Abstrak
PLN sebagai Perusahaan Listrik Negara berusaha untuk menyuplai energi listrik yang ada dengan
seoptimal mungkin seiring dengan semakin meningkatnya konsumen energi listrik. Agar dapat memanfaatkan
energi listrik yang ada serta menjaga kualitas sistem penyaluran dan kerusakan peralatan, maka diperlukan
suatu sistem pengaman dan sistem pemeliharaan instalasi gardu induk. Dalam siuatu gardu induk terdapat
suatu peralatan yaitu transformator dayaa yang berfungsi untuk menyalurkan daya listrik dari tegangan tinggi
ke tegangan rendah atau sebaliknya (mentransformasikan tegangan)
Pemeliharaan transformator daya dilakukan untuk menjaga efektivitas dan daya taham peralatan
sistem tenaga listrik, khususnya transformator daya agar dapat bekerja sebagaimana mestinya sehingga
kontinuitas buku panduan dari pabrik. Jika terjadi ketidaknormalan dari suatu hasil pemeliharaan
transformator maka perlu dilakukan investigasi lebih lanjut agar tidak terjadi gangguan pada saat
transformator beroperasi
Dalam kerja praktek ini, penulis ingin belajar tentang hal – hal byang berkaitan dengan pemeliharaan
transformator daya.Batas normal pengukuran tangen delta, index polaritas tahanan isolasi.Dengan laporan
ini para mahasiswa dapat belajar tata cara yang dilakukan ketika pemeliharaan itu dilakukan.
Kata kunci:Transformator daya, Gardu Induk, pemeiliharaan,tangen delta,tahanan isolasi
12L
167300 22000 7,627 7,627 7,627 0,3 0,3 0,3 sempurna / ideal diberikan tegangan bolak -
11L
165900 22000 7,561 7,560 7,562 0,27 0,26 0,28 balik sinusoida maka arusnya akan
10L
164400 22000 7,495 7,494 7,496 0,31 0,29 0,32
mendahului tegangan dengan 900, seperti
163000 22000 7,429 7,428 7,429 0,28 0,26 0,28
9L gambar 3.4
161500 22000 7,363 7,363 7,363 0,31 0,31 0,31
8L
160100 22000 7,298 7,297 7,299 0,28 0,27 0,29 Ic
7L
158700 22000 7,231 7,230 7,232 0,24 0,23 0,25 I
6L
157200 22000 7,166 7,165 7,66 0,29 0,27 0,29
5L
155800 22000 7,101 7,099 7,099 0,26 0,24 0,24
4L
154300 22000 7,038 7,033 7,035 0,29 0,28 0,30
3L
152900 22000 6,968 6,966 6,968 0,26 0,24 0,26
2L
1L
151400 22000 6,902 6,900 6,902 0,30 0,27 0,30
150000 22000 6,836 6,835 6,836 0,26 0,24 0,26 V
N Gambar 3.4 Arus mendahului tegangan dengan
13R
148600 22000 6,769 6,768 6,769 0,21 0,20 0,21
sudut 900
147100 22000 6,704 6,702 6,704 0,26 0,23 0,23
12R
145700 22000 6,637 6,635 6,637 0,22 0,20 0,22
11R Dalam hal ini berlaku hubungan antara arus Ic
144200 22000 6,571 6,571 6,572 0,25 0,25 0,26
10R dan tegangan V :
142800 22000 6,506 6,504 6,507 0,23 0,21 0,24
9R
141300 22000 6,440 6,438 6,440 0,27 0,25 0,27
Ic = C V
8R
139900 22000 6,374 6,373 6,374 0,23 0,21 0,23
Oleh karena kehilangan daya
7R
138500 22000 6,308 6,306 6,308 0,20 0,18 0,20 dielektrik, maka I mendahului V dengan
6R
137000 22000 6,243 6,241 6,243 0,25 0,22 0,25 sudut kurang dari 90o, gambar 4.22. Sudut
5R
4R
135600 22000 6,176 6,175 6,176 0,21 0,18 0,21 disebut sudut fasa dari kapasitor dan faktor
3R
134100 22000 6,113 6,111 6,112 0,28 0,26 0,27
dayanya Cos dan
2R
132700 22000 6,046 6,046 6,047 0,23 0,23 0,25
= 90 o -
131300 22000 5,982 5,979 5,982 0,22 0,18 0,23
1R disebut sudut kehilangan ( loss - angle ).
