Anda di halaman 1dari 134

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pembangkitan Tenaga Listrik


1. Proses Pembangkitan Listrik
Pembangkitan tenaga listrik yang banyak dilakukan dengan cara memutar generator
sinkron sehingga didapatkan tenaga listrik arus bolakbalik tiga fasa. Tenaga mekanik
yang dipakai memutar generator listrik didapat dari mesin penggerak generator listrik
atau biasa disebut penggerak mula (primover). Mesin penggerak generator listrik yang
banyak digunakan adalah mesin diesel, turbin uap, turbin air, dan turbin gas.
Mesin penggerak generator melakukan konversi tenaga primer menjadi tenaga mekanik
penggerak generator. Proses konversi tenaga primer menjadi tenaga mekanik
menimbulkan produk sampingan berupa limbah dan kebisingan yang perlu
dikendalikan agar tidak menimbulkan masalah lingkungan.
Dari segi ekonomi teknik, komponen biaya penyediaan tenaga listrik terbesar adalah
biaya pembangkitan, khususnya biaya bahan bakar. Oleh sebab itu, berbagai teknik
untuk menekan biaya bahan bakar terus berkembang, baik dari segi unit pembangkit
secara individu maupun dari segi operasi sistem tenaga listrik secara terpadu.
Proses pembangkitan tenaga listrik adalah proses konversi tenaga primer (bahan bakar
atau potensi tenaga air) menjadi tenaga mekanik sebagai penggerak generator listrik dan
selanjutnya generator listrik menghasilkan tenaga listrik.
Gambar 1.1 menunjukkan diagram poses pembangkitan tenaga listrik, mulai dari
tenaga primer sampai dengan konsumen (consumers).

1
Gambar 1.1 diagram proses pembangkitan tenaga listrik tenaga air

Untuk pembangunan pusat tenaga listrik, mempertimbangkan kebutuhan (demand)


beban rata-rata harian, yaitu mempertimbangkan besar daya yang dibangkitkan pada hari
tersebut. Gambar 1.2 menunjukkan Diagram contoh beban listrik harian. Beban rata-rata
harian adalah luas diagram beban harian dibagi 24 jam dan faktor beban adalah
perbandingan antara beban rata-rata dan beban maksimum selama periode tersebut
Beban pusat listrik selalu berubah pada setiap saat dan tenaga listrik yang digunakan
juga dipengaruhi oleh cuaca, musim hujan atau musim panas (summer) atau kemarau,
dan hari kerja di industri atau perusahaan. Beban pusat listrik alam rentang 1 (satu)
tahun merupakan jumlah beban rata-rata harian dikalikan 365 hari.
Untuk mencapai ongkos tiap kiloWatt jam serendah-rendahnya, haruslah diusahakan:
a) Faktor beban sebesar-besarnya, artinya diagram beban aliran sedatar
mungkin.
b) Lama pemakaian sebesar
c) - besarnya, artinya beban selama tahun-tahun itu harus sedikit mungkin
berubahnya.

2
Gambar 1.2 Contoh diagram beban listrik harian

Dari Gambar I.2 tampak bahwa beban listrik paling tinggi (puncak) terjadi sekitar jam
8-12 pagi untuk musim panas (summer) sebesar 11,5 GW dan 15 GigaWatt untuk
musim hujan (winter) terjadi antara pukul 16.0020.00 Untuk menentukan beban rata-
rata adalah kebesaran beban yang paling tinggi (runcing) dibagi dua (pembagian secara
kasar).
Dengan mempertimbangkan diagram beban harian dan uraian-uraian tentang sifat
pemakaian tenaga listrik, maka pembanguanan pusat listrik dapat ekonomis. Untuk
menentukan macam tenaga mekanisnya suatu pusat listrik dipertimbangkan juga
dari diagram beban harian.
2. Kelengkapan Pada Pusat Pembangkit Listrik
Kelengkapan pada pusat pembangkit listrik antara lain adalah:
a) Instalasi sumber energi (energi primer, yaitu instalasi bahan bakar untuk
pusat pembangkit termal dan atau instalasi tenaga air).
b) Instalasi mesin penggerak generator listrik, yaitu instalasi yang berfungsi
sebagai pengubah energi primer menjadi energi mekanik sebagai penggerak
generator listrik.
c) Mesin penggerak generator listrik dapat berasal dari ketel uap beserta turbin
uap, mesin diesel, turbin gas, dan turbin air.
d) Instalasi pendingin, yaitu instalasi yang berfungsi mendinginkan instalasi
mesin penggerak yang menggunakan bahan bakar.
e) Instalasi Listrik, yaitu instalasi yang secara garis besar terdiri dari:
3
1) Instalasi tegangan tinggi, yaitu instalasi yang yang digunakan untuk
menyalurkan energi listrik yang dlibangkitkan generator listrik.
2) Instalasi tegangan rendah, yaitu instalasi pada peralatan bantu dan
instalasi penerangan.
3) Instalasi arus searah, yaitu instalasi baterai aki dan peralatan
pengisiannya serta jaringan arus searah terutama yang digunakan untuk
proteksi, kontrol, dan telekomunikasi.
B. Instalasi Listrik pada Pusat Pembangkitan Listrik
Secara umum, pusat pembangkit listrik membangkitkan tenaga listrik arus bolak-balik
tiga fasa yang dihasilkan oleh generator sinkron.
Tegangan generator paling tinggi yang dapat dibangkitkan oleh pembangkit listrik
adalah 23 kV. Pada saat ini, dalam tingkat riset sedang dikembangkan generator yang
dapat membangkitkan tegangan listrik sampai 150 kV. Diagram satu garis instalasi
tenaga listrik pada pusat pembangkit listrik sederhana ditunjukkan pada Gambar 1.3

Gambar 1.3 Single line diagram instalasi tenga listrik pada pusat pembangkit listrik
sederhana
Keterangan:
PMT/CB = Pemutus Tenaga (Circuit Breaker).
PMS/DS = Sakelar Pemisah (Diconnecting Switch)

4
Pusat pembangkit listrik yang sudah beroperasi secara komersial secara umum
ditunjukkan pada Gambar 1.3. Tegangan listrik yang dihasilkan oleh generator sinkron
dinaikkan dengan menggunakan transformator listrik sebelum dihubungkan pada rel
(busbar) melalui pemutus tenaga (PMT).
Semua generator listrik yang menghasilkan energi listrik dihubungkan pada rel
(busbar). Begitu pula semua saluran keluar dari pusat listrik dihubungkan dengan rel
pusat listrik.
Saluran yang keluar dari rel pusat pembangkit listrik digunakan untuk mengirim tenaga
listrik dalam jumlah besar ke lokasi pemakai (beban) dan digunakan untuk
menyediakan tenaga listrik di lokasi sekitar pusat pusat pembangkit listrik. Selain itu
juga ada saluran (feeder) yang digunakan menyediakan tenaga listrik untuk keperluan
pusat pembangkit sendiri yang digunakan untuk sumber tenaga listrik pada instalasi
penerangan, mengoperasikan motor-motor listrik (motor listrik sebagai penggerak
pompa air pendingin, motor listrik sebagai penggerak pendingin udara, motor listrik
sebagai penggerak peralatan pengangkat, keperluan kelengkapan kontrol, dan lain-
lain). Pada pusat pembangkit listrik juga memiliki instalasi listrik dengan sumber
tegangan listrik arus searah. Sumber listrik arus searah pada pusat pembangkit tenaga
listrik digunakan untuk menggerakkan peralatan mekanik pada pemutus tenaga (PMT)
dan untuk lampu penerangan darurat. Sumber listrik arus searah yang digunakan pada
pusat pembangkit listrik adalah baterai aki yang diisi oleh penyearah.

C. Pembangkit Listrik Konfesional


Adalah sebuah energi yang berasal dari alam. Dengan menggunakan bantuan teknologi
maka akan membuat energi ini akan bisa untuk dimanfaatkan. Sumber daya
konvensional sendiri ada yang bisa digunakan terus menerus dan juga ada yang akan
habis karena proses pembentukannya yang lama.
Dari alam kita bisa mendapatkan energi yang besar akan tetapi kita harus mengetahui
batas penggunaan sumber energi tersebut. Jangat sampai karena eksploitasi yang
berlebih akan membuat sumber tenaga tersebut habis dan tidak ada tenaga alternatif
lainnya. Penghematan energi adalah sebuah langkah terbaik untuk mengatasi hal ini.

5
Ada banyak macam sumber Energi konvensional yang bisa dimanfaatkan di dunia ini.
Yang pertama adalah minyak bumi. Minyak bumi adalah sumber energi yang sangat besar
dan memiliki pengaruh penting pada peradaban manusia. Oleh sebab itu, karena mahal dan
juga manfaatnya yang besar minyak bumi juga sering disebut sebagai emas putih.

Minyak bumi memiliki beberapa warna mulai dari coklat gelap hingga berwarna hijau.
Minyak bumi memiliki tekstur yang kental dan tersimpan pada lapisan atau bumi. Beberapa
minyak bumi juga bisa ditemukan pada lapisan kerak bumi. Minyak bumi adalah sebuah
sumber energi yang sangat lama dalam pemrosesannya dalam bumi. Oleh sebab itu, kita
harus menghemat minyak bumi sebelum minyak itu habis.

Berikutnya adalah panas bumi atau yang sering disebut energi Geothermal. Panas bumi
adalah tenaga panas yang sudah ada sejak bumi ini terbentuk. Panas bumi ini adalah salah
satu bagian matahari yang tidak mendingin karena terlepas dari intinya.

Bumi sendiri memang sebelumnya berupa pecahan dari matahari. Karena mengalami
penurunan suhu maka bagian kulit bumi menjadi keras sedangkan bagian dalamnya tepat
cair dan panas. Energi panas ini bisa menjadi sumber energi konvensional yang sangat
besar. Dengan menggunakan panas bumi ini juga tidak akan mengganggu alam karena
tidak mengeluarkan gas emisi.

Ada juga batu bara yang menjadi salah satu jenis Energi konvensional. Batu bara
merupakan sebuah sumber energi yang saat ini banyak digunakan di Indonesia terutama
untuk pembakaran di PLTU. Akan tetapi penggunaan batu bara ini memiliki kekurangan.

Batu bara jika dilakukan pembakaran akan mengakibatkan polusi udara melalui sisa gas
yang dikeluarkannya. Memang batu bara adalah salah satu jenis bahan bakar alternatif yang
jumlahnya cukup melimpah di Indonesia. Akan tetapi jika terus menerus digunakan akan
mengakibatkan polusi di Indonesia semakin tinggi. Oleh sebab itu pemerintah harus
memiliki solusi akan hal ini.

Selain itu, ada pula sumber energi alam berupa air. Kita semua pasti mengetahui jika lebih
dari separuh bagian bumi adalah air. Keberadaan air ini bukan tanpa manfaat. Selain bisa
dijadikan sarana hidup makhluk air, air ini juga bisa dijadikan sumber energi.

6
Air bisa menghidupkan listrik dari dengan menggunakan turbin yang berputar dengan
bantuan kincir air. Selain lebih hemat energi air ini juga lebih ramah lingkungan. Dengan
menggunakan kincir air kita tidak akan mengotori lingkungan dengan limbah atau gas
buangnya. Selain itu sungai juga tidak akan rusak karena kita hanya memanfaatkan arusnya
saja.

Energi konvensional merupakan energi yang sangat penting. Manusia menggantungkan


segala kegiatannya dengan menggunakan bantuan dari energi alam ini. Mulai untuk
kegiatan rumah tangga, industri, hingga bernegara membutuhkan energi. Dengan energi
kita bisa menggerakkan mesin, menghidupkan listrik, dan menyalakan api yang menjadi
kebutuhan vital manusia. Karena sumber energi alam yang bisa habis maka kita perlu
menghemat energi alam yang dimiliki akan bisa dimanfaatkan sampai anak cucu kita nanti.

D. Pembangkit Listrik Non Konfesional


Sumber energi non konvensional jelas sekali berbeda dengan energi konvensional, energi
nonkonvensional sendiri merupakan energi yang dapat diperbarui dalam waktu singkat atau
secara umum dikenal sebagai sumber energi yang dapat dengan cepat diperbaruhi secara
alami. Selain waktu regenerasinya juga pada energi konvensional tidak tersentuh oleh
teknologi sedangkan pada energi non konvensional melalui teknologi contohnya pembuatan
aki, baterai, solar cell dan sejenisnya. Memang pada dasarnya energi non-konvensional
merupakan energi yang berasal dari alam, hanya saja energi ini diolah kembali sehingga
menjadi energi yang lebih praktis dan siap digunakan. Beberapa alternatif pengembangan
sumber energi non-konvensional yang tujuannya digunakan untuk mengganti sumber
energi konvensional.

1. Energi matahari
Cahaya matahari dapat diubah menjadi energi listrik dengan cara menangkap cahaya
matahari dengan beribu-ribu fotosel

2. Energi Panas Bumi

7
Panas bumi yang pada daerah pegunungan merupakan panas yang bersumber dari magma.
Bila didekat magma akan terdapat cadangan air, maka air itu akan panas dan menjadi
sumber air panas

3. Energi Angin
Energi ini dapat menjadi energi listrik dengan menggunakan kincir angin yang
dihubungkan ke generator listrik

BAB II

8
JENIS JENIS PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

A. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)


1. Pengertian
Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) merupakan pembangkit listrik yang
memanfaatkan udara sebagai fluida kerja yang telah ditekan hingga menjadi tekanan
tinggi dibakar hingga dapat menggerakkan pesawat penggeraknya yaitu turbin.
Turbin gas adalah suatu penggerak mula yang memanfaatkan gas sebagai fluida kerja.
Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi energi mekanik berupa
putaran yang menggerakkan roda turbin sehingga menghasilkan daya. Bagian turbin
yang berputar disebut rotor atau roda turbin dan bagian turbin yang diam disebut stator
atau rumah turbin. Rotor memutar poros daya yang menggerakkan beban (generator
listrik, pompa, kompresor atau yang lainnya). Turbin gas merupakan salah satu
komponen dari suatu sistem turbin gas. Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri
dari tiga komponen yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin gas.
Turbin gas dirancang dan dibuat dengan prinsip kerja yang sederhana dimana energi
panas yang dihasilkan dari proses pembaran bahan bakar diubah menjadi energi
mekanis dan selanjutnya diubah menjadi energi listrik atau energi lainnya sesuai dengan
kebutuhannya.

Gambar 2.1 Komponen Sistem PLTG Sederhana

2. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Gas

9
Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet). Kompresor ini
berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut, akibatnya
temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara yang telah dikompresi ini masuk
kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar disemprotkan bahan bakar sehingga
bercampur dengan udaratadi dan menyebabkan proses pembakaran. Proses pembakaran
tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat dikatakan ruang
bakar hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan ke
turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut ke
sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk
memutar kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik, dll.
Setelah melewati turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui saluran buang
(exhaust).
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistim turbine gas adalah sebagai berikut:
1. Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan.
2. Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar
dengan udara kemudian di bakar.
3. Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar
melalui nozel (nozzle).
4. Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran
pembuangan.
Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi kerugian-
kerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh turbin
gas dan berakibat pada menurunnya performansi turbin gas itu sendiri.
Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen sistem turbin
gas. Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain:
1. Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan
(pressure losses) di ruang bakar.
2. Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan
terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan angin.
3. Berubahnya nilai cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan temperatur

10
dan perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.
4. Adanya mechanical loss, dsb. Untuk memperkecil kerugian ini hal yang
dapat kita lakukan antara lain dengan perawatan (maintanance) yang teratur
atau dengan memodifikasi peralatan yang ada.
3. Siklus Pembangkit Listrik Tenaga Gas
Siklus yang dipakai oleh PLTG adalah siklus Brayton. Siklus ini merupakan siklus daya
termodinamika ideal untuk turbin gas, sehingga saatini siklus ini yang sangat populer
digunakan oleh pembuat mesin turbine atau manufacturer dalam analisa untuk up-
grading performance. Siklus Brayton ini terdiri dari proses kompresi isentropik yang
diakhiri dengan proses pelepasan panas pada tekanan konstan.
Siklus Brayton merupakan salah satu siklus termodinamika. Sama halnya
dengan Siklus Rankine. Dalam pengoperasian siklus terbuka, udara masuk ke
kompresor, melewati ruang pembakaran tekanan konstan, melewati turbin dan
kemudian keluar sebagai produk hasil pembakaran ke atmosfer,Dalam pengoperasian
siklus tertutup ruang pembakaran digantikan dengan alat penukar kalor tambahan
memindahkan kalor dari siklus sehingga udara kembali ke keadaan awalnya
Pada siklus Bryton tiap-tiap keadaan proses dapat dianalisa secara berikut:

Gambar 2.2 Siklus Kerja Bryton

11
 Proses 1 2 (kompresi isentropik)
Kerja yang dibutuhkan oleh kompresor: Wc = ma (h2 – h1)
 Proses 2 3, pemasukan bahan bakar pada tekanan konstan.
Jumlah kalor yang dihasilkan: Qa = (ma + mf) (h3 – h2)
 Proses 3 4, ekspansi isentropik didalam turbin.
Daya yang dibutuhkan turbin: WT = (ma + mf) (h3 – h4)
 Proses 4 1, pembuangan panas pada tekanan konstan ke udara.
Jumlah kalor yang dilepas: QR = (ma + mf) (h4 – h1).
4. Operasi Pembangkit Listrik Tenaga Listrik
Dari segi operasi, sistem Turbin Gas tergolong unit yang masa start-nya pendek, yaitu
antara 15-30 menit, dan kebanyakan dapat di-start tanpa pasokan daya dari luar (black
start), yaitu menggunakan mesin diesel sebagai motor start. Dari segi pemeliharaan, unit
PLTG mempunyai selang waktu pemeliharaan (time between overhaul) yang pendek,
yaitu sekitar 4.000-5.000 jam operasi. Makin sering unit mengalami start-stop, makin
pendek selang waktu pemeliharaannya. Walaupun jam operasi unit belum mencapai
4.000 jam, tetapi jika jumlah startnya telah mencapai 300 kali, maka Sistem Turbin Gas
tersebut harus mengalami pemeriksaan (inspeksi) dan pemeliharaan.
Saat dilakukan pemeriksaan, hal-hal yang perlu mendapat perhatian khusus adalah
bagian-bagian yang terkena aliran gas hasil pembakaran yang suhunya mencapai
1.3000C, seperti: ruang bakar, saluran gas panas (hot gas path),dan sudu-sudu turbin.
Bagian-bagian ini umumnya mengalami kerusakan (retak) sehingga perlu diperbaiki
(dilas) atau diganti. Proses start-stop akan mempercepat proses kerusakan (keretakan)
ini, karena proses start-stop menyebabkan proses pemuaian dan pengerutan yang tidak
kecil. Hal ini disebabkan sewaktu unit dingin, suhunya sama dengan suhu ruangan
(sekitar 300C sedangkan sewaktu operasi, akibat terkena gas hasil pernbakaran dengan
suhu sekitar 1.3000C.
Dari segi efisiensi pemakaian bahan bakar, unit Sistem Turbin Gas tergolong unit
termal yang efisiensinya paling rendah, yaitu berkisar antara 15-25%. Dalam
perkembangan penggunaan unit PLTG di PLN, akhir-akhir ini digunakan unit turbin
gas aero derivative, yaitu turbin gas pesawat terbang yang dimodifikasi menjadi turbin

12
gas penggerak generator.
5. Aktivitas Close dan Open Cycle
Open Cycle
Open cycle merupakan proses produksi listrik pada PLTGU dimana gas buangan dari
turbin gas akan segera dibuang ke udara melalui cerobong exhaust. Suhu gas buangan
di cerobong exhaust ini mencapai 550° C. Proses seperti ini pada Pembangkit Listrik
Tenaga Gas Uap ( PLTGU ) dapat disebut sebagai proses Pembangkitan / Produksi
Listrik Turbin Gas (PLTG) yaitu suatu proses pembangkitan listrik yang dihasilkan
oleh putaran turbin gas . Untuk lebih detailnya dapat dijelaskan pada pada Sub – Sub
Bab Proses Produksi Listrik Turbin Gas ( PLTG ).
Closed Cycle / Combined Cycle
Kalau pada open cycle gas buang dari turbin gas langsung dibuang melalui cerobong
exhaust, maka pada proses combined cycle / closed cycle, gas buang dari tubin akan
dimanfaatkan terlebih dahulu untuk memasak air yang berada di HRSG ( Heat
Recovery Steam Generator ). Kemudian uap yang dihasilkan dari HRSG ( Heat
Recovery Steam Generator ) tersebut akan digunakan untuk memutar turbin uap agar
dapat menghasilkan listrik setelah diolah terlebih dahulu pada generator. Jadi proses
combined cycle / closed cycle inilah yang disebut sebagai proses Pembangkitan /
Produksi Listrik Tenaga Gas Uap ( PLTGU ) yaitu proses pembangkitan listrik yang
dihasilkan oleh putaran turbin gas dan turbin uap. Untuk proses pembangkitan listrik
dengan menggunakan putaran turbin uap akan dijelaskan pada pada Sub – Sub Bab
Proses Produksi Listrik Turbin Uap ( PLTU ).
Daya listrik yang dihasilkan pada proses open cycle tentu lebih kecil dibandingkan
dengan daya listrik yang dihasilkan pada proses produksi listrik combined cycle /
closed cycle. Pada prakteknya, kedua siklus diatas disesuaikan dengan kebutuhan
listrik masyarakat. Misalnya hanya diinginkan open cycle karena pasokan daya dari
open cycle sudah memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Sehingga stack holder yang
membatasi antara cerobong gas dan HRSG dibuat close, dengan demikian gas buang
dialirkan ke udara melalui cerobong exhaust. Dan apabila dengan open cycle
kebutuhan listrik masyarakat belum tercukupi maka diambil langkah untuk

13
menerapkan combined cycle / closed cycle. Namun demikian dalam sistem mekanik
elektrik, suatu mesin akan lebih baik pada kondisi continous running, karena apabila
mesin berhenti akan banyak mengakibatkan korosi, perubahan setting, mur atau baut
yang mulai kendur dan sebagainya. Selain itu dengan continous running lebih
mengefektifkan daya, sehingga daya yang dihasilkan menjadi lebih besar. Jadi secara
garis besar untuk produksi listrik di Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap ( PLTGU )
6. Komponen Utama Pembangkit Listrik Tenaga Gas
Adapun bagian utama Turbin Gas tersebut adalah :
1. Turbin Gas
2. Kompresor
3. Combustion Chamber
4. Generator
a) Turbin
Gas panas (energi panas) hasil pembakaran diarahkan untuk memutar sudu
turbin. Turbin gas merubah energi panas menjadi energi kinetik. Perubahan
energi terjadi ketika gas panas melewati sudu diam dan sudu gerak. Melewati
sudu diam tekanan gas turun, tetapi kecepatanya naik. Pada saat mendorong sudu
gerak, tekanan dan kecepatan gas turun. Dari daya total yang dihasilkan kira-kira
60% digunakan untuk memutar kompresornya sendiri, dan sisanya digunakan
untuk kerja yang dibutuhkan.

14
Gambar 2.3 Turbin Gas

Komponen-komponen pada turbin section adalah sebagai berikut :


1. Turbin Rotor Case
2. First Stage Nozzle, yang berfungsi untuk mengarahkan gas panas ke first stage
turbine wheel.
3. First Stage Turbine Wheel, berfungsi untuk mengkonversikan energi kinetik
dari aliran udara yang berkecepatan tinggi menjadi energi mekanik berupa
putaran rotor.
4. Second Stage Nozzle dan Diafragma, berfungsi untuk mengatur aliran gas panas
ke second stage turbine wheel, sedangkan diafragma berfungsi untuk
memisahkan kedua turbin wheel.
5. Second Stage Turbine, berfungsi untuk memanfaatkan energi kinetik yang
masih cukup besar dari first stage turbine untuk menghasilkan kecepatan putar
rotor yang lebih besar.
Exhaust section adalah bagian akhir turbin gas yang berfungsi sebagai saluran
pembuangan gas panas sisa yang keluar dari turbin gas. Exhaust section terdiri dari
beberapa bagian yaitu :

15
1. Exhaust Frame Assembly.
2. Exhaust Diffuser Assembly.
Exhaust gas keluar dari turbin gas melalui exhaust diffuser pada exhaust frame
assembly, lalu mengalir ke exhaust plenum dan kemudian didifusikan dan dibuang ke
atmosfir melalui exhaust stack, sebelum dibuang ke atmosfir gas panas sisa tersebut
diukur dengan exhaust thermocouple dimana hasil pengukuran ini digunakan juga
untuk data pengontrolan temperatur dan proteksi temperatur trip.
Pada exhaust area terdapat 18 buah termokopel yaitu, 12 buah untuk temperatur
kontrol dan 6 buah untuk temperatur trip.
b) Kompresor
Fungsi kompresor utama adalah menghasilkan udara bertekanan untuk digunakan
sebagai udara pembakaran dan pendingin. Tipe kompresor yang dipakai adalah
kompresor aksial bertingkat banyak. Kompresor terdiri dari sudu gerak dan sudu
diam, sehingga kecepatan relatif udara Vr2 < Vrl, tetapi kecepatan absolut udara
disisi keluar lebih besar dari sisi masuk (V2 > Vl) karena pada rotor diberikan kerja.
Kecepatan absolut udara keluar sudu diam akan berkurang, dan disini energi kinetik
diubah menjadi energi potensial atau tekanan. Akibat dari meningkatnya tekanan
pada tiap tingkat dan melewati ruang yang lebih sempit disisi keluar kompresor,
maka suhu udara keluar kompresor naik mencapai 280 315 C.
Adapun bentuk kompresor dapat dilihat dari gambar di bawah ini

Gambar 2.4 Kompresor

16
c) Ruang Bakar (Combustion Chamber/Chombustor)
Combustion Chamber adalah ruangan tempat terjadinya proses pembakaran. Turbin
gas umumnya mempunyai combustion chamber yang terdiri dari banyak
combustion basket (liner) yang dipasang melingkari compressor discharge. Volume
gas panas produksi combustion chamber jumlahnya besar karena proses
pembakaran nya memberikan excess udara yang tinggi hingga mencapai sekitar
350 %.
d) Generator
Generator merupakan pesawat yang berfungsi untuk mengubah energi kinetis
menjadi energi listrik. Generator terdiri dari stator dan rotor. Rotor berfungsi
sebagai medan magnet putar, sedang stator berfungsi sebagai kumparan tetap.
Ketika rotor diputar oleh turbin maka medan magnet memotong kumparan stator
sehingga timbul tegangan pada ujung terminalnya

Gambar 2.5 Generator

17
6. Komponen Bantu Pembangkit Listrik Tenaga Gas
a) Udara Dalam (Air Inlet)
Air inlet terdiri dari filter house yang berfungsi menyaring udara masuk kompresor.
Kotoran tidak boleh terbawa masuk kedalam kompresor maupun turbin karena
menyebabkan deposit ataupun erosi. Filter house dapat berupa filter berputar atau
filter yang dapat membersihkan sendiri. Pembersihan otomatis bekerja apabila
perbedaan tekanan melintas filter mencapai harga set nya. Filter house dihubungkan
ke saluran udara masuk kompresor dan inlet silincer.
b) Sistem - sistem pada Turbin Gas
Peralatan bantu PLTG selain terdiri dari peralatan yang berbentuk komponen. Juga
berupa suatu siklus atau sirkiut yang disebut sistem. Sistem tersebut diantaranya
terdiri dari:
1) Sistem Udara Pendingin dan Perapat
Udara pendingin berfungsi untuk mendinginkan sudu-sudu turbin. Material turbin
gas akan mengalami stress yang berat karena dilalui oleh gas yang temperaturnya
sangat tinggi hasil dari pembakaran bahan bakar. Untuk mencegah agar tidak terjadi
overheating, maka bagian turbin yang dilalui oleh gas panas tersebut didinginkan
dengan udara. Sudu-sudu gerak (moving blade) didinginkan dengan udara yang
diambil dari kompresor (tingkat tertentu).
2) Bahan Udara Pengabut
Bahan bakar gas pada turbin gas umumnya diatomisasi dengan udara. Udara
atomising ini diambil dari kompresor khusus atau dari kompresor utama. Pada saat
start udara pengabut biasanya diambil dari kompresor khusus, dan setelah operasi
normal udara pengabut diambil dari kompresor utama.
3) Sistem Bahan Bakar
Bahan bakar yang dipakai untuk PLTGU adalah Liquid Natural Gas (gas alam) dan
HSD. Penggunaan bahan bakar gas untuk turbin gas (PLTGU) akan lebih
menguntungkan dibanding dengan bahan bakar minyak (HSD) karena :
 Lebih bersih, sehingga periode pemeliharaan lebih panjang
 Titik nyala rendah, sehingga mengurangi faktor kegagalan start .

18
 Tidak memerlukan tangki penampungan dari pompa, sehingga akan lebih
hemat dalam biaya investasi maupun biaya operasi.
Disamping ada keuntunganya, penggunaan bahan bakar gas juga mempunyai
kelemahan yaitu kebocoran gas dari intalasi tidak dapat terlihat langsung, dan ini
mengundang bahaya kebakaran.
4) Sistem Pelumasan
Sistem pelumasan diperlukan untuk mensupply minyak pelumas yang bersih dengan
tekanan dan suhu tertentu kedalam bantalan turbin, bantalan alternator, bantalan
kompresor, bantalan load gear, bantalan generator , sistem pengaman dan lain-
lainnya.

19
B. Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut Air Laut (PLTPs)
1. Pengertian

Gambar 2.6 Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut La Rance, Perancis

Energi pasang surut adalah energi yang dihasilkan dari pasang surut air laut dan
menjadikannya energi dalam bentuk lain, terutama listrik. Energi pasang surut merupakan
salah satu jenis energi terbarukan yang relatif lebih mudah diprediksi jumlahnya
dibandingkan energi angin dan energi surya. Pemanfaatannya saat ini belum luas karena
tingginya biaya awal dan terbatasnya lokasi yang memiliki pasang surut yang mencukupi.
Penelitian dan pengembangan lebih lanjut terus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi
dan batas kritis energi yang dihasilkannya sehingga didapatkan berbagai metode untuk
mengekstraksi energi jenis ini.
Pasang surut air laut bisa dijelaskan seperti ini. Air pasang berarti permukaan air laut naik,
ditandai sedikitnya permukaan pantai yang tidak tertutup air laut. Air surut berarti
sebaliknya, permukaan air laut turun, ditandai dengan semakin luasnya bibir pantai yang
tidak tertutup air laut. Hal ini terjadi akibat interaksi gaya gravitasi dan sentrifugal antar
bumi, matahari dan bulan. Siklusnya periodik dan menghasilkan 2 air pasang dan 2 kali air
surut, atau total 4 pasang surut dalam 24 jam, di semua belahan bumi.
Dalam risetnya pada tahun 2001, peneliti Desplanque & Mossman 2001 mengidentifikasi
selisih pasang surut terbesar di dunia adalah di Baie du Mont-Saint-Michel di Perancis
(setinggi 13,5 m), Severn Estuary di utara Inggris (15m) dan di Bay of Fundy di Canada
(16m). Seseorang merekam pasang surut di Bay of Fundy dan mengunggahnya di Youtube.

20
Pemandangan luar biasa dan cukup ekstrim. Nah, meskipun tidak termasuk dalam rekor
dunia, pasang surut di Larantuka telah dievaluasi dan dinilai dapat menghasilkan energi
listrik yang cukup besar. Total potensi yang ada disinyalir dapat menghasilkan 300
MegaWatt (MW), namun proyek yang akan dibangun hanya akan menghasilkan daya
terpasang sebesar 18 - 23 MW. Itupun membutuhkan investasi awal sebesar 200 juta USD
atau sekitar 3 triliun Rupiah.
Pasang surut tidak sama dengan ombak. Ombak merupakan gelombang air laut yang
mengalir dan bergerak ke seluruh permukaan air laut dan samudera di seluruh dunia. Ini
diakibatkan oleh tiupan angin, pemanasan permukaan air laut, serta perbedaan kerapatan
dan kadar garam air laut di setiap tempat di dunia. Kecuali dalam badai, ombak biasanya
bergerak lambat, tidak periodik dan tidak begitu dapat diprediksi, sehingga bukanlah
sumber energi yang potensial.
Dalam sejarahnya, energi pasang surut telah digunakan di Eropa dan pantai timur Amerika
Utara dalam bentuk turbin, mengubahnya menjadi energi mekanik dan digunakan untuk
menggiling gandum. Baru pada abad ke 19, proses ini digunakan untuk menghasilkan
listrik. Pembangkit listrik tenaga pasang surut skala besar pertama di dunia adalah Rance
Tidal Power Station yang dibangun di Prancis dan mulai beroperasi sejak tahun 1966.
Air laut merupakan fluida dengan massa jenis yang lebih tinggi, hingga 800 kali udara.
Selain itu, sifat fenomena pasang surut yang dapat diprediksi berdasarkan wilayah diikuti
dengan pemantauan yang kontinu mampu menjaga pasokan energi listrik dari pembangkit
listrik jenis ini.

Gambar 2.7 Tidal stream


21
Fasilitas pembangkit listrik tenaga pasang surut komersial tipe arus pasang surut (tidal
stream) pertama di dunia, berada di Strangford Lough, Kepulauan Inggris
Air laut di Selat Larantuka, Flores mulai pasang sore itu. Sejumlah nelayan mulai bersiap
untuk melaut. Mereka sudah terbiasa menambatkan perahunya jauh ke dalam ke arah
pantai, karena selisih pasang surut muka air laut di daerah ini cukup besar, antara 3-5 meter.
Bahkan ada nelayan yang konon pernah menyaksikan selisih pasang surut yang mencapai 8
meter di salah satu titik di garis pantai Larantuka.
Ternyata perilaku pasang surut air laut itu menimbun sebuah potensi energi luar biasa.
Semakin besar selisihnya, semakin besar pula potensi energinya. Dengan teknologi yang
tepat, energi tersebut dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Dan persis
itulah yang akan terjadi. Sebuah pembangkit listrik tenaga pasang surut air laut terbesar di
dunia akan dibangun di tempat ini.
2. Metode
a) Generator arus pasang surut
Generator arus pasang surut (tidal stream) menggunakan energi kinetik dari air laut
untuk menggerakan turbin, seperti halnya turbin angin yang digerakkan oleh angin.
Generator jenis ini dapat dibangun di fasilitas atau infrastruktur yang telah ada, seperti
jembatan. Fitur lepas pantai tertentu seperti selat atau teluk dapat mempercepat gerakan
air laut. Bentuk turbin dapat berupa vertikal maupun horizontal, terbuka maupun
terlindung pipa, dan umumnya diletakkan dekat dengan dasar air.
b) Dinding pasang surut
Dinding pasang surut (tidal barrage) memanfaatkan energi potensial berdasarkan
perbedaan tinggi permukaan laut. Ketika pasang, air laut masuk ke dalam teluk, delta
sungai, atau fitur lepas pantai lainnya dan tertampung karena adanya dinding. Ketika
surut, air laut dilepaskan. Energi ini lalu diubah menjadi energi mekanik seperti halnya
turbin pada bendungan pembangkit listrik tenaga air[8]. Pada dasarnya, tidal barrage
adalah bendungan yang melebar hingga menjangkau seluruh area pasang surut delta
sungai.
c) Pasang surut dinamis
Pasang surut dinamis (dynamic tidal power) merupakan metode yang masih bersifat

22
eksperimen, yang melibatkan interaksi antara energi kinetik dan energi potensial dari
aliran air laut. Metode ini mengandalkan bendungan yang sangat panjang, hingga
puluhan kilometer, yang dibangun menjauh dari bibir pantai. Beda tinggi air laut antara
sisi sebelah kanan dan sebelah kiri bendungan dimanfaatkan untuk menghasilkan
energy.

Gambar 2.8 Grafik Pasang Surut


Tampak atas bendungan pasang surut, warna biru dan merah menunjukkan beda tinggi
dari permukaan air laut akibat pasang surut.
d) Laguna pasang surut
Metode ini mirip dengan metode dinding pasang surut, namun tidak melibatkan fitur
alam. Bak penampung dibangun di sekitar dinding dengan turbin untuk menghasilkan
energi ketika air laut dilepaskan.
3. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut Air Laut

Untuk mengubah energi pasang surut menjadi listrik, sebuah jembatan yang akan dinamai
Pancasila-Palmerah akan dibangun di sepanjang selat. Ini berfungsi sebagai bendungan,
yaitu untuk menampung sehingga memperbesar energi kinetik pergerakan pasang surut.
Kemudian turbin-turbin seperti kincir angin akan dibangun di bawah laut persis pada
jembatan tersebut. Turbin inilah yang menggerakkan generator yang dapat mengubah
energi kinetik pasang surut menjadi energi listrik. Sesederhana itu.Pembangunan akan
dilakukan oleh konsorsium antara PJB (bagian dari PLN) dengan Tidal Bridge BV, sebuah
joint venture antara perusahaan konstruksi pembangkit Strukton International dan lembaga
pembiayaan dari Belanda DEC (Dutch Expansion Capital).

23
Proyek pembangunan pembangkit listrik ini merupakan perwujudan dari komitmen
pemerintahan Presiden Joko Widodo yang menargetkan pengadaan energi sebesar 35.000
MegaWatt bagi program percepatan pembangunan infrastruktur yang ambisius. Namun jika
diletakkan dalam konteks penyediaan energi nasional secara luas, proyek ini memiliki arti
penting lainnya.
Indonesia selama ini mengandalkan batubara dalam penyediaan listrik, karena memiliki
cadangan yang cukup besar dan dapat diolah dengan biaya murah. Dengan inipun, rasio
elektrifikasi masih berkisar di angka 92% pada tahun 2017. Bukan hanya masalah
keberlanjutan akibat cadangan yang jelas menipis, mengandalkan energi fosil seperti ini
juga menimbulkan masalah bagi Indonesia di kancah internasional. Indonesia termasuk
dalam negara-negara pengasil emisi gas rumah kaca terbesar dunia.
Sebetulnya Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar, yaitu sekitar
75 GigaWatt tenaga air, 60 GW dari pasang surut laut, 32 GW dari biomasa, 29 GW tenaga
geothermal, 11 GW tenaga surya, serta 950 MW tenaga bayu. Namun hanya sebagian kecil
yang sudah dimanfaatkan. Melalui Peraturan Pemerintah No.79 tahun 2014, Indonesia telah
mengkuantifikasi komitmen untuk meningkatkan peran energi terbarukan dalam
penyediaan energi nasional, dari 7.7 % saat ini menjadi 23 % pada tahun 2025, atau setara
dengan 45 GW.
Dalam hal reduksi gas rumah kaca, ini berarti sebesar 314 ton emisi gas CO2 akan
berkurang di sektor energi. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia kepada
masyarakat internasional untuk secara sukarela menurunkan emisi sebesar 29% pada tahun
2030.
Energi terbarukan sebetulnya dapat menjadi solusi efektif bagi penyediaan energi, karena
geografi Indonesia yang bersifat kepulauan. Penduduk sebanyak 250 juta jiwa faktanya
tersebar di 8000 pulau. Membuat jaringan listrik dari pulau-pulau terbesar untuk
menjangkau daerah-daerah kepulauan kecil dan terpencil sangatlah tidak efisien.
Sementara, energi terbarukan sangat tersebar dan bervariasi di setiap daerah. Lebih jauh,
pembangunan pembangkit dapat diintegrasikan dengan pembangunan penyokong ekonomi
lain seperti infrastuktur.
Pembangunan proyek pembangkit di Selat Larantuka ini adalah contoh nyata. Seperti

24
disebutkan Menkopolkam Luhut Pandjaitan, jembatan Pancasila-Palmerah sepanjang 800
meter selain menjadi bagian dari sistem pembangkit, tapi juga akan menghubungkan pulau
Adonara yang terpencil dengan Flores, sehingga memungkinkan ekonomi masyarakat lebih
terbuka. Proyek juga terintegrasi dengan proyek perpanjangan landasan pacu di bandara
Gewayantana serta pembangunan dermaga kontainer Wello yang merupakan bagian dari
Program Tol Laut yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Begitu banyak harapan
menggantung pada pasang surutnya air laut di Selat Larantuka.
Kelemahan utama energi pasang surut adalah pembangkit listrik pasang surut sangat mahal
untuk dibangun. Listrik tenaga pasang surut jika dibandingkan dengan pembangunan listrik
pembangkit/ bahan bakar fosil biayanya lebih mahal. Namun begitu, pembangkit listrik
pasang surut dibangun hanya sekali dan biaya pemeliharaannya relatif rendah. Begitu pula
di kehidupan nyata, energi pasang surut hanya dapat dilakukan di pantai dengan diferensial
pasang surut yang baik, artinya tidak banyak lokasi yang benar-benar cocok untuk jenis
pembangkit listrik tenaga pasang surut, dan hanya menghasilkan listrik selama ada
gelombang pasang yang rerata terjadi sekitar 10 jam setiap hari (Sumotarto, 2012).
Bila tinggi jatuh air, yaitu selisih antara tinggi air laut dan tinggi air waduk pasang surut
adalah H dan debit air Q, maka besar daya yang akan dihasilkan adalah Q kali H atau QH.
Bila selanjutnya luas waduk pada ketinggian h adalah S(h), yaitu S sebagai fungsi h, maka
jumlah energi yang dibangkitkan dengan mengosongkan sebagian dh dari ketinggian h
adalah berbanding lurus dengan volume S(h).h.dh. Dengan demikian maka energi yang
dihasilkan per siklus berbanding lurus dengan waktu mengosongkan waduk (persamaan 1)
dan waktu mengisi waduk (persamaan 2).

∫ S ( h ) . h . dh ≜ E1. . . . . . . . . . . . . . . (1)
0

∫ S ( h ) .(H −h). dh ≜ E 2. . . . . . . . . .(2)


0

Dalam hal tersebut diasumsikan bahwa pengisian atau pengosongan waduk dilakukan pada

25
pergantian pasang dan surut, untuk mendapatkan penyederhanaan rumus. Dengan demikian
maka energi yang dibangkitkan per siklus berjumlah E, sebagaimana dapat dilihat pada
persamaan 3.
H
E=E1 + E2 ≜ H ∫ S ( h )=dh=H . V . . (3)
0

dengan pengertian: E = energi yang dibangkitkan per siklus, H = selisih tinggi permukaan
air laut antara pasang surut, dan V = volume waduk pasang surut. Upaya untuk
mendapatkan besaran energi, pada persamaan 1, 2, dan 3 besaran V masih perlu diganti
dengan besaran massa air laut, sehingga dapat ditulis sebagaimana persamaan 4.
Emaks =b g H 2 S. . . . .. . . . . . . . .(4)
P=fQH
dengan pengertian: Emaks = jumlah energi yang maksimal dapat diperoleh per siklus, b =
berat jenis air laut, g = gravitasi, H = tinggi pasang surut terbesar, S = luas waduk rerata
antara pasang dan surut, Q = debit air, F = faktor efisiensi, dan P = daya.
4. SIklus Pembangkit Pasang Surut Air Laut

Gambar 2.9 Siklus pasang


Keterangan Gambar:
KB : Katup Buka
M   : Menunggu
G    : Generator Bekerja
E    : Jumlah energi yang dibangkitkan Waktu 1 s.d 7 adalah 12,5 jam

26
Pada dasarnya, antara tenaga pasang surut dan tenaga air konvensional terdapat persamaan,
yaitu kedua-duanya adalah tenaga air, yang memamfaatkan gravitasi tinggi jatuh air untuk
pembangkitan tenaga listrik.
Perbedaan-perbedaan utama secara garis besar adalah :
1. Pasang surut menyangkut arus air periodik dua-arah dengan dua kali pasang dan
dua kali surut tiap hari.
2. Operasi di lingkungan air laut memerlukan bahan-bahan konstruksi yang lebih
tahan korosi daripada dimiliki material untuk air tawar
3. Tinggi jatuh relative sangat kecil bila dibandingkan dengan instalasi hidro
konvensional.
Berdasarkan berbagai studi dan pengalaman, energi yang dapat dimamfaatkan adalah
sekitar 8 sampai 25 % dari seluruh energi teoritis yang ada. Proyek Pusat Listrik Tenaga
Pasang Surut La Rance Perancis, yang merupakan sentral pertama yang dibangun tahun
1967 dengan daya instalasi sebesar 240 MW dan terdiri dari 24 mesin masing-masing 10
MW.
Bilamana tinggi jatuh air, yaitu selisih antara tinggi air laut dan tinggi air waduk pasang
surut adalah H, debit air Q, maka besar daya yang dihasilkan adalah Q kali H, atau QH.
Bilamana selanjutnya luas waduk pada ketinggian h adalah S(h), yaitu S sebagai fungsi h,
maka jumlah energi yang dibangkitkan dengan mengosonkan sebahagian dh dari ketinggian
h adalah berbanding lurus dengan isi S(h) h. dh.
5. Jenis – jenis Tidal
a) Dam Pasang Surut (Barrage Tidal System)
Teknologi pasang surut dengan membangun dam merupakan teknologi yang paling
lama  digunakan. Ekstrasi energi didapat dari perbedaan ketinggian antara air di dalam
dam dan  diluar dam (laut). Dam yang dibangun untuk memanfaatkan siklus pasang
surut jauh lebih besar daripada dam air sungai pada umumnya. Dam ini biasanya
dibangun di muara sungai dimana terjadi pertemuan antara air sungai dengan air laut.
Saat pasang air mengalir memasuki dam sampai kondisi tertentu lalu air tersebut
ditahan, bila laut sudah surut air dialirkan kembali ke laut melewati turbin air sehingga
energi listrik diperoleh.

27
Gambar 2.10 Sistem Dam
b) Turbin Lepas Pantai (Offshore Turbines).
Turbin lepas pantai ini lebih menyerupai pembangkit listrik tenaga angin versi bawah
laut. Bentuk dari tidal turbine sangat beragam seperti halnya wind turbine. Tidal turbine
terbesar dipasang Scotlandia berbobot 1300 ton dengan tinggi sekitar 22 m, dengan 
kecepatan aliran laut 2.65 m/s mampu menghasilkan daya sampai dengan 4000 Twh
setiap tahun, diharapkan turbin ini mampu digunakan lebih dari 1000 rumah tangga.

Gambar 2.11 Tidal lepas pantai

6. Permasalahan
a) Dampak ekologi
Pembangkit listrik energi pasang surut dapat memiliki dampak negatif bagi makhluk
hidup. Turbin yang berputar mampu membunuh hewan air. Kebisingan karena
gerakan turbin menjadikan organisme besar sulit berkomunikasi. Selain itu, pelumas

28
dan bahan kimia lainnya juga dapat tumpah ke laut, menyebabkan pencemaran.
b) Korosi
Air asin merupakan penyebab utama korosi pada logam. Sehingga biaya pembuatan
dan perawatan generator energi pasang surut cenderung mahal karena membutuhkan
logam tahan karat, seperti baja tahan karat, logam paduan dengan kadar nikel tinggi,
paduan tembaga-nikel, dan paduan titanium.
c) Fouling
Fouling adalah menempelnya organisme laut pada struktur yang dapat
menyebabkan penyumbatan dan berkurangnya aerodinamika. Umumnya dapat
diatasi dengan menggunakan tembaga sebagai bahan utama pembuatan turbin.

29
C. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)

Gambar 2.12 PLTB


1. Pendahuluan
Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang menggunakan
angin sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik. Pembangkit ini dapat
mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin
atau kincir angin. Sistem pembangkitan listrik menggunakan angin sebagai sumber
energi merupakan sistem alternatif yang sangat berkembang pesat, mengingat angin
merupakan salah satu energi yang tidak terbatas di alam. Angin merupakan salah satu
sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik dan tidak
dapat habis untuk diperbaharui kembali, oleh karena itu energi angin adalah energi
alternatif yang memiliki prospek baik untuk memenuhi kekurangan energi listrik selain
keberadaannya yang selalu tersedia, energi angin juga merupakan energi yang ramah
lingkungan.
Pada dasarnya angin terjadi karena adanya perbedaan suhu antara udara panas dan
dingin. Di daerah Khatulistiwa yang panas, udaranya menjadi panas, mengembang dan
menjadi ringan, menaik ke atas dan bergerak 30o hingga 60o ke daerah yang lebih
dingin misalnya daerah Kutub. Sebaliknya di daerah Kutub yang dingin, udaranya
menjadi dingin dan turun ke bawah dengan demikian terjadi suatu perputaran udara
berupa perpindahan udara dari Kutub Utara ke Garis Khatulistiwa menyusuri permukaan
bumi sekitar 30o hingga 60o, dan sebaliknya suatu perpindahan udara dari Garis
Khatulistiwa kembali ke Kutub Utara, melalui lapisan udara yang lebih tinggi.

30
2. Macam-Macam Angin
Angin merupakan salah satu unsur yang dapat mempengaruhi kondisi cuaca dan iklim.
Angin adalah pergerakan udara yang disebabkan adanya perbedaan tekanan udara yang
mengakibatkan adanya hembusan atau tiupan disuatu tempat atau daratan.
1. Angin Darat dan Angin Laut
Angin darat terjadi pada malam hari, karena suhu dilaut pada malam hari sangat
tinggi karena air laut dapat menahan panas matahari pada siang hari. Angin laut
terjadi pada siang hari, karena suhu di darat lebih tinggi karena pantulan panas
matahari merenggangkan udara di daratan.
2. Angin Gunung dan Angin Lembah
Malam hari pegunungan lebih dulu mendingin sedangkan lembah masih hangat.
Siang hari pegunungan lebih dulu mendapat pemanasan dibandingkan lembah.
3. Angin Siklon dan Angin Antisiklon
Angin siklon adalah udara yang bergerak dari beberapa daerah bertekanan
udara tinggi menuju titik pusat tekanan udara rendah. Angin antisiklon bergerak
dari suatu daerah sebagai pusat bertekanan udara tinggi menuju daerah
bertekanan rendah yang mengelilnginya seperti ditunjukkan pada gambar 3.
4. Angin Fohn
Angin fohn terjadi karena udara yang turun mendapatkan pemanasan secara
dinamis yang diikuti turunnya kelembapan nisbi seperti gambar 4.
5. Angin Munson Barat
Angin monsun barat terjadi pada bulan Oktober-April. Bulan-bulan itu
kedudukan matahari berada di belahan bumi selatan, akibatnya belahan bumi
selatan suhunya lebih tinggi dari pada belahan bumi utara dan angin bertiup dari
belahan bumi utara ke belahan bumi selatan.
6. Angin Munson Timur
Angin monsoon timur terjadi pada bulan April- Oktober. Saat itu kedudukan
matahari berada di belahan bumi utara. Menyebabkan benua Australia
mengalami musim dinin sehingga bertekanan tinggi. Sedangkan benua Asia lebih
panas, sehingga tekanannya rendah.

31
3. Potensi Energi Angin
Indonesia adalah suatu negara yang dikarunia potensi alam yang begitu besar, salah
satunya angin. Potensi angin yang dapat dimanfaatkan menjadi sumber energi,
mempunyai kecepatan diatas 5 m/detik dan itu berada pada 120 lokasi dan tersebar di
wilayah Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Pantai
Selatan Jawa (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, 2006).
Energi angin merupakan energy alternative yang mempunyai prospek baik karena selalu
tersedia di alam, dan merupakan sumber energy yang bersih dan terbarukan kembali.
Proses pemanfaatan energy angin melalui dua tahapan konversi yaitu:
1. Aliran angin akan menggerakkan rotor (baling-baling) yang menyebabkan rotor
berputar selaras dengan angin bertiup.
2. Putaran rotor dihubungkan dengan generator sehingga dapat dihasilkan listrik.
Dengan demikian energy angin merupakan energy kinetic atau energy yang
disebabkan oleh kecepatan angin untuk dimanfaatkan memutar sudu-sudu kincir
angina
4. Syarat Kecepatan Angin
Tingkat kecepatan angina berdasarkan kondisi alam yang terjadi dijelaskan pada
tabel 1
Tabel 1 tingkatan kecepatan angin berdasarkan kondisi alam
Kelas Kecepatan (m/s) Kondisi alam

1 0.3-1.5 Angin tenang, asap lurus keatas


2 1.6-3.3 Asap bergerak mengikuti arah angin
3 3.4-5.4 Wajah terasa ada angin, daun-daun
bergoyang pelan, petunjuk arah angin
bergerak
4 5.5-7.9 Debu jalan, kertas berterbangan,
ranting pohon bergoyang
5 8.0-10.7 Ranting pohon bergoyang, bendera
berkibar
6 10.8-13.8 Ranting pohon besar bergoyang, air
dikolam berombak kecil
7 13.9-17.1 Ujung pohon melengkung, hembusan
angin terasa ditelinga

32
8 17.2-20.7 Dapat mematahkan ranting pohon,
jalan berat melawan arah angina
9 20.8-24.4 Dapat mematahkan ranting pohon,
rumah rubuh
10 24.4-28.4 Dapat merubuhkan pohon,
menimbulkan kerusakan
11 28.5-32.6 Menimbulkan kerusakan parah

5. Potensi Angin Berdasarkan Kecepatan Angin di Indonesia


1. Kelompok I : Lokasi dengan kecepatan ngina rata-rata 1 – 2,5 m/det, daya yang
dihasilkan antara 0-200 kWh/m2 setahun. Kondisi ngina tersebut kurang baik untuk
didayagunakan.
2. Kelompok II : Lokasi dengan kecepatan ngina rata-rata 2,5 – 4 m/det, daya yang
dihasilkan antara 201 – 1000 kWh/m2 setahun. Kondisi ini cukup baik sebagai
penggerak ngina konversi ngina listrik skala kecil dan untuk keperluan
pemompaan.
3. Kelompok III: Lokasi dengan kecepatan ngina rata-rata 4,5–12 m/det, daya yang
dihasilkan lebih dari 1000 kWh/m2 setahun. Kondisi ini amat memadai untuk
dikembangkan kemanfaatannya baik untuk pembangkit skala kecil maupun besar.
Kapasitas turbin ngina
Kapasitas turbin ngina dikategorikan pada tiga kapasitas antara lain:
1) Kapasitas kecil : sampai 10 kW
2) Kapasitas sedang : 10 kW s/d 100 kW
3) Kapasitas besar : di atas 100 kW
6. Perhitungan pembangkit listrik tenaga bayu
Untuk memanfaatkan energy ngina menjadi energy listrik maka langkah pertama yang
harus dilakukan adalah menghitung energy ngina dengan formula:
1
E= mV 2
2
Dimana :
E = Energi Kinetik (joule)

33
M = Massa Udara (kg)
V = Kecepatan Angin (m/s)
Untuk mendapatkan daya efektif dari ngina yang mungkin dihasilkan dari suatu kincir
adalah:
1
Ea= ρ . v 3. A . cp
2
Ea = daya efektif yang dihasilkan kincir angin (watta)
Cp = efisiensi blade 0.45
A = Kecepatan Angin (m/s)
ρ=Kerapatan udara(kg/m3)
Untuk menentukan turbin ngina atau kapasitas turbin yang akan digunakan untuk
pemilihan pembangkit dinyatakan dengan persamaan:
100
P=Ptpem x
x
Dimana:
P = kapasitas turbin
Ptpem=¿ kapasitas turbin pemasok
X = efisiensi kecepatan angina
Efisiensi kecepatan ngina diformulakan sebagai berikut:
rata−rata kecepatanangin x 100
X=
kecepatam angin maksimal
Untuk mencari hasil prosentasi beban siang, malam, dan puncak digunakan rumus:
jumlah pemakaian beban
R=
lama waktu pemakaian
jumlah beban
%= x 100 %
total beban pemakaian

7. Komponen pada Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin


 

34
Gambar 2.13 Bagian-bagian kincir angin
Sistem pembangkit listrik tenaga angin ini merupakan pembangkit listrik yang
menggunakan turbin angin (wind turbine) sebagai peralatan utamanya.

Gambar2.14 Wind Turbine


Turbin angin terbagi dalam dua kelompok yaitu turbin sumbu horisontal, turbin
angin sumbu horisontal biasanya baik memiliki dua atau tiga modul. Jenis lain yaitu
turbin sumbu vertikal. Turbin ini berbilah tiga dioperasikan melawan angin, dengan
modul menghadap ke angin.
Turbin skala utility memiliki berbagai ukuran, dari 100 kilowatt sampa dengan
beberapa megawatt. Turbin besar dikelompokkan bersama-sama ke arah angin,yang
memberikan kekuatan massal ke jaringan listrik. turbin kecil tunggal, di bawah 100
kilowatt dan digunakan pada rumah, telekomunikasi, atau pemompaan air. Turbin

35
kecil kadang-kadang digunakan dalam kaitannya dengan generator diesel, baterai
dan sistem fotovoltaik. Sistem ini disebut sistem angin hibrid dan sering digunakan
di lokasi terpencil di luar jaringan, di mana tidak tersedia koneksi ke jaringan
utilitas.
Komponen-komponen yang ada di dalam turbin angin yaitu :
 

Gambar 2.15 Tampak isi dari wind turbine


a. Anemometer
Mengukur kecepatan angin dan mengirimkan data kecepatan angin ke pengontrol.
b. Blades
Kebanyakan turbin baik dua atau tiga pisau. Angin bertiup di atas menyebabkan pisau
pisau untuk mengangkat dan berputar.
c. Brake
Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja pada titik
aman saat terdapat angin yang besar. Alat ini perlu dipasang karena generator memiliki
titik kerja aman dalam pengoperasiannya. Generator ini akan menghasilkan energi listrik
maksimal pada saat bekerja pada titik kerja yang telah ditentukan. Kehadiran angin
diluar diguaan akan menyebabkan putaran yang cukup cepat pada poros generator,
sehingga jika tidak diatasi maka putaran ini dapat merusak generator. Dampak dari
kerusakan akibat putaran berlebih diantaranya overheat, rotor breakdown, kawat pada
generator putus karena tidak dapat menahan arus yang cukup besar.

36
Gambar 2.16 Single Line Bus

d.Controller
Pengontrol mesin mulai dengan kecepatan angin sekitar 8-16 mil per jam (mph) dan
menutup mesin turbin sekitar 55 mph. tidak beroperasi pada kecepatan angin sekitar 55
mph di atas, karena dapat rusak karena angin yang kencang.
e. Gear box
Gears menghubungkan poros kecepatan tinggi di poros kecepatan rendah dan
meningkatkan kecepatan sekitar 30-60 rotasi per menit (rpm), sekitar 1000-1800 rpm,
kecepatan rotasi yang diperlukan oleh sebagian besar generator untuk menghasilkan listrik.
gearbox adalah bagian mahal (dan berat) dari turbin angin dan insinyur generator
mengeksplorasi direct-drive yang beroperasi pada kecepatan rotasi yang lebih rendah dan
tidak perlu kotak gigi.
f. Generator
Biasanya standar induksi generator yang menghasilkan listrik dari 60 siklus listrik AC.
g. High-speed shaft
Drive generator.

37
h. Low-speed shaft
Mengubah poros rotor kecepatan rendah sekitar 30-60 rotasi per menit.
i.  Nacelle
Nacelle berada di atas menara dan berisi gear box, poros kecepatan rendah dan tinggi,
generator, kontrol, dan rem.
j. Pitch
Blades yang berbalik, atau nada, dari angin untuk mengontrol kecepatan rotor dan menjaga
rotor berputar dalam angin yang terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk menghasilkan
listrik.
k. Rotor
Pisau dan terhubung bersama-sama disebut rotor
l. Tower
Menara yang terbuat dari baja tabung (yang ditampilkan di sini), beton atau kisi baja.
Karena kecepatan angin meningkat dengan tinggi, menara tinggi memungkinkan turbin
untuk menangkap lebih banyak energi dan menghasilkan listrik lebih banyak.
m. Wind direction
Ini adalah turbin pertama”yang disebut karena beroperasi melawan angin. turbin lainnya
dirancang untuk menjalankan “melawan arah angin,” menghadap jauh dari angin.
n. Wind vane
Tindakan arah angin dan berkomunikasi dengan yaw drive untuk menggerakkan turbin
dengan koneksi yang benar dengan angin.

38
                                         Gambar 2.17  Rincian dalam turbin angin

o. Yaw drive
Yaw drive yang digunakan untuk menjaga rotor menghadap ke arah angin sebagai
perubahan arah angin.
p. Yaw motor
Kekuatan dari drive yaw.
q. Penyimpan energi (Battery)
Karena keterbatasan ketersediaan akan energi angin (tidak sepanjang hari angin akan selalu
tersedia) maka ketersediaan listrik pun tidak menentu. Oleh karena itu digunakan alat
penyimpan energi yang berfungsi sebagai back-up energi listrik. Ketika beban penggunaan
daya listrik masyarakat meningkat atau ketika kecepatan angin suatu daerah sedang
menurun, maka kebutuhan permintaan akan daya listrik tidak dapat terpenuhi. Oleh karena
itu kita perlu menyimpan sebagian energi yang dihasilkan ketika terjadi kelebihan daya
pada saat turbin angin berputar kencang atau saat penggunaan daya pada masyarakat
menurun.

39
8. Proses Pembangkitan Listrik Tenaga Angin
 Suatu pembangkit listrik dari energi angin merupakan hasil dari penggabungan dari
bebrapa turbin angin sehingga akhirnya dapat menghasilkan listrik.
Cara kerja dari pembangkitan listrik tenaga angin ini yaitu awalnya energi angin
memutar turbin angin. Turbin angin bekerja berkebalikan dengan kipas angin (bukan
menggunakan listrik untuk menghasilkan listrik, namun menggunakan angin untuk
menghasilkan listrik).  Kemudian angin akan memutar sudut turbin, lalu diteruskan
untuk memutar rotor pada generator di bagian belakang turbin angin. Generator
mengubah energi gerak menjadi energi listrik dengan teori medan elektromagnetik,
yaitu poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetik permanen. Setelah
itu di sekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan
kawat yang membentuk loop. Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi
perubahan fluks pada stator yang akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan
dihasilkan tegangan dan arus listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan
ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat.
Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC (alternating
current) yang memiliki bentuk gelombang kurang lebih sinusoidal. Energi Listrik ini
biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.
9. Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin secara prinsipnya
adalah disebabkan karena sifatnya yang terbarukan. Hal ini berarti eksploitasi sumber
energi ini tidak akan membuat sumber daya angin yang berkurang seperti halnya
penggunaan bahan bakar fosil. Oleh karenanya tenaga angin dapat berkontribusi dalam
ketahanan energi dunia di masa depan. Tenaga angin juga merupakan sumber energi
yang ramah lingkungan, dimana penggunaannya tidak mengakibatkan emisi gas buang
atau polusi yang berarti ke lingkungan. 
Penetapan sumber daya angin dan persetujuan untuk pengadaan ladang angin merupakan
proses yang paling lama untuk pengembangan proyek energi angin. Hal ini dapat
memakan waktu hingga 4 tahun dalam kasus ladang angin yang besar yang

40
membutuhkan studi dampak lingkungan yang luas.
Emisi karbon ke lingkungan dalam sumber listrik tenaga angin diperoleh dari proses
manufaktur komponen serta proses pengerjaannya di tempat yang akan didirikan
pembangkit listrik tenaga angin. Namun dalam operasinya membangkitkan listrik, secara
praktis pembangkit listrik tenaga angin ini tidak menghasilkan emisi yang berarti. Jika
dibandingkan dengan pembangkit listrik dengan batubara, emisi karbon dioksida
pembangkit listrik tenaga angin ini hanya seperseratusnya saja. Disamping karbon
dioksida, pembangkit listrik tenaga angin menghasilkan sulfur dioksida, nitrogen oksida,
polutan atmosfir yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan pembangkit listrik dengan
menggunakan batubara ataupun gas. Namun begitu, pembangkit listrik tenaga angin ini
tidak sepenuhnya ramah lingkungan, terdapat beberapa masalah yang terjadi akibat
penggunaan sumber energi angin sebagai pembangkit listrik, diantaranya adalah dampak
visual , derau suara, beberapa masalah ekologi, dan keindahan.
Dampak visual biasanya merupakan hal yang paling serius dikritik. Penggunaan ladang
angin sebagai pembangkit listrik membutuhkan luas lahan yang tidak sedikit dan tidak
mungkin untuk disembunyikan. Penempatan ladang angin pada lahan yang masih dapat
digunakan untuk keperluan yang lain dapat menjadi persoalan tersendiri bagi penduduk
setempat. Selain mengganggu pandangan akibat pemasangan barisan pembangkit angin,
penggunaan lahan untuk pembangkit angin dapat mengurangi lahan pertanian serta
pemukiman. Hal ini yang membuat pembangkitan tenaga angin di daratan menjadi
terbatas. Beberapa aturan mengenai tinggi bangunan juga telah membuat pembangunan
pembangkit listrik tenaga angin dapat terhambat. Penggunaan tiang yang tinggi untuk
turbin angin juga dapat menyebabkan terganggunya cahaya matahari yang masuk ke
rumah-rumah penduduk. Perputaran sudu-sudu menyebabkan cahaya matahari yang
berkelap-kelip dan dapat mengganggu pandangan penduduk setempat.
Efek lain akibat penggunaan turbin angin adalah terjadinya derau frekuensi rendah.
Putaran dari sudu-sudu turbin angin dengan frekuensi konstan lebih mengganggu
daripada suara angin pada ranting pohon. Selain derau dari sudu-sudu turbin,
penggunaan gearbox serta generator dapat menyebabkan derau suara mekanis dan juga
derau suara listrik. Derau mekanik yang terjadi disebabkan oleh operasi mekanis

41
elemen-elemen yang berada dalam nacelle atau rumah pembangkit listrik tenaga angin.
Dalam keadaan tertentu turbin angin dapat juga menyebabkan interferensi
elektromagnetik, mengganggu penerimaan sinyal televisi atau transmisi gelombang
mikro untuk perkomunikasian.
Penentuan ketinggian dari turbin angin dilakukan dengan menganalisa data turbulensi
angin dan kekuatan angin. Derau aerodinamis merupakan fungsi dari banyak faktor
seperti desain sudu, kecepatan perputaran, kecepatan angin, turbulensi aliran masuk.
Derau aerodinamis merupakan masalah lingkungan, oleh karena itu kecepatan
perputaran rotor perlu dibatasi di bawah 70m/s. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa
penggunaan skala besar dari pembangkit listrik tenaga angin dapat merubah iklim lokal
maupun global karena menggunakan energi kinetik angin dan mengubah turbulensi
udara pada daerah atmosfir.
Pengaruh ekologi yang terjadi dari penggunaan pembangkit tenaga angin adalah
terhadap populasi burung dan kelelawar. Burung dan kelelawar dapat terluka atau
bahkan mati akibat terbang melewati sudu-sudu yang sedang berputar. Namun dampak
ini masih lebih kecil jika dibandingkan dengan kematian burung-burung akibat
kendaraan, saluran transmisi listrik dan aktivitas manusia lainnya yang melibatkan
pembakaran bahan bakar fosil. Dalam beberapa studi yang telah dilakukan, adanya
pembangkit listrik tenaga angin ini dapat mengganggu migrasi populasi burung dan
kelelawar. Pembangunan pembangkit angin pada lahan yang bertanah kurang bagus juga
dapat menyebabkan rusaknya lahan di daerah tersebut.
Ladang angin lepas pantai memiliki masalah tersendiri yang dapat mengganggu pelaut
dan kapal-kapal yang berlayar. Konstruksi tiang pembangkit listrik tenaga angin dapat
mengganggu permukaan dasar laut. Hal lain yang terjadi dengan konstruksi di lepas
pantai adalah terganggunya kehidupan bawah laut. Efek negatifnya dapat terjadi seperti
di Irlandia, dimana terjadinya polusi yang bertanggung jawab atas berkurangnya stok
ikan di daerah pemasangan turbin angin. Studi baru-baru ini menemukan bahwa
ladang pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai menambah 80 – 110 dB kepada
noise frekuensi rendah yang dapat mengganggu komunikasi ikan paus dan kemungkinan
distribusi predator laut. Namun begitu, ladang angin lepas pantai diharapkan dapat

42
menjadi tempat pertumbuhan bibit-bibit ikan yang baru. Karena memancing dan
berlayar di daerah sekitar ladang angin dilarang, maka spesies ikan dapat terjaga akibat
adanya pemancingan berlebih di laut.
Dalam operasinya, pembangkit listrik tenaga angin bukan tanpa kegagalan dan
kecelakaan. Kegagalan operasi sudu-sudu dan juga jatuhnya es akibat perputaran telah
menyebabkan beberapa kecalakaan dan kematian. Kematian juga terjadi kepada
beberapa penerjun dan pesawat terbang kecil yang melewati turbin angin. Reruntuhan
puing-puing berat yang dapat terjadi merupakan bahaya yang perlu diwaspadai, terutama
di daerah padat penduduk dan jalan raya. Kebakaran pada turbin angin dapat terjadi
dan akan sangat sulit untuk dipadamkan akibat tingginya posisi api sehingga dibiarkan
begitu saja hingga terbakar habis. Hal ini dapat menyebarkan asap beracun dan juga
dapat menyebabkan kebakaran berantai yang membakar habis
ratusan acre lahan pertanian. Hal ini pernah terjadi pada Taman Nasional Australia
dimana 800 km2 tanah terbakar. Kebocoran minyak pelumas juga dapat teradi dan dapat
menyebabkan terjadinya polusi daerah setempat, dalam beberapa kasus dapat
mengkontaminasi air minum.
Meskipun dampak-dampak lingkungan ini menjadi ancaman dalam pembangunan
pembangkit listrik tenaga angin, namun jika dibandingkan dengan penggunaan energi
fosil, dampaknya masih jauh lebih kecil. Selain itu penggunaan energi angin dalam
kelistrikan telah turut serta dalam mengurangi emisi gas buang.

43
D. Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU)
1. Pengertian

Gambar 2.17 PLTU


Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) adalah gabungan antara PLTG
dengan PLTU, dimana panas dari gas buang dari PLTG digunakan untuk menghasilkan
uap yang digunakan sebagai fluida kerja di PLTU. Dan bagian yang digunakan untuk
menghasilkan uap tersebut adalah HRSG (Heat Recovery Steam Generator). PLTGU
merupakan suatu instalasi peralatan yang berfungsi untuk mengubah energi panas
(hasil pembakaran bahan bakar dan udara) menjadi energi listrik yang bermanfaat.
Pada dasarnya, sistem PLTGU ini merupakan penggabungan antara PLTG dan PLTU.
PLTU memanfaatkan energi panas dan uap dari gas buang hasil pembakaran di PLTG
untuk memanaskan air di HRSG (Heat Recovery Steam Genarator), sehingga menjadi
uap jenuh kering. Uap jenuh kering inilah yang akan digunakan untuk memutar sudu
(baling-baling). Gas yang dihasilkan dalam ruang bakar pada Pusat Listrik Tenaga Gas
(PLTG) akan menggerakkan turbin dan kemudian generator, yang akan mengubahnya
menjadi energi listrik. Sama halnya dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa berwujud
cair (BBM) maupun gas (gas alam). Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat
efisiensi pembakaran dan prosesnya.

44
2. Prinsip Kerja PLTGU

Gambar 2.18 Prinsip Kerja PLTU


PLTGU menggunakan combined cycle dimana gas buang dari turbin gas akan
dimanfaatkan kembali untuk mengoperasikan turbin uap. Dibutuhkan HRSG (Heat
Recovery Steam Generator) yang prinsip kerjanya sama dengan boiler. Gas buang dari
turbin gas tidak langsung dibuang melalui bypass stack akan tetapi masuk ke HRSG.
Setelah masuk ke HRSG maka gas tadi akan berubah menjadi uap bertekanan tinggi
yang kemudian digunakan untuk memutar High Pressure Steam Turbine (HPST),
kemudian HPST memutar Low Pressure Steam Turbine (LPST) yang akhirnya akan
membangkitkan generator. Generator membangkitkan arus listrik hingga di salurkan
pada saluran transmisi. Hasil pembuangan LPST akan dikondensasi dan dialirkan ke
pompa. Dari pompa kemudian dilairkan kembali ke HRSG. Begitu seterusnya
3. Bagian – Bagian PLTGU
1. Cranking Motor adalah motor yang digunakkan sebagai penggerak awal
turbin belum menghasilkan tenaga penggerak generator ataupun compressor. MotorC
rangking mendapatkan suplai listrik yang berasal dari jaringan tegangan tinggi
150KV / 500 KV Jawa – Bali.

45
2. Air Filter merupakan filter yang berfungsi untuk menyaring udara bebas agar
udarayang mengalir menuju ke compressor merupakan udara yang bersih.
3. Compressor sebagai penghisap udara luar, dengan terlebih dahulu melalui air
filter.Compressor menghisap udara atmosfer dan menaikkan tekanannya menjadi
beberapakali lipat ( sampai 8 kali ) tekanan semula. Udara luar ini akan diubah
menjadi udaraatomizing untuk sebagian kecil pembakaran dan sebagian besar sebagai
pendinginturbin.
4. Combustion Chamber ( ruang bakar ) adalah ruang yang dipakai sebagai
tempat pembakaran bahan bakar ( solar ) dan udara atomizing. Gas panas yang
dihasilkan dari proses pembakaran di combustion chamber digunakan sebagai
penggerak turbin gas.
5. Gas TurbineGas Turbine adalah turbin yang berputar dengan menggunakan energi
Gas panas yangdihasilkan dari combustion chamber. Hasil putaran dari turbin inilah
yang akan diubaholeh generator untuk menghasilkan listrik.
6. Selector Valve merupakan valve yang berfungsi untuk mengatur gas buangan
dariturbin gas, apakah akan dibuang langsung ke udara ataukah akan dialirkan
menuju keHRSG.
7. GTG (Gas Turbine Generator) berfungsi sebagai alat pembangkit listrik
denganmenggunakan tenaga putaran yang dihasilkan dari turbin gas. Pada PLTGU,
satu buahgenerator ini menghasilkan daya 100 MW. PT. Indonesia Power Unit
Bisnis pembangkitan Semarang memiliki 3 Gas Turbine generator dengan kapasitas 
masing-masing adalah 100 MW.
8. Steam Turbine ( Turbin Uap ) adalah turbin yang berputar dengan menggunakan
energiuap. Uap ini diperoleh dari penguapan air yang berasal dari HRSG ( Heat
RecoverySteam Generator ).
9. STG (Steam Turbine Generator) merupakan generator berfungsi sebagai
alat pembangkit listrik dengan menggunakan tenaga putaran yang diperoleh
dari turbin uap.Tenaga penggeraknya berasal dari uap kering yang dihasilkan oleh
HRSGdengan putaran 3000 RPM, berpendingin hidrogen dan tegangan keluar 11,5 K
V. PadaPLTGU, satu buah generator ini menghasilkan daya kurang lebihnya sekitar

46
200 MW.PT. Indonesia Power Unit Bisnis pembangkitan Semarang memiliki 1 buah
steamturbine generator untuk bagian PLTGU-nya.
10. HRSG ( Heat Recovery Steam Generator ). HRSG ini didesain untuk beroperasi
padaturbin gas dengan pembakaran natural gas dan destilate oil. 514 oC (HSD) pada
outletflow gas Untuk masing-masing HRSG akan membangkitkan uap sebesar
194,29ton/jam total flow, pada inlet flow gas.
4. Rumus Perhitungan Daya
Efisiensi termal PLTGU sangat dipengaruhi oleh pola pembebanannya, yang
dikenal dengan istilah “ Part Load Operation”, yaitu dengan rumus :
MW ( ¿ ) + MW ( ST )
n PLTGU =
Q f (¿)
Keterangan :
n PLTGU = efisiensi PLTGU Priok (%)
MW(GT) = Daya Turbin Gas (MW)
MW(ST) = Daya Turbin Uap (MW)
Q f = Bahan Bakar Turbin Gas (kscm/h)
5. Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan PLTGU
1. Gas panas keluaran dari turbin gas dapat digunakan untuk memanaskan air sehingga
menjadi uap untuk menggerakkan turbin uap
2. Meningkatkan efisiensi menjadi sebesar 40-50%
3. Efisiensi bahan bakar
Kekurangan PLTGU
1.  Peningkatan biaya
2.  Peningkatan luas area yang dibutuhkan
6. Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa penggunaan PLTGU dapat
mengurangi biaya pembangkitan listrik bila dibandingkan dengan menggunakan PLTG
saja. Hal ini dapat dipahami karena dengan menambahkan HRSG dan PLTU dapat
meningkatkan tenaga listrik yang dihasilkan tanpa menambah bahan bakar serta

47
meningkatkan efisiensi .Berdasarkan harga gas bumi sekarang ini, PLTGU masih dapat
bersaing biaya pembangkitannya bila dibandingkan dengan pembangkit listrik termal
lainnya. Di samping itu waktu pembangunan PLTGU yang cepat merupakan hal yang
mendorong dipilihnya PLTGU, khususnya untuk memenuhi lonjakan permintaan
tenaga listrik.Dengan kemungkinan pengembangan PLTGU yang cukup besar dan
teknologi PLTGU di Indonesia masih belum pernah digunakan maka perlu
dipersiapkan tenaga trampil. Pembangunan PLTGU dalam waktu dekat ini diharapkan
akan memberi pengalaman dalam pengoperasian dan perawatan PLTGU.

48
E. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ( PLTN)
1. Pengertian
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah sebuah pembangkit daya termal
yang menggunakan satu atau beberapa reaktor nuklir sebagai sumber panasnya.PLTN
termasuk dalam pembangkit daya base load, yang dapat bekerja dengan baik ketika
daya keluarannya konstan (meskipun boiling water reactor dapat turun hingga
setengah dayanya ketika malam hari. Prinsip kerja sebuah PLTN hampir sama dengan
sebuah Pembangkilt Listrik Tenaga Uap, menggunakan uap bertekanan tinggi untuk
memutar turbin. Putaran turbin inilah yang diubah menjadi energi listrik. Perbedaannya
ialah sumber panas yang digunakan untuk menghasilkan panas. Sebuah PLTN
menggunakan Uranium sebagai sumber panasnya. Reaksi pembelahan (fisi) inti
Uranium menghasilkan energi panas yang sangat besar.
Bangunan sebuah PLTN terdiri dari dua bangunan utama, yaitu: bagian reaktor nuklir
dan bagian yang berkaitan dengan kelistrikan. Bagian reaktor nuklir adalah bagian
yang berfungsi mengubah energi bahan bakar nuklir menjadi energi, panas untuk
menguapkan air, bagian ini merupakan sumber bencana bila terjadi kecelakaan nuklir
karena bagian ini merupakan sumber radiasi zat radioaktif, radiasi panas, dan ledakan
yang dapat memusnahkan kehidupan dan merusak lingkungan di sekitarnya, Bagian
lainnya berfungsi mengubah energi uap menjadi energi listrik, bagian ini tidak. jauh
berbeda dengan bangunan pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar lain,
bagian ini dapat dikatakan: tidak berbahaya.
Tipe reaktor yang digunakan untuk PLTN dapat dibedakan menjadi beberapa tipe,
antara lain:
1. Tipe PWR (Reaktor Air Tekan),
2. Tipe BWR (Reaktor Air Didih),
3. Tipe GMBWR (Reaktor Air. Didih Moderator Grafit). Tipe reaktor ini yang
digunakan pada PLTN di Chernobi Ukraina, yang menyebabkan kecelakaan
cukup besar.,
4 . Tipe PHWR (Reaktor Air Berat Tekan),
5. Tipe MR (Reaktor Magnox), dan

49
6. Tipe AGR (Reaktor Maju Berpendinginan Gas) (Hadi: 1993).
2. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Bangunan sebuah PLTN terdiri dari dua bangunan utama, yaitu: bagian reaktor nuklir
dan bagian yang berkaitan dengan kelistrikan.
a. bagian reaktor nuklir
 Inti reaktor : Dibuat dari batang-batang bahan bakar yang berisi uranium
alam, uranium yang dipercaya, plutoium, atau U-233. Batang-batang bahan
bakar tersebut dapat dicampur dengan material-material tidak berfisi.
 Moderator : Berfungsi untuk memperlambat kecepatan nutron sehingga
berkecepatan termal. Biasanya dibuat dari granit yang membungkus bahan
bakar, tetapi mungkin juga air berat, air ringan (normal), atau berilium.
Moderator dapat juga dicampur dengan bahan bakar.

