Nama Kelompok :
Faizal Nur A.
Angga Satria
Putri Susanti
Firmansyah E.H.P
(6513040075)
(6513040076)
(6513040077)
(6513040078)
PENGERTIAN UMUM
Secara harfiah yang dimaksud pembangkitan, adalah sesuatu atau hal-hal
atau suatu aktivitas yang bisa membangkitkan sesuatu, atau timbulnya efek
(hasil) tertentu akibat adanya pembangkitan.
Dalam suatu sistem tenaga listrik, yang dimaksudkan pembangkitan adalah
pembangkit tenaga listrik.
Definisi pembangkit tenaga listrik :
Suatu sub sistem dari sistem tenaga listrik yang terdiri dari instalasi
elektrikal, mekanikal, bangunan-bangunan
(civil works), bangunan
pelengkap serta bangunan dan komponen bantu lainnya.
Berfungsi untuk merubah energi (potensi) mekanik menjadi energi
(potensi) listrik.
Dalam mendefinisikan pengertian pembangkit listrik, akan muncul berbagai
definisi/ pengertian, tergantung dari sudut mana orang melihat, memahami,
mengasumsikan dan mendefinisikannya.
PRINSIP KERJA
Potensi mekanik (air, uap, gas, panas bumi, nuklir, dan lain-lain) menggerakkan
turbin yang porosnya (as-nya) dikopel dengan generator. Dari generator inilah
energi listrik dihasilkan.
Khusus untuk PLTD prinsip kerjanya agak berbeda, karena mesin diesel
merupakan unit lengkap yang langsung menggerakkan generator (merupakan
suatu unit yang rigid/ kompak.
Penggerak mula (prime mover) yang berupa turbin diesel, turbin air, turbin uap,
turbin gas, dan lain-lain, menggerakkan generator sinkron, sehingga dihasilkan
energi listrik arus bolak-balik tiga fasa.
Tegangan keluaran (output voltage) yang dihasilkan pembangkit tenaga listrik
pada umumnya kecil dan sampai saat ini tegangan terbesar yang dihasilkan
adalah 23 KV.
Mengingat energi listrik tersebut akan disalurkan ke pusat-pusat beban yang
jaraknya
jauh, maka tegangannya dihasilkan terlebih dahulu dengan
menggunakan trafo penaik tegangan (step-up transformer).
Untuk melayani beban dalam keadaan darurat, misalnya karena gangguan listrik
dan untuk mengatasi beban puncak, pada umumnya jenis pembangkit :
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
Catatan : Apakah pembangkit tenaga listrik dioperasikan untuk melayani beban
dasar, beban dalam keadaan darurat atau beban puncak, pada
kenyataannya sangat tergantung pada situasi dan kondisi yang ada,
misal : untuk daerah terisolir yang hanya memiliki PLTD, maka PLTD
tersebut akan dioperasikan terus menerus, tanpa melihat jenis beban
yang dilayani.
SKEMA DIAGRAM
MINYAK PELUMAS
PLTD memerlukan minyak pelumas dengan volume yang cukup besar.
Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut di atas, maka :
Minyak pelumas ditempatkan pada lokasi (tempat) tersendiri.
Sirkulasi minyak pelumas didinginkan melalui heat exchanger.
Heat changer didinginkan oleh air, satu sumber dengan pendinginan heat
changer dari mesin.
Minyak pelumas mempunyai fungsi yang sangat penting pada PLTD dan sangat
berpengaruh terhadap umur hidup (life time) pembangkit.
Terkait dengan minyak pelumas ini, pembuat mesin memberikan ketentuanketentuan tentang :
Kualitas pelumas yang disyaratkan.
Jadual (kapan) penggantian filter elemen dilaksanakan.
Jadual (kapan) pembersihan stainer dilaksanakan.
Dan lain sebagainya.
Kolam tando yang berukuran besar yang dapat menampung air sepanjang
tahun, terutama pada musim hujan.
PLTA Pompa (Pump Storage Hydro PP).
Menggunakan 2 kolam tando atas dan bawah, type ini digunakan untuk
memikul beban puncak. Fungsi turbine dapat diatur sebagai turbin maupun
sebagai pompa.
Tenaga listrik untuk memompa diambil pada waktu tarif listrik rendah atau
diambil dari pusat listrik yang memikul beban dasar.
TYPE BENDUNGAN
Beberapa type bendungan secara umum :
Bendungan Urugan Tanah (Earth Fill Dam).
Bendungan Urugan Batu (Rock Fill Dam).
Bendungan Beton berdasarkan berat sendiri (Concrete Gravity Dam).
Bendungan Beton Penyangga.
Bendungan Beton Berbentuk Lengkung.
Bendungan Urugan Tanah (Earth Fill Dam) Bendungan Urugan Batu (Rock Fill Dam)
Lapisan buntu teratur
Urugan tanah
Urugan batu (rock fill)
Saluran drainage
Filter halus
Filter kasar
Inti kedap air
Grouting
GAMBAR PLTA
Mekanikal :
Elektrikal :
Turbine
Generator
Governor
Transformer
Gardu Induk
Pelton Turbine
Turbine Reaksi
Francis Turbine
Propeler Turbine
Turbine Kaplan
Cara kerjanya sama dengan Propeler Turbine hanya propeler dapat diubahubah sesuai daya yang diperlukan.
Turbine Deriaz
Cara kerjanya sama dengan Turbine Kaplan, sudutnya berbentuk diagonal
GENERATOR
Pemasangan generator :
Untuk daya kecil dipasang horizontal.
Untuk daya besar dipasang vertikal, karena diperlukan pondasi yang lebih
kecil, dengan sistem pondasi yang lebih rendah.
Generator dengan as vertikal :
Type Conventional
Trust bearing terletak di atas rotor.
Type Umbrella
Trust bearing terletak dibawah rotor, digunakan untuk low speed.
Type Semi Umbrella
Generator dilengkapi trust bearing dan guide bearing dibawah rotor dan
guide bearing diatas rotor, digunakan untuk low speed.
Support Type
Trust bearing diantara Generator dan Turbine.
9,8 X
Rated Discharge
Capacity
(m3/sec)
Rated Head
(m)
Efficiency
Turbine yang
diharapkan
Dimana :
9,8 = Gaya Gravitasi (m/sec2)
Turbine Efficiency yang diharapkan berkisar 80 % - 92 %
Hubungan antara jumlah Pole Generator dan Rotasi Mesin Turbine adalah :
Dimana :
N=
R.f
P = Jumlah Pole
Tenaga Generator :
Pg = Pt.ng
1
cos
Dimana :
Pt
ng
= Efficiency Generator
NS.Hd 5/4
Pt
Dimana :
NS = Spesific Speed (m-kw)
Hd = Design Head (m)
Pt = Turbine Output (kw)
20.000
+ 30
NS
Hd + 20
Francis Turbine
+ 50
Propeler Turbine
+ 12 - 23
Pelton
NS
NS
Hd + 20
Hd + 20
< 5000
4.000 25.000
6,6
15.000 80.000
11
35.000 150.000
> 150.000
18 - 21
Pada PLTGU > 100 MW temperatur gas buang bisa mencapai 1.250 0C.
KONFIGURASI PLTGU
Konfigurasi PLTGU :
2 Gas buang
2 HRSG
1 Turbine Uap
3 Gas Turbine
3 HRSG
1 Turbine Uap
Konfigurasi yang lebih besar tidak dianjurkan karena pertimbangan
investasi, lahan dan ekonomi.
atau
Konfigurasi 1:1:1 tidak fleksibel secara operasional, untuk start
membutuhkan waktu yang lebih lama, karena pemasangan Tandem
Turbine Gas, Turbine Uap dan Generator.
Ruang Bakar :
Udara yang bertekanan dari kompresor disemprot bahn bakar. Hasil
pembakaran bertekanan tinggi digunakan untuk memutar turbin.
Turbine :
Energi panas dalam ruang bakar diubah oleh turbine menjadi enerji
mekanik.
Bahan Bakar :
Bahan bakar yang terbaik adalah Gas
Bahan bakar cair adalah HSD dengan kandungan Na, K, Vanadium kecil
untuk mencegah korosi pada sudu
Start Up :
Untuk memutar turbin perlu mesin dari luar berupa mesin diesel atau
motor listrik dengan daya ~ 300 ~ 500 HP.
HRSG :
Heat Recovery Steam Generator
Gas buangdari turbin ~ 1.250 0C dipakai untuk memanaskan ketel. Uap
panas dapat digunakan untuk industri atau untuk memutar turine uap
yang dihubungkan dengan generator.
Bahan bakar :
- Natural Gas
- Diesel Oil
- Crude Oil
- Heavy Oil
Keterangan :
PLTU
PLTG
HRSG
PLTGU
AB
BB
Ud
MU
EU
AC
MG
EG
GBB
GBT
GBH
U
G
PENGERTIAN UMUM
PLTU adalah Pusat Listrik dengan penggerak utama turbin dengan uap
yang diproduksi oleh ketel melalui proses pembakaran.
Residu
Batubara
Gambut
Kayu
Sampah
TINGKAT TEGANGAN
PHASA
11 KV - 24 KV
6 KV
3 KV & 10 KV
Rendah
380/220 V
3/1
380/220 V
220 V
60 KW Beban
125 KV
- Peralatan Kontrol
- Peralatan Darurat
220 V
- Motor
- Lampu Darurat
Generator
Menengah
AC
DC
Arus Searah
KLASIFIKASI BEBAN
Karena suatu saat bahan bakar ini harus disemprotkan lewat nozzle
ke dalam ruang pembakaran, keberadaan kotoran tersebut akan
menyumbat, mengganjal nozzle, menggerus bagian plunger injection
dan lain-lainnya, sehingga pembakaran tidak sempurna dan pompa
injection maupun yang lain-lainnya bisa rusak.
PENCEGAHAN KEBAKARAN
Alat alat hidrant ini secara periodik harus dicek sehingga pada waktu
diperlukan dapat memberikan unjuk kerja yang diharapkan.
PEMELIHARAAN PLTD
1. Reaktor Fisi
Dalam PLTN Reaktor fisi, terjadi reaksi fisi di dalam
reaktornya. Reaksi fisi adalah reaksi pemecahan inti atom.
Dengan memecah atom, akan diperoleh tenaga yang cukup
besar. Biasanya digunakan bahan uranium dan plutonium untuk
reaksi fisi ini.
2. Reaktor Fusi
Dalam PLTN reaktor fusi, terjadi reaksi fusi di dalam
reaktornya. Reaksi fusi adalah reaksi penggabungan inti. Reaksi
fusi dapat menghasilkan energi yang lebih besar dengan bahan
bakar yang mudah di dapat dan tingkat polusi yang rendah.
Bahan yang digunakan bisa didapat dari air. Namun reaktor ini
tidak dapat dibuat karena diperlukan suhu sangat tinggi untuk
keberlangsungan reaksi fusi. Kondisi suhu ini yang tidak dapat
dipenuhi.