A. Uraian Materi
b) Polyester (PES)
Menurut Klust (1987), serat polyester (PES) dikembangkan oleh JR
Whinfield dan JT Dickson dari Inggris sekitar tahun 1940-1941. Serat ini
dihasilkan dari polikondensasi terephatic acid dan alcohol ethyleneglycol.Hasil
senyawa kimia dari asam dan alkohol disebut ester sehingga istilah serat yang
dihasilkan adalah polyester.Nama dagang dari PE adalah Terylene.
d) Polyprophylene (PP)
Polyprophylene atau biasa disebut PP terbuat dari bahan dasar yang
sama dengan PE, yaitu monomer ethylene. Polyprophylene dikembangkan pada
tahun 1954 dan dikenal dengan nama dagang Meraklon. PE dan PP secara
kolektif sering disebut polyolefines (Klust 1987).
e) Polyvinyl chloride (PVC)
Menurut Klust (1987) PVC dikembangkan oleh F.Klate dan H.Hubbert
asal Jerman, dari monomer vinyl chloride merupakan serat sentesis pertama
yang dihasilkan secar skala industri. Serat sintesis ini dikenal dengan nama Pe
Ce, dan tahan pembusukan (Klust 1987).
f) Polyvinyledene chloride (PVD)
PVD dikembangkan pada tahun 1939 di USA yang dihasilkan dari proses
co-polimerisasi dari campuran vinyl chloride (sekurang-kurangnya 80%) dan
bahan kedua, misalnya vinyl chloride. Komposisi ini menghasilkan produk yang
dikenal dengan nama Saran. Sementara yang terbuat dari chloro fibre dikenal
dengan nama Vinyon (Klaust 1987).
g) Polyvynil alcohol (PVA)
PVA berkembang pesat di Jepang sejak tahun 1938. Tipe serat PVA yang
dibuat dan digunakan sebagai jaring untuk penangkapan ikan di Jepang tidak
dapat larut di dalam air dengan tingkat acetalisasi yang berbeda dan sekarang
diberi symbol PVAA, misalnya kuralon (Klaust 1987)
3. Tali
Tali merupakan sebuah kumpulan dari beberapa serat-serat, benang
ataupun helai yang dikepang / dipilin bersama dalam rangka untuk
menggabungkan mereka kedalam bentuk yang lebih besar dan lebih kuat. Pada
awalnya, manusia menggunakan akar-akaran dan serat tanaman sebagai tali.
Kemudian manusia mengembangkan tali-tali sederhana itu dengan
menggunakan beberapa utas serat serta memilinnya agar menyatu.
Tali dibuat manusia tentunya mempunyai sebuah alasan, dan alasan
tersebut masih digunakan hingga sekarang. Buktinya, tali masih digunakan
manusia untuk membantu mempermudah pekerjaannya. Walaupun telah banyak
muncul alat-alat pengganti fungsi tali seperti : wire rope, rantai, webbing, ratchet,
dll, tali masih tetap digunakan oleh manusia di bidang pekerjaan dan kebutuhan
sehari-harinya.
Hal tersebut tentunya memiliki alasan, dan alasan-alasan tersebut dapat
dijelaskan dari karakteristik tali itu sendiri yang tidak dimiliki oleh alat-alat lain
yang hampir serupa kegunaannya dengan tali.
2) Tali Nilon
ali nilon adalah jenis tali yang memiliki kekuatan yang superior. Tali jenis
ini memiliki nilai breaking load yang besar, sehingga banyak digunakan di
berbagai aplikasi berat maupun ringan. Tali nilon dibuat dari serat nilon yang
diciptakan oleh Wallace Hume Carothers pada tahun 1935. Serat nilon ini sering
disebut dengan “miracle fiber”, karena kekuatan dan ketahanannya jika
dibandingkan jenis tali lainnya.
3) Tali Manila
Tali manila adalah tali yang dibuat dari serat pohon abaca ( sejenis
pisang-pisangan ) yang terdapat di Manila ( Filipina ). Dengan kata lain, tali ini
adalah tali yang dibuat dari bahan alami, bukan serat buatan manusia. Tali jenis
ini banyak digunakan di industri perkapalan dan bongkar muat. Tali Manila
memiliki bentuk dan tampilan yang lebih natural, sehingga ada sebagian orang
dan perusahaan yang menggunakan sebagai dekorasi ruangan, yang membuat
ruangannya berkesan natural.
5) Finishing
Ada 2 tipe finishing wire rope yaitu bright/ungalvanis dan galvanis. Wire
rope galvanis permukaan luarnya berwarna putih karena dilapisi zinc.
Keuntungannya lebih tahan karat daripada wire rope ungalvanis. Kerugiannya:
harganya lebih mahal. Wire rope ungalvanis keuntungannya lebih murah namun
kurang tahan karat dibandingkan wire rope galvanis.
6) Grade
Wire rope diproduksi berdasarkan beberapa grade. Setiap grade
memberikan kombinasi tensile strength, kekerasan, ketahanan terhadap gesekan
dan tekukan yang berbeda. Standard industri yang banyak dipakai untuk
menentukan grade adalah A.P.I (American Petroleum Institute) dan JIS (Japan
Industrial Standard).