Disusun Oleh:
1.Verawati
2.Yuni Mawarda Sari
3.Harin Tania
4.Alvin Fasradi
5.Hamdan Syakirin
6.Zexli Dian Saputra
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada saya sehingga berhasil menyelesaikan laporan ini. Laporan ini berisikan
tentang ” korosi pada paku”. Di harapkan laporan ini dapat memberikan informasi kepada
kita semua tentang ” korosi pada paku “.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi
kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata,saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir.Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita.Amin.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI ...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Tujuan.............................................................................................................1
C. Manfaat ..........................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................................2
A. Pengertian besi dan korosi..............................................................................2
B. Penyebab korosi dan pengendalian korosi......................................................3
BAB III PROSEDUL PRAKTIKUM...........................................................................5
A. Alat dan bahan................................................................................................5
B. Langka kerja....................................................................................................5
C. Waktu pengamatan..........................................................................................5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................................6
A. Hasil ...............................................................................................................6
B. Pembahasan ....................................................................................................6
BAB V PENUTUP...........................................................................................................7
A. Kesimpulan.....................................................................................................7
B. Saran..............................................................................................................7
C. Lampiran...............................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam bahasa sehari-hari korosi dikenal dengan perkaratan yakni sesuatu yang
hampir dianggap sebagai musuh umum masyarakat. Karat adalah sebutan bagi korosi
pada besi, padahal korosi merupakan gejala destruktif yang mempengaruhi hampir semua
logam. Besi adalah salah satu dari banyak jenis logam yang mengalami korosi, tidak
perrlu diingkari bahwa logam itu paling awal menimbulkan korosi serius. Karena itu tidak
mengherankan bila istilah korosi dan karat hampir dianggap sama. Korosi dikenal
merugikan karena bersifat merusak logam dan membahayakan. Oleh karena itu, dengan
pentingnya mempelajari pencegahan korosi percobaan kali ini difokuskan oleh masalah
tersebut dan akan dipaparkan logam-logam apa sajakah yang dapat menghambat
terjadinya korosi.
B. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui paku pada aqua gelas manakah yang menjadi berkarat.
2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan besiberkarat.
3. Cara pencegahan korosi pada besi.
C. Manfaat
Dengan dilakukannya penelitian ini, maka diharapakan akan diperoleh manfaat sebagai
berikut :
1. Dapat mengetahui sifat dari berbagai bahan terhadap besi.
2. Dapat menambah informasi mengenai korosi (karat).
3. Dapat melatih siswa agar terampil dalam melakukan kegiatan praktikum.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Salah satu kelemahan besi adalah mudah mengalami korosi. Korosi menimbulkan banyak
kerugian karena mengurangi umur pakai berbagai barang atau bangunan yang
menggunakan besi atau baja. Sebenarnya korosi dapat dicegah dengan mengubah besi
menjadi baja tahan karat (stainless steel), akan tetapi proses ini terlalu mahal untuk
kebanyakan penggunaan besi.
Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Berbagai jenis logam contohnya Zink dan
Magnesium dapat melindungi besi dari korosi.
2. Korosi
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksiredoks antara suatu
logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang
tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi
yang paling lazim adalah perkaratan besi.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara)
mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus
kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi
itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.
Fe(s) <--> Fe2+(aq) + 2e
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak
sebagai katode, di mana oksigen tereduksi .
O2(g) + 4H+(aq) + 4e <--> 2H2O(l)
atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-(aq)
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi(III)
yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian
mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai
katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan
logam itu.
Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi
secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Ada definisi lain yang mengatakan
bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi logam dari bijih mineralnya.
Contohnya, bijih mineral logam besi di alam bebas ada dalam bentuksenyawa besi
oksida atau besi sulfida, setelah diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang
digunakan untuk pembuatan baja atau baja paduan. Selama pemakaian, baja tersebut akan
2
bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan korosi (kembali menjadi senyawa besi
oksida).
Deret Volta dan hukum Nernst akan membantu untuk dapat mengetahui kemungkinan
terjadinya korosi. Kecepatan korosi sangat tergantung pada banyak faktor, seperti ada
atau tidaknya lapisan oksida, karena lapisan oksida dapat menghalangi
beda potensialterhadap elektroda lainnya yang akan sangat berbeda bila masih bersih dari
oksida.
