1.1 Menyadari adanya keteraturan dalam sifat koligatif larutan, reaksi redoks,
keragaman sifat unsur, senyawa makromolekul sebagai wujud kebesaran
Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab,
kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan
melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-
hari.
3.7 Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan kegunaan senyawa karbon (halo
alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat, dan alkil
alkanoat)
4.7 Menalar dan menganalisis struktur, tata nama, sifat dan kegunaan senyawa
karbon (halo alkana, alkanol, alkoksi alkana, alkanal, alkanon, asam alkanoat,
dan alkil alkanoat).
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas/Semester : XII/2
Mata Pelajaran : Kimia
Topik : alkanal dan alkanon
Pertemuan ke- :
Alokasi Waktu :
Tujuan pembelajaran
1. Dengan mengamati struktur senyawa alkanal dan alkanon, secara mandiri
siswa dapat menuliskan struktur senyawa alkanal dan alkanon serta
menumbuhkan kesadaran diri akan kebesaran Tuhan YME dengan adanya
keteraturan struktur senyawa alkanal dan alkanon
2. Dengan mendiskusikan aturan penulisan nama senyawa alkanal dan alkanon,
secara mandiri siswa dapat menuliskan nama senyawa alkanal secara
IUPAC dan Trivial
3. Mengembangkan prilaku rasa ingin tahu, teliti dan saling menghargai
pendapat melalui kegiatan diskusi kelompok dan tanya jawab
4. Dengan data hasil diskusi, siswa secara mandiri dapat menjelaskan sifat
fisika dan kimia senyawa alkanal dan alkanon
5. Siswa mampu menerangkan kegunaan senyawa alkanal dan alkanon sebagai
bentuk kebesaran Tuhan YME akan ciptaan-Nya
Senyawa Karbon
meliputi
Karbonil
O
||
—C—
senyawaan
Alkanal Alkanon
O O
|| ||
R—C—H R1—C—R2
Senyawa karbon dikelompokkan menjadi
senyawa karbon organik dan senyawa karbon
anorganik. Senyawa karbon organik berasal
dari jasada hidup sedangkan senyawa karbon
anorganik berasal dari benda mati seperti batu
mineral. Senyawa karbon organik meliputi
senyawa hidrokarbon dan turunannya. Senyawa karbon di luar alkana dianggap
turunan (derivatif) dari alkana. Senyawa-senyawa turunan alkana lebih kurang dua
juta banyaknya, bahkan hampir setiap hari ditemukan lagi senyawa-senyawa baru,
seperti obat-obatan dan zat-zat tiruan. Salah satu ciri kas senyawa turunan alkana
adalah adanya gugus fungsi pada struktur molekulnya. Dengan demikian,
senyawa turunan alkana dapat diklasifikasikan secara tepat berdasarkan gugus
fungsinya.
2. Tatanama Aldehid
Pemberian nama aldehid secara IUPAC adalah berdasarkan nama alkana
yaitu dengan mengganti akhiran a menjadi al. Rantai induk aldehid adalah
rantai C terpanjang yang mengandung gugus aldehid. Rantai alkil atau gugus
atom lain yang berikatan pada rantai induk dinamakan rantai cabang.
IUPAC: metanal
Trivial: formaldehida
IUPAC: etanal
Trivial: asetaldehida
IUPAC: 2,3-dimetilbutanal
Trivial: α,β-dimetilbutiraldehida
Pada aldehid, penomoran rantai induk dimulai dari atom C pada gugus
aldehid. Berikut contoh penomoran beberapa aldehid secara IUPAC dan
Trivial:
IUPAC: 2-metilbutanal
Trivial: α-metilbutiraldehid
IUPAC: 2,3-dimetilbutanal
Trivial: α,β-dimetilbutiraldehid
3. Sifat Aldehid
a. Sifat Fisika Aldehid
1) Wujud
Pada temperatur biasa, metanal berwujud gas yang baunya tidak enak.
Suku-suku lainnya berwujud cair dan makin panjang rantai karbonnya
maka berat molekulnya juga semakin bertambah. Aldehid yang
berberat molekul kecil hingga pentanal berbau tajam, sedangkan
aldehid berberat molekul besar berbau harum seperti heksanal berbau
harum herba daun, nonanal berbau harum buah, bahkan semakin
tinggi berat molekul aldehid itu semakin memiliki aroma yang khas.
2) Titik Didih
Senyawa aldehid merupakan senyawa polar dan karena itu terjadi
tarik-menarik dipol-dipol antarmolekul, aldehid mendidih pada
temperatur yang lebih tinggi daripada senyawa nonpolar yang bobot
molekulnya sama.
3) Kelarutan
Senyawa aldehid dapat berikatan dengan molekul air membentuk
ikatan hidrogen. Oleh karena itu, aldehid dapat larut dalam air.
1. Struktur Keton
Keton mempunyai rumus umum senyawa yang sama yaitu CnH2nO,
sedangkan gugus fungsinya yaitu —CO—.
2. Tatanama Keton
Pemberian nama keton secara IUPAC adalah berdasarkan nama alkana yaitu
dengan mengganti akhiran a dengan on.Rantai induk keton adalah rantai C
terpanjang yang mengandung gugus keton. Rantai alkil atau gugus atom lain
yang berikatan pada rantai induk dinamakan rantai cabang. Pada keton,
penomeran rantai induk dimulai dari salah satu ujung sehingga atom C pada
gugus keton mempunyai nomor terkecil.
IUPAC: 2-propanon
Trivial: aseton
IUPAC: 2-butanon
Trivial: metil etil keton
3. Sifat keton
a. Sifat Fisika Keton
Tidak seperti aldehid, keton tidak dapat dioksidasi oleh pereaksi Fehling
dan Tollen yang merupakan oksidator lemah.
a) Titik Didih
Senyawa keton merupakan senyawa polar dan karena itu terjadi tarik-
menarik dipol-dipol antarmolekul, keton mendidih pada temperatur
yang lebih tinggi daripada senyawa nonpolar yang bobot molekulnya
sama.
b) Kelarutan
Senyawa keton dapat berikatan dengan molekul air membentuk ikatan
hidrogen. Oleh karena itu, keton dapat larut dalam air.
2-propanon aseton
2) Reaksi Adisi
Keton mempunyai sifat adisi. Hal itu disebabkan oleh ikatan rangkap
antara karbon—oksigen (gugus karbonil).
3) Reaksi Oksidasi
Keton tidak dapat dioksidasi karena gugus karbonilnya tidak
mengandung atom H. Akan tetapi, jika keton dioksidasi paksa maka
keton akan pecah menjadi dua macam asam karboksilat yang jumlah
atom karbonnya masing-masing lebih sedikit daripada keton semula.
4. Kegunaan Keton
Aseton adalah keton yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Aseton merupakan cairan volatil dan mudah terbakar. Aseton merupakan
pelarut yang baik untuk macam-macam senyawa organik, seperti pernis dan
plastik. Aseton adalah sebagai pelarut untuk selulosa asetat dalam
memproduksi rayon. Selain itu, aseton sering digunakan sebagai pengering
alat-alat gelas laboratorium yang basah, karena kelebihan aseton dapat
bercampur dengan juga dengan air. Dalam kehidupan sehari-hari, kaum
wanita menggunkan aseton untuk membersihkan pewarna kuku (kutek).
Beberapa katon silkik merupakan bahan untuk membuat parfum karena
berbau harum.