Anda di halaman 1dari 9

MODUL 1

TRANSFORMATOR SATU FASA


PERCOBAAN BEBAN NOL DAN HUBUNGAN SINGKAT

BRIAN RICHARDO PRATAMA (1810017111030)


Asisten: Haris Gusti Riadi /1610017111028
Tanggal Percobaan: 26 April 2020
Praktikum Teknik Tenaga Listrik (7111944192)
Laboratorium Konversi Energi Elektrik – Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Teknologi Industri – Universitas Bung Hatta

Abstrak 1. PENDAHULUAN
Transformator adalah suatu alat listrik Pada pratikum kali ini kita akan
yang dapat memindahkan dan mengubah melakukan percobaan beban nol dan
energi listrik dari satu atau lebih rangkaian hubung singkat pada transformator
listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui satu fasa.
suatu gandengan magnet dan berdasarkan
prinsip induksi elektromagnetic. Pada 1) Adapun tujuan pada percobaan ini,
umumnya transformator terdiri atas sebuah yaitu:
inti, yang terbuat dari besi berlapis, dan dua Memperoleh nilai rugi-rugi pada inti
buah kumparan, yaitu kumparan primer, besi (Re) dan rugi-rugi akibat arus
dan kumparan sekunder. Rasio perubahan magnetisasi.
tegangan akan tergantung dari rasio jumlah
2) Mencari nilai rugi-rugi tembaga
lilitan pada kedua kumparan itu . Biasanya
(Rek) dan rugi fluks bocor (Xek)
kumparan terbuat dari kawat tembaga yang
pada transformator.
dibelit seputar “kaki” inti transformator.
Pada modul kali ini adalah prinsip kerja
transformator adalah bila kumparan primer 2. STUDI PUSTAKA
di beri tegangan AC, maka akan timbul fluks 2.1 TRANSFORMATOR
magnetik yang mengalir pada inti besi, Trafo merupakan peralatan statis
kemudian akan menginduksikan tegangan dimana rangkaian magnetik dan belitan
di kumparan sekunder . Tidak ada
yang terdiri dari 2 atau lebih belitan, secara
transformator yang ideal selalu terdapat
factor yang menyebabkan daya listrik yang induksi elektromagnetik,
di transfer dari sisi primer tidak seluruhnya mentransformasikan daya (arus dan
diterima oleh sisi sekunder, factor tersebut tegangan) sistem AC ke sistem arus dan
rugi- rugi akibat arus magnetisasi antara tegangan lain pada frekuensi yang sama.
lain rugi tembaga, fluks bocor,eddy current, Transformator adalah suatu alat listrik
dan rugi hysteresis. yang dapat memindahkan dan mengubah
Kata kunci: Transformator, fluks, arus energi listrik dari satu atau lebih rangkaian
magnetisasi listrik ke rangkaian listrik yang lain melalui
suatu gendengan magnet dan berdasarkan
prinsip induksi elektromagnetik. Induksi
Elektromagnetik adalah peristiwa timbulnya
arus listrik akibat adanya perubahan fluks Faktor-Faktor yang  Menentukan Besar
magnetic. Fluks magnetic adalah banyaknya GGL. Besarnya ggl induksi tergantung pada
garis gaya magnet yang menembus suatu tiga faktor, yaitu ;
bidang. Dalam bidang elektronika,
transformator digunakan antara lain sebagai  banyaknya lilitan kumparan
gandengan impedansi (input Impedance)  kecepatan keluar-masuk magnet dari
antara sumber dan beban, untuk dan keluar kumparan
menghambat arus searah (DC=Direct  kuat magnet batang yang digunakan
Current) dan melewatkan arus bolak-balik,
dan untuk menaikkan dan menurunkan Induksi elektromagnetik adalah gejala
tegangan AC. Pengelompokkan timbulnya gaya gerak listrik di dalam suatu
transformator di dalam bidang Tenaga kumparan/konduktor bila terdapat
Listrik, adalah sebagai berikut: perubahan fluks magnetik pada konduktor
1) Transformator daya tersebut atau bila konduktor bergerak relatif
2) Transformator distribusi melintasi medan magnetik.
3) Transformator pengukuran: yang terdiri Ketika kutub utara magnet digerakkan
dari transformator arus dan transformator memasuki kumparan, jarum galvanometer
tegangan. menyimpang ke salah satu arah (misalnya
Galvanometer merupakan alat yang ke kanan). Jarum galvanometer segera
dapat digunakan untuk mengetahui ada kembali menunjuk ke nol (tidak
tidaknya arus listrik yang mengalir. Gaya menyimpang) ketika magnet tersebut
gerak listrik yang timbul akibat adanya didiamkan sejenak  di dalam kumparan.
perubahan jumlah garis-garis gaya magnet Ketika magnet batang dikeluarkan, maka
disebut GGL induksi, sedangkan arus yang jarum galvanometer akan menyimpang
mengalir dinamakan arus induksi dan dengan arah yang berlawanan (misalnya ke
peristiwanya disebut induksi kiri). Jarum galvanometer menyimpang
elektromagnetik. disebabkan adanya arus yang mengalir
dalam kumparan. Arus listrik timbul karena
Faktor yang mempengaruhi besar GGL pada ujung-ujung kumparan timbul beda
induksi yaitu : potensial ketika magnet batang digerakkan
1) Kecepatan perubahan medan magnet, masuk atau keluar dari kumparan. Beda
Semakin cepat perubahan medan potensial yang timbul ini disebut Gaya
magnet, maka GGL induksi yang timbul Gerak Listrik Induksi (ggl induksi).
semakin besar.
2) Banyaknya lilitan, Semakin banyak Ketika magnet batang digerakkan
lilitannya, maka GGL induksi yang timbul masuk, terjadi penambahan jumlah garis
juga semakin besar. gaya magnetik yang memotong kumparan
3) Kekuatan magnet, Semakin kuat gejala (galvanometer menyimpang atau ada arus
kemagnetannya, maka GGL induksi yang yang mengalir). Ketika batang magnet diam
timbul juga semakin besar. sejenak maka jarum galvanometer kembali
ke nol (tidak ada arus yang mengalir).
Ketika batang magnet dikeluarkan terjadi
pengurangan jumlah garis gaya magnetik
yang memtong kumparan (galvanometer
menyimpang dengan arah berlawanan).
Jadi, akibat perubahan jumlah garis gaya
magnetik yang memotong kumparan, maka 2.2 Efisiensi Transformator
pada kedua ujung kumparan timbul beda Di bagian sebelumnya kamu sudah
potensial atau ggl induksi. Arus listrik yang mempelajari transformator atau trafo yang
disebabkan oleh perubahan jumlah garis ideal. Namun, pada kenyataannya trafo
gaya magnetik yang memotong kumparan tidak pernah ideal. Jika trafo digunakan,
disebut arus induksi. selalu timbul energi kalor. Dengan demikian,
energi listrik yang masuk pada kumparan
Apabila tegangan terminal output lebih
primer selalu lebih besar daripada energi
besar daripada tegangan yang diubah, trafo
yang keluar pada kumparan sekunder.
yang digunakan berfungsi sebagai penaik
Akibatnya, daya primer lebih besar daripada
tegangan. Sebaliknya apabila tegangan
daya sekunder. Berkurangnya daya dan
terminal output lebih kecil daripada
energi listrik pada sebuah trafo ditentukan
tegangan yang diubah, trafo yang
oleh besarnya efisiensi trafo.
digunakan berfungsi sebagai penurun
tegangan. Dengan demikian, transformator Perbandingan antara daya sekunder
(trafo) dibedakan menjadi dua, yaitu trafo dengan daya primer atau hasil bagi antara
step up dan trafo step down. energi sekunder dengan energi primer yang
dinyatakan dengan persen disebut efisiensi
Trafo step up adalah transformator trafo. Efisiensi trafo dinyatakan dengan η.
yang berfungsi untuk menaikkan tegangan
AC. Trafo ini memiliki ciri-ciri: Dalam keadaan sederhana
transformator mempunyai bagian-bagian
1. Jumlah lilitan primer lebih sedikit sebagai berikut :
daripada jumlah lilitan sekunder,
2. Tegangan primer lebih kecil daripada a) Kumparan Primer yaitu kumparan trafo
tegangan sekunder, yang dihubungkan ke sumber
3. Kuat arus primer lebih besar tegangan.
daripada kuat arus sekunder. b) Kumparan Sekunder yaitu kumparan
trafo yang dihubungkan dengan beban.
Trafo step down adalah transformator c) Inti yang dibuat dari lapisan plat
yang berfungsi untuk menurunkan tegangan dinamo.
AC. Trafo ini memiliki ciri-ciri:

