Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PEMBANGKIT LISTRRIK TENAGA SURYA DENGAN


SISTEM ON-GRID DAN OFF-GRID

Disusun Oleh:
Nama : Waliyyu Muhammad Raafi
Kelas : 3 LA
NIM : 061930310475

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
dan rahmat-Nyalah sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang
berjudul “MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN
SISTEM ON-GRID DAN OFF-GRID”.
Materi dalam penulisan makalah ini saya ambil dari berbagai sumber, saya
juga ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya
dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga materi didalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi yang membaca terutama bagi diri pribadi.
Saya menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan, maka dari itu saya selaku penulis mengharapkan adanya kritik yang
membangun guna penyempurnaan pada pembuatan makalah selanjutnya.

Palembang, 11 Januari 2021

Penuis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...................................................................................................1
1.3. Tujuan.....................................................................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................2
2.1. Pengertian PLTS.......................................................................................................2
2.2. Komponen PLTS.......................................................................................................2
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................................6
3.1. PLTS On-Grid system...............................................................................................6
3.1.1. Perngertian On-grid..........................................................................................6
3.1.2. Faktor pertimbangan yang perlu diperhatikan untuk memasang sistem PLTS
secara On-Grid...........................................................................................................7
3.1.3. Wiring diagram system On-Grid PLTS...............................................................7
3.2. PLTS Off-Grid System...............................................................................................8
3.2.1. Pengertian Off-Grid..........................................................................................8
3.2.2. Faktor pertimbangan yang perlu diperhatikan untuk memasang sistem PLTS
secara Off-Grid :.........................................................................................................9
3.2.3. Wiring diagram system Off-Grid.....................................................................10
3.3. Kelebihan dan Kelemahan On-Grid dan Off-Grid...................................................11
3.3.1. Kelebihan system On-Grid..............................................................................11
3.3.2. Kelemahan system On-Grid............................................................................11
3.3.1. Kelebihan system Off-Grid..............................................................................11
3.3.2. Kelemahan system Off-Grid............................................................................11
3.4. Prinsip Kerja PLTS Prinsip Kerja PLTS.....................................................................12
3.4.1. Prinsip kerja On Grid......................................................................................12
3.4.2. Prinsip Kerja Off Grid......................................................................................12
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................14
4.1. kesimpulan............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Energi listrik merupakan kebutuhan dasar dalam mendorong segala jenis
aktivitas roda kehidupan manusia, yaitu dapat digunakan sebagai penerangan,
fasilitas umum,keperluan rumah tangga, keperluan industri dan juga membantu
peningkatan perekonomian negara. Rasio elektrifikasi Indonesia saat ini 87%, hal
tersebut menunjukkan 8,5 juta penduduk Indonesia atau setara dengan 2500 desa
yang belum dialiri listrik (Eko, 2015). Hal ini disebabkan karena letak geografis
Indonesia yang tidak semua daerah dapat dijangkau oleh Perusahaan Listrik
Negara (PLN) misalnya pulau Selaru di ujung selatan Kabupaten Maluku
Tenggara Barat Provinsi Maluku (ESDM,2016), daerah pegunungan dan daerah
perbatasan Indonesia dengan negara tetangga. Faktor lainnya juga akibat dari
ketergantungan akan sumber pembangkit listrik yang berasal dari bahan bakar
fosil.
Penggunaan sumber energi terbarukan merupakan solusi dalam menjawab
tantangan krisis energi yang terjadi. Salah satu energi terbarukan yaitu dengan
pemanfaatan energi matahari.
1.2. Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa maksud dari PLTS?
2. Apa itu istem On-grid dan Off-grid pada PLTS?
2. apa yang menjadi keuntungan serta kerugian masing masing system plts?
3. Bagaimana sistem operasi PLTS on grid dan off grid?
1.3. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan system on grid dan off grid pada
PLTS
2. Untuk mengetahui langkah kerja pada pembangunan PLTS?
3. Untuk mengetahui sistem operasi PLTS pada masing masing sistem?

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian PLTS
PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) Pembangkit listrik tenaga surya
merupakan suatu sistem pembangkit listrik dimana energi matahari diubah
menjadi energi listrik dengan memanfaatkan teknologi photovoltaic.
2.2. Komponen PLTS
 Sel Surya
Sel surya adalah peralatan yang mengkonversi energi matahari menjadi
listrik arus searah (Direct Current). Bentuk sel surya yang paling
umum di dasarkan pada efek photovoltaic (PV).

 Modul Surya
Modul surya terdiri dari kepingan-kepingan sel surya yang disusun
dengan jumlah dan kapasitas tertentu sehingga menghasilkan arus dan
tegangan yang berbeda sesuai kebutuhan yang diinginkan sedangkan
panel surya merupakan gabungan beberapa modul surya.
Jika aplikasi membutuhkan daya dalam jumlah yang lebih tinggi dari
yang disediakan oleh suatu modul, maka modul dapat dihubungkan
seri dan paralel untuk memenuhi besar tegangan dan daya dari beban.

2
 Baterai
Baterai adalah media penyimpanan energi untuk dipakai pada saat
intensitas matahari rendah. Baterai berkarakteristik self discharge yang
rendah adalah pilihan yang baik digunakan untuk PLTS. Baterai yang
biasanya digunakan adalah baterai asam timbal dimana self discharge-
nya rendah sekitar 3 % per bulan. Ada beberapa tipe baterai yang
sekarang umum digunakan pada PLTS di Indonesia. Jenis baterai
tersebut diantaranya adalah jenis VLA (Vented Lead Acid) dan VRLA
(Valve Regulated Lead Acid ).

 Solar Charge Controller


Solar Charge Controller adalah peralatan elektronik yang mengatur
aliran listrik dari modul surya ke baterai dan beban.
Solar Charge Controller menjaga agar baterai tetap terisi penuh tanpa
berlebihan (overcharge). Ketika beban sedang menarik daya, Solar
Charge Controller memungkinkan arus listrik mengalir dari modul ke

3
baterai.Ketika pengontrol menyensor bahwa baterai telah terisi penuh
maka Solar Charge Controller akan menghentikan aliran arus dari
modul.
Solar Charge Controller juga menyensor bagaimana terlalu banyak
energi listrik ditarik beban sehingga baterai hampir kosong. Ketika hal
itu terjadi, Solar Charge Controller akan menghentikan aliran listrik
sampai muatan di dalam baterai terisi kembali. Solar Charge
Controller biasanya terdiri dari : 1 input (2 terminal) yang terhubung
dengan panel surya, 1 output (2 terminal) yang terhubung dengan
baterai, dan 1 output (2 terminal) yang terhubung dengan beban
(load).

 Inverter
Inverter adalah perangkat elektronika yang di pergunakan untuk
mengubah tegangan arus searah (Direct Current) menjadi tegangan
bolak-balik (Alternating Current). Output suatu inverter dapat berupa
tegangan AC dengan bentuk gelombang sinus (sine wave), gelombang
kotak (square wave) dan sinus modifikasi (sine wave modified).
Sumber tegangan input inverter dapat menggunakan baterai, tenaga
surya, atau sumber DC yang lain.

4
 Kabel Instalasi
Kabel yang digunakan untuk instalasi pembangkit listrik tenaga surya adalah
kabel khusus yang dapat mengurangi loss (kehilangan) daya, pemanasan
pada kabel, dan kerusakan pada perangkat PLTS.

5
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. PLTS On-Grid system
3.1.1. Perngertian On-grid
Sistem On-Grid merupakan sistem fotovoltaik yang hanya menghasilkan
daya ketika jaringan daya utilitas (PLN) tersedia. Sistem ini harus terhubung ke
grid agar berfungsi. Sistem ini dapat mengirim kelebihan daya yang dihasilkan
kembali ke jaringan ketika sel surya memproduksi daya berlebih sehingga ada
surplus untuk digunakan nanti. Sistem On-Grid merupakan sistem paling
sederhana dan paling hemat biaya untuk menginstal energi panel surya dibanding
dengan sistem Off-Grid, namun sistem ini tidak memberikan daya cadangan
selama pemadaman jaringan.

6
3.1.2. Faktor pertimbangan yang perlu diperhatikan untuk memasang sistem
PLTS secara On-Grid
Faktor pertimbangan yang perlu diperhatikan untuk memasang sistem PLTS
secara On-Grid, yaitu;
1. Lokasi yang memiliki akses listrik PLN 24 jam
2. Lokasi perkotaan dan sekitarnya, merupakan lokasi pemasangan ideal
3. Lokasi rumah, bangunan bisnis, kantor pemerintahan dan bangunan
layanan lainnya yang tertarik untuk melakukan efisiensi dan pengurangan
biaya listrik bulanan
4. Lokasi yang telah memiliki atau yang akan memiliki sertifikat SLO untuk
koneksi terpasang
5. Lokasi yang telah terpasang kWh meter EXIM (Export-Import) atau yang
akan dan sedang dalam pengurusan pemasangan kWh meter EXIM
3.1.3. Wiring diagram system On-Grid PLTS

