Oleh :
didalamnya menjadi berkurang. Posisi dari inlet spiral casing tergantung pada saluran
langsung air dari penstock yang mungkin akan merubah keserasian penempatan.
3. Sudu Pengarah (Guide Vane)
Merupakan bagian dari turbin francis yang berfungsi sebagai pintu masuk air dari
spiral casing menuju runner blade, selain itu guide vane juga berfungsi sebagai
distributor agar air dikelilingi runner mempunyaidebit yang sama rata (uniform), serta
sebagai pengaman turbin pada saat terjadi gangguan.
4. Sudu Gerak
Bagian ini disebut juga bilah rotor atau sudu gerak, pada runner blade energi kinetik
(hidrolis) air yang dikenakan padanya diubah menjadi energi mekanik.
5. Poros Utama
Berfungsi mentransmisikan energi mekanik rotor kepada generator. Terbuat dari dua
bagian utama yaitu bagian atas generator shaft yang dikopling dengan kopling tetap
(mur dan baut). Pada bagian bawah berlapis yaitu inner shaft sehingga berfungsi
sebagai penggerak runner blade dan main shaft.
6. Bantalan Utama
Berfungsi sebagai bantalan dari main shaft yang menahan goncangan bila turbin
sedang beroperasi. Antara bagian bergerak dan ujungnya dilindungi oleh labirin seal
liner.
7. Draf Tube
Bagian ini sebagai tempat mengalirnya air keluar dari runner dalam spiral casing
menuju saluran pembuangan (tail race). Fungsi utama dari draft tube adalah untuk
mengurangi kecepatan air ayang dibuang untuk meminimalkan kehilangan energi
kinetik di outlet. Draft tube berperan penting menaikkan tekanan air agar berada diatas
tekanan uapnya guna menghindari timbulnya kavitasi.
kedua sudu tersebut semuanya terendam di dalam aliran air. Air dialirkan kedalam sebuah
cincin yang berbentuk spiral. Turbin yang dikelilingi dengan sudu pengarah semuanya
terbenam di dalam air. Air yang masuk kedalam turbin bisa dialirkan melalui pengisian air
dari atas atau melaui suatu rumah yang berbentuk spiral. Roda jalan semuanya selalu bekerja.
Daya yang dihasilkan turbin bisa diatur dengan cara mengubah posisi pembukaan sudu
pengarah, dengan demikian kapasitas air yang masuk kedalam roda turbin bisa diperbesar atau
diperkecil. Turbin francis dilaksanakan dengan posisi vertikal atau horisontal.
L V2
hl=f
D 2g
Dan persamaan untuk menghitung head loss minor akibat bentuk dari fitting
perpipaan :
V2
hlm=k
2g
STUDI KASUS
Data Input Perancangan
Data awal yang dipakai sebagai parameter dalam perancangan Turbin Francis ini diantaranya
sebagai berikut :
Pipa pesat dengan spesifikasi:
Material : Thermoplastic PVC (Polyvinyl Chloride) pipes Schedule 80
Panjang
: 200 m
Diameter pipa
: 300 mm (D1)
Debit Desain Q
= 0.15 m3/s
Total Head
= 50 m
= 998 kg/m3
Maka nilai head netto turbin yang didapatkan berdasarkan instalasi diatas adalah sebagai
berikut :
sehingga didapatkan :
Dengan mempertimbangkan faktor radial thrust dan berat dari roda turbin yang
nantinya akan dirancang maka diambil angka aman untuk diameter poros sebesar 100 mm.
Perhitungan Diameter Roda Turbin
Dengan Ns = 92 rpm maka dapat dilihat dari sebesar 0,25 dimana yang digunakan
adalah untuk tingkat keamanan yang lebih baik. Maka melalui perhitungan berikut didapatkan
nilai dari parameter keluaran roda turbin.
sehingga diketahui inlet central streamline D1A = 310 mm yang membantu dalam
proses menentukan kelengkungan sudu roda turbin serta sebagai acuan dalam perancangan
guide vane.