Anda di halaman 1dari 11

Soal Pra Praktikum Prestasi Mesin

Turbin
1. Sebutkan tujuan dari praktikum turbin francis!
2. Jelaskan prinsip kerja turbin francis disertai gambar!
3. Sebutkan aplikasi turbin francis dalam kehidupan sehari-hari (min.3) dan disertai
gambar!
4. Buatlah contoh soal dan penyelesaiannya tentang turbin francis!
5. Jelaskan segitiga kecepatan masuk dan keluar turbin francis disertai gambar!

Pompa Setrifugal
1. Apa yang anda ketahui tentang kavitasi? Jelaskan!
2. Uraikan prinsip kerja pompa setrifugal!
3. Jelaskan langkah-langkah pengujian pompa setrifugal!
4. Sebut dan jelaskan aplikasi dari pompa sentrifugal, minimal 5 macam!
5. Jelaskan apa yang dimaksud NPSHr (Net Positive Suction Head required)

Mesin Pendingin
1. Jelaskan prinsip kerja mesin pendingin siklus kompresi uap?
2. Sebut dan jelaskan karakteristik-karakteristik dari refrigeran yang dibutuhkan dalam
mesin pendingin, minimal 5 macam!
3. Sebut dan jelaskan aplikasi dari mesin pendingin, minimal 5 macam!
4. Jelaskan perbedaan daur siklus kompresi uap ideal dan aktual?
Apa yang anda ketahui tentang diagram P-h dan T-s? Gambarkan diagramnya dan
jelaskan!

Turbin
1. Tujuan dari praktikum turbin francis:
Mengetahui cara kerja Turbin Francis
Mengetahui besarnya efisiensi tertinggi turbin
Mengetahui daya efektif maksimum turbin

2. Prinsip kerja turbin francis: aliran air masuk ke turbin dalam arah radial dan keluar
dari turbin dalam arah aksial. Perubahan tekanan fluida yang bekerja terjadi di sudu
pengarah dan sudu geraknya sehingga menghasilkan energi.

Gambar di atas menunjukkan aliran air yang masuk pada runner turbin Francis.

3. Aplikasi turbin francis dalam kehidupan sehari-hari:


a. Pemanfaatan Turbin Francis pada PLTMH

b. Pemanfaatan Turbin Francis pada PLTA

c. Pemanfaatan Turbin Francis pada Pembangkit Listrik Tenaga Arus Laut

4. Contoh soal dan penyelesaiannya dari turbin francis


Sebut dan jelaskan Parameter yang diukur untuk menganalisa Turbin Francis.
a. Pengukuran Torsi : Untuk memberi beban sekaligus mengukur besarnya beban
tersebut pada poros turbin digunakan Torsimeter (dynamometer).
b. Pengukuran Tinggi Tekan (head) : Pengukuran tinggi tekan untuk peralatan
ini terdapat tiga manometer, yaitu untuk mengukur suction head pompa,
discharge head pompa dan turbin inlet head.
c. Pengukuran Debit : Pembacaan untuk mengukur besarnya debit yang mengalir
pada Sistem ini menggunakan "V" notch/ gerbang ''V". Dengan membaca
ketinggian air yang mengalir melalui gerbang dapat dibaca melalui sight
glass. Kemudian dengan menggunakan gambar lampiran dapat kita ketahui
besarnya debit dalam m 3/menit
d. Pengukuran Kecepatan : Untuk mengukur besarnya kecepatan tinggal
menghubungkan tachometer, dengan memasang sensor tachometer di kabel
keluaran.

5. Gambar beriku ini menunjukkan segitiga kecepatan air pada sisi masuk dan keluar
pada turbin francis,

dimana:
D

= diameter luar roda

= jumlah putaran roda per menit

= kecepatan absolut uap memasuki sudu

= kecepatan tangensial roda pada sisi masuk


=

Vr

= kecepatan relatif air terhadap roda pada sisi masuk

Vf

= kecepatan aliran memasuki sudu bergerak

Vw

= kecepatan pusar pada sisi masuk sudu bergerak

= sudut air memasuki roda (disebut juga sudut sudu pengarah)

= sudut air meninggalkan roda

= sudut sudu masuk

= sudut sudu pada sisi keluar

V1, D1, v1, Vr1, Vf1 = besaran yang sama untuk sisi keluar sudu
H

= head total air

Pompa Sentrifugal
1. Kavitasi adalah fenomena perubahan fase uap dari zat cair yang sedang mengalir,
karena tekanannya berkurang hingga di bawah tekanan uap jenuhnya. Penyebabnya
adalah tekanan hisap pompa sentrifugal terlalu rendah sehingga menimbulkan
terbentuknya gelembung. Gelembung ini akan terbawa aliran fluida sampai akhirnya
berada pada daerah yang mempunyai tekanan lebih besar daripada tekanan uap jenuh
cairan. Pada daerah tersebut gelembung tersebut akan pecah dan akan
menyebabkan shock pada dinding di dekatnya. Cairan akan masuk secara tiba-tiba ke
ruangan

yang

terbentuk

akibat

pecahnya

gelembung

uap

tadi

sehingga

mengakibatkan tumbukan.

2. Daya penggerak poros akan memutar impeller dalam rumah pompa, sehingga fluida
kerja akan berputar dan memberikan energi kinetik ke dalam fluida sehingga
menghasilkan gaya sentrifugal pada fluida tersebut. Gaya tersebut kemudian akan
mengalir dari tengah impeller menuju keluar melalui saluran diantara sudu-sudu.
Didalam saluran ini sebagian head kecepatan akan diubah menjadi head tekanan oleh
casing yang berbentuk volute atau dengan menambah difuser disekeliling impeller.
Difuser dan bentuk volute ini berfungsi mengubah gaya sentrifugal fluida menjadi
gaya tekan.
3. langkah langkah pada pengujian pompa sentrifugal
a. Langkah-langkah menghidupkan peralatan :
Sebelum menyambung pada suplai utama putar kontrol kecepatan motor
penuh berlawanan arah jarum jam (i.e kecepatan nol), sekarang sambung
pada power suplai. Periksa pemutus kebocoran bumi dan saklar emergensi,
jika ada kelainan pada pengoperasian, lihat pada spesifikasi sumber listrik.
1. Buka kedua pengatur inlet dan manual delivery.
2. Putar pengatur kecepatan hingga pompa berputar lambat dulu, dan
meningkat seterusnya hingga air bersirkulasi melalui sistem. Ini langkah
pertama setelah pengisian sistem, tunggu 5 menit sampai terjamin
udara tidak tercampur

3. Periksa suara dan getaran dari bagian yang bergerak (bagian sensor torsi),
jika membahayakan matikan dan perbaiki.
4. Periksa semua alat ukur dan displai pembacaan.
5. Kurangi kecepatan motor biarkan air bersirkulasi untuk beberapa menit,
kemudian matikan pompa.

b. Langkah-langkah pengukuran karakteristik pompa


Set katup inlet pada posisi bukaan penuh, pastikan ada air di tangki
1. Set katup manual delivery pada posisi terbuka penuh
2. Hidupkan saklar motor dan jalankan pada kecepatan yang diinginkan,
katakanlah 2000 rpm
3. Catat volt, ampere, head, debit dan torsi
4. Atur katup manual delivery, baca kembali alat ukur setelah perubahan
5. Catat nilai baru ini
6. Ulangi untuk batasan posisi katup 0,75% tertutup penuh
7. Buka katup penuh dan biarkan air bersirkulasi untuk 1 menit
8. Matikan saklar

4. Aplikasi dari pompa sentrifugal


a) Pada industri

minyak bumi, sebagian besar pompa yang

digunakan dalam

fasilitas gathering station, suatu unit pengumpul fluida dari sumur produksi
sebelum diolah dan dipasarkan, ialah pompa bertipe sentrifugal.
b) Pada

industri

perkapalan

pompa

sentrifugal

banyak

digunakan

untuk

memeperlancar proses kerja di kapal.


c) Pompa sentrifugal WARMAN dirancang khusus untuk memompakan lumpur
dan semua larutan cair yang bercampur dengan partikel padat.
d) Pompa Sentrifugal pada PDAM yang digunakan untuk menyalurkan air dari
rumah ke rumah.
e) Pada industri kimia, pompa sentrifugal digunakan untuk mengalirkan larutan larutan kimia.

5. NPSHr adalah nilai NPSH spesifik pompa agar bekerja dengan normal, yang
diberikan oleh pembuat berdasarkan hasil pengetesan.

Mesin Pendingin
1. Sistem kerja mesin refrigerasi dengan siklus kompresi uap adalah memindahkan
kalor dari ruangan tertentu dengan bantuan refrigeran.
Adapun rinciannya dalam siklus kompresi uap ideal adalaah sebagai berikut :
Proses 1-2s

: Refrigeran di tekan hingga mencapai titik superheated vapor


secara isentropik dan adiabatik

Proses 2s-3

: Proses ekspansi dalam tekanan konstan, kalor dibuang

Proses 3-4

: Penurunan tekanan dari refrigeran melalui expansion valve

Proses 4-1

: Kalor berpindah ke dalam refrigeran dalam tekanan konstan

2. a. Tekanan penguapan harus cukup tinggi.


Sebaiknya refrigeran memiliki temperatur pada tekanan yang lebih tinggi,
sehingga dapat dihindari kemungkinan terjadinya vakum pada evaporator dan
turunnya efisiensi volumetrik karena naiknya perbandingan kompresi.
b. Tekanan pengembunan yang tidak terlampau tinggi.
Apabila

tekanan

pengembunannya

terlalu

rendah,

maka

perbandingan

kompresinya menjadi lebih rendah, sehingga penurunan prestasi kondensor dapat


dihindarkan, selain itu dengan tekanan kerja yang lebih rendah, mesin dapat

bekerja lebih aman karena kemungkinan terjadinya kebocoran, kerusakan, ledakan


dan sebagainya menjadi lebih kecil.
c. Kalor laten penguapan harus tinggi.
Refrigeran yang mempunyai kalor laten penguapan yang tinggi lebih
menguntungkan karena untuk kapasitas refrigerasi yang sama, jumlah refrigeran
yang bersirkulasi menjadi lebih kecil.
d. Konduktivitas termal yang tinggi.
Konduktivitas termal sangat penting untuk menentukan karakteristik perpindahan
kalor.
e. Viskositas yang rendah dalam fasa cair maupun fasa gas.
Dengan turunnya tahanan aliran refrigeran dalam pipa, kerugian tekanannya akan
berkurang.

3. a. Refrigerasi Domestik
Refrigerasi domestik biasanya memiliki bentuk yang kecil, yang dayanya
berkisar antara 35W sampai 375 W, seperti lemari es, dispenser yang biasa
dipakai dirumah tangga
b. Refrigerasi Industri/Komersial
Refrigerasi industri atau komersial sebenarnya kedua bidang ini berbeda,
namun bisa disebut dalam satu kategori, maka dari itu untuk membedakannya
biasaya refrigerasi industri lebih besar kapasitasnya dibandingkan refrigerasi
komersial, dan untuk refrigerasi industri memerlukan staf yang ahli dalam
pengoprasiannya.
Contoh industri yang menerapkan refrigerasi diantaranya pabrik susu, pabrik
anggur dan bir, minyak, industri makanan, industri kimia, industri semen, pabrik
karet, industri penyulingan, industri bahan konstruksi bangunan, tekstil, kertas,
industri logam.
c. Refrigerasi Transportasi
Aplikasi sistem refrigerasi yang dalam bidang transportasi sangat diperlukan
seperti pendingin pada kereta api, pesawat terbang, truk pembawa sayuran, baik
untuk jarak yang jauh maupun pengiriman jenis lainnya.

d. Tata Udara
Pengkondisian udara ruangan yang melibatkan pengendalian temperatur
ruangan, kelembaban, pergerakan aliran udara, dan kebersihan udara.
Tata udara dibagi menjadi 2 [dua] jenis yaitu :
1. Tata udara industri
2. Tata udara kenyamanan
e. Tata Udara Industri
Tata udara yang fungsi utamanya untuk keperluan industri, misalnya :
Pengendalian variasi ukuran dari produk
Ukuran bergantung pada pemuaian dan pengerutan akibat naik atau turunnya
temperatur
Pengendalian kadar uap air suatu bahan
Pengendalian laju reaksi kimia dan biokimia
Menciptakan udara yang bersih dan steril pada proses produksi yaitu dengan
cara menyaring udara masuk ke ruangan

4. a. Siklus Refrigerasi Kompresi Uap Ideal


Di sini refrigeran dalam kondisi uap jenuh masuk ke kompresor dan keluar
sebagai uap panas lanjut. Refrigeran kemudian masuk ke kondenser untuk
melepas kalor sehingga terjadi kondensasi sampai ke kondisi cairan jenuh. Keluar
kondenser refrigeran masuk ke katup ekspansi untuk menjalani proses pencekikan
(throttling) sehingga mengalami penurunan tekanan dan berubah menjadi
campuran jenuh. Proses terakhir ini bisa juga diganti dengan sebuah turbin
isentropis untuk menaikkan kapasitas pendinginan dan menurunkan kerja input
(dengan kompensasi kompleksnya sistem). Selanjutnya refrigeran masuk ke
evaporator untuk menyerap kalor sehingga terjadi proses evaporasi dan siap untuk
dilakukan langkah kompresi berikutnya.
Persamaan energi untuk komponen-komponen refrigerator bisa dituliskan
sebagai berikut:
q w he hi

dimana diasumsikan perubahan energi kinetik dan potensial bisa diabaikan.

Dari notasi-notasi pada gambar di atas maka COPs dapat dituliskan sebagai
berikut:
COPR

qL
h h4
1
wnet,in h2 h1

COPHP

h h3
qH
2
wnet,in h2 h1

di mana h1 hg @p1 dan h3 hf @p3 .

b. Siklus Refrigerasi Kompresi Uap Aktual


Pada kenyataannya refrigerator atau heat pump akan bekerja dengan suatu
proses yang menyimpang dari siklus idealnya akibat ireversibilitas dalam tiap
komponennya. Ireversibilitas ini pada umumnya disebabkan oleh gesekan fluida
dan perpindahan kalor dari atau ke lingkungan sekitar. Siklus refrigerasi kompresi
uap aktual dapat digambarkan secara skematis seperti gambar di bawah.
Hal-hal yang terjadi dalam siklus aktual:
1. Refrigeran sudah dalam kondisi uap panas lanjut sebelum masuk ke
kompresor.
2. Akibat cukup panjangnya pipa penghubung kompresor-evaporator akan
mengakibatkan rugi tekanan. Rugi tekanan yang disertai peningkatan volume
spesifik dari refrigeran membutuhkan power input yang lebih besar.
3. Dalam proses kompresi ada rugi gesekan dan perpindahan kalor yang akan
meningkatkan entropi (1-2) atau menurunkan entropi (1-2') dari refrigeran
tergantung kepada arah perpindahan kalornya.
Proses (1-2') lebih disukai karena volume spesifiknya turun sehingga power
input bisa lebih kecil. Hal ini bisa dilakukan apabila dilakukan pendinginan
dalam langkah kompresi.
4. Di dalam kondenser akan terjadi juga rugi tekanan.
5. Refrigeran dalam kondisi cairan terkompresi ketika masuk dalam katup
ekspansi.

c. Siklus P-h dan T-s siklus kompresi uap ideal dan aktual
Diagram P-h adalah diagram antara Tekanan dengan entalpi sedangkan
diagram T-s adalah diagram yang menggabarkan hubungan antara temperatur
dengan entropi.

Siklus refrigerasi kompresi uap ideal dapat digambarkan dalam diagram T-s
dan P-h seperti gambar di atas-kanan. Proses-proses yang terjadi adalah,
1-2

: Kompresi isentropis dalam kompresor

2-3

: Pembuangan kalor secara isobaris dalam kondenser

3-4

: Throttling dalam katup ekspansi atau tabung kapiler

4-1

: Penyerapan kalor secara isobaris dalam evaporator

Anda mungkin juga menyukai