Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH DAKWAH ROSULULLAH SECARA SIRRI

Dosen Pengampu : Bapak H. Mas’ad Adib, MSI.

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran SKI di Madrasah

Disusun oleh :

Muhammad Mafakhir (212511034)

FAKULTAS KEAGAMAAN ISLAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA AL GHAZALI CILACAP

TAHUN AJARAN 2022/2023


A. Latar Belakang
Rasulullah saw. genap berusia 40 tahun. Saat itu dunia bagai berada di bibir
ujung neraka. Perjalanan manusia melangkah cepat menuju kebinasaan. Pada saat itulah
muncul kabar yang menggembirakan dan terbitnya kebahagiaan, yakni tibanya saat
bi’tsah (diutus dan diangkatnya seorang rosul). Itulah sunnatullah yang berlaku saat
dunia berada dalam keadaan sangat gelap dan telah lama merasakan penderitaan.
Sebagai mana yang telah diketahui Mekkah merupakan pusat agama bangsa Arab. Di
sana ada peribadatan terhadap ka‟bah dan penyembahan terhadap berhala dan patung
patung yang disucikan seluruh bangsa Arab. Cita-cita untuk memperbaiki keadaan
mereka menjadi bertambah sulit dan berat jika orang yang hendak mengadakan
perbaikan jauh dari lingkungan mereka. Selama Nabi Muhammad SAW melakukan
dakwah di Mekah, terdapat dua fase atau dua tahap masa yang dilakukan oleh nabi
Muhammad dalam berdakwah yaitu tahap sembunyi-sembunyi dan tahap terang-
terangan.
Berbagai tantangan dan hambatan yang dilalui oleh nabi Muhammad SAW
dalam melakukan dakwah, dan berbagai strategi yang dilaksanakan untuk melakukan
dakwah baik pada fase sembunyi-sembunyi maupun pada fase terang-terangan. Seperti
yang diceritakan dalam sejarah bahwa bangsa Arab, kaum kafir Quraisy tidak serta
merta dapat menerima apa yang disampaikan oleh nabi Muhammad SAW. Hal ini
disebabkan karna kondisi dari bangsa Arab itu sendiri yang telah terbiasa menyembah
berhala sebagai tuhannya. Karena mereka telah dipengaruhi oleh agama nenek
moyangnya. Demikianlah kondisi masyarakat Arab sebelum hadirnya Nabi
Muhammad SAW, Ketika Nabi Muhammad SAW telah dilahirkan, beliau diutus Allah
SWT untuk menyebarkan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia. Akan tetapi,
usaha dalam mengembangkan ajaran tauhid di tengah-tengah masyarakat Arab dalam
menyiarkan Islam tidaklah berjalan dengan mulus. Dalam setiap dakwah yang beliau
lakukan selalu mendapat penolakan dari masyarakat Arab yang masih menyembah
berhala. Bahkan dari lingkungan keluarga Nabi Muhammad SAW pun beliau ada
mendapat dukungan dan juga mendapat tantangan yang sangat keras.
B. Dakwah Rosulullah Secara Sirri
Pada awal dakwahnya, Nabi Muhammad menggunakan dakwah sirriyah dalam
menyebarkan Islam. Nabi Muhammad melakukan dakwah sirri bukan karena takut
melainkan strategi dakwah. Dimana Nabi mengantisipasi pengikut Nabi yang masih
sedikit dan belum kuat. Sedangkan ancaman dan siksaan ma- syarakat kafir Quraisy
masih kuat dan status kota Makkah sebagai pusat agama bangsa Arab. Disana terdapat
para pengabdi ka’bah dan tiang sandaran bagi berhala- berhala dan patung-patung yang
dianggap suci oleh seluruh bangsa Arab
Nabi Muhammad Saw. melakukan dakwah sirri dengan pendekatan personal. Hal ini
disebabakan pendekatan personal memiliki keterkaitan batin serta interak- si emosional
antara pengajak dan yang diajak. pendekatan personal ini Nabi Saw telah
menggabungkan antara ikhtiar dan tawakal. Artinya Nabi dalam berdakwah
memperhatikan situasi dan kondisi yang ada.
Setelah turunnya ayat-ayat yang menyeru untuk berdakwah dan mengajak manusia
kepada Allah swt., maka Nabi Muhammad saw bangkit untuk melaksanakan misi
tersebut. Sementara itu, kaumnya adalah orang-orang yang berkarakter kasar, yang
tidak memiliki agama selain menyembah berhala dan patung. Dalam hal tersebut,
sejatinya mereka tidak memiliki argumentasi yang kuat, selain argumentasi bahwa
peribadahan berhala hanyalah mengikuti sesuatu yang telah dilakukan nenek moyang
mereka. Etika yang mereka miliki hanya berorientasi pada kekuatan dan kebanggaan
pada harga diri. Tidak ada jalan lain dalan menyelesaikan masalah, selain dengan
menghunus pedang.1 Turunnya wahyu yang kedua yaitu al-Muddatstsir, membuat
Rosulullah saw memasuki tahapan baru dalam berdakwah. Tidak ada lagi waktu bagi
Nabi saw untuk bersantai dan beristirahat, hingga kahir hayat. Rosululloh berkata
kepada Khadijah, “waktu tidur telah berlalu wahai Khadijah!” karena telah turun ayat
ini: “Bangunlah, lalu berilah peringatan !(QS. Al-Muddatstsir 74:2)2 Rasulullah
memulai dakwahnya dari keluarga beliau sendiri dan para sahabat disekitarnya.Saat itu
dakwah Rasulullah masih bersifat sirri (sembunyi-sebunyi). Nabi Muhammad
melaksanakan dakwah sirriyah selama 3 tahun. Pertama- tama, Nabi menawarkan Islam
kepada orang-orang terdekat, keluarga besar serta Sahabat-Sahabat karib beliau.
Mereka diajak untuk memeluk Islam. Dalam sejarah Islam dikenal sebagai as-
Saabiquun al-Awwaluun (orang-orang yang paling dahulu dan pertama masuk Islam).
Mereka adalah:
1. Khadijah Radhiyallahu anha binti Khuwailid (Wanita pertama yang masuk islam)
2. Ali bin Abu Thalib bin Abdul Muthallib al Quraisy al Hasyimi (Anak Laki-Laki
Muslim Pertama)

1
Abdurrahman bin Abdul Karim, Kitab Sejarah Nabi Muhammad saw, (Jogjakarta: Diva Press,2013), h241-242
2
Ahmad Hatta, The Great Story of Muhammad SAW. Referensi Lengkap Hidup Rasulullah SAW dari Sebelum
Kelahiran Hingga Detik-detik Terakhir, (Jakarta Timur: Maghfirah Pustaka, 2013) cet.3,h113.
3. Abu Bakar ash Shiddiq (Pria Dewasa pertama yang menerima islam)
4. Zaid bin Haritsah (Budak Pertama yang Masuk Islam)
Beliau berdakwah kepada isteri tercintnya, Khadijah r.a sehingga beliaumenjadi
orang pertama yang masuk Islam dari golongan perempuan. Khadijah selalu
menjauhkan Rasulullah dari kesedihan dan kesulitan serta membantu dalam
berdakwah.3
Kemudian Rosulullah memprioritaskan keluarga, kerabat, para sahabat, dan
teman-teman sejawat dari pada orang lain. Oleh karena itu, selama tiga tahun pertama,
beliau hanya menyebarkan agama sebatas pada teman-teman dekat dekat dan kerabat.
Tetapi, tidak semua kerabat dekatnya menerima dakwah ini. Sebagia contoh, Abu
Thalib tidak meyakini ajaran beliau , begitu pula dengan salah satu paman beliau yang
bernama Abu Lahab, bahkan ia menjadi penentang keras dakwah Nabi Muhammad
saw.4
Khadijah memeluk Islam kemudian disusul Ali bin Abi Thalib, saudara sepupu
Nabi Muhammad saw, yang kala itu masih berumur sekitar 10 tahun. Sehingga, Ali
menjadi lelaki pertama yang masuk Islam. Kemudian Abu Bakar, sahabat karibnya
sejak kanak- kanak. Kemudian diikuti oleh Zaid bin Haritsah, bekas budak beliau yang
telah menjadi anak angkatnya. Dan Ummu Aiman, pengasuh beliau sejak ibunya masih
hidup.5. Setelah satu minggu Abu Bakar masuk Islam, ada enam orang yang berhasil di
Islamkan olenya. Mereka adalah enam dari 10 orang yang dijanjikan Allah masuk
surge, yaitu Usman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam,
Abdurrahman bin Auf, Sa‟ad bin Abi Waqqash, dan Abu Ubaidillah bin Jarrah. 6 Tidak
sedikit penduduk Mekkah, yang masuk Islam pada masa dakwah sembunyi-sembunyi
ini, termasuk beberapa budak, salah satunya Bilal bin Rabbah al-Habsyi. Sejara
mencatat, kaum budak ini banyak sekali mendapat siksaan setelah memeluk Islam.
Kebanyakan dari mereka disiksa di tempat umum sehingga menjadi tontonan penduduk
Mekkah. Namun, kekuatan iman dan aqidah mereka tidak runtuh meski rasa sakit yang
mendera.
Beberapa pemeluk Islam pertama dari Suku non-Quraisy :
1. Abdullah bin Mas‟ud al-Hudzali

3
Fauzi Ibrahim, Muhammad Makhluk Paling Mulia, (Jakarta Selatan: Citra Risalah, 2008), h66
4
Adburrahman bin Abdul Karim, Kitab Sejarah Nabi Muhammad saw,… h242 Setelah
5
Ibid,.. h242-243
6
Ahmad Hatta, The Great Story of Muhammad SAW. Referensi Lengkap Hidup Rasulullah SAW dari Sebelum
Kelahiran Hingga Detik-detik Terakhir,… h114-115.
2. Mas‟ud bin Rabi‟ah al-Qari
3. Abullah bin Jahsy al-Asadi beserta saudaranya.
4. Abu Ahmad bin Jahsy,Bilal bin Rabbah al-Habsyi
5. Huhaib bin Sinan ar-Rumi
6. Ammar bin Yasir al-Ansi, bersama ayahnya, Yasir, beserta ibunya,Sumayyah,
dan Amir bin Fuhairah.7

Termasuk juga orang yang pertama kali masuk Islam adalah putri-putri
Rasulullah saw, walaupun tidak secepat Khadijah r.a dan Ali bin Abi Thallib karena
mereka telah berumah tangga (yakni berada di luar rumah) sehingga mereka tidak
secepat orang dalam rumah yang mendengar berita Nabi saw, bahkan boleh jadi
mereka mendengarnya, tetapi suami-suami mereka tidak percaya. Maka merekapun
tidak segera beriman dan Nabi pun ketika itu belum menyampaikan ajaran Islam
keluar rumah. Ketika jumlah pengikut Nabi saw, telah mencapai sekitar tiga puluh
orang, Nabi saw, memilih kediaman al-Arqam bin al-Arqam, yang juga telah memeluk
Islam, sebagai tempat pertemuan guna memperoleh bimbingan beliau dan juga tempat
bagi mereka yang berminat memeluk Islam untuk menyampaikan niatnya kepada
Nabi saw.8

C. Kesimpulan
Genap berusia 40 tahun.Rosulullah SAW Saat itu dunia bagai berada di bibir
Pada saat itulah muncul kabar yang menggembirakan dan terbitnya kebahagiaan, yakni
tibanya saat bi’tsah (diutus dan diangkatnya seorang rosul).
Rosulullah mulai dakwah secara siri, yaitu kepada keluarganya lalu kepada para
sahabat terdekatnya selama 3 tahun, Dalam sejarah Islam dikenal sebagai as-Saabiquun
al-Awwaluun (orang-orang yang paling dahulu dan pertama masuk Islam). Mereka
adalah, Khadijah Radhiyallahu anha binti Khuwailid (Wanita pertama yang masuk
islam), Ali bin Abu Thalib bin Abdul Muthallib al Quraisy al Hasyimi (Anak Laki-Laki
Muslim Pertama), Abu Bakar ash Shiddiq (Pria Dewasa pertama yang menerima islam),
Zaid bin Haritsah (Budak Pertama yang Masuk Islam)

7
Ibid…h116.
8
M. Quraish Shihab, Membaca Sirah Nabi Muhammad Saw dalam Sorotan al-Qur’an dan al Hadits-Hadits
Shahih, (Tangerang: Penerbit Lentera Hati, 2012), cet.2, h337-338
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman bin Abdul Karim, Kitab Sejarah Nabi Muhammad saw, (Jogjakarta: Diva
Press,2013)
Ahmad Hatta, The Great Story of Muhammad SAW. Referensi Lengkap Hidup
Rasulullah SAW dari Sebelum Kelahiran Hingga Detik-detik Terakhir, (Jakarta Timur:
Maghfirah Pustaka, 2013)
Fauzi Ibrahim, Muhammad Makhluk Paling Mulia, (Jakarta Selatan: Citra Risalah,
2008)
Adburrahman bin Abdul Karim, Kitab Sejarah Nabi Muhammad saw

Anda mungkin juga menyukai