Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI LISTRIK

Disusun oleh :

Yoga Yunarto

(1203030009)

FAKULTAS TEKNIK

TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2015/2016

1
KATA
PENGANTAR

Puji syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Allah SWT Yang
Maha Pemurah, karena berkat kemurahanNya Makalah ini dapat kami selesaikan sesuai
yang diharapkan. Makalah ini merupakan makalah KONFIGURASI JARINGAN
DISTRIBUSI LISTRIK. Secara khusus pembahasan dalam makalah ini diatur
sedemikian rupa sehingga materi yang disampaikan dapat dimengerti dan di pahami oleh
para pembacanya.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Transmisi dan
distribusi listrik sekaligus menjadi bahan diskusi kelompok dan memperdalam materi
mengenai transmisi tegangan tinggi arus searah.

Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namun kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat kerja tim penyusun
yang baik dan dapat diandalkan satu sama lain sehingga terjalin kekompakan dalam
tim penyusunan makalah ini.

Terima kasih atas semuanya. Kami sadar, sebagai seorang mahasiswa yang
masih dalam proses pembelajaran, dalam penyusunan makalah masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran
yang bersifat positif, guna dalam penyusunan makalah ini bisa lebih baik lagi di masa
yang akan datang. Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi
pengetahuan serta ilmu sebagai pembelajaran bagi para pembacanya.

2
DAFTAR ISI
Halaman judul..........................................................................................................1

Kata pengantar.........................................................................................................2

Daftar isi...................................................................................................................3

BAB I.......................................................................................................................4

1.1. Latar belakang..............................................................................................4


1.2. Rumusan masalah........................................................................................4
1.3. Tujuan penulisan..........................................................................................4

BAB II........................................................................................................................5

Pembahasan .........................................................................................................5

Daftar pustaka............................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Sistem distribusi tenaga listrik didefinisikan sebagai bagian dari sistem tenaga listrik
yang menghubungkan gardu induk/pusat pembangkit listrik dengan konsumen.
Sedangkan jaringan distribusi adalah sarana dari sistem distribusi tenaga listrik di dalam
menyalurkan energi ke konsumen.
Dalam menyalurkan tenaga listrik ke pusat beban, suatu sistem distribusi harus
disesuaikan dengan kondisi setempat dengan memperhatikan faktor beban, lokasi
beban, perkembangan dimasa mendatang, keandalan serta nilai ekonomisnya.
Pada makalah ini akan di paparkan secara ringkas mengenai konfigurasi jarigan
distribusi.
1.2. Rumusan masalah
1. Apa saja konfigurasi pada jaringan distirbusi
2. Apa definisi dari setiap konfigurasi jaringan distribusi yang ada
3. Keuntungan apa saja yang di dapat dalam pengunaan konfigurasi jaringan
ditribusi
1.3. Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah transmisi
dan distribusi, selain itu bertujuan untuk membahas mengenai konfigurasi jaringan
distribusi.dan makalah ini di buat untuk menambah wawasan bagi mahasiswa serta
memahami apa itu konfigurasi jaringan distribusi dan apa saja konfigurasi yang dapat
digunakan pada sistem disribusi.

4
BAB II

2. Pembahasan
Sistem distribusi tenaga listrik didefinisikan sebagai bagian dari sistem tenaga listrik yang
menghubungkan gardu induk/pusat pembangkit listrik dengan konsumen. Sedangkan
jaringan distribusi adalah sarana dari sistem distribusi tenaga listrik di dalam menyalurkan
energi ke konsumen.

Dalam menyalurkan tenaga listrik ke pusat beban, suatu sistem distribusi harus disesuaikan
dengan kondisi setempat dengan memperhatikan faktor beban, lokasi beban, perkembangan
dimasa mendatang, keandalan serta nilai ekonomisnya.

a. Berdasarkan Tegangan Pengenal

Berdasarkan tegangan pengenalnya sistem jaringan distribusi dibedakan menjadi dua


macam, yaitu :

1. Sistem jaringan tegangan primer atau Jaringan Tegangan Menengah (JTM), yaitu
berupa Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) atau Saluran Udara Tegangan
Menengah (SUTM). Jaringan ini menghubungkan sisi sekunder trafo daya di Gardu
Induk menuju ke Gardu Distribusi, besar tegangan yang disalurkan adalah 6 kV, 12 kV
atau 20 kV.
2. Jaringan tegangan distribusi sekunder atau Jaringan Tegangan Rendah (JTR),
salurannya bisa berupa SKTM atau SUTM yang menghubungkan Gardu Distribusi/sisi
sekunder trafo distribusi ke konsumen. Tegangan sistem yang digunakan adalah 220
Volt dan 380 Volt.

5
b. Berdasarkan Konfigurasi Jaringan Primer

Konfigurasi jaringan distribusi primer pada suatu sistem jaringan distribusi sangat
menentukan mutu pelayanan yang akan diperoleh khususnya mengenai kontinyuitas
pelayanannya. Adapun jenis jaringan primer yang biasa digunakan adalah:

2.1. Sistem Jaringan Distribusi Radial


Pola radial adalah jaringan yang setiap saluran primernya hanya mampu menyalurkan daya
dalam satu arah aliran daya. Jaringan ini biasa dipakai untuk melayani daerah dengan
tingkat kerapatan beban yang rendah. Keuntungannya ada pada kesederhanaan dari segi
teknis dan biaya investasi yang rendah. Adapun kerugiannya apabila terjadi gangguan dekat
dengan sumber, maka semua beban saluran tersebut akan ikut padam sampai gangguan
tersebut dapat diatasi.

Gambar 1 Jaringan distribusi radial

Catu daya berasal dari satu titik sumber dan karena adanya pencabangan-pencabangan
tersebut, maka arus beban yang mengalir disepanjang saluran menjadi tidak sama sehingga
luas penampang konduktor pada jaringan bentuk radial ini ukurannya tidak sama karena
arus yang paling besar mengalir pada jaringan yang paling dekat dengan gardu induk.
Sehingga saluran yang paling dekat dengan gardu induk ini ukuran penampangnya relatif

6
besar dan saluran cabang-cabangnya makin keunjung dengan arus beban yang lebih kecil
mempunyai ukuran konduktornya lebih kecil pula.
Namun keandalan sistem ini lebih rendah dibanding dengan sistem lainnya. Kurangnya
keandalan disebabkan karena hanya terdapat satu jalur utama yang menyuplai gardu
distribusi, sehingga apabila jalur utama tersebut mengalami gangguan, maka seluruh gardu
akan ikut padam. Kerugian lain yaitu mutu tegangan pada gardu distribusi yang paling
ujung kurang baik, hal ini dikarenakan jatuh tegangan terbesar ada diujung saluran.
Spesifikasi dari jaringan bentuk radial ini adalah :
1. Bentuknya sederhana.
2. Biaya investasinya murah.
3. Kualitas pelayanan dayanya relatif jelek, karena rugi tegangan dan rugi daya yang
terjadi pada saluran relatif besar.
4. Kontinuitas pelayanan daya kurang terjamin sebab antara titik sumber dan titik
beban hanya ada satu alternatif saluran sehingga bila saluran tersebut mengalami
gangguan maka akan mengalami “black out” secara total.
Untuk melokalisir gangguan pada bentuk radial ini biasanya dilengkapi dengan peralatan
pengaman, fungsinya untuk membatasi daerah yang mengalami pemdaman total, yaitu
daerah saluran sesudah atau dibelakang titik gangguan selama gangguan belum teratasi.

2.2. Sistem Jaringan Distribusi Loop

Jaringan ini merupakan bentuk tertutup, disebut juga bentuk jaringan ring. Susunan
rangkaian saluran membentuk ring, seperti terlihat pada gambar 2 yang memungkinkan titik
beban terlayani dari dua arah saluran, sehingga kontinuitas pelayanan lebih terjamin serta
kualitas dayanya menjadi lebih baik, karena drop tegangan dan rugi daya pada saluran
menjadi lebih kecil.

7
Gambar 2 Jaringan Distribusi Loop

2.3. Sistem Jaringan Distribusi Spindel


Jaringan distribusi spindel (seperti gambar 3) merupakan saluran kabel tanah tegangan
menengah (SKTM) yang penerapannya sangat cocok di kota-kota besar.

Gambar 3 Jaringan Distribusi Spindel


Sistem jaringan distribusi speindel sangat cocok untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
antara lain :
1. Peningkatan keandalan atau kontinuitas pelayanan sistem.
2. Menurunkan atau menekan rugi-rugi akibat gangguan.
3. Sangat baik untuk mensuplai daerah beban yang memiliki kerapatan beban yang
cukup tinggi.
4. Perluasan jaringan mudah dilakukan.

8
5. Sistem ini cocok untuk melayani kota-kota besar dimana beban tersebar dimana-
mana.
2.4. Jaringan Distribusi Pola Grid

Pola jaringan ini mempunyai beberapa rel daya dan antara rel-rel tersebut dihubungkan oleh
saluran penghubung yang disebut tie feeder. Dengan demikian setiap gardu distribusi dapat
menerima atau mengirim daya dari atau ke rel lain.

Pola Jaringan Grid

Keuntungan dari jenis jaringan ini adalah:

 Kontinuitas pelayanan lebih baik dari pola radial atau loop.


 Fleksibel dalam menghadapi perkembangan beban.
 Sesuai untuk daerah dengan kerapatan beban yang tinggi.

Adapun kerugiannya terletak pada sistem proteksi yang rumit dan mahal dan biaya
investasi yang juga mahal.

2.5. Jaringan Hantaran Penghubung (Tie Line)

9
Sistem distribusi Tie Line seperti Gambar di bawah ini digunakan untuk pelanggan penting
yang tidak boleh padam (Bandar Udara, Rumah Sakit, dan lainlain). Sistem ini memiliki
minimal dua penyulang sekaligus dengan tambahan Automatic Change Over Switch /
Automatic Transfer Switch, setiap penyulangterkoneksi ke gardu pelanggan khusus
tersebut sehingga bila salah satu penyulang mengalami gangguan maka pasokan listrik
akan di pindah ke penyulang lain.

2.6. Sistem Gugus atau Sistem Kluster


Konfigurasi Gugus seperti pada Gambar di bawah ini banyak digunakan untuk kota besar
yang mempunyai kerapatan beban yang tinggi. Dalam sistem ini terdapat Saklar Pemutus
Beban, dan penyulang cadangan.

10
Dimana penyulang ini berfungsi bila ada gangguan yang terjadi pada salah satu penyulang
konsumen maka penyulang cadangan inilah yang menggantikan fungsi suplai kekonsumen.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://electricdot.wordpress.com/2011/08/16/tipe-tipe-jaringan-distribusi-tegangan-menengah/
https://saranabelajar.wordpress.com/2011/01/02/konfigurasi-jaringan-distribusi-sistem-tenaga-
listrik/
http://elektro-unimal.blogspot.co.id/2013/06/klasifikasi-jaringan-distribusi_14.html

12

Anda mungkin juga menyukai