 Perisai Termal : Berfungsi menyerap radiasi (parikel , nutron yang


terlepas, dan sinar gamma) yang terjadi karena proses fisi. Karena itu perisai
menyelubungi inti reaktor, biasanya dibuat dari besi, menyerap energi dan
menjadi panas.
 Reflektor : Berfungsi untuk memantulkan kembali nutron yang
meninggalkan inti bahan bakar. Pada gambar diatas menunjukkan bahwa
tepi moderator juga berfungsi sebagai reflektor, selain reflektor yang
diletakkan di dalam perisai termal dan menyelubungi inti reaktor.
 Tangki Reaktor : Berfungsi untuk membungkus seluruh inti reaktor,
reflektor dan perisai termal. Dengan demikian tangki reaktor membentuk
pula saluran untuk mengatur aliran pendingin melalui dan mengelilingi inti
reaktor.
 Fluida Pendingin : Membawa panas yang dihasilkan dari proses fisi
untuk berbagai keperluan, antara lain sebagai pemanas air ketel pada pusat
tenaga uap. Menjaga agar bahan bakar reaktor dan perlengkapannya ada
pada temperature yang diperbolehkan (aman dan tidak rusak).

50
 Perisai Biologi : Membungkus reaktor untuk menahan dan melemahkan
semua radiasi yang mematikan sebagai akibat dari proses fisi. Perisai biologi
dapat dibuat dari besi, timah hitam atau beton tebal dicampur oksida besi.
 Batang-batang Kendali : Berfungsi mengendalikan proses fisi (pembangkitan
panas) di dalam reaktor, yaitu dengan menyerap nutron berlebihan yang
terjadi dari proses fisi. Batang-batang kendali biasanya terbuat dari boron
atau hafnium yang dapat menyerap nutron.
b. bagian yang berkaitan dengan kelistrikan
 Turbin uap berfungsi untuk mengkonversi energi panas yang dikandung oleh
uap menjadi energi putar (energi mekanik). Poros turbin dikopel dengan
poros generator sehingga ketika turbin berputar generator juga ikut berputar. 
 Kondensor berfungsi untuk mengkondensasikan uap bekas dari turbin (uap
yang telah digunakan untuk memutar turbin). 
 Generator berfungsi untuk mengubah energi putar dari turbin menjadi energi
listrik.
 Transfomator berfungsi untuk mentransmisikan dan mengubah tegangan dari
generator menjadi lebh besar.

3. Pinsip Kerja PLTU Dan PLTN
Prinsip kerja PLTN dan PLTU hampir sama yakni terdiri dari : (I) Sistem pembangkit
uap/Steam Generator, (II) Turbin, (III) Generator Listrik yang akanmenghasilkan tenaga
listrik untuk kemudian masuk dalam jaringan distribusi (IV).
Uap yang dihasilkan oleh sistem pembangkit uap/Steam Generator akan digunakan
untuk memutar sistem Turbin yang dikopel dengan Generator Listrik yangakan merubah
energi kinetik menjadi energi listrik. Listrik yang dihasilkan kemudian masuk dalam
jaringan ditribusi untuk didistribusikan ke konsumen. Perbedaan antara PLTU dan
PLTN hanya terdapat pada sistem pembangkit uap seperti ditunjukkan dalam Gambar 1.
Pada PLTU sistem pembangkit uap yang digunakan adalah sistem konvensional yakni
uap dihasilkan dari boiler yang pemanasanya dilakukan dengan menggunakan bahan
bakar fosil. Pada PLTN ada beberapa tipe diantaranya tipe BWR (Boiling Water Reactor)
51
yakni uap dihasilkan dari pembangkit uap sekaligus sebagai reaktor nuklir sedangkan
untuk tipe PWR uap dihasilkan dari pembangkit uap yang terdiri dari boiler yang
dilengkapi dengan reaktor nuklir sebagai pemanas.Perbedaan antara PLTN tipe BWR
dan PWR ditunjukkan seperti pada Gambar 2 dan 3 dibawah ini (Harjanto;2008).

Gambar 2.19 Perbandingan sistem pembangkit uap (Steam Generator). Pada


pembangkit listrik konvensional dan PLTN

Gambar 2.20 PLTN tipe BWR

52
Gambar 2.22 PLTN tipe PWR

4. Rumus Perhitungan Daya


Konsumsi Uranium yang diperlukan pertahun dapat dihitung dengan rumus :

8760 × Lf × P
KU = ton
Eff × BU ×24 ×1000

Dimana :

Lf : faktor beban, perbandingan jam operasi nyata dengan jam operasi dalam satu
tahun.

Eff : efisiensi termal, perbandingan daya listrik dan daya termal PLTN.

BU : burn-up bahan bakar GWd/tHM (tHM: ton heavy methal)


5. Keuntungan Dari PLTN
a. Keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh seandainya lokasi PLTN layak untuk
tapak penyimpanan tersebut adalah:
 Akan menekan biaya, dampak dan resiko pengangkutan limbah terhadap
manusia dan lingkungan hidupnya.
 Akan memusatkan kegiatan bidang nuklir dalam satu kawasan nuklir
tertentu, sehingga memudahkan dalam pengelolaan dan pemantauan
lingkungan.

53
 Akan hemat lahan karena tidak banyak memakan lahan di daerah lain, yang
berarti menekan dampak dan resiko terhadap manusia dan lingkungan
hidupnya (Sucipta dkk;1997).
b. Keuntungan PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) jika dibandingkan dengan
pembangkit listrik utama lainnya antara lain :
 Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi normal) – gas
rumah kaca tersebut hanya dikeluarkan pada saat Diesel Generator Darurat
berjalan serta beberapa menghasilkan gas)
 Tidak mencemari udara – tidak menghasilkan gas berbahaya misalnya
seperti karbon monoksida, sulfur dioksida, aerosol, mercury, nitrogen
oksida, partikulate atau asap fotokimia
 Tidak banyak menghasilkan limbah padat (selama operasi normal)
 Biaya bahan bakar rendah – karena hanya sedikit bahan bakar yang
dibutuhkan
 Ketersediaan bahan bakar yang melimpah – karena bahan bakar yang
diperlukan itu sedikit
6. Kelemahan Dari PLTN
Berikut adalah beberapa hal yang kekurangan PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir) adalah sebagai berikut:
 Risiko kecelakaan nuklir – kecelakaan nuklir terbesar,  kecelakaan
Chernobyl (yang tidak mempunyai bangunan penahanan).
 Limbah nuklir – limbah radioaktif tingkat tinggi yang dihasilkan itu dapat
bertahan selama ribuan tahun.
 Limbah ex PLTN Serta Reaktor Riset. Limbah tidak harus disimpan di
negara bagian pemilik pembangkit listrik tenaga.
 Nuklir Serta reaktor riset. Untuk limbah dari industri pengguna bahan
radioaktif, tersebut dapat diproses dalam Limbah Treatment Plant Zat
Radioaktif, contohnya, yang dimiliki oleh BATAN Serpong.

54
F. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
1. Pengertian
Pengertian Pembangkit Listrik tenaga Air Adalah suatu pembangkitan energi listrik
dengan mengubah energi potensial air menjadi energi mekanik oleh turbin dan diubah
lagi menjadi energi listrik oleh generator dengan memanfaatkan ketinggian dan
kecepatan aliran air. Berdasarkan output yang dihasilkan, pembangkit listrik tenaga air
dibedakan atas:
1. Large-hydro : lebih dari 100 MW.
2. Medium-hydro: antara 15 – 100 MW.
3. Small-hydro : antara 1 – 15 MW.
4. Mini-hydro : Daya diatas 100 kW, tetapi dibawah 1 MW.
5. Micro-hydro: antara 5kW – 100 kW.
6. Pico-hydro : daya yang dikeluarkan 5kW.

Gambar 2.23 PLTA

55
Pada prinsipnya PLTA terdiri dari 3 bagian utama : penggerak mula, perubah kecepatan
(speed reducer) dan generator.

Gambar 2.24 Prinsip PLTA


Penggerak Mula (Prime Mover) adalah bagian berputar yang langsung berhubungan
dengan air. Ada 2 jenis penggerak mula yang umum digunakan yakni kincir air dan
turbin air. Pemilihan jenis penggerak mula dalam merencanakan PLTA didasari atas
pertimbangan kondisi air pada lokasi pemasangan dan kapasitas daya yang akan
dibangkitkan. Pada daerah air terjun dengan ketinggian (head) rendah atau daerah sungai
(termasuk parit/selokan) penggerak mula yang cocok digunakan adalah kincir air.
Sedangkan pada daerah air terjun dengan ketinggian (head) sedang sampai tinggi yang
cocok digunakan adalah turbin air.Konstruksi kincir air sederhana terdiri dari dua
dinding lingkaran yang mengapit sudu-sudu dan pada pusat terdapat as (shaft) sebagai
sumbu putar. Kincir air dapat dibuat dari bahan: kayu, bambu, plate besi, dan lain-lain.
Turbin air adalah model yang lebih canggih dan dapat digunakan untuk pembangkit
listrik mulai kapasitas kecil sampai besar. Selain itu tidak memerlukan banyak tempat
untuk pemasangan, terlihat rapi, dan effisiensi tinggi. Saat ini sudah banyak turbin air
yang diproduksi, dan pada type tertentu telah dirangkai sedemikian rupa dengan
generatornya sehingga pemasangannya menjadi lebih mudah. Hanya saja harga turbin
jauh lebih mahal dan hanya bisa dibuat oleh tenaga dengan keahlian khusus atau dibeli
dari pabrik yang mengeluarkannya.
Speed Reducer (perubah kecepatan) adalah alat yang berfungsi untuk merubah
(menaikkan atau menurunkan) kecepatan putaran. Dalam hal ini speed reducer yang
56
diperlukan adalah penaik kecepatan karena putaran penggerak mula biasanya lambat,
oleh karena itu harus dipercepat agar putaran yang direkomendasikan pada generator
dapat dicapai (pada umumnya generator memiliki putaran 1500 rpm). Kecepatan putaran
yang tepat pada sisi generator diperlukan sebagai salah satu syarat agar listrik yang
dihasilkan baik. Bila putaran generator tidak tepat (kurang atau melampui batas yang
direkomendasikan) dapat merusak peralatan listrik dan termasuk generator itu sendiri.
Oleh karena itu diperlukan perhitungan yang tepat untuk memilih speed reducer pada
pembangkit listrik.
Secara garis besar untuk menaikkan kecepatan digunakan 3 macam cara sebagai berikut:
1. Multiple Pulley (Pulley Bertingkat )
Ini adalah model paling sederhana dan biayanya murah akan tetapi menimbulkan
kehilangan daya yang tinggi. Model ini terdiri dari susunan beberapa pulley yang
dihubungkan dengan belt. Jumlah tingkatan (jumlah pulley) dan diameter pulley
harus diperhitungkan agar dihasilkan kecepatan putaran yang tepat pada sisi
generator.

Gambar 2.25 Multiple Pulley


2. Multiple Chain Gear
Model Multiple Chain Gear pada prinsipnya sama dengan multiple pulley, hanya

57
saja menggunakan chain dan gear. Jumlah tingkat dan jumlah teeth dari setiap gear
harus diperhitungkan untuk mendapatkan putaran yang tepat pada generator.
3. Gear Box (Gear Reducer).
Penggunaan Gear box (Gear Reducer) sebagai penaik kecepatan memberikan
banyak kelebihan, karena pemasangan dan perawatan mudah, tampak rapi, dan
yang paling utama kehilangan daya rendah hanya saja harganya jauh lebih mahal
dibanding kedua model sebelumnya. Gear box sangat cocok digunakan untuk
penggerak mula yang putarannya sangat lambat (pada aliran sungai dengan head
sangat rendah tetapi debit air tinggi).
Generator adalah mesin listrik yang dapat merubah energi mekanik menjadi energi
listrik. Dalam pembangkit listrik tenaga air, energi yang terkandung di dalam air dengan
bantuan penggerak mula dan speed reducer energi tersebut dirobah menjadi energi
listrik. Sekarang ini telah banyak generator yang diproduksi, tinggal memilih sesuai
spesifikasi yang kita inginkan.
Pada gambar di bawah ini, penulis telah membuat pembangkit listrik walaupun masih
skala kecil namun telah memberikan hasil yang memuaskan. Dengan debit air yang
relatif kecil dan head kurang dari 1m dapat menghasilkan daya listrik sekitar 700 watt
(lebih dari cukup untuk kebutuhan rumah tangga) dengan voltage stabil 220 V dan sudah
beroperasi non stop selama 4 tahun dan sangat jarang mengalami kerusakan
2. Prinsip Kerja PLTA
Prinsip pembangkit listrik tenaga air sebenarnya tidak terlalu rumit. kita hanya
memanfaatkan arus air, atau air yang jatuh pada air terjun untuk memutar dinamo. Air
terjun yang berada pada ketinggian tertentu senantiasa mengalirkan air dengan masa
tertentu setiap menit. Seperti masa air yang berada pada suatu ketinggian memiliki
energi potensial gravitasi. Ketika masa air turun ke bawah energi potensialnya berkurang
karna sebagian energi potensialnya dirubah menjadi enrgi kinetik.
Sesuai dengan hukum kekekalan energi mekanik, semakin ke bawah energi kinetic
semakin besar. Ek air yang cukup besar akan mengenai sudu-sudu turbin yang dipasang
didasar air terjun dan akan memutarkan poros turbin yang seporos dengan poros
generator Kemudian generator berputar dan menghasilkan energi listrik.

58
Dengan energi potensial yang tinggi maka laju aliran air di ujung pipa akan tinggi pula.
Apabila diameter pipa tidak berubah (semua pipa diameternya sama) maka kita dapat
menentukan laju aliran air tersebut menggunakan rumus dibawah :

Ek = Ep
mv² = mgh
m = ρ x volume
Keterangan: Ek = energi kinetik (J)
Ep = energi potensial (J)
m  = massa air (kg)
v = kecepatan air (m/s)
g = gravitasi 9.8  (m/s²)
h = ketinggian air
Dengan demikian kita juga dapat menentukan debit airnya:
Q = Av
Q=A
Keterangan: A= luas penampang
Besarnya daya listrik sebelum masuk ke turbin secara matematis dapat dituliskan
sebagai berikut :
Pin turbin  = ρhQg
Sedangkan besar daya output turbin adalah sebagai berikut :
Pout turbin   = ρ . h . Q . g . η turbin
Sehingga secara matematis daya real yang dihasilkan dari pembangkit adalah sebagai
berikut :
Preal = ρ . h . Q. g . ηturbin . ηgenerator . ηtm
Keterangan :  Pin= daya masukan ke turbin (watt)
Pout = daya keluaran dari turbin (watt)
Preal = daya sebenarnya yang dihasilkan (watt)
ρ  = massa jenis fluida (kg/ )
Q = debit air ( /s)

59
h  = ketinggian efektif (m)
g  = gaya gravitasi (m/s²)
Daya yang keluar dari generator dapat diperoleh dari perkalian efisiensi turbin dan
generator dengan daya yang keluar secara teoritis. Sebagaimana dapat dipahami dari
rumus tersebut di atas, daya yang dihasilkan adalah hasil kali dari tinggi jatuh dan debit
air, oleh karena itu berhasilnya pembangkitan tenaga air tergantung daripada usaha
untuk mendapatkan tinggi jatuh air dan debit yang besar secara efektif dan ekonomis.
Namun, tidak semua energi potensial dari air diubah menjadi energi listrik. Oleh karena
itu kita mengenal konsep efisiensi.Dengan demikian daya listrik yang dihasilkan dari
pembangkit listrik tenaga air adalah:
P dihasilkan = ηPhitung
P dihasilkan = ηρhQ
Untuk menghitug beda potensial yang dihasilkan, kita menggunakan rumus GGL
induksi yang dikenal dalam Hukum induksi Faraday yang bunyinya “Gaya gerak listrik
(GGL) induksi pada sebuah rangkaian sama dengan kecepatan perubahan fluks yang
melalui rangkaian tersebut”. Rumus yang digunakannya adalah:
ε = N B A ω sin ωt
ω = 2πf   atau  ω=  , terdapat pada rumus gerak melingkar (kecepatan berputar magnet)
Keterangan:   
ε = ggl induksi sesaat (volt)
N = banyak lilitan kumparan
B = besar induksi magnetic (Wb/m²=T)
A = luas penampang/loop (m²)
ω = kecepatan sudut (rad/s)
t  = lama kumparan telah berputar (s)
3. Jenis – jenis PLTA
1. Berdasarkan Tinggi Terjun PLTA
a. PLTA jenis terusan air (water way)
Adalah pusat listrik yang mempunyai tempat ambil air (intake) di hulu sungai dan
mengalirkan air ke hilir melalui terusan air dengankemiringan (gradient) yang agak

60
kecil. Tenaga listrik dibangkitkan dengan cara memanfaatkan tinggi terjun dan
kemiringan sungai.
b. PLTA jenis DAM /bendungan
Adalah pembangkit listrik dengan bendungan yang melintang disungai, pembuatan
bendungan ini dimaksudkan untuk menaikkan permukaan air dibagian hulu sungai
guna membangkitkan energi potensial yang lebih besar sebagai pembangkit listrik.
c. PLTA jenis terusan dan DAM (campuran)
Adalah pusat listrik yang menggunakan gabungan dari dua jenis sebelumnya, jadi
energi potensial yang diperoleh dari bendungan dan terusan.
2. PLTA Berdasarkan Aliran Sungai
a. PLTA jenis aliran sungai langsung (run of river)
Banyak dipakai dalam PLTA saluran air/terusan, jenis ini membangkitkan listrik
dengan memanfaatkan aliran sungai itu sendiri secara alamiah.
b. PLTA dengan kolam pengatur (regulatoring pond)
Mengatur aliran sungai setiap hari atau setiap minggu dengan menggunakan kolam
pengatur yang dibangun melintang sungai dan membangkitkan listrik sesuai
dengan beban. Disamping itu juga dibangun kolam pengatur di hilir untuk dipakai
pada waktu beban puncak (peaking power plant) dengan suatu waduk yang
mempunyai kapasitas besar yang akan mengatur perubahan air pada waktu beban
puncak sehingga energi yang dihasilkan lebih maksimal.
c. Pusat listrik jenis waduk (reservoir)
Dibuat dengan cara membangun suatu waduk yang melintang sungai, sehingga
terbentuk seperti danau buatan, atau dapat dibuat dari danau asli sebagai
penampung air hujan sebagai cadangan untuk musim kemarau.
d. PLTA Jenis Pompa (pumped storage)
adalah jenis PLTA yang memanfaatkan tenaga listrik yang berlebihan ketika
musim hujan atau pada saat pemakaian tenaga listrik berkurang saat tengah
malam, pada waktu ini sebgian turbin berfungsi sebagai pompa untuk memompa
air yang di hilir ke hulu, jadui pembangkit ini memanfaatkan kembali air yang
dipakai saat beban puncak dan dipompa ke atas lagi saat beban puncak terlewati.

61
4. Bagian-bagian PLTA

Gambar 2.26 Bagian PLTA


1. Waduk ,berfungsi untuk menahan air
2. Main gate, katup prmbka
3. Bendungan, berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk menciptakan tinggi
jatuh air. Selain menyimpan air, bendungan juga dibangun dengan tujuan untuk
menyimpan energi.
4. Pipa pesat (penstock) ,berfungsi untuk menyalurkan dan mengarahkan air ke
cerobong turbin. Salah satu ujung pipa pesat dipasang pada bak penenang minimal
10 cm diatas lantai dasar bak penenang. Sedangkan ujung yang lain diarahkan pada
cerobong turbin. Pada bagian pipa pesat yang keluar dari bak penenang, dipasang
pipa udara (Air Vent) setinggi 1 m diatas permukaan air bak penenang. Pemasangan
pipa udara ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya tekanan rendah (Low
Pressure) apabila bagian ujung pipa pesat tersumbat. Tekanan rendah ini akan

62
berakibat pecahnya pipa pesat. Fungsi lain pipa udara ini untuk membantu
mengeluarkan udara dari dalam pipa pesat pada saat start awal PLTMH mulai
dioperasikan. ½ inc h  Diameter pipa udara ±.
5. Katup utama (Main Inlet Valve), berfungsi untuk mengubah energi potensial
menjadi energi kinetik.
6. Turbin merupakan peralatan yang tersusun dan terdiri dari beberapa peralatan suplai
air masuk turbin, diantaranya sudu (runner), pipa pesat (penstock), rumah turbin
(spiral chasing), katup utama (inlet valve), pipa lepas (draft tube), alat pengaman,
poros, bantalan (bearing), dan distributor listrik. Menurut momentum air turbin
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin reaksi dan turbin impuls. Turbin
reaksi bekerja karena adanya tekanan air, sedangkan turbin impuls bekerja karena
kecepatan air yang menghantam sudu.
7. Generator, Generator listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari
sumber energi mekanis. Generator terdiri dari dua bagian utama, yaitu rotor dan
stator. Rotor terdiri dari 18 buah besi yang dililit oleh kawat dan dipasang secara
melingkar sehingga membentuk 9 pasang kutub utara dan selatan. Jika kutub ini
dialiri arus eksitasi dari Automatic Voltage Regulator (AVR), maka akan timbul
magnet. Rotor terletak satu poros dengan turbin, sehingga jika turbin berputar maka
rotor juga ikut berputar. Magnet yang berputar memproduksi tegangan di kawat
setiap kali sebuah kutub melewati “coil” yang terletak di stator. Lalu tegangan
inilah yang kemudian menjadi listrik.
8. Draftube atau disebut pipa lepas, air yang mengalir berasla dari turbin.
9. Tailrace atau disebut pipa pembuangan.
10. Transformator adalah trafo untuk mengubah tegangan AC ke tegangan yang lebih
tinggi.
11. Switchyard (controler)
12. Kabel transmisi
13. Jalur Transmisi, berfungsi menyalurkan energi listrik dari PLTA menuju rumah-
rumah dan pusat industri.

63
14. Spillway adalah sebuah lubang besar di dam (bendungan) yang sebenarnya adalah
sebuah metode untuk mengendalikan pelepasan air untuk mengalir dari bendungan
atau tanggul ke daerah hilir.

G. Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa


1. Pengetian
Energi biomassa adalah jenis bahan bakar yang dibuat dengan mengkonversi bahan
biologis seperti tanaman. Bahan organik juga dapat diperoleh dari hewan dan
mikroorganisme. Seperti diketahui, tumbuhan memproduksi makanan dengan bantuan
sinar matahari melalui proses fotosintesis.

Gambar 2.27 Biomassa

2. Jenis Energy Biomassa


Ada dua jenis pengelompokan energy Biomasa oleh bahan bakar yang dibuat dengan
mengkonversi bahan biologis seperti tanaman. Bahan organik juga dapat diperoleh dari
hewan dan mikroorganisme seperti berikut.

64
3. Energi Biomassa
Seperti disebutkan sebelumnya, biomassa adalah bentuk energi terbarukan karena
diperoleh dari sumber-sumber yang dapat diproduksi lagi.
1.) Biogas
Salah satu sumber energi alternatif adalah biogas. Gas ini berasal dari berbagai
macam limbah organik seperti sampah biomassa, kotoran manusia, kotoran hewan
dapat dimanfaatkan menjadi energi melalui proses anaerobik digestion. Kotoran
sapi merupakan kotoran yang paling efisien digunakan sebagai penghasil biogas
karena setiap 10-20 kg kotoran perhari dapat menghasilkan 2 m3 biogas. Dimana
energi yang terkandung dalam 1 m 3 biogas sebesar 2000-4000 kkal atau dapat
memenuhi kebutuhan memasak bagi satu keluarga (4-5 orang) selama 3 jam

Gambar 2.8 Biogas


2.) Limbah Pertanian
Apabila sampah rumah tangga di Jakarta diproduksi rata-rata 20.000 ton perhari
yang dapat memproduksi energi listrik berdaya 100 megawaƩ, maka limbah/ residu
pertanian yang mencapai >100 juta ton pertahun 1 berpotensi menghasilkan energi
listrik minimal 1300 megawaƩ . Bila 100 megawaƩ dapat memberikan pendapatan
rata-rata Rp 320 miliar pertahun, maka penggunaan sampah pertanian untuk energi

65
berpotensi menghasilkan Rp.4,160 triliun, dan akan lebih besar lagi bila dihitung
berdasarkan data pada Kementerian ESDM.

Gambar 2.9 Limbah Pertanian


3.) Tanaman Energy
Konsumsi energi final di Tahun 2016 mencapai 751,3 juta BOE ditengah masih
lesunya perekonomian dunia dan harga energi. Daya dorong konsumsi ini
dipengaruhi permintaan domestik atas program paket ekonomi dan proyek
infrastruktur oleh pemerintah. Konsumsi listrik terus tumbuh tiap Tahunnya pada
kisaran 6% dan program menerangi 2500 desa merupakan upaya pemerintah untuk
meningkatkan rasio elektrifikasi. Kondisi ini menjadi latar belakang penelitian
dengan fokus menghitung besaran levelized cost of electricity (LCoE) dari
masing-masing tipe pembangkit. Berikut merupakan perhitungan biaya
pembangkitan pada Tahun 2020: skenario BaU sebesar Rp 873; skenario RUEN
Rp 1.043, dan Kajian Penyediaan dan Pemanfaatan Migas, Batubara, Listrik, dan
EBT v skenario Inv.Murah sebesar Rp 999. Sedangkan pada Tahun 2025: skenario
BaU sebesar Rp 860, skenario RUEN Rp 1083, dan skenario Inv. Murah Rp 1.025.

