A. Muawiyah Pebriana. M
Program Studi D3 Teknik Listrik, Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Ujung Pandang
E-mail : Muawiyahpm@gmail.com
ABSTRAK
Trafo distribusi berperan penting dalam jaringan distribusi untuk
mentransformasikan energi listrik dari tegangan menengah 20 kV ke tegangan
rendah 220/380V. Regulasi PLN (SK ED PLN No.074.K/DIR.2008) dikatakan
bahwa persentase pembebanan trafo distribusi dikatakan kurang yakni ketika
persentasenya melebihi 80%. Oleh sebab itu, kondisi pembebanan transformator
harus diperhatikan guna menjaga kontinuitas energi listrik. Kapasitas
transformator distribusi harus disesuaikan dengan beban yang ditanggungnya.
Ketidaksesuaiaan kapasitas transformator dengan beban akan mengakibatkan
transformator overload dan pembebanan transformator rendah. Hal tersebut
juga mampu memengaruhi umur trafo, dan penyaluran tenaga listrik yang tidak
berkualitas dan andal. Dengan melakukan mutasi trafo, trafo yang tersedia dapat
digunakan secara optimal guna mengatasi pembebanan trafo rendah dan trafo
overload meskipun persediaan trafo terbatas.
Kata Kunci : Ketidaksesuaian Beban, Kapasitas Trafo
MUN011
FA JURU- JURU- JURU- JURU- Untuk menghitung arus rata-
SA SAN 1 (A) SAN 2 (A) SAN 3 (A) SAN 4 (A)
R 315 315 315 355 rata beban transformator tersebut dapat
S 225 355 250 355 menggunakan persamaan 4 dengan
T 315 400 250 300
menggunakan data pengukuran pada
Hal ini biasanya dari sisi
tabel 2, yaitu:
lapangan disebabkan oleh
Irata-rata =
ketidakmerataan pembebanan,
dimana di satu sisi ada jurusan
Irata-rata =
yang memiliki beban yang lebih
banyak daripada jurusan lainnya, Irata-rata = 179,33 A
Sedangkan, untuk menghitung
sehingga menyebabkan
arus beban penuh (Ifull ) dapat
load
pemasangan kapasitas rating NH-
menggunakan persamaan 2, yaitu:
Fuse tidak mengikuti standar
yang ideal. IFL = √
Adapun data Pengukuran
Transformator Distribusi IFL = √
D (LVTC
3X70+50 27 30 46
x 100% MM)
77,63%.
- Transformator Distribusi GT.
Adapun setelah dilakukan
MUN015
perhitungan persentase beban
Untuk mengatasi kekurangan
GT.MUN011 dan hasilnya
beban pada GT.MUN011 maka
menunjukkan bahwa
dilakukan mutasi trafo, dengan
GT.MUN011 masih dalam
cara menukar posisi trafo
keadaan andal, namun hampir
GT.MUN011 dengan trafo
dalam keadaan overload karena
GT.MUN015 yang kapasitas
total persentase pembebanannya
bebannya 200 kVA.
adalah 77,63% sehingga harus
Transformator ini terbagi menjadi
dilakukan perbaikan.
2 jurusan yang berlokasi di Jl.
Setelah dilakukan mutasi
Dg. Tata 1 Lr.4, Kota Makassar,
trafo persentase pembebanan
Provinsi Sulawesi Selatan.
transformator GT. MUN011
Adapun rating FCO 6 A,
yaitu 62,05%.
rating NFB yang digunakan ialah
Adapun tabel pengukuran
400 A. Namun, kejadian yang
beban trafo GT. MUN011 setelah
terjadi di lapangan, yang
dilakukan mutasi.
terpasang adalah NFB 630 A.
Tabel 3 Hasil Pengukuran Beban Trafo
Sedangkan NH Fuse yang sesuai
GT. MUN011 setelah dilakukan mutasi.
hitungan yang digunakan per
IFL = √
yang ideal.
IFL = 289 A
Adapun data pengukuran
Sehingga dapat
transformator distribusi GT.
diketahui, persentase beban
MUN015 sebelum dimutasi.
transformator GT.MUN015
Tabel 5 Hasil pengukuran
dengan menggunakan persamaan
beban trafo GT. MUN015
3, yaitu:
sebelum dimutasi
%beban GT.MUN011 =
DATA
DATA
PENGUKURAN x 100%
TRAFO PENAM-
PANG BEBAN (A)
KAP.
PRIM
R S T %beban GT.MUN015 =
/SEK
A (LVTC 24,68%
3X70+50M 70 69 72
200 20kV/
M)
B (LVTC
Adapun setelah dilakukan
Kva 400V 3X70+50M 1 1 1 perhitungan persentase beban
M)
TOTAL 71 70 73 GT.MUN015 dan hasilnya
menunjukkan bahwa GT.MUN
015 mengalami underload karena
total persentase pembebanan Dari data tersebut dapat
transformator tersebut adalah disimpulkan
24,68% sehingga harus dilakukan Ditinjau dari pembebanan
perbaikan agar mengurangi sebelum dilakukannya mutasi
kerugian yang terjadi pada pihak trafo:
perusahaan. Salah satu cara yang 1) Pembebanan GT.MUN011
digunakan untuk memperbaiki sudah mencapai 77,83%. Hal
persentase pembebanan pada ini masih dikatakan andal,
transformator ini adalah dengan namun hamper mencapai
memutasi transformator GT. overload.
MUN011 dengan GT.MUN015 2) Pembebanan GT.MUN015
sehingga persentase yaitu sebesar 24,68%. Hal ini
pembebanannya akan menjadi dapat disimpulkan bahwa
normal dan andal. pembebanannya relatif kecil.
Setelah dilakukan mutasi Ditinjau dari pembebanan
trafo persentase pembebanan setelah dilakukannya mutasi
transformator GT. MUN015 trafo:
yaitu 30,87%. 1) Pembebanan GT.MUN011
Adapun tabel pengukuran setelah dilakukan mutasi trafo
beban trafo GT. MUN011 setelah yaitu sebesar 62,05% dan hal
dilakukan mutasi. ini dikatakan pembebanan
Tabel 5 Hasil Pengukuran yang baik dan andal
Beban Trafo GT MUN015 2) Pembebanan GT.MUN015 setelah
Setelah dimutasi dilakukan mutasi trafo yaitu sebesar
DATA
DATA 30,87%. Hal ini terbilang masih
PENGUKURAN
TRAFO PENAM- underload, dan perlu dilakukan
PANG BEBAN (A)
PRIM
KAP.
/SEK
R S T peninjauan kembali oleh pihak
A (LVTC
3X70+50M 70 69 72 pelaksana.
M)
160 20kV/ B (LVTC Setelah dilakukan mutasi trafo,
Kva 400V 3X70+50M 1 1 1
M) diketahui bahwa komponen
TOTAL 71 70 73
komponen yang ada pada 3) Manajemen trafo adalah cara
masing-masing gardu masih pengelolaan trafo distribusi
layak digunakan. Namun, ada yang bertujuan untuk
beberapa komponen yang perlu meningkatkan suatu jaringan
dilakukan peninjauan kembali distribusi yang berkualitas
seperti rating NFB dan rating dan handal. Ada beberapa
NH-Fuse yang terlalu tinggi. cara dalam melakukan
Manajemen Trafo, salah
C. Kesimpulan satunya yaitu Mutasi trafo
1) Transformator adalah suatu adalah salah satu cara
peralatan listrik yang dapat penggelolaan trafo-trafo
mentransformasikan energi distribusi yang terpasang di
listrik dari satu atau lebih jaringan dalam upaya
rangkaian listrik ke rangkaian mengatasi ketidaksesuaian
listrik yang lain melalui suatu kapasitas trafo dengan beban,
gandengan magnet dan dengan cara menukar trafo
berdasarkan prinsip induksi- yang terpasang antara gardu
elektromagnet. satu dengan gardu yang
2) Pembebanan transformator lainnya.
menurut Regulasi PLN (SK
ED PLN No.074 K/DIR D. Daftar Pustaka
2008), transformator PT. PLN (Persero). 2010. Buku 1
dikatakan overload jika Kriteria Disain Enjinering
kapasitas pembebanannya Konstruksi Jaringan
lebih dari 80%. Apabila hal Distribusi Tenaga Listrik.
ini terjadi dalam waktu yang Jakarta.
lama, isolasi pada Rahman, Muhammad Fathur.
transformator mengalami 2020. Manajemen Trafo Gt.
kerusakan karena panas yang Mun015 Dan Gt. Mun011
berlebihan yang berujung Penyulang Somba Opu Pt.
pada rusaknya transformator. Pln (Persero) Unit Layanan
Pelanggan Mattoanging.
Makassar.
PT. PLN (Persero). 2008.
Manajemen Trafo Distribusi
PT. PLN (Persero) Jilid 1.
Malang.