DISUSUN OLEH :
NABILA FAUZI
1700020058
2017/2018
i
DAFTAR ISI
Halaman Sampul……………………………………………………………….....i
Daftar Isi…………………………………………………………………………ii
Abstrak…………………………………………………………………………...1
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….....2
A. Latar Belakang……………………………………………………….......2
B. Rumusan Masalah………………………………………………………..5
C. Tujuan Penelitian………………………………………………………...5
D. Manfaat Penelitian……………………………………………………….5
Daftar Pustaka…………………………………………………………………. .6
ii
ii
ABSTRAK
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam beberapa tahun terakhir ini, pemakaian energi fosil
mengalami peningkatan. Hal ini menyebabkan sumber energi fosil
semakin menipis. Berdasarkan data dari BP Statistical Review of World
Energy 2016, produksi energi fosil dari tahun 2006 sampai 2016 terus
mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan semakin banyak masyarakat
yang menggunakan bahan bakar fosil sedangkan produksinya berkurang
akibat tidak ditemukannya sumur minyak baru. Bukan itu saja, akibat
penggunaan bahan bakar fosil (fuel fosil) dalam jangka panjang ternyata
telah memberikan dampak negatif terhadap kehidupan di bumi. Salah satu
dampak penggunaan bahan bakar fosil dapat menyebabkan emisi gas efek
rumah kaca yamg dapat memicu proses pemanasan global (global
warming). Pemanasan global memberikan dampak yang sangat negatif dan
pada stabilitas kehidupan manusia dan lingkungan antara lain
menyebabkan iklim tidak stabil, peningkatan suhu permukaan laut, suhu
global dunia akan cenderung meningkat, gangguan ekologis. Untuk
mengatasi permasalahan energi fosil tersebut, sebaiknya perlu dilakukan
konversi energi sesuai dengan Perpres No.5 tahun 2006 tentang Kebijakan
Energi Nasional (KEN). KEN bertujuan mewujudkan ketahanan energi
dengan sasaran pada tahun 2025, diperoleh energi yang bersumber dari
minyak sebesar 20%, gas 30%, batu bara 33%, dan energi baru dan
terbarukan sebesar 17%. Melihat kondisi seperti itu, perlu dilakukan kajian
terhadap energi alternatif yang cocok dan dapat diproduksi di Indonesia
(Batubara, 2014).
2
harganya semakin melonjak dan sumbernya semakin terbatas. Biogas
dapat berasal dari limbah kotoran ternak, sampah organik, limbah
pertanian, limbah perairan, limbah industri, dan sumber biomassa lainnya.
Bahan-bahan organik yang baik digunakan adalah yang banyak
mempunyai senyawa karbohidrat, lemak, hemiselulosa, lignin, dan protein.
Senyawa tersebut digesterakan dikonversi menjadi senyawa metan yang
dapat dibakar sebagai sumber energi. Selain itu bahan baku yang akan
digunakan harus mudah didapat, mudah diproses, dan ketersediannya
melimpah dan tidak pernah habis di alam. Menurut Gerardi (2003),
degradasi bahan organik kompleks menjadi metan dibagi menjadi tiga
tahapan yaitu tahapan hidrolisis, asidifikasi dan methanisasi.
3
penyebaran penyakit dan menyebabkan penguapan air sampai 3 sampai 7
kali lebih besar daripada penguapan air di perairan terbuka. Pengendalian
pertumbuhan dari enceng gondok (Eichornia crassipes) sangat sulit
dilakukan, baik secara mekanik, biologi maupun secara kimiawi.
Pembuatan biogas dari enceng gondok (Eichornia crassipes) merupakan
cara pengendalian dan pemanfaatan tanaman ini.
4
rata-rata perbandingan C/N rasio antara 20-30. Dengan nilai nisbah C/N
kotoran sapi yang rendah dan nilai nisbah C/N enceng gondok yang tinggi
akan menghasilkan nilai nisban C/N yang optimal dapat meningkatkan
hasil biogas dengan kurun waktu yang lebih singkat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut
1. Bagaimana cara pengolahan enceng gondok (Eichornia crassipes)
menjadi biogas dengan menggunakan kotoran sapi sebagai starter?
2. Bagaimana pengaruh penambahan kotoran sapi , pH,serta suhu dalam
pembuatan biogas dari enceng gondok (Eichornia crassipes) sebagai
bahan baku?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui cara pengolahan enceng gondok (Eichornia
crassipes) menjadi biogas dengan menggunakan kotoran sapi sebagai
starter.
2. Untuk mengetahui pengaruh dari penambahan kotoran sapi, pH, dan
suhu dalam pembuatan biogas dari enceng gondok (Eichornia
crassipes) sebagai bahan baku.
D. Manfaat Penelitian
1. Menambah wawasan mahasiswa khususnya mahasiswa teknik kimia
mengenai manfaat dari enceng gondok (Eichornia crassipes) dan cara
pengolahannya sehingga menghasilkan produk sebagai bahan baku
biogas dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, khususnya di
bidang teknik kimia.
2. Dapat memberikan informasi tentang kuntitas dan kualitas enceng
gondok (Eichornia crassipes).
3. Dengan pemanfaatan enceng gondok (Eichornia crassipes) dapat
mengurangi limbah enceng gondok (Eichornia crassipes), juga dapat
memberi nilai ekonomis terhadap enceng gondok (Eichornia
crassipes) jika dijual setelah diolah menjadi biogas.
5
DAFTAR PUSTAKA
Wahyuni, sri. 2017. Biogas: Hemat Energi Pengganti Listrik, BBM, dan Gas
Rumah Tangga. Jakarta: Agromedia.