1.1.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas ekspor andalan Indonesia.
Kelapa sawit yang berasal dari spesies Arecaceae atau famili Palma termasuk
tumbuhan pohon dan ketinggiannya dapat mencapai 24 m. Bunga dan buahnya
berupa tandan, dimana tandan buahnya bercabang banyak. Buah kelapa sawit
apabila masak berwarna merah kehitaman dengan daging buah yang padat. Agar
kelapa sawit dapat dimanfaatkan sebagai minyak secara maksimal, maka perlu
dilakukan proses pengolahan kelapa sawit dari TBS (Tandan Buah Segar) hingga
dihasilkan CPO (Crude Palm Oil) (Syamsul, dkk. 2012).
Menurut Mangoensoekarjo dan Semangun, (2005) produk kelapa sawit
dimanfaatkan untuk bahan makanan karena mengandung kalori yang cukup tinggi
dan mengandung sejumlah vitamin, antara lain pro-vitamin A (-karotena),
tokoferol sebagai sumber pro-vitamin E dan tokotrienol sehingga digunakan
dalam pembuatan minyak goreng, mentega, butter, shortening, dll. Pemanfaatan
produk kelapa sawit untuk bahan bukan makanan berupa, sabun, deterjen, semir
sepatu, lilin, tinta cetak, biodiesel, bahan kosmetik, dll.
Secara umum proses pengolahan kelapa sawit melalui beberapa bagian
seperti, penerimaan buah, stasiun loading ramp, perebusan (sterilizer), perontokan
(threser), pelumatan (diggester), pengempaan (pressing), stasiun kernel,
pemurnian (clarifier) (sentot wahono, et all, 2005).
Sterilizer merupakan salah satu bagian terpenting dalam proses
pengolahan kelapa sawit karena mempengaruhi proses pengolahan di stasiun
berikutnya. Di stasiun sterilizer terjadi beberapa perlakuan terhadap TBS seperti
1
pelunakan daging buah, pelekangan inti kernel, pengurangan kadar air TBS,
penon-aktifan enzim lipase yang meningkatkan kadar asam lemak bebas (Anonim,
1996).
1.2. Tujuan
PKPM merupakan salah satu kurikulum yang harus dijalani oleh mahasiswa di
Politeknik Pertanian Negri Payakumbuh bertujuan untuk :
1.
2.
1.3. Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan setelah mengikuti PKPM adalah :
1.
2.
3.
Meningkatkan soft skill dalam bekerja sama dan bergaul dengan karyawan
sebagai pengalaman kerja pada kondisi sesungguhnya untuk bekal memasuki
dunia kerja.
pemakaian tenaga kerja yang efektif dan losses sekecil mungkin dengan
memperoleh minyak (CPO) dan kernel yang berkualitas.
2.2 Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan
PKS PT. Asam Jawa terdiri dari perkebunan kelapa sawit dan pabrik kelapa
sawit (PKS) yang dipimpin oleh seorang Mill Manager, yang bertugas
menjalankan kebijakan perusahaan dan mengawasi jalannya perusahaan. Dalam
tugas sehari-hari Mill Manager dibantu oleh beberapa staff, yaitu KTU dan
asisten.
Selain membantu Manager, staff memiliki tugas mengawasi kegiatan yang
berada dibawah pimpinan masing-masing.
: > 23%
Rendemen inti
:>5%
: < 3.50 %
: > 60 ton/jam
III.
PELAKSANAAN PKPM
Gambar
dari
timbangan
dapat
dilihat
pada
lampiran
1.a.
Sebagai tempat kendali mutu untuk TBS yang dikirim oleh kebun
milik pabrik maupun kebun luar.
JLH.BUAH LUAR
KATEGORI
PERSYARATAN
MEMBERODOL
Fraksi 00 (F.00)
Sangat mentah
Tidak ada
0,0 %
Fraksi 0 (F.0)
Mentah
1 12,5 %
Maksimum 3,0 %
Fraksi 1 (F.1)
Kurang matang
12,5 25 %
F.1 : Maks. 5 %
Fraksi 2 (F.2)
Matang I
25 50 %
F2+F3:Min. 80 %
Fraksi 3 (F.3)
Matang II
50 75 %
Fraksi 4 (F.4)
Lewat matang
75 100 %
Fraksi 5 (F.5)
Terlalu matang
Maksimum 10 %
Maksimum 2 %
ikut memberondol
TE
habis
memberondol
Brondolan
10 %
Tandan kosong
0%
Buah busuk
0%
Maksimum 2,5 Cm
Memudahkan sistem FIFO (first in first ou), yaitu TBS yang pertama
kali datang ke pabrik diolah terlebih dahulu, sedangkan TBS yang terakhir
datang menunggu dibelakang.
mempunyai standar sehingga disebut losses liar. Di stasiun loading ramp terdapat
peralatan pembantu seperti :
a) Lori
Lori merupakan sabuah wadah pengangkut TBS yang berjalan di atas rel yang
kemudian akan direbus di sterilizer. Setelah lori selesai diisi kemudian lori ini
9
akan didorong dengan Jhon dheere menuju pintu drum rebusan seperti pada
gambar dibawah ini.
Gambar 4 . Lori
Spesifikasi dari lori dapat dilihat pada lampiran 1.c.
b) Jhon dheere
Jhon dheere adalah traktor roda empat yang digunakan secara khusus untuk
menarik ataupun mendorong lori, baik untuk mengarahkan lori ke bawah pintu
loading ramp maupun ke sterilizer. Kegunaan lain dari traktor ini adalah untuk
menarik lori yang rusak untuk dilakukan perbaikan dan juga untuk melakukan
penyiraman areal pabrik apabila musim kemarau.
Perebusan
dilakukan selama 90 - 95 menit dengan tekanan 0 - 3,0 kg/cm (PT. Asam Jawa
Group, 2011)
Sterilizer terdiri dari beberapa komponen dan cara kerja yang akan dibahas
pada pembahasan di bab IV. Sketsa sterilizaer dapat dilihat pada gambar berikut.
11
3.3.4
Cupstand digunakan untuk menarik lori berisi TBS masak yang sudah keluar
dari rebusan hingga ke posisi hoisting crane dengan penggerak electromotor.
Dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 7. Cupstand
Spesifikasi electromotor dapat dilihat pada lampiran 1.e.
Electromotor merupakan motor penggerak bollard capstand yang terdiri dari
2 unit dengan komponen utama sebagai berikut :
Elektromotor merk
: Allroyd Worm
Hoisting crane digunakan untuk mengangkat dan menuangkan lori berisi TBS
masak kedalam hooper threser Setelah isi lori dituang ke hooper threser akan
diturunkan kembali dan didorong oleh locomotive yaitu alat yang menggunakan
penggerak electromotor.
12
Stripper drum
2.
Shaft
5. Spider Arm
3.
13
Di stasiun threser terdapat bunch crusher yaitu alat yang berfungsi untuk
membantu melepaskan fruit yang masih melekat pada jenjangan dengan cara
menggilas jenjangan dari thresher sebelumnya. Jenjangan akan dijatuhkan keatas
dua buah poros yang berputar berlawanan arah sehingga jenjangan akan tergilas
dan jatuh kepermukaan dua buah poros yang berada dibawahnya dan digilas
kembali seperti pada gambar berikut ini:
14
7. Main Hole
2. V.Belt
3. Electromotor
9. Expeller Arm
4. Besi siku
5. Pisau pelumat
6. Pisau pengaduk
15
Digester
dilengkapi
dengan
pisau-pisau
yang
masing-masingnya
16
6. Worm Screw
2. Lighting Shaft
7. Cylinder Caqe
3. Tic Rod
8. Straiser
4. Cone Guide
9. Spur Gear
5. Cone
Tujuan dari pengepresan ini adalah untuk memproleh minyak yang
terkandung dalam mesocarp yang telah dilumatkan sebelumnya.
Spesifikasi dari press dapat dilihat pada lampiran 1.i.
3.3.8 Stasiun Kernel
Setelah fibre dan nut (press cake) selesai di press pada stasiun press
kemudian fibre dan nut dibawa oleh cake breaker conveyor menuju stasiun kernel.
Stasiun kernel merupakan tempat pengolahan biji (nut) menjadi inti (kernel) dan
cangkang (shell). Di stasiun kernel terdapat beberapa komponen seperti :
a)
17
18
c) Fibre Cyclone
Merupakan alat yang dilengkapi dengan blower / fan untuk mengisap fibre
(serabut kering) dan air lock sebagai alat untuk mengatur laju pengumpanan untuk
melakukan pengisapan. Seperti pada gambar dibawah ini:
19
20
21
disini diterapkan metode pemisahan inti dengan sistem kering tahap dua. dapat
dilihat pada gambar berikut ini.
untuk membersihkan kernel dan cangkang dari kotoran halus agar pemakaian
calcium (CaCO3) pada Claybath dapat diminimalkan.
k)
Claybath
Claybath adalah suatu tempat pemisahan antara kernel dengan cangkang
23
n) Kernel Silo
Kernel silo merupakan suatu alat yang berbentuk tabung horizontal untuk
mengurangi kadar air yang terkandung di dalam kernel (7%) agar tumbuhnya
jamur sewaktu penyimpanan di gudang kernel (kernel storage) dapat dihindari.
Bisa dilihat pada gambar berikut ini.
24
berat jenis antara minyak dengan kotoran. Pemasukkan steam di sand trap tank
ini adalah sistim coil dengan suhu 90 - 95 C.
c) Vibrating Screen (Ayakan Getar)
Minyak yang telah dipisahkan dengan pasir dan kotoran lain pada sand
trap tank akan dialirkan ke vibrating screen. Vibrating screen adalah suatu alat
untuk memisahkan minyak dari serabut (fibre) kasar dan halus yang terikut pada
minyak malalui sistem ayakan / ayakan getar. Seperti pada gambar dibawah.
26
27
28
29
c) Float Tank
Float tank (tangki apung) adalah bejana pengaturan minyak masuk ke
dalam vacum dryer setelah diolah furifuer, agar minyak yang masuk ke vacum
dryer masuk secara merata (konstan). Dapat dilihat pada vacuum dryer.
d) Vaccum Dryer
Fungsi vaccum dryer adalah untuk memisahkan minyak dengan air yang
mengikut dengan minyak, agar minyak yang dipasarkan mempunyai kadar air
yang rendah. Seperti pada gambar dibawah.
30
31
33
minyak tersebut langsung dikutip dan dikirimkan ke clarifier tank untuk diolah
kembali. Dapat dilihat pada gambar berikut ini:
34
8)
9)
Upper Drum
10)
Lower Drum
11)
Super Heater
12)
13)
Ruang Bakar
Untuk membuang air dan udara yang berada pada super heater dengan
cara membuka condensat valve, dan air fan valve dan menutupnya
kembali pada saat boiler akan mulai di operasikan.
35
36
b) Generator
Fungsi dari genset ini sama dengan fungsi dari turbine, yaitu sama sama
sebagai pembangkit listrik, bedanya adalah sumber tenaganya. Turbine
menggunakan steam sebagai sumber tenaga
menggunakan bahan bakar solar. Dapat dilihat pada gambar berikut ini.
37
38
39
40
41
IV.
42
Sensor
Sensor yang terdapat pada sterilizer terletak di bagian atas ujung sterilizer,
inlet valve, exchaust valve, dan saluran condensate yang berfungsi untuk
mendeteksi apakah pintu/valve terbuka atau tertutup dimana hasil pendeteksian
yang dihasilkan oleh sensor akan ditampilkan di panel automatic system berupa
lampu kecil. Pintu/valve yang terbuka ditandai dengan lampu warna merah,
sedangkan pintu/valve yang tertutup ditandai dengan lampu warna hijau.
c.
perebusan. Body rebusan memiliki tebal 16 mm. di dalam body rebusan terdapat
linear terbuat dari plat stainless stell dengan tebal 6 mm. Pada bagian luar body
dibalut dengan kapas dan ditutup dengan seng yang memiliki ketebalan 2 mm
yang bertujuan untuk meminimalisir panas yang keluar dari drum rebusan.
43
melebihi dari batas yang ditentukan. Savety valve terletak di masing masing
drum rebusan dan juga pada kran induk.
Manometer
Manometer adalah indikator tekanan pada linear yang berfungsi sebagai
penunjuk besar kecilnya tekanan yang terdapat pada linear. Manometer terdapat
pada masing masing drum rebusan dan juga pada kran induk.
44
Rail track
Rail track adalah tempat/jalur lori berjalan.
terdapat pengaturan untuk pilihan menjalankan sterilizer dengan cara manual atau
otomatis. Pada panel ini terdapat layar yang menunjukkan sisa waktu perebusan
yang sedang berjalan.
h.
beberapa katup uap pada sterilizer seperti katup masuk (inlet valve), katup buang
(exchaust valve), dan katup air buang (condensate). Katup katup ini berfungsi
untuk menahan dan membuka aliran uap/air yang akan dimasukkan maupun
dikeluarkan.
pipa induk dari boiler, pipa pemasukan uap, pipa pembuangan uap. Sedangkan
strainer adalah pipa pembuangan bekas air rebusan (condensate).
46
Silencer
Yang dimaksud dengan silencer adalah plat tebal 8 mm yang dilas membentuk
Ukuran
Distribution steam
Distribution steam adalah plat segi empat yang dilubangi yang terdapat
diujung pipa pemasukan uap di dalam drum rebusan yang berfungsi untuk
47
mendistribusikan uap dengan tujuan supaya uap menyebar keseluruh bagian drum
rebusan.
Water pump
Digunakan untuk memompakan air sisa rebusan kedalam bak penampungan.
Recorder
Recorder adalah alat yang digunakan untuk merekam/mencatat program kerja
pada sterilizer seperti tinggi rendahnya tekanan uap pada drum perebusan yang
dihubungkan interval waktu perebusan.
4.1.2 Tujuan perebusan
Adapun tujuan dari perebusan ini adalah :
TBS yang dipanen mengandung enzim lipase yang tetap bekerja dalam
buah. enzim lipase bertindak sebagai pembentuk asam lemak bebas yang dapat
mempengaruhi mutu dari CPO yang dihasilkan.
Program sterilizer
Inlet
Condensate
exchaust
Waktu(mnt)
Tekanan uap
Buang udara I
Buka
Buka
Tutup
0 - 0.5
kg/Cm
Naik tekanan I
Buka
Tutup
Tutup
1.5 - 2.0
kg/Cm
Tutup
Buka
Tutup
0.8 1.2
kg/Cm
Tutup
Buka
Buka
kg/Cm
Buang udara II
Buka
Buka
Tutup
0 0.05
kg/Cm
Naik tekanan II
Buka
Tutup
Tutup
2.0 2.5
kg/Cm
Tutup
Buka
Tutup
1.2 1.5
kg/Cm
Afblas II
Tutup
Buka
Buka
0 0.5
kg/Cm
Buka
Tutup
Tutup
18-19
2.8
kg/Cm
10
Buka
Buka
Tutup
2.6 2.7
kg/Cm
11
Buka
Tutup
Tutup
19-20
2.8
kg/Cm
12
Buang udara IV
Buka
Buka
Tutup
2.6 2.7
kg/Cm
13
Buka
Tutup
Tutup
19-21
2.8
kg/Cm
14
Tutup
Buka
Tutup
0.8 1.2
kg/Cm
15
Tutup
Buka
Tutup
kg/Cm
90 95
50
Sitem perebusan dengan triple peak dapat dilihat pada kurva berikut ini :
Naik tekanan II sama seperti naik tekanan I hanya tekanannya lebih tinggi
untuk menguapkan air dari dalam TBS.
Buang air condensate II selama 1 menit untuk membuang air sisa rebusan.
Afblas II (condensate + Air) selama 2 menit untuk membuang air dan uap
bekas.
Naik tekanan tahap III (tahap 1) selama 18-19 menit untuk membunuh bakteri
yang terdapat pada TBS serta untuk melekangkan buah dari tandan. Diakhiri
dengan buang udara selama 1 menit.
Naik tekanan tahap IV (tahap 2) selama 19-20 menit untuk mematangkan
daging buah untuk mempermudah pengempaan sekaligus mengurangi kadar
air. Diakhiri dengan buang udara selama 1 menit.
Naik tekanan tahap V (tahap 3) selama 19-21 menit untuk melekangkan inti
kernel dari cangkan.
Buang air condensate III selama 6 menit untuk membuang air sisa rebusan.
Afblas III (condensate + Air) selama 3 menit untuk membuang air dan uap
bekas. Setelah tekanan dalam drum rebusan 0 kg/cm baru pintu sterilizer
dibuka.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada saat perebusan adalah :
Pengisian TBS ke dalam lori yang akan direbus sebaiknya tidak melebihi batas
yang ditentukan yaitu 2,5 ton/lori supaya tidak berserakan pada saat
memasukkan lori kedalam rebusan.
Kebersihan saringan (strainer) air condensate harus bersih dari sampah
ataupun brondolan agar condensate tidak tertahan dalam rebusan yang dapat
52
53
V.
5.1. Kesimpulan
Dari pelaksanaan PKPM di PKS PT. Asam Jawa Torgamba yang
dilaksanakan selama 10 minggu, dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :
1.
Stasiun proses pengolahan kelapa sawit di PKS PT. Asam Jawa Torgamba
dikelompokkan menjadi beberapa stasiun yaitu : stasiun penerimaan buah,
stasiun loading ramp, stasiun rebusan, stasiun bantingan, stasiun press,
stasiun klarifikasi, staisun boiler, stasiun pengolahan air, stasiun kamar
mesin, stasiun pengolahan limbah, stasiun pengolahan jenjangan kosong,
stasiun bengkel.
2.
54
5. 2. Saran
1.
Agar diperoleh TBS yang memenuhi standar untuk diolah, maka assisten
lapangan harus mengawasi pelaksanaan panen sesuai dengan kriteria
kematangan
panen
agar
tercapai
hasil
yang
memuaskan
dan
memperhatikan cara sortasi pada grading agar buah mentah dari luar tidak
dimasukan ke loading ramp.
2.
3.
4.
55
DAFTAR PUSTAKA
Amir, Syafri dan Sentot Wahono. 2005. Budidaya dan Pengolahan Kelapa Sawit.
Buku ajar Politeknik Pertanian, Payakumbuh
Anonim. 1996. Teknologi Industri Pengolahan Berbasis CPO di Indonesia.
Jakarta: Ditjen IHPK Deperindag.
Direktorat Jenderal Perkebunan. 2013. Produksi, Produktivitas dan Luas lahan
Kelapa Sawit. Jakarta.
PT. Asam Jawa Group. 2011. Pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) Pada Pabrik
Kelapa Sawit
Semangun dan Mangoensoekarjo. 2003. Kandungan Dalam Produk Kelapa Sawit.
Penebar swadaya. Jakarta
Sugianto. 2005. Pedoman Kerja Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit. Parenggean.
