BAB III
WATER TO WATER HEAT EXCHANGER BENCH
Atau,
Tanda negatif di dalam rumus memastikan bahwa perpindahan panas dalam arah x
positif adalah jumlah yang positif.
Di mana :
q = laju perpindahan panas dengan cara konveksi, (Watt)
As = luas perpindahan panas, (m)
Ts = Temperarur permukaan benda padat, (K)
T = Temperatur fluida mengalir, (K)
h = koefisien perpindahan panas konveksi, (W/mK)
Perpindahan panas konveksi diklasifikasikan dalam konveksi bebas (free
convection) dan konveksi paksa (forced convection) menurut cara menggerakkan
alirannya. Konveksi M alami adalah perpindahan panas yang disebabkan oleh beda suhu
dan beda rapat saja dan tidak ada tenaga dari luar yang mendorongnya. Konveksi
LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2016/2017
Kelompok 20
Gambar 3.2 Aliran eksternal udara dan aliran internal air pada suatu pipa/saluran
Sumber: Cengel. (2003)
3.1.2.3 Radiasi
Radiasi adalah energi yang dipancarkan oleh materi dalam bentuk gelombang
elektromagnetik sebagai akibat dari perubahan konfigurasi elektronik dari atom atau
Dimana = 5,67 x
Permukaan ideal yang memancarkan radiasi pada tingkat maksimum ini disebut benda
hitam, dan radiasi yang dipancarkan oleh benda hitam disebut Radiasi benda hitam.
Radiasi yang dipancarkan oleh semua permukaan nyata lebih kecil dari radiasi yang
dipancarkan oleh benda hitam pada suhu yang sama, dan dinyatakan sebagai
Salah satu cairan dalam penukar panas double- pipa mengalir melalui pipa yang
lebih kecil, sementara cairan lainnya mengalir melalui ruang annular antara dua pipa .
Dua jenis pengaturan aliran yang mungkin dalam double- pipa penukar panas yaitu
dalam aliran parallel, baik cairan panas dan dingin memasuki panas penukar pada akhir
yang sama dan bergerak ke arah yang sama. Dalam aliran counter, di sisi lain , cairan
panas dan dingin memasuki penukar panas di seberang berakhir dan aliran dalam arah
yang berlawanan . Tipe lain dari penukar panas , yang dirancang khusus untuk
LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2016/2017
Kelompok 20
Gambar 3.5 aliran (a) parallel flow, (b) counter flow, dan grafik temperatur in, out.
Sumber: Cengel. (2003)
: 500 liter/jam
: 0 100C
10
Hot
Water
Laminer
Cold
Water
Laminer
Hot
Water
Laminer
Cold
Water
Laminer
PARALLEL B Turbulent
COUNTER F Turbulent Laminer
Laminer
FLOW
FLOW
C Laminer
Turbulent
G Laminer Turbulent
D Turbulent Turbulent
H Turbulent Turbulent
Sumber : Modul Praktikum Laboraturium Fenomena Dasar Mesin
LAMINER
30 I / h
100 I / h
(Hot Water)
Flow Rate Meter
150 I / h
500 I / h
(Cold Water)
Sumber: Modul Praktikum Laboraturium Fenomena Dasar Mesin
3) Pengukuran
Ukurlah nilai
b) Hitung nilai (
pada
dan
11
pada
12
86
78
75
79
80
75
57
70
42
70
50
30
150
30
150
30
150
30
32
31
31
29
33
33
32
31
39
34
50
41
45
37
32
32
390
390
100
100
390
390
100
100
13
INSTRU.
(EQUATION)
81
50
150
MEASUREMENTS
LOW TEMP. WATER
(COLD WATER)
THERMOMETER
FLOW
R. METER
OUTLET
INLET
W
t2
t1
(Kg/h)
(C)
(C)
78
66
FLOW
R. METER
W
(Kg/h)
80
HIGH TEMP.FLUID
(HOT WATER)
THERMOMETER
OUTLET
INLET
T2
T1
(C)
(C)
SYMBOLS
(UNIT)
PARALLEL
COUNTER
TABLE
73
64
78
71,5
74
58,5
74,5
65
(T1+T2)/2
(C)
0,400 x 10-6
0,452 x 10-6
0,376 x 10-6
0,407 x 10-6
0,395 x 10-6
0,488 x 10-6
0,393 x 10-6
0,446 x 10-6
Vh
35,5
32,5
40,5
35
39
35
32
31,5
(t1+t2)/2
(C)
0,725 x 10-6
0,768 x 10-6
0,655 x 10-6
0,732 x 10-6
0,675 x 10-6
0,732 x 10-6
0,775 x 10-6
0,782 x 10-6
Vl
HIGH TEMP.FLUID
LOW TEMP. WATER
(HOT WATER)
(COLD WATER)
KINEMATIC VISCOSITY OF WATER
14
INSTRU.
(EQUATION)
SYMBOLS
(UNIT)
PARALLEL
COUNTER
INSTRU.
(EQUATION)
8
302,594
500
298,658
15
LOGARITMIC MEAN
TEMP.DIFFERENCE
T1-t1
T2-t2
PARRALEL
4
FLOW
T1-t2
T2-t1
61,22
675
1373,905
COUNTER
FLOW
969,821
19,14
1275
1370,953
PARRALEL
FLOW
100
978,580
78,57
2940
541,146
q
(Kcal/h)
1399,103
4040,656
17,77
1035
706,528
COUNT
ER
FLOW
900
7938,931
1560
4381,867
50,87
1400
632,424
PARALL
EL FLOW
30,955
1350
1278,689
4680
1036,066
12
1005
1209,994
REYNS
NO.
t2
(C)
18
42,340
990
7898,734
1200
1157,863
59,57
2415
qw
(Kcal/h)
t1
(C)
49
38
17,385
1200
1533,170
1900
3851,25
29,16
REYNS
NO.
A
47
5
34,025
870
8297,872
1170
4079,669
Qw
(Kcal/h)
B
42
25
35,830
900
1380,531
2730
COUNTER
FLOW
C
45
28
37,121
840
7800,000
U (Kcal/m2.h.deg)
D
45
44
29,770
2100
h (%)
E
31
19
37,390
Rew
F
44
34
REw
41
tm
(C)
SYMBOLS
(UNIT)
PARRALEL
COUNTER
qw
T1,T2
t1,t2
Cp
= W . Cp . (T1 - T2)
= 30 kg/jam . 1 kcal/kgoC . (80 oC 50 oC)
= 900 kcal/jam
qw
= w . Cp . (t2 - t1)
= 100 kg/jam . 1 kcal/kgoC . (32 oC 31 oC)
= 100 kcal/jam
Jika ditentukan rata rata perbedaan temperatur antara kedua fluida sebagai
= dL
Tm
16
= (Qw + qw) / 2
= (900 + 100) / 2
= 500
Dengan perhitungan q
U
= q / (ATm)
= 500 / (0,05338 . 30,955)
= 302,594 kcal/m2jamoC
Dengan perhitungan
Tm= [(45) (28)] / [ln (45/28)]
= 35,830 C1
D. Mencari nilai efektifitas heat exchanger (h)
17
18
1,600
1373,905 1370,953
1,400
1209,994
1,200
1,000
800
706,528
Parralel flow
632,424
541,146
600
Counter flow
Regime aliran
Diagram 3.6 Diagram Hubungan Koefisien Perpindahan Panas Terhadap Regime Aliran
Pada Variasi Arah Aliran
Analisis Diagram :
Tabel 3.6 Kombinasi Aliran pada Eksperimen Parallel dan Counter Flow
A
PARALLEL
FLOW
Hot
Cold
Hot
Cold
Water
Water
Water
Water
Laminer
Laminer
Laminer
Laminer
B Turbulent
C
Laminer
Laminer
COUNTER
Turbulent
Laminer
Turbulent
FLOW
Laminer
Turbulent
D Turbulent Turbulent
H Turbulent Turbulent
Pada Diagram (Gambar 3.6) nilai koefisien perpindahan panas antara kondisi A
( 302,594 kcal/m2jamoC) dan B ( 298,658 kcal/m2jamoC) lebih rendah dari kondisi E (
541,146 kcal/m2jamoC) dan F ( 541,146 kcal/m2jamoC), sedangkan pada kondisi C (
LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2016/2017
Kelompok 20
19
(U). Hal ini berdasarkan rumusan pada dasar teori yang mengatakan bahwa:
Dimana :
A
Tm
Dari data dan diagram yang diambil dapat disimpulkan bahwa data yang kami
peroleh sesuai dengan dasar teori yang menyatakan bahwa besarnya nilai kalor yang
diterima (Qw) dan kalor yang dilepas (qw) besar dan mempengaruhi perhitungan nilai
(q). Semakin tinggi nilai kalor (q) dan semakin kecil luas penampang (A) dan
maka semakin tinggi nilai koefisien perpindahan panas (U).
Tetapi pada diagram di atas terdapat penyimpangan pada regime aliran C, D,
G,H. C dan D merupakan parallel flow sedangkan G dan H adalah counter flow.
Koefisien perpindahan seharusnya lebih besar pada counter flow karena memiliki nilai q
lebih besar dari pada parallel flow.
20
Tabel 3.7 Kombinasi Aliran pada Eksperimen Parallel dan Counter Flow
A
PARALLEL
FLOW
Hot
Cold
Hot
Cold
Water
Water
Water
Water
Laminer
Laminer
Laminer
Laminer
B Turbulent
C
Laminer
Laminer
COUNTER
Turbulent
Laminer
Turbulent
FLOW
Laminer
Turbulent
D Turbulent Turbulent
H Turbulent Turbulent
21
Atau
Dari data dan grafik yang diambil dapat disimpulkan bahwa data yang kami
peroleh sesuai dengan dasar teori yang menyatakan bahwa semakin tinggi suhu
maka semakin tinggi nilai kuantitas aktual panas yang ditukar dan semakin
kecil suhu
dan semakin kecil nilai kuantitas ideal panas yang ditukar akan
membuat efisiensinya semakin tinggi. Selain itu tedapat juga faktor kalor alir, pada
aliran air panas laminer-air dingin turbulen yang membuat kalor alirnya semakin tinggi,
dimana semakin tinggi kalor yang diserap oleh air dingin maka semakin tinggi pula
efisiensinya.
Pada dasar teori, disimpulkan bahwa aliran counter flow akan menghasilkan
efektifitas yang tinggi, tetapi pada percobaan A, B, C, E, F, dan G terdapat
LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2016/2017
Kelompok 20
22
23