saw. periode mekah yang paling menonjol yaitu sebagai
berikut.
a. Berdakwah dengan Sikap Lemah Lembut
Rasulullah saw. Menyadari bahwa suku bangsanya (bangsa Quaraisy) tergolong suku
bangsa yang berwatak keras dan pemberani. Oleh sebab itu, jika sakwah Islam
disamapilkan dengan sikap perilaku yang arogan dan tidak lemah lembut, agama
Islam tidak akan diterima oleh mereka, sekalipun oleh kaum budak belian atau
hamba sahaya.

b. Berdakwah kepada Keluarga dan Karib Kerabat Terdekat


Meyadari bahwa menyeleamatkan diri sendiri dan keluarga dari api neraka itu lebih
utama, Rasulullah saw. Mendahulukan berdakwah di kalangan keluarga, mula-mula
istrinya, paman-pamanya, sepupunya, sahbat terdekatnya, dan kemudian keluarga
jauh. Dengan demikian, banyak sanak keluarga yagn siap menjadi pengikut dan
sekaligus pelindungnya dari ancaman musuh.

c. Berdakwah dengan Sikap Perilaku Jujur dan Amanah


Sejak kecil, Rasulullah saw. Dikenal sebagfai orang yang paling jujur dan amanah.
Seumur hidupnya tidak pernah berdusta dan tidak pernah berkhianat. Ucapannya
senantiasa menunjukkan kejuuran dan sikap perilakunya capat dipercaya. Berkat
siakp perilaku jujurnya itulah banyak orang simpati dan percaya terhadap
pembicaraannya.

d. Berdakwah dengan Sikap Sabar dan Tawakal


Begitu beratnya penderitaan yang diatanggung Rasulullah saw. Ketika berdakwah di
Mekah. Namun, beliau tidak pernah menyerah apalagi membalas perbuatan keji
mush-musuhnya. Sebaliknnya, beliau tetap bersabar dan bertawakal kepada Allah
Swt. Seraya mendoalkan kaumnya agar mendapat petunjuk Allah Swt.

Modoul Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X Semester 1
e. Berdakwah dengan Sikap Tasamuh (Toleran)
Menyadari bahwa agama yang disampaikannya tergolong agama baru, Rasulullah
saw. Senantiasa menunjukkan sikap toleran terhadap pemeluk agama lain. Agama
Islam disebarkan tidak dengan paksaan, tetapi dengan jalan sukarela dan sikap saling
menghormati dan menghargai.

3. Pengaruh Dakwah Rasulullah saw.


Rasulullah saw. Yang dimiliki Rasulullah saw. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya,
jelas sangat berpengaruh bagi perkembangan dakwah Islam selanjutnya. Lambat tetapi
pasti banyak orang ingin menyatakan isi hatinya untuk masuk agama Islam. Hanya saja,
pada waktu itu tekanan dan ancaman kaum kafir Quraisy masih sangat kuat sehingga
banyak orang yang memilih menunggu situasi yang memungkinkan untuk menyatakan
diri masuk Islam. Tidak sedikit orang yang menyatakan keislamannya secara diam-diam,
bahkan ada di antara mereka yang berasak dari kalangan bangsawan dan hartawan.
Dakwah Rasulullah saw. Selama periode Mekah sangat berkesan dan berpengaruh
di hati umatnya. Sebab selain mengajarkan tentang keesaan Tuhan (tauhidiah), rasul
juga mengajarkan tentang tata aturan dan norma yang berhubungan dengan kehidupan
manusia, baik secara individu maupun kelompok. Beliau mengajark tentang bagaimana
manusia bergaul dengan Tuhannya, sesama manusia, dan alam lingkungannya yang
semuannya mengutamakan kebersamaan, demokrasi, dan keadilan.
Materi dakwah yang disampaikan Rasulullah saw. Pada waktu itu, sangat relevan
dengan tuntutan kehidupan manusia sehingga bagi kebanyakan masyarakat Mekah
ajaran Islam yang disampaikan beliau dianggab sebagai angin segar untuk perubahan
tatanan kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara, dan itu dapat dirasakan
kebenarannya setelah Islam benar-benar dapat diterima di hati mereka.

B. Strategi Dakwah Rasulullah saw. Di Mekah


1. Dakwah Secara Sembunyi-Sembunyi (Al-Da’wah bi al-Sirr)
Rasulullah saw. Menampakkan Islam pada awal mulannya kepada orang yang
paling dekat dengan beliau, anggota keluarga dan sahbat karib beliau. Mereka adalah
orang yang sudah beliu kenal baik dan mereka mengenal baik beliau. Mereka yang
diseru ini, langsung memenuhi seruan beliau karena mereka sama sekali tidak sangsi
terhadap keagungan diri beliau dan kejujuran kabar yang beliau sampaikan. Mereka
dikenal dengan as-sabiqun al-awwalun (yang terdahulu dan yang pertama-tama m asuk
Islam).
Mengenal orang-orang yang telah memenuhi seruan dakwah Rasulullah saw.
Tersebut adalah Khadijah binti Khuwaillid (Istri Rasulullah saw. Wafat tahun ke-10 dari
kenabian), Zaid bin Harisah (anak angkat Rasulullah saw.), Abu Bakar Sidik (sahabat
dekat Rasulullah saw.), dan Ummu Aiman (Pengasuh Rasulullah saw. pada waktu kecil).
Mereka masuk Islam secara sembunyi-sembunyi. Rasulullah saw. menemui
mereka dan mengajarkan agama dengan sembunyi-sembunyi dan perseorangan. Wahyu
diturunkan secara bertahap, lalu berhenti seetelah turunnya awal surah Al-Mudassir.
Ayat-ayat dan ptongan surah yang turun saat itu berupa ayat-ayat pendek dengan
Modoul Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X Semester 1
penggalan-penggalan kata yang indah menawan dan sentuhan lembut, membawa
orang-orang mukmin ke dunia lain, tidak seperti dunia yang ada pada saat itu.
Selama tiga tahun dakwah dilakukan secara sembunyi=sembunyi dan
perseorangan. Selama jangka waktu ini telah terbentuk sekelompok orang-orang
mukmin yang saling menguatkan hubungan persaudaraan dan saling membantu.
P[enyampaian dakwah teurs di lakukan hingga turun wahyu yang mengharuskan
Rasulullah saw. menampakkan dakwah kepada kaumnya, menjelaskan kebatilan mereka
dan mnyerang berhala-berhala sesembahan mereka.

2. Dakwah Secara Terang-Terangan (Al-Da’wah bi al-Jahr)


Rasulullah saw. melakukan dakwah secara terang-terangan setlah menerima
wahyu dari Allah Swt. Agar melaksanakan dakwah kepada manusia secara terbuka.
Wahyu yang memerintahkan demikian itu adalah firman Allah Swt. Dalam Q.S. Al-Hijr,
15: : 94) berikut.

Artinya : Maka sampaikanlah (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang


diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.
(Q.S. Al-Hijr, 15: 94 ).
Begitu juga firman Allah Swt. dalam Q.S. Al-Maidah, 5: 67 berikut.

Artinya : Wahai rasul, sampaikanlah apa yang diturunhkan Tuhanmu. Jika tidak engkau
kerjakan (apa yang diperintahkan itu), berarti engkau tidak menyampaikan
amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia.
Sungguh, Allah memberi petunjuk kepada orang-orang kafir. (Q.S. Al-Maidah,
5: 67)

Dengan turunya kedua ayat tersebut, Rasulullah saw. semakin gigih berdakwah
secara terbuka di muka umum. Beliau segera mengumpulkan sanak keluarga dan
menggndang seluruh penduduk kota Mekah di Bukit Sifat, kemudian beliau
menyampaikan dakwahnya di atas bukit itu seraya berkata : “Apakah kalian percaya, jika
saya katakan di balik bukit ini terdapat pasukan kuda yang akan menyerang kita?”
Dengan serentak mereka menjawab : “Ya, kami percaya dan tidak meragukan sama
sekali sebab selama ini kami tidak pernah melihat engkau berdusta.” Kemudian,
Rasulullah saw. mengatakan: “Selamatkan diri kalian dari apa neraka, sesungguhnya aku
memberi peringatan kepada kalian tentang siksaan Allah yang amat pedih, mengajak
kalian untuk menyebah Allah, Tuhanku dan Tuhan kalian yang menciptakan alam

Modoul Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X Semester 1
semesta dan yang kamu sembah. Jadi, tinggalkanlah Latta, Uzza, dan Manat serta
berhala-berhala sesembahan kalian.”
Mendengarkan dakwah Rasulullah saw. reaksi masyarakt Mekah bermacam-
macam. Ada yang merasa senang dan segera menyatakan diri masuk Islam, ada yagn
acuh tak acuh dan tidak mau peduli, serta ada yang merasa tersinggung dan sangatr
marah, seperti Abu Lahab dan Istrinya. Ia mengatakan kepada Rasulullah saw.:
“Celakalah wahai Muhammad, apakah untuk ini kamu mengumpulkan kami semua.”
Perkataan Abu Lahab itu, segera dibantah oleh Allah Swt. dalam Q.S. Al-Lahab, 111: 1 -5.
Tahap-tahap dakwah Rasulullah saw. secara terang-terangan antar alain sebagai
berikut.
a. Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim untuk menghadiri jamuan
makan dan mengajak agar masuk Islam. Walau banyak yang belum menerima agama
Islam, ada tiga orang kerabat dari kalangna Bani Hasyim yang sudah masuk Islam,
tetapi merahasiakannya. Mereka adalah Ali bin Abi Talib, Ja’far bin Abi Talib, dan
Zaib bin Harisah.
b. Rasulullah saw. mengumpulkan para penduduk kota Mekah, terutama yang berada
dan bertempat tiggal di sekitar Kakbah untuk berkumpul di Bukit Safa.

