I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari penerapan induksi elektromagnetik yaitu pada
Generator merupakan alat yang digunakan untuk mengubah energi gerak
menjadi energi listrik. Penerapan pada dinamo yaitu alat yang digunakan
untuk mengubah energi gerak menjadi energi listrik dalam skala relatif kecil.
Selanjutnya pada transformator yang merupakan alat yang dapat menaikkan
atau menurunkan tegangan listrik arus bolak-balik.
B. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam melakukan percobaan ini antara lain:
1. Bagaimana menentukan besar dan arah arus ggl induksi?
2. Bagaimana menentukan besarnya arus dan tegangan pada kumparan?
B. Pembatasan Masalah
Pada praktikum kali ini mengenai induksi elektromagnetik. Pembahasan
induksi elektromagnetik kali ini akan membahas tentang bagaimana
menentukan besar dan arah arus ggl induksi, dan bagaimana menentukan
besarnya arus dan tegangan pada kumparan.
C. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari melakukan pratikum kali ini antara lain:
1. Menentukan besar dan arah arus ggl induksi.
2. Menentukan besarnya arus dan tegangan pada kumparan
D. Manfaat Praktikum
Pada praktikum kali ini mengenai induksi elektromagnetik. Manfaat
dilakukan praktikum induksi elektromagnetik yaitu dapat menentukan besar
dan arah arus ggl induksi, dan dapat menentukan besarnya arus dan tegangan
pada kumparan.
3
Seorang ilmuwan dari Jerman yang bernama Michael Faraday memiliki gagasan
bahwa medan magnet dapat menghasilkan arus listrik. Pada tahun 1821 Michael
Faraday membuktikan bahwa perubahan medan magnet dapat menimbulkan arus
listrik. Galvanometer merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya arus listrik yang mengalir. Gaya gerