Anda di halaman 1dari 9

PARAMETER PENTING DALAM

PERANCANGAN IMPELLER DAN VOLUTE


POMPA SENTRIFUGAL/RADIAL

DIBUAT OLEH :

MUHAMMAD ARIF KURNIAWAN

NIM : 17183053

DOSEN PENGAJAR :

AGUS DARMAWAN

FAKULTAS TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS NUSAPUTRA

SUKABUMI JAWA BARAT

2019
PARAMETER PENTING DALAM PERANCANGAN IMPELLER DAN VOLUTE
POMPA SENTRIFUGAL

abstrak

Pump is a machine that can be used to transporting of fluids from a low pressure to the high pressure. One of
the kinds of pump is the centrifugal pump. The centrifugal pump is widely used to any purposes in
any company. PDAM Tirta Siak is a company that produces clean water for people. PDAM in their
distribution operation uses centrifugal pump. That centrifugal pump has some important component that
is named as impeller.The impeller is a component of centrifugal pump that has most influence performance
of centrifugal pumpsuch as the head. Design of impeller and volute of centrifugal pump is for handling a
different fluid.Peat water has a different viscosity value to clean water. The viscosity cause a slip factor
phenomenon. The slip factor decreases absolute velocity in tangential component, therefore this phenomena
caused fluid out the pump with larger angle. Based on it, in this research we want to design the impeller that
can handling peat water with viscosity as the center point.

Keywords : Impeller, (β), Slip factor, Viscosity, Head, Volute.

1. Pendahuluan
Pompa adalah mesin yang digunakan untuk impeller pompa sentrifugal tersebut dengan fluida
memindahkan fluida dari suatu tempat ke tempat kerja air gambut, yang mana air gambut memiliki
yang lain melalui suatu media perpipaan dengan sifat fisik dan kimia yang berbeda dengan air.
cara menambahkan energi pada fluida yang Untuk merancang impeller pompa sentrifugal
dipindahkan dan berlangsung secara terus menerus. dengan fluida yang berbeda telah banyak dilakukan
Pompa beroperasi dengan prinsip membuat penelitian seperti oli, darah, urin dan fluida-fluida
perbedaan tekanan antara bagian masuk (suction) lain tetapi yang menarik ialah belum ada yang
dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata merancang untuk fluida kerja air gambut.
lain, pompa berfungsi mengubah tenaga mekanis Parameter yang berpengaruh pada fluida dalam hal
dari suatu sumber penggerak menjadi energi kinetis merancang impeller sangat banyak, seperti
(kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk temperatur, viskositas, kandungan kimia
mengalirkan cairan dan mengatasi hambatan yang didalamnya dan lain lain [2]. Dalam hal ini
ada disepanjang pengaliran [1]. perhatian dititik pusatkan pada pengaruh viskositas
Salah satu jenis pompa adalah pompa dari fluida kerja pompa tersebut.
sentrifugal yang prinsip kerjanya mengubah energi Pompa sentrifugal yang dirancang untuk air,
kinetis (kecepatan) fluida menjadi energi potensial jika digunakan untuk fluida kerja yang berbeda,
(dinamis) melalui suatu impeller yang berputar head pompa sentrifugal akan mengalami penurunan
didalam volute. Impeller tersebut merupakan atau peningkatan. Karena, viskositas yang lebih
komponen dari pompa sentrifugal yang berfungsi tinggi dapat menurunkan head pompa, hal ini
untuk merubah energi mekanis dari pompa menjadi dikarenakan semakin besar nilai viskositas suatu
energi kinetis pada fluida yang dipompakan secara fluida maka gaya gesek yang dibutuhkan oleh
terus menerus, sehingga cairan pada sisi isap secara fluida tersebut untuk mengalir dalam suatu laluan
terus menerus akan masuk mengisi kekosongan semakin besar sehingga menyebabkan kecepatan
akibat perpindahan fluida yang masuk sebelumnya, alirannya menjadi berkurang akibat hambatan
sehingga impeller tersebut merupakan komponen gesekan tersebut dan begitu juga sebaliknya jika
yang paling penting pada pompa dalam hal viskositas fluida tersebut lebih rendah [3].
pemompaan fluida dari bagian isap menuju bagian Untuk mengatasi fluida dengan melihat dari sisi
tekan. viskositas adalah dengan memperhitungkan slip
PDAM Tirta Siak dalam pengerjaan factor [4]. Slip factor merupakan parameter penting
pemompaan air, menggunakan pompa sentrifugal dalam perancangan impeller pompa sentrifugal.
EBARA tipe 100 x 80 FSJA dengan bentuk Viskositas menyebabkan timbulnya slip factor, slip
konstruksi dari impeller yaitu closed impeller. factor mengakibatkan turunnya kecepatan absolut
Dalam hal ini, akan dilakukan perancangan dalam komponen tangensial, hal ini menyebabkan

1
fluida meninggalkan impeller dengan sudut yang
lebih kecil daripada sudut keluaran impeller [5].
jika fluida meninggalkan impeller dengan sudut
yang lebih kecil maka head pompa akan menurun.
Berdasarkan hal ini, maka dalam perancangan
impeller dimana terdapat pengaruh slip factor,
dibutuhkan sudut keluaran impeller yang lebih
besar. Slip factor dapat dicari dengan menggunakan
dua pendekatan, yang pertama adalah dari segitiga
kecepatan pada impeller outlet dan yang kedua
adalah dengan impeller theoretical head of 3D
turbulent viscous fluid. Faktor tersebut secara Gambar 1 Sistem Pemompaan
signifikan juga tergantung pada seberapa besar
flow rate fluida kerjanya. Dalam hal ini akan Keterangan (satuan dalam meter)
menggunakan cara dengan menggunakan segitiga A = Tangki penyimpanan Air
kecepatan [6]. B = Pompa Sentrifugal
C = Titik pemompaan air
Berdasarkan tinjauan diatas, maka akan
dilakukan perancangan ulang impeller pompa 2.1.1.1. Head Statis
EBARA tipe 100 x 80 FSJA dengan adanya Direncanakan head statis (Hs) adalah 40 m
pengaruh dari viskositas fluida yang akan
dipompakan, dalam hal ini adalah air gambut yang 2.1.1.2. Perhitungan Head Loses Pipa Hisap dan
memiliki viskositas yang berbeda dengan air. Pipa Tekan
Viskositas air gambut itu sendiri didapatkan
melalui proses pengujian di Lab Kimia. Jika a. Head kerugian pada pipa hisap (Hi)
merancang impeller pompa, maka harus merancang 1. Head kerugian gesek pada pipa (Hf)
volute nya juga sehingga dalam perancangan ini Adapun data parameter untuk menghitung
volute atau rumah pompa sentrifugal juga harus kerugian pada pipa hisap diberikan pada tabel.
dirancang [7]. Setelah merancang impeller pompa
sentrifugal tersebut, hasilnya akan mendapatkan Tabel 1 Data Pipa Hisap
dimensi-dimensi impeller dan menganalisa
seberapa besar head yang dihasilkan akibat No ITEM ANGKA SATUAN
perubahan viskositas itu. 1. Panjang Pipa 40 M
2. Gate Valve 1 Unit
2. Metode
ditentukan head loses yang terjadi di sepanjang
Tahapan perancangan pompa sentrifugal dengan pipa hisap dengan menggunakan persamaan 1[6].
fluida kerja air gambut ini adalah dalam hal l V2
merancang impeller dan volute nya. Perancangan Hf  f . .
pompa sentrifugal ini memiliki pompa acuan yaitu d 2. g (1)
pompa sentrifugal EBARA 100x80 FSJA yang Untuk mendapatkan harga f didapat dari
terdapat pada PDAM Tirta Siak. Pertama-tama diagram Moody yang ditunjukkan pada gambar 1.
yang dilakukan pada perancangan ini ialah Maka data yang diperlukan sebelumnya ialah
menentukan spesifikasi pompa sentrifugal tersebut, bilangan Reynolds dengan persamaan 2 [6].
adapun spesifikasi yang ditentukan adalah V .d
kapasitas pompa (Q), Head (H), putaran (n), Daya Re 
motor penggerak (P) dan efisiensi. v (2)
2. Head loses saat memasuki pipa (Hm)
2.1. Penetapan Spesifikasi Pompa Air Bersih dan Untuk menghitung (Hm) digunakan persamaan 3
Air Gambut [6]
V2
2.1.1. Head Hm = r .
Head adalah suatu kerugian-kerugian yang 2. g (3)
terjadi pada bagian-bagian pompa karena adanya 3. Head loses akibat adanya gate valve (Hg)
fluida yang mengalir. Untuk perencanaan suatu Untuk menghitung Hg digunakan persamaan 4 [6].
pompa maka perlu diperhitungkan kerugian-
kerugian (head) pada setiap bagian-bagian pompa. V2
Hg = g . . ng
Adapun sistem pemompaan yang direncanakan 2. g
penulis dapat dilihat pada Gambar 1. (4)

2
b. Head kerugian pada pipa tekan (Ho) 1000. N Q
nsf =
Adapun parameter untuk menghitung head 60.( g .( H 3/4 )) (10)
kerugian pada pipa tekan di berikan pada Tabel 2.
2.1.1.5. Efisiensi Operasional Pompa
Tabel 2 Data Pipa Tekan
No Item Angka Satuan Direncanakan efisiensi operasional pompa adalah
1. Panjang pipa 60 meter sebagai berikut [6]
2. Check Valve 1 Unit a. Efisiensi hidrolik ηh
Efisiensi hidrolik ηh = 0,75-0,85
1. Head kerugian gesek pada pipa (Hf) Direncanakan dengan nilai 0,85
Untuk menghitung Hf digunakan persamaan 1. b. Efisiensi mekanik ηm
2. Head kerugian akibat check valve (He) Efisiensi mekanik ηm = 0,9 – 0,95
Untuk menghitung He digunakan persamaan 5 [6]. Direncanakan dengan nilai 0,95
V2 c. Efisiensi Volumetris ηv
He = c . . ne Efisiensi volumetris ηh = 0,94 – 0,995
2. g (5) Direncanakan dengan nilai 0,94
3. Head losses akibat kecepatan keluar (Hk) Maka efisiensi operasional pompa dapat dicari
Untuk menghitung Hk digunakan persamaan 6 [6]. dengan pesamaan 11. Maka efisiensi operasional
pompa adalah [2].
V2 ηt = ηh x ηm x ηv (11)
Hk =
2. g (6)
2.1.1.6. Pemilihan Daya Motor Penggerak
Setelah dilakukan perhitungan pada head
loses pipa tekan dan pipa hisap serta nilai untuk Besarnya daya yang dibutuhkan pompa untuk
head statis yang telah direncanakan, maka menghasilkan head dan kapasitas yang telah
selanjutnya menghitung head total pompa. ditentukan dapat menggunakan persamaan 12 [1].
 air . Q . H
Ht = Hs + Hl psh = (12)
75. n
2.1.1.3. Putaran Motor
2.2. Perhitungan Dimensi Utama Air Bersih dan
Pompa direncanakan dikopel langsung Air Gambut
dengan motor listrik, sehingga putaran dari motor
listrik sama dengan putaran impeller pompa Dalam menghitung dimensi utamanya
sentrifugal yang akan dirancang. Putaran motor tersebut, parameter-parameter yang dibutuhkan
dapat dicari dengan menggunakan persamaan 7 [8] adalah spesifikasi pompa sentrifugal yang telah
berikut: ditentukan sebelumnya. Gambar 2 merupakan
120. f bentuk dari impeller yang akan dirancang, dimana
n= (rpm) (7) terdapat keterangan yang menyatakan setiap
p lambang pada dimensinya .

2.1.1.4. Kecepatan Spesifik Pompa

a. Kecepatan spesifik kinematik (nsq)


Untuk menghitung nsq dapat digunakan persamaan
8 [1].
N Q
nsq =
H 3/ 4 (8)
b. Kecepatan spesifik dinamik (nsp)
Untuk menghitung nsp dapat digunakan persamaan
9 [2].
 .Q
nsp = N Gambar 2 Dimensi Impeller [8]
75.( H ) 3/2
(9)
c. Bilangan bentuk (nsf)
Untuk menghitung nsp dapat digunakan persamaan
10 [2].

3
2.2.1. Diameter Poros (ds)

Berikut merupakan tahapan perancangan


poros dengan mengikuti metodologi perancangan
poros

2.2.1.1. Daya Rencana (Pd)

Pd dapat dicari dengan menggunakan persamaan 13


[1].
Pd = fc . P (13)

2.2.1.2. Torsi (T)


Pd
T = 9,74.105 .
n (14) Gambar 3 Kcm VS nsq [8]
2.2.1.3. Diameter Poros (ds)
Sehingga kecepatan meridional fluida masuk sudu
Dalam menghitung diameter poros pompa, (Cm1) dapat ditentukan dengan persamaan 17 [2].
perlu adanya tegangan geser yang diizinkan,
dimana tegangan geser yang diizinkan dapat
Cm1 = Kcm1 2. g . H (17)
ditentukan dengan menggunakan persamaan 15
berikut [1].
Kemudian, menghitung kecepatan aksial masuk
τb
τa = (Co) untuk pompa dengan single curvature dengan
S fc1 . S fc 2 menggunakan persamaan 18 berikut [1].
(15)
Maka diameter poros dapat dicari dengan Co = 0,95 . Cm1 (18)
menggunakan persamaan 16 [2].
5,1 2.2.3. Sudut Sisi Masuk Impeller
ds = 3 . Kt . Cb . T (16)
τa 2.2.3.1. Kecepatan Tangensial Sisi Masuk (U1)

2.2.2. Diameter Sisi Masuk Impeller U1 dapat dihitung menggunakan persamaan 19


[1,2].
Fluida yang telah keluar impeller,
mempunyai tekanan yang lebih tinggi daripada  . d1 . N
U1 =
fluida yang masih ada di sisi masuk impeller, 60 (19)
karena harus ada celah antara impeller yang sedang
berputar dengan casing yang diam, sebagian air 2.2.3.2. Lebar Laluan Sisi Masuk (b1)
yang telah dikeluarkan dari impeller akan kembali
(bocor) kearah sisi masuk. Oleh karena itu untuk Lebar laluan sisi masuk impeller dapat dihitung
memperoleh kapasitas air yang dikeluarkan menggunakan persamaan 20 [2].
impeller seharusnya lebih besar dari kapasitas
pompa. Jumlah aliran total melalui impeller adalah Q'
jumlah kebocoran ditambah jumlah aliran yang b1 =
direncanakan dikeluarkan pompa. Telah  . d1 . Cm1 .ò (20)
direncanakan dari awal bahwa efisiensi
volumetriknya sebesar 94%. Maka laju aliran
volumenya dapat ditentukan dengan persamaan 16 2.2.3.3. Sudut Masuk Impeller (β1)
[2].
Sudut masuk impeller dapat ditentukan
Q
Q’ = dengan persamaan 21 [2].
nv (16)
Cm1
tan β1 =
U1 (21)

4
2.2.3.4. Kecepatan Relatif Sisi Masuk (W1) diubah-ubah. Dari hasil iterasi tersebut akan
diperoleh harga r1/r2, Cp, u2, r2 yang baru, sampai
Kecepatan relative sisi masuk impeller didapat kecocokan dari hasil perhitungan dengan
dapat ditentukan dengan persamaan 22[8]. asumsi yang diambil.

Cm1 koreksi jumlah sudunya dengan persamaan 28 [8].


W1 =
Sin 1 (22)
z = 6,5
d 2  d1 
Sin
 1   2 
2.2.4. Sudut Keluaran Impeller (β2)
d 2  d1  2 (28)
Sebenarnya perancang memiliki kebebasan
penuh dalam menentukan besar sudut keluar ini.
2.2.4.1. Lebar Laluan Sisi Keluar Impeller (b2)
Namun pada aplikasinya, pemilihan sudut ini
seringkali didasari dari pengalaman si perancang.
Sudut keluar ini sangat mempengaruhi kondisi head Lebar laluan sisi keluar impeller dapat dihitung
total dan efisiensi total pompa, sehingga jika si dengan persamaan 29 [2].
perancang sudah memiliki pengalaman dalam
menentukan kesesuaian antara sudut keluar dengan Q'
b2 =
parameter-parameter yang lain yang akan  . d 2 . Cm 2 .ò (29)
menghasilkan pompa dengan efesiensi yang baik
yang tentunya akan memberikan perbedaan hasil
2.2.4.2. Kecepatan Tangensial Impeller (Cu2)
dengan perancang yang belum memiliki
pengalaman sebelumnya dalam merancang. Komponen kecepatan sisi keluaran
Pemilihan sudut keluar yang tepat juga akan impeller dapat dicari dengan persamaan 30 berikut
mengurangi ongkos produksi pompa yang akan [8].
dibuat. Pengambilan asumsi sudut keluar ini akan Cm 2
mempengaruhi tingkat keoptimalan prestasi Cu2 = U 2 
pompa.Asumsi sudut keluar 35o. tan  2 (30)

