Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA DAN BUDI PEKERTI

STRATEGI DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW

DISUSUN OLEH :

NO NAMA NISN KELAS


1 M. AIMAM ARRAHMAN 0076669208
2 MUHAMMAD HAFIZIN 0077333307
3 CHIKA KAYLA ANINDYA 0077117193
X. MIPA 2
4 REISA NADIA PRATIWI
5 DINDA ANGGRAINI
6 SARE’AH 0079909671

GURU PEMBIMBING : PUJI MULIANI, S.Pd

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 TANJUNG BATU
TAHUN PELAJARAN 2022-2023
SEMESTER GANJIL
Strategi merupakan cara-cara yang dipergunakan Nabi Muhammad saw. untuk
menyampaikan dakwah Islam dengan tujuan agar dakwah tersebut bisa dengan mudah
diterima oleh umatnya. Untuk tujuan tersebut, beliau melakukan strategi berdakwah secara
bertahap agar substansi materi dakwahnya dapat diterima dengan mudah di kalangan
masyarakat Arab.

Secara garis besar, dakwah Nabi Muhammad saw. dibagi menjadi dua periode,
yaitu: Periode Mekah dan Periode Madinah. Proses dakwah Nabi saw. di Mekah
berlangsung selama 13 tahun (3 tahun dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan 10 tahun
secara terang-terangan). Sedangkan dakwah di Madinah berlangsung selama 10 tahun,
terhitung mulai dari hijrah Nabi saw. ke Madinah sampai beliau wafat.

1. Dakwah Secara Sembunyi-sembunyi


Pada mulanya, Nabi Muhammad saw. memulai kegiatan dakwahnya secara
sembunyi-sembunyi dengan harapan tidak menimbulkan kecurigaan dari kaum Quraisy
Mekah. Pada mulanya beliau hanya menyeru kepada keluarga inti dan beberapa kerabat
dekatnya. Pada tahap ini, Nabi saw. hanya menyampaikan beberapa ajaran dasar dari
agama Islam. Inti ajaran tersebut mencakup tiga hal, yaitu: pertama, keesaan Tuhan;
kedua, penghapusan patung-patung berhala; dan ketiga, kewajiban manusia untuk
beribadah ritual dan sosial untuk mencari keridaan Allah swt. semata.

Orang-orang yang pertama kali menerima ajakan dan seruan Nabi Muhammad saw.
disebut dengan as-sabiqunal awwalun, atau orang-orang yang pertama masuk Islam.
Mereka adalah Khadijah (istri Nabi saw.), Zaid bin Harisah (anak angkat Nabi saw.), Ali
bin Abi Thalib (sepupu Nabi saw.), serta Abu Bakar (sahabat karib Nabi saw.). Pada
perkembangan selanjutnya, mereka juga turut serta menyebarkan ajaran Islam, dan
berhasil mempengaruhi beberapa orang di sekitarnya. Abu Bakar misalnya, berhasil
mengajak lima orang untuk memeluk agama Islam, mereka adalah Sa'ad bin Abi Waqash,
Zubair bin Awwam, Thalhah bin Ubaidillah, Abdurrahman bin Auf, dan Utsman bin
Affan. Selain keluarga dan kerabat dekat, Nabi Muhammad juga menyampaikan
dakwahnya kepada orang-orang yang sudah dikenalnya secara baik dan mereka pun
mengenal baik kepribadian beliau. Sikap mereka menerima langsung dakwah Nabi saw.
karena didasari keyakinan kuat bahwa apa yang disampaikannya adalah benar adanya.

Menurut Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri, peran generasi pertama Islam


sangat besar dalam mendukung dan mensukseskan dakwah Islam. Abu Bakar adalah
sahabat yang sangat aktif menemani beliau dalam gerakan dakwah Islam. Beliau
merupakan tokoh yang disenangi dan mudah berkomunikasi dengan masyarakat umum.
Setelah beberapa tokoh tersebut di atas, kemudian disusul generasi selanjutnya yang
menyatakan masuk Islam, mereka adalah Bilal bin Rabah Al-Habsyi, Amin Al-Ummah
orang kepercayaan umat yaitu Abu Ubaidah `Amir bin Al-Jarah dari Bani Al-Haris bin
Fihr, Abu Salamah bin Abdul Al-Asad Al-Makhzumi, Al-Arqam bin Abu Al-Arqam Al-
Makhzumi, Usman bin Maz'un dan dua saudaranya Qudamah dan Abdullah, Ubaidah bin
Al-Haris bin Al-Muthalib bin Abdul Manaf, Sa`id bin Zaid Al-Adawi Al-Urus dan istrinya

