Anda di halaman 1dari 9

Aldehid (Alkanal) dan Keton (Alkanon)

Aldehid dan keton merupakan senyawa turunan alkane yang mengikat gugus karbonil
(-CO-). Jika salah satu tangan dari atom karbon pada karbonil mengikat atom H, senyawa
tersebut termasuk kelompok aldehida atau alkanal. Akan tetapi, jika atom karbom pada karbonil
mengikat gugus alkil, senyawa tersebut termasuk dalam keton atau alkanon.

Alkanal dan alkanon mempunyai rumus molekul yang sama teetapi gugus fungsinya

berbeda. Alkanal mempunyai gugus fungsi , sedangkan alkanon mempunyai gugus

fungsi . Namun kedua senyawa tersebut saling berisomeri gugus fungsi dengan
rumus molekul sama, yaitu CnH2nO.

(Unggul,2015)

A. Aldehid (alkanal)

Aldehid merupakan senyawa karbon yang mengandung gugus karbonil (C=O) yang
diikat oleh satu gugus alkil dan satu atom H. Gugus ini menentukan sifat fisik dan kimia dari
aldehid adalah :

Gugus aldehid biasa ditulis –CHO. R- adalah gugus alkil. Senyawa ini dulu diperoleh dari
dehidrogenasi alcohol (alcohol dehydrogenated) sehingga disebut dengan aldehid.

(Elisabeth.dkk,2009))

a) Tata Nama Aldehid


 Tata Nama IUPAC
Nama IUPAC adalah alkanal. Untuk alkanal yang mempunyai isomer pemberian
namanya sebagai berikut:
a. Rantai pokok adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi

b. Nama alkanal sesuai nama rantai pokok, diberi nama akhiran al.
c. Penomoran nama dimulai dengan nama cabang-cabang yang disusun menurut
abjad, kemudian nama rantai pokok.
d. Posisi gugus fungsi tidak perlu disebutkan karena selalu pada atom C nomor
satu.
(Sri Rahayu Ningsih,2016)

Tata nama aldehid sama dengan tata nama pada alcohol, rantai terpanjang harus
mengandung gugus aldehid, contoh :

(Yayan Sunarya,2009)

 Tata nama trivial


Aldehida diberi nama dengan menghitung jumlah atom karbon (1:form-; 2:aset-;
3:propion-: 4:butir-: 5: valer-) dan ditambah akhiran aldehida.

Contoh:

: formaldehida

: asetaldehida

(Unggul Sudarmo, 2015)

b) Sifat dan Kegunaan Aldehid


 Sifat fisika
Pada temperatur biasa, metanal merupakan gas yang berbau tidak enak, menyesakkan,
dan menyakitkan apabila terhirup. Semakin panjang rantai C-nya, semakin harum baunya seperti
bau bunga-bungaan dan buah-
buahan, sehingga beberapa senyawanya digunakan untuk pewangi. Metanal dan etanal larut
dalam air, sedangkan alkanal yang lain sukar larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik.

 Sifat kimia
Alkanal dapat mengalami reaksi oksidasi dan reaksi adisi.
1) Reaksi oksidasi alkanal
Pada reaksi oksidasi alkanal, oksidator yang digunakan adalah KMnO4 atau
K2Cr2O7, larutan Fehling, dan larutan Tollens.Reaksi oksidasi alkanal menghasilkan asam
alkanoat.
- Reaksi dengan KMnO4 atau K2Cr2O7

Propanal Asam propanoat


- Reaksi dengan pereaksi Fehling
Pereksi Fehling adalah campuran CuSO4(aq) dengan kalium natrium tartrat
(KNaC4H4O6) sebagai Fehling A dan larutan NaOH sebagai Fehling B.
Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan CuO dari KNaC4H4O6Cu.Reaksi
alkanal dengan pereaksi Fehling menghasilkan asam karboksilat dan endapan
merah bata dari Cu2O.

+ CuO(aq) + Cu2O(s)
Etanal Asam etanoat Merah bata
- Reaksi dengan pereaksi Tollens (larutan Ag beramonia)
Alkanal yang bereaksi dengan pereaksi Tollens akan membentuk endapan perak
(Ag) yang menempel pada dinding tabung reaksi berupa cermin, sehingga reaksi
ini disebut reaksi cermin perak.

+ 2[Ag(NH3)2]+(aq) + 2OH-(aq) + + 2Ag (S)

+ 4NH3(aq) + H2O(l)

2) Reaksi adisi alkana


Reaksi adisi mengubah ikatan rangkap C=O pada alkanal menjadi ikatan tunggal.
- Adisi dengan H2 menghasilkan alkohol primer.

+
Alkanal (Alkohol primer)
- Adisi dengan HCN (hidrogen sianida), menghasilkan hidroksi karbonitril.

+ HCN
Alkanal alkana hidroksi karbonitril
- adisi dengan NaHSO3 (natrium bisulfit), menghasilkan zat yang sukar larut.

