TINJAUAN PUSTAKA
PEMBAHASAN
Hubungan dasar aliran panas yang melintasi konduksi adalah perbandingan antara
laju aliran panas yang melintasi permukaan isothermal dan gradien temperature yang
terdapat pada permukaan tersebut. Hubungan umum tersebut berlaku pada setiap titik
dalam suatu benda pada setiap waktu yang dikenal dengan hukum Fourier, yakni:
Contoh Soal 1:
Sebuah lapisan gibs setebal 25 mm digunakan untuk mengisolasi sebuah dinding
rata. Temperatur pada bagian dalam 353 K, sedang temperature bagian luar 297
K. Hitung laju perpindahan panas per ft2 yang melalui dinding!
Penyelesaian:
Dari tabel diperoleh harga konduktivitas thermal isolasi gibs = 0,48 W/m K.
Diketahui: - tebal lapisan gibs = 25 mm.
- x2 – x1 = 25,4 mm = 0,025 m
- T1 = 353 K
- T2 = 297 K
Dari persamaan (2.5):
𝑞/𝐴 = - k (𝑇2−𝑇1)/(𝑥2−𝑥1)
=0,48 (297−353)0,025
= 1075,2 W/m2
= 340,92 Btu/jam ft2
Jadi laju perpindahan panas tiap ft2 adalah 340,92 Btu/jam.
Contoh Soal 2:
Sebuah dinding dengan tebal 6 in dan luas permukaan (10 x 18) ft2, masing-
masing permukaan dipertahankan pada temperature 144oF dan 400oF.
Berapa kehilangan panas melintasi dinding? Jika dinding dibuat dari kaolin.
Penyelesaian:
Temperatur rata-rata:
Trata-rata = 144+4002 oF = 272 oF
Dari tabel diperoleh konduktivitas panas isolasi kaolin pada temperature 272oF
adalah 0,15 Btu/(jam ftoF) dan dari persamaan untuk konduksi yang melintasi
dinding satu dimensi:
𝑞/𝐴 = - k 1/𝑑𝑛 (T2 – T1)
q = 0,15 (10 𝑥 18)(144−400)612
q = 54.000 Btu/jam
Penyelesaian:
Dari tabel B.4 didapat
Konduktivitas panas pin = 0,151 W/m K, gabus = 0,0433 W/m K, dan beton =
0,762 W/m K.
Diketahui: T1 = 255,4 K T2 = 297,1 K
Jika A = material pin ; B = material gabus ; C = material beton,
maka:
kA = 0,151 W/m K
kB = 0,0433 W/m K
kC = 0,762 W/m K
BA = ΔxA = 12,7 mm = 0,0127 m
BB = ΔxB = 101,6 mm = 0,1016 m
BC = ΔxC = 76,2 mm = 0,0762 m
A = 1 m2
Dari persamaan (2.8):
RA = BA/(kA.A) = 0,0127/(0,151 x 1) = 0,0841 K/W
RB = BB/(kB.A) = 0,1016/(0,0433 x 1) = 2,346 K/W
RC = BC/(kC.A) = 0,0762/(0,762 x 1) = 0,1 K/W
Harga tersebut dimasukkan ke persamaan (2.11):
Harga q diperoleh negative, berarti laju aliran dari bagian luar menuju ke dalam.
Untuk menghitung temperature T2 (temperature antara pin dan gabus) digunakan
rumus:
Contoh Soal 4:
Dinding tungku terdiri dari tiga lapisan, yakni bagian paling dalam adalah
batu bata tahan api (fire brick) setebal 9 in dengan k = 0,67 Btu/(jam ft oF),
bagian tengah adalah batu bata pemisah (isolating brick) setebal 5 in dengan k
= 0,15 Btu/(jam ft oF), dan bagian paling luar batu bata bangunan (building
brick) dengan k = 0,45 Btu/(jam ft oF) setebal 7 in. Tungku dioperasikan pada
temperature 1650oF dan diharapkan dinding paling luar dapat dipertahankan
temperaurnya 125oF. Berapa kehilangan panas tiap ft2, dan berapa
temperature tiap lapisan?
Penyelesaian:
3.3.5. Sistem Radial Silinder
Contoh Soal 5:
Sebuah tabung berbentuk silinder diisolasi dengan karet yang mempunyai jari-jari
bagian dalam 5 mm dan bagian luar 20 mm yang digunakan untuk koil pendingin
didalam bath. Es dialirkan secara cepat pada bagian dalam dan dinding bagian
dalam mempunyai temperature 274,9 K. Temperatur permukaan luar adalah
297,1 K. Total panas yang digunakan untuk memindahkan dari bath oleh koil
pendingin adalah 14,65 W. Berapa tinggi tabung berbentuk silinder yang
dibutuhkan?
Penyelesaian:
Dari tabel didapat konduktivitas panas karet pada 0oC (273 K), k = 0,151 W/mK.
Diketahui:
ri = 5/1000 = 0,005 m dan ro = 20/1000 = 0,02 m
Assumsi tinggi tabung 1 m, dengan menggunakan persamaan (2.19):
Contoh Soal 8:
Sebuah pelat plastik mula-mula berada pada temperature 70oF, diletakkan di antara dua
pelat yang temperature masing-masing pelat adalah 250oF. Tebal pelat tersebut adalah 1
in.
a. Berapa waktu yang diperlukan untuk menaikkan temperature pelat menjadi
temperature rata-rata 210oF?
b. Berapa banyaknya panas dalam Btu yang dipindahkan kedalam pelat selama waktu
tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui: ρ = 56,2 lb/ft3
k = 0,075 Btu/(jam ft oF)
Cp = 0,4 Btu/(lb oF)
s = 𝑡𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑡/2 = 1/2 in = 0,0417 ft
Contoh Soal 9:
Sebuah pelat terbuat dari baja setebal 1 ft, pada saat awal mempunyai temperature
700oF, kemudian tiba-tiba kedua permukaannya didinginkan dan temperaturnya
dipertahankan pada 200oF. Hitung perkiraan temperature rata-rata setelah
0,7menit!
Penyelesaian :
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam perpindahan panas secara konduksi , yang terpenting adalah mengetahui
persamaan dasar konduksi, kemudian untuk membahas lebih lanjut dari persamaan dasar,
kembangkan persamaan tersebut sesuai dengan kondisinya(keadaan tunak atau tak tunak)
dan bentuk bendanya (pelat, bola, silinder). Laju perpindahan panas dengan konduksi
tergantung pada variable k (konduktivitas panas) temperature, dan luas permukaan. Untuk
keadaan tak tunak terjadi akumulai panas.
Persamaan yang digunakan di dalam menghitung perpindahan panas adalah:
- Persamaan dasar konduksi:
𝑞/𝐴= - k 𝑑𝑇/𝑑𝑛
- Konduksi keadaan tunak:
Dengan tahanan:
𝑞/𝐴= 𝛥𝑇/𝑅
Susunan seri:
Susunan parallel :
Silinder Berlapis-lapis:
Bola:
Untuk Bola:
DAFTAR PUSTAKA
Asyari.D.Yunus.2009. “Perpindahan Panas dan Massa Teknik Mesin”. Jkarta: Universitas
Dharma Jakarta
Haryadi & Mahmudi.A.2012. “Buku Bahan Ajar:Perpindahan Panas”.Bandung:Politeknik
Negeri Bandung.
Kern.D.Q.1950. “Process Heat Transfer”. McGraw-Hill International Book. Company Inc.,
New York.
Yuniwati,Murni.2017. “Perpindahan Panas”. Yogyakarta:Institut Sains & Teknologi
Akprind Yogyakarta.