Anda di halaman 1dari 19

PROTEKSI PADA

INSTALASI
TENAGA LISTRIK
PRINSIP DASAR PROTEKSI LISTRIK

Proteksi sistem tenaga listrik adalah Suatu tindakan sistem proteksi yang
dilakukan pada peralatan-peralatan listrik yang terpasang pada suatu sistem
tenaga misalnya generator, transformator terhadap kondisi abnormal (short
circuit, overload, dsbg)

Koordinasi antara relay dan circuit breaker (CB) dalam mengamati dan
memutuskan gangguan disebut sebagai Sistem Proteksi
FUNGSI PROTEKSI LISTRIK

• Menghindari/mengurangi kerusakan peralatan-


peralatan akibat gangguan operasi sistem. Semakin
cepat reaksi perangkat proteksi yang digunakan
maka akan semakin sedikit kemungkinan
kerusakan alat.
Mengapa
diperlukan • Melokalisir luas daerah terganggu/ terjadi
adanya kerusakan menjadi sekecil mungkin
proteksi ?
• Memberi pelayanan listrik dengan keandalan yang
tinggi pada konsumsi dan mutu listrik yang baik.

• Mengamankan manusia terhadap bahaya yang


ditimbulkan oleh listrik.
FUNGSI PROTEKSI LISTRIK

• Jika terjadi gangguan pada sistem, operator yang


merasakan gangguan segera dapat
mengoperasikan circuit-circuit yang tepat untuk
mengeluarkan sistem yang terganggu atau
Mengapa memisahkan pembangkit dari jaringan yang
diperlukan terganggu.
adanya
proteksi ?
• Sangat sulit bagi seorang operator untuk
mengawasi gangguan-gangguan yang mungkin
terjadi dan menentukan CB mana yang
diperoperasikan untuk mengisolir gangguan
tersebut secara manual.
FUNGSI PROTEKSI LISTRIK

• Pertambahan arus yang berkelebihan menyebabkan rugi-rugi daya pada konduktor


akan berkelebihan pula. Perlu diingat bahwa pengaruh pemanasan adalah
sebanding dengan kwadrat dari arus :
H = I²Rt …………… (Joule)
Dimana :
H = panas yang dihasilkan (Joule)
I = arus konduktor (ampere)
R = tahanan konduktor (ohm)
t = waktu atau lamanya arus yang mengalir (detik)

• Proteksi juga harus sanggup menghilangkan gangguan tanpa merusak peralatan


proteksi itu sendiri

• Proteksi menghentikan arus gangguan sebelum arus tersebut naik mencapai harga
yang berbahaya.
PERSYARATAN SISTEM PROTEKSI

• Proteksi yang diperlukan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Sekering atau circuit breaker mampu dilalui arus nominal secara terus menerus
tanpa pemanasan yang berlebihan (overheating)

2. Overload yang kecil pada selang waktu yang pendek seharusnya tidak
menyebabkan peralatan bekerja.

3. Proteksi harus bekerja walaupun pada overload yang kecil tetapi cukup lama
sehingga dapat menyebabkan overheating pada rangkaian penghantar.

4. Proteksi harus membuka rangkaian sebelum kerusakan yang disebabkan oleh


arus gangguan yang dapat terjadi.

5. Proteksi harus dapat melakukan “pemisahan” hanya pada rangkaian yang


terganggu yang dipisahkan dari rangkaian yang lain yang tetap beroperasi.
KUALITAS SISTEM PROTEKSI

Selektivitas

Stabilitas

Kecepatan Operasi
Beberapa persyaratan yang
sangat perlu diperhatikan
dalam suatu Sensitivitas (Kepekaan)
perencanaan sistem proteksi
yang efektif Pertimbangan Ekonomis

Reliabilitas (Kehandalan)