7
kWh EXIM
3.2. PLTS Off-Grid System
3.2.1. Pengertian Off-Grid
Sistem Off-Grid adalah jenis PLTS yang memungkinkan untuk
menyimpan tenaga surya dalam baterai untuk digunakan ketika jaringan listrik
mati atau jika tidak ada di jaringan. Sistem hibrida menyediakan daya untuk
mengimbangi daya jaringan setiap kali matahari bersinar sekaligus akan mengirim
daya berlebih ke jaringan untuk kredit untuk digunakan nanti.
Sistem Off-Grid ini tidak dapat diharapkan memberikan daya untuk semua
beban listrik yang digunakan karena biaya dan volume baterai akan menjadi
penghalang. Sistem Off-Grid membutuhkan lebih banyak peralatan khusus yang

8
lebih mahal dan lebih rumit untuk dipasang. Khususnya mereka memerlukan
inverter sentral/ string, meteran kWh dan baterai.

3.2.2. Faktor pertimbangan yang perlu diperhatikan untuk memasang sistem


PLTS secara Off-Grid :
Faktor pertimbangan yang perlu diperhatikan untuk memasang sistem
PLTS secara Off-Grid , yaitu;
1. Lokasi yang tidak memiliki sambungan PLN
2. Lokasi yang belum memiliki sambungan PLN, namun berencana dalam 5-
10 tahun kedepan akan ada penyambungan daya
3. Lokasi yang memiliki sambungan PLN, namun belum berfungsi 24 jam.
Sehingga membutuhkan cadangan daya ketika listrik mati
4. Lokasi yang menggunakan genset atau sistem pembangkit daya lainnya,
dan menginginkan bantuan daya dari energi surya
5. Lokasi yang jauh, terpencil, pulau terluar dan kepulauan, perbatasan,
pedalaman hutan, lautan lepas, dan lokasi ekstrim lainnya, yang tidak
memiliki sumber listrik mandiri

9
3.2.3. Wiring diagram system Off-Grid

10
3.3. Kelebihan dan Kelemahan On-Grid dan Off-Grid
3.3.1. Kelebihan system On-Grid
Keuntungan menggunakan PLTS On Grid:
1. Mereduksi penggunaan bahan bakar fosil sehingga mengurangi
polusi/emisi bahan bakar
2. Bersih, tidak berisik, menggunakan energi gratis dari matahari sepanjang
tahun
3. Tidak memerlukan biaya operasional sepeserpun
4. Pengoperasian dan Perawatan sistem yang sangat mudah
5. Membantu menstabilkan tegangan PLN pada sisi beban
6. Membantu mengurangi biaya tagihan listrik bulanan
7. Meningkatkan nilai prestise pada rumah/perkantoran
8. Kelebihan Listrik yang dihasilkan PV dapat dijual kepada PLN
(tergantung kebijakan)

3.3.2. Kelemahan system On-Grid


Kerugian menggunakan PLTS On Grid :
1. -Jika grit dari pln mati maka seluruh jaringan akan mati
2. -Agar mendapat keuntungan dari penjualan daya berlebih yang d produksi
harus mengubah ke kWh meter EXIM

3.3.1. Kelebihan system Off-Grid


Keuntungan menggunakan PLTS Off Grid:
1. Pemasangannya yang mudah (user friendly).
2. Tidak menggunakan jaringan listrik/PLN, cahaya matahari sebagai energi
listrik.
3. Ramah lingkungan, dapat mengurangi karbon emisi sehingga tidak
merusak polusi udara.
4. Desain battery yang portable, sehingga bisa dibawa kemana-mana.

3.3.2. Kelemahan system Off-Grid

11
Ukuran panel surya dan baterai yang dibutuhkan sangat kompleks.
Analisis terperinci atas kebutuhan penggunaan listrik akan diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan kritis minimal tersebut. Selain itu, saat ini harga baterai
masih mahal dan membutuhkan perawatan berkelanjutan serta penggantian
berkala. Mengingat peralatan khusus tambahan yang diperlukan dan fakta bahwa
itu memerlukan instalasi yang rumit, perkirakan sistem off-grid membutuhkan
biaya empat kali lipat untuk pemasangan dan memerlukan pengeluaran
pemeliharaan yang berkelanjutan.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, sebagian besar bangunan komersial
maupun industri lebih tertarik untuk memasang sistem PLTS secara On-Grid,
mengingat lokasi tersebut sudah memiliki akses PLN selama 24 jam. Salah satu
tujuan pemasangan PLTS Atap pada bangunan komersial dan industri adalah
untuk melakukan efisiensi dan pengurangan biaya listrik bulanan.

3.4. Prinsip Kerja PLTS Prinsip Kerja PLTS


3.4.1. Prinsip kerja On Grid
1. Panel surya merubah cahaya matahari menjadi listrik DC.
2. Grid-tied inverter merubah listrik DC ke listrik AC, yang sinkron dengan
jaringan listrik (PLN).
3. Listrik AC dikirim ke panel listrik utama dimana sudah terhubung
langsung oleh grid-tied inverter.
4. Net Metering menghitung konsumsi bersih pemakaian listrik. Jika ada
surplus energi yang dihasilkan oleh sistem PV, itu akan dikirim kembali ke
jaringan PLN.
3.4.2. Prinsip Kerja Off Grid
Pada siang hari modul surya menerima cahaya matahari yang kemudian
diubahmenjadi listrik melalui proses fotovoltaik. Listrik yang dihasilkan oleh
modul dapat langsung disalurkan ke beban ataupun disimpan dalam baterai
sebelum digunakan kebeban: lampu, radio, dll.
Pada malam hari, dimana modul surya tidak menghasilkan listrik, beban
sepenuhnya dicatu oleh battery. Demikian pula apabila hari mendung,dimana

12
modul surya menghasilkan listrik lebih rendah dibandingkan pada saat
mataharibenderang. Modul surya dengan kapasitas tertentu dapat menghasilkan
jumlah listrik yang berbeda-beda apabila ditempatkan pada daerah yang berlainan.

13
BAB IV
PENUTUP
4.1. kesimpulan
Pemanfaatan energi matahari sebagai sumber energi alternatif untuk
mengatasi krisis energi, khususnya minyak bumi, yang terjadi sejak tahun 1970-an
mendapat perhatian yang cukup besar dari banyak negara di dunia. Cahaya atau
sinar matahari dapat dikonversi menjadi listrik dengan menggunakan teknologi sel
surya atau photovoltaic.
Cara kerja dari PLTS yaitu : Energi matahari akan ditangkap oleh modul
surya dimana modul surya tersebut terdiri dari photovoltaic berupa sel surya yang
tersusun secara seri-paralel yang berfungsi sebagai penghasil energi listrik, energi
listrik akan mengalir melalui charge controller yang berfungsi sebagai pengisi ke
baterai, baterai akan menghasilkan tegangan DC untuk itu diperlukanlah sebuah
inverter untuk mengubah tegangan DC menjadi tegangan AC.
Saat ini pengembangan PLTS di Indonesia telah mempunyai basis yang
cukup kuat dari aspek kebijakan. Namun pada tahap implementasi, potensi yang
ada belum dimanfaatkan secara optimal. Secara teknologi, industri photovoltaic
(PV) di Indonesia baru mampu melakukan pada tahap hilir, yaitu memproduksi
modul surya dan mengintegrasikannya menjadi PLTS, sementara sel suryanya
masih impor. Padahal sel surya adalah komponen utama dan yang paling mahal
dalam sistem PLTS. Harga yang masih tinggi menjadi isu penting dalam
perkembangan industri sel surya.
Berdasarkan beberapa pertimbangan , sebagian besar bangunan komersial
maupun industri lebih tertarik untuk memasang sistem PLTS secara On-Grid,
mengingat lokasi tersebut sudah memiliki akses PLN selama 24 jam. Salah satu
tujuan pemasangan PLTS Atap pada bangunan komersial dan industri adalah
untuk melakukan efisiensi dan pengurangan biaya listrik bulanan.

14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kelistrikanku.com/2017/01/cara-memasangkan-panel-surya-
PLTS.html
https://media.neliti.com/media/publications/170857-ID-perencanaan-pembangkit-
listrik-tenaga-su.pdf
https://docplayer.info/45889701-Bab-i-pendahuluan-1-1-latar-belakang.html
http://katalognatopringsewu.blogspot.com/2014/04/cara-menghitung-daya-tenaga-
surya.html

15

Anda mungkin juga menyukai