Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIKUM IV

GUGUS FUNGSI ALDEHIDA DAN KETON

I. Tujuan
Mengetahui dan memahami identifikasi senyawa aldehid dan keton
dengan menggunakan pereaksi tertentu. pereaksi tertentu. Mengetahui dan
memahami identifikasi senyawa aldehid dan keton dengan pereaksi fehilng A
dan B.

II. Dasar Teori


Aldehida dan keton adalah senyawa-senyawa yang mengandung salah
satu dari gugus-gugus penting didalam kimia organik, yaitu gugus karbonil
C=O. Semua senyawa yang mengandung gugus ini disebut karbonil. (1)
Gugus karbonil adalah atom karbon yang dihubungkan dengan atom
oksigen oleh ikatan ganda dua. Aldehida adalah senyawa organik yang
karbon- karbonilnya (karbon yang terikat pada oksigen) selalu berikatan
dengan paling sedikit satu hidrogen. Rumus umum aldehida ialah:
O
|| Gugus karbonil
R-C-H atau RCHO
Suatu Aldehida
Keton adalah senyawa orgnaik yang karbon-karbonilnya
dihubungkan dengan dua karbon lain. Rumus strukturmya ialah: (2)
O
|| Gugus karbonil
R-C-R atau RCOR

 Tata Nama Aldehida dan Keton


Aldehida yang mengandung atom karbon sebanyak 5 kerap kali
dinamai dengan nama umum, yaitu nama yang diturunkan dari nama umum
asam karboksilat dengan mengganti akhiran at dengan aldehida. Untuk
menunjukkan posisi substituen (gugus samping/cabang) digunakan huruf
Yunani.
O O
|| ||
CH3-C-H = asetaldehida CH3CH2-C-H = propionaldehida
Nama IUPAC aldehida diturunkan dari nama rantai induk alkana
dengan mengganti akhiran a dengan al
Jika rantai karbon aldehida mengikat substituen, penomoran rantai utama
dimulai dari atom karbon karbonil.
CH3
|
CH3CH2CHCH2CH2CHCH2CHO CH3CH=CH CHO
|
CH3
( 6-metil-3 metiloktanal ) (3-butenenal)
Jika gugus –CHO terikat langsung pada suatu cincin maka senyawa
dinamai dengan memberikan akhiran karboksaldehida atau karbaldehida
pada nama sikloalkananya.
O O
|| ||
----C----H ----C----H
Siklobutanakarboksaldehida Sikloheksanakarboksaldehida

Nama IUPAC untuk keton diturunkan dari naman alkana rantai


induknya dengan mengganti akhiran adengan on. Posisi gugus karbonil
ditunjukkan dengan nomor serendah mungkin dan diletakkan sebelum nama
induk.

O O
|| ||
CH3CHCH2CH2--C—CH2CH3 CH2=CH—C—CH3
|
CH3
( 6-metil-3-heptanon ) ( 3-buten-2-on )
Nama umum keton terbentuk dari dua gugus alkil yang terikat pada
gugus karbonil diikuti kata keton.
O O
|| ||
CH3—C—CH2CH3 CH2=CH—C—CH3
( Etil metil keton ) (Metil vinil keton)
Jika gugus keton ada diantara gugus fungsi lain yang lebih diutamakan
makam untuk menunjukkannya digunakan awalan okso dengan suatu nomor
yang sesuai (2)
O O
|| ||
CH3—C—CH2CH2—C--OH
Asam-4oksopentanoat (asam levulinat)

 Sifat fisik aldehida dan keton


Aldehida dan keton karena mempunyai gugus fungsional (gugus
karbonil) yang sama , maka sifat kimianya hampir sama, tetapi sifat
fisikanya berlainan.. Formaldehida adalah suatu gas yang baunya sangat
merangsang. Aset aldehida berupa cairan yang baunya juga sangatr
merangsang, tetapi aldehida dengan atom karbon lebih dari dua baunya
sangat enak., kebanyakn terdapat dalam bunga yang dikenal sebagai minya
aetris (minyak terbang/minyak yang mudah menguap).
Aldehida dan keton mempunyai titik didih lebih tinggi daripada
hidrokarbon yang berat molekulnya setara. Meskipun demikian, oleh
karena aldehida dan keton tidak dapat membentuk ikatan hidrogen yang
kuat amtara molekul-molekulnya sendiri maka mereka mempunyai titik
didih yang lebih rendah dibanding dengan alkohol yang berat molekulnya
setara.
Aldehida dan keton dapat membentuk ikatan hidrogen dengan
molekul air. Oleh karenanya aldehida dan keton berberrat molekul rendah
mempunyai kelarutan tinggi dalam air. Aseton dan asetaldehida larut
sempurna dalam air pada semua perbandingan.

 Manfaat aldehida dan keton


Aldehida aromatik sering digunakan sebagai penyedap, benzaldehida
yang dikenal dengan “minyak buah badan pahit” adalah komponen dari
buah badam, cairan tak berwarna dengan bau buah badam yang enak.
Aldehida juga digunakan untuk membuat formalin dan berbagi jenis
plastik termost (plastik yang tidak leleh pada pemanasan. Kamper adalah
keton yang diperoleh dari pohon kamper, berbau tajam dan enak, dan sejak
dulu dikenal sebagai obat, sebagai analgetika dalam minyak gosok.

III. Alat dan Bahan


 Alat
 Rak tabung
 Tabung reaksi
 Pipet tetes (panjang)
 Kaki tiga
 Lampu Bunsen

 Bahan
 Glukosa
 Sukrosa
 Laktosa
 Fehilng A dan B
 Benedict
 NaOH
 H2SO4
 Akuades

IV. PROSEDUR KERJA


 Pada tabung A yang pertama, masukkan glukosa 3ml dan fehling A
kemudian panaskan, dan amati.
 Pada tabung A yang kedua, masukkan glukosa 3ml dan fehlinh B
kemudian panaskan, dan amati.
 Pada tabung A yang ketiga, masukkan glukosa 3ml dan benedict kemudian
panaskan, dan amati.
 Pada tabung B yang pertama, masukkan sukrosa 3ml dan fehling A
kemudian panaskan, dan amati.
 Pada tabung B yang kedua, masukkan sukrosa 3ml dan fehling B
kemudian panaskan, dan amati.
 Pada tabung B yang ketiga, masukkan sukrosa 3ml dan benedict kemudian
panaskan, dan amati.
 Pada tabung C yang pertama, masukkan laktosa 3ml dan fehling A
kemudian panaskan, dan amati.
 Pada tabung C yang kedua, masukkan laktosa 3ml dan fehling B kemudian
panaskan, dan amati.
 Pada tabung A yang ketiga, masukkan laktosa 3ml dan benedict kemudian
panaskan, dan amati.

V. HASIL PENGAMATAN

Identifikasi Sebelum Reaksi Setelah Reaksi


Sukrosa fehling A Berwarna biru muda Berwarna hijau toska
Laktosa fehling A Berwarna biru muda Berwarna hijau toska
Sukrosa fehling B Berwarna putih bening Berwarna kuning bening
Laktosa fehling B Berwarna putih bening Berwarna orange
Glukosa fehling B Berwarna putih bening Berwarna orange
Glukosa benedict Berwarna biru keunguan Berwarna orange keruh
dan terdapat endapan
berwarna kuning
Laktosa benedict Berwarna biru keunguan Berwarna orange keruh
dan terdapat endapan
berwarna orange

VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, kami melakukan percobaan pada gugus
fungsi keton dan aldehid. Yang bertujuan untuk Mengetahui dan memahami
identifikasi senyawa aldehid dan keton dengan menggunakan pereaksi
tertentu. pereaksi tertentu. Mengetahui dan memahami identifikasi senyawa
aldehid dan keton dengan pereaksi fehilng A dan B. Berdasarkan hasil
percobaan yang telah dilakukan, maka dapat didefinisikan aldehida adalah
senyawa orgnaik yang karbon-karbonilnya (karbon yang terikat pada oksigen)
selalu berikatan dengan paling sedikit satu hidrogen, rumus struktur aldehida
ialah RCHO. Sedangkan keton adalah senyawa orgnik yang senyawa karbon-
karbonilya dihubungkan dengan dua karbon lain, rumus struktur keton ialah
RCOR.
Keton bisa berarti gugus fungsi yang dikarakterisasikan oleh sebuah
gugus karbonil (O=C) yang terhubung dengan dua atom karbon ataupun
senyawa kimia yang mengandung gugus karbonil. Keton memiliki rumus
umum:
R1(CO)R2.
Senyawa karbonil yang berikatan dengan dua karbon membedakan
keton dari asam karboksilat, aldehida, ester, amida, dan senyawa-senyawa
beroksigen lainnya. Ikatan ganda gugus karbonil membedakan keton dari
alkohol dan eter. Keton yang paling sederhana adalah aseton (secara
sistematis dinamakan 2-propanon). Atom karbon yang berada di samping
gugus karbonil dinamakan karbon-α. Hidrogen yang melekat pada karbon ini
dinamakan hidrogen-α. Dengan keberadaan asam katalis, keton mengalami
tautomerisme keto-enol. Reaksi dengan basa kuat menghasilkan enolat.
Aldehida dan keton dalam air bercampur sempurna. Keduanya juga
dapat dikenali dengan memperhatikan namanya yaitu berakhiran –al untuk
aldehida dan berakhiran –on untuk keton. Aldehida dan keton juga
mempunyai bau khas. Aldehid berbau merangsang dan keton berbau harum.
Pada sukrosa fehling A sebelum direaksikan berwarna biru muda setelah
direaksiakan warnanya berubah menjadi hijau toska, pada sukrosa fehling B
sebelum reaksi berwarna putih bening sedangkan setelah reaksi warnanya
menjadi kuning bening, pada laktosa fehling A hasilnya sama sepeti halnya
sukrosa fehling A. Pada laktosa fehling B sebelum rewaksi berwarna putih
bening dan setelah reaksi berwarna kuning. Hal ini merupakan gugus fungsi
keton karena ketika direaksikan tidak terjadi reaksi yang hasilnya merah bata,
hal inilah yang membedakan antara keton dengan aldehid.
Sedangkan yang termasuk gugus fungsi aldehid yang kami
praktikumkan adalah sebagai berikut, glukosa fehling B, gukosa fehling
benedict, laktosa benedict, laktosa fehling B, sukrosa benedict. Hal ini
dikarenakan mengandung gugus aldehid karena hasilnya seperti merah bata.
Aldehid memiliki titik didih yang lebih tinggi dibandingkan dengan senyawa
non polar yang jumlah atom C-nya sama, aldehid merupakan senyawa polar
sebab atom oksigen lebih elektronegatif daripada atom karbon sehingga
membentuk 2 kutub (positif dan negatif), hal inilah yang membedakan antara
aldehid dengan keton.
Pada percobaan benedict, pada sukrosa sebelum reaksi warnanya biru
keunguan sedangkah setelah reaksi warnanya berubah menjadi orange muda
dan terdapat endapan, pada laktosa benedict sebelum reaksi warnanya biru
keunguan dan setelah direaksikan warnanya berubah menjadi orange bening
dan terdapat endapan berwarna merah bata, sedangkan glukosa benedict
sebelum reaksi warnanya biru keunguan dan setelah direaksikan warnanya
berubah menjadi orange keruh dan terdapat endapan.
Reaksi Benedict dan fehling

O O
|| 2+ - ||
CH3-C-H + 2CU + 5OH ---------> CH3-C-O + Cu2O +3H2O
Asetaldehida Kompleks Ion kuprat Asam asetat Tembaga

(sebagai ion Oksidasi asetat) (larutan biru) (endapan merah)

Keton + Pereaksi fehling tidak bereaksi

VII. KESIMPULAN
 Aldehida adalah senyawa orgnaik yang karbon-karbonilnya (karbon yang
terikat pada oksigen) selalu berikatan dengan paling sedikit satu hidrogen,
rumus struktur aldehida ialah RCHO.
 Keton adalah senyawa organik yang senyawa karbon-karbonilya
dihubungkan dengan dua karbon lain, rumus struktur keton ialah RCOR.
 Senyawa karbonil yang berikatan dengan dua karbon membedakan keton
dari asam karboksilat, aldehida, ester, amida, dan senyawa-senyawa
beroksigen lainnya.
 Aldehid memiliki titik didih yang lebih tinggi dibandingkan dengan
senyawa non polar yang jumlah atom C-nya sama, aldehid merupakan
senyawa polar sebab atom oksigen lebih elektronegatif daripada atom
karbon sehingga membentuk 2 kutub (positif dan negatif), hal inilah yang
membedakan antara aldehid dengan keton.

DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen Kimia Tahun Pertama Bersama. 2003. Kimia Dasar 2.
Unhas:Makassar. Hal 1-3.
Wilbraham, Anthony.C. 1992. Pengantar Kimia Orgnaik Dan Hayati. ITB:
Bandung. Hal:84-85,96.
Basari, Ismail, dkk.1982. Kimia Organik Untuk Universitas. Armico:Bandung.
Hal:78-79
Fessenden, Ralp, dkk.1992. Fessenden dan Fessenden Kimia Organik Edisi ke-III.
Erlangga:Jakarta.Hal:13-15.
Penuntun Praktikum Kimia Organik. Farmasi Universitas Hasanuddin: Makassar,
2004.
Ditjen POM.1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan RI:
Jakrata

Anda mungkin juga menyukai