Proteksi Pendukung
KUALITAS SISTEM PROTEKSI

a) Selektivitas
Efektivitas suatu sistem proteksi dapat dilihat dari kesanggupan sistem
dalam mengisolir bagian yang mengalami gangguan saja
b) Stabilitas
Sifat yang tetap tidak beroperasi/ unoperatif apabila gangguan-gangguan
terjadi diluar zona yang melindungi (gangguan luar).
c) Kecepatan Operasi
Semakin lama arus gangguan mengalir, semakin besar kerusakan peralatan.
Sehingga dibutuhkan kecepatan kerja relay (pada sistem TT waktu kerja relay
140 ms)
d) Sensitivitas (Kepekaan)
Besarnya arus gangguan agar alat bekerja. Besarnya arus dalam jaringan
aktual (arus primer) atau sebagai prosentase dari arus sekunder (trafo arus).
Seperti CB, PMT
KUALITAS SISTEM PROTEKSI

e) Pertimbangan Ekonomis
Dalam sistem distribusi aspek ekonomis hampir mengatasi aspek teknis,
karena jumlah feeder, trafo dsbg yang begitu banyak, asal persyaratan
keamanan yang pokok terpenuhi (sistem proteksi dan pengadaan peralatan)
f) Realibilitas (Kehandalan)
Penyebab utama dari “outage” rangkaian adalah tidak bekerjanya proteksi
sebagaimana mestinya
g) Proteksi Pendukung
Proteksi pendukung (back up) merupakan susunan yang sepenuhnya
terpisah dan yang bekerja untuk mengeluarkan bagian yang terganggu apabila
proteksi utama tidak bekerja (fail), karena Tiap-tiap sistem proteksi utama
melindungi suatu area/ zona sistem daya tertentu (tidak semua daereah kecil
seperti Trafo, CB juga terproteksi)
PERALATAN SISTEM PROTEKSI

1. Relay : sebagai alat perasa untuk mendeteksi adanya gangguan yang


selanjutnya memberi perintah trip kepada Pemutus Tenaga (PMT).
2. CB dan Pemutus Tenaga (PMT) : pemutus/pemisah daerah yang
terkena gangguan saat ada arus gangguan
3. Trafo arus dan Trafo Tegangan sebagai alat yang mentransfer besaran
listrik primer dari sistem yang diamankan ke rele (besaran listrik
sekunder).
4. Power Supply (Batere beserta alat pengisi) sebagai sumber tenaga untuk
bekerjanya rele, peralatan bantu triping.
5. Pengawatan (wiring) yang terdiri dari sisrkit sekunder (arus dan/atau
tegangan), sirkuit triping dan sirkuit peralatan bantu.
PROTEKSI UNTUK KESELAMATAN

Proteksi dari Kejut Listrik

Proteksi untuk Proteksi dari Efek Thermal


keselamatan
menentukan Proteksi dari Arus Lebih
persyaratan terpenting
untuk melindungi Proteksi dari Tegangan
sekelilingnya Lebih/ akibat Petir

Proteksi dari Pensaklaran


PROTEKSI DARI KEJUT LISTRIK

(a) Proteksi dari sentuh langsung/proteksi


dalam pelayanan normal

(b) Proteksi dari sentuh tak langsung/proteksi


dalam kondisi gangguan
(a) Proteksi dari sentuh langsung/proteksi dalam pelayanan normal
 Sentuh langsung adalah sentuh langsung pada bagian aktif perlengkapan
atau instalasi listrik

 Bagian aktif perlengkapan atau instalasi listrik adalah bagian konduktif


yang merupakan bagian dari sirkit listriknya, dalam keadaan normal
bertegangan atau dialiri arus.
 Mengatasi bahaya sentuh langsung dengan cara :
• proteksi dengan isolasi bagian aktif
• proteksi dengan penghalang atau selungkup
• proteksi dengan rintangan
• proteksi dengan penempatan di luar jangkauan
• proteksi tambahan
(b) Proteksi dari sentuh tak langsung/proteksi dalam kondisi gangguan

