Anda di halaman 1dari 11

MODIFIKASI SIKLUS BRAYTON

(INTERCOOLER, REHEATER)
INTERCOOLER
Ruang bakar T
5

4
5
Px
6
K2 K1 T
2
4
2
6
3 1 3 1

Inter cooler T-S DIAGRAM

DIAGRAM BLOK TURBIN GAS DENGAN INTERCOOLER


wT  c P T5  T6 
q  c P T5  T4 
wC  c P T4  T3   c P T2  T1 

wnetto  wT  wC
w
 t  netto

q
Untuk efisiensi maksimum, kerja w netto harus maksimum,
kerja kompresor wc minimum. Anggap tekanan antara px

wC
 T2  T1  T4  T3
cP
wC T2 T4
 T1 (  1)  T3 (  1)
cP T1 T3
k 1
a
T2  Px  1  Px 
     
T1  P1   P1 
k 1
a
T4  P3  1  P3 
     
T3  Px   Px 
wC   Px 
a
   P3 
a

 T1    1  T3    1
cP  P1    Px  

a, T1,T3,cp,p1, p2 konstan, maka untuk kerja minimum

dwc
0
dp x

a 1
ap x  a 1
 ap x p2 p x 0
a a
a
p1

px  p1 p2
REHEATER
T
Ruang bakar Ruang bakar
3 5

6
2 4
3 4 5 px
2

K T1
T2
1

S
6
T-S DIAGRAM
1

DIAGRAM BLOK TURBIN GAS DENGAN REATER

Perhatikan T-S diagram : wC  c P T2  T1 


wT  c P (T3  T4 )  c P (T5  T6 )

wnetto  wT  wC q  c P T3  T2 
wnetto
t 
q
Ratio tekanan optimal untuk pemanasan kembali (Reheater)

wT
 T3  T4  T5  T6
cp
wT  T4   T6 
 T3 1    T5 1  
cp  T3   T5 
 k 1
  k 1

wT   px  k
  p1  
k
 T3 1     T5 1   
cp   p2     px  
   

Cp, p1, p2, T3=T5, (k-1)/k = a konstan


wT berbanding lurus dengan :
k 1 k 1
 px  k  p1  k
1     1   
 p2   px 
a 1
 p1 
a 1  p x   p1 
dwT  px      
 0   a   a  Atau  p2   p x 
dp x  p2   px 

p  p1 . p2 
2
x px  p1 . p2
Blok Diagram Turbin Gas Dengan dua tinggkat kompresor
menggunakan intercooler, dua tingkat ekspansi turbin
menggunakan reheater, dan Regenerator
Gas memasuki kompresor tingkat
I dan dikompresikan secara
isentropik sampai tekanan P2,
selanjutnya didinginkan pada
proses tekanan konstan dalam
intercooler untuk selanjutnya
dikompresikan pada kompresor
tingkat II secara isentropik
sampai pada tekanan P4.
T – S Diagram siklus Brayton
modifikasi

Pada kondisi 4 gas masuk ke regenerator dan dipanaskan pada


tekanan konstan sampai temperatur T5. Secara idial T5 = T9.
Proses pemasukan panas primer terjadi pada proses 5 ke 6.
Selanjutnya gas masuk ke ekspansi turbin I dan diekspansikan
dari kondisi 6 ke kondisi 7.
selanjutnya dipanaskan kembali pada reheater secara tekanan
konstan sampai kondisi 8. dan masuk ke turbin ekspansi II
berekspansi sampai kondisi 9. Gas keluar dari turbin lalu mengalir
masuk ke regenerator dan didinginkan pada tekanan konstan
sampai kondisi 10. Siklus dilengkapi dengan pendinginan gas
menuju ke keadaan awal.
Untuk Power Plant, intercooling dan reheater selalu
digabungkan dengan Regenerator
TUGAS:
1. Jelaskan tentang siklus Brayton
2. Berikan contoh penggunaan siklus Bryton dilengkapi dengan
penjelasan, gambar dan video bila diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai