Anda di halaman 1dari 37

Matematika Teknik Kimia I

Astrilia Damayanti
Kontrak Kuliah

1. Tidak boleh terlambat.


2. Tanggal Merah  hari pengganti : Tanggal tersebut/Sabtu (Total tatap muka =16x)
3. insyaa Allah dosen akan menghubungi komting min. H-1 jika tidak bisa hadir

4. Kehadiran < 75%  tidak bisa mengikuti ujian

5. Curang dalam mengerjakan KUIS, UTS dan UAS, maka nilai ujiannya yang bersangkutan diberi nilai E.
6. Berpakaian rapi, sopan, dan bersepatu (tidak boleh pakai sandal dan kaos oblong tanpa krah).

7. Tugas (in syaaa Allah) selalu diberikan “tiap selesai tatap muka”

8. Bisa jadi ada kuis

9. Tidak ada susulan kuis/ujian jika tidak ada surket dari dokter/Dekan

10. Silakan bertanya jika materi belum bisa dipahami


11. Penilaian :
a) Midterm exams 45 %
b) Quiz 5 %
c) Final exam 50 %
Ada pertanyaan??
• Nama dan Nope Komting????
Outline of MTK _1
1. Pembagian materi MTK I
a. Bagian_1 : semua teori penyelesaian
b. Bagian_2 : semua kasus di Teknik Kimia
yang dimodelkan secara matematis dan
diselesaikan secara analitis
2. Pembagian materi MTK I
2.a. Bagian_1 : semua teori
SILABUS
1. Pendahuluan
2. Penyelesaian PD Ordiner Orde Satu (tanpa trigonometri) tentang kondisi batas :
a. pemisahan variabel,
b. homogen dengan menggunakan substitusi,
c. Lagrange (non homogen menggunakan faktor integral),
d. persamaan Bernoulli
3. Persamaan Diferensial Orde Dua (tanpa trigonometri) tentang kondisi batas:
a. persamaan linier homogen
b. persamaan linier tak homogen
4. Penyelesaian secara deret
c. persamaan Deret pangkat
d. persamaan Legendre
e. Persamaan Frobenius
f. Persamaan Bessel
5. Transformasi Laplace
6. Persamaan Diferensial Parsial : Analisis Fourier
Pustaka :
“Advanced engineering Mathematics “, Erwin
Kreyzig
Pengenalan
• Matematika Teknik Kimia (MTK)= semester 3
• Semester 1 dan 2??

• Matematika Teknik Kimia??


Pendahuluan MTK
• MTK perlu?  “bicara” secara kuantitatif
• Urutan analisis/perhitungan peralatan/proses
di Industri Kimia:
• Alat  Konsep fundamental  penyusunan
model matematik  persamaan diferensial 
penyelesaian matematis (analitis dan numeris
[pemrograman])  Hasil : analisis,
optimalisasi, rancang bangun, dlsb.
Contoh persamaan diferensial di Teknik
Kimia_1
• Fourier’s law for the molecular transport of heat in a fluid or
a solid
Contoh persamaan diferensial di Teknik
Kimia_1
• Fourier’s law for the molecular transport of heat in a fluid or a solid

for constant density  and heat capacity CP. In this equation, qz /A


represents the heat flux (J/s m2), the thermal diffusivity (m2/s), and
CPT the concentration of heat (J/m3), with the subscript z indicating
that energy is transferred in the z-direction.
Contoh persamaan diferensial di Teknik
Kimia_2
Fick’s law for the molecular transport of mass in a fluid or a solid for
constant total concentration in the fluid
Contoh persamaan diferensial di Teknik
Kimia_2
Fick’s law for the molecular transport of mass in a fluid or a solid for
constant total concentration in the fluid

JAZ is the flux of species A (kmol/s m2), DAB is the molecular diffusivity

(m2/s) of species A in B, and CA is the concentration of A (kmol/m3). In

this case, the unknown function to be determined is CA(z)


Contoh persamaan diferensial di Teknik
Kimia_3
Newton’s law of viscosity= Newtonian Fluid
Contoh persamaan diferensial di Teknik
Kimia_3
Newton’s law of viscosity= Newtonian Fluid

Where zx is the flux of x-directed momentum in the z-direction [(kg


m/s)/sm2],  is the kinematic viscosity (/) or momentum diffusivity.
Transport or diffusion takes place in the z-direction and m is the
viscosity (kg/m s). In this equation, the unknown function to be
determined is the x-component of velocity x(z)
PDB linier orde 1
• occur frequently in chemical engineering
practice through unsteady state mass balances
or first order chemical reaction problems.
PDB linier orde 2

• Chemical engineers - transport phenomena must


frequently solve problems that involve linear second-
order differential equations.

• These may occur as boundary value problems in


diffusional systems or initial value problems in process
control or reacting systems, but most frequently, they
are the result of reduction of partial differential
equations
PDP

the equation of continuity, and it describes the rate of change of density



at a fixed point resulting from the changes in the mass velocity vector v

the equation of motion, which states that a small volume element moving
with the fluid is accelerated due to the forces acting on it

the Navier–Stokes equation. These equations together with appropriate


boundary and initial conditions make up a large portion of the research
problems that are encountered in chemical engineering
Laplace Transform
Konsep Fundamental di Teknik Kimia???

1. Neraca massa
2. Neraca panas
3. Kesetimbangan
4. Proses-proses kecepatan: Fisis = proses
perpindahan( perpindahan momentum,
perpan, permas) dan Kimiawi (kinetika kimia)
5. Ekonomi
6. Humanitas
Neraca Massa
• Hukum Dasar = Hukum kekekalan massa
“ massa itu kekal (tidak dapat diciptakan dan
dimusnahkan”
• Neraca massa (total dan komponen)=
Input  output = akumulasi

Keadaan :
• steady state  akumulasi = 0
• Unsteady state  akumulasi = ada perubahan
terhadap waktu
Neraca Panas
• Hukum dasar = Hukum kekekalan energi
• Bentuk operasional dalam teknik kimia :
termodinamika, mekanika fludia, dlsb
Kesetimbangan (Equilibrium)
• Kesetimbangan= fasa (fisis) dan kimia
a) Kesetimbangan Fasa

• Kesetimbangan fasa uap-cair, terdapat


pendekatan Raoult-Dalton
x
y =
1+   1 x
..........(1)
Kesetimbangan (Equilibrium)_lanjutan
• Hukum dasar kesetimbangan yang umum dipakai:
..................(2)
fi II = f i I

dengan fi = fugasitas komponen i


• Misal ditinjau kesetimbangan uap-cair, jika dipakai
koefisien fugasitas (i)= fasa uap (I) dan koefisien
aktivitas (i)= fasa cair (II), maka diperoleh persamaan:
o
 i .xi . fi = i . yi .P
.............(3)
dengan fio = fugasitas komponen murni i pada keadaan fasa
seperti fasa II(cair) dan keadaan standar
P = tekanan total
Kesetimbangan (Equilibrium)_lanjutan
o
 i .xi . fi = i . yi .P
.........(3)
dengan fio = fugasitas komponen murni i pada keadaan
fasa seperti fasa II(cair) dan keadaan
standar
P = tekanan total
Dalam hal ini,
i = f(x1, x2,...,xN, T, P) ........(4)
i = f(y1, y2,...,yN, T, P) ........(5)
Jika tekanan sistem rendah dan tekanan uap murni i
rendah  fio dapat didekati dengan tekanan uap murni
i(P s), sehingga
Kesetimbangan (Equilibrium)_lanjutan
o
 i .xi . fi .......(3)
= i . yi .P

Jika tekanan sistem rendah dan tekanan uap murni i


rendah  fio dapat didekati dengan tekanan uap
murni i(Pis), sehingga
s
 i .xi .Pi = i . yi .P
.......(6)
Jika fasa uap ideal (i = 1) dan fasa cair ideal (i = 1),
maka diperoleh Hukum Raoult-Dalton:
s
xi .Pi = yi .P
.......(7)
Proses kecepatan (Rate processes)
1. Fisis
a) Proses kecepatan perpan
b) Proses kecepatan permas
c) Proses kecepatan per.momentum
2. Kimia
Proses kecepatan- perpindahan panas

• Konduksi?
• Dituliskan dalam hukum Fourier
dT
q =  k.A.
dx
dengan : q = kecepatan perpindahan panas (kal/jam)
A = luas permukaan  kal panjang 
k = koefisien perpindahan panas secara konduksi =  luas. 0 C.jam 
dT
= Perubahan suhu per satuan panjang (oC/cm)
dx
Proses kecepatan- perpindahan panas
• Konveksi?

• Perpindahan panas antar fasa : padat-cair, padat-gas, cair-gas


• Ditulis dengan Hukum Newton

q = - h.A. (T2 – T1)

dengan : q = kecepatan perpindahan panas (kal/jam)


A = luas permukaan  kal panjang 
h = koefisien perpindahan panas secara konduksi luas.
= C.jam 
0

T2 = suhu akhir (T2 < T1) (oC)


T1 = suhu awal (oC)
Proses kecepatan- perpindahan panas
• Radiasi?
q = - .A. (T24 – T14)
Contoh penyusunan model matematis sederhana

• Suatu tangki berpengaduk mula-mula berisi V 0 kg air murni. Mulai


suatu saat ke dalam tangki dimasukkan F kg/menit larutan garam
dengan kadar xF (kg garam/kg larutan), dan dari tangki dikeluarkan
larutan dengan kecepatan L kg/menit. Persamaan matematis untuk
mencari kadar garam dalam larutan keluar tangki pada berbagai waktu
(t) yang bisa disusun sebagai berikut :
F, xF

V, x

L, x
Mengulang
• Contoh ODE
y’ = cos x
y” + 9y = e-2x
• Initial Value Problem (IVP)
 an initial condition y(x0) = y0 ??
Contoh IVP
• Solve the initial value problem
y’ = 3y y(0) = 5.7
TUGAS_1
1. Individu
Menulis dengan tangan :
a) Rumus diferensial
b) Rumus integral
Sumber : Stroud, K.A. Matematika Teknik
2. Presentasi Kelompok @ 3 menit dan slide di-email dalam bentuk
*.zip oleh komting tiap kamis pk.8 ke liasholehasd@gmail.com
Penyelesaian PD Ordiner Orde Satu menggunakan initial value
problem untuk :
a) pemisahan variabel
b) homogen dengan menggunakan substitusi
beserta masing-masing 1 contoh soal+penyelesaiannya
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai