Anda di halaman 1dari 52

PUSAT PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

Nama Kelompok :
Faizal Nur A.
Angga Satria
Putri Susanti
Firmansyah E.H.P

(6513040075)
(6513040076)
(6513040077)
(6513040078)

PENGERTIAN UMUM
Secara harfiah yang dimaksud pembangkitan, adalah sesuatu atau hal-hal
atau suatu aktivitas yang bisa membangkitkan sesuatu, atau timbulnya efek
(hasil) tertentu akibat adanya pembangkitan.
Dalam suatu sistem tenaga listrik, yang dimaksudkan pembangkitan adalah
pembangkit tenaga listrik.
Definisi pembangkit tenaga listrik :
Suatu sub sistem dari sistem tenaga listrik yang terdiri dari instalasi
elektrikal, mekanikal, bangunan-bangunan
(civil works), bangunan
pelengkap serta bangunan dan komponen bantu lainnya.
Berfungsi untuk merubah energi (potensi) mekanik menjadi energi
(potensi) listrik.
Dalam mendefinisikan pengertian pembangkit listrik, akan muncul berbagai
definisi/ pengertian, tergantung dari sudut mana orang melihat, memahami,
mengasumsikan dan mendefinisikannya.

PRINSIP KERJA
Potensi mekanik (air, uap, gas, panas bumi, nuklir, dan lain-lain) menggerakkan
turbin yang porosnya (as-nya) dikopel dengan generator. Dari generator inilah
energi listrik dihasilkan.

Khusus untuk PLTD prinsip kerjanya agak berbeda, karena mesin diesel
merupakan unit lengkap yang langsung menggerakkan generator (merupakan
suatu unit yang rigid/ kompak.
Penggerak mula (prime mover) yang berupa turbin diesel, turbin air, turbin uap,
turbin gas, dan lain-lain, menggerakkan generator sinkron, sehingga dihasilkan
energi listrik arus bolak-balik tiga fasa.
Tegangan keluaran (output voltage) yang dihasilkan pembangkit tenaga listrik
pada umumnya kecil dan sampai saat ini tegangan terbesar yang dihasilkan
adalah 23 KV.
Mengingat energi listrik tersebut akan disalurkan ke pusat-pusat beban yang
jaraknya
jauh, maka tegangannya dihasilkan terlebih dahulu dengan
menggunakan trafo penaik tegangan (step-up transformer).

KOMPONEN UTAMA PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK


Penggerak mula (prime mover), berupa :
Mesin Diesel.
Turbin (air, uap, gas).
Beserta komponen dan perlengkapannya.

Komponen listrik, antara lain :


Generator dan perelengkapannya.
Transformator dan perlengkapannya.
Peralatan proteksi.
Saluran kabel, busbar, dan lain-lain.
Dan lain sebagainya.
Komponen sipil, antara lain :
Bendungan, pipa pesat (penstock), prasarana dan sarana sipil penunjang
(untuk PLTA).
Prasarana dan sarana sipil (pondasi peralatan, jalan, cable duct, dan lainlain).
Gedung kontrol (control building) dan perlengkapannya.
Komponen mekanisasi, misalnya : serandang peralatan, komponen pelengkap
turbin, dan lain-lain.

PERMASALAHAN PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK


Masalah teknis :
Penyediaan energi primer (air, BBM, batubara, gas, panas bumi, dan lainlain).
Penjernihan air pendingin (untuk pembangkit termal).
Masalah limbah, misalnya :
PLTU menghasilkan limbah yang mengandung gas SO2, CO2 dan Nox.
PLTD dan PLTG menghasilkan limbah berupa minyak pelumas.
Masalah kebisingan (terutama PLTD dan pembangkit termal).
Masalah pengoperasian, yang pada umumnya harus beroperasi nonstop
selama 24 jam sepanjang tahun.
Pemeliharaan.
Gangguan dan kerusakan.
Pengembangan pembangkitan.
Perkembangan teknologi pembangkitan.

Masalah Non Teknis :


Masalah regulasi.
Kesulitan mendapatkan lahan.
Masalah sosial, misal : keengganan dan protes dari masyarakat.
Masalah finansial (keterbatasan kemampuan likuiditas pemerintah,
pembayaran ganti rugi yang mahal, dan lain-lain).
In-kondusifitas berbagai hal (investasi, kambtibmas, sosial, hukum, dan lainlain).

JENIS PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK


Pembangkit mini/ mikro :
Pembangkit Listrik Tenaga Mini/ Mikro Hidro (PLTMH).
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).
Catatan : - Pada umumnya dipasang di daerah terisolir dan melayani beban
yang kecil/ terbatas.
- Sebagian masih bersifat pengembangan.
Pembangkit makro (kapasitas besar) :
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
Pembangkit Listrik Tenaga GAs dan Uap (PLTGU).
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Catatan : - Pada umumnya dipasang di Pulau-Pulau Besar di Indonesia
(Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi).
- Untuk membangun PLTA, pada saat ini banyak menemui
hambatan/ kendala.
- PLTN di Indonesia saat ini masih bersifat sebagai obyek riset
dan belum dibangun untuk melayani pelanggan listrik umum.

DUA JENIS OPERASI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

Untuk melayani beban dasar, pada umunya jenis pembangkit :


Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Pembangkit Listrik Tenaga gas (PLTG)
Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU)
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan pembangkit Listrik Tenaga Diesel,
tergantung situasi dan kondisi.

Untuk melayani beban dalam keadaan darurat, misalnya karena gangguan listrik
dan untuk mengatasi beban puncak, pada umumnya jenis pembangkit :
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
Catatan : Apakah pembangkit tenaga listrik dioperasikan untuk melayani beban
dasar, beban dalam keadaan darurat atau beban puncak, pada
kenyataannya sangat tergantung pada situasi dan kondisi yang ada,
misal : untuk daerah terisolir yang hanya memiliki PLTD, maka PLTD
tersebut akan dioperasikan terus menerus, tanpa melihat jenis beban
yang dilayani.

SKEMA DIAGRAM

TYPE MESIN DIESEL PADA PLTD


Type mesin :
Type 2 langkah.
Type 4 langkah
Mesin type 2 langkah digunakan pada mesin dengan ukuran yang sangat besar
dan mempunyai putaran rendah, misal : mesin penggerakKapal Laut ukuran
besar dan PLTD kapasitas besar.
Mesin type 4 langkah digunakan pada mesin dengan ukuran yang kecil dan
mempynyai putaran tinggi, misal : mesin penggerak untuk PLTD ukuran kecil.
Penggunaan mesin type 2 langkah atau 4 langkah, mempertimbangkan
beberapa hal, antara lain :
Kapasitas pembangkit.
Biaya investasi.
Kebutuhan beban.
Aspek operasi dan pemeliharaan.
Dan lain sebagainya.

BAGAN PROSES KERJA MESIN DIESEL 2 LANGKAH

DIAGRAM TEKANAN ISI TEORITIS MESIN DIESEL


2 LANGKAH

BAGAN PROSES KERJA MESIN DIESEL 4 LANGKAH

DIAGRAM TEKANAN ISI TEORITIS MESIN DIESEL


4 LANGKAH

MINYAK PELUMAS
PLTD memerlukan minyak pelumas dengan volume yang cukup besar.
Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut di atas, maka :
Minyak pelumas ditempatkan pada lokasi (tempat) tersendiri.
Sirkulasi minyak pelumas didinginkan melalui heat exchanger.
Heat changer didinginkan oleh air, satu sumber dengan pendinginan heat
changer dari mesin.
Minyak pelumas mempunyai fungsi yang sangat penting pada PLTD dan sangat
berpengaruh terhadap umur hidup (life time) pembangkit.
Terkait dengan minyak pelumas ini, pembuat mesin memberikan ketentuanketentuan tentang :
Kualitas pelumas yang disyaratkan.
Jadual (kapan) penggantian filter elemen dilaksanakan.
Jadual (kapan) pembersihan stainer dilaksanakan.
Dan lain sebagainya.

GARDU INDUK (SWITCH YARD)


Tegangan keluaran/ tegangan yang dihasilkan (output voltage) PLTD, umumnya
sebesar 6 KV.
Besarnya tegangan pada sistem penyaluran (jaring distribusi) umumnya 20 KV.
Pada umumnya PLTD dibangun berdekatan dengan pusat-pusat beban.
Dengan adanya perbedaan antara tegangan yang dihasilkan oleh PLTD dengan
tegangan pada sistem penyaluran (jaring distribusi) maka diperlukan Trafo
Penaik Tegangan (Step-Up Transformer) untuk menaikkan tegangan dari 6 KV
ke 20 KV.
Jadi pembangunan PLTD sangat cocok untuk :
Daerah pelayanan yang bebannnya kecil.

Di tempat yang terisolir (Pulau kecil).


Di tempat yang mudah mendapatkan BBM jika dibanding sumber energi
primer yang lainnya.
Untuk pembangkit yang sifatnya stand by.

TYPE PLTA BERDASARKAN CARA MENDAPATKAN AIR


Type PLTA berdasarkan cara mendapatkan air :
PLTA aliran Sungai Langsung (run of the river).
Debit air hampir sama sepanjang tahun, sehingga dipakai sebagai beban
dasar.
PLTA dengan Kolam Tando.
Cara kerjanya sama dengan PLTA dengan aliran sungai langsung, tetapi air
terlebih dahulu ditampung di dalam kolam tando.
PLTA Kolam Tando tahunan.

Kolam tando yang berukuran besar yang dapat menampung air sepanjang
tahun, terutama pada musim hujan.
PLTA Pompa (Pump Storage Hydro PP).
Menggunakan 2 kolam tando atas dan bawah, type ini digunakan untuk
memikul beban puncak. Fungsi turbine dapat diatur sebagai turbin maupun
sebagai pompa.
Tenaga listrik untuk memompa diambil pada waktu tarif listrik rendah atau
diambil dari pusat listrik yang memikul beban dasar.

TYPE BENDUNGAN
Beberapa type bendungan secara umum :
Bendungan Urugan Tanah (Earth Fill Dam).
Bendungan Urugan Batu (Rock Fill Dam).
Bendungan Beton berdasarkan berat sendiri (Concrete Gravity Dam).
Bendungan Beton Penyangga.
Bendungan Beton Berbentuk Lengkung.

Bendungan Beton berbentuk Lebih dari satu lengkung.

POTONGAN TYPE BENDUNGAN

Bendungan Urugan Tanah (Earth Fill Dam) Bendungan Urugan Batu (Rock Fill Dam)
Lapisan buntu teratur
Urugan tanah
Urugan batu (rock fill)
Saluran drainage
Filter halus
Filter kasar
Inti kedap air
Grouting

Bendungan Beton berdasar berat sendiri

Bendungan Berbentuk Lengkung

Bendungan Beton dengan penyangga

Bendungan Berbentuk lebih dari satu lengkung

GAMBAR PLTA

BAGIAN-BAGIAN PENTING PLTA


Bangunan yang penting dari PLTA (lihat gambar PLTA) :
Kolam Tando
Bangunan Intake Structure
Bendungan Dam
Saluran Air
Terowongan Tekan
Surge Tank
Pipa Pesat (Pen Stock)
Gedung Control
Tail Race
Gardu Induk

KOMPONEN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL PLTA

Mekanikal :

Elektrikal :

Turbine

Generator

Governor

Transformer

Katub Pintu Air


Pipa Pesat Baja
Over Head Crane

Gardu Induk

TYPE TURBIN AIR


Turbin Air ada 5 type :
Impulse Turbine

Pelton Turbine

Turbine Reaksi

Francis Turbine

Propeler Turbine

Turbine Kaplan
Cara kerjanya sama dengan Propeler Turbine hanya propeler dapat diubahubah sesuai daya yang diperlukan.
Turbine Deriaz
Cara kerjanya sama dengan Turbine Kaplan, sudutnya berbentuk diagonal

dapat digunakan sebagai Turbine dan Pompa.


Turbine Turbular
Dipakai pada tinggi terjun yang sangat rendah. Turbine inimerupakan
perkembangan dari Turbine Propeler.

GENERATOR
Pemasangan generator :
Untuk daya kecil dipasang horizontal.
Untuk daya besar dipasang vertikal, karena diperlukan pondasi yang lebih
kecil, dengan sistem pondasi yang lebih rendah.
Generator dengan as vertikal :
Type Conventional
Trust bearing terletak di atas rotor.
Type Umbrella
Trust bearing terletak dibawah rotor, digunakan untuk low speed.
Type Semi Umbrella
Generator dilengkapi trust bearing dan guide bearing dibawah rotor dan
guide bearing diatas rotor, digunakan untuk low speed.
Support Type
Trust bearing diantara Generator dan Turbine.

SUSUNAN BEARING UNTUK TURBIN GENERATOR

RUMUS DAN PERHITUNGAN


Turbine Output dihitung berdasarkan rumus

9,8 X

Rated Discharge
Capacity
(m3/sec)

Rated Head
(m)

Efficiency
Turbine yang
diharapkan

Dimana :
9,8 = Gaya Gravitasi (m/sec2)
Turbine Efficiency yang diharapkan berkisar 80 % - 92 %

Hubungan antara jumlah Pole Generator dan Rotasi Mesin Turbine adalah :

Dimana :
N=

R.f

N = Putaran Mesin (RPM)


F = Frequency

P = Jumlah Pole

Tenaga Generator :
Pg = Pt.ng

1
cos

Dimana :
Pt

= Out Put Turbine

ng

= Efficiency Generator

cos = Rated Power Factor

Kecepatan Turbine dapat digunakan rumus :


N=

NS.Hd 5/4

Pt

Dimana :
NS = Spesific Speed (m-kw)
Hd = Design Head (m)
Pt = Turbine Output (kw)
20.000
+ 30
NS
Hd + 20

Francis Turbine

+ 50

Propeler Turbine

+ 12 - 23

Pelton

NS

NS

Hd + 20
Hd + 20

Rated Voltage pada umumnya adalah :


Generator Output (Kva)

Rated Voltage (kw)

< 5000

6,6 atau 3,3

4.000 25.000

6,6

15.000 80.000

11

35.000 150.000

13,2 atau 13,8

> 150.000

18 - 21

GAMBAR DIAGRAM PLTG

PRINSIP DASAR PLTGU


Karena temperatur gas buang dari PLTG cukup tinggi, panas tersebut
dapat

dimanfaatkan untuk memanaskan ketel uap yang selanjutnya

akan menghasilkan uap.


Uap panas tersebut dapat dipakai untuk industri.
Selain itu uap panas tersebut juga dapat untuk menggerakkan turbine
uap untuk

memutar generator. Proses ini disebut PLTGU (Pusat Listrik

Tenaga Gas Uap).

Pada PLTGU > 100 MW temperatur gas buang bisa mencapai 1.250 0C.

KEUNTUNGAN PLTGU TERHADAP PLTU


Keuntungan PLTGU terhadap PLTU adalah :
Waktu pembangunan singkat.

Total efficiency lebih tinggi.


Area pusat listrik lebih kecil.
Kebutuhan air pendingin sedikit.
Waktu start pendek.
Dampak lingkungan kecil.

Modus operasi lebih fleksibel.

KONFIGURASI PLTGU
Konfigurasi PLTGU :
2 Gas buang
2 HRSG
1 Turbine Uap
3 Gas Turbine
3 HRSG
1 Turbine Uap
Konfigurasi yang lebih besar tidak dianjurkan karena pertimbangan
investasi, lahan dan ekonomi.
atau
Konfigurasi 1:1:1 tidak fleksibel secara operasional, untuk start
membutuhkan waktu yang lebih lama, karena pemasangan Tandem
Turbine Gas, Turbine Uap dan Generator.

KOMPONEN UTAMA PLTGU


Kompresor :
Udara yang dimampatkan dalam proses pengubahan energi keluar Gas
Turbine, ratio ~ 9.

Ruang Bakar :
Udara yang bertekanan dari kompresor disemprot bahn bakar. Hasil
pembakaran bertekanan tinggi digunakan untuk memutar turbin.
Turbine :
Energi panas dalam ruang bakar diubah oleh turbine menjadi enerji
mekanik.
Bahan Bakar :
Bahan bakar yang terbaik adalah Gas
Bahan bakar cair adalah HSD dengan kandungan Na, K, Vanadium kecil
untuk mencegah korosi pada sudu

Start Up :
Untuk memutar turbin perlu mesin dari luar berupa mesin diesel atau
motor listrik dengan daya ~ 300 ~ 500 HP.
HRSG :
Heat Recovery Steam Generator
Gas buangdari turbin ~ 1.250 0C dipakai untuk memanaskan ketel. Uap
panas dapat digunakan untuk industri atau untuk memutar turine uap
yang dihubungkan dengan generator.
Bahan bakar :
- Natural Gas
- Diesel Oil
- Crude Oil
- Heavy Oil

dengan fuel treatment pencucian dan


penambahan additive

DIAGRAM KONSEP KERJA PLTGU

PROSES PENGUBAHAN ENERGI PADA PLTGU


Gambar 1 : Proses Pengubahan
Energi Pada PLTU

Gambar 2 : Proses Pengubahan


Energi Pada PLTG

Gambar 3 : Proses Pengubahan


Energi Pada PLTGU

Keterangan :
PLTU
PLTG
HRSG
PLTGU
AB
BB
Ud
MU
EU
AC
MG
EG
GBB
GBT
GBH
U
G

Pusat Listrik Tenaga Uap


Pusat Listrik Tenaga Gas
Head Recovery Steam Generator/ Ketel
Pusat Listrik Tenaga Gas Uap
Air Ketel
Bahan Bakar
Udara Energi Termal (Uap)
Energi Mekanis Tenaga Uap
Energi Listrik Tenaga Uap/Dari Proses Gas
Air Kondenser
Energi Mekanis Tenaga Gas
Energi Listrik Tenaga Gas / Dari Proses Gas
Gas Buang Ketel
Gas Buang Turbin Gas
Gas BUang HRSG
Uap
Gas

DIAGRAM SISTEM TEKANAN TUNGGAL

PRINSIP DIAGRAM PLTGU

PENGERTIAN UMUM
PLTU adalah Pusat Listrik dengan penggerak utama turbin dengan uap
yang diproduksi oleh ketel melalui proses pembakaran.

Bahan Bakar PLTU :


Gas

Residu
Batubara
Gambut

Kayu
Sampah

Belum digunakan oleh pembangkit di PLN

Beberapa Data Lain Tentang PLTU :


Untuk ukuran besar > 200 MW.
Turbin uap terdiri dari 3 cylinder.
Turbin tekanan tinggi.
Turbin tekanan menengah.
Turbin tekanan rendah.
Dihubungkan dengan satu poros (tandem).
Pada sisi turbin tekanan rendah, uap yang keluar didinginkan di
condensor.
Turbin memutar Generator.
Tegangan generator adalah 11 KV s/d 23 KV tergantung daripada
daya generator.
Generator didinginkan dengan :
Udara, untuk generator < 50 MW.
H2, untuk generator > 50 MW.
H2 + H2O untuk generator > 400 MW.
H2 untuk rotor.
H2O untuk stator.

KRITERIA SISTEM TEGANGAN


SISTEM TEGANGAN

TINGKAT TEGANGAN

PHASA

11 KV - 24 KV

Tegangan Keluar Generator

6 KV

150 KW <= 6 KV Motor

3 KV & 10 KV

150 KW <= 3 KV Motor < 1500 KW


1500 KW <= 10 KV Motor

Rendah

380/220 V

3/1

150 KW > Motor Tegangan Rendah

Catu Daya Darurat

380/220 V

150 KW > Motor

Catu Daya Tidak Terputus


(UPS)

220 V

60 KW Beban

125 KV

- Peralatan Kontrol
- Peralatan Darurat

220 V

- Motor
- Lampu Darurat

Generator

Menengah

AC

DC

Arus Searah

KLASIFIKASI BEBAN

SISTEM BAHAN BAKAR

Seperti diketahui satuan pembangkit diesel merubah energi yang


terkandung pada bahan bakar solar untuk dijadikan energi mekanis
yang selanjutnya dirubah oleh generator menjadi energi listrik.

Bagi pembangkit diesel, sistem ini mulai dari penampungan awal


berupa bak atau saluran penampungan, tangki (storage tank), pompa
baik yang berfungsi sebagai pengisi tangki dan sebagai pendorong
pengisi tangki harian lewat pipa bahan bakar, pompa pengisi mesin,
fuel injection pompa, saluran tekanan tinggi, nozzle, saluran bahan
bakar lebih, filter, demikian juga separator.

Bahan bakar tersebut selain harus memenuhi karakteristik yang


sesuai dengan mesin, perlu diusahakan harus betul-betul bersih dari
kotoran padat.

Karena suatu saat bahan bakar ini harus disemprotkan lewat nozzle
ke dalam ruang pembakaran, keberadaan kotoran tersebut akan
menyumbat, mengganjal nozzle, menggerus bagian plunger injection
dan lain-lainnya, sehingga pembakaran tidak sempurna dan pompa
injection maupun yang lain-lainnya bisa rusak.

Jika kurva pemakaian bahan bakar pada beban tertentu sudah


melebihi harga yang seharusnya, perlu penyelidikan lebih jauh
diadakan, untuk menentukan bagian mana dari sistem yang
menyebabkan keborosan tersebut.

PENCEGAHAN KEBAKARAN

Pada pintu masuk disediakan alat pemadam kebakaran yang sesuai


dengan minyak tersebut, dengan kapasitas yang mencukupi .

Kondisi alat pemadam kebakaran tersebut secara periodik harus


diadakan pemeriksaan. Walaupun demikian pemadam kebakaran
berupa air masih diperlukan karena air bisa mengisolasi api dari udara
sehingga api yang terjadi akan padam.

Ukuran - ukuran yang telah dipergunakan PLN dapat dipakai sebagai


referensi pembuatan pemadaman kebakaran.

Alat alat hidrant ini secara periodik harus dicek sehingga pada waktu
diperlukan dapat memberikan unjuk kerja yang diharapkan.

PEMELIHARAAN PLTD

Sesudah PLTD dibangun dengan baik, maka PLTD tersebut menjadi


unsur sumber daya bukan manusia (mesin) dari suatu proses
produksi. Jika sasaran produksi sudah ditentukan untuk waktu
tertentu (Kwh untuk tahun X, X+I dan sebagainya) maka diperlukan
management yang mengelola tercapainya sasaran tersebut dengan
sukses.

Dalam hal ini unsur yang bersangkutan adalah :


Manusianya
: Kepala sentral dan seluruh karyawan PLTD
Mesin
: PLTD dan saluran penyulangnya.
Material
: Bahan bakar, pelumas, spareparts dan alat
konsumables.
Anggaran/biaya : Untuk keperluan kuangan operasi /
pemeliharaan
Pedoman
: SOP / buku petunjuk
Pasar
: Konsumen, pemakai listrik

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Pembangkit listrik tenaga nuklir adalah stasiun


pembangkit listrik termal dimana panas yang dihasilkan
diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir di dalamnya.
(www.wikipedia.org)

Dalam PLTN, terdapat satu atau lebih reaktor nuklir di


dalamnya. Dalam reaktor nuklir tersebut, berlangsung reaksi
nuklir. Reaksi nuklir tersebut menghasilkan panas yang
tinggi. Panas ini yang kemudian digunakan untuk
menghasilkan listrik.

1. Reaktor Fisi
Dalam PLTN Reaktor fisi, terjadi reaksi fisi di dalam
reaktornya. Reaksi fisi adalah reaksi pemecahan inti atom.
Dengan memecah atom, akan diperoleh tenaga yang cukup
besar. Biasanya digunakan bahan uranium dan plutonium untuk
reaksi fisi ini.
2. Reaktor Fusi
Dalam PLTN reaktor fusi, terjadi reaksi fusi di dalam
reaktornya. Reaksi fusi adalah reaksi penggabungan inti. Reaksi
fusi dapat menghasilkan energi yang lebih besar dengan bahan
bakar yang mudah di dapat dan tingkat polusi yang rendah.
Bahan yang digunakan bisa didapat dari air. Namun reaktor ini
tidak dapat dibuat karena diperlukan suhu sangat tinggi untuk
keberlangsungan reaksi fusi. Kondisi suhu ini yang tidak dapat
dipenuhi.

Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut


(PLTGL)
Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (PLTGL)
Secara umum, sistem kerja pembangkit listrik tenaga
gelombang laut sangat sederhana. Sebuah tabung beton
dipasang pada ketinggian tertentu di pantai dan ujungnya
dipasang di bawah permukaan air laut. Ketika ada ombak yang
datang ke pantai, air dalam tabung beton tersebut mendorong
udara di bagian tabung yang terletak di darat. Gerakan yang
sebaliknya terjadi saat ombat surut. Gerakan udara yang
berbolak-balik inilah yang dimanfaatkan untuk memutar turbin
yang dihubungkan dengan sebuah pembangkit listrik. Terdapat
alat khusus yang dipasang pada turbin sehingga turbin berputar
hanya pada satu arah walaupun arus udara.

Anda mungkin juga menyukai