1
Fatimah binti Al-Khattab Al-Adwiah adik perempuan Umar bin Al-Khattab, Khabbab bin
Al-Arat, Abdullah bin Mas`ud Al-Huzali, dan lain-lain, mereka dianggap sebagai
pelengkap generasi pertama menganut Islam (As-Sabiqun Al-Awwalun). Mereka
seluruhnya adalah keturunan Quraisy, menurut sejarawan Ibnu Hisyam, jumlah mereka
mencapai 40 orang. Namun, pada mulanya mereka memeluk Islam secara rahasia, Nabi
Muhammad saw. secara terus-menerus mengadakan pertemuan dengan mereka,
mengajarkan kepada mereka mengenai agama Islam secara rahasia.

Pada saat-saat itu, wahyu turun tanpa putus, yaitu setelah turunnya awal surah Al-
Muddatsir, bagian-bagian surah yang turun pada masa-masa ini merupakan ayat-ayat yang
pendek-pendek, struktur ayatnya indah, bagus, dan lembut, seni susunannya sesuai dengan
tuntutan suasana damai, bertemakan pembersihan jiwa dan mengecam perilaku-perilaku
buruk duniawi, menggambarkan keindahan surga dan keburukan neraka, membimbing
manusia mukmin dalam satu suasana yang jauh berbeda dari suasana manusia

2. Dakwah Secara Terang-terangan


Setelah tiga tahun Rasulullah melakukan dakwah dengan sembunyi-sembunyi atas
perintah allah nabi pun mulai berdakwah secara terang-terangan. Salah satu cara
berdakwah terang-terangan adalah dengan berdakwah kepada kerabat dekat.

Dalam buku shirah nabawiyah karya syekh syafiyyurrahman al mubarakfuri menceritakan


hal pertama yang dilakukan setelah turunnya ayat al-qur'an Asy-syu'ara ayat 214 adalah
mengundang bani hasyim.
‫ك ااْل َ ْق َربِي َْن‬ َ ‫َواَ ْن ِزرْ َع ِش‬
َ َ‫يرت‬
" dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu (muhammad) yang terdekat ."

Mereka yang hadir dalam undangan rasulullah diantaranya bani al-muthalib bin abni
manaf yang jumlahnya ada 45 orang. Namun, sebelum rasulullah berbicara, abu lahab
sudah mendahului angkat bicara.

"mereka yang hadir disini adalah paman-pamanmu sendiri dan anak-anaknya. Maka
bicaralah jika ingin berbicara dan tidak perlu bersikao kekanak-kanakan. Ketahuilah jika
ridak ada orang arab yang berani mengernyitkan dahi terhadao kaummu. Dengan begitu
aku berhak menghukummu. Biarkanlah urusan bani bapakmu. Jika engkau tetao bertahan
pada urusanmu ini, maka itu lebih mudah bagi mereka daripada seluruh kabilah Quraisy
menerkammu dan semua bangsa arab ikut campur tangan. Engkau tidak pernah melihat
seorang pun dari bani bapaknya yang oernah berbuat macam-macam seperti engkau
perbuat saat ini, "
Ujar abu lahab.

Rasulullah hanya diam dan sama sekali tidak berbicara dalam oertemuan itu. Kemudian
beliau mengundang mereka untuk yang kedua kalinya dan dalam oertemuan itu beliau
bersabda,

2
" segala puji bagi allah dan aku memujinya, memohon pertolongan, percaya dan tawakal
kepada-nya. Aku bersaksi bahwa tiada ruhan selain allah semata yang tiada sekutu bagi-
nya ."

Kemudian beliau melanjutkan lagi.


"sesungguhnya seorang pemandu itu tidak akan mendustakan keluarganya. Demi allah
yang tidak ada selain dia, sesungguhnya aku adalah utusan allah keoada kalian secara
khusus dan kepada manusia secara umum. Demi allah kalian benar-benar akan mati
layaknya sedang tidur nyenyak dan akan dibangkitkan lagi layaknya bangun tidur. Kalian
benar-benar akan dihisap terhadap apapun yang kalian perbuat, lalu di sana ada surga yang
abadi dan neraka yang abadi pula.

Anda mungkin juga menyukai