Disusun oleh:
Muhammad Tegar Febriansyah 1317040124
2
Oleh karena itu penulis memutuskan untuk memilih judul “Penggantian
Transformator Distribusi Pada Gardu Pasang Dalam”.
3
1.4.2 Kegunaan PKL
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
dimasukkan ke dalam tangki berisi minyak trafo. Apabila kumparan primer dialiri
arus listrik bolak – balik, maka akan timbul fluks magnetik bolak – balik
sepanjang inti yang akan menginduksi kumparan sekunder sehingga kumparan
sekunder akan menghasilkan tegangan.
Np Vp I
s ...........................................................................
(2.1)
Ns Vs Ip
dimana :
6
Vp = Tegangan sisi primer (V)
d
e()N (Volt) ............................................................................................(2.2)
dt
dimana :
e = Gaya gerak listrik (volt)
N = Banyak lilitan
d
= Perubahan fluks magnetik (weber/sec)
dt
7
2.4 Jenis-Jenis Transformator
2.4.1 Jenis-jenis Transformator berdasarkan Level Tegangan
2.4.1.1. Trafo Step Up
Trafo Step Up adalah Trafo yang berfungsi untuk menaikan
taraf atau level tegangan AC dari rendah ke taraf yang lebih tinggi.
Tegangan Sekunder sebagai tegangan Output yang lebih tinggi
dapat ditingkatkan dengan cara memperbanyak jumlah lilitan di
kumparan sekundernya daripada jumlah lilitan di kumparan
primernya.
8
tangga, kita sering menggunakannya untuk menurunkan taraf
tegangan listrik yang berasal dari PLN (220V) menjadi taraf
tegangan yang sesuai dengan peralatan elektronik kita.
9
Gambar 2.5 Air Core Transformator
10
berbeda dengan Trafo standar pada umumnya yang terdiri dari dua
kumparan atau gulungan yang ditempatkan pada dua sisi berbeda
yaitu kumparan Primer dan kumparan sekunder.Trafo Otomatis ini
sering digunakan sebagai trafo step up dan step down yang
berfungsi untuk menaikan tegangan maupun menurun tegangan
pada kisaran 100V-110V-120V dan kisaran 220V-230V-240V bahkan
pada kisaran 110V hingga 220V.
11
Gambar 2.8 Power Transfromator
12
daya yang biasanya diklasifikasikan menjadi trafo tegangan dan
trafo arus listrik dan lain-lainnya. Contoh : Current Transformer
13
2. Kumparan Trafo
Beberapa lilitan kawat berisolasi membentuk suatu kumparan.
Kumparan tersebut diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap
kumparan lain dengan isolasi padat. Pada trafo distribusi terdapat
kumparan primer dan sekunder. Bila kumparan primer dihubungkan
dengan tegangan/arus bolak-balik maka pada kumparan tersebut
timbul fluksi yang menginduksikan tegangan, bila pada rangkaian
sekunder ditutup (rangkaian beban) maka akan mengalir arus pada
kumparan ini. Jadi kumparan sebagai alat transformasi tegangan dan
arus.
14
4. Tap Changer
Tap Changer adalah perubah perbandingan transformer
untuk mendapatkan tegangan operasi sekunder sesuai yang diinginkan
dari tegangan jaringan/primer yang berubah-ubah. Tap changer dapat
dilakukan baik dalam keadaan berbeban (on-load) atau dalam keadaan
tak berbeban (off load), tergantung jenisnya
15
minyak trafo akan selalu bersinggungan dengan udara
luar yang menurunkan nilai tegangan tembus minyak
trafo, maka untuk mencegah hal tersebut, pada ujung
pipa penghubung udara luar dilengkapi tabung berisi
Silicagel Blue.
16
7. Indikator
Untuk mengawasi selama trafo beroperasi, maka perlu
adanya indicator pada trafo seperti :
a. Indikator suhu / temperatur minyak
b. Indikator gas
c. Indikator pressure
8. Minyak Trafo
Sebagian besar trafo tenaga kumparan-kumparan dan
intinya direndam dalam minyak-trafo, terutama trafo-trafo
tenaga yang berkapasitas besar, karena minyak trafo
mempunyai sifat sebagai media pemindah panas
17
(disirkulasi) dan bersifat pula sebagai isolasi (daya
tegangan tembus tinggi) sehingga berfungsi sebagai media
pendingin dan isolasi.
18
ini mengakibatkan tekanan mekanik yang tinggi pada trafo. Arus lebih
yang besar yang dihasilkan oleh hubung singkat ini dapat merusak sisi
primer belitan trafo, sehingga dapat dilakukan pemeliharaan dengan
mengganti trafo distribusi baru.
19
trafo yang lifetimenya sudah lama/tua dapat dilakukan pemeliharaan
jaringan berupa Penggantian Trafo Distribusi.
BAB III
HASIL PELAKSANAAN PKL
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) UP3 Kebon Jeruk
Saat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT. PLN (Persero) UP3
Kebon Jeruk, Penulis ditempatkan di bidang jaringan bagian pemeliharaan. Pada
struktural di bidang jaringan, bidang jaringan dipimpin oleh seorang Manager
Bagian Jaringan, diikuti dengan Supervisor Operasi, Supervisor Pemeliharaan dan
juga jajaran staff, sedangkan penulis sebagai Junior Engineer berada dibawah
pengawasan Manager Bagian Jaringan sebagai Mentor dan Supervisor
Pemeliharaan sebagai Co-Mentor.
3.2 Uraian Praktik Kerja Lapangan
Berikut rincian kegiatan yang dilaksanakan selama PKL berlangsung:
Hari pertama, saya dikenalkan dengan area perusahaan, proses bisnis unit,
dan juga pada divisi jaringan saya bertemu dan berkenalan dengan para staff
karyawan. Kami belajar mengenai divisi jaringan yang terbagi menjadi operasi
20
dan pemeliharaan.
21
daerah meruya dengan para staff Transaksi Energi (TE).
22
Hari keduapuluhlima, kami melakukan pemasangan CT Ring pada gardu
KJ 380
23
3.3 Pembahasan Hasil Praktik Kerja Lapangan
Pada pemeliharaan transformator distribusi, hal-hal yang perlu diperiksa dan
dipelihara pada interval waktu tertentu antara lain minyak transformator, tahanan
tanah, sistem pendinginan, sambungan-sambungan luar, gangguan eksternal,
kenaikan suhu minyak dan lilitan, tahanan isolasi. Untuk periode pemeliharaan
lengkap dilaksanakan sekali dalam setiap tahun dan ada yang sekali dalam empat
tahun. Untuk sekali dalam setahun, meliputi pemeriksaan bagian luar pentanahan,
terminal-terminal dan permukaan tangki pengukuran tingkat isolasi minyak
(tegangan tembus), dan pembersihan pada bagian-bagian luar terhadap semua
kotoran atau debu yang menempel pada transformator. Dan untuk yang
dilaksanakan dalam empat tahun seperti dalam pemeriksaan lengkap setahun
sekali, dan pengukuran tahanan isolasi minyak transformator.
Beberapa hal yang menjadi gangguan pada suatu transformator selama
beroperasi bahkan sampai dapat mengakibatkan kerusakan yaitu bencana alam,
terkena petir, tertimpa pohon, hubung singkat, beban lebih, beban tidak seimbang,
minyak trafo rusak, proteksi transformator yang tidak berfungsi.
Gangguan mekanis berupa gangguan isolasi rusak di dalam tangki, baik
permukaan dalam tangki, lubang tangki, bushing, pipa, dan sebagainya. Gangguan
elektris yakni tahanan isolasi rendah dan isolasi tembus gangguan magnetis
berupa gangguan laminasi inti, isolasi tembus antara laminasi, dan gangguan inti
besi. Oleh karena itu, diperlukan adanya kegiatan pemeliharaan transformator
secara berkala yang bertujuan untuk meningkatkan keandalan jaringan distribusi
listrik.
24
3.3.1 Penggantian Transformator Distribusi
Pada saat sebelum penggantian transformator distribusi, dilakukan
inspeksi dengan memeriksa dan melaporkan keadaan inspeksi transformator
apakah penyebab transformator tersebut diganti dikarenakan trafo tersebut
lifetimenya sudah tua, uprating transformator, maupun gangguan yang
mengharuskan dilakukannya penggantian transformator.
Hasil inspeksi ini yang akan dilaporkan untuk menentukan tipe
transformator yang akan diganti, kapasitas daya, kondisi gardu tersebut apakah
tipe beton, cantol, atau portal, yang selanjutnya akan diberikan working permit
kepada pelaksana untuk melakukan penggantian transformator.
25
Gambar 3.2 Proses Penggantian Trafo Pada Gardu Pasang Dalam
26
Alat K3 / Alat Pelindung Diri :
1. Sarung tangan kulit
2. Sarung tangan berisolasi 20 kv
3. Pakaian kerja (wearpack)
4. Helm pengaman
5. Sepatu berisolasi 20KV
6. Tester Tegangan (TM dan TR)
7. Grounding lokal
Alat Kerja :
1. Radio kumunikasi (HT)
2. Alat tulis
3. Camera
4. Toolkit ( kunci, obeng, tang, dll)
5. Sacle stick 20KV
6. Hand line
7. Tangga
8. Rope block
9. Tackle
10. Phasa Sequence
11. Kawat baja
12. Katrol
13. Crane
14. Fuse puller
15. Lampu sorot
16. Ground cluster
27
3.3.2.1 Instruksi Kerja Penggantian Transformator
Distribusi Gardu Pasang Dalam
Persiapan Pekerjaan :
1. Tentukan gardu beton yang akan diganti transformator
28
Pelaksanaan Pekerjaan :
5. Melapor ke Operator Pengatur Jaringan Distribusi bahwa pekerjaan
siap dilaksanakan
6. Melepas FCO / PB transformator
7. Menyiapkan transformator pengganti yang sudah siap pasang
29
12. Mengangkat dan menurunkan trafo yang terganggu
Gambar 3.7 Pemasangan kabel single core pada sisi primer trafo
18. Mengecek urutan phasa
19. Mengecek posisi tap changer trafo pengganti
30
20. Melepas NH Fuse di rak TR
21. Lapor kembali ke Operator Pengatur Jaringan Distribusi bahwa
pekerjaan telah selesai dilaksanakan
22. Memasukkan kembali FCO / PB transformator
23. Memastikan urutan phasa dan tegangan sudah sesuai dengan phasa
sequence
24. Pasang kembali NH Fuse di Rak TR menggunakan fuse puller
25. Setelah selesai pekerjaan pastikan tidak ada barang yang tertinggal di
dalam gardu dan mengunci gardu
31
Gambar 3.9 Name plate trafo baru
Setelah selesai dilakukannya pekerjaan pemeliharaan penggantian
transformator distribusi pada gardu pasang dalam dengan daya pengenal
630 KVA. Hasil yang didapatlan adalah sistem distribusi tenaga listrik
pada gardu SP34 kembali beroperasi dengan baik. Dengan beberapa
catatan penting sebagai berikut :
1. Mempersiapkan peralatan kerja dan APD yang lengkap untuk
menghindari kecelakaan kerja.
2. Lebih memperhatikan dalam mengecek urutan phasa dengan
menandainya agar tidak tertukar dan juga dalam penggunaan tap
changer agar mendapatkan tegangan operasi sekunder yang sesuai.
3. Pengecekan packing dan bushing transformator apakah sudah
terpasang dengan baik dan benar.
32
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
33
34