66
Gambar 2.30 Tanaman Energy

5. Prinsip kerja pembentukan biogas


Pengumpulan faeces ternak ke dalam suatu tangki kedap udara yang disebut digester
(pencerna). Di dalam digester tersebut, kotoran dicerna dan difermentasi oleh bakteri
yang menghasilkan gas methan serta gas-gas lain

Gambar 2.31 Potensi BIOGAS

67
Sampah organik padat (pupuk, kotoran) diangkut oleh rel berjalan (conveyor) ke tanki
penyimpanan kotoran, sampah cair awalnya datang ke tangki utama. di tangki utama
sampah dicampur, setelah dicampur suhunya akan hangat (kadang-kadang digin) untuk
itu diperlukan suhu ideal. Biasanya tangki penyimpanan mempunyai daya tampung
untuk 2-3 hari. Sampah padat dapat diisi juga ke tangki itu untuk dicampur atau
dimasukan ke digester melalui keran pengisian.
Sampah organik cair dipompa ke Pembangkit Listrik Tenaga Biogas dengan pompa atau
jalur pipa dari tempat penyulingan sampah organic cair. stasiun pompa kotoran (SPS)
dipisahkan dengan lokasi digester. Dari tangki pencampuran dan kran biomasa (pupuk,
kotoran atau tempat penyulingan air kotor) disalurkan ke Digester (reaktor Organik).
Didalam Digester sampah organic cair tadi diaduk dengan pengaduk, pengadukan ini
sendiri dilakukan dengan berbagai cara tergantung dengan bahan baku dan
kelembamannya, Pengadukan ini biasanya dilakukan oleh slopped mixer, mesin
pengaduk tipe “paddle giant” atau pengaduk tipe submersed. Didalam digester
diperlukan pemanasan, pemanasan ini biasanya dilakukan oleh air panas (suhu in 60o,
suhu out 40o) Jika Pembangkit Listrik Tenaga Biogas dilengkapi dengan unit co-
generation, Pemanasan digester dapat dilakukan oleh generator yang mendinginkan air.
generator yang mendinginkan air mempunyai suhu 90° dan sebelum panas ini disalurkan
ke sistem Pemanas Digester, panas ini dicampur dengan air dengan suhu 40° sehingga
sistem pemanas menerima air dengan suhu 60°. Panas ini bertujuan untuk membantu
proses Fermentasi yang dilakukan oleh bakteri an-aerob (bakteri yang membantu dalm
proses penguraian) terhadap sampah organic yang dimasukan ke dalam digester. Proses
penguraian ini sendiri memerlukan waktu 20-40 hari tergantung dari ukuran partikel
samaph cair dan ukuran digester, setelah dilakukannya proses Fermentasi maka
dihasilkan Bio-Gas ((50-70% Metana (CH4) dan 50-30% carbon dioksida (CO2)) , dan
Pupuk Organik (dalam bentuk padat maupun cair). Biogas terdapat di gasholder. di
dalam gasholder, tekanan dan biogas dicampur sama rata. Dari gasholder biogas terus
dialirkan ke gas co-generation unit. disini panas dan listrik dapat diproduksi. 1m3 dari
biogas memproduksi 2 kwh energi listrik dan 2 kwh energi panas.

68
6. Metode yang digunakan untuk mengubah biogas menjadi listrik
Terdapat dua cara untuk menjadikan biomassa sebagai bahan bakar untuk menghasilkan
energy listrik
 cara yang pertama adalah dengan membakar langsung biomassa padat sehingga
boiler akan menghasilkan uap
 Cara yang kedua adalah dengan melakukan fermentasi atau bisa juga disebut
anaerobic
Rancangan pembangkit listrik tenaga biogas (PLTB) biogas sebagai Pembangkit listrik :
Fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Biogas:
1. Tangki homogenization
2. Pemuat Biomasa padat
3. Bioreactor (digester)
4. Alat Pencampur (Pengaduk)
5. Gasholder (penyimpanan gas)
6. Pencampur (Pengaduk) air dan Sistem Panas
7. Sistem gas
8. Stasiun Pompa (pumping unit)
9. Sistem pembuangan berupa pupuk organic (baik cair maupun padat)
10. Condensate extractor ( system pemisah antara Bio-Gas dengan Uap air)
11. Co-generation unit (Unit pembangkitan dengan bahan bakar Bio-Gas)
Biogas dapat digunakan secara langsung untuk memanaskan air dan menghasilkan uap
bertekanan. Uap air yang bertekanan tinggi ini kemudian digunakan untuk
menggerakkan generator turbin yang kemudian menghasilkan listrik, seperti sistem
pembangkit listrik konvensional yang biasa digunakan.

69
7. Rumus Persamaan
Dengan asumsi generator biogas akan dioperasikan selama 16 jam sehari, Maka
energi keluaran dari pembangkit listrik tenaga biogas ini adalah ;

W * F * 16 jam [t]

Keterangan :
W : Daya terpasang
F : Kapasitas
16 am : Asumsi generator dalam sehari

8.Pemanfaatan
Melalui proses gasifikasi 4-8 kg biomassa diperkirakan dapat dimanfaatkan sebagai
pengganti 1 liter bahan bakar minyak. Jika proses gasifikasi disambung dengan diesel
generator 1,2 – 2 kg/jam biomassa diperkirakan dapat menghasilkan 1 KWh listrik, dan
seterusnya.
Pemanfaatan ini bukan hanya dapat membantu masalah kelistrikan nasional namun
secara tidak langsung juga dapat menyelamatkan lingkungan dari kerusakan yang
diakibatkan oleh sampah-sampah yang tidak diberdayakan, khususnya sampah organik.

H. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB)


70
Gambar 2.32 PLTPB
1. Pengertian
Energi panas bumi adalah energi panas yang tersimpan dalam batuan dibawah
permukaan bumi dan fluida yang terkandung didalamnya. Energi panas bumi telah
dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di Italy sejak tahun 1913 dan di New
Zealand tahun 1958. Pemanfaatan energi panas bumi untuk sektor non-listrik
(direct use) telah berlangsung di Iceland sekitar 70 tahun. Tenaga panas bumi
dianggap sebagai sumber energi terbarukan karena ekstraksi panasnya jauh lebih
kecil dibandingkan dengan muatan panas bumi. Emisi karbon dioksida pembangkit
listrik tenaga panas bumi saat ini kurang lebih 122 kg CO2 per megawatt-jam
(MW•h) listrik, kira-kira seperi delapan dari emisi pembangkit listrik tenaga
batubara. Indonesia dikaruniai sumber panas Bumi yang berlimpah karena
banyaknya gunung berapidi Indonesia.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah pembangkit listrikyang
menggunakan panas bumisebagai sumber energinya. Dari potensi panas bumi di
Indonesia, baru ±4% yang telah dikembangkan dandimanfaatkan terutama untuk
pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB) di wilayahwilayah dimana
kebutuhan energi listrik dari sumber pembangkit konvensional sudahtidak
memadai lagi, diantaranya adalah :
1. 2 MW di Sibayak (Sumatera Utara)

71
2. 330 MW di G.Salak
3. 110 MW di Wayang Windu
4. 125 MW di Darajat
5. 140 MW di Kamojang
6. 60 MW di Dieng (P.Jawa)
7. 20 MW di Lahendong (Sulawesi Utara).

2. Bagian-bagian PLTPB

Gambar 2.33 Bagian – bgian PLTPB


Keterangan gambar dan Fungsinya :
1. Sumur Uap, mengambil uap panas yang didapatkan dari kantung uap di perut
bumi.
2. Steam receiving header (header penerima uap), berfungsi untuk memisahkan uap
(pure steam) dari benda-benda asing seperti partikel berat (Sodium, Potasium,
Calsium, Silika, Boron, Amonia, Fluor dll).
3. Separator (Pemisah), sumur-sumur panas bumi umumnya memproduksikan fluida
campuran, uap dan air, sedangkan turbin di PLTP digerakkan oleh fluida kerja
berupa uap kering atau hampir superheated (uap air).
4. Demister adalah sebuah alat yang berbentuk tabung silinder yang pada umumnya
berukuran 14.5 m3 yang didalamnya terdapat kisi-kisi baja yang berfungsi untuk

72
mengeliminasi butir – butir air yang terbawa oleh uap dari sumur-sumur panas
bumi.
5. Geverning valve (katup pengatur), Katup pengatur tekanan udara berfungsi
mengatur tekanan agar penggerak pneumatik dapat bekerja sesuai dengan tekanan
yang diharapkan
6. Turbin, mengubah energi potensial uap menjadi energi kinetik dan selanjutnya
diubah menjadi energi mekanis dalam bentuk putaran poros turbin.
7. Generator, untuk menghasilkan listrik dengan cara mengubah gerak menjadi
energi listriksehingga bisa digunakan untuk berbagai keperluan.
8. Main Transformator, Untuk menaikkan dan merunkan arus listrik.
9. Transmission line, penyalur energi listrik ke konsumen.
10. Condenser, mengembunkan uap menjadi air.
11. Sumur reinjection, menyuntikkan air kembali ke perut bumi (tanah).
12. Tanah.
Ada 2 metode yang masih terus dikembangkan yaitu :
a) Double flash
Air yang keluar dari separator pertama tidak langsung direinjeksikan kedalam
tanah, tetapi dimasukkan ke separator kedua, dimana tekanan air tersebut
diturunkan lagi, sehingga diperoleh tingkat kekeringan uap yang lebih baik untuk
memutar turbin tekanan rendah, sedangkan air dari sparator II direinjeksikan ke
dalam tanah.
b) Turbin
Tekanan air setelah keluar dari separator I masih Cukup tinggi, digunakan untuk
memutar turbin air yang didesign khusu dan generator tambahan yang beroperasi
paralel dengan generator dari turbin uap. Air yang keluar dari separator masih
mengandung energi yang cukup besar untuk menggerakkan turbin sehingga sistem
ini dikembangkan.

3. Prinsip Kerja
Prinsip kerja pembangkit listik tenaga panas bumi secara singkat adalah sebagai berikut :

73
a. Uap dari sumur produksi mula-mula dialirkan ke steam receiving header
(berfungsimenampung uap panas bumi). Pada steam receiving terdapat Vent
structure (katup pelepas uap) yang berfungsi menjaga tekanan pasokan uap ke
pembangkit bila terjadi perubahan pasokan dari sumur uap atau pembebanan
dari pembangkit.
b. Karena uap panas bumi dari sumur uap tidak murni uap maka uap
kemudiandisalurkan ke separator yang berfungsi memisahkan partikel padat
yang terbawa bersama uap.
c. Dari separator, masuk ke deminister. (berfungsi memisahkan butiran air dari
uap panas bumi, untuk menghindari terjadinya vibrasi, erosi, dan pembentukan
kerak padasudu dan nozzle turbine).
d. Uap yang sudah bersih dialirkan menuju turbine melalui main steam valve.
e. Uap akan menggerakan turbin dan memutar generator dengan kecepatan 3000
rpm.keluaran generator berupa energi listrik dengan arus 3 phasa, frekuensi 50
Hz, dantegangan 11,8 kV.
f. Uap bekas memutar turbin dikondensasikan di dalam kondenser. Proses
kondensasiterjadi akibat penyerapan panas oleh air pendingin yang diinjeksikan
lewat spray-nozzle. level air kondenser dijaga dalam kondisi normal oleh
cooling water pump, laludidinginkan di cooling tower sebelum disirkulasi
kembali.
g. kelebihan air kondeser akan diinjeksikan kembali (reinjeksi) ke dalam
reservoirmelalui injection well. Reinjeksi dilakukan untuk mengurangi
pengaruh pencemaranlingkungan, mengurangi ground subsidence, menjaga
tekanan, serta recharge water bagi reservoir.
Prinsip kerja PLTP sama saja dengan PLTU. Hanya saja yang digunakan pada PLTP
adalah uap panas bumi yang telah dipisahkan dari air, yang berasal langsung dari perut
bumi. Karena itu PLTP biasanya dibangun di daerah pegunungan dekat gunung berapi.
Biaya operasional PLTP juga lebih murah dibandingkan dengan PLTU, karena tidak
perlu membeli bahan bakar, namun membutuhkan biaya investasi yang cukup besar
untuk biaya eksplorasi dan pengeboran perut bumi.Pengeboran dilakukan di atas

74
permukaan kantong uap di perut bumi, tepatnya, diatas lapisan batuan yang keras di atas
penggerak generator, hingga uap dari dalam akan menyembur keluar. Namun ada
dampak yang tidak menguntungkan dari uap yang menyembur keluarini. Uap yang
keluar dari sumur sering mengandung berbagai unsur kimia yang terlarut dalam bahan-
bahan padat sehingga uap itu tidak begitu murni. Zat-zat pengotor antara lain Fe, Cl,
SiO2, CO2, H2S dan NH4. Pengotor ini akan mengurangi efisiensi PLTP, merusak
sudu-sudu turbin dan mencemari lingkungan. Setelah menggerakan turbin, uap akan
diembunkan dalam kondensor menjadi air dan disuntikan kembali ke dalam perut bumi
menuju kantong uap. Jumlah kandungan uap dalam kantong uap ini terbatas, karenanya
daya PLTP yang sudah maupun akan dibangun harus disesuaikan dengan perkiraan
jumlah kandungan tersebut.Untuk membangkitkan listrik dengan panas bumi dilakukan
dengan cara mengebor tanah di daerah yang berpotensi untuk membuat lubang gas panas
yang akan dimanfaatkan untuk memanaskan ketel uap (boiler) sehingga uapnya bisa
menggerakkan turbin uap yang tersambung ke Generator. Panas bumi yang mempunyai
tekanan tinggi dapat langsung memutar turbin generator, setelah uap yang keluar
dibersihkan terlebih dahulu. Pembangkit listrik tenaga panas bumi termasuk sumber
energi terbarukan.
4. Perhitungan Energi Panas Bumi
Perkiraan atau penilaian potensi panas bumi pada prinsipnya mempergunakan data-data
geologi, geofisika, dan geokimia. Analisa-analisa kimia memberikan parameter-
parameter yang dapat digunakan untuk perkiraan potensi panas bumi suatu daerah.
Rumus yang ada adalah sangat kasar dan merupakan perkiraan garis besar. Diantara
rumus yang ada atau sering dipakai adalah metode Perry dan metode Bandwell, yang
pada umumnya merupakan rumus empirik. Metode Perry pada dasarnya
mempergunakan prinsip energi dari panas yang hilang. Rumus untuk mendapatkan
energi metode Perry adalah sebagai berikut :

E = D x Dt x P
Dimana:

75
E = arus energi (Kkal/detik)
D = debit air panas (L/det)
Dt = perbedaan suhu permukaan air panas dan air dingin (0C)
P = panas jenis (Kkal/kg)
Untuk perhitungan ini, data suhu dinyatakan dalam derajat celcius, debit air panas dalam
satuan liter per detik, sedangkan isi chlorida dalam larutan air panas dinyatakan dalam
miligram per liter.

I. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)


1. Pengertian

76
Pembangkit listrik tenaga surya adalah pembangkit listrik yang
mengubah energi surya menjadi energi listrik. Pembangkitan listrik bisa dilakukan
dengan dua cara, yaitu secara langsung menggunakan fotovoltaik dan secara tidak
langsung dengan pemusatan energi surya.
 Pembangkit Listrik Tenaga Surya dibagi menjadi dua yaitu:

1. Sistem pemusatan energi surya (concentrated solar power, CSP)


menggunakan lensa atau cermin dan sistem pelacak untuk memfokuskan
energi matahari dari luasan area tertentu ke satu titik. Panas yang
terkonsentrasikan lalu digunakan sebagai sumber panas untuk pembangkitan
listrik biasa yang memanfaatkan panas untuk menggerakkan generator.

2. Sel surya atau sel fotovoltaik adalah alat yang mengubah energi cahaya
menjadi energi listrik menggunakan efek fotoelektrik. Pembangkit listrik
tenaga surya tipe fotovoltaik adalah pembangkit listrik yang menggunakan
perbedaan tegangan akibat efek fotoelektrik untuk menghasilkan listrik.
Solar panel terdiri dari 3 lapisan, lapisan panel P di bagian atas, lapisan
pembatas di tengah, dan lapisan panel N di bagian bawah. Efek fotoelektrik
adalah di mana sinar matahari menyebabkan elektron di lapisan panel P
terlepas, sehingga hal ini menyebabkan proton mengalir ke lapisan panel N
di bagian bawah dan perpindahan arus proton ini adalah arus listrik.

77
2. Bagian – Bagian Dari PLTSi Pembangkit listrik tenaga surya

Gambar 2.34 Bagian PLTS


1. Solar Array / Solar Cell
 Panel surya / solar cell disebut juga dengan sel fotovoltaik, merupakan
perangkat listrik yang merubah energi dari cahaya langsung menjadi listrik
oleh efek fotovoltaik. Fungsi sel surya adalah menangkap energi dari sinar
matahari, yang nantinya akan diubah menjadi tenaga listrik.
 Cara kerja panel surya secara singkat yaitu panas dari cahaya matahari
dikumpulkan, selain dikumpulkan, panas dari cahaya matahari juga digunakan
untuk memanaskan cairan, lalu uap yang dihasilkan dipanaskan oleh
generator, kemudian akan menghaslkan listrik.
 Manfaat Panel Surya Selengkapnya
1. Manfaat panel surya yang pertama adalah panel surya ini hemat
dikarenakan jika Anda menggunakan pabel surya, maka Anda tidak akan
memerlukan bahan bakar.
2. Dapat dipasang di mana saja dan dapat dipindahkan sesuai dengan yang
dibutuhkan. Jadi, kita bisa menempatkan panel surya ini sesuai dengan

78
kebutuhan kita. Inilah manfaat panel surya yang kedua.
3. Panel surya dapat diterapkan secara sentralisasi, yang berarti pembangkit
listrik tenaga surya ditetapkan di suatu area dan listrik yang dihasilkan
disalurkan melalui jaringan distribusi ketempat-tempat yang membutuhkan,
dan juga desentralisasi, yang berarti setiap sistem berdiri sendiri atau
individual, jadi sistem itu tidak memerlukan jaringan distribusi.
4. Manfaat panel surya yang selanjutnya adalah bersifat moduler. Maksudnya
adalah kapasitas listrik yang dihasilkan dapat disesuaikan dengan cara
merangkai modul secara seri dan paralel.
5. Panel surya dapat dioperasikan secara otomatis maupun menggunakan
operasi.
6. Manfaat panel surya yang terakhir adalah tanpa suara dan tidak
menimbulkan operasi lingkungan.
 Keunggulan Panel Surya
1. Panel surya termasuk ramah lingkungan karena tidak memancarkan emisi
gas rumah kaca yang berbahaya, seperti karbon dioksida. Panel surya juga
tidak memberikan kontribusi terhadap perubahan iklim.
2. Panel surya memanfaatkan energi matahari, dan matahari adalah sumber
energi yang paling berlimpah di planet bumi.
3. Banyak negara di dunia menawarkan insentif yang menguntungkan bagi
pemilik rumah yang menggunakan panel surya.
4. Panel surya tidak kehilangan banyak efisiensi dalam masa pakainya yang
mencapai sekitar 20 tahun.
5. Karena masa painya yang panjang, yaitu mencapai 25-30 tahun. Maka,
panel surya menggaransi penggunanya untuk menghemat biaya energi
 Kelemahan Panel Surya
1. Saat ini, panel surya masih relatif mahal. Meskipun panel surya banyak
mengalami penurunan harga, harga panel surya masih cenderung mahal,
yaitu sekitar $ 12000-18000.

79
2. Sekarang ini, panel surya ini perlu ditingkatkan efisiensinya. Rata-rata
panel surya mencapai efisiensi kurang dari 20%. Hal inilah yang menjadi
salah satu penyebab banyak orang tidak memilih panel surya.
3. Panel surya terbuat dari beberapa bahan yang tidak ramah lingkungan.
Contohnya terbuat dari material silikon.

4. Jika tidak berhati-hati, daur ulang panel surya dapat menyebabkan


kerusakan lingkungan, karena kandungan panel surya seperti silikon,
selenium, dan lainnya, dimana itu semua merupakan gas rumah kaca, dapat
ditemukan di panel surya. Hal ini berbahaya karena dapat menjadi sumber
pencemaran selama proses daur ulang.
2. Charge Controller
 Charge Controller adalah rangkaian elektronik yang mengatur proses pengisian
aki atau rangkaian aki (Battery Bank). Tegangan DC yang dihasilkan oleh panel
sel surya umumnya bervariasi 12 volt ke-atas. Kontroler ini berfungsi sebagai
alat pengatur tegangan aki agar tidak melampaui batas toleransi dayanya.
Disamping itu, alat pengontrol ini juga mencegah pengaliran arus dari aki
mengalir balik ke panel sel surya ketika proses pengisian sedang tidak
berlangsung (misalnya pada malam hari) sehingga aki yang sudah dicas tidak
terkuras tenaganya. Apabila aki atau rangkaian aki sudah penuh terisi, maka
aliran DC dari panel surya akan diputuskan agar aki itu tidak lagi menjalani
pnngisian sehingga pengerusakan terhadap baterai bisa dicegah dan usia aki bisa
diperpanjang. Pengendalian proses pengisian aki dengan membuka dan menutup
aliran arus DC dari panel surya ke aki adalah fungsi yang paling dasar sebuah
charge controller.
3. Battery
 Aki (Battery) adalah alat penyimpan energi yang diisi oleh aliran DC dari panel
surya. Disamping menyimpan tenaga DC, aki juga berfungsi mengubah energi
kimia menjadi aliran listrik. Pada dasarnya, orang mengetahui dua jenis aki,
yaitu, aki primer (primary battery) dan aki sekunder (secondary battery). Baterai

80
ABC adalah salah contoh alat penyimpan energi primer. Baterai primer ini
biasanya tidak bisa dicas ulang. Aki sekunder adalah baterai yang bisa diisi
kembali, contohnya aki merek Yuasa yang terpasang pada kenderaan bermotor.
Untuk sistem PLTS, hanya aki sekunderlah yang kita minati.

Tanpa menggunakan aki, suplai aliran listrik sumber surya ke alat-alat


pemakaian listrik akan berhenti pada malam hari atau ketika sinar matahari itu
lenyap karena ditutupi oleh awan dsb. Supaya bisa tahan lama dari pengisian
dan pengeluaran arus listrik yang tak terputus, umumnya Aki deep-cycle yang
dipakai pada system surya. Aki biasa dan aki mobil tidak cocok untuk dipakai
pada sistem bertenaga sinar matahari.
 Jenis Jenis Aki (BATERAI)
 Aki deep-cycle jenis Marine pada dasarnya digunakan untuk aplikasi yang
kecil dan sederhana di kapal layar dan perkemahan. Selain aki Marine ini,
aki Kenderaan Golf juga sering dipakai untuk aplikasi sederhana.
 Aki deep-cycle jenis Lead Acid adalah aki yang berkepingan internal yang
tebal dan banyak digunakan oleh industri-industri berat. Yang paling
diminati termasuk Aki Trojan, Surrette dan Deka. Aki-aki ini bisa tahan
lama sampai bertahun-tahun. Aki Lead Acid mengeluarkan gas sewaktu
pengisian arus DC berlaku. Demi keselamatan, aki-aki ini harus
ditempatkan diluar bangunan dan dipasang oleh ahli yang berketrampilan.
 Aki Sealed Gel adalah aki deep-cycle yang tidak menguapkan gas ketika
proses pengisian berlangsung. Aki ini cocok dipakai di dalam bangunan.
 Aki Absorbed Glass Mat (AGM) adalah aki anti bocor dan mempunyai
kinerja yang sangat tinggi. Jenis aki ini boleh dikatakan adalah yang
terbaik untuk diterapkan pada sistem surya industri-industri berat.
Misalnya, aki AGM terdapat di dalam pesawat terbang, rumah sakit dsb.
Kualitas aki AGM juga sangat bagus dan bisa tahan lama. Aki Sun Xtender 
adalah contoh jenis AGM.
4. Inverter

81
 Fungsi Inverter– Perlu anda ketahui bahwa panel surya merupakan sebuah
alat yang digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga surya / matahari.
Cell surya akan mengubah sinar (Bukan Panas) matahari menjadi sumber
energi liastrik ramah lingkungan.
Panel surya juga bisa kita gunakan setiap hari maupun sebagai cadangan jika
terjadi kendala. Sebab untuk menggunakan alat ini kita tidak perlu
mengeluarkan uang untuk biaya operasional seperti membeli bahan bakar
karena pada dasarnya panel surya tidak memerlukan bahan bakar.
 Fungsi Inverter Pada Panel Surya
1. Beban Dalam Watt
Jika anda akan membeli Inverter usahakan sudah dilakukan pengecekan
berapa daya yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan listrik dirumah
anda. Usahakan pilih inverter yang kinerjanya hampir mendekati beban
yang akan digunakan agar kinerjanya menjadi lebih maksimal.
2. Tentukan Input
Inverter memiliki tegangan input yang berbeda beda, beberapa
diantaranya yaitu 12V 24V 60V dan 72V. Tentukan berapa volt anda
akan inputkan ke inverter tersebut
3. Sin Wave atau Square Wave
Tentukan jenis inverter yang ingin anda miliki, sebab dari kedua jenis
tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan masing masing.
3. Cara perhitungan PLTS
Perhitungan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Perhitungan keperluan daya (perhitungan daya listrik perangkat dapat dilihat pada label
di belakang perangkat, ataupun dibaca dari manual):
Penerangan rumah: 10 lampu CFL @ 15 Watt x 4 jam sehari = 600 Watt hour.
Televisi 21″: @ 100 Watt x 5 jam sehari = 500 Watt hour
Kulkas 360 liter: @ 135 Watt x 24 jam x 1/3 (karena compressor kulkas tidak selalu
hidup, umumnya mereka bekerja lebih sering apabila kulkas lebih sering dibuka pintu)
= 1080 Watt hour

82
Komputer: @ 150 Watt x 6 jam = 900 Watt hour
Perangkat lainnya = 400 Watt hour
Total kebutuhan daya =  3480 Watt hour
Jumlah solar cells panel yang dibutuhkan, satu panel kita hitung 100 Watt (perhitungan
adalah 5 jam maksimum tenaga surya):
Kebutuhan solar cells panel : (3480 / 100 / 5)  = 7 panel surya.
Jumlah kebutuhan baterai 12 Volt dengan masing-masing 100 Ah:
Kebutuhan baterai minimun (batere hanya digunakan 50% untuk pemenuhan kebutuhan
listrik), dengan demikian kebutuhan daya kita kalikan 2 x lipat : 3480 x 2 = 6960 Watt
hour = 6960 / 12 Volt / 100
Amp = 6 batere 100 Ah.
Kebutuhan baterai (dengan pertimbangan dapat melayani kebutuhan 3 hari tanpa sinar
matahari) : 3480 x 3 x 2 = 20880
Watt hour =20880 / 12 Volt / 100
Amp = 17 batere 100 Ah

83
J. Pembangkit Listrik Tenaga Hybird Berbasis Surya dan Angin
1. Pengertian
Energi surya merupakan sumber energi alternatif yang dapat diperbaharui dan
ketenediaannya berlimpah di dunia ini. Teknologi berbasis energi surya adalah
teknologi yang memanfaatkan sumber energi surya/malahari untuk menghasilkan
panas. cahaya bahkan listrik. Sumber energi alternatif yang diharapkan oleh
masyarakat tidak hanya bersifa renewable dan mudah dikonversi menjadi energi
Listrik. tetapi juga ramah lingkungan. Beberapa kalangan menilai bahwa energi
yang paling sesuai adalah energi surya. Potensi tenaga surya Indonesia secara umum
ada pada tingkat satisfy (cukup). Hal ini tentunya dapat menjadi salah sam palokan
kita dalam menyusun pcrcncanaan energi di masa depan. Selain itu poensi ini
setidaknya dapat menjadi penycjuk di tengab panasnya ¡su knsis listrik yang selama
ini menghantui Indonesia. Suplai energi surya dan sinar mataban yang ditenma oleh
permukaan humi sangat luar blasa besamya yaitu mencapai 3 x 1024 jk pertahun.
energi ini Selara dengan 2 x 1O Watt. Jumlah energi sebesar itu setara dengan
10.000 kali konsumsi energi di seluruh dunia saat ini. Dengan kata lain. dengan
menutup 0,1 persen saja permukaan bumi dcngan divais solar sel yangmemiliki
etïsiensi 10 % sudah mampu untuk menutupi kebutuhan energi di seluruh dunia saat
ini. (Ristek.2012) Sel surya atau sel photovoltaic. adalah sebuah alat semikonduktor
yang terdiri dan sebuah wilayah-besar diode p-n junction. di mana dalam hadimya
cahaya matahari mampu menciptakan energi listnik yang berguna. Pengubahan ini
disebut efek photovoitaic. Bidang riset berhubungan dengan sd surya dikenal
sebagai photovohaics. Cell photovoltaic merupakan suatu peralatan non mekanik
yang saat ini umumnya terbuat dan campuran silicon. Penggunaan energi mataban
untuk menjadi tenaga listrik dewasa ini telah menjadi suatu üend teknologi dan
penelitian yang sangat populer di dunia. Upaya penggunaan tenaga mataban ini

84
hingga kini niasih tenis dalam tahap pengembangan. Naxnun demikian dengan tenis
melonjaknya harga minyak maka insentif untuk mengcmbangkan photovoltaics
menjadi semakin tinggi. Saat ini komcrsialisasi teknologi energi mataban sudah
meluas. Tenaga mataban dapat diuhah menjadi tenaga listnik dengan dua cara .
Photovoflaic (PV device) atau Solar Cell. yaitu mengubah cahaya mataban Iangsung
menjadi listrik. Cara ini umumnya digunakan di dacrab terpencil yang belum
adajaningan listrik konvensional. Pcnggunaan phowvolaic banyak digunakan untuk
kalkulator, jam tangan, rambu-rambu jalan, lampu Semua teknologi berbasis semi-
kondukior bekerja dengan prinsip yang sama, foton daré sinar matahari menerpa
elektron di dalam sel PV sehmgga memberikan energi yang cukup bagi sebagian
elekiron untuk berpindah dan junction semi-kondukior dan menimbulkan tekanan
listrik. Alasan untuk tekanan mi adalah bahwa ada ketidakseimbangan listrik. icrialu
banyak elekiron (bermuatan negatif) pada satu sisé junction, dan terdapat teriatu
banyak muatan positif di sisi tainnya. Pada saat elekuon mengalir dan tempat
dengan tertatu banyak elekiron ke tempat dengan terlaku sedikit etektron. maka
tekanan akan berkurang. Hal ini terjadi ketika ada interkoneksi di antara sel. Pada
saat set sating dihtibungkan, maka terciptatah modul. Modut surya menghasiikan
Arus Searah (DC) yang beranti anis satu arah. ini beriaku sama pada bairci.
Kebalikan dan Arus Scurah adatab Anis Botak-Balik (AC). Sumber Anis Botuk-
Balik sccara teratur memhatikkan Polaritas, jika peratatan di runìah atau bangunan
memertukan Anus Botak-Balik (AC) untuk mengoperasikannya, maka Anis Searah
(DC) daré modut PV harus diubah menjadi Anis Botak-Balik (AC). ini bisa
dilakukan mcnggunakan inventer. (Program Nasional Pemherdayaan
Masyarakat 2012:29-33)
2. Pembangkit listrik Tenaga Angin
Energi angin adalah sama halnya dengan energi surya. yaitu merupakan salah satu
dan energi alternatif non fosil yang bersifat renewable dimana ketersediaannya di
alam ini sangat berlimpah. Teknologi berbasis energi angina adalah teknologi yang
rnenìanfaatkan sumber energi angin. Angin disebabkan oleh pemanasan sinar
matahani yang tidak merata di atas permukaan bumi. Udara yang lebih panas akan

85
rnengembang menjadi ringan dan bergerak naik ke atas. sedangkan udara yang lehih
dingin akan lchih berat dan bergcrak menempati daerah tersebut. Perhedaan tekanan
atmosfer pada sLiatu daerah yang disehahkan oleh perbedaan temperalur akan
mcnghasilkan sebuah gaya. Syarat - syarat dan kondisi angin yang dapat digunakan
untuk menghasilkan energi listrik dapat dilihat pada Label bcrìkut.

TABEL KONDISI ANGIN

Kecepatan Kecepatan Kecepatan


Kelas Angin
Angin m/d Angin km/jam Angin knot/jam
1 0.3 – 1.5 1 – 5.4 0.58 – 2.92
2 1.6 – 3.3 5.5 – 11.9 3.11 – 6.42
3 3.4 – 5.4 12.0 – 19.5 6.61 – 10.5
4 5.5 – 7.9 19.6 – 28.5 10.7 – 15.4
5 8.0 – 10.7 28.5 – 38.5 15.6 – 20.8
6 10.8 – 13.8 38.6 – 49.7 21 – 26.8

Tingkat Kecepatan Angin 10 meter di atas permukaan Tanah


Kelas Kecepatan
Kondisi Alam di Daratan
Angim Angin m/d
1 0.00 – 0.02 -----------------------------
2 0.3 – 1.5 Angin tenang, asap lurus ke
atas
3 1.6 – 3.3 Asap bergerak mengikuti arah
angin
4 3.4 – 5.4 Wajah terasa ada angin
5 5.5 – 7.9 Debu jalan kertas beterbangan
6 8.6 – 10.7 Ranting pohon bergoyang
7 10.8 – 13.8 Ranting pohon besar bergoyang
8 13.9 – 17.1 Ujung pohon melengkung
9 17.2 – 20.7 Dpt mematahkan ranting pohon
10 20.8 – 24.4 Rumah rubuh
11 24.5 – 28.4 Dapat merubuhkan pohon

86
12 28.5 – 32.6 Menimbulkan kerusakaan
parah
13 32.7 – 36.9 Tornado

Angin kelas 3 adalab batas minimum dan angin kelas 8 adalah batas maksimum
energi angin yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Energi
angin dapan dikonversikan menjadi energi mekanik. seperli pada penggilingan hiji.
ataupun untuk memompa air. Pada perkembangannya. Energy angin dikonversikan
menjadi energi mckanik.

Turbin angin ini pada awalnya dibuat untuk mengakomodasi kebutuhan para petani
dalam melakukan penggilingan padi. keperluan irigasi, dli. Turbin angin terdahulu
banyak dibangun di Denmark. Belanda. dan negard-negara Eropa lainnya dan iebih
dikenal dengan Windmill. Prinsip dasar kcrja dan turbin angin adalab menguhab
energi mekanis dan angin menjadi energi putar pada kincir, ialu putaran kincir
digunakan untuk memutar generiltor. yang akhimya akan rnenghasilkan listrik
merupakan sumber energi terharukan yang paling relevan untuk dikernbangkan di
Indonesia dikarenakan potensi cnergi surya di Indonesia sangat tinggi. Dengan
intensitas radiasi rata-rata 4-5kWh/m2. Keuntungan dan teknologi hibnd bcrbabasis

87
energi surya dan encrgi angin ini sanga( Ierasa penting saat ketika dalam keadaan
yang tidak mendukung, misalkan pada saat hujan berangin. Meskipun sel surya
tidak dapat berfungsi tetapi kincir angin masih dapat berfungsi untuk menghasilkan
energi listrik, begitu pula sebaliknya. Namun. jika hanya berbasis satu energi akan
mengalami gangguan ketika cuaca tidak sesual dengan tcknologi energi yang
digunakan.
3. Kelehihan dan Kekurangan Teknologi Hibrid Berbasis Fnergi Surya dan Angi
Apabila dibandingkan dengan pembangkil listrik tenaga angin saja maupun tenaga
matahari saja. teknologi hibrida ini jetas lebih tinggi karena tak scpenuhnya bergantung
pada matahañ. Maka, bila tangit mcndung atau malam tiba dan matahari tenyap.
pernhangkit listhk akan digerakkan oleh kincir angina jadi tistnkpun tetap mengalir.

Namun kekurangannnya yaitu leknologi hibrid berbasis energi surya dan angin ini
hanya dapat digunakan di dacrah lertencu karena tetap juga bergantung pada angin.
Agar pada saat matahari tidak memancarkan encrginya alat ini masih dapat
dipergunakan dengan memaníaatkan tenaga angin. Karena tidak semua daerah
memiliki kecepatan angin yang cukup uniuk menggerakan kincir angina tersebut
agar listrik (clap dapat mengalir. Kecepatan angin di daratan Indonesia rata-rata

88
kurang dan 5 m/s (Suharta. 2007). Sayangnya kebanyakan turbin angin yang ada di
pasaran adalah didesain untuk kecepatan angin yang tinggi. yang biasanya cocok
untuk negara-negara sub-Iropis di Eropa dan Amerika. OIeh karena itu untuk
memanfaatkan energy angin di Indonesia Iehih efektif diperlukan usaha yang Iebih
jeli lagi.
4. Pentinggnya Teknologi Hybrid Berbasis Surya Dan Angin
 Dapat kita bayangkan betapa pentingnya pembangkit listrik berbasis energi surya dan
angin ini. Karena listrik mendukung hampir seluruh aktivitas dan kebutuhan rumah
tangga umat manusia. Tentu saja alat ini sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam
kehidupan sehari-hari. Apalagi di tengah ancaman krisis energi berkepanjangan serta
pemanasan global di dunia, khususnya di Indonesia. Kita tidak bisa mengeksploitasi
sumber energi berbasis fosil terusmenerus demi melangsungkan kehidupan. Tapi kita
juga harus memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan. Listrik bertenaga surya
dan angin ini sangat bagus untuk menjadi solusi kebutuhan rumah tangga. Di samping
ramah lingkungan, kebutuhan rumah tangga akan listrik tetap dapat terpenuhi
5. Mekanisnie Kerja Dan Inovasi Pemhangkit Listrik Tenaga Hibrid
Saat angin bertiup, bilah-bilah kincir akan bergerak memutar dinamo (dynamo) yang
membangkitkan arus listrik. Listrik ini kemudian disalurkan ke bagian penyimpanan
yang berupa sejumlah aki mobil. Pada saat yang sama, ketika matahari bersinar panel
sel surya akan menangkap sinar untuk diubah juga menjadi listrik. Panel ini berisi sel
photovoltaic yang terbuat dari dua lapis silicon. Ketika terkena sinar matahari, dua
lapisan silicon akan menghasilkan ion positif dan negative, dan listrikpun akan tercipta.
Listrik dari panel surya dan kincir angin itu masih berupa arus searah (direct current,
DC). Padahal alat rumah tangga seperti televisi, radio, kulkas dan lain-lain,
membutuhkan listrik berarus bolak-balik (alternating current, AC). Untuk itulah
dibutuhkan inverter, pengubah arus DC menjadi AC 220 Volt. Pembangkit listrik ini
bisa menghasilkan daya 50 kilowatt atau cukup untuk 600 kepala keluarga, dengan
masing-smasing keluarga memakai daya listrik 450 watt.Inovasi dari listrik teknologi
hibrid berbasis energi surya dan angin ini yang penulis ketahui yaitu dapat
diaplikasikan pada lampulampu penerang jalan. Energi Hijau Perkotaan membawa

89
keindahan dan keberlanjutan untuk lampu jalan. Angin hibrida gaya dan lampu
bertenaga surya jalan konsep diri didukung oleh energi terbarukan. Ini terdiri dari
turbin angin ditempatkan tepat di atas solar array. Kedua sumber-sumber energi bersih
menghasilkan hingga 380 W. Energi menghasilkan disimpan dalam baterai yang
membantu dalam menerangi lampu LED di malam hari.
6. Pemodelan Sistern Pernbangkit Energi Angin
Pembangkit energi angin mengubah energi kinetik yang dihasilkan angina menjadi
energi listrik. Komponen utama pembangki energi angin adalah turbin
angin (wind turbine), unit generator listrik (electrical generation unit) dan pengendali
(controller) seperti terLihat pada gambar 2.6

Energi yang dihasilkan olch turbin angin dinyatakan sebagai herikut


Energi kinetik yang dihasilkan oteh benda yang hergerak adalah:

1
E Kinetik= mv 2
2
dimana p adalah densitas udara. A adalab luas daerah yang menyapu turbin
angin. dan d adalab jarak yang ditempuh angin. Daya yang dihasilkan otch turbinangin
(Pw) incrupakan energi kinetik per dctik yang dinyatakan oleh
1
ρAd v 2 1 3
Ek 2 = ρA v
Pw= = 2
t t

90
Energi aktual yang discrap turbin angin tergantung dan etisiensi turbinangin yang
dinyatakan dalam C,, (A.ß) yang mcrupakan fungsi dan A(perbandingan kecepatan
ujung: tip speed ratio) dan ß (sudut angguk: pitchangle). Sudut angguk fi adalah statut
antara bilah turbin dengan sumbulongitudinal (honisontal). Scdangkan perbandingan
kecepatan ujung Àdidefinisikan sehagai perhandingan antara kecepatan rotor turbin
dengankecepatan angin. yang dinyatakan oleh pcrsamaan
ω Rrotor
λ=
v
dimana w adalab kecepatan sudut turbin angin. dan R adalab jan-jan turbin
angin. Sehingga daya aktual yang diserap turbin angin dinyatakan oleh
1
P= Cp(λ . β )ρA v 3
2
Umumnya daya efektif yang dapat dipanen oleh sebuah turbin angin hanya sebesar
20%-30%. Jadi rumus daya diatas dapat dikalikan dengan 0,2 atau 0,3 untuk
mendapatkan hasil yang cukup eksak. Prinsip dasar kerja dari turbin angin adalah
mengubah energi mekanis dari angin menjadi energi putar pada kincir, lalu putaran
kincir digunakan untuk memutar generator, yang akhirnya akan menghasilkan listrik.
Sebenarnya prosesnya tidak semudah itu, karena terdapat berbagai macam subsistem
yang dapat meningkatkan safety dan efisiensi dari turbin angin, yaitu : 1. Gearbox Alat
ini berfungsi untuk mengubah putaran rendah pada kincir menjadi putaran tinggi.
Biasanya Gearbox yang digunakan sekitar 1:60. 2. Brake System Digunakan untuk
menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja pada titik aman saat terdapat
angin yang besar. Alat ini perlu dipasang karena generator memiliki titik kerja aman
dalam pengoperasiannya. Generator ini akan menghasilkan energi listrik maksimal
pada saat bekerja pada titik kerja yang telah ditentukan. Kehadiran angin diluar
diguaan akan menyebabkan putaran yang cukup cepat pada poros generator, sehingga
jika tidak diatasi maka putaran ini dapat merusak generator. Dampak dari kerusakan
akibat putaran berlebih diantaranya: overheat, rotor breakdown, kawat pada generator
putus, karena tidak dapat menahan arus yang cukup besar. 3. Generator Ini adalah salah
satu komponen terpenting dalam pembuatan sistem turbin angin. Generator ini dapat

91
mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Prinsip kerjanya dapat dipelajari dengan
menggunakan teori medan elektromagnetik. Singkatnya, (mengacu pada salah satu cara
kerja generator) poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetik
permanen. Setelah itu disekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah
kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros generator mulai
berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya karena terjadi
perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus listrik tertentu. Tegangan dan
arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya
digunakan oleh masyarakat. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator
ini berupa AC (alternating current) yang memiliki bentuk gelombang kurang lebih
sinusoidal. 4. Penyimpan energi Karena keterbatasan ketersediaan akan energi angin
(tidak sepanjang hari angin akan selalu tersedia) maka ketersediaan listrik pun tidak
menentu. Oleh karena itu digunakan alat penyimpan energi yang berfungsi sebagai
back-up energi listrik. Ketika beban penggunaan daya listrik masyarakat meningkat
atau ketika kecepatan angin suatu daerah sedang menurun, maka kebutuhan permintaan
akan daya listrik tidak dapat terpenuhi. Oleh karena itu kita perlu menyimpan sebagian
energi yang dihasilkan ketika terjadi kelebihan daya pada saat turbin angin berputar
kencang atau saat penggunaan daya pada masyarakat menurun. Penyimpanan energi ini
diakomodasi dengan menggunakan alat penyimpan energi. Contoh sederhana yang
dapat dijadikan referensi sebagai alat penyimpan energi listrik adalah aki mobil. Aki
mobilmemiliki kapasitas penyimpanan energi yang cukup besar. Aki 12 volt, 65 Ah
dapat dipakai untuk mencatu rumah tangga (kurang lebih) selama 0.5 jam pada daya
780 watt. 5. Kendala dalam menggunakan alat ini adalah alat ini memerlukan catu daya
DC (Direct Current) untuk meng-charge/mengisi energi, sedangkan dari generator
dihasilkan catu daya AC (Alternating Current). Oleh karena itu diperlukan rectifier-
inverter untuk mengakomodasi keperluan ini.
7. Arsitektur Sistem Hybrid
Pembangkit energi hibrid adalah sistem yang menggabungkan beberapa sumber energi
untuk memasok energi listrik ke beban. Tujuan utama sistem hibrid adalah
memaksmimalkan energi dengan harga murah, bebas polusi, kualitas daya yang bagus,

92
dan energi yang berkesinambungan. Karena karakteristik dari masing-masing
pembangkit yang berbeda-beda, menyebabkan beberapa variasi dalam arsitektur sistem
hibrid seperti diperlihatkan pada gambar 2.8 Gambar 2.8 Arsitektur sistem pembangkit
energi hybrid

Pada gambar 2.8 (a), dilakukan sentralisasi bus-AC dimana semua pembangkit (angin,
surya,) dan baterai dihubungkan ke bus-AC utama sebelum disalurkan ke beban (grid).
Arsitektur ini disebut sebagai arsitektur terpusat AC, karena daya yang dihasilkan oleh
semua pembangkit dihubungkan ke beban melalui satu titik. Karena keluaran PV dan
baterai adalah tegangan DC, maka diperlukan inverter untuk mengubah tegangan DC ke
AC. Pada gambar 2.8 (b), pembangkit dihubungkan ke beban secara desentralisasi, yaitu
masingmasing pembangkit langsung dihubungkan ke beban dan tidak perlu dihubungkan

93
ke satu bus-AC. Kelemahan dari sistem ini adalah kesulitan untuk mengendalikan sistem
jika pembangkit diesel pada kondisi mati. Pada gambar 2.8 (c), pembangkit terhubung
ke beban secara terpusat menggunakan bus-DC. Dengan arsitektur ini, tegangan AC
yang dihasilkan oleh pembangit energi angin dan diesel harus diubah menjadi tegangan
searah. Selanjutnya inverter DC-AC digunakan untuk mengubah tegangan DC pada bus
menjadi tegangan AC pada beban. Keutungan dari sistem ini adalah tidak diperlukan
kendali frekuensi dan tegangan pada bus dan memungkinkan penggunaan variable speed
generator dalam sistem. Sedangkan kelemahan dari sistem ini adalah adanya dua proses
perubahan tegangan AC ke DC, lalu ke AC lagi, sehingga akan berpengaruh pada
efisiensi sistem. Sistem hibrid yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
pembangkit energi angin, surya dan baterai, dan menggunakan arsitektur seperti pada
gambar 2.8 (c). Pengendali yang dirancang dititik beratkan untuk mengatur
proses pengisian (charge) dan pemakaian (discharge) baterai. Algoritma proses ini
digambarkan dengan diagram alir pada gambar 2.9. Gambar 2.9 Diagram alir proses
charge dan discharge baterai. 

94
K. Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut
1. Pengertian PLTGL
Kekuatan gelombang adalah solusi yang relatif tidak dikenal sebagai sumber energi
bersih, namun terganggu dan terus-menerus memiliki potensi untuk menjadi salah satu
pemasok paling abadi kebutuhan sumber energi masa depan dunia jika beberapa
kendala dapat diatasi. Salah satu masalah utama dengan sebagian besar teknologi
gelombang adalah bahwa gelombang memiliki terlalu banyak energi. Buku ini
memberi gambaran tentang potensi besar serta tantangan, dan mengeksplorasi
bagaimana teknologi yang sedang disesuaikan di seluruh dunia. Inggris memiliki 35
dari hampir 130 energi gelombang dan perangkat sungai pasang surut pengembang di
dunia, yang meliputi Pelamis, Aquamarine Power dan Kelautan Turbin sekarang.
Energi gelombang umumnya dianggap sebagai bentuk variabel yang paling
terkonsentrasi dan paling energi terbarukan. Di mana memiliki kepadatan daya tinggi
dari energi gelombang yang menunjukkan ia memiliki kapasitas untuk menjadi sumber
energi terbarukan dengan biaya termurah. Dewan Energi Dunia memperkirakan bahwa
sekitar 2 terawatts (2 juta megawatt), sekitar saat ganda produksi listrik dunia, dapat
dihasilkan dari lautan melalui tenaga ombak. Diperkirakan 1 juta jam gigawatt energi
gelombang memukul pantai Australia setiap tahun dan bahwa 25% dari penggunaan
daya Inggris saat ini dapat disediakan oleh sumber daya dari panen gelombang nya.
Energi gelombang adalah energi terbarukan dengan sumber emisi nol. Ketika air
sekitar 800 kali lebih padat daripada udara, kepadatan energi dari gelombang melebihi
angin berkali-kali lipat, secara dramatis meningkatkan jumlah energi yang tersedia.
Gelombang dapat diprediksi sebelumnya, sehingga mudah untuk mencocokkan
penawaran dan permintaan. Kelautan Inggris Foresight Panel memperkirakan bahwa
hanya 0,1% dari energi laut yang tersedia bisa memasok lima kali kebutuhan energy
global.
Menurut Andy Baldock, seorang analis energi gelombang Inggris dari perusahaan
teknik Black & Veatch, “ada perasaan yang berkembang bahwa teknologi bisa sukses.”

95
Penelitian tenaga ombak dimulai sekitar 20 tahun yang lalu katanya, berasal dari
tingginya populasi, tempat yang haus energi seperti Inggris dan Eropa yang memiliki
beberapa sumber energi alam. Kemajuan terus menyembur seperti gelombang dan
ketenangan sampai beberapa kali ketika dorongan lebih mendesak untuk sumber energi
terbarukan memicu dana penelitian dan pengembangan. “Ada sejumlah fenomenal
[teknologi gelombang] perangkat di luar sana, dengan beberapa ribu paten. Lebih dari
100 ide telah aktif diupayakan, dimana sekitar 50 memiliki jumlah yang wajar dari
kerja yang dilakukan mereka dan sekitar 20 masih dikejar cukup serius . Setidaknya
sepuluh penelitian berencana untuk mematenkan prototipe skala penuh, “kata Baldock.
Indonesia dengan luas perairan ltern 60% dari total luas wilayah sebesar 1.929.317
km2, Indonesia seharusnya bisa menerapkan teknologi lternative ini. Apalagi dengan
bentangan Timur ke Barat sepanjang 5.150 km dan bentangan Utara ke Selatan 1.930
km telah mendudukkan Indonesia sebagai ltern dengan garis pantai terpanjang di
dunia. Pada musim hujan, angin umumnya bergerak dari Utara Barat Laut dengan
kandungan uap air dari Laut Cina Selatan dan Teluk Benggala. Di musim Barat,
gelombang air laut naik dari biasanya di sekitar Pulau Jawa. Fenomena alamiah ini
mempermudah pembuatan teknik pasang surut tersebut.
    Penerapannya di Indonesia bukanlah sesuatu yang mustahil. Tapi perlu ada
perencanaan yang matang untuk mewujudkannya. Karena ini dapat menjadi sumber
energy alternative potensial. Apalagi proses pembuatannya tidak merusak alam,
melainkan ramah lingkungan. Tetapi sebelumnya, harus dilakukan sebuah riset yang
berguna untuk mengukur kedalaman sepanjang garis pantai Indonesia. Sehingga dapat
ditentukan di daerah mana saja yang layak. Bangsa Indonesia seharusnya menyadari
bahwa alam menyediakan semua yang dibutuhkan. Hanya perlu kerja keras dan
kebijakan yang memperhatikan sumber daya alam yang terbatas. Sehingga Indonesia
tidak perlu risau akan cadangan energi.
2. Komponen-Komponen Utama pada PLTGL
a. Piston Hirolik
Piston hidrolik adalah bagian yang berfungsi menjaga keseimbangan generator
agar kedudukanya tidak terpengaruh oleh laju ombak yang bergerak.

96
Gambar 2.35 Piston Hydrolik
b. Turbin
Pada Prinsipnya turbin bekerja sebagai "Penerima Energi", artinya dia menerima
energi (kinetik) dari angin dan merubahnya menjadi energi lain yang dapat
digunakan seperti listrik. Angin yang datang akan menumbuk sayap kipas (baling-
baling) pada kincir angin, sehingga sayap kipas akan berputar. Kemudian sayap
kipas akan memutar memutar generator.

Gambar 2.36 Turbin

c. Generator
Generator berfungsi untuk merubah energy mekanik yang berasal dari turbin
menjadi energy listrik. Generator inilah yang disebut konventer energy. Jenis
generator yang digunakan pada PLTGL ialah jenis Generator Asinkron (generator
tak-serempak) yang merupakan motor induksi yang dirubah menjadi generator,
generator ini dipilih karena PLTGL sebagai energi alternatif tidak banyak
membutuhkan perawatan seperti halnya generator sinkron, lebih kuat, handal,
harga lebih murah dan tidak membutuhkan bahan bakar pada saat diaplikasikan di
lapangan, tapi cukup bergantung pada sumber energi terbarukan seperti air, angin,
97
dan lain – lain sebagai prime over (penggerak mula). Tegangan dan arus listrik
yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya
digunakan oleh masyarakat. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh
generator ini berupa AC (Alternating Current).

Gambar 2.37 Generator

d. Submarine Tower
Merupakan menara pemantau yang mana di dalamnya terdapat jaringan
interkoneksi dari generator menuju Gardu Induk atau kendali. Ruangan ini
memiliki fungsi sebagai mercusuar pengawas pelayaran kapal penyebrangan atau
nelayan.

Gambar 2.38 Submarine Tower

98
e. Pipa Kabel Bawah Tanah
Pipa kabel bawah tanah adalah sutu komponen yang berfungsi melindungi
sambungan interkoneksi dari Submarine Tower menuju Gardu Induk atau kendali
agar tidak terjadi gangguan mekanis dan lebih efisien dalam penyaluran energi ke
gardu induk.

