DOSEN PENGAMPU :
Ir.Caecilia Pujiastuti,MT
KELOMPOK 7 PARALEL D
DISUSUN OLEH :
B. Konveksi
Perpindahan panas konveksi adalah proses transport energi dengan kerja
gabungan dari konduksi panas, penyimpanan energi dan gerakan mencampur.
Perpindahan panas konveksi dapat diklasifikasikan dalam konveksi bebas (free
convection) dan konveksi paksa (forced convection). Bila gerakan mencampur
berlangsung semata-mata sebagai akibat dari perbedaan kerapatan yang disebabkan
gradien temperatur, maka dikatakan sebagai konveksi bebas/alamiah (natural),
sedangkan bila gerakan mencampur disebabkan oleh suatu alat tertentu dari luar
dikatakan sebagai konveksi paksa. Fenomena perpindahan panas konveksi terdiri
dari dua mekanisme yaitu perpindahan energi sebagai akibat dari pergerakan
molekuler acak (difusi) dan energi yang dipindahkan secara makroskopis dari
fluida. Perpindahan konveksi paksa dalam kenyataannya sering dijumpai, karena
dapat meningkatkan efisiensi pemanasan maupun pendinginan satu fluida dengan
fluida yang lain. Mekanisme perpindahan panas di atas pelat datar merupakan
contoh dari sekian banyak bentuk penampang yang sering dijumpai dan sangat luas
aplikasinya, misalnya pada setrika listrik, procesor dan head mesin (Luhulima,
2010).
Gambar 3. Perpindahan Kalor Secara Konveksi
Konveksi adalah peristiwa perpindahan kalor yang disertai dengan
perpindahan partikel-partikel zat. Perpindahan kalor secara konveksi dapat terjadi
pada zat cair dan zat gas. Perpindahan kalor terjadi karena terdapat perbedaan massa
jenis zat. Air merupakan konduktor yang buruk, namun ketika air bagian bawah
dipanaskan ternyata air bagian atas juga ikut terasa panas. Saat air bagian bawah
mendapatkan kalor dari pemanas, partikel air memuai sehingga menjadi lebih
ringan dan bergerak naik dan digantikan dengan partikel air dingin dari bagian atas.
Dengan hal ini, panas air dari bagian bawah berpindah bersama aliran air menuju
bagian atas. Proses ini yang kemudian disebut dengan perpindahan kalor secara
konveksi (Anonim, 2020).
Konveksi adalah model transfer energi antara permukaan benda solid
dengan gas atau liquid yang berdekatan di dalam pergerakan, dan ini melibatkan
kombinasi efek konduksi dan gerakan fluida. Perpindahan panas konveksi
diformulasikan sebagai berikut :
q = h.A.(Tsurface – Tfluid bulk)
Keterangan:
q = laju perpindahan panas. W
h = koefisien perpindahan panas, W/m2oC
A = Luas perpindahan panas, m2
Tsurface = temperature dinding, oC
Tfluid bulk = temeratur sekeliling, oC
Koefisien perpindahan panas bukan merupakan property dari udara, akan
tetapi merupakan parameter eksperimen dimana nilainya tergantung semua variabel
yang mempengaruhi konveksi dan geometri permukaan objek. Nilai koefisien
perpindahan panas dapat ditentukan dengan beberapa analisa dimensional.
ℎ = 𝑞/𝐴.∆𝑇
Koefisien perpindahan panas pada sebuah dinding mewakili kemampuan
penyerapan atau pelepasan energi thermal pada permukaan fluida/solid (Heru,
2017).
C. Radiasi
Prinsip kerja : Air panas di dalam ketel naik ke bagian atas tangki penyimpan.
Air dingin di dalam tangkiutama kemudian turun menuju ke ketel untuk
dipanaskan.Tangki utama dihubungkan ke suplai air dingin oleh katup yang
dikendalikan oleh pelampung. Jikaketinggian air di dalam tangki utama berada di
bawah ketinggian minimum tertentu, maka pelampungakan membuka katup suplai
air. Pipa luapan berfungsi mengalirkan luapan air panas yang dihasilkan kedalam
tangki utama.Gambar konveksi air dalam suplai air panas
Gambar 1.2 sistem suplai air
b) Lemari es
Dan masih banyak pengaplikasian lainnya pada industri seperti untuk heat
treatment, pengkondisian udara dan yang lain lain (Frank, 2002).
b) Industri Radiografi
Bidang radiografi industri merupakan salah satu bidang yang banyak
memanfaatkan zat radioaktif dan sumber radiasi lainnya. Radiografi industri ialah
pemeriksaan strukur dan kualitas bahan dengan metode uji tak rusak yang
menggunakan radiasi. Aplikasi teknologi nuklir dalam bidang industri merupakan
salah satu bentuk pemanfaatan radiasi yang ada pada zat radioaktif atau radioisotop.
Radioisotop dapat diperoleh dari reaktor nuklir yang khusus memproduksi
radioisotop ataupun reaktor riset. Aplikasi teknologi nuklir dalam bidang industri
radiografi hampir mirip dengan pemakaian pesawat sinar-X pada bidang
kedokteran, yaitu untuk melihat keadaan dalam tubuh manusia dengan cara di foto
dengan sinar – X. Sedangkan dalam teknik radiografi industri yang di foto adalah
benda atau obyek yang akan dilihat keadaan bagian dalamnya.
Sumber radiasi dalam teknik radiografi pada umumnya adalah sumber
radiasi sinar-X, sumber radiasi sinar gamma, sumber radiasi neutron. Ketiga sumber
radiasi tersebut digunakan dalam teknik radiografi karena mempunyai daya tembus
yang sangat tinggi dan memiliki sifat-sifat khusus yang diperlukan dalam teknik
radiografi. Prinsip kerja teknik radiografi adalah sebagai berikut: radiasi yang
datang dari arah sumber radiasi diarahkan ke obyek yang akan diperiksa dan dibalik
obyek sudah diletakkan film yang akan merekam hasil pemotretan
radiografi. Setelah melalui proses pencucian film, keadaan dalam obyek tersebut
dapat dilihat (Putri, 2015).
Anonim, 2018, Pengertian dan Contoh Konduksi, Konveksi, Radiasi, diakses pada
16 Februari 2021 http://www.kitapunya.net/2015/07/pengertian-contoh-
konduksi-konveksiradiasi.html
Anonim 2020, Mekanisme Perpindahan Kalor, diakses pada 16 Februari 2021,
https://katapengetahuan.wordpress.com/2019/11/08/mekanisme-
perpindahan-kalor/
Candra, 2015, Perpindahan Panas Radiasi, diakses pada 16 Februari 2021,
https://www.academia.edu/38904008/Perpindahan_Panas_Radiasi
Frank P.Incropera, and David P. DeWitt, 2002, Fundamentals of Heat Transfer,
Fourth Edition, John Wiley and Sons Inc.
Halliday and Resnick. 1960. Fundamentals Of Physics. Amerika : Jhon While &
Sons Inc
Heru, A 2017, “Karakteristik Perpindahan Panas dan Evaluasi Kondisi Udara pada
Sebuah Ruangan Terhadap Efek Perubahan Setting Temperatur AC”,
Naskah Publikasi Teknik Mesin, Vol 1, No 1
Holman, J.P, 1997, Perpindahan Kalor Edisi keenam, Erlangga, Jakarta
McCabe, W, Smith, J.C , dan Harriot, P, 1993, Unit Operation of Chemical
Engineering, McGraw Hill Book Co, United States of Americ
Teknik Energi, Vol. 15, No. 2, Hal. 50-58
Putri F.N.A., 2015, ‘Aplikasi Teknologi Iridiasi Gamma Dan Penyimpanan Belu
Sebagai Upaya Penurunan Bakteri Patogen Padda Seafood: Kaajian
Pustaka’, Jurnal Pangan dan Agroindustri, Vol. 3, No. 2, Hal. 345-352
Rokhimi, I N & Pujayanto 2015, ‘Alat Peraga Pembelajaran Laju Hantaran Kalor
Konduksi’, Jurnal Pendidikan Fisika, vol. 6, No. 1, hh. 270-271
Supu, I, dkk 2016, ‘Pengaruh Suhu Terhadap Perpindahan Panas Pada Material
Yang Berbeda’, Jurnal Dinamika, Vol 07, No 01