C. Reaksi Kaum Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah saw.


Adapun beberapa alasan kaum kafir menolak dan mentang ajaran yang di bawah
Rasulullah saw. yaitu sebagai berikut :
1. Kesombongan dna Keangkuhan
Bangsa Arab jahiliah dikenal sebagai bangsa yang sangat angkuh dan sombong.
Kesombongan mereka tecermin dari syair-syair yang mereka buat, terutama
kesombongan kaum Quraisy yang merasa suku mereka yang paling terhorat dan paling
berpengaruh. Mereka tidak menerima ajaran persamaan hak dan derajat yang di bawah
Islam karena menurut merek ahanya kan menunrunkan dan menjatuhkan derajat dan
martabat serta mengacam kedudukan mereka.

2. Fanatisme Buta terhadpa Leluhur


Kebiasaan yang telah mengakar dan turun-turun dalam melaksanakan penyembahan
berhala dan kemusyrikan meyebabkan bangsa Arab jahiliah sangat sulit menerima jaran
tauhid. Tuhan bagi mereka diwujudkan dalam bentuk berhala-berhala yang mereka buat
sendiri sejak ratusan tahun lalau. Fanatisme terhadap ajaran leluhur jelas-jelas telah
menenggelamkan mereka ke dalam kesesatan yang nyata. Sebagaimana dijelaskna
dalam firman Allah Q.S. Al-Maidah, 5: 104, yang artinya : Dan apabila dikatakan kepada
mereka, “Marilah (mengikuti) apa yang diturunkan Allah Swt. dan (Mengikuti) apa yang
diturunkan Allah Swt. dan (mengikuti) Rasul.” Mereka menjawab, “Cukuplah bagi kami
apa yang kami dapati nenek moyang kami (mengerjakannya). Apakah (mereka akan
mengikuti) juga nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak
mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?”

Modoul Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X Semester 1
3. Eksistensi dan Persaingan Kekuasaan
Penolakan mereka terhadap ajaran Rasulullah saw. secara politis untuk menjaga
eksistensi dan pengaruh kekuasaan mereka karena jika mereka menerima ajaran yang
dibawah Rasulullah saw., tentu saja akan berakibat pada lemahnya pengaruh dan
kekuasaan mereka. Itulah sebabnya, mereka “mati-matian” mempertahankan eksistensi
dan keberadaan mereka untuk menolak Rasulullah saw.
Menurut Prof. Dr. A. Shalaby dalam buknya Sejarah Kebudayaan Islam, telah
menjelaskan sebab-sebab kaum Quraisy menetang dakwah Rasulullah Saw., yaitu
sebagai berikut.
1. Kaum kafir Quraisy, terutama para bangsawannya sangat keberatan dengan ajaran
persamaan hak dan kedudukan antara semua orang. Mereka mempertahankan
tradisi hidup berkasta-kasta dalam masyarakat. Mereka juga ingin mempertahankan
perbudakan, sedangkan ajaran Rasulullah saw. (Islam) melarangnya.
2. Kaum kafir Quraisy menolak dengan keras Islam tentang adanya kehidpan sesudah
mati yakni hidup di alam kubur dan alam akhirat karena mereka merasa ngeri
dengan siksa kubur dan azab neraka.
3. Kaum kafir Quraisy menolak ajaran Islam karena mereka merasa berat meninggalkan
agama dan tradisi hidup bermasayarakt warisan leluhur mereka.
4. Kaum kafir Quraisy menentang keras dan berusaha menghentikan dakwah
Rasulullah saw. Karena Islam melarang menyebah berhala.

D. Contoh-Contoh Penyiksaan Kaum Kafir Quraisy terhadap Rasulullah saw. dan Para
Pengikutnya.
Berikut adalah contoh-contoh penyiksaan kaum kafir Quraisy terhadap Rasulullah saw. dan
para pengikutnya.
1. Diceritakan suatu hari, Abu Jahal melihat Rasulullah saw. di Safa, ia mencerca dan
menghina tetapi tidak ditanggapi oleh Rasulullah saw. dan ia beranjak pulang. Setelah
itu, Abu Jahal pun bergabung dengan kelompoknya kaum Quraisy di samping Kakbah.
Mendengar kejadian tersebut, Hamzah, paman Rasulullah saw. marah seraya bangkit
mencari Abu Jahal. Ia kemudian menemukan Abu Jahal yang sedang duduk di samping
Kakbah dengan kelompoknya Kaum Quraisy. Tanpa banyak bicara, ia langsung
mengangkat busur dan memukulkannya ke kepala Abu Jahal hingga kepalanya terluka.
“Engkau mencerca dia (Rasulullah saw.), padahal aku sudah memeluk agamanya. Aku
menempuh jalan yang ia tempuh. Jika mampu, ayo, lawan aku!” tantang Hamzah.
2. Diceritakan kala itu Uqbah bin Abi Mu’it melihat Rasulullah saw. lalu menyiksanya. Ia
menjerat leher Rasulullah saw. dengan serbannya dan menyeret ke luar masjid.
Beberapa orang datang menolong Rasulullah saw. karena takut kepada Bani Hasyim.
3. Paman beliau yang bernama Abu Lahab dan Istrinya Ummu Jamil tiada tara kejinya.
Rasulullah saw. bertetangga dengan mereka. Mereka tak pernah berhenti melemparkan
barang-barang kotor kepada beliau. Suatu hari mereka melemparkan kotoran domba ke
kepala beliau. Sekali lagi Hamzah membalasnya dengan menimpakan barang yang sama
ke kepala Abu Lahab.

Modoul Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X Semester 1
4. Kaum Quraisy memutuskan untuk memboikot kaum muslimin dalma segala bentuk
hubungan pekawinan dan perdagangan dengan Bani Hasyim. Persetujuan pemboikotan
ini dibuat dalam bentuk piagam, ditandantangani bersama dan digantungkan di Kakbah.
Peristiwa ini terjadi pada tahun ke-7 kenabian dan berlangsung selama tiga tahun,
Pemboikotan ini mengakibatkan kelaparan, kemiskinan, dan kesengsaraan bagi kaum
muslim. Untuk meringankan penderitaan kaum muslimin, mereka pindah ke suatu
lembah di luar kota Mekah.

E. Perjanjian Aqabah
Karena kerasnya penolakan dan perlawanan suku Quraisy terhadap dakwah Nabi
Muhammad saw., mendorong Nabi Muhammad saw. melancarkan dakwahnya kepada
kabilah-kabilah Arab di luar suku Quraisy. Suku Aus dan Khazaraj di Madinah menyadari
derita dan kerugian yang mereka alami akibat permusushan mereka.
Oleh karena itu, mereka sepakat mengangkat Abdullah bin Muhammad dari suku
Khazraj sebagai pemimpin. Namun, hal itu tidak terlaksana karena beberapa orang Khazraj
pergi ke Mekah pada musim ziarah (haji). Kedatangan orang-orang Khazraj ke Mekah
diketahui oleh Nabi Muhammad saw., dan beliau pun segera menemui mereka. Setelah
Rasulullah saw. berbicara dan mengajak mereka untuk memluk agama Islam, mereka pun
saling berpandangan dan salah seorang dari mereka berkata, “Sungguh inilah Nabi yang
p[ernah dijanjikan oleh orang-orang Yahudi kepada kita, dan jangan sampai mereka (Yahudi)
mendahaului kita. “Setelah itu, mereka kembali ke Yatsrib dan menyampaikan berita
kenabian Muhammad saw. mereka menyatakan kepada masyarakat bahwa mereka telah
menganut Islam. Berita dan pernyataan yang mereka sampaikan mendapat sambutan yang
baik dari masyarakat. Pada musim ziarah tahun berikutnya datanglah 12 orang penduduk
Yatsrib menemui Nabi Muhammad sawa. Di Aqabah. Di tempat ini mereka berikrar kepada
Nabi yang kemudian dikenal dengan Perjanjian Aqabah I. Pada Perjanjian Aqabah I ini,
orang-orang Yatsrib berjanji kepada Nabi untuk tidak menyekutukan Tuhan, tidak mencuri,
tidak berzina, tidak membunuh anak-anak, tidak mengumpat dan memfitnah baik di depan
maupun di belakang, dan jangan menolak berbuat kebaikan. Siapa mematuhi semua itu
akan mendapat pahala surga dan kalau ada yang melanggar, persoalannya kembali kepada
Allah Swt. Selanjutnya, Nabi menugaskan Mus’ab bin Umair untuk membacakan Alquran,
mengajarkan Islam serta seluk-beluk agama Islam kepada penduduk Yatsrib. Sejak itu,
Mus’ab tinggal di Yatsrib. Jika musim ziarah tiba, ia berangkat ke Mekah dan menemui Nabi
muhammad saw. dalam pertemuan itu, Mus’ab menceritakan perkembangan masyarakat
muslim Yatsrib yang tangguh dan kuat. Berita ini sungguh menggembirakan Nabi dan
menimbulkan kinginan dalam hati Nabi untuk hijrah ke sana.
Pada tahun 622 M, perziarah Yatsrib yang datang ke Mekah berjumlah 75 orang, dua
orang di antaranya perempuan. Kesempatan ini digunakan Nabi untuk melakukan
pertemuan rahasia dengan para pemimpin mereka. Pertemuan Nabi dengan para pemimpin
Yatsrib yang berziarah ke Mekah disepakati di Aqabah pada tengah malam pada hari-hari
tasyrik (tidak sama dengan hari tasyrik yang sekrang). Malam itu, Nabi Muhammad saw.
ditemani oleh pamannya, Abbas bin Abdul Mutalib (yang masih memeluk agama nenek
moyangnya) menemui orang-orang Yatsrib. Pertemuan malam itu kemudian dikenal dalam
sejarah sebagai Perjanjian Aqabah II. Pada malalm itu, mereka berikrar kepada Nabi sebagai
Modoul Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X Semester 1
berikut, “Kami berikrar, bahwa kami sudah mendengar dan setia di waktu suka dan duka, di
waktu bahagia dan sengsara, kami hanya akan berkata yang benar di mana saja kami
berada, dan di jalan Allah Swt. Ini kami tidak gentar terhadpa ejekan dan celaan siapa pun.”
Setelah masyarakat Yatsrib menyatakan ikrar mereka. Nabi berkata kepada mereka,
“Pilihkan buat saya dua belas orang pemimpin dari kalangan kalian yang menjadi
penanggung jawab masyarakatnya.” Mereka memilih sembilan orang dari Khazaraj dan tiga
orang dari Aus. Kepada dua belas orang itu, Nabi mengatakan, “Kalian adalah penanggung
jawab masyarakat kalian seperti pertanggugjawaban pengikut-pengikut Isa bin Maryam.
Terhadpa masyarakt saya, sayalah yang bertanggung jawab.” Setelah ikrar selesai, tiba-tiba
terdengar teriakan yang ditujukan kepada kaum Quraisy, “Muhammad dan orang-orang
murtad itu sudah berkumpul akan memerangi kamu!” Semua kaget dan terdiam. Tiba-tiba
Abbas bin Ubadah, salah seorang peserta ikrar, berkata kepada Nabi, “Demi Allah Swt, yang
mengutus Anda berdasarkan kebenaran, jika Nabi menizinkan, besok penduduk Mina akan
kami habisi dengan pedang kami.” Lalu, Nabi Muhammad saw. menjawab, “Kita tidak
diperintahkan untuk itu, kembalilah ke kemah kalian!” keesokan harinya, mereka bangun
pagi-pagi sekai dan segera bergegas pulang ke Yatsrib.