Koreksi pfleiderer untuk jumlah sudu terbatas Head Ideal Pompa dihitung dengan persamaan 31
dihitung dengan persamaan 23 [2] [2, 8].
(U 2 . Cu 2 )  (U1 . Cu1 )
2 1 Hth=
g
(31)
Cp = 2 . .
z 1   r1 / r2 2
(23) 3. Hasil

Dimana : 3.1 Spesifikasi Pompa


o
= (1 ~ 1,2) . (1 + sin ) . (r1/r2) (24) Pada Gambar 3 dapat dilihat hasil dari
perhitungan penulis untuk data spesifikasi, dimana
2 1 data spesifikasi tersebut berguna sebagai parameter
Cp = 2 . .
z 1   r1 / r2 2 yang penting untuk menghitung dimensi impeller
(25) pompa sentrifugal tersebut agar dapat bekerja
sesuai dengan spesifikasi yang telah di hitung.
kecepatan keliling u2 dapat dihitung dengan
Tabel 3 Spesifikasi Pompa
persamaan 26 [2]
EBARA Air Air
Cm 2  C 
2
( ) Bersih Gambut
u2= √  m2  (26)
2.tan  2  2.tan 2  kapasitas 0,04 0,04 0,04
m3/s m3/s m3/s
Diameter keluar impeller (d2) Head total 60 m 62,8 m 61,609
m
60.U 2 Putaran 2950 2940 2950
d2 = rpm rpm rpm
 .N (27) Daya 37 kW 39,36 35,26
Motor kW kW
Untuk mendapatkan hasil yang mendekati Penggerak
dengan hasil yang diinginkan maka akan dilakukan Efisiensi 0,76 0,76 0,76
interpolasi dengan asumsi-asumsi lain yang
dipertahankan konstan, hanya nilai r1/r2 yang 3.2 Dimensi Utama Impeller

5
Dari data spesifikasi diatas dapat dihitung 1,191 m lebih rendah dibandingkan dengan pompa
dimensi utama impeller seperti yang telah di rancangan untuk air bersih.
tunjukkan pada Tabel 4 yang berisi dimensi utama Perbedaan nilai ini dipengaruh oleh viskositas,
impeller tersebut. dari hasil pengujian dapat dilihat bahwa air gambut
memiliki nilai viskositas kinematik yang lebih
Tabel 4 Dimensi Utama Impeller
rendah dari pada air, dimana viskositas kinematik
ini nantinya akan digunakan untuk menghitung
EBARA Air Air
bilangan Reynold aliran dalam pipa tersebut.
Bersih Gambut
Semakin tinggi bilangan Reynoldnya maka faktor
Diameter 32 mm 32 mm 32 mm
gesekannya akan semakin rendah, jika factor
Poros
gesekannya semakin rendah maka head total untuk
Diameter 100 mm 108,19 107,76
spesifikasi yang dihasilkan akan semakin rendah
Eye mm mm
pula. Air gambut pada hal ini memiliki viskositas
Diameter 254 mm 208 204 mm yang lebih rendah daripada air bersih, sehingga
Impeller mm head total untuk spesifikasinya akan semakin turun.
3.3 Perbandingan Pompa Sentrifugal Air Berdasarkan hal tersebut berarti dapat dikatakan
Gambut dan Air Bersih semakin tinggi nilai viskositasnya maka head yang
dibutuhkan akan semakin tinggi pula terbukti pada
Tabel 5 berisi perbandingan peforma pompa nilai head total untuk air bersih yang tetinggi. Hal
sentrifugal untuk air bersih dan air gambut, dimana tersebut juga membuktikan bahwa semakin tinggi
hasil tersebut akan dibandingkan untuk melihat viskositas suatu fluida yang mengalir didalam suatu
perbedaan dimensi keduanya yang akan dibahas laluan, dalam hal ini adalah pipa, maka gaya gesek
pada pembahasan. antara fluida dengan permukaan dalam pipa
tersebut semakin besar sehingga dibutuhkan head
Tabel 5 Pompa Sentrifugal Air Gambut dan Air yang lebih tinggi lagi.
Bersih Pada hasil spesifikasi untuk daya, dapat dilihat
bahwa daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan
Air Bersih Air Gambut head yang tertinggi memiliki nilai yang tertinggi
β1 19,624o 19,453o juga, hubungan tersebut dapat dilihat pada
Co 5,2118 m/s 5,1624 m/s metodologi penelitan pada perhitungan daya.
Cm1 5,4861 m/s 5,43416 m/s Semakin tinggi head yang dibutuhkan untuk
C2 20,614 m/s 20,8223 m/s memompakan suatu fluida maka semakin besar
Cm2 4,1242 m/s 4,0852 m/s pula daya yang dibutuhkan untuk mengantarkan
β2 35o 35o fluida tersebut sesuai dengan head nya.
Z 8 9 Pada data spesifikasi untuk efisiensi, pertama
b1 29,062 mm 29,34 mm kali menentukan efisiensi hidrolik, efisiensi
b2 17,58 mm 18,084 mm volumetrik dan efisiensi mekanik dengan nilai
tertinggi pada setiap rentang izinnya. Hasil yang
H 66,235 m 65,27 m didapatkan secara kebetulan memiliki nilai yang
sama dengan efisiensi dari pompa acuan. Nilai
efisiensi dari pompa acuan ini diambil dari
4. Pembahasan technical book pompa tersebut yang telah
dilampirkan.
4.1. Spesifikasi Pompa
4.2. Dimensi Utama Impeller
Hasil yang disajikan diatas, yaitu pertama
hasil dari perhitungan spesifikasi pompa. Pada tabel Pada hasil perhitungan dimensi utama
1 disajikan perbandingan spesifikasi pompa hasil impeller hasil perhitungan dengan dimensi pompa
perhitungan tehadap pompa acuan. Pada kapasitas acuan (lampiran) memiliki nilai yang sama pada
atau debit memiliki nilai yang sama, dikarenakan diameter poros dan diameter Eye impeller, tetapi
kapasitas tersebut merupakan parameter yang terdapat perbedaan sekitar 50 mm pada diameter
ditentukan. Direncanakan bahwa kapasitas pompa impeller itu sendiri.
rancangan ini sama dengan kapasitas pompa acuan. Dimensi eye impeller hasil perhitungan
Pada spesifikasi bagian head terdapat dipengaruhi oleh banyak hal yaitu, kapasitas pompa
perbedaan nilai antara ketiganya. Pada pompa dan koefisien kecepatan meridional masuk (kcm1)
acuan head nya adalah 60 m sedangkan pada air yang mempengaruhi nilai kecepatan meridionalnya
bersih hasil perhitungan mempunyai nilai 62,8 m, (Cm1). Kapasitas pompa didapat dari hasil bagi
2,8 m lebih tinggi dibandingkan pompa acuan dan antara kapasitas yang telah direncanakan dengan
untuk air gambut memiliki nilai 61,609 m, 1,609 m efisiensi yang telah direncanakan juga. Kapasitas
lebih tinggi dibandingkan head pompa acuan tetapi ini didapat karena mempertimbangkan bahwa tidak

6
semua fluida yang masuk ke mata impeller dapat yang ingin dirancang dan membuat sudut nya sama,
terpompakan seluruhnya tetapi ada juga sebagian yaitu 35o. Kemudian setelah menentukan sudut
yang kembali, fenomena tersebut biasa disebut keluaran, kemudian mengasumsikan perbandingan
dengan kebocoran, kebocorannya direncanakan r2/r1 adalah 0,5 yang nantinya akan diiterasi lagi
yaitu sebesar 5% maka efisiensi volumetrik yang seperti dapat dilihat pada perhitungan di
ditentukan sebesar 95%. Maka didapatlah kapasitas metodologi. Diameter impeller tersebut juga
sebenarnya sebesar 0,0426 m3/s yang memiliki nilai dipengaruhi oleh kecepatan sudu (U2) dimana
0,0026 m3/s lebih besar dibandingkan kapasitas semakin besar kecepatan sudu tersebut maka
yang telah direncanakan. semakin besar diameter impeller yang diperlukan.
Dari nilai kapasitas tersebut maka dapat dicari Perbedaan yang terjadi pada diameter impeller
diameter eye impeller tersebut dengan prinsip keduanya dikarenakan oleh kecepatan meridional
kontinuitas, yaitu Q = V .A . Setelah debit masing masingnya berbeda, hal itu disebabkan oleh
diketahui, kecepatan yang belum diketahui, densitasnya yang berpengaruh kepada koefisien
kecepatan pada sisi masuk merupakan kecepatan kecepatan meridional keluar impeller pompa
meridional dikarenakan komponen tangensial dari tersebut. Kecepatan meridional pada air gambut
kecepatan masuk adalah nol. Nilai nol dari lebih rendah daripada air bersih diakibatkan oleh
komponen tangensial tersebut diambil mengingat densitas air yang lebih besar dibandingkan air
karena mengasumsikan fluida yang masuk pada gambut.
mata impeller pada 90o , sehingga jika fluida masuk
dengan sudut 90o dapat dilihat pada gambar segitiga 4.3. Perbandingan Pompa sentrifugal Air Gambut
kecepatannya, komponen tangensialnya menjadi dan Air Bersih
tidak ada atau bisa dikatakan komponen
tangensialnya adalah dalam bentuk radial atau juga Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari
bisa dikatakan komponen tangensialnya adalah nol. nilai head dari hasil rancangan yang dilakukan,
Sebelum mencari kecepatan masuk fluida kemudian yang menarik pada perancangan pompa
terlebih dahulu dicari kecepatan meridionalnya ini merupakan fluida kerjanya yang adalah air
yang dipengaruhi oleh koefisien kecepatan gambut. Penelitian ini dititik pusatkan pada
meridional tadi, kecepatan meridional itu sendiri viskositas dari fluida air gambut tersebut.
didapat melalui grafik yang terdapat pada Berdasarkan penelitian oleh Wen Guang Li, slip
metodologi, parameter yang harus diketahui factor merupakan fenomena yang harus
merupakan kecepatan spesifiknya. Kemudian, dimasukkan ketika menangani fluida jika kita
setelah didaapatkan kecepatan meridional maka melihat dari segi viskositasnya [7].
direncanakan kecepatan masuk tersebut, 5% lebih Tabel 5 diatas telah menyajikan nilai head
rendah nilainya dari kecepatan meridional, hal ini yang dibutuhkan oleh pompa dengan memasukkan
dilakukan berdasarkan perhitungan Vini Citra [2]. fenomena slip factor tersebut. Perhitungan dapat
Kemudian setelah didapatkan semua parameter dilihat pada metodologi. Slip factor ini dipengaruhi
yang diperlukan untuk mencari diameter, maka eye oleh jumlah sudu, sudut keluaran impeller. Semakin
diameter tersebut didapatkan. banyak jumlah sudu impellernya, berdasarkan
Perbedaan nilai eye diameter antara air persamaan untuk mencari slip factor maka semakin
gambut dengan air bersih tersebut dipengaruhi oleh besar pula slip factor nya. Jumlah sudu didalam
perbedaan nilai densitas atau massa jenis fluida perhitungan ini merupakan hasi pengecekan
yang dipompakan, massa jenis fluida tersebut kembali seperti bisa dilihat pada bagian
mempengaruhi nilai dari kecepatan spesifik pompa metodologi. Jumlah sudu yang didapat untuk air
tersebut dan mengubah nilai koefisien kecepatan bersih adalah 8 buah sudu sedangkan untuk air
meridionalnya. gambut adalah 9 buah sudu. Jumlah sudu ini tidak
Untuk nilai dari diameter impeller, impeller divariasikan lagi karena berdasarkan penelitian
pompa acuan memiliki nilai 254 mm, air bersih sebelumnya yang telah banyak dilakukan, semakin
memiliki nilai 208 mm dan air gambut memiliki sedikit jumlah sudu impeller maka efisiensi pompa
nilai 204 mm. Pada perhitungan diameter impeller tersebut semakin rendah dan sebaliknya jika sudu
ini, pertama dihitung kecepatan meridional impellernya kita tambahkan, sedangkan pada
keluarnya dulu, kemudian menghitung head perancangan ini efisiensi telah ditetapkan yaitu 76
teoritisnya dari efisiensi hidrolis yang telah % yang didapat dengan mengalikan ketiga
ditenttukan sebelumnya, kemudian mengasumsikan efisiensinya, yaitu efisiensi hidrolik, efisiensi
sudut keluaran impeller (β2). Sudut keluaran volumetrik dan efisiensi mekanik yang secara
impeller ini dapat ditentukan oleh perancang, kebetulan juga memiliki nilai yang sama dengan
sebenarnya keakuratan sudut keluaran itu sendiri efisiensi pompa acuan. Hal tersebut yang menjadi
bergantung pada pengalaman si perancang, karena penyebab tidak dilakukan varisi terhadap jumlah
perancang belum begitu berpengalaman dalam sudu.
merancang pompa sentrifugal maka dicari pompa
dengan peforma yang mendekati dengan pompa

7
5. Simpulan [6]Winarno, Uji. 2007. Perancangan Impeller dan
Casing Volute Pompa Sentrifugal Aliran Radial
Adapun kesimpulan pada penelitian yang Untuk Kebutuhan Rumah Tangga. Jakarta.
bertopik perancangan pompa sentrifugal ini adalah Mercu Buana.
bahwa perancangan telah selesai dilakukan. [7]W-G, Li. 2013. Effects of Flow Rate and
Adapun perancangan ini dimulai dengan Viscosity on Slip Factor of Centrifugal Pump
menentukan spesifikasi pompa air dan air gambut, Handling Viscous Oils. China. Hindawi
kemudian dilakukan perhitungan dimensi utama air Publishing Corporation.
dan air gambut yang keseluruhan metode [8]Febrianto, Dedi. 2009. Perencanaan Pompa
perhitungannya dapat dilihat pada metodologi. Pengisian Air Ketel Pada Pabrik Industri
Dalam perancangan ini, variabel yang menjadi titik Pengolahan Kertas Dengan Kapasitas 200 Ton
pusat perhatian adalah viskositas air gambut itu Kertas/ Hari. Universitas Islam Riau.
sendiri, dimana viskositas air gambut memiliki nilai
yang lebih rendah daripada air bersih. Viskositas air
bersih yang lebih tinggi menyebabkan head yang
dibutuhkan pompa untuk memompakan air tersebut
lebih tinggi, hal tersebut yang menyebabkan nilai
head nya lebih tinggi dibandingkan dengan air
gambut. Head disini bukan merupakan head aktual,
melainkan head yang dibutuhkan pompa untuk
memompakan fluida tersebut, sehingga harus
dikaitkan dengan daya pompa itu sendiri. Daya
pompa pada fluida dengan viskositas lebih tinggi
memiliki nilai yang lebih tinggi pula begitu juga
sebaliknya untuk fluida yang memiliki nilai
viskositas yang lebih rendah.
Untuk slip factor, terbukti bahwa slip factor
dapat menurunkan kecepatan absolut fluida tersebut
dalam komponen tangensial, dapat dilihat pada
perhitungan bahwa kecepatan tangensial pompa
berkurang akibat pemasukan slip faktornya. Pada
segitiga kecepatannya juga dapat dilihat bahwa
sudut keluar pompa menjadi lebih rendah, sehingga
dibutuhkan sudut keluaran yang lebih besar. Untuk
sudut keluaran yang telah diasumsikan, yaitu 35o
sudah dapat dikatan benar karena jika dibandingkan
head antara perancangan dengan pompa acuannya
sendiri memiliki perbedaan nilai yang tidak
signifikan.

Daftar Pustaka

[1] Patel M G, Doshi A V. 2008. Effect of Impeller


Blade Exit Angle on Performance Centrifugal
Pump. India. IJETAE.
[2] Citra, Vini. 2009. Perancangan Impeller Pompa
Sentrifugal Ebara Model 50x40 FSHA Dengan
Metode Reverse Engineering. Bandung. ITB.
[3]W-G, Li.2012. Effect of Exit Blade Angle,
Viscousity and Roughness in CentrifugalPumps
Investigated by CFD Computation. China.
Lanchou University of Technology.
[4] W-G, Li. 1996. Experiment on the Performance
of Centrifugal Oil Pump. China. Chinese Fluid
Machinery.
[5] W-G, Li. 2000. Effect of viscousity of fluids on
centrifugal pump performance and flow pattern
in the Impeller. China. International Journal of
Heat and Fluid Flow.

Anda mungkin juga menyukai