1. jumlah lilitan primer lebih banyak


daripada jumlah lilitan sekunder,
2. tegangan primer lebih besar
daripada tegangan sekunder,
3. kuat arus primer lebih kecil daripada
kuat arus sekunder.
Gambar 2.1 Bagian bagian transformator Gambar 2.3 Bentuk Shell inti trafo satu fasa
sederhana

Yang dapat digunakan adalah inti yang


Fungsi utama inti trafo adalah sebagai tebalnya 0,5mm yang pada kerapatan fluksi
jalan atau penghantar garis-garis gaya (B)= 1Wb/m2, mempunyai kerugian besi
magnit. Karena fluksi magnet yang mengalir (Pf)=2,3watt/kg.
pada inti trafo adalah fluksi bolak-balik,
Luas penampang inti trafo akan
untuk itu diperlukan persyaratan agar
menentukan daya trafo. Jadi semakin luas
kerugian histerisis dan arus pusar dapat
penampang suatu trafo akan mempunyai
ditekan sekecil mungkin.
kapasitas daya yang semakin besar pula.
Untuk itu biasanya inti trafo dibuat dari Luas penampang inti trafo harus mampu
bahan plat baja silikon dengan kadar mengalirkan fluksi magnit seluruhnya tanpa
silikonnya 4-5% dengan ketebalan 0,3 s/d menimbulkan panas yang berlebihan.
0,5mm. Karena inti trafo berupa plat plat tipis untuk
mencapai luas penampang tertentu, harus
Dipasaran tersedia bermacam-macam
disusun berlapis-lapis. Penampang inti trafo
bentuk bentuk inti trafo dalam bermacam
dapat berbentuk bujur sangkar atau empat
ukuran.Yang perlu diperhatikan disini adalah
persegi panjang . Untuk inti bentuk shell
cara penyusunan pelat-pelat inti trafo, harus
[ EI ] ukuran luas inti di tentukan lebar kaki
diusahakan serapat mungkin, sehingga tidak
tengahnya. Dipasaran tersedia bermacam-
ada celah udara.
macam ukuran antara lain E25 , E32 , E38 ,
Untuk trafo satu fasa tersedia inti : E44 dan seterusnya. Angka dibelakang
huruf E menunjukkan lebar kaki tengah inti ,
a. Bentuk Core ( UI ) : efesiensinya
sedangkan huruf E menandakan bentuk
rendah
shell