 Sentuh tak langsung adalah sentuh pada Bagian Konduktif Terbuka


(BKT) perlengkapan atau instalasi listrik yang menjadi bertegangan
akibat kegagalan isolasi.
 BKT perlengkapan atau instalasi listrik adalah bagian konduktif yang
tidak merupakan bagian dari sirkit listriknya, yg dalam pelayanan normal
tidak bertegangan tetapi dapat menjadi bertegangan dalam kondisi
gangguan. (misal : dinding selungkup, gagang operasi dll)

 Mencegah kegagalan isolasi dengan cara :


• perlengkapan listrik harus dirancang dan dibuat dengan baik.
• bagian aktif harus diisolasi dengan bahan yang tepat.
• instalasi listrik harus dipasang dengan baik
 Khusus untuk tempat-tempat berikut ini :
a. Tempat yg lembab/basah.
b. Ruang kerja dalam industri pertanian.

 Proteksi dari sentuh tak langsung (dalam kondisi gangguan) meliputi :


a. Proteksi dengan pemutusan suplai secara otomatis.
b. Proteksi dengan lokasi tidak konduktif.
c. Proteksi dengan separasi listrik.

 Tindakan proteksi diperlukan pada instalasi dan perlengkapan listrik


berikut :
a. bertegangan lebih dari 50 V ke bumi.
b. seluruh instalasi yang ada dan perluasannya harus diberi proteksi.
c. Pemasangan perlengkapan yang baru seperti : instalasi air, gas atau pemanas
yang mempunyai hubungan ke bumi yang mungkin tersentuh
PROTEKSI DARI EFEK TERMAL

• Menghindari   risiko tersulutnya bahan yang mudah terbakar   dan    luka


bakar pada manusia maupun ternak selama  perlengkapan listrik 
beroperasi secara normal.

• Instalasi listrik harus disusun sedmikian rupa sehingga tidak ada resiko
tersulutnya bahan yang mudah terbakar karena tingginya suhu atau busur
api listrik. Demikian pula tidak akan ada resiko luka bakar pada manusia
maupun ternak selama perlengkapan listrik beroperasi secara normal.
PROTEKSI DARI ARUS LEBIH

• Menghindari bahaya adanya kerusakan karena suhu yang berlebihan atau


stres elektromekanis karena arus lebih yang sangat mungkin timbul pada
penghantar aktif. Proteksi ini dapat dicapai dengan salah satu cara di
bawah ini :
• Pemutusan secara otomatis pada saat terjadi arus lebih sebelum arus
lebih itu mencapai nilai yang membahayakan  dengan memperhatikan
lamanya arus lebih bertahan;
• Pembatasan arus lebih maksimum, sehingga nilai dan lamanya yang
aman tidak terlampaui.
PROTEKSI DARI TEGANGAN LEBIH

• Manusia atau ternak harus dicegah dari cedera dab harta benda harus
dicegah dari setiap efek yang berbahaya akibat adanya gangguan antara
bgian aktif dari sirkit yang disupplai dengan tegangan yang berbeda.

• Mencegah kerusakan dari setiap efek yang berbahaya akibat adanya


gangguan antara bagian aktif sirkit yang  disuplai dengan tegangan yang
berbeda.

• Mencegah kerusakan akibat adanya tegangan yang berlebihan yang


mungkin
timbul  akibat sebab lain (misalnya, fenomena atmosfer atau tegangan
lebih
penyakelaran).
TUGAS
1. BUAT PRESENTASI KELOMPOK TENTANG SISTEM
PROTEKSI TENAGA LISTRIK, MENCAKUP :
A) DEFINISI SISTEM PROTEKSI TENAGA LISTRIK
B) FUNGSI SISTEM PROTEKSI

C) MACAM PERALATAN PROTEKSI DAN FUNGSINYA


(TAMPILKAN GAMBAR)
D) MACAM GANGGUAN LISTRIK
E) KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai