Anda di halaman 1dari 19

Sistem Trafo

Nama Kelompok :
- Nandita A. P. (12-2018-046)
- Ahmad Fauzan I. (12-2018-074)
- Steven Daniel (12-2018-075)
- Zidane Nassem (12-2018-118)
 Pengertian Transformator
 Fungsi Transformator
 Prinsip Kerja Transformator
 Jenis - jenis Transformator
 Contoh Soal Transformator
Pengertian Transformator

Trafo adalah perangkat statis yang


terdiri dari belitan, atau dua atau lebih
gulungan berliku, dengan atau tanpa inti
magnet, untuk menginduksi hubungan
timbal balik antara sirkuit. Transformator
(trafo) digunakan untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan bolak-balik (AC).
Fungsi Transformator

Seperti yang kita ketahui bahwa jarak antara pembangkit


listrik dengan beban listrik yang digunakan oleh pelanggan
relatif terlalu jauh. Sehingga akan terjadinya drop tegangan.

Untuk itu kita harus menaikkan tegangan sebelum distribusi


dan transmisi listrik jarak jauh agar drop tegangan tidak terlalu
besar serta lebih murah karena kabel yang digunakan lebih
kecil (semakin besar tegangan besar maka arus semakin kecil
sesuai dengan Hukum kekekalan energi).
Prinsip Kerja Transformator
Transformator mengambil tegangan dari sebuah
listrik dan kemudian mengubahnya ke listrik
dengan tegangan yang berbeda. Pada dasarnya
transformator bekerja dengan mengubah
tegangan dengan menggunakan 2 sifat listrik.
Pertama listrik yang mengalir pada sebuah
kumparan akan menimbulkan medan magnet.
Kedua perubahan medan magnet (fluks
magnet) akan menimbulkan ggl induksi.
Arus bolak balik yang masuk pada
kumparan primer akan menyebabkan
adanya fluks magnet bolak-balik yang intik
magnetik. Setelah itu, fluks magnet bolak-
balik akan melewati kumparan skunder dan
menimbulkan adanya ggl induksi.
Besarnya ggl induksi akan bergantung pada
laju perubahan fluks dan jumlah lilitan
pada kumparan sekunder.
Pada sebuah Trafo yang sederhana
pada dasarnya terdiri dari 2 lilitan atau
kumparan kawat yang terisolasi yaitu
kumparan primer dan kumparan
sekunder. Kebanyakan Transformator,
kumparan kawat terisolasi ini dililitkan
pada sebuah besi yang dinamakan Inti
Besi (Core).
Ketika kumparan primer dialiri arus AC
(bolak-balik) maka akan menyebabkan medan
magnet atau fluks magnetik disekitarnya.
Kekuatan Medan magnet (densitas Fluks
Magnet) tersebut di pengaruhi pada besarnya
arus listrik yang dialirinya.
Semakin besar arus listriknya maka semakin
besar pula medan magnetnya. Fluktuasi medan
magnet yang terjadi pada kumparan pertama
(primer) akan menginduksi GGL (Gaya Gerak
Listrik) dalam kumparan kedua (sekunder) dan
akan terjadi pelimpahan daya pada kumparan
primer ke kumparan sekunder.
Maka, terjadilah pengubahan taraf tegangan
listrik ini baik dari tegangan rendah menjadi
tegangan yang lebih tinggi maupun dari
tegangan tinggi menjadi tegangan yang
rendah.
Sedangkan Inti besi pada Transformator
atau Trafo pada umumnya ialah kumpulan
lempengan-lempengan besi tipis yang
terisolasi dan ditempel berlapis-lapis dengan
gunanya untuk mempermudah jalannya Fluks
Magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik
kumparan dan untuk mengurangi suhu panas
yang sering ditimbulkan.
Jenis-jenis Transformator

• Transformator Step UP
Trafo Step Up ialah Trafo yang berfungsi untuk
menaikan level teganan AC atau taraf dari rendah
ke taraf yang lebih tinggi. Komponen tegangan
sekunder dijadikan tegangan Output yang lebih
tinggi yakni dapat ditingkatkan dengan cara
memperbanyak lilitan di kumparan sekundernya
sehingga jumlah lilitan kumparan primer lebih
sedikit. Trafo step up ini digunakan sebagai
penghubung trafo generator ke grid di dalam
tegangan listrik.
• Transformator Step Down
Trafo Step Down ialah Trafo yang berfungsi
menurunkan taraf level tegangan AC dari taraf yang
tinggi ke rendah. Pada Trafo jenis ini, Rasio untuk
jumlah lilitan pada kumparan primer lebih banyak
daripada jumlah lilitan pada kumparan yang sekunder.
Trafo step down digunakan untuk mengubah
tegangan grid yang tinggi menjadi yang lebih rendah
dimana dapat digunakan untuk peralatan rumah
tangga. Contohnya, untuk menurunkan taraf tegangan
listrik dari PLN (220V) menjadi taraf tegangan yang
dapat disesuaikan dengan peralatan elektronik
dirumah.
Rumus Perhitungan

Vp = tegangan pada kumparan primer


Vs = tegangan pada kumparan sekunder
Np = banyaknya lilitan pada kumparan primer
Ns = banyaknya lilitan pada kumparan sekunder
Rumus Perhitungan Efisiensi

Ps = Daya listrik sekunder (Watt)


Pp = Daya listrik primer(Watt)
M= Efisiensi (%)
Vp = Tegangan pada kumparan primer (masukkan)
Vs = Tegangan pada kumparan sekunder (keluaran)
Ip = Arus pada kumparan primer (ampere)
Is = Arus pada kumparan sekunder (ampere)
Contoh Soal

1.) Suatu trafo step up memiliki jumlah


kumparan primer dan sekundernya yang
masing yang masing-masing 100 lilitan
dan 200 lilitan. Jika trafo tersebut
dihubungkan dengan tegangan masukan
dari listrik PLS sebesar 220 volt.
Berapakh tegangan pada lilitan
sekundernya?
2.) Diketahui efisiensi transformator
adalah 60%. Jika daya keluaran pada
trafo tersebut 300 Watt, berapakah daya
masukannya?
JAWABAN:

1. )
JAWABAN:

2. )

Anda mungkin juga menyukai