Anda di halaman 1dari 8

Modul Matematika Teknik Kimia I Teknik Kimia - UNPAM

PERTEMUAN 8:
APLIKASI SEDERHANA

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai aplikasi sederhana problem
problem PDB, anda harus mampu:
1.1 Memahami aplikasi sederhana penyelesaian problem PDB.

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 1.1:
Aplikasi Sederhana Penyelesaian Problem PDB

Penerapan PDB orde satu: Rangkaian Listrik


Rangkaian listrik sederhana adalah rangkaian seri. Rangkaian ini
terdiri atas:
1. suatu baterai atau generator yang menghasilkan tenaga gerak
listrik (electromotive force atau e.m.f / tegangan atau
potensial) sebesar E volt
2. suatu penghambat (resistor) dengan pembatas sebesar R
ohm
3. suatu induktor dengan induktansi sebesar L henry.
4. suatu kapasitor dengan kapasitansi sebesar C farad

Arus I yang diukur dalam Ampere adalah laju perubahan sesaat


muatan Q pada kapasitor yang diukur dalam coulomb terhadap
waktu, yaitu I=dQ/dt.

S1 Teknik Kimia UNPAM 61


Modul Matematika Teknik Kimia I Teknik Kimia - UNPAM

Dari prinsip dasar kelistrikan, kita memperoleh:


 Potensial yang dihasilkan pada resistor adalah, ER= I.R (a)
 Potensial yang dihasilkan pada induktor adalah, EL = L. dI/dt (b)
 Potensial yang dihasilkan pada kapasitor adalah, EC = Q/C,
𝑑𝑄 1 𝑡
karena: 𝐼(𝑡) = maka 𝐸𝐶 = 𝐼(𝑡)𝑑𝑡 (c)
𝑑𝑡 𝐶 0

Hukum Kirchoff
a. Jumlah aljabar arus yang mengalir ke dalam suatu
simpangan adalah nol
b. Jumlah aljabar potensial yang dihasilkan sepanjang suatu
loop tertutup adalah nol.

RANGKAIAN RL

Untuk rangkaian RL seperti Gambar di atas dan berdasarkan


hukum tegangan Kirchoff serta (a) dan (b), diperoleh:
𝑑𝐼
𝐿 + 𝑅. 𝐼 = 𝐸(𝑡) (𝑑)
𝑑𝑡
Kasus A. Jika E(t) = E0 (konstanta), maka dari (d) diperoleh PD:
𝑑𝐼 𝑅 𝐸0
+ .𝐼 =
𝑑𝑡 𝐿 𝐿
PD diselesaikan dengan faktor integral yaitu:

𝑅 𝐸0 𝑅 𝐸0 𝑅
𝐼(𝑡) = 𝑒 − 𝐿
𝑑𝑡
𝑒 𝐿
𝑑𝑡
𝑑𝑡 + 𝑘 = + 𝑘𝑒 −𝐿 𝑡
𝐿 𝑅
𝑅
Jika t = tak hingga maka 𝑘𝑒 −𝐿 𝑡 = nol, sehingga I(t) sama
dengan nilai batas E0 /R. Penyelesaian khusus untuk syarat awal
I(0) = 0 adalah

𝐸0 𝑅
𝐼(𝑡) = 1 − 𝑒 −𝐿 𝑡
𝑅
Kasus B. Jika E(t) = E0 sinωt , maka dari (d) diperoleh PD:

S1 Teknik Kimia UNPAM 62


Modul Matematika Teknik Kimia I Teknik Kimia - UNPAM

𝑑𝐼 𝑅 𝐸0
+ .𝐼 = sin 𝜔𝑡
𝑑𝑡 𝐿 𝐿
PD diselesaikan dengan faktor integral yaitu:
𝑅 𝐸0 𝑅
𝐼(𝑡) = 𝑒 − 𝐿
𝑑𝑡
sin 𝜔𝑡 𝑒 𝐿
𝑑𝑡
𝑑𝑡 + 𝑘
𝐿
dan dengan integrasi parsial diperoleh penyelesaian umum:
𝑅 𝐸0
𝐼(𝑡) = 𝑘𝑒 −𝐿 𝑡 + 𝑅 sin 𝜔𝑡 − 𝜔𝐿 cos 𝜔𝑡
𝑅2 + 𝜔 2 𝐿2

2. Pertumbuhan dan Peluruhan

3. Soal Pendinginan Temperatur Newton

Banyak hukum-hukum alam yang mendasari perubahan-perubahan di alam

ini dinyatakan dalam bentuk persamaan yang memuat laju perubahan dari suatu

kuantitas, yang tak lain adalah berupa persamaan diferensial. Banyak kasus yang

melibatkan hukum pendinginan newton. Banyak perubahan jumlah karena saat

berlangsung seperti uang dalam tabungan atau suhu minuman menyegarkan atau

massa pendingin. Di sini kita akan tertarik dalam membuat prediksi tentang

jumlah perubahan tersebut. Perhitungan ini biasanya diulang beberapa kali dan

merupakan contoh dari algoritma. Karena sejumlah besar perhitungan ulang, kita

S1 Teknik Kimia UNPAM 63


Modul Matematika Teknik Kimia I Teknik Kimia - UNPAM

biasanya menggunakan beberapa alat komputasi. Perhatikan pendinginan baik-

diaduk cair seperti secangkir kopi. Di sini kita ingin memprediksi suhu cairan

yang diberikan pada beberapa observasi awal

Hukum Newton membuat pernyataan tentang tingkat seketika perubahan

suhu. Kita akan melihat bahwa ketika kita menerjemahkan pernyataan verbal ke

dalam persamaan diferensial, kita sampai pada sebuah persamaan diferensial.

Solusi untuk persamaan ini maka akan menjadi fungsi yang melacak catatan

lengkap suhu dari waktu ke waktu. Hukum Newton akan memungkinkan kita

untuk memecahkan masalah tersebut.

Laju perpindahan panas pada suatu rongga dihitung berdasarkan hukum

newton pendinginan. Sedangkan koefisien perpindahan panas konveksi (h) pada

rongga dipengaruhi oleh : perbedaan temperatur dari kedua dinding pembatas,

selain itu juga merupakan fungsi dari geometri rongga, orientasi dari rongga dan

sifat-sifat yang dimiliki fluida (Ousthuizen H Patrick, David Naylor, (1999).

Besarnya laju perpindahan panas antara dua permukaan yang membentuk

rongga sangat dipengaruhi pula oleh kondisi sifat-sifat (properties), yaitu ;

tekanan, temperatur, massa jenis, konduktivitas, viskositas dan sebagainya dari

fluida yang berada di dalam rongga tersebut. Untuk mengurangi laju perpindahan

panas pada suatu rongga (cavity), cara penghampaan (pemvakuman) merupakan

suatu metode yang sangat popular didalam kehidupan sehari-hari. Cara ini sering

digunakan pada thermos, pelat-pelat absorber pada pemanas matahari, sebagai

isolasi untuk mengurangi kehilangan panas pada reaktor nuklir, pendinginan pada

tangki sampah radioaktif, ventilasi ruangan (Roth A, (1989).

S1 Teknik Kimia UNPAM 64


Modul Matematika Teknik Kimia I Teknik Kimia - UNPAM

Jika benda panas, seperti secangkir kopi, ditempatkan dalam lingkungan

yang dingin suhu turun. Kita tahu dari pengalaman pribadi bahwa hari-hari

berangin merasa lebih dingin dari hari tenang. Bahkan, selama musim dingin

laporan cuaca yang sering termasuk "faktor angin dingin" di samping suhu.

Hukum pendinginan Newton menyatakan bahwa laju perubahan suhu

suatu benda sebanding dengan perbedaan antara suhu sendiri dan suhu ruang

(yaitu suhu sekitarnya). Hukum Newton membuat pernyataan tentang tingkat

perubahan suhu yang seketika. Kita akan melihat bahwa ketika kita

menerjemahkan pernyataan verbal ke dalam persamaan diferensial, kita sampai

pada sebuah persamaan diferensial. Solusi untuk persamaan ini maka akan

menjadi fungsi yang melacak catatan lengkap suhu dari waktu ke waktu.

S1 Teknik Kimia UNPAM 65


Modul Matematika Teknik Kimia I Teknik Kimia - UNPAM

5. Soal Pengenceran

S1 Teknik Kimia UNPAM 66


Modul Matematika Teknik Kimia I Teknik Kimia - UNPAM

C. SOAL LATIHAN/TUGAS

1. Suatu benda dengan temperature 50 F diletakkan di luar ruangan dimana


temepraturnya adalah 100 F. Setelah 5 menit temperature benda menjadi
60 F
a. Berapa lama agar temperature benda menjadi 20 F?
b. BErapa temperature benda setelah 20 menit?

2. Sebuah tangki awalnya menampung 100 liter air asin yang mengandung
1 gram garam. Pada t=0 suatu larutan air asin lainnya yang mengandung
garam 1 gram/lt dituangkan ke dalam tangki tersebut dengan laju 3
liter/menit. Sementara campuran yang sudah teraduk dengan baik keluar
dari tangki dengan laju yang sama.
a. Berapa jumlah garam dalam tangki setiap waktu?
b. Berapa waktu yang dibutuhkan sehingga campuran mengandung
2 gram garam?

D. DAFTAR PUSTAKA
Jenson, Jeffreys, 1977, Mathematical Methods in Chemical Engineering;
Academic Press.

Hildebrand, 1976, Advanced Calculus for Applications; Prentice Hall.

R.G. Rice dan D.D. Do, 1995, Applied Mathematics and Modeling for
Chemical Engineers, John Wiley & Sons, New York.

Kreyzig, 1983, Advanced Engineering Mathematics; John Wiley.

S1 Teknik Kimia UNPAM 67


Modul Matematika Teknik Kimia I Teknik Kimia - UNPAM

DAFTAR PUSTAKA

Jenson, Jeffreys, 1977, Mathematical Methods in Chemical Engineering;


Academic Press.

Kreyzig, 1983, Advanced Engineering Mathematics; John Wiley.

Hildebrand, 1976, Advanced Calculus for Applications; Prentice Hall.

R.G. Rice dan D.D. Do, 1995, Applied Mathematics and Modeling for
Chemical Engineers, John Wiley & Sons, New York.

S1 Teknik Kimia UNPAM 68

Anda mungkin juga menyukai