+ NaHSO3
Alkanal Kristal sukar larut
c) Isomer Aldehida
Alkanal tidak mempunyai isomer posisi karena gugus fungsi dari alkanal terletak di ujung
rantai.Isomer pada alkanal terjadi karena adanya cabang dan letak cabang, sehingga merupakan
isomer struktur.Isomer alkanal mulai terdapat pada suku ke-4, yaitu butanal.
Contoh:
Isomer struktur ada empat, yaitu sebagai berikut:

1. : pentanal

2. : 2-metilbutanal

3. : 3-metilbutanal

(Sri Rahayu Ningsih, 2016)

d) Kegunaan Aldehida
a. Larutan formaldehid atau metanal 40% dikenal sebagai formalin yang digunakan
untuk antiseptik dan pengawet mayat.
b. Formaldehida juga dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk industri plastik melamin
dan bakelit.
c. Asetaldehida atau etanal merupakan bahan baku untuk bahan industri, misalnya
polivinilasetat (PVA) yang digunakan sebagai bahan lem dan paraldehida (obat
penenang).
d. Beberapa jenis aldehida lain, misalnya sinamaldehida merupakan zat yang memberi
aroma khas pada kayu manis, dan vanilin merupakan senyawa aldehida yang
memberi aroma khas pada buah vanili.
(Unggul sudarmo,2015)

B. Keton (alkanon)

Keton tergolong dalam senyawa karbonil karena memiliki gugus fungsi onal C=O, dan atom
karbon pada gugus karbonil dihubungkan dengan dua residu alkil (R), atau aril (Ar), adapun
beberapa rumus struktur keton diantaranya, yaitu:
Berdasarkan rumus struktur tersebut dapat disimpulkan bahwa senyawa keton memiliki rumus
umum sebagai RCOR’, dengan residu alkil (R) atau aril (Ar) sama ataupun berbeda.

Rumus molekul keton sama halnya dengan rumus molekul aldehida . oleh karna itu, keton dan
aldehid merupakan gugus fungsional

a) Tata Nama Keton


 Tata nama IUPAC
Nama IUPAC yang digunakan adalah alkanon.Suku terendah dari alkanon adalah
propanon. Untuk alkanon mempunyai isomer pemberian nama senyawa sebagai
berikut:

- Rantai pokok adalah rantai terpanjang yang mengandung gugus fungsi


dan diberi nama alkanon.
- Penomoran dimulai dari C ujung yang terdekat dengan posisi gugus fungsi
sehingga C yang mengandung gugus fungsi mendapat nomor terkecil.
- Pemberian nama alkanon sama seperti alkanol. Letak gugus fungsi dinyatakan
dengan awalan angka pada nama rantai pokok.
Contoh:

: 4-metil-2-pentanon
: 2-metil-3-pentanon
(Sri Rahayu Ningsih. 2016)
 Tata nama lazim
Nama lazim keton adalah alkil alkil keton.Kedua gugus alkil disebut secara terpisah,
kemudian diakhiri dengan kata keton.
Contoh:

: metil etil keton

: dimetil keton
(Michael Purba, 2018)
b) Sifat-sifat Keton (Alkanon)
 Sifat fisika
Pada suhu kamar alkanon suku rendah berupa zat cair tidak berwarna, berbau harum, dan mudah
larut dalam air.Suku pertengahan berupa zat cair sukar larut, sedangkan suku tinggi berupa zat
padat.
 Sifat kimia
Alkanon dapat mengalami reaksi adisi.
- Reaksi adisi alkanon dengan H2 menghasikan alkanol sekunder, reaksi ini merupakan
reaksi reduksi.

+ H2(g)
propanon 2-propanol
- Reaksi adisi alkanon dengan HCN menghasilkan hidroksi karbonitril.

+ HCN
- Reaksi adisi alkanon dengan NaHSO3 (natrium bisulfit) menghasilkan zat yang sukar
larut.
+ NaHSO3

(Sri Rahayu Ningsih, 2016)

c) Isomer Keton (Alkanon)


Alkanon mempunyai isomer posisi, karena letak gugus fungsi dapat berbeda-beda.Isomer posisi
mulai terdapat pada pentanon.
Contoh:
Isomer posisi C5H10O ada tiga, yaitu:

: 2-pentanon

: 3-pentanon

(Sri Rahayu Ningsih, 2016)

d) Kegunaan Keton(Alkanon)
1. Senyawa keton yaang paling banyak dikenal adalh propanon atau aseton. Aseton
banyak dimanfaatkan sebagai pelarut (misalnya pelarut cat kuku) dan pembersih kaca.
Aseton juga merupakan bahan baku untuk membuat senyawa bahan industri, misalnya
perspex (sejenis plastik) dan bispenol (plastik)
2. Hormon dalam tubuh manusia , misalnya testosteron, progesteron, kortikosteron, dan
sejenisnya merupakan senyawa keton
(Unggul,2015)
Daftar Pustaka

Michael Purba, dan Eti Sarwiyati.2018. Kimia Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu

Alam Untuk SMA/MA Kelas XII. Erlangga: Jakarta

Unggul Sudarmo.2015. Kimia untuk SMA/MA Kelas XII. Erlangga. Jakarta

Sri Rahayu Ningsih, dan Etty Sofyatiningrum. 2016. Konsep dan Penerapan Kimia SMA/MA
Kelas XII Kelompok Peminatan MIPA. Bailmu: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai