I. Tujuan
Mengetahui dan memahami identifikasi senyawa aldehid dan keton
dengan menggunakan pereaksi tertentu. pereaksi tertentu. Mengetahui dan
memahami identifikasi senyawa aldehid dan keton dengan pereaksi fehilng A
dan B.
O O
|| ||
CH3CHCH2CH2--C—CH2CH3 CH2=CH—C—CH3
|
CH3
( 6-metil-3-heptanon ) ( 3-buten-2-on )
Nama umum keton terbentuk dari dua gugus alkil yang terikat pada
gugus karbonil diikuti kata keton.
O O
|| ||
CH3—C—CH2CH3 CH2=CH—C—CH3
( Etil metil keton ) (Metil vinil keton)
Jika gugus keton ada diantara gugus fungsi lain yang lebih diutamakan
makam untuk menunjukkannya digunakan awalan okso dengan suatu nomor
yang sesuai (2)
O O
|| ||
CH3—C—CH2CH2—C--OH
Asam-4oksopentanoat (asam levulinat)
Bahan
Glukosa
Sukrosa
Laktosa
Fehilng A dan B
Benedict
NaOH
H2SO4
Akuades
V. HASIL PENGAMATAN
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, kami melakukan percobaan pada gugus
fungsi keton dan aldehid. Yang bertujuan untuk Mengetahui dan memahami
identifikasi senyawa aldehid dan keton dengan menggunakan pereaksi
tertentu. pereaksi tertentu. Mengetahui dan memahami identifikasi senyawa
aldehid dan keton dengan pereaksi fehilng A dan B. Berdasarkan hasil
percobaan yang telah dilakukan, maka dapat didefinisikan aldehida adalah
senyawa orgnaik yang karbon-karbonilnya (karbon yang terikat pada oksigen)
selalu berikatan dengan paling sedikit satu hidrogen, rumus struktur aldehida
ialah RCHO. Sedangkan keton adalah senyawa orgnik yang senyawa karbon-
karbonilya dihubungkan dengan dua karbon lain, rumus struktur keton ialah
RCOR.
Keton bisa berarti gugus fungsi yang dikarakterisasikan oleh sebuah
gugus karbonil (O=C) yang terhubung dengan dua atom karbon ataupun
senyawa kimia yang mengandung gugus karbonil. Keton memiliki rumus
umum:
R1(CO)R2.
Senyawa karbonil yang berikatan dengan dua karbon membedakan
keton dari asam karboksilat, aldehida, ester, amida, dan senyawa-senyawa
beroksigen lainnya. Ikatan ganda gugus karbonil membedakan keton dari
alkohol dan eter. Keton yang paling sederhana adalah aseton (secara
sistematis dinamakan 2-propanon). Atom karbon yang berada di samping
gugus karbonil dinamakan karbon-α. Hidrogen yang melekat pada karbon ini
dinamakan hidrogen-α. Dengan keberadaan asam katalis, keton mengalami
tautomerisme keto-enol. Reaksi dengan basa kuat menghasilkan enolat.
Aldehida dan keton dalam air bercampur sempurna. Keduanya juga
dapat dikenali dengan memperhatikan namanya yaitu berakhiran –al untuk
aldehida dan berakhiran –on untuk keton. Aldehida dan keton juga
mempunyai bau khas. Aldehid berbau merangsang dan keton berbau harum.
Pada sukrosa fehling A sebelum direaksikan berwarna biru muda setelah
direaksiakan warnanya berubah menjadi hijau toska, pada sukrosa fehling B
sebelum reaksi berwarna putih bening sedangkan setelah reaksi warnanya
menjadi kuning bening, pada laktosa fehling A hasilnya sama sepeti halnya
sukrosa fehling A. Pada laktosa fehling B sebelum rewaksi berwarna putih
bening dan setelah reaksi berwarna kuning. Hal ini merupakan gugus fungsi
keton karena ketika direaksikan tidak terjadi reaksi yang hasilnya merah bata,
hal inilah yang membedakan antara keton dengan aldehid.
Sedangkan yang termasuk gugus fungsi aldehid yang kami
praktikumkan adalah sebagai berikut, glukosa fehling B, gukosa fehling
benedict, laktosa benedict, laktosa fehling B, sukrosa benedict. Hal ini
dikarenakan mengandung gugus aldehid karena hasilnya seperti merah bata.
Aldehid memiliki titik didih yang lebih tinggi dibandingkan dengan senyawa
non polar yang jumlah atom C-nya sama, aldehid merupakan senyawa polar
sebab atom oksigen lebih elektronegatif daripada atom karbon sehingga
membentuk 2 kutub (positif dan negatif), hal inilah yang membedakan antara
aldehid dengan keton.
Pada percobaan benedict, pada sukrosa sebelum reaksi warnanya biru
keunguan sedangkah setelah reaksi warnanya berubah menjadi orange muda
dan terdapat endapan, pada laktosa benedict sebelum reaksi warnanya biru
keunguan dan setelah direaksikan warnanya berubah menjadi orange bening
dan terdapat endapan berwarna merah bata, sedangkan glukosa benedict
sebelum reaksi warnanya biru keunguan dan setelah direaksikan warnanya
berubah menjadi orange keruh dan terdapat endapan.
Reaksi Benedict dan fehling
O O
|| 2+ - ||
CH3-C-H + 2CU + 5OH ---------> CH3-C-O + Cu2O +3H2O
Asetaldehida Kompleks Ion kuprat Asam asetat Tembaga
VII. KESIMPULAN
Aldehida adalah senyawa orgnaik yang karbon-karbonilnya (karbon yang
terikat pada oksigen) selalu berikatan dengan paling sedikit satu hidrogen,
rumus struktur aldehida ialah RCHO.
Keton adalah senyawa organik yang senyawa karbon-karbonilya
dihubungkan dengan dua karbon lain, rumus struktur keton ialah RCOR.
Senyawa karbonil yang berikatan dengan dua karbon membedakan keton
dari asam karboksilat, aldehida, ester, amida, dan senyawa-senyawa
beroksigen lainnya.
Aldehid memiliki titik didih yang lebih tinggi dibandingkan dengan
senyawa non polar yang jumlah atom C-nya sama, aldehid merupakan
senyawa polar sebab atom oksigen lebih elektronegatif daripada atom
karbon sehingga membentuk 2 kutub (positif dan negatif), hal inilah yang
membedakan antara aldehid dengan keton.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen Kimia Tahun Pertama Bersama. 2003. Kimia Dasar 2.
Unhas:Makassar. Hal 1-3.
Wilbraham, Anthony.C. 1992. Pengantar Kimia Orgnaik Dan Hayati. ITB:
Bandung. Hal:84-85,96.
Basari, Ismail, dkk.1982. Kimia Organik Untuk Universitas. Armico:Bandung.
Hal:78-79
Fessenden, Ralp, dkk.1992. Fessenden dan Fessenden Kimia Organik Edisi ke-III.
Erlangga:Jakarta.Hal:13-15.
Penuntun Praktikum Kimia Organik. Farmasi Universitas Hasanuddin: Makassar,
2004.
Ditjen POM.1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen Kesehatan RI:
Jakrata