Anda di halaman 1dari 49

PERPINDAHAN PANAS I

(2 SKS)

Nazaruddin Sinaga

Laboratorium Efisiensi dan Konservasi Energi


Universitas Diponegoro
METODA BELAJAR : STUDENT
LEARNING CENTRE
• Kuliah di kelas

• Membaca dan menulis makalah

• Presentasi (kelompok)

• Tugas/Pekerjaan rumah

• Kunjungan lapangan atau proyek kecil


 Quiz 5%
 Pekerjaan Rumah 10%
 Tugas Laboratorium 15%
 Makalah 15%
 Tugas Khusus 20%
 Mid Test 15%
 Ujian Akhir 20%

1. Quiz dilaksanakan tanpa pemberitahuan terlebih


dulu.
2. Seluruh Tugas harus dikerjakan.
PERSYARATAN PENILAIAN
 Kehadiran  70 %

 Harus membuat semua tugas


Ketentuan Lain
 Tidak boleh masuk ruang kuliah setelah
Dosen mulai mengajar.
 Peserta Kuliah dibagi menjadi kelompok yang
terdiri dari 4 atau 5 orang.
 Setiap mahasiswa harus belajar dan dapat
menggunakan software untuk penyelesaian
masalah mekanika fluida secara numerik
(computational fluid dynamics) yaitu
FLUENT/ANSYS.
 Basics of Heat Transfer
 Heat Conduction Equation
 Steady Heat Conduction
 Transient Heat Conduction
 Numerical Methods In Heat Conduction
 Radiation Heat Transfer
References
1. Yunus Cengel. HEAT TRANSFER:
A PRACTICAL APPROACH, Mc
Graw-Hill Education, New York,
2007.

2. Frank Kreith. PRINCIPLES OF HEAT


TRANSFER. Harper International
Edition, New York , 1985
References
3. J. P. Holman. HEAT TRANSFER, Mc
Graw-Hill Book Company, New York,
1996.

4. Sadik Kakac & Yaman Yener.


CONVECTIVE HEAT TRANSFER. CRC
Press, Boca Raton, 1995.
Heat Transfer

10
1. Law: Energy conservation – Energy can not be
created or destroyed, it can only change
form.
2. Law: Energy has both quality and quantity. The
quality of energy can only decrease for a closed
11 system.
PENGANTAR PERPINDAHAN PANAS

Modus Perpindahan Panas

 Perpindahan Panas Konduksi


 Perpindahan Panas Konveksi
 Perpindahan Panas Radiasi
Heat transfer, conduction,
convection and radiation

13
Konduksi

Adalah perpindahan kalor melalui satu


jenis zat. Sehingga perpindahan kalor
secara konduksi merupakan satu proses
pedalaman karena proses perpindahan
kalor ini hanya terjadi di dalam bahan.
Hantaran (Konduksi)
Arah aliran energi kalor, adalah dari titik bersuhu
tinggi ke titik bersuhu rendah.

Tidak semua bahan dapat menghantar kalor


sama sempurnanya.

Bahan yang dapat menghantar ka1or dengan


baik dinamakan konduktor. Penghantar yang
buruk disebut isolator.
Hantaran (Konduksi)

Sifat bahan yang digunakan untuk menyatakan


bahwa bahan tersebut merupakan suatu isolator
atau konduktor ialah koefisien konduksi termal.

Apabila nilai koefisien ini tinggi, maka bahan


mempunyai kemampuan mengalirkan kalor
dengan cepat. Untuk bahan isolator, koefisien ini
bernilai kecil.
Hantaran (Konduksi)
Pada umumnya, bahan yang dapat menghantar
arus listrik dengan sempurna (logam)
merupakan penghantar yang baik juga untuk
kalor dan sebaliknya.

Selanjutnya bila diandaikan sebatang besi


atau sembarang jenis logam dan salah satu
ujungnya diulurkan ke dalam nyala api. Dapat
diperhatikan bagaimana kalor dipindahkan dari
ujung yang panas ke ujung yang dingin.
Hantaran (Konduksi)

Apabila ujung batang logam tadi menerima


energi kalor dari api, energi ini akan
memindahkan sebahagian energi kepada
molekul dan elektron yang membangun bahan
tersebut.

Molekul dan elektron merupakan alat


pengangkut kalor di dalam bahan menurut
proses perpindahan kalor konduksi.
Hantaran (Konduksi)

Dengan demikian dalam proses


pengangkutan kalor di dalam bahan, aliran
elektron akan memainkan peranan penting
.
Hantaran (Konduksi)

Persoalan yang patut diajukan pada


pengamatan ini ialah mengapa kadar alir
energi kalor adalah berbeda. Hal ini
disebabkan karena susunan molekul dan
juga atom di dalam setiap bahan adalah
berbeda.
Hantaran (Konduksi)

Untuk satu bahan berfasa padat molekulnya


tersusun rapat, berbeda dengan satu bahan
berfasa gas seperti udara. Molekul udara
adalalah renggang seka1i.

Tetapi dibandingkan dengan bahan padat


seperti kayu, dan besi , maka molekul besi
adalah lebih rapat susunannya daripada molekul
kayu.
Hantaran (Konduksi)

Bahan kayu terdiri dari gabungan bahan


kimia seperti karbon, uap air, dan udara
yang terperangkap. Besi adalah besi.
Kalaupun ada bahan asing, bahan kimia
unsur besi adalah lebih banyak.
Konduksi
Laju perpindahan kalor konduksi dapat
dinyatakan dengan persamaan :

dT
q   kA
dx
Dimana :
q = Laju perpindahan panas (w)
A = Luas penampang dimana panas mengalir (m2)
dT/dx = Gradien suhu pada penampang, atau laju
perubahan suhu T terhadap jarak dalam arah
aliran panas x
k = Konduktivitas thermal bahan (w/moC)
Hantaran (Konduksi)

Dimana :
q = Laju perpindahan panas (w)
A = Luas penampang dimana panas mengalir (m2)
dT/dx = Gradien suhu pada penampang, atau laju
perubahan suhu T terhadap jarak dalam arah
aliran panas x
k = Konduktivitas thermal bahan (w/moC)
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI

Dinding
Profil Suhu
Datar q T1
T2 q

x
∆x
Jika dalam sistem tersebut terdapat lebih dari
satu macam bahan, dan terdiri dari beberapa
lapis dinding seperti terlihat pada gambar
berikut :

q A
q
A
B
C
1 2 3 4
Convection

Ts

Newton’s law of cooling T

Q conv  hATs  T  [W ]
Q conv

Convection h [W / m 2 K ]
A
heat transfer
coefficient:

27
Convection

Heat transfer from a hot surface to air by convection


28
Convection

The cooling of a boiled egg by forced convection and natural convection


29
Aliran (Konveksi)

Yang dimaksud dengan aliran ialah


pengangkutan kalor oleh gerak dari zat yang
dipanaskan.

Proses perpindahan ka1or secara aliran/konveksi


merupakan satu fenomena permukaan. Proses
konveksi hanya terjadi di permukaan bahan. Jadi
dalam proses ini struktur bagian dalam bahan
kurang penting.
Aliran (Konveksi)

Keadaan permukaan dan keadaan sekelilingnya


serta kedudukan permukaan itu adalah yang
utama. Lazimnya, keadaan keseimbangan
termodinamik di dalam bahan akibat proses
konduksi, suhu permukaan bahan akan berbeda
dari suhu sekelilingnya.
Aliran (Konveksi)

Dalam hal ini dikatakan suhu permukaan adalah


T1 dan suhu udara sekeliling adalah T2 dengan
Tl>T2.

Kini terdapat keadaan suhu tidak seimbang


diantara bahan dengan sekelilingnya.
Aliran (Konveksi)

Perpindahan kalor dengan jalan aliran dalam


industri kimia merupakan cara pengangkutan
kalor yang paling banyak dipakai.

Oleh karena konveksi hanya dapat terjadi


melalui zat yang mengalir, maka bentuk
pengangkutan ka1or ini hanya terdapat pada zat
cair dan gas.
Aliran (Konveksi)

Pada pemanasan zat ini terjadi aliran, karena


masa yang akan dipanaskan tidak sekaligus di
bawa kesuhu yang sama tinggi.

Oleh karena itu bagian yang paling banyak atau


yang pertama dipanaskan memperoleh masa
jenis yang lebih kecil daripada bagian masa yang
lebih dingin. Sebagai akibatnya terjadi sirkulasi,
sehingga kalor akhirnya tersebar pada seluruh
zat.
Aliran (Konveksi)

Pada perpindahan kalor secara konveksi, energi


kalor ini akan dipindahkan ke sekelilingnya
dengan perantaraan aliran fluida.

Oleh karena pengaliran fluida melibatkan


pengangkutan masa, maka selama pengaliran
fluida bersentuhan dengan permukaan bahan
yang panas, suhu fluida akan naik.
Aliran (Konveksi)

Dalam pengamatan proses perpindahan kalor


konveksi, masalah yang utama terletak pada
cara mencari metode penentuan nilai h dengan
tepat.

Nilai koefisien ini tergantung kepada banyak


faktor. Jumlah kalor yang dipindahkan,
bergantung pada nilai h.
Aliran (Konveksi)

Jika kecepatan medan tetap, artinya tidak ada


pengaruh luar yang mendorong fluida bergerak,
maka proses perpindahan kalor berlaku.

Sedangkan bila kecepatan medan dipengaruhi


oleh unsur luar seperti kipas atau peniup, maka
proses konveksi yang akan terjadi merupakan
proses perpindahan kalor konveksi paksa.
Aliran (Konveksi)

Yang membedakan kedua proses ini adalah


dari nilai koefisien h-nya.

q = h A (∆T)
Aliran (Konveksi)

q = h A (∆T)

Dimana :
q = Laju perpindahan panas konveksi
h = Koefisien perpindahan panas konveksi
(w/m2 0C)
A = Luas penampang (m2)
∆T = Perubahan atau perbedaan suhu
(0C; 0F)
Pancaran (Radiasi)

Yang dimaksud dengan pancaran


(radiasi) adalah perpindahan ka1or
melalui gelombang elektronmagnetik dari
suatu zat ke zat yang lain.
Pancaran (Radiasi)

Semua benda memancarkan kalor.


Keadaan ini baru terbukti setelah suhu
meningkat. Pada hakekatnya proses
perpindahan kalor radiasi terjadi dengan
perantaraan foton dan juga gelombang
elektromagnet.
Pancaran (Radiasi)

Spectrum of electromagnetic radiation identifying the spectral region thermal


radiation pertinent to heat transfer
Pancaran (Radiasi)

Semakin tinggi suhu bahan tadi maka


semakin tinggi pula energi kalor yang
disinarkan. Proses radiasi adalah
fenomena permukaan. Proses radiasi
tidak terjadi pada bagian dalam bahan.
Pancaran (Radiasi)

Tetapi suatu bahan apabila menerima


sinar, maka banyak hal yang boleh
terjadi.

Apabila sejumlah energi kalor menimpa


suatu permukaan, sebagian akan
dipantulkan, sebahagian akan diserap ke
da1am bahan, dan sebagian akan
menembusi bahan dan terus ke luar.
Pancaran (Radiasi)
Perpindahan Panas Radiasi

q = F12  δ A (T14 – T24)

Dimana :
 = Konstanta Stefan-Boltzman 5,669 x10- 8 w/m2 k4
A = Luas penampang
T = Temperatur
F = faktor bentuk
 = emitansi permukaan
The End

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai