B. Trafo Hubung Beban Dari kedua persamaan diatas dapat dituliskan persamaan (7)
di bawah ini,
Bila belitan lilitan kawat tembaga di sisi sekunder pada
gambar 1 diatas dihubungkan dengan beban, maka akan terlihat
seperti pada gambar 2. N1 adalah jumlah lilitan di sisi primer
dan N2 adalah jumlah lilitan di sisi sekunder. Belitan sisi Perbandingan arus yang mengalir pada sisi primer dengan
sekunder terhubung ke beban dan diasumsikan bahwa arus sisi sekunder adalah berbanding terbalik dengan perbandingan
yang keluar dari belitan sekunder adalah bernilai positif, maka antara jumlah lilitan pada kedua belitan trafo. Dari persamaan
arus tersebut akan menghasilkan gaya gerak magnet yang (4) dan (7) dapat dituliskan persamaan berikut
berlawanan arah dengan yang dihasilkan oleh arus dari lilitan v1i1 = v2i2 ………………………………. (8)
primer. Dengan menganggap resistansi belitan dapat diabaikan, Dari persamaan (8) dapat dikatakan bahwa suplai daya yang
maka akan dihasilkan flux yang terbatas pada inti trafo yang terjadi pada sisi primer trafo akan bernilai sama dengan yang
menghubungkan kedua inti belitan (flux bocor diasuksikan disalurkan pada sisi sekundernya akibat dari tidak adanya
dapat diabaikan). disipasi daya dan rugi-rugi daya.
4. Pengujian Serah-Terima
Mata uji pengujian serah-terima adalah sama dengan
mata uji pengujian rutin (Tabel 6 kolom 4), tetapi PT PLN
dapat menambah mata uji lainnya dengan menyatakannya
pada saat pemesanan. Pengujian serah-terima dilaksanakan
di laboratorium PLN atau pabrikan.
Prosedur pengujian adalah sebagai berikut:
A. Transformator yang akan diserah-terimakan harus telah
lulus uji jenis dan identik dengan transformator yang
B. Hubung singkat diuji jenis.
Pengujian hubung singkat (short circuit) dilakukan B. Transformator yang akan diserah-terimakan harus lulus
pada trafo untuk dapat mengetahui kemampuan trafo uji rutin dan dilengkapi dengan laporan pengujiannya.
terhadap tekanan elektrik dan mekanik yang C. Pengujian serah terima disaksikan oleh PT PLN.
disebabkan oleh hubung singkat pada bagian beban. D. Jumlah sampel adalah 10% (dibulatkan) dari jumlah
Hubung singkat yang dimaksud dapat meliputi yang akan diserahterimakan dengan jumlah minimum 1
hubung singkat satu fase ke tanah, fase - fase, tiga fase, (satu) unit pada kelompok tersebut.
dan double fase ke tanah. Kejadian hubung singkat Transformator identik
dapat membentuk arus simetri dan arus asimetri pada Sebuah transformator dapat dinyatakan identik satu sama
trafo. lain bila:
a. Arus simetri (symmetrical current) A. Daya pengenal, tegangan tertinggi (Um) sisi belitan
Formula yang digunakan untuk menghitung primer dan sekunder, kelompok vektor harus
arus hubung singkat (I SC, dalam ampere rms) sama.
adalah : B. Tegangan impedans harus sama dengan toleransi ± 10%.
C. Rugi tanpa beban harus sama dengan toleransi ± 10%
D. Rugi I²R pada belitan primer dan sekunder harus sama
Dimana: dengan toleransi ± 10%
IR : arus nominal pada trafo ( per unit) E. Arus tanpa beban harus sama dengan toleransi 30%.
ZT : impedansi trafo pada keadaan I (per unit) F. Bahan dasar, desain dan konstruksi dari belitan dan inti
Z S : impedansi sistem sebagai beban yang besi harus sama
terhubung ke trafo (per unit) G. Letak busing tegangan tinggi maupun tegangan rendah
Sehingga arus simetri hubung singkat yang harus sama, tetapi jenis busing dapat berbeda
terjadi dengan besar beberapa kali dari arus (porselin atau plug-in).
normalnya adalah: H. Jumlah dan ukuran sirip pendingin harus sama, toleransi
ukuran sirip 5%
I. Dimensi tangki harus sama dengan toleransi 5%
Spesifikasi:
500 V, 1000 V, 2500 V, 5000 V dan 10000 V
Gambar 4. Tangen Delta 2000 Variasi test pada volatse 25 V hingga 10000 V
Akurasi baik dengan toleran 5%
Spesifikasi:
Teruji baik, pada daerah dengan interferensi tinggi 4. TRANSFORMER TURN RATIO 310
hingga mencapai 765 kV. Penggunaan:
Dioperasikan secara otomatis, mempersingkat Pengukuran untuk mengetahui Rasio, Arus Eksitasi,
waktu pengujian dan meminimalisir kesalahan Pergeseran Fasa dan Persen Error antar belitan
pengujian oleh operator. Transformer yang diukur.
Dilengkapi dengan thermal print-out external,
sehingga pengukuran dapat langsung terbaca.
Dapat melakukan pengujian pada TRAFO dengan
sistem GIS
Dapat membaca dan merekam Transformator yang
didesain dengan sistem Tangen Delta Negative.
V. PENUTUP
Gambar 8. Transformer Ohmmeter Makalah ini berisi tentang definisi transformator, dimana
Spesifikasi: transformator adalah suatu peralatan yang dapat mengubah
Portable untuk mengukur DC winding, motor, tap tenaga listrik dari suatu level tegangan ke level tegangan
Changer lainnya. Dalam pengujiannya berdasarkan SPLN D3.002-1:
Memungkinkan pengukuran arus DC primer dan 2007 terdapat lima macam pengujian, yaitu pengujian rutin,
sekunder pada winding secara bersamaan. pengujian jenis, pengujian khusus, pengujian serah-terima,
Dilengkapi dengan Electromagnetic safety indicator pengujian lapangan. Beberapa peralatan yang digunakan dalam
6. DIELCTRIC BREAKDOWN VOLTAGE OTS100 AF/2 pengujian Transformer diantaranya: tangen delta 2000 & delta
Penggunaan: 3000, tangen delta oil transformer, insulation test MIT1020,
Pengukuran tegangan tembus dari isolasi minyak pada transformer turn ratio 310, transformer ohmmeter, dielectric
Tranformator breakdown, voltage OTS100 AF/2, dissolve gas analysis
potable. Penyusun berharap makalah ini berguna untuk penulis
pribadi dan siapa saja yang ingin memperlajari pengujiannya
tranformator .
REFERENSI
[1] Anonim. Techniques for High-Voltage Testing. IEEE: Std4, 1995.
[2] Anonim. IEC 60076-1. International Electrotechnical Commission:
1999
Gambar 9. Dielectric Breakdown Voltage OTS100 AF/2 [3] Meriam, L, J., & Kraige, G. L. Mekanika Teknik Dinamika. Jakarta:
Erlangga, 1993.
Spesifikasi: [4] Tobing, L., Bonggas. Peralatan Tegangan Tinggi. Jakarta: Erlangga.
2003.
Mampu menginject tegangan hingga mencapai [5] Kelompok Bidang Distribusi. SPLN D3.002-1 Spesifikasi
100kV Transformator Distribusi. PT PLN (Persero): 2007.
Standard test ASTM D2877, IEC 156, UNF21, [6] Kelompok Pembakuan Bidang Transmisi. SPLN 50 Pengujian
ASTM D1816 Transformator. PT PLN (Persero): 1997.
[7] http://elearning.smkn1samarinda.com/virlib/multi_
Print Out Internal media/listrik/listrik_07/ch4/index.html
[8] http://www.elektroindonesia.com/elektro/ener36b. html
7. DISSOLVED GAS ANALYSIS PORTABLE [9] http://kamuslistrik.blogspot.com/2011/05/pengujian-transformator.html
Penggunaan: [10] http://kamuslistrik.blogspot.com/2011/05/pengujian-transformator.html
Untuk mengetahui kandungan gas terlarut (ppm) dan
sampel minya trafo.