1. Mengecat. Jembatan, pagar dan railing biasanya dicat. Cat menghindarkan kontak besi
dengan udara dan air.
2. Melumuri dengan oli atau gemuk. Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan
mesin. Oli dan gemuk mencegah kontak besi dengan air.
3. Dibalut dengan plastik. Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan keranjang
sepeda dibalut dengan plastik. Plastik mencegah kontak besi dengan udara dan air.
4. Tin plating (pelapisan dengan timah).
Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang dilapisi dengan timah. Pelapisan dilakukan
secara elektrolisis, yang disebut electroplating. Timah tergolong logam yang tahan karat.
Besi yang dilapisi timah tidak mengalami korosi karena tidak ada kontak dengan oksigen
(udara) dan air. Akan tetapi, lapisan timah ada yang rusak, misalnya tergores, maka timah
justru mendorong/mempercepat korosi besi. Hal itu terjadi karena potensial reduksi besi
lebih negatif daripada timah. Oleh karena itu, besi yang dilapisi dengan timah akan
membentuk suatu sel elekrokimia dengan besi sebagai anode. Dengan demikian, timah
3
mendorong korosi besi. Akan tetapi, hal itu justru yang diharapkan, sehingga kaleng-
kaleng bekas cepat hancur.
4
BAB III
PROSEDUR PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
a)Alat
5 gelas aqua
5 buah paku
5 buah karet
5 lembar kantong plastic
b)Bahan
Cat
Minyak goring
Air
B. Langkah Kerja
1. Ambillah 5 botol plastik, kemudian:
a) Tambahkan kira-kira 10 mL minyak ke dalam botol plastik1 dan biarkan
terbuka
b) Tambahkan air ke dalam botol plastik 2 sampai paku tenggelam, lalu tutup
dengan kantong plastik
c) Masukkan paku ke dalam botol plastik 3 dan biarkan terbuka
d) Masukkan paku yang cat kedalam botol plastik 4 dan biarkan terbuka
e) Masukkan paku ke dalam botol plastik 5 dan tutup dengan kantong plastik.
2. Simpanlah gelas-gelas tersebut, kemudian amati apa yang terjadi.
5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
B. Pembahasan
Dari hasil pengamatan selama 4 hari kami mendapati bahwa pada:
Paku yang direndam dalam minyak tidak terjadi korosi
Paku yang direndam dalam air terjadi korosi dan air pada gelas berubah warnanya
menjadi keruh
Paku yang dibiarkan dalam gelas dan terbuka terjadi korosi pada hari ke3
Paku yang permukaannya dicat tidak terjadi korosi
Paku yang dibiarkan dalam gelas dan tertutup tidak terjadi korosi.
Dari percobaan yang telah dilaksanakan, kita dapat mengetahui bahwa KOROSI terjadi
karena adanya pengaruh lingkungan terhadap suatu benda, dan adanya beberapa faktor yang
menyebabkan korosi terjadi, adapun faktor itu adalah :
Udara – O2 : Korosi terjadi lebih mudah jika suatu logam berekasi dengan udara
disekitarnya, jadi korosi akan lebih cepat terjadi jika oksigen bereaksi dengan
mengoksidasi logam tertentu yang cukup reaktif, seperti besi (Fe). Teori ini sesuai dengan
hasil yang kami dapatkan.
Air – H2O : Korosi juga akan terjadi jika pereduksinya adalah air (H2O). Semakin sering
logam (besi) terkena air, maka akan semakin cepat logam tersebut mengalami korosi. Hal
ini juga sesuai dengan hasil yang kami dapat.
6
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, kita dapatkan bahwa paku yang berkarat adalah
paku yang berada di tabung yang berisi air. Hal ini karena perkaratan pada paku tersebut di
pengaruhi oleh Oksigen dan Zat elektrolit (garam). Hal ini jelas menunjukkan bahwa
kombinasi antara air dan oksigen akan lebih memberikan efek yang lebih signifikan daripada
keberadaan O2saja atau H2O saja.
Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Korosi Adalah
A) Air
B) Oksigen
B. SARAN
Setiap melakukan praktikum diharapkan untuk dapat memperhatikan prosedur kerja serta
memperhatikan keselamatan kerja. Selain itu, diusahakan untuk memperbanyak referensi
guna memudahkan kita baik dalam melakukan praktikum maupun dalam penyusunan laporan
praktikum.
7
C.Lampiran