Prinsip kerja dari trafo melibatkan


bagian-bagian utama pada trafo, yaitu:
kumparan primer, kumparan sekunder dan
inti trafo. Kumparan tersebut mengelilingi
inti besi dalam bentuk lilitan. Apabila
Gambar 2.2 Bentuk core inti trafo satu fasa kumparan pada sisi primer trafo
dihubungkan dengan suatu sumber
b. Bentuk Shell ( EI ) : efesiensinya dapat
tegangan bolak-balik sinusoidal (Vp), maka
mencapai 80-90%
akan mengalir arus bolak-balik yang juga
sinusoidal (Ip) pada kumparan tersebut.
Arus bolak-balik ini akan menimbulkan fluks
magnetik (Ф) yang sefasa dan juga
sinusoidal di sekeliling kumparan. Akibat
adanya inti trafo yang menghubungkan
kumparan pada sisi primer dan kumparan
pada sisi sekunder, maka fluks magnetik
akan mengalir bersama pada inti trafo dari
kumparan primer menuju kumparan
sekunder sehingga akan membangkitkan 2.3 Prinsip Kerja Transformator
tegangan induksi pada sisi sekunder trafo Transformator terdiri atas dua buah
diketahui bahwa tegangan induksi yang kumparan (primer dan sekunder) yang
terbangkitkan pada kumparan trafo bersifat induktif. Kedua kumparan ini
berbanding lurus dengan jumlah lilitan terpisah secara elektris namun
kumparan pada inti trafo. Selain itu, berhubungan secara magnetis melalui jalur
tegangan induksi juga dapat terbangkitkan yang memiliki reluktansi (reluctance)
apabila ada perubahan fluks terhadap rendah. Apabila kumparan primer
waktu, jika fluks yang mengalir adalah dihubungkan dengan sumber tegangan
konstan maka tegangan induksi tidak dapat bolak-balik maka fluks bolak-balik akan
terbangkitkan. muncul di dalam inti yang dilaminasi,
karena kumparan tersebut
Setiap trafo juga memiliki suatu
membentuk jaringan tertutup maka
besaran yang dinamakan perbandingan
mengalirlah arus primer. Akibat adanya
transformasi (a), untuk menunjukkan
fluks di kumparan primer maka di
perbandingan lilitan atau perubahan level
kumparan primer terjadi induksi (self
tegangan dan arus pada sisi primer dan
induction) dan terjadi pula induksi di
sekunder yang ditransformasikan pada trafo
kumparan sekunder karena pengaruh
tersebut.
induksi dari kumparan primer atau disebut
Secara prinsip kerja dan dengan sebagai induksi bersama (mutual
asumsi bahwa suplai tegangan DC yang induction) yang menyebabkan timbulnya
diberikan merupakan tegangan DC murni fluks magnet di kumparan sekunder, maka
dan konstan maka trafo tidak dapat bekerja, mengalirlah arus sekunder jika rangkaian
hanya menimbulkan tegangan induksi sekunder di bebani, sehingga energi listrik
sesaat ketika kumparan baru disambungkan dapat ditransfer keseluruhan (secara
dengan suplai tegangan.  magnetisasi).demikian fluks tersebut
menginduksikan GGL induksi es pada
Rugi-rugi Pada Transformator Rugi
kumparan sekunder. Berikut adalah skema
Tembaga (PCU) adalah rugi yang
prinsip kerja dari transformator:
disebabkan arus beban mengalir pada kawat
tembaga, Karena arus beban berubah-ubah,
rugi tembaga juga tidak konstan tergantung
pada beban. Sedangkan untuk Rugi Besi
(Pi), Rugi besi terdiri atas :

1) Rugi histeresis, yaitu rugi yang


disebabkan fluks bolak-balik pada inti
besi, Gambar 2.4 Skema prinsip kerja
2) Rugi arus eddy yaitu disebabkan arus transformator
pusar pada inti besi.
Pada skema transformator di atas, ketika Jumlah: 1 Unit
arus listrik dari sumber tegangan yang Merek:
mengalir pada kumparan primer berbalik
arah (berubah polaritasnya) medan
magnet yang dihasilkan akan berubah arah  Modul Ac Amperemeter (3/5 Aac)
sehingga arus listrik yang dihasilkan pada Fungsinya merupakan sebuah alat
kumparan sekunder akan berubah ukur AC yang digunakan untuk
polaritasnya. mengetahui besar kecilnya pada
tegangan arus yang terdapat pada
2.4 Transformator Ideal rangkaian listrik AC.
Jumlah : 1 Unit
Besar tegangan dan kuat arus pada trafo
Merek:
bergantung banyaknya lilitan. Besar
tegangan sebanding dengan jumlah lilitan.
 Modul AC Voltmeter (0- 250 Vac)
Makin banyak jumlah lilitan tegangan yang
Fungsinya untuk mengukur besar
dihasilkan makin besar.
tegangan listrik yang ada di suatu
Hal ini berlaku untuk lilitan primer dan rangkaian listrik.
sekunder. Hubungan antara jumlah lilitan Jumlah : 1 Unit
primer dan sekunder dengan tegangan Merek :
primer dan tegangan sekunder dirumuskan
rms12. Trafo dikatakan ideal jika tidak ada  Modul Variable Resistance
energi yang hilang menjadi kalor, yaitu Fungsinya mendapatkan nilai yang
ketika jumlah energi yang masuk pada paling mendekati nilai yang ingin
kumparan primer sama dengan jumlah didapatkan agar rangkaian berfungsi
energi yang keluar pada kumparan maksimal.
sekunder. Jumlah: 1 Unit
Merek:
3. Alat- Alat yang Digunakan
 Modul Variable Inductance
 Modul Transformator Fungsinya dapat menyimpan arus
Fungsinya menyalurkan energi listrik listrik dalam medan magnet,
ke tegangan rendah maupun ke menapis (Filter) Frekuensi tertentu,
tegangan tinggi, penyaluran ini menahan arus bolak-balik (AC),
berlangsung dalam frekuensi yang meneruskan arus searah (DC) dan
sama. pembangkit getaran serta
Jumlah: 1 Unit melipatgandakan tegangan.
Merek : Jumlah: 1 Unit
Merek :
 Catu daya
Fungsinya sebuah piranti yang  Modul Variable Capacitance
berguna sebagai sumber listrik untuk Fungsinya Sebagai Penyimpan arus
piranti lain. atau tegangan listrik.
Jumlah : 1 Unit Gambar 4.1 Gambar rangkaian
Merek : percobaan beban nol

 Watt Meter 4.2 Rangkaian Percobaan Hubung


Fungsinya  instrumen pengukur Singkat
daya listrik yang merupakan I1
0-3Aac
kombinasi voltmeter dan W A

ampermeter. Pengukuran daya


arus searah dapat dilakukan AC A2
V A
V1 0-5Aac
0-250Vac
dengan menggunakan alat
ukur Wattmeter
Gambar 4.2 Gambar rangkaian percobaan
Jumlah : 1 Unit
hubung singkat
Merek :
5. Langkah- Langkah Percobaan
 Cos φ Meter
5.1 Langkah- Langkah Percobaan
Fungsinya alat ukur faktor kerja
Beban Nol
daya untuk jaringan ac yang akan
mengukur suatu pergeseran phasa a) Menyusun rangkaian percobaan
antara tegangan dan arus pada pada gambar 1.4 rangkaian
suatu beban listrik. percobaan beban nol. Perhatikan
Jumlah : 1 Unit rating trafo pada sisi primer dan
Merek : skunder
b) Menghidupkan catu daya. Kemudian
 Kabel Penghubung mengatur tegangan masukan nilai
Fungsinya merupakan medium nol secara bertahap
yang dapat menghantar listrik dan c) Mencatat Io(A1),V2,Po untuk setiap
berfungsi untuk menghubungkan kenaiakan V1
arus listrik. d) Menurunkan catu daya seletah
Jumlah : percobaan selesai
Merek : 5.2 Langkah- Langkah Percobaan
Hubung Singkat
4. Rangkaian Percobaan
a) Menyusun rangkaian percobaan
4.1 Rangkaian Percobaan Beban Nol
pada gambar 1.5 rangkaian
percobaan Hubung singkat
I1 b) Memeriksa kembali rangkaian dan
memastikan tidak ada kesalahan
0-0.3Aac

pada rangkaian. Menghidupkan catu


AC 0-250Vac
V2
0-250Vac
daya
c) Mencatat V1, I2 dan Phs untuk
setiap kenaiakan I1 dengan
mengatur catu daya
d) Mematikan catu daya setelah
percobaan selesai.

Anda mungkin juga menyukai