Gambar 2.39 Pipa kabel bawah tanah


3. Prinsip Kerja PLTGL
Pertama aliran gelombang laut yang mempunyai energi kinetik masuk kedalam mesin
konversi energi gelombang. Kemudian dari mesin konversi aliran gelombangyang
mempunyai energi kinetik ini dialirkan menuju turbin. Di dalam turbin ini, energy
kinetik yang dihasilkan gelombang digunakan untuk memutar rotor. Kemudian dari
perputaran rotor inilah energi mekanik yang kemudian disalurkan menuju generator. Di
dalam generator, energi mekanik ini dirubah menjadi energi listrik (daya listrik). Dari
generator ini, daya listrik yang dihasilkan dialirkan lagi menuju sistem tranmisi
(beban).
4. Sistem Konversi Energi Gelombang Laut Menjadi Listrik
a. Sistem Off-Shore
Dirancang pada kedalaman 40 meter dengan mekanisme kumparan yang

99
memanfaatkan pergerakan gelombang untuk memompa energi. Listrik dihasilkan
dari gerakan relatif antara pembungkus luar (external hull) dan bandul dalam
(internal pendulum). Naik-turunnya pipa pengapung di permukaan yang mengikuti
gerakan gelombang berpengaruh pada pipa penghubung yang selanjutnya
menggerakkan rotasi turbin bawah laut. Cara lain untuk menangkap energi
gelombang laut dengan sistem off-shore adalah dengan membangun sistem tabung
dan memanfaatkan gerak gelombang yang masuk ke dalam ruang bawah pelampung
sehingga timbul perpindahan udara ke bagian atas pelampung. Gerakan perpindahan
udara inilah yang menggerakkan turbin.
b. Sistem On-Shore
Sedangkan pada sistem on-shore, ada 3 metode yang dapat digunakan, yaitu channel
system, float system, dan oscillating water column system. Secara umum, pada
prinsipnya, energi mekanik yang tercipta dari sistem-sistem ini mengaktifkan
generator secara langsung dengan mentransfer gelombang fluida (air atau udara
penggerak) yang kemudian mengaktifkan turbin generator.Pada dasarnya prinsip
kerja teknologi yang mengkonversi energi gelombang laut menjadi energi listrik
adalah mengakumulasi energi gelombang laut untuk memutar turbin generator.
Karena itu, sangat penting memilih lokasi yang secara topografi memungkinkan
akumulasi energi. Meskipun penelitian untuk mendapatkan teknologi yang optimal
dalam mengonversi energi gelombang laut masih terus dilakukan.Dengan adanya
Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut ini, semoga indonesia dapat
menambah pasokan listrik terutama di daerah yang minim pasokan listrik.
5. Komponen untuk Menangkap Gelombang
a. Dengan Pelampung Buoy
Prinsip kerja alat ini akan membangkitkan listrik dari hasil gerakan vertikal dan
rotasional pelampung dan dapat ditambatkan pada sebuah rakit yang mengambang
atau alat yang tertambat di dasar laut.

100
Gambar 2.40 Pelampung Buoy

b. Wave Surge atau Focusing Devices


Peralatan ini biasa juga disebut sebagai tapered channel atau kanal meruncing atau
sistem tapchan dipasang pada sebuah struktur kanal yang dibangun di pantai untuk
mengkonsentrasikan gelombang,membawanya ke dalam kolam penampung
yangditinggikan. Air yang mengalir keluar dari kolam penampung ini yang
digunakan untuk membangkitkan listrik dengan menggunakan teknologi
standar hydropower.

Gambar 2.41 Wave Surge

c. OWC (Oscilatting Water Column)


OWC merupakan salah satu sistem dan peralatan yang dapat mengubah energi
gelombang laut menjadi energi listrik dengan menggunakan kolom osilasi. Alat
OWC ini akan menangkap energi gelombang yang mengenai lubang pintu OWC,
sehingga terjadi fluktuasi atau osilasi gerakan air dalam ruang OWC, kemudian
101
tekanan udara ini akan menggerakkan baling-baling turbin yang dihubungkan
dengan generator listrik sehingga menghasilkan listrik. Pada teknologi OWC ini,
digunakan tekanan udara dari ruangan kedap air untuk menggerakkan whells turbine
yang nantinya pergerakan turbin ini digunakan untuk menghasilkan energi listrik.
Ruangan kedap air ini dipasang tetap dengan struktur bawah terbuka ke laut.
Tekanan udara pada ruangan kedap air ini disebabkan oleh pergerakan naik-turun
dari permukaan gelombang air laut.
Gerakan gelombang di dalam ruangan ini merupakan gerakan compresses dan
gerakan decompresses yang ada di atas tingkat air di dalam ruangan. Gerakan ini
mengakibatkan, dihasilkannya sebuah alternating streaming kecepatan tinggi dari
udara. Aliran udara ini didorong melalui pipa ke turbin generator yang digunakan
untuk menghasilkan listrik. Sistem OWC ini dapat ditempatkan permanen di pinggir
pantai atau bisa juga ditempatkan di tengah laut. Pada sistem yang ditempatkan di
tengah laut, tenaga listrik yang dihasilkan dialirkan menuju transmisi yang ada di
daratan menggunakan kabel.

Gambar 2.42 Sistem OWC

6. Perhitungan Daya
Untuk menghitung daya yang dihassilkan oleh pembangkit kita terlebih dulu
menghitung daya yg dihasilkan dari satu periode ombak dengan persamaan sebagai
berikut:
102
1
E w = . w . ρ. g . a2 . λ
4
Keterangan:
Ew : energy total periode (J)
w : lebar chamber OWC (2,4 m)
ρ : massa jenis air laut (1030 kg/m3)
g : grafitasi bumi (9,81 m/ s2)
a : tinggi minimum signifikan rata-rata (m)
λ : panjang gelombang (m)
Daya yang dapat dibangkitkan dari energi gelombang laut selanjutnya dapat
hitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut :
1
( . w . ρ . g . a2 . λ)
Ew 4
Pw = =
T T
Keterangan =
Pw : daya yang dibangkitkan (w)
Ew : energy total satu periode (J)
T : periode (s)
Kemudian setelah menghitung daya yg bisa dihasilkan oleh gelombang laut, maka
selanjutnya menghitung daya yang dihasilkan oleh turbin yaitu;
Q=F x l
Dengan :
Q : torsi turbin
F : Gaya pada orifice
l : jari-jari turbin
lalu masuk ke persamaan berikut :
Pt =ωQ=2 πnQ
Dengan:
Pt : daya yang dihasilkan turbin
Q : torsi turbin
N : putaran turbin

103
Setelah menemukan daya yang dapat dihasilkan oleh turbin maka perhitungan daya
berikutnya adalah yang dapat dihasilkan oleh Generator yaitu :
Pg=Pt x ηgenerator
Dengan:
Pg : daya listrik yang dibangkitkan dengan generator (W)
Pt : daya mekanik yang dihasilkan turbin (W)
η generator : efisiensi generator

104
7. Kelebihan Dan Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut
(PLTGL)
Kelebihan PLTGL :
 Energi ini bebas, tidak perlu bahan bakar, tidak ada limbah/polusi

 Sumber energi yang dapat diperbaharui

 Dapat menghasilkan banyak energy

 Biaya tidak mahal

Kekurangan PLTGL :
 Sangat tergantung dengan karakteristik gelombang, kadang-kadang bisa
menghasilkan energi yang besar, kadang-kadang tidak ada.

 Alatnya harus kokoh sehingga tahan terhadap kondisi cuaca yang jelek.

 Perlu menemukan lokasi yang sesuai dimana ombaknya kuat dan muncul secara
konsisten.
Membutuhkan alat konversi yang handal yang mampu bertahan dengan kondisi
lingkungan laut yang keras yang disebabkan antara lain oleh tingginya tingkat korosi
dan kuatnya arus laut.

105
J. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO
1. Pengertian
Penyediaan energi yang memadai serta ramah lingkungan merupakan salah satu
persyaratan untuk pembangunan sosial ekonomi yang berkelanjutan, akan tetapi
dengan pesatnya perkembangan ekonomi dan pertumbuhan penduduk yang
mengakibatkan meningkatnya kebutuhan energi, Indonesia pada khususnya
dihadapkan dengan berbagai permasalahan energi yang semakin meningkat.

Gambar2.43 Pembangkit Listrik Mikrohidro


Saat ini di dunia dan Indonesia pada khususnya, masih bergantung pada sumber
energi fosil seperti minyak bumi dan batu bara untuk memenuhi kebutuhan energi-
nya, dalam hal ini bahan bakar kendaraan dan pembangkit listrik tentunya. Apabila
penggunaan bahan bakar yang berbasis energi fosil ini terus meningkat tanpa
adanya pengendalian penggunaannya, bukan hal yang mustahil dunia dan Indonesia
pada khususnya akan dihadapkan pada krisis energi yang berkepanjangan dan
kerusakan lingkungan yang akan menimbulkan bencana besar di Bumi kita ini.
Indonesia sendiri sampai dengan saat ini masih belum mampu memenuhi kebutuhan
listrik masyarakat, kita semua ketahui masih banyak wilayah-wilayah di Indonesia
yang belum bisa merasakan cahaya terang di malam hari, masih banyak desa-desa
yang belum teraliri listrik, dan masih banyak juga wilayah-wilayah yang sudah
teraliri listrik namun listriknya byar-pet terus atau dengan kata lain kekurangan daya
listrik, sehingga diterapkan sistem pemadaman bergilir. Untuk itu, dibutuhkan solusi

106
yang cerdas guna mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. 
Pembangkit Listrik Tenaga Microhydro (PLTMH) merupakan salah satu solusi
alternatif untuk menjawab permasalahan-permasalahan tersebut diatas. Microhydro
adalah istilah yang digunakan untuk instalasi pembangkit listrik tenaga air berskala
kecil ini. PLTMH memanfaatkan kapasitas aliran air dengan ketinggian tertentu
untuk menghasilkan energi listrik, maksudnya disini adalah dua faktor utama untuk
membuat PLTMH yaitu banyaknya air yang mengalir dan ketinggian atau sudut
kemiringan aliran air tersebut.
2. Bagian dan Komponen PLTMH
Pembangkit listrik tenaga mikrohidro dapat dipetakan sebagai suatu sistem yang
terdiri dari beberapa komponen bangunan sipil serta komponen elektrikal dan
mekanikal, sebagai berikut:
a. Bendungan
Bendungan (weir) atau waduk dapat adalah bangunan yang berada
melintang sungai yang berfungsi untuk membelokkan arah aliran air.
Konstruksi bendungan (weir) bertujuan untuk menaikkan dan mengontrol
tinggi air dalam sungai secara signifikan sehingga elevasi muka air cukup
untuk dialihkan ke dalam intake pembangkit listrik tenaga mikrohidro.
b. Saluran Penyadap (Intake)
Saluran penyadap adalah bagian dari konstruksi sipil yang digunakan untuk
masuknya air dari sungai menuju saluran pembawa dengan dilengkapi
penghalang sampah. Pintu yang dipasang diujung pipa dan hanya digunakan
saat pipa pesat dikosongkan untuk melaksanakan  pembersihan pipa atau
perbaikan.
c. Saluran Pembawa (Headrace)
Saluran pembawa berfungsi untuk mengalirkan air dari intake sampai ke
kolam penenang. Selain itu, saluran ini juga berfungsi untuk
mempertahankan kestabilan debit air. Saluran air untuk sebuah pembangkit
skala kecil cenderung untuk memiliki bangunan yang terbuka.
d. Kolam Penenang (Forebay)

107
Kolam penenang berfungsi untuk mengendapkan dan menyaring kembali air
agar kotoran tidak masuk dan merusak turbin. Selain itu, kolam penenang ini
juga berfungsi untuk menenangkan aliran air yang akan masuk ke dalam
pipa pesat.
e. Saluran Pelimpah (Spilway)
Saluran pelimpah berfungsi untuk mengurangi kelebihan air pada saluran
pembawa.
f. Pipa Pesat (Penstock)
Fungsinya untuk mengalirkan air dari saluran pnghantar atau kolam tando
menuju turbin. Pipa pesat mempunyai posisi kemiringan yang tajam dengan
maksud agar diperoleh kecepatan dan tekanan air yang tinggi untuk memutar
turbin. Konstruksinya harus diperhitungkan agar dapat menerima tekanan
besar yang timbul termasuk tekanan dari pukulan air. Pipa pesat merupakan
bagian yang cukup mahal, untuk itu pemilihan pipa yang tepat sangat
penting.
g. Rumah Pembangkit (Power House)

Gambar 2.44 Power House


Gedung Sentral merupakan tempat instalasi turbin air,generator, peralatan Bantu,
ruang pemasangan, ruang pemeliharaan dan ruang control. Beberapa instalasi
PLTMH dalam rumah pembangkit adalah :
1) Turbin

108
Merupakan salah satu bagian penting dalam PLTMH yang menerima energi
potensial air dan mengubahnya menjadi putaran (energi mekanis). Putaran
turbin dihubungkan dengan generator untuk menghasilkan listrik. Berdasarkan
perubahan momentum fluida kerjanya, turbin air dapat dibagi atas dua tipe
yaitu :

Gambar 2.45 Jenis-Jenis Turbin pada PLTMH


a) Turbin Reaksi
Pada turbin reaksi, seluruh energi potensial dari air dirubah menjadi energi
kinetik pada saat air melewati lengkungan sudu-sudu pengarah, dengan
demikian putaran runner disebabkan oleh perubahan momentum oleh air.
Turbin termasuk jenis turbin reaksi diantaranya Turbin Francis, Turbin
Kaplan dan Turbin Propeller.
b) Turbin Impuls
Semua energi potensial air pada turbin ini dirubah menjadi menjadi energi
kinetis sebelum air masuk/ menyentuh sudu-sudu runner oleh alat
pengubah yang disebut nozle. Turbin termasuk jenis turbin ini antara lain
Turbin Pelton, Turbin Turgo, dan Turbin Cross-Flow.
2) Generator

109
Gambar 2.46 Generator pada PLTMH
Generator yang digunakan adalah generator pembangkit listrik AC. Untuk
memilih kemampuan generator dalam menghasilkan energi listrik disesuaikan
dengan perhitungan daya dari data hasil survei. Kemampuan generator dalam
menghasilkan listrik biasanya dinyatakan dalam VoltAmpere (VA) atau dalam
kilo volt Ampere (kVA).
3) Penghubung Turbin
Penghubung turbin dengan generator, penghubung turbin dengan generator atau
sistem transmisi energi ekanik ini dapat digunakan sabuk atau puli, roda gerigi
atau dihubungkan langsung pada porosnya.
a) Sabuk atau puli digunakan jika putaran per menit (rpm) turbin  belum
memenuhi putaran rotor pada   generator, jadi puli berfungsi untuk
menurunkan atau menaikan rpm motor generator.
b) Roda gerigi mempunyai sifat yang sama dengan puli
c) Penghubung langsung pada poros turbin dan generator, jika putaran turbin
sudah lama dengan putaran       rotor pada generator.
3. Prinsip Kerja PLTMH
Secara teknis PLTMH memiliki tiga komponen utama yaitu air (hydro), turbin, dan
generator. Prinsip kerja dari PLTMH sendiri pada dasarnya sama dengan PLTA hanya
saja berbeda kapasitasnya atau besarnya. PLTMH pada prinsipnya memanfaatkan beda
ketinggian atau sudut kemiringan dan jumlah debit air per detik yang ada pada saluran
irigasi, sungai, maupun air terjun. Aliran air akan memutar turbin sehingga akan
110
menghasilkan energi mekanik. Energi mekanik turbin akan memutar generator dan
generator menghasilkan listrik. Skema prinsip kerja PLTMH dapat dilihat pada gambar
berikut :

Gambar 2.47 Prinsip Kerja PLTMH


Pembangunan PLTMH perlu diawali dengan pembangunan bendungan untuk mengatur
aliran air yang akan dimanfaatkan sebagai tenaga penggerak PLTMH. Bendungan ini
perlu dilengkapi dengan pintu air dan penyaring sampah (filter) untuk mencegah
masuknya kotoran maupun endapan lumpur. Bendungan sebaiknya dibangun pada
dasar sungai yang stabil dan aman terhadap banjir. Di dekat bendungan dibangun
bangunan pengambil (intake), kemudian dilanjutkan dengan pembuatan saluran
pembawa yang berfungsi mengalirkan air dari intake. Saluran ini dilengkapi dengan
saluran pelimpah pada setiap jarak tertentu untuk mengeluarkan air yang berlebih.
Saluran ini dapat berupa saluran terbuka atau tertutup. Di ujung saluran pelimpah
dibangun kolam pengendap. Kolam ini berfungsi untuk mengendapkan pasir dan
menyaring kotoran sehingga air yang masuk ke turbin relatif bersih. Saluran ini
dibangun dengan cara memperdalam dan memperlebar saluran pembawa dan
menambahnya dengan saluran penguras. 
Bak penenang / bak penampungan juga dibangun untuk menenangkan aliran air yang
akan masuk ke turbin dan mengarahkannya masuk ke pipa pesat. Bak ini dibuat dengan
konstruksi beton dan berjarak sedekat mungkin ke rumah turbin untuk menghemat pipa
pesat. Pipa pesat berfungsi mengalirkan air sebelum masuk ke turbin. Dalam pipa ini,
energi potensial air di kolam penenang diubah menjadi energi kinetik yang akan
111
memutar roda turbin. Biasany a terbuat dari pipa baja yang dirol, lalu dilas. Untuk
sambungan antar pipa digunakan flens. Pipa ini harus didukung oleh pondasi yang
mampu menahan beban statis dan dinamisnya. Pondasi dan dudukan ini diusahakan
selurus mungkin, karena itu perlu dirancang sesuai dengan kondisi tanah.
Turbin, generator dan sistem kontrol masing-masing diletakkan dalam sebuah rumah
yang terpisah. Pondasi turbin-generator juga harus dipisahkan dari pondasi rumahnya.
Tujuannya adalah untuk menghindari masalah akibat getaran. Rumah turbin harus
dirancang sedemikian agar memudahkan perawatan dan pemeriksaan. Setelah keluar
dari pipa pesat, air akan memasuki turbin pada bagian inlet. Di dalamnya terdapat
guided vane untuk mengatur pembukaan dan penutupan turbin serta mengatur jumlah
air yang masuk ke runner/blade (komponen utama turbin). Runner terbuat  dari  baja
dengan  kekuatan  tarik  tinggi yang dilas pada dua buah piringan sejajar. Aliran air
akan memutar runner dan menghasilkan energi kinetik yang akan memutar poros
turbin. Energi yang  timbul akibat putaran poros kemudian ditransmisikan ke
generator. Seluruh sistem ini harus balance, turbin harus dilengkapi casing yang
berfungsi  mengarahkan air ke runner. Pada bagian bawah casing terdapat pengunci
turbin. Bantalan (bearing) terdapat pada sebelah kiri dan kanan poros dan berfungsi
untuk meny angga poros agar dapat berputar dengan lancar.
Daya poros dari turbin ini harus ditransmisikan ke generator agar dapat diubah menjadi
energi listrik. Generator yang dapat digunakan pada mikrohidro adalah generator
sinkron dan generator induksi. Sistem transmisi daya ini dapat berupa sistem transmisi
langsung (daya poros langsung dihubungkan dengan poros generator dengan bantuan
kopling), atau sistem transmisi daya tidak langsung, yaitu    menggunakan  sabuk  atau
belt  untuk memindahkan daya antara dua poros sejajar. Keuntungan sistem transmisi
langsung adalah lebih kompak, mudah dirawat, dan efisiensinya lebih tinggi. Tetapi
sumbu poros harus benar-benar lurus dan putaran poros generator harus sama dengan
kecepatan  putar poros turbin. Masalah ketidaklurusan sumbu dapat diatasi dengan
bantuan kopling fleksibel. Gearbox dapat digunakan untuk mengoreksi rasio
kecepatan  putaran. Sistem  transmisi tidak  langsung  memungkinkan  adanya variasi
dalam penggunaan generator secara lebih luas karena kecepatan putar poros generator

112
tidak perlu sama dengan kecepatan putar poros turbin. Jenis sabuk yang biasa
digunakan untuk PLTMH skala besar adalah jenis flat belt, sedang V-belt digunakan
untuk skala di bawah 20 kW. Komponen pendukung yang diperlukan pada sistem ini
adalah pulley,   bantalan dan kopling. Listrik yang dihasilkan oleh generator dapat
langsung ditransmisikan lewat kabel pada tiang-tiang listrik menuju rumah konsumen. 
4. Perhitungan Daya
 Potensi daya mikrohidro dapat dihitung dengan persamaan daya:
(P) = 9.8 x Q x Hn x ŋ
Dimana:  
 P   = Daya (kW)
 Q   = debit aliran (m/s)
  Hn = Head net (m)
9.8 = konstanta gravitasi
   Ŋ = efisiensi keseluruhan.
Misalnya, diketahui data di suatu lokasi adalah sebagai berikut:
Q = 300 m3/s2,  Hn = 12 m dan h = 0.5. Maka, besarnya potensi day a (P) adalah:
       P = 9.8 x  Q x Hn x h 
          = 9.8 x 300 x 12 x 0.5
          = 17 640 W
          = 17.64 kW
5. Kekuatan dan Kelemahan
a. Kekuatan PLTMH
 Potensi energi air yang sangat melimpah
 Mampu beroperasi hingga lebih dari 15 tahun
 Teknologi ramah lingkungan
 Merupakan energi terbarukan
 Biaya investasi sangat ekonomis

113
b. Kelemahan PLTMH
 Kapasitas listrik yang dihasilkan bergantung pada debit aliran dan
ketinggian air, sehingga pada saat musim kemarau debit air akan menurun,
secara otomatis kapasitas pembangkitan juga akan menurun.
 Kapasitas pelanggan terbatas, tergantung dari kapasitas PLTMH, apabila
kelebihan maka kualitas listrik akan menurun.
 Pengguna tidak boleh terlalu jauh dari PLTMH karena apabila terlalu jauh
maka akan banyak kehilangan daya transfer nya akibat rugi-rugi daya pada
penghantar (max 2 km dari PLTMH).

Pembangkit Listrik Tenaga Microhydro (PLTMH) merupakan salah satu pembangkit


alternatif yang sangat ramah dengan lingkungan dan sangat ekonomis, sangat baik
apabila dibangun di daerah-daerah yang belum bisa merasakan cahaya terang dimalam
hari, karena memang yang kita ketahui bahwa saat ini masih banyak daerah-daerah di
Indonesia yang belum bisa menikmati listrik dari Pemerintah dalam hal ini PLN
(Perusahaan Lilin Negara..ups..maksudnya..Perusahaan Listrik Negara). Sampai dengan
saat ini sudah ada beberapa daerah yang membangun PLTMH, contohnya PLTMH
Banjarmangu Kab. Banjarnegara, PLTMH santong Lombok Utara, PLTMH Cirompang
Kab Garut, dan lain-lain.

114
K. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
1. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah pembangkit listrik yang
menggunakan mesin diesel sebagai penggerak pemula (Prime Mover). Prime mover
merupakan alat yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang
diperlukan untuk memutar rotor generator.
PLTD merupakan suatu instalasi pembangkit listrik yang terdiri dari suatu unit
pembangkit (SPD) dan sarana pembangkitan. Mesin Diesel adalah penggerak utama
untuk mendapatkan energi listrik yang kemudian dikeluarkan oleh Generator . Pada
mesin Diesel Energi Bahan bakar diubah menjadi energi mekanik dengan proses
pembakaran di dalam mesin itu sendiri. Mesin Diesel pada saat ini sudah banyak
mengalami perkembangan dalam pemakaian untuk angkutan darat dan laut,
kemudian pembangkitan dalam daya kecil dan menengah bahkan sampai daya besar
sudah ada yang menggunakannya.
Unit PLTD adalah kesatuan peralatan-peralatan utama dan alat-alat bantu serta
perlengkapannya yang tersusun dalam hubungan kerja, membentuk sistem untuk
mengubah energi yang terkandung didalam bahan bakar minyak menjadi tenaga
mekanis dengan menggunakan mesin diesel sebagai penggerak utamanya dan
seterusnya tenaga mekanis tersebut diubah oleh generator  menjadi tenaga listrik.
PLTD mempunyai ukuran mulai dari 40 kW sampai puluhan MW. Jika
perkembangan pemakaian tenaga listrik telah melebihi 100 MW, penyediaan listrik
yang menggunakan PLTD tidak lagi ekonomis sehingga harus di bangun pusat
listrik lain. Untuk melayani beban PLTD dengan kapasitas di atas 100 MW akan
tidak ekonomis karena unitnya menjadi banyak, mengingat unit PLTD yang terbesar
di pasaran sekitar 12,5 MW.
Unit-unit pembangkit diesel di pasaran umumnya mempunyai putaran (untuk
frekuensi 50 Hertz) dari 300 putaran per menit sampai dengan 1.500 putaran per
menit (ppm). Dengan memperhatikan buku petunjuk pabrik, mesin-mesin yang
mempunyai nilai ppm rendah, sampai dengan 500 ppm, dapat menggunakan bahan
bakar minyak (BBM) kualitas No. 2 yaitu Intermediate Diesel Oil (IDO) dan

115
kualitas No. 3 yaitu Marine Fuel Oil (MFO).
Jika memakai MFO harus di panaskan terlebih dahulu agar tercapai viskositas yang
cukup rendah. Apabila menggunakan IDO, maka tidak perlu pemanansan terlebih
dahulu.
 Macam-macam Bahan Bakar PLTD

1. Solar
Bahan bakar solar adalah bahan bakar minyak hasil sulingan dari minyak
bumi mentah bahan bakar ini berwarna kuning coklat yang jernih.
Rentang rantai karbon : C21 sampai C30Trayek didih : 105 sampai 135°C
Peruntukan : Bahan bakar motor, bahan bakar industri.
2. High Speed Diesel (HSD)

Merupakan BBM jenis solar yang memiliki angka performa cetane number
45, jenis BBM ini diperuntukkan untuk jenis kendaraan bermotor
transportasi dan mesin industri.
3. Marine Fuel Oil (MFO)

Minyak Bakar bukan merupakan produk hasil destilasi tetapi hasil dari jenis
residu yang berwarna hitam. Minyak jenis ini memiliki tingkat kekentalan
yang tinggi. Pemakaian BBM jenis ini umumnya untuk pembakaran
langsung pada industri besar dan beberapa penggunaan yang dari segi
ekonomi lebih murah dengan penggunaan minyak bakar.
4. Industrial Diesel Oil (IDO)

Minyak Diesel adalah hasil penyulingan minyak yang berwarna hitam yang
berbentuk cair pada temperatur rendah. Biasanya memiliki kandungan sulfur
yang rendah dan dapat diterima oleh Medium Speed Diesel Engine di sektor
industri. Oleh karena itulah, diesel oil disebut juga Industrial Diesel Oil
(IDO) atau Marine Diesel Fuel (MDF)
2. Kegunaan dan Faktor-faktor Pertimbangan Pemilihan Pembangkit Listrik
Tenaga Diesel (PLTD)

116
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) biasanya digunakan untuk memenuhi
kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama di daerah-daerah yang
terpencil atau untuk listrik pedesaan dan bisa juga digunakan untuk memasok
kebutuhan listrik di suatu pabrik atau industri.
PLTD cocok untuk lokasi dimana pengeluaran bahan bakar rendah, persediaan air
terbatas, minyak sangat murah dibandingkan dengan batubara dan semua beban
besarnya adalah seperti yang dapat ditagani oleh mesin pembangkit dalam kapasitas
kecil, serta dapat berfungsi dalam waktu yang singkat.
Kegunaan utama PLTD adalah penyedia daya listrik dan juga sebagai berikut:
- Pusat pembangkitan
- Cadangan (Stand by plant)
- Beban puncak
- Cadangan untuk keadaan darurat (emergency)
Faktor-faktor yang merupakan pertimbangan piihan sesuai untuk PLTD adalah:
- Jarak dari beban dekat
- Persediaan areal tanah dan air
- Pondasi
- Pengangkutan bahan bakar

- Kebisingan dan kesulitan lingkungan

3. Jenis-jenis Mesin Diesel


 Mesin Diesel 2 Langkah
Mesin diesel 2 langkah adalah mesin yang setiap langkahnya terjadi satu kali
langkah bertenaga dengan dorongan gas hasil ledakan/pembakaran. Secara
teoritis mesin 2 Langkah dengan dimensi dan jumlah putaran per detik yang
sama seperti pada mesin 4 langkah, maka mesin 2 langkah ini akan
menghasilkan daya 2 kali lebih besar. Namun dalam praktik, angka 2 kali
lebih besar untuk daya yang di dapat pada mesin diesel 2 langkah tidak
tercapai (hanya sekitar 1,8 kali). Hal ini disebabkan karena pembilasan ruang
bakar silinder mesin diesel 2 langkah tidak sebersih pada mesin diesel 4

117
langkah sehingga proses pembakarannya tidak sempurna seperti pada mesin
diesel 4 langkah. Maka efisiensi mesin 2 langkah ini tidak sebaik efisiensi
pada mesin diesel 4 langkah.Pada pemakaian bensinnya pun lebih boraos
dibanding mesin diesel 4 langkah. Mesin 2 langkah ini biasanya lebih cocok
digunakan pada keperluan yang memerlukan penghematan ruangan, seperti
pada lokomotif kereta api atau pada kapal laut.
Adapun Cara kerja dari mesin diesel 2 langkah ini diantaranya :
1. Langkah 1A Charging

Pada permulaan gerakan, piston akan


bergerak keatas sedangkan P dan E
dalam keadaan terbuka. Udara
bertekanan dari karter akan masuk ke
silinder dan meniup sisa gas
Gambar
Gambar 2.48
1. 1
2. pembakaran melalui E.