Kalimantan Tengah
Syamsul, dkk. 2012. Rancang Bangun Sistem Kendali Waktu Memasak Buah
Kelapa Sawit. Fakultas Teknik Lokhsomawe
http://repository.usu.ac.id/2013/05/pengaruh-asam-lemak-bebas-terhadap.html
(20 April 2013)
http://portalgaruda/2013/01/kebutuhan-uap-pada-sterilizer-pabrik-kelapa-sawit
(17 Mei 2015)
https://kampongpergam.wordpress.com/2010/01/24/proses-pengolahan-minyakkelapa-sawit-crude-palm-oil/
http://ditjenbun.pertanian.go.id/berita-362-pertumbuhan-areal-kelapa-sawitmeningkat.html
56
LAMPIRAN
Lampiran 1. Spesifikasi Alat Pengolahan Kelapa Sawit di PT. ASAM JAWA
a. Timbangan no 1 dan 2:
Merk
: Avery Berkel
Type
: 5199 12 x 3 m
Kapasitas
: 50 Ton
Produksi
: PT. MUGI
: 1900 cm
Panjang
: 27 m
Tinggi pintu
: 1500 cm
Tebal pintu
: 2,5 cm
Jumlah pintu
: 9 pintu
: 1100 mm
: 30
Jumlah lori
: 120 unit
Lebar lori
: 140 cm
Panjang lori
: 250 cm
: 120 cm
Lebar rel
: 61 cm
: 320 cm
Kapasitas lori
: 2,5 ton
d. Spesifikasi Sterilizer
Type
: Double Door
Made By
Jumlah
: 4 unit
Kapasitas
: 9 lori/rebusan.
Pola rebusan
57
Lampiran 1. Lanjutan
e. Spesikasi Elektro Motor pada Cupstand
Merk
: TECO IDUCTION
Tenaga
: 25 HP
Putaran
: 1400 Rpm
Type
: AEE BAC
f. Spesifikasi Thresher
Jumlah
: 3 unit
Jenis
: single drum
Putaran
: 22 24 rpm
Panjang
: 4,80 m
Diameter
: 1,97 m
: 5 cm
: 10,89
Motor penggerak
Kapasitas
: 10 ton/jam
Jumlah
: 1 unit
: 4 buah
Putaran
: 24 rpm
Motor penggerak
h. Spesifikasi Digester
Jumlah
: 7 unit
Kapasitas
: 15 ton/jam
: 23 rpm
Motor penggerak
: digester
: 90 C
Waktu pelumatan
: 17 menit
58
Lampiran 1. Lanjutan
i. Spesifikasi Press
Jumlah
: 7 unit
Kapasitas
:15 ton/jam
Tekanan cone
: 50 bar
Jumlah
: 2 unit
Panjang
:6m
Diameter
:1m
Putaran
: 17 rpm
: 2 cm
: 15
Model
: MSB cracket
Putaran
: 1050 rpm
Jumlah
: 4 unit
Jumlah
: 2 unit
Tekanan
: 0,8 bar
Kapasitas
: 10 ton
m. Storage Tank
Jumlah
: 5 unit
: 13,585 meter
Kapasitas
: 1000 ton
Keliling
: 42 m
Tinggi
: 8,30 m
Tinggi
: 10,82 m
Keliling
: 57 m
Diameter
: 18, 7 m
59
Lampiran 1. Lanjutan
Kapasitas
: 2000 ton
n. Spesifikasi Turbine
Merk
: SHINKO
: 1.000 kw
Steam Press
: 20 kg/cm
Steam Temperatur
: 260C
Exhaust Press
: 3,5 kg/cm
Turbine speed
: 5.294 rpm
: 1.500 rpm
Weight
o. Spesifikasi Genset
: 6.040 kg
Spesifikasi genset 1
Merk
: Merci
Model
: 275
Phase
:3
Ratet rpm
: 1.500
Made in
: Germany
Merk
: Marcedez
Model
: 3412
Ratis
: 400 kw
Phase
:3
Ratet rpm
: 1500
Made in
:Germany
60
KTU
ASISTEN
TEKNIK
ASISTEN
LISTRIK
ASISTEN
PROSES
ASISTEN
GRADING
ASISTEN
LABOR
ASISTEN
PEMASARAN
KEPALA
PEMBUKUAN
MANDOR
MANDOR
MANDOR
KEPALA
LABOR
MANDOR
DISPECTMENT
PEMBELIAN
KARYAWAN
GRADING
MEKANIK
ANALIS
MEKANIK
SAMPLE
BOY
OPERATOR
OPERATOR
PEMBANTU
OPERATOR
PEMBANTU
OPERATOR
63
KEPALA
GUDANG
63
Lampiran 4. Lanjutan
63