Jadi faktor daya dapat juga dinyatakan
Sesuai dengan standar SPLN 50 - sebagai sin .
1982 sebagaimana diuraikan juga dalam IEC
76(1976), toleransi yang diijinkan untuk
3. CH - L = Pengukuran antara kumparan
Ir R Primer dan Sekunder
4. CH - G = Pengukuran antara kumparan
I’c Primer dengan Ground
Ic C 5. CL - G = Pengukuran antara kumparan
Sekunder dengan Ground
Gambar 3.5 Komponen pada kapasitor yang Tabel 3.5 Hasil Pengujian Tangen Delta
No Pengukuran Tegangan Arus Daya Tan Faktor Cap
tidak sempurna (kV) (mA) (W) (%) Koreksi (pF)
1 CH+CHL 10,002 25,561 0,7060 0,25 0,90 8229
2 CH 10,002 13,222 0.44 0,30 0,90 4557
Dalam kapasitor sempurna / ideal = 90 0
3 CHL(UST) 10,002 12,287 0,242 0,18 0,90 3956
sehingga = 0. Oleh karena itu kehilangan 4 CHL 10,002 12,339 0,266 0,20 0,90 3972
5 CL+CLT 5,002 35,422 0,858 0,22 0,90 11419
daya dielektrik dinyatakan oleh : 6 CL 5,001 2,818 0,199 0,64 0,90 908
PD = I V cos = I V sin 7 CLT(UST) 5,002 32,609 0,674 0,19 0,90 10513
8 CLT 5,002 32,604 0,659 0,18 0,90 10511
Maka kehilangan daya dalam kapasitor 9 CT+CHT 2,002 47,669 2,705 0,51 0,90 15346
sempurna adalah Nol. Komponen pada 10 CT 2,002 47,033 2,687 0,51 0,90 15141
11 CHT(UST) 2,001 0,6380 0,022 0,31 0,90 205
kapasitor yang tidak sempurna dijelaskan 12 CHT 2,001 0,636 0,018 0,25 0,90 205
pada gambar 3.5. Jadi persamaannya adalah:
Ic = I cos
Berdasarkan rekomendasi dari Double
Sehingga
Engineering tahun 1993 (pada 25 0C),
standar tangen delta adalah :
< 0,5 % = Normal
= 0,5 - 1 % = Perlu investigasi
Keterangan :
1. Ic = Arus Kapasitor (Ampere) >1% = Reklamasi
2. Ir = Arus Resistan (Ampere) Dari data hasil pengujian/pengukuran
3. = 2f tangen delta di atas maka dapat disimpulkan
4. PD = Power Disappear (Watt) bahwa kualitas isolasi belitan trafo masih
5. Tan = Dissipation Factor dalam keadaan baik sehingga trafo masih
layak operasi. Hal ini disebabkan karena rata
- rata hasil pengujian/pengukuran tangen
delta masih dalam batas yang diijinkan yaitu
di bawah 0,5% (normal). Tetapi ada
beberapa yang melebihi batas normal (<
0,5%) yaitu CL, CT+CHT, dan CT sehingga
perlu diadakan investigasi lebih lanjut agar
tidak terjadi kegagalan (failure) pada trafo
tersebut seperti pengukuran tahanan isolasi
Gambar 3.6 Rangkaian pengukuran tangen delta dan lain - lain.