Anda di halaman 1dari 11

TUGAS 1.

TEKNOLOGI POLIMER
Disusun oleh kelompok:
1. Asni Oktarina Zai
2.

GUGUS FUNGSI

Senyawa karbon adalah senyawa organic yang mengandung atom karbon. Di


perkirakan ada sekitar 20 juta senyawa organic. Untuk memudahkan, maka
senyawa karbon di bedakan berdasarkan gugus fungsinya. Gugus fungsi adalah
atom atau kelompok atom dalam molekul yang memiliki sifat kimia yang sama
setiap kali muncul dalam berbagai senyawa.

1. Hidrokarbon
Hidrokarbonadalah senyawa organic atau senyawa karbon yang molekulnya
hanya terdiri dari atom C dan H. Berdasarkan macam ikatan antara atom
karbon dan sifatnya, hidrokarbon dibedakan menjadi 2 yaitu hidrokarbon
alifatis dan aromatis.
a. Hidrokarbon aromatis; adalah senyawa siklis yang mempunyai ikatan
rangkap terkonyugasi yang memenuhi syarat aromatis. Contohnya adalah
benzene (monnosiklis) dan naftalena (polisiklis).
b. Hidrokarbon alifatis; berdasarkan jenis ikatan antar karbonnya dapat
mempunyai ikatan karbon-karbon jenuh dan ikatan tunggal karbon (C-C).
dapat juga mempunyai ikatan karbon-karbon tak jenuh yaitu ikatan
karbon-karbon rangkap dua (C=C) dan rangkap tiga (C≡C). Baik pada
hidrokarbon jenuh maupu tak jenuh dapat mempunyai jenis rantai karbon
yang terbuka, maupun rantai tertutup (alisiklis).
Alkana
Kelompok alkana mempunyai rumus umum CnH2n+2. Semua anggota
alkana diberinama dengana akhiran –ana.

Tiga anggota keluarga alkana paling sederhana adalah CH4 atau metana,
C2H6 atau etana, dan C3H8 atau propana. Struktur ketiganya dapat
digambarkan sebagai berikut.

Tata nama alkana berdasarkan IUPAC:


1. Alkana rantai lurus diberi nama dengan awalan n (n = normal).
Contoh:
 n – butana: CH3 – CH2 – CH2 – CH3
 n – pentana: CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3
2. Alkana rantai bercabang mengikuti beberapa aturan seperti berikut.
 Rantai induk diambil rantai karbon terpanjang.
 Cabang merupakan gugus alkil, dengan rumus umum alkil adalah C nH2n + 1.
Nama alkil sama dengan nama alkana dengan jumlah atom C sama, hanya
akhiran – ana diganti – il.
 Jika hanya ada satu cabang maka rantai cabang diberi nomor sekecil
mungkin.
 Jika alkil cabang lebih dari satu dan sejenis menggunakan awalan Yunani
(di = 2, tri = 3, tetra = 4, dan seterusnya) dan jika berbeda jenis diurutkan
sesuai alfabetis.
 Contoh beberapa senyawa alkana bercabang sesuai dengan senyawa-
senyawa hidrokarbon berikut,
a) 2 – metil butana

b) 2,3 – dimetil butana

Alkana dengan rantai tertutup dikenal dengan nama sikloalkana. Semua


sikloalkana mempunyai rumus umum CnH2n. Sikloalkana, diberinama
dengan menambahkan awalan siklo pada nama alkana dengan jumlah karbon
sesuai. Tiga anggota sikloalkana yang paling sederhana adalah siklopropana,
siklobutana, dan siklopentana.

Alkena
Alkena adalah senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap dua
karbon-karbon. Alkena tergolong hidrokarbon tak jenuh, karena mempunyai
jumlah hidrogen lebih sedikit dari alkana. Rumus umum alkena adalah
CnH2n.
Tata nama alkena menurut IUPAC:
1. Rantai induk diambil rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan
rangkap dua. Ikatan rangkap dua diberi nomor sekecil mungkin.
2. Rantai cabang diberi nomor menyesuaikan nomor ikatan rangkap dua.
Contoh beberapa senyawa alkena:
 2 – metil – 1 – butena

 2,3 – di metil – 2 – butena

Anggota alkena paling sederhana adalah etena,. Etena atau etilena adalah
suatu hormon tumbuhan yang menyebabkan buah menjadi matang, atau daun
menjadi kuning. Etena juga merupakan bahan dasar industri kimia yang
paling banyak digunakan.

Alkuna
Alkuna mempunyai sifat fisik yang serupa dengan alkana. Kelompok
senyawa ini bersifat nonpolar, sehingga tidak larut dalam air. Akan tetapi,
berbeda dengan alkana yang tidak reaktif, alkena dan alkuna dapat mengalami
berbagai reaksi, seperti reaksi adisi, oksidasi, atau polimerisasi.
Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap
tiga pada rantai karbonnya. Rumus umum alkuna dinyatakan dalam rumus
umum CnH2n–2. Jadi, setiap n atom C akan berikatan dengan 2n – 2 atom H.
Tata nama alkuna menurut IUPAC
1. Rantai induk diambil rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan
rangkap tiga. Ikatan rangkap tiga diberi nomor sekecil mungkin.
2. Rantai cabang diberi nomor menyesuaikan nomor ikatan rangkap tiga.
Beberapa contoh senyawa alkuna diberikan seperti pada senyawa-senyawa
berikut.
 3 – metil – 1 – butana

 4,4 – dimetil – 2 – pentuna

2. Alkohol
Alkohol adalah kelompok senyawa organik yang memiliki rumus umum R-
OH. Kelompok ini ditandai oleh keberadaan gugus fungsional hidroksil,
OH. Strukturnya mirip air, tetapi dengan satu hidrogen diganti gugus alkil.
Dua anggota paling sederhana pada kelompok ini adalah metanol dan
etanol.
Alcohol gampang larut dalam air, dan titik didihnya relative tinggi, karena
adanya ikatan hydrogen. Berdasarkan letak gugus hidroksinya, alcohol
dibedakan jadi tiga jenis, yaitu alcohol primer, sekunder dan tersier.

Menurut IUPAC, tata nama alkohol adalah sebagai berikut:


1. Rantai terpanjang yang menjadi nama alkoholnya harus mengikat gugus
fungsi -OH.
2. Penomoran atom karbon dimulai dari yang paling dekat dengan atom
karbon pengikat gugus fungsi -OH.
3. Jika terdapat lebih dari satu gugus hidroksil, digunakan penandaan di, tri,
dan seterusnya sebelum akhiran -ol.

3. Organohalogen
Senyawa organik yang hanya mengandung karbon, hidrogen, dan halogen
disebut organohalogen. Terdapat tiga jenis organohalogen, yaitu
alkilhalida (R-X), arilhalida (Ar-X) atau vinilhalida, dengan X adalah
halida (F,Cl,Br,I). Kelompok senyawa ini banyak digunakan sebagai
pelarut, insektisida, zat warna, dan bahan dasar industri kimia.

Dalam sistem IUPAC, suatu organohalogen diberinama dengan awalan


halo-. Walaupun demikian, nama trivial yang terlebih dahulu menyebutkan
nama gugus alkilnya, lalu diikuti nama halidanya juga sering digunakan.
4. Eter
Struktur eter diperoleh dengan menggabungkan dua buah alkil dengan
oksigen. Eter juga disebut dengan alkoksi alkana.
Gugus fungsi eter adalah : ̶ O ̶
Rumus Umum eter adalah : R ̶ O ̶ R , dengan R adalah gugus alkil dan
Rumus molekul eter adalah: CnH2n+2O
Tatanama dilakukan dengan dua cara yaitu
a. IUPAC, menetapkan alkil yang lebih kecil sebagai alkoksi dan alkil
yang lebih besar sebagai alkana.

b. Trivial dilakukan dengan menyebutkan nama alkil sesuai urutan abjad


dan diakhiri eter. Jika kedua alkil sama digunakan awalan di. Contoh :
No senyawa IUPAC Trivial
1 CH3 –CH2 – O –CH3 metoksi etana etil metil eter
2 CH3 –CH2 – O –CH2 –CH3 Etoksi etana Di etil eter

Alkohol dan eter ternyata mempunyai rumus molekul yang sama, yaitu
CnH2n+2O tetapi rumus strukturnya berbeda, dikatakan antara alkohol dan
eter berisomer fungsional

5. Aldehida dan Keton


Aldehida dan keton adalah senyawa organik yang mempunyai gugus
fungsional karbonil, –C=O. Aldehida memiliki sedikitnya satu atom H yang
terikat pada gugus karbonil, gugus sisanya dapat berupa atom hidrogen lain
atau gugus alkil maupun aril. Pada keton, atom karbon karbonil terhubung
dengan dua atom karbon lainnya. Rumus umum aldehida adalah:
sedangkan rumus umum keton adalah:

Penamaan aldehida dan keton mengikuti tatanama alkana, dengan akhiran –


a pada alkana diganti oleh akhiran –al pada aldehida, dan akhiran – on pada
keton.

6. Asam Karbosilat dan turunannya


Asam karboksilat adalah senyawa organik yang mempunyai gugus
fungsional karboksil, -COOH. Rumus umum asam karboksilat adalah

Asam karboksilat diberinama seperti tatanama alkana, dengan


menambahkan kata depan asam dan mengganti akhiran –a pada alkana
dengan akhiran –oat. Jika terdapat gugus fungsi lain maka gugus fungsi
karboksil menjadi prioritas utama dan diberi nomor 1.
Asam karboksilat bersifat asam, sehingga dapat bereaksi dengan basa
membentuk garam. Asam karboksilat juga dapat bereaksi dengan alkohol
menghasilkan ester, dan dengan amina membentuk amida. Oleh karena itu,
ester dan amida disebut turunan asam karboksilat. Pada turunan asam
karboksilat gugus hidroksil pada asam karboksilat diganti dengan gugus
lain.

7. Ester
Ester mempunyai rumus umum:

Sedangkan amida mempunyai rumus umum

Ester dinamai dengan cara sama dengan garam asam karboksilatnya. Bagian
R dari gugus OR ditulis dahulu, diikuti dengan nama asam, dengan akhiran
–oat tidak berubah.
Beberapa golongan senyawa organic berdasarkan gugus fungsinya

Anda mungkin juga menyukai