2. Langkah 1B Compression
Piston akan bergerak ke atas, P dan E dalam
keadaan tertutup oleh dinding piston. Udara
bersih yang berada dalam silinder akan
dimampatkan. Kemudian bahan bakar
disemprotkan dan akan terjadi ledakan.

Gambar
Gambar 2.49
1. 2
2.

3. Langkah 2A Combustion
Piston akan bergerak ke bawah dengan
dorongan gas yang diledakkan.

118
4. Langkah 2B Exhaust

Pada bagian akhir gerakan, piston akan bergerak ke bawah


dimana E sudah terbuka sehingga gas hasil pembakaran
mulai keluar karena efek dari aktifitas pemompaan.

Gambar
Gambar 2.51
1. 4
2.

 Mesin Diesel 4 Langkah


Mesin diesel 4 langkah merupakan mesin yang setiap 4 langkah terjadi satu
kali langkah bertenaga dengan dorongan gas hasil pembakaran/ledakan.
Atau dengan kata lain prinsip kerja mesin diesel 4 langkah adalah proses
kerja mesin untuk menghasilkan 1 kali pembakaran (usaha/kerja) torak
bergerak 4 kali. Gerakan torak yang menghasilkan kerja atau usaha
berlangsung secara berurutan dan terus menerus maka kegiatan untu
menghasilkan kerja/usaha tersebut disebut siklus. Proses pembakaran pada
mesin diesel 4 langkah lebih sempurna daripada mesin 2 langkah, karena
pada proses pembilasan ruang bakar di silinder mesinnya bersih. Pada
mesin diesel 4 langkah pemakaian bahan bakarnya lebih hemat dan
masalah ruangan pun tidak menjadi soal.
Cara kerja mesin diesel 4 langkah adalah sebagai berikut:
1. Langkah Isap
Pada langkah ini piston bergerak dari TMA (Titik
Mati Atas) ke TMB ( Titik Mati Bawah ).

119
Saat piston bergerak ke bawah katup isap terbuka yang menyebabkan ruang
didalam silinder menjadi vakum, sehingga udara murni langsung masuk ke
ruang silinder melalui filter udara
2. Langkah Kompresi
Gambar 2.52 Pada langkah ini piston bergerak dari TMB
menuju TMA dan kedua katup
tertutup.Karena udara yang berada di dalam
silinder didesak terus oleh piston,
menyebabkan terjadi kenaikan tekanan dan
temperatur, sehingga udara di dalam silinder
menjadi sangat panas.Beberapa derajat
sebelum piston mencapai TMA, bahan bakar
Gambar 2.53
di semprotkan ke ruang bakar oleh injector
yang berbentuk kabut.

3. Langkah Usaha
Pada langkah ini kedua katup masih tertutup, akibat semprotan bahan
bakar di ruang bakar
akan menyebabkan
terjadi ledakan
pembakaran yang akan
meningkatkan suhu dan
tekanan di ruang bakar.
Tekanan yang bawah
Gambar 2.54
yang menyebkan
terjadi gaya aksial. Gaya aksial ini dirubah dan diteruskan oleh poros
engkol menjadi gaya radial (putar).

4. Langkah Buang

120
Pada langkah ini, gaya yang
masih terjadi di flywhell akan
menaikkan kembali piston dari
TMB ke TMA, bersamaan itu
juga katup buang terbuka
sehingga udara sisa pembakaran
Gambar 2.55 akan di dorong keluar dari ruang
silinder menuju exhaust manifold. Begitu seterusnya sehingga terjadi siklus
pergerakan piston yang tidak berhenti. Siklus ini tidak akan berhenti selama
faktor yang mendukung siklus tersebut tidak ada yang terputus.
4. Jenis-jenis Mesin Injeksi Pada Mesin Diesel
Electronic Petrol Injection (EPI) atau juga disebut Eletronic Fuel Injection (EFI)
adalah teknologi pengontrolan penginjeksian bahan bakar yang berkembang saat ini
pada mesin bensin menggantikan karburator. Umumnya system EPI/EFI terbagi atas
2 jenis yaitu berdasarkan jumlah injectornya dan berdasarkan penempatan
injectornya.
 Berdasarkan jumlah injectornya mesin EPI atau EFI terdiri dari:
A. Single Point Injection (SPI)

Single Point Injection (SPI) atau biasa


disebut Throttle Body Injection (TBI) atau
Central Fuel Injection System: yaitu hanya
menggunakan satu Fuel Injector untuk
beberapa Cylinder. Injektornya dipasang
sebelum saluran isap yaitu di atas katup
throttle.Prinsip kerjanya satu injektor
memasok bensin untuk keperluan beberapa
Gambar 2.56 silinder sekaligus.

B. Multi Point Fuel Injection (MPI).

121
Multi Point
Fuel Injection
(MPI) disebut
juga port fuel
injection
(PFI),
menempatkan
Gambar 2.57 injektor di
atas lubang isap (intake port). Setiap silinder memiliki satu
injektor. Jadi, bila mesin terdiri dari 4 silinder berarti ada 4
injektor yang menyuplai bensin.

Teknologi injeksi MPI memiliki kelebihan dibandingkan dengan SPI antara lain
1. Distribusi campuran udara-bahan bakarnya lebih seragam untuk masing-
masing silinder.
2. Respons terhadap perubahan posisi throttle pun lebih cepat.
3. Lebih akurat dalam mengatur jumlah bahan bakar yang diinjeksikan
sesuai dengan kondisi operasi.
C. Gasoline Direct injection (GDI)
GDI yaitu Injector berada di
dalam ruang bakar, sehingga
bensin disemprotkan langsung ke
ruang bakar tanpa harus melalui
Intake Valve. Teknologi ini masih
mahal, karena material Fuel
Injector Nozzle harus tahan pada
suhu tinggi di ruang bakar. Untuk
Gambar 2.57 lebih memperjelas posisi dari
ketiga jenis posisi penempatan
injektor, seperti gambar disamping

122
 Berdasarkan Penyalaan Bahan Bakar
A. Indirect Injection
Yaitu system penyemprotan
bahan bakar ke intake manifold
seperti yang digunakan pada
system penginjeksian mesin
bensin, bensin disemprotkan
tidak langsung ke dalam ruang
bakar.

Gambar 2.58

B. Direct Injection

Yaitu system penyemprotan bahan


bakar langsung ke dalam ruang
bakar.Injectornya berada di dalam
ruang bakar, sehingga bensin
disemprotkan langsung ke ruang
bakar tanpa harus melalui Intake
Valve. Teknologi ini masih mahal,
Gambar 2.59
karena material Fuel Injector
Nozzle harus tahan pada suhu tinggi di ruang bakar.

123
5. Komponen-komponen Penting Mesin PLTD
1. Mesin / motor
Merupakan komponen dasar dari mesin yang memperkuat daya. Mesin tersebut
dirangkai dikopel langsung dengan generator.
2. Sistem Bahan Bakar (Fuel System)
Termasuk tangki bahan bakar, pompa pemindah bahan bakar, saringan alat
pemanas dan sambungan pipa kerja. Pompa pemindah bahn bakar
membutuhkan pemindahan bahan bakar dari ujung perantara ke tangki
penyimpan dan dari tangki penyimpan ke mesin. Saringan membutuhkan
jaminan kebersihan bahan bakar. Alat pemanas untuk minyak diperlukan untuk
lokasi yang mempunyai temperature yang dingin yang menganggu aliran fluida.
3. Sistem Udara Masuk
Termasuk saringan udara, saluran pompa kompresor (bagian integral dari
mesin). Kegunaan saringan udara adalah untuk membersihkan debu dari udara
yang disuplai ke mesin, juga semua ini dapat menimbulkan kenaikan daya
keluaran.
4. Sistem Pembuangan Gas
Termasuk peredam dan penyambungan saluran. Temperatur pembuangan gas
panasnya cukup tinggi, gas ini merupakan pemanas minyak atau persediaan
udara pada mesin. Peredam mengurangi kegaduhan suara.
5. Sistem Pendinginan (Cooler System)
Termasuk pompa-pompa pendingin, menara pendingin, perawatan air atau
mesin penyaring dan sambungan pipa kerja. Kegunaan system pendinginan
adalah untuk meningkatkan panas dari mesin silinder yang menyimpan
temperature sislinder dalam tempat yang aman. Pompa mengedarkan air
melewati silinder dan kepala selubung mengangkut panas. Sistem pendinginan
membutuhkan sumber air, sebuah pompa dan tempat untuk pembuangan air
panas, penyebaran air oleh mesin pendingin ini seperti dalam alat radiator,
pendingin uap, menara pendingin, penyemprot dan sebagainya.
6. Sistem Pelumasan (lube oil system)

124
Termasuk pompa minyak pelumas, tangki minyak, penyaring, pendingin, alat
pembersih dan sambungan pipa kerja. Fungsi sistem pelumasan yaitu untuk
mengurangi pergeseran dari bagian yang bergerak dan mengurangi pemakaian
dan sobekan bagian-bagian mesin.
7. Sistem Penggerak Mula
Termasuk aki, tangki hampa udara, starter sendiri dan sebagainya. Fungsi
sistem penggerak mula adalah menjalankan mesin. Sistem ini memungkinkan
mesin pada awalnya berputar dan berjalan sampai terjadi pembakaran dan unit
meninggalkannya untuk memperoleh daya.

125
7. Cara Kerja PLTD

Gambar 2.75 Cara kerja PLTD

Keterangan

1. Tangki penyimpanan bahan bakar. 7. Penyaring gas pembuangan

2. Penyaring bahan bakar 8. Tempat pembuangan gas.

3. Tangki penyimpanan bahan bakar sementara 9. Generator

4. Pengabut 10. Trafo

5. Mesin diesel. 11. Saluran transmisi

6. Turbo charger.

Prinsip Kerja
 Bahan bakar didalam tangki penyimpanan bahan bakar dipompakan kedalam tanki
penyimpanan sementara namun sebelumnya disaring terlebih dahulu. Kemudian
disimpan didalam tangki penyimpanan sementara (daily tank). Jika bahan bakar
126
adalah bahan bakar minyak (BBM) maka bahan bakar dari daily tank dipompakan
ke Pengabut (nozzel), disini bahan bakar dinaikan temperaturnya hingga manjadi
kabut. Sedangkan jika bahan bakar adalah bahan bakar gas (BBG) maka dari dari
daily tank dipompakan ke convertion kit (pengatur tekanan gas) untuk diatur
tekanannya.
 Menggunakan kompresor udara bersih dimasukan kedalam tangki udara start
melalui saluran masuk (intake manifold) kemudian dialirkan ke turbocharger.
Didalam turbocharger tekanan dan temperatur udara dinaikan terlebih dahulu.
Udara yang dialirkan pada umumnya sebesar 500 psi dengan suhu mencapai
±600°C.
 Udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dimasukan kedalam ruang bakar
(combustion chamber).
 Bahan bakar dari convertion kit (untuk BBG) atau nozzel (untuk BBM) kemudian
diinjeksikan kedalam ruang bakar (combustion chamber)
 Didalam mesin diesel terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya berdasarkan
udara murni yang dimanfaatkan di dalam silinder pada tekanan yang tinggi (35 – 50
atm), sehingga temperatur di dalam silinder naik. Dan pada saat itu bahan bakar
disemprotkan dalam silinder yang bertemperatur dan bertekanan tinggi melebihi
titik nyala bahan bakar sehingga akan enyala secara otomatis yang menimbulkan
ledakan bahan bakar.
 Ledakan pada ruang bakar tersebut menggerak torak/piston yang kemudian pada
poros engkol dirubah menjadi energi mekanis. Tekanan gas hasil pembakaran bahan
bakan dan udara akan mendorong torak yang dihubungkan dengan poros engkol
menggunakan batang torak, sehingga torak dapat bergerak bolak-balik
(reciprocating). Gerak bolak-balik torak akandiubah menjadi gerak rotasi oleh
poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah
menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi.
 Poros engkol mesin diesel digunakan untuk menggerakan poros rotor generator.
Oleh generator energi mekanis ini dirubah menjadi energi listrik sehingga terjadi
gaya geral listrik (ggl).

127
 Tegangan yang dihasilkan generator dinaikan tegangannya menggunakan trafo step
up agar energi listrik yang dihasilkan sampai kebeban.Prinsip kerja trafo
berdasarkan hukum ampere dan hukum faraday yaitu arus listrik dapat
menimbulkan medan magnet dan medan magnet dapat menimbulkan arus listrik.
Jika pada salah satu sisi kumparan pada trafo dialiri arus bolak-balik maka timbul
garis gaya magnet berubah-ubah pada kumparan terjadi induksi. Kumparan
sekunder satu inti dengan kumparan primer akan menerima garis gaya magnet dari
primer yang besarnya berubah-ubah pula, maka di sisi sekunder juga timbul induksi,
akibatnya antara dua ujung kumparan terdapat beda tegangan.

 Menggunakan saluran transmisi energi listrik dihasilkan dikirim kebeban. Disisi


beban tegangan listrik diturunkan kembali menggunakan trafo step down (jumlah
lilitan sisi primer lebih banyak dari jumlah lilitan sisi sekunder).

8. Keunggulan dan Kekurangan PLTD


 Keunggulan PLTD
- Sistem bahan bakar sederhana.
- Bisa ditempatkan dekat dengan pusat beban.
- Bisa distart dengan mudah dan cepat dan dibebani dalam waktu singkat.
- Tidak memerlukan air pendingin yang banyak.
- Dimensi PLTD lebih kecil dibanding PLTU untuk kapasitas yang sama.
- Cara pengoprasian mudah dan memerlukan operator yang sedikit.

- Effisiensi termal PLTD lebih besar dibanding PLTU untuk kapasitas yang
sama
- Dapat beroperasi sepanjang waktu selama masih tersediannya bahan bakar.
- Dalam operasinya tidak bergantung pada alam seperti halnya PLTA.
- Investasi awal pembangunan PLTD relatif murah dibanding pembangkit
listrik lain.
 Kekurangan PLTD

128
- Ongkos bahan bakarnya (solar) tergolong mahal dan bergantung dengan
perubahan harga minyak dunia yang cenderung meningkat dari tahun ke
tahun.
- Menimbulkan polusi udara yang ditimbulkan dari pembakaran bahan bakar
konvensional yang kadang kurang sempurna.
- Memerlukan pemeliharaan rutin.
- Sistem operasi tidak efisien bahkan tergolong boros pada kondisi beban
rendah.
- Biaya pelumas tinggi.
- Tidak bisa dibebani overload pada waktu yang panjang.
- Kapasitas PLTD kecil.
9. Perhitungan
a. Perghitungan Pressure Loss pada Exhaust Gas
Pressure Loss merupakan fenomena penurunan tekanan pada fluida kerja dari satu
tempat menuju tempat lain karena adanya losses berupa faktor gesekan material pipa.
Berdasarkan persamaan Darcy-Weisbach pada Fluid Mechanics, dapat dirumuskan.
1) ΔPressure = 𝜌 x g x ΔHead (1)
ΔHead = f x L x V2 / 2g x D (2)
2) F = 1.325/[ln(e/D) + 5.74/Re^0.9)]^2 (3)
Dimana ΔPressure merupakan pressure loss (kPa), 𝜌 merupakan massa jenis (kg/m3),
g merupakan percepatan gravitasi (m/s2), ΔHead merupakan head loss (m), f
merupakan friction factor, L merupakan panjang saluran (m), V merupakan kecepaan
fluida (m/s), D merupakan diameter pipa (m), e merupakan faktor kekasaran material
(mm), dan Re merupakan bilangan Reynold. Pada penelitian ini, digunakan saluran
exhaust gas sepanjang 16 m dengan faktor kekasaran material 0,26 mm.
b. Skema Pembebanan Daya pada Power Turbine
Skema pembebanan generator yang digunakan sebagai dasar perhitungan adalah 250
kW. Hal ini didasarkan pada hipotesa penelitian sebelumnya bahwa potensi daya
yang bisa dihasilkan sekitar 5% dari besar daya engine Kemudian dilakukan juga

129
pembebanan pada range atas dan bawah dari 250 kW, yakni sebesar 400 kW, 350
kW, 300 kW, 200 kW, 150 kW, dan 100 kW. Skema tersebut dijalankan masing-
masing pada tiga kondisi engine, yaitu sebesar 100% (4920 kW), 97,1% (4775,4
kW), 93,2 % (4587 kW), 86,69% (4363,4 kW), 84,17% (4141,1 kW), dan 76,57%
(3767 kW). Dimana pembebanan 93,23% menjadi dasar perhitungan, karena
merupakan titik service rate engine.
Langkah pertama yakni mengkonversi daya elektris menjadi daya aktual mekanis.
Konversi tersebut menggunakan persamaan sebagai berikut
Pa= Pe / GEff (4)
Dimana Pa merupakan daya mekanis aktual (kW), Pe merupakan daya elektris, dan
GEff merupakan efisiensi generator. Efisiensi generator yang digunakan berada di
nlai 94% - 90%. Setelah itu mencari nilai daya mekanis dari turbin. Persamaan daya
pada turbin berdasarkan [5] dan [6] terlampir sebagai berikut:
Pa= ƞT . ṁT . Cp . T3 (1- ([P4/P3]^([k-1]/k))) (5)
Dimana Pa merupakan daya mekanis (kW), ƞT merupakan Turbine Efficiency, ṁT
merupakan laju aliran massa Exhaust Gas (kg/s), Cp merupakan panas spesifik pada
tekanan kon stan (kJ/Kg.C), T3 meupakan Temperature sebelum Turbin (⁰C), P3
merupakan tekanan sebelum Turbin (kPa), P4 merupakan tekanan setelah Turbine
(kPa), dan K merupakan nilai ratio kapasitas panas (1,359)
Dari persamaan tersebut, akan didapat nilai tekanan akhir gas setelah turbin dan
efisiensi turbin. Nilai efisiensi turbin tersebut didapat dari ratio antara tekanan
sebelum dan sesudah turbin, yang dimana nilai efisiensi itu juga mempengaruhi nilai
daya teoritis mekanis. Oleh karena itu, dilakukan iterasi sehingga mencapai nilai yang
sama antara tekanan setelah turbin (P4), efisiensi turbin, dan daya teoritis mekanis
tubin. Grafik Efiseinsi Turbin terdapat pada gambar 2.Berikut tabel Perhitungan
Pembebanan power turbine pada 93,23%.

c. Perhitumgam Daya

130
BHP = Pe *( phi/4)*D2*L*i*n/60*75*2
Dimana: Pe = 0,785*D2*S*Z*pe*n*100 (2 tak)
0,785*D2*S*Z*pe*n*50 (4 tak)
L = panjang lintasan piston
N = rpm
I = jumlah silinder
Pe = daya aktif
D = diameter silinder
S = langkah torak
Z = jumlah silinder

d. Perhitungan Konsumsi Bahan Bakar


konsumsi bahan bakar=scf*p*t/ρ*1000
Dimana:
Scf = bahan bakar spesifik
P = daya output
T = waktu(jam)
ρ =berat jenis

BAB III

131
PENUTUP
Kesimpulan
     Pembangkit listrik merupakan suatu alat yang berskala besar untuk dapat memproduksi dan
membangkitkan energi listrik yang kemudian dapat disalurkan dan digunakan
masyarakat. Beragam pembangkit listrik yang dapat membangkitkan sumber energi
diantaranya PLTA, PLTU, PTLD, PLTG, PLTGU, PLTP, dan PLTN. Setiap pembangkit
tersebut memiliki sistem kerjanya masing-masing. Terdapat beberapa prinsip yang hampir
sama dalam kerjanya. Pada PLTU dan PLTN yang hanya berbeda pada satu bagian yang
menggunakan reaktor nuklir dan yang lain menggunakan uap. Namun ada pula yang sistem
kerjanya menggunakan perpaduan seperti PLTGU.
Ketika telah mengetahui dan memahami secara sederhana mengenai beragam pembangkit
tentu perlunya pemahaman terhadap pemnfaatan tenaga listrik yang baik dan efisien.
Terutama bagi konsumen rumah tangga perlu dalam menghemat serta memnfaatkan dengan
efisien karena hal tersebut merupakan bagian dari peduli lingkungan. Karena banyak hal
yang akan dirugikan apabila konsumen tidak menggunakan dengan baik serta efisien. Salah
satu keuntungan yang didapat saat terjadi penghematan energi listrik maka pembangkitan
pembangkit listrik tidak perlu dilakukan, mengurangi penggunaan bahan bakar yang juga
berdampak kurang baik tubuh manusia.

132
DAFTAR PUSTAKA
Utami, Siti Rahma. 2010. Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut
dengan Menggunakan Sistem Oscillating Water Column (OWC) di Tiga Puluh
Wilayah PerairanIndonesia. Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Indonesia.
Ahmad Hasnan, “Pengenalan Potensi Arus Laut Sebagai Energi Terbarukan Dan
Berkelanjutan Di Indonesia” , Open Knowledge And Education, www.oke.or.id.
http://id.shvoong.com/exact-sciences/engineering/2146557-cara-kerja-pembangkit-listrik-
tenaga/#ixzz0ojetxRid
Graeme Mackie.2004. “Wavepower an Operator Experience”.Seatech Week. Wavegen
Istikomah, 2005, “Wave Energy Conversion and Experimental Work Using Wells
Turbine”, Skripsi Tidak Diterbitkan. Surabaya : Jurusan Teknik Sistem
Perkapalan FTK-ITS, 2005
Damayanti, Maria Ulfa. “Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir”.
[Online].Tersedia:ahttp://www.academia.edu/6135585/PEMBANGKIT_LISTRIK_
TENAGA_NUKLIR. [17 Oktober 2019]. Ibeng, Parta. “Pengertian Energi Nuklir,
Jenis, S
ejarah, Keuntungan dan Kerugian”.[Online].Tersedia: https://pendidikan.co.id/pengertian-
energi-nuklir-jenis-sejarah-keuntungan-dan-kerugian/ . [17 Oktober 2019].
Hadi, Steya. “PLTN Sebagai Alternatif Pembangkit Energi Listrik Di Pulau
Jawa”.Februari 1993.
Harjanto,Nur Tri. Dampak Lingkungan Pusat Tenaga Fosil dan Prospek PLTN Sebagai
Sumber Energi Listrik. April 2008.
Sucipta, Sofyan Yatim, Herlan Martono, Ari Pudyo. Evaluasi Geologilokasi PLTN Untuk
Penyimpanan Sementara Bahan Bakar Bekas dan Penyimpanan Lestari Limbah
Radioaktif Aktivitas Rendah-Menengah. Desember 1997.
Prambudi, Didik Nazaruddin. “Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)” .[Online].
Tersedia : https://didiknazaruddinprambudi.blogspot.com/2014/10/pembangkit-
listrik-tenaga-nuklir-pltn.html. [17 Oktober 2019].
Wati .“Studi Pengelolaan Bahan Bakar Nuklir Bekas PLTN Jenis Pwr Dan Bwr”.2006

133
http://insyaansori.blogspot.com/2014/02/pembangkit-listrik-tenaga-mikro-hidro.html
https://www.kajianpustaka.com/2016/10/pembangkit-listrik-tenaga-mikro-hidro.html
https://ezkhelenergy.blogspot.com/2013/11/pembangkit-listrik-tenaga-microhydro.html
http://irhamninuhardindm.blogspot.com/2011/11/pembangkit-listrik-tenaga-diesel.html
http://elektrojiwaku.blogspot.com/2011/04/pembangkit-listrik-tenaga-diesel-pltd.html
http://carapedia.com/kerja_diesel_info2560.html
http://eki.blog.ittelkom.ac.id/blog/2011/10/12/821/
http://otoboysworld.blogspot.com/2012/09/jenis-mesin-injeksi-mesin-diesel.html
http://armiyudha.blogspot.com/2012/05/komponen-utama-pltd.html
https://ugmmagatrika.wordpress.com/2013/11/28/pembangkit-listrik-tenaga-biomassa-
sampah/
https://www.kamusq.com/2014/06/biomassa-adalah-pengertian-dan-definisi.html

134

Anda mungkin juga menyukai