F. Peristiwa Hijrah Kaum Muslimin


1. Hijrah ke Abisinia (Habsyi)
Untuk menghindari bahaya peryiksaan, Nabi Muhammad saw. menyarankan
para pengikutnya untuk hijrah ke Abisinia (Habsyi). Para sahabat pergi ke Abisinia
dengan dua kali hijrah. Hijrah pertama sebanyak 15 orang, sebelas orang laki-laki dan
empat orang perempuan. Mereka berangkat secara sembunyi-sembunyi dan
sesampainya di sana, mereka mendapatkan perlindungan yang baik dari Najasyi
(sebutan untuk raja Abisinia). Ketiak mendengar keadaan Mekah telah aman, mereka
pun kembali lagi.
Namun mereka kembali mendapatkan siksaan melebihi dari sebelumnya. Oleh
karena itu, mereka kembali hijrah untuk yang kedua kalinya ke Abisinia (tahun kelima
dari kenabian atau tahun 615 M). Kali ini mereka berangkat sebanyak 80 orang laki-laki
dipimpin oleh Ja’far bin Abi Talib. Mereka tinggal di sana hingga sesudah Nabi hijrah ke
Yatsrib (Madinah). Peristiwa hijrah ke Abisinia ini dipandang sebagai hijrah pertama
dalam Islam. Peristiwa hijrah ke Abisinia ini sungguh tidak menyenangkan kaum Quraisy
dan menimbulkan kekhawatiran yang sangat besar. Ada dua hal yang dikhawatirkan
oleh kaum Quraisy, yaitu pertama, kaum muslimin akan dapat menjalin hubungan yang
luas dengan masyarakat Arab, kedua, kaum muslimin akan menjadi kaut dan kembali ke
Mekah untuk menuntut balas.
Oleh karena itu mereka mengutus Amr bin “As dan Abdullah bin Rabi’ah kepada
Najasyi agar mau menyerahkan kaum muslimin yang berhijrah ke sana. Dengan berkata,
“Paduka Raja, mereka yang datang ke negeri tuan ini adalah mempersembahkan hadiaih
yang besar kepada Najasyi, kedua utusan itu budak-budak kami yang itdka punya malu.
Mereka meninggalkan agama nenek moyang mereka dan tidak pula menganut agama
Paduka (Kristen); mereka membawa agama yang mereka ciptakan sendiri, yang tidka
kami kenal dan tidak juga Paduka, kami diutus oleh pemimpin-pemimpin mereka, orang-
orang itu mencemarkan dan mencerca agama mereka.” Najasyi kemudian memanggil
Modoul Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X Semester 1
kaum muslimin dan bertanya kepada mereka, “Agama apa ini yang sampai membuat
tuan-tuan meninggalkan masyarkat tuan-tuan sendiri?” Kaum muslimin yang diwakili
oleh Ja’far bin Abi Talib menjawab, “Paduka Raja, masyarakat kami masyarakat yang
bodoh, menyembah berhala, memakan bangkai, melakukan berbagai macam kejahatan,
memutuskan hubungan dengan kerabat, tidak baik dengan tetangga, dan yagn kuat
menindas yang lemah.
Demikianlah keadaan masyarakat kami hingga Allah Swt, mengutus seorang rasul
dari kalangan kami sendiri yang kami kenal asal-usulnya, jujur, dapat dipercaya, dan
bersih. Beliau mengajak kami hanya menyebah kepada Allah Swt. Yang Maha Esa,
meninggalkan batu-batu dan patung-patung yang selama ini kami dan nenek moyang
kami sembah. Beliau melarang kami berdusta, menganjurkan utnuk berlaku jujur,
menjalin hubungan kekerabatan, bersikap baik kepada tetangga, pada menghentikan
pertumbpahan darah. Beliau melarang ka i melakukan segala perbuatan jahat,
menggunakan kata-kata dusta dan keji, memakan harta anak yatim, dan mencermarkan
nama baik perempuan yang tak bersalah. Beliau meminta kami menyembah Allah Set.
Dan tidak mempersektuukan-Nya. Jadi, yang kami sembah hanya Allah Swt. Yanng
Tunggal, tidak mempersektutukan-Nya dengan apa dan siap pun. Segala yang
diharamkan kami jauhi dan yang dihalalkan kami lakukan. Oleh karena itulah kami
dimusuhi, dipaksa meninggalkan agama kami. Karena mereka memaksa kami,
menganiaya dan menekan kami, kami pun keluar menjuju negeri Paduka ini. Padukalah
yang menjadi pilihan kami. Senang sekali kami berada di dekat Padukan, dengan
harapan di sini tidak ada penanaiayaan.” Mendengar pernyataan yang demikian fasih
dan santun, akhirnya raja Najasyi memberikan perlindungan kepada kaum muslimin
hingga kemudian mereka hidup untuk beberapa lama di negeri yang jauh dari tanah
kelahirannya.

2. Hijrah ke Madinah
Setelah peristiwa ikrar Aqabah II diketahui oleh orang-orang Quraisy, maka saat
itulah tekanan, instimidasi,dan siksaan terhadap kaum muslimin makin meningkat.
Kondisi inilah yang mendorong Rasulullah saw. segera memerintahkan sahabat-
sahabatnya untuk hijrah ke Yatsrib. Dalam waktu dua bulan saja, hampir semua kaum
muslimin, sekitar 150 orang telah berangkat ke Yatsrib. Hanya Abu Bakar dan Ali yang
mash menjaga dan membela Rasulullah saw. di Mekah.
Akhirnya, Rasulullah saw. pun hijrah setelah mendengar rencana Quraisy yang
ingin membunuhnya. Nabi Muhammad saw. dengan ditemani oleh Abu Bakar berhijrah
ke Yatsrib. Sesampainya di Quba, 5 km dari Yatsrib, Rasulullah saw. beristirahat dan
tinggal di sana selama beberapa hari. Habi menginap di rumah Umi Kalsum bin Hindun.
Di halaman rumah ini Rasulullah kemudian dikenal dengan Masjid Quba. Tak lama
kemudian, Ali datang menyusul setelah menyelesaikan amanah dari Rasulullah saw.
kepdanya pada saat berangkat hijrah. Ketika Rasulullah saw. memasuki kota Yatsrib, ia
dielu-elukan oleh penduduk kota itu dan menyambut kedatangannya dengan penuh
kegembiraan. Sejak itu, nama Yatsrib diganti dengan Madinatun Nabi (Kota Nabi) atau
sering pula disebut dengan Madinatul Munawwarah (Kota yang Bercahaya). Dikatakan
demikian karena memang dari sanalah sinar Islam memancar ke seluruh penjuru dunia.
Modoul Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X Semester 1
G. Menerapkan Perilaku Mulia
Perilakuu yang dapat diteladani dari perjuangan dakwah Rasulullah saw. pada periode
Mekah di antaranya sebagai berikut.
1. Memiliki Sikap Tangguh
a. Menggunakan waktu untuk belajar dengan sungguh-sungguh agar mendapatkan
prestasi yang tinggi.
b. Secara terus-menerus mencoba sesuatu yang belum dapat dikerjakan sampai
ditemukan solusi untuk mengatasinya.
c. Melaksanakan segala peraturan di sekolah sebagai bentuk pengamalan sikap disiplin
dan tanggung jawab.
d. Tidak putus asa ketika mengalami kegagalan dalam meraih suatu keinginan.
Jadikanlah kegagalan sebagai cambuk agar tidak mengalaminya lagi di kemudian
hari.
2. Memiliki Jiwa Berkorban
Perilaku yang menceriminkan jiwa berkorban dalam kehidupan sehari-hari seperti
berikut.
a. Menyisihkan waktu sebaik munkgin untuk kegiatan yang bermanfaat.
b. Mendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.
c. Menyesihkan sebagian harta untuk membantu orang lain yang membutuhkan.

Aktivitas Individu
Lakukan langkah-langkah aktivitas berikut !
1. Baca dan pahami materi tentang Meneladani Perjuangan Rasulullah saw. di Mekah!
2. Jawab dan renungkan pertanyaan-pertanyaan berikut!
a. Ceritakan bagaimana Nabi Muhammad saw. saat pertama kali diangkat menjadi
rasul!
Jawab: ______________________________________________________________
______________________________________________________________

b. Ceritakan bentuk-bentuk sikap masyarkat Mekah dalam menerima ajaran Islam!


Jawab: ______________________________________________________________
______________________________________________________________
c. Ceritakan strategi dakwah Nabi Muhammad saw. di Mekah!
Jawab: ______________________________________________________________
______________________________________________________________
d. Bagaimana reaksi Nabi Muhammad saw. atas sikap masyarakat Mekah tersebut ?
Jawab: ______________________________________________________________
______________________________________________________________
3. Mintalah bimbingan guru untuk menarik sebuah kesimpulan!

Modoul Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X Semester 1
Aktivitas Individu
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan tepat !
1. Bagimanakah kehidupan masyarakat Mekah sebelum datannya Islam ?
Jawab: _________________________________________________________________
_________________________________________________________________
2. Siapakah orang yang sangat membendi Nabi Muhammad saw. dan selalu berniat jahat
kepada beliau ?
Jawab: _________________________________________________________________
_________________________________________________________________
3. Apa latar belakang Nabi Muhammad saw. menyendiri di Gua Hira ?
Jawab: _________________________________________________________________
_________________________________________________________________
4. Sebutkan sebab-sebab kaum Quraisy menentang dakwah Rasulullah saw. !
Jawab: _________________________________________________________________
_________________________________________________________________
5. Bagaimana Rasulullah saw. melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi ?
Jawab: _________________________________________________________________
_________________________________________________________________

Proyek
1. Carilah bahan-bahan di internet dan ayat-ayat Alquran yang menjelaskan tentang
substansi dan strategi dakwah Rasulullah saw. periode Mekah!
2. Tulislakan kembali sejarah perjuangan Nabi Muhammad saw. dalam menyebarkan agama
Islam di Mekah secara berurutan !

Refleksi
1. Setelah mempelajari materi Meneladani Perjuangan Rasulullah saw. di Mekah, apa yang Anda
pahami ?
2. Apa manfaat materi Meneladani Perjuangan Rasulullah saw. di Mekah bagi Anda ?

Penilaian Diri
Berilah tanda centang ( ) pada kontak yang anda anggap sesuai !
1. Penguasaan Materi
Setelah Anda mempelajari bab ini, bagaimana penguasaan Anda terhadap materi-materi
berikut ?
Tidak Kurang Sangat
No. Materi Menguasai
Menguasai Menguasai Menguasai
1. Meneladani perjuangan Rasulullah saw. di
Mekah
2. Strategi dakwah Rasulullah saw. di Mekah
3. Reaksi kaum kafir Quraisy terhadap
dakwah Rasulullah saw.
4. Contoh-conktoh penyiksaan kaum kafir
Quraisy terhadap Rasulullah saw. dan
para pengikutnya.
5. Perjanjian Aqabah
6. Peristiwa hijrah muslimin
7. Mnerapkan perilaku mulia.

Modoul Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X Semester 1
2. Pembentukan Sikap
No. Materi Ya Tidak
1. Menggunakan waktu untuk belajar dengan sunguh-sunguh agar mendapatkan
prestasi yang tinggi.
2. Secara terus-menerus mencoba sesuatu yang belum dapat dikerjakan sampai
ditemukan solusi untuk mengatasinya.
3. Tidak putus asa ketika mengalami kegagalan dalam meraih suatu keinginan
jadikanlah kegagalan sebagai cambuk agar tidak mengalaminya lagi di kemudian
hari.
4. Menjalankan segala lperintah agama dan menjauhi larangannya dengan penuh
keikhlasan.
5. Melaksanakan segala peraturan di sekolah sebagai bentuk pengamalan sikap
disiplin tanggung jawab.
6. Menyisihkan waktu sebaik mungkin untuk kegiatan yang bermanfaat.
7. Mendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.

Penilaian Harian

A. Berilah tanda sialng ( X ) pada satu jawaban A, B, C, D, atau E yang paling tepat!
1. Sebelum datangnya Islam, masyarakat Mekah D. Usman bin Affan
dalam keadaan ...... E. Abu Bakar Sidik
A. Khairiyah
5. Salah satu pemboikotan yang dilakukan oleh
B. Islamiah
Bani Hasyim terhadap kaum muslimin yaitu
C. Siddiqiah
.........
D. Jahiliah
A. Larangan melakukan perkawinan dan
E. Su’ubiya
perdagangan dengan umat Islam
2. Nabi Muhammad saw. berdakwah di Mekah B. Larangan untuk memeluk Islam
selama ........ tahun. C. Larangan untuk melakukan kekerasan
A. 12 terhadap umat Islam
B. 13 D. Larangan menyebah berhala
C. 14 E. Larangan melakukan perdamian dengan
D. 15 umat Islam
E. 16
6. Dakwah Nabi Muhammad saw. pertama kali
3. Wahyu pertama kali yang diterima Nabi
dilakukan dengan cara .........
Muhammad saw. adalah ......
A. Sembunyi-sembunyi
A. Surah Al-Lahab ayat 1-5
B. Terang-terangan
B. Surah Al-Qari’ah ayat 1-5
C. Membujuk
C. Surah Al-Alaq ayat 1-5
D. Melalui perantara
D. Surah Al-Maidah ayat 3
E. Melakukan pidato
E. Surah Al-Hijr ayat 94
7. Berikut substansi dakwah Nabi Muhammad saw.
4. Rasulullah saw. berkata, “Tidak seorang pun yang
periode Mekah, kecuali ........
pernah kuajak memeluk Islam yang tidak
A. Memperbaiki akhlak masyarakt Mekah
tersendat-sendat dengan berhati-hati yang ragu”.
B. Melatih masyarakat Mekah agar pandai
Yang dimaksud beliau adalah .......
mempelajari Alquran
A. Siti Khadijah
C. Memperbaiki tauhid masyarakat Mekah
B. Umar bin Khatab
D. Mengubah kebiasaan taklid
C. Ali bin Talib
E. Menyampaikan persamaan hak dan derajat
manusia.

Modoul Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X Semester 1
8. 12. Perjanjian Nabi Muhammad saw. dengan 12
orang dari Yatsrib yang kemudian mereka
Ayat di atas merupakan perintah untuk ..... memeluk Islam adalah .........
A. Menyampaikan ajaran Islam secara terang- A. Piagam Madinah
terangan B. Perjanjian Aqabah II
B. Menyebarkan agama Islam secara sembunyi- C. Perjanjian Aqabah I
sembunyi D. Perjanjian dengan kaum Yahudi
C. Melakukkan haji E. Perjanjian Hudaibiyah
D. Membaca
13. Tujuan hijrah kaum muslimin ke Abisinia adalah
E. Mengesakan Allah Swt.
...........
9. Berikut yang tudak termasuk metode dakwah A. Memperoleh dukungan
Rasulullah saw. adalah ........ B. Dakwah agama Islam
A. Berdakwah dengan sikap tasamuh C. Menghindari bahaya penyiksaan
B. Berdakwah dengan memaksakan kehendak D. Mencari wahyu Allah Swt.
C. Berdakwah dengan sikap lemah lembut E. Bersembunyi dari kejaran kaum kafir
tawakal Quraisy
D. Berdakwah dengan sikap sabar dan tawakal
E. Berdakwah dengan sikap lemah lembut 14. Inti dari ajaran Rasulullah saw. pada periode
Mekah adalah ........
10.
A. Menghancurkan berhala-berhala orang
Quraisy
Arti ayat di atas adalah ........
B. Memaksa diri untuk berbuat baik
A. Bacalah, dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah
C. Mencari kehidupan dunia sebanyak
B. Yang mengajar manusia dengan perantara
mungkin
kalalm
D. Membiasakan untuk mengucapkan kalimat
C. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang
yang baik
tidak diketahuinya
E. Menyeru untuk bertauhid
D. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhan mu
yang menciptakan
15. Salah satu penerapan sikap mulia yang dapat
E. Dia telah menciptakan manusia dari
Anda lakukan dari perjuangan dakwah Nabi
segumpal darah
Muhammad saw. periode Mekah yaitu .........
A. Mencoba membujuk dengan segala cara
11. Ketika Nabi Muhammad saw. mengumpulkan
agar orang lain memeluk Islam
kaum Quraisy di Bukit Safa untuk berdakwah,
B. Memcari teman sebanyak-banyaknya utnuk
berliau mendapat tentangan keras dari pemuka
diajak berdakwah
kaum Quraisy, yaitu ........
C. Merasa paling benar di antara orang lain
A. Abu Jahal
D. Tidak putus asa ketika mengalami
B. Abu Lahab
kegagalan.
C. Musailamah
E. Mau berteman dengan siapa pun tanpa
D. Abu Talib
membeda-bedakan
E. Hamzah

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan tepat!


1. Jelaskan secara singkat peristiwa diangkatnya Muhammad menjadi nabi!
Jawab: _________________________________________________________________
_________________________________________________________________
2. Bagaimana strategi dakwah Rasulullah saw. periode Mekah ?
Jawab: _________________________________________________________________
_________________________________________________________________

Modoul Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X Semester 1
3. Sebutkan pokok-pokok ajaran Nabi Muhammad saw. di Mekah !
Jawab: _________________________________________________________________
_________________________________________________________________
4. Sebutkan pokok-pokok isi Perjanjian Aqabah III
Jawab: _________________________________________________________________
_________________________________________________________________
5. Sebutkan sikap tangguh yang dapat Anda terapkan sebagai implementasi penerapan
perilaku mulia!
Jawab: _________________________________________________________________
_________________________________________________________________

Remedial

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan tepat!


1. Sebutkan orang-orang yang termasuk as-sabiqun al-awwalun!
Jawab: _________________________________________________________________
_________________________________________________________________
2. Mengapa penduduk Mekah menolak ajaran Islam yang disampaikan Nabi Muhammad
saw ?
Jawab: _________________________________________________________________
_________________________________________________________________
3. Bagaimana pengaruh dakwah Rasulullah saw. terhadap penduduk Mekah ?
Jawab: _________________________________________________________________
_________________________________________________________________
4. Bagaimana Rasulullah saw. melakukan dakwah secara terang-terangan?
Jawab: _________________________________________________________________
_________________________________________________________________
5. Apa manfaat yang dapat diambil dari dakwah Rasulullah saw. ?
Jawab: _________________________________________________________________
_________________________________________________________________

Pengayaan

1. Carilah informasi di media cetak mengenal hal-hal berikut !


a. Apa saja bentuk-bentuk penolakan ajaran agama Islam periode Mekah ?
b. Bagaimana Rasulullah saw. dalam menghadapi penolakan tersebut ?
c. Sebutkan ayat-ayat Alquran yang diturunkan di Mekah beserta asbabun nuzulnya!
2. Catatlah dalam kertas kemudian kumpulkan kepada guru Anda !

Modoul Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/MA dan SMK/MAK Kelas X Semester 1

Anda mungkin juga menyukai