Anda di halaman 1dari 8

Nama : Nur Ulfa Zulhulaifa Arief

NIM : 09220140078

TUGAS PERPINDAHAN PANAS


SOAL
1. Jelaskan definisi perpindahan panas
2. Mengapa perpindahan panas dibutuhkan?
3. Kapan perpindahan panas terjadi?
A 65 B
4. Jika suhu berpindah, maka apakah suhu itu

digunakan/dikemanakan/ dipakai dimana ? Berikan alasan!


5. Aplikasi perpindahan panas

JAWABAN
1. Menurut Holman J.P (1997), Perpindahan panas dapat didefinisikan
sebagai berpindahnya energi dari suatu daerah ke daerah lainnya
sebagai akibat dari beda suhu antara daerah-daerah tersebut. Karena
beda suhu terdapat di seluruh alam semesta, maka aliran panas
bersifat seuniversal yang berkaitan dengan tarikan gravitasi. Tetapi
tidak sebagaimana halnya gravitasi, aliran panas tidak di kendalikan
oleh sebuah hubungan yang unik, namun oleh kombinasi dari berbagai
hukum fisika yang tidak saling bergantungan.

Menurut Wikipedia (2017), Perpindahan panas adalah salah satu


dari displin ilmu teknik termal yang mempelajari cara menghasilkan
panas, menggunakan panas, mengubah panas, dan menukarkan
panas di antara sistem fisik. Perpindahan panas diklasifikasikan
menjadi konduktivitas termal, konveksi termal, radiasi termal, dan
perpindahan panas melalui perubahan fasa.

Menurut Taufiqur Rokhman (2012), Panas telah diketahui dapat


berpindah dari tempat dengan temperatur lebih tinggi ke tempat
dengan tempeatur lebih rendah. Hokum percampuran panas juga
terjadi karena panas itu berpindah, sedangkan pada kalorimeter,
perindahan panas dapat terjadi dalam bentuk pertukaran panas
dengan luar sistem. Jadi pemberian atau pengurangan panas tidak
saja mengubah temperatur atau fasa zat suatu benda secara lokal,
melainkan panas itu merambat ke atau dari bagian lain benda atau
tempat lain. Peristiwa ini disebut perindahan panas. Menurut
penyelidikan, perpindahan tenaga panas dapat dibagi dalam beberapa
golongan cara perpindahan. Panas itu dapat merambat dari suatu
bagian ke bagian lain melalui zat atau benda yang diam. Panas juga
dapat dibawa oleh partikel-partikel zat yang mengalir. Pada radiasi
panas, tenaga panas berpindah melalui pancaran yang merupakan
juga satu cara perindahan panas. Umumnya perindahan panas
berlangsung sekaligus dengan ketiga cara ini.

Menurut Luqman Buchori (2011), Perpindahan panas adalah ilmu yang


mempelajari tentang ilmu perpindahan panas diantara material/benda
karena adanya perbedaan suhu (panas dan dingin).

a. Perpindahan panas secara konduksi


Perpindahan panas secara konduksi adalah perpindahan panas yang
terjadi pada suatu media padat, atau pada media fluida yang diam.
Konduksi terjadi akibat adanya perbedaan temperatur antara
permukaan yang satu dengan permukaan yang lain pada media
tersebut. Ilustrasi perpindahan panas secara konduksi seperti
digambarkan pada Gambar berikut.

Gambar 1. Proses Perpindahan panas secara konduksi


Konsep yang ada pada konduksi merupakan suatu aktivitas
atomik dan molekuler. Sehingga peristiwa yang terjadi pada
konduksi adalah perpindahan energy dari partikel yang lebih
energetik (molekul yang lebih berenergi atau bertemperatur tinggi)
menuju partikel yang kurang energetik (molekul yang kurang
berenergi atau bertemperatur lebih rendah), akibat adanya interaksi
antara partikel-partikel tersebut.
Proses perpindahan panas secara konduksi pada steady state
melalui dinding datar suatu dimensi seperti ditunjukkan pada
Gambar 2.

Gambar 2. Perpindahan panas konduksi pada bidang datar


Sumber : Incropeca dan DeWitt, 3rd ed.

Persamaan laju konduksi dikenal dengan Hukum Fourier (Fourier


Law of Heat Conduction) tentang konduksi, yang persamaan
matematikanya dituliskan sebagai berikut (Kreith, Frank, 1997):
dT
q kond=kA
dx .(1)

Dimana :
q kond : Laju perpindahan panas konduksi (W)
k : Konduktivitas thermal bahan (W/m.K)
A : Luas Penampang tegak lurus terhadap arah aliran

panas (m)
dT
dx : Gradien temperatur pada penampang tersebut

(K/m)

Tanda (-) diselipkan agar memenuhi hukum Thermodinamika II, yang


menyebutkan bahwa, panas dari media bertemperatur lebih tinggi
akan bergerak menuju media yang bertemperatur lebih rendah.

b. Perpindahan Panas Konveksi


Perpindahan panas secara konveksi adalah perpindahan
panas yang terjadi dari suatu permukaan media padat atau fluida
yang diam menuju fluida yang mengalir atau bergerak, begitu pula
sebaliknya, yang terjadi akibat adanya perbedaan emperatur.
Ilustrasi perpindahan panas secara konveksi digambarkan seperti
gambar 3.

Gambar 3. Proses Perpindahan panas secara konveksi


Sumber : Nasrul Bintang

Suatu fluida memiliki temperatur (T) yang bergerak dengan


kecepatan (V), diatas permukaan benda padat (Gambar 4).
Temperatur media padat lebih tinggi dari temperatur fluida, maka
akan terjadi perpindahan panas secara konveksi dari benda padat
ke fluida yang mengalir.

Gambar 4. Perpindahan panas koveksi dari permukaan media padat ke


fluida yang mengalir
Sumber: (Incropera dan DeWitt, 3rd ed.)

Laju perpindahan panas konveksi mengacu pada Hukum


Newton tentang pendinginan (Newtons Law of Cooling) (Incopera
and De Witt), dimana:

T sT
q konv =h . A s . ) (2)

Dimana :
q konv : Laju Perpindahan panas knveksi (W)

h : Koefisien perpindahan panas konveksi (W/m2.K)

As : Luas permukaan perpindahan panas (m2)

Ts : Temperatur permukaan (K)

T : Temperatur Fluida (K)

Menurut perpindahan panas konveksi, aliran fluida dapat


diklasifikasikan menjadi:
1) Konveksi paksa (forced convection). Terjadi bila aliran fluida
disebabkan oleh gaya luar. Seperti: blower, pompa, dan kipas
angin.
2) Konveksi alamiah (natural convection). Terjadi bila aliran fluida
disebabkan oleh efek gaya apungnya (bouyancy forced effect).
Pada fluida, temperatur berbanding terbalik dengan massa jenis
(density). Dimana, semakin tinggi temperatur suatu fluida maka
massa jenisnya akan semakin rendah, begitu pula sebaliknya.

c. Perpindahan Panas Radiasi


Perpindahan panas radiasi dapat dikatakan sebagai proses
perpindahan panas dari satu media ke media lain akibat perbedaan
temperatur tanpa memerlukan media perantara. Peristiwa radiasi
akan lebih efektif terjadi pada ruang hampa, berbeda dari
perpindahan panas konduksi dan konveksi yang mengharuskan
adanya media perpindahan panas. Ilustrasi perpindahan panas
secara radiasi digambarkan seperti gambar .5.

Gambar 5. Proses perpindahan panas secara radiasi


Sumber : malastip.com

Besarnya radiasi yang dipancarkan oleh permukaan suatu


benda nyata (real) (qrad.g) adalah:
q rad. g= . .T 4s . A
Sedangkan, untuk benda hitam sempurna (black body),

q rad. b
dengan nilai emisivitas ( = 1) memancarkan radiasi ( ),

sebesar:
q rad. b= . T 4s . A

Untuk laju pertukaran panas radiasi keseluruhan, antara


permukaan dengan sekelilingnya (surrounding) dengan temperatur

q rad
sekeliling ( ), adalah:

T
( s T 4sur ) . A
4

qrad = . .

Dimana :
q rad = laju pertukaran panas radiasi (W)

= Nilai emisivitas suatu benda (0 1)

= Konstanta proporsionalitas, disebut juga konstanta Stefan

Boltzmann.
Dengan nilai 5,67 . 10-8 (W/m2K4)
A = Luas bidang permukaan ()

T

= Temperatur benda (K)

Dalam hal ini semua analisis tentang temperatur dalam


pertukaran panas radiasi adalah dalam temperatur mutlak (absolut)
yaitu Kelvin (K).

2. Karena dengan adanya perpindahan panas kita dapat mempelajari


cara menghasilkan panas, menggunakan panas, mengubah panas,
dan menukarkan panas di antara sistem fisik.
3. Perpindahan panas secara spontan terjadi dari tempat bertemperatur
tinggi ke tempat bertemperatur rendah, seperti yang dijelaskan
oleh hukum kedua termodinamika.

4. Suhu tersebut akan menaikkan suhu B. Karena suhu dapat berpindah


dari suhu tinggi (A) ke suhu rendah (B).

5. - Dalam kehidupan sehari-hari


Jika seseorang memasak sayur menggunakan pannci diatas kompor,
maka lama kelamaan panas yang berasal dari sumber panas (kompor)
akan memindahkan panasnya ke panic sehingga lama kelamaan panic
da nisi panic tersebut akan panas kemudian mendidih.
- Dalam industri

6.

Anda mungkin juga menyukai