PENGUJIAN HISTAMIN
UHPLC 2017
I. PENDAHULUAN
Ikan segar merupakan ikan yang barsaja ditangkap, belum disimpan atau
diawetkan dan mempunyai mutu yang tidak berubah serta tidak mengalami
kerusakan (SNI 01-2729-1992). Kemunduran mutu ikan dapat dideteksi dengan
pengujian secara kimiawi yang salah satunya adalah kandungan histamine.
Tuna dan ikan-ikan dari keluarga scombridae banyak mengandung senyawa
asam amino histidin yang mudah mengalami proses dekarboksilasi menjadi senyawa
histamin. Kadar histamin pada ikan dapat digunakan sebagai indicator kemunduran
mutu. Menurut Shalabi (1996) dalam Hus et all. (2003) kandungan histamine pada
daging ikan tuna yang aman untuk dikonsumsi adalah < 5 mg/100gr.
Histamin adalah salah satu komponen dari group amina biogenic. Amina
biogenic adalah komponen biologis aktif yang dihasilkan oleh proses dekarboksilase
asam amino bebas yang terdapat pada beberapa bahan pangan. HIstamin yang
dihasilkan pada ikan dalam jumlah besar berpotensi mennimbulkan racun. Histamin
tahan terhadap panas, sehingga jika ikan ini telah dikalengkan atau dimasak pada
suhu yang tinggi sebelum dikonsumsi histamine yang sudah ada tidak dapat
dihancurkan dan tetap dikonsumsi oleh manusia (Huss, 1994).
Metode uji histamin mengacu pada : SNI 2354.10:2016 Histamin pada produk
perikanan.
III. PELAKSANAAN
Validasi metode pengujian histamin ini dilakukan oleh tim yang terdiri dari
penyelia kimia dan analis yang bertanggung-jawab terhadap pengujian tersebut.
C. Prosedur Validasi
1. Uji Linearitas
Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui kesesuaian antara kerja analis
dengan respon alat. Uji linearitas dapat dilakukan dengan cara membuat
kurva kalibrasi larutan standar yang diinjeksikan langsung pada alat.
V. METODE ANALISA
A. Prosedur Kerja
1. Blender conrptoh hingga homogen
2. Timbang seksama lebih kurang 50 gram contoh ke dalam gelas piala,
tambahkan 100 ml TCA 10% kemudian blender
3. Pindahkan ke dalam tanung raksi 50 ml, sentrifugal pada 3500 rpm
selama 10 menit. Saring supernatan dengan membran filter 0.45 m
kemudian simpan pada suhu refrigerator ( 4C)
4. Derivatisasi
5. Pipet masing-masing 135 l larutan baku kerja dan filtrat contoh,
masukkan ke dalam tabung reaksi 10 ml
6. Tambahkan masing-masing ke dalam baku kerja dan filtrat contoh,
masukkan ke dalam tabung reaksi 10 mL
- 1,86 ml air pro KCKT kemudian divortex
- 0,4 ml NaOH 1 N, biarkan selama 1 menit
- 0,1 ml larutan OPA, vortex dan biarkan selama 4 menit
- 0,2 ml HCl 3 N, vortex
7. Masukkan ke vial dan siap untuk diinjeksikan ke kromatograf
8. Lakukan pengerjaan blanko 135 l Larutan Asam Trikloroasetat (TCA
10%) pengganti contoh dan dikerjakan seperti pengerjaan contoh.
9. Injeksikan ke dalam kromatograf secara berurutan larutan blanko baku,
baku kerja dari konsentrasi terendah, blanko pereaksi dan contoh. Rekam
area puncak kromatograf utama dari masing-masing lautan yang
diinjeksikan.
B. Kondisi KCKT
1. Detektor : Fluorosens (High Pressure Xenon Lamp)
2. Eksitasi : 350 nm
3. Emisi : 450 nm
4. Kolom : C-18 (4.6 mm x 220 mm) terkemas dengan ukuran partikel 5m
5. Fase Gerak : Asetonitril : Natrim dihidrogen Fosfat 50 mmol/l (45 : 55)
6. Volume injeksi : 20 l
7. Pastikan peralatan KCKT berfungsi dengan baik dan lakukan uji
kesesuaian sistem
VI. HASIL PENENTUAN
1. Kurva Kalibrasi Standar Histamin
0.00 0.000
2.50 210800.600
5.00 426220.000
10.00 859034.000
20.00 1613248.800
R2 0.99882
Slope 80774.56800
Intercept 16051.42000
1600000
f(x) = 80774.57x + 16051.42
1400000 R = 1
1200000
1000000
Luas Are a 800000
600000
400000
200000
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
2. Uji Linieritas
50000
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
200000
f(x) = 10206.61x + 2383.2
150000 R = 1
Luas Area 100000
50000
0
0 5 10 15 20
Uji linearitas dilakukan dari data spike sampel yang berasal dari data table uji
akurasi, selanjutnya dibuat kurva antara konsentrasi spike (0; Spike LOD; 0.5 MRL;
1 MRL dan 1,5 MRL) versus luas area. Nilai koefisien korelasi regresi adalah
0.9910 seperti pada gambar kurva linearitas dibawah ini :
3000000
Luas Area
2000000
1000000
0
0 50 100 150
Rata-rata 1.2295
SD 0.0055
% RSD 0.44
4 Kadar Blanko Sampel 1.22 1.22 1.23 1.23 1.23 1.23 1.23
11 3 SD 0.0163
12 6 SD 0.0327
Uji batas deteksi dilakukan dengan pengujian terhadap blanko sampel sebanyak tujuh
kali ulangan (replikat), menghasilkan rata-rata konsentrasi 1.23 g/g dengan standar
deviasi 0.0054. Dari rata-rata tersebut maka dapat ditentukan batas deteksi (LOD =
0.174 g/g)
2 Spike 0.5 MRL 1 50.0228 2172542 100 26.6976 53.3709 - 51.64 103.27
3 Spike 0.5 MRL 2 50.021 2167002 100 26.6291 53.2358 - 51.50 103.00
4 Spike 0.5 MRL 3 50.065 2161729 100 26.5638 53.0586 - 51.32 102.65
5 Spike 0.5 MRL 4 50.0555 2162423 100 26.5724 53.0858 - 51.35 102.70
6 Spike 0.5 MRL 5 50.0637 2158509 100 26.5239 52.9803 - 51.25 102.49
7 Spike 0.5 MRL 6 50.0427 2153882 100 26.4666 52.8881 - 51.15 102.31
8 Spike 0.5 MRL 7 50.0389 2162883 100 26.5781 53.1148 - 51.38 102.76
SD 0.16 0.32
Dari hasil Uji Presisi histamin pada contoh Tuna dngan spike 50 g/g , dihasilkan nilai
Standar Deviasi Relative (% RSD) yaitu 0.31 %
2 Spike 1.0 MRL 1 50.0624 3965769 100 48.8980 97.6742 - 95.94 95.94
3 Spike 1.0 MRL 2 50.0369 3965953 100 48.9003 97.7285 - 96.00 96.00
4 Spike 1.0 MRL 3 50.0595 3911652 100 48.2281 96.3415 - 94.61 94.61
5 Spike 1.0 MRL 4 50.0308 3900657 100 48.0919 96.1247 - 94.39 94.39
6 Spike 1.0 MRL 5 50.0263 3892366 100 47.9893 95.9281 - 94.19 94.19
7 Spike 1.0 MRL 6 50.0517 3892394 100 47.9896 95.8801 - 94.15 94.15
8 Spike 1.0 MRL 7 50.0368 3892821 100 47.9949 95.9193 - 94.19 94.19
SD 0.83 0.83
Dari hasil Uji Presisi histamin pada contoh Tuna dngan spike 100 g/g , dihasilkan nilai
Standar Deviasi Relative (% RSD) yaitu 0.87 %
1,5 MRL = Contoh + 750 L dari 1000 mg/L (spike 150 g/g)
Kadar
Bobot Volume Konsentrasi Kadar Kadar
Luas Histamin
No Nama Sampel Contoh Akhir Sampel Blanko Histamin % Recovery
Area Awal
(g) (mL) (g/mL) (g/g) (g/g)
(g/g)
1 Blanko 50.0528 86134 100 0.8676 - 1.733433 -
2 Spike 1.5 MRL 1 50.0874 5496858 100 67.8531 135.4694 - 133.74 89.16
3 Spike 1.5 MRL 2 50.0265 5474825 100 67.5804 135.0891 - 133.36 88.90
4 Spike 1.5 MRL 3 50.0632 5469388 100 67.5130 134.8556 - 133.12 88.75
5 Spike 1.5 MRL 4 50.0155 5461711 100 67.4180 134.7942 - 133.06 88.71
6 Spike 1.5 MRL 5 50.0537 5437860 100 67.1227 134.1014 - 132.37 88.25
7 Spike 1.5 MRL 6 50.0187 5438410 100 67.1295 134.2089 - 132.48 88.32
8 Spike 1.5 MRL 7 50.0259 5425625 100 66.9712 133.8731 - 132.14 88.09
SD 0.58 0.39
Dari hasil Uji Presisi histamin pada contoh Tuna dngan spike 150 g/g , dihasilkan nilai
Standar Deviasi Relative (% RSD) yaitu 0.44 %
VII. KESIMPULAN
Dari tahapan proses validasi yang telah dilakukan meliputi batas deteksi (LOD),
batas kuantitasi (LOQ), dan uji repeatability/presisi, uji linearitas, diambil kesimpulan
bahwa metode yang diacu untuk pengujian Histamin dinyatakan valid untuk
pengujian Histamin pada Ikan Tuna.
Data yang didapatkan sebagai beikut:
PARAMETER NILAI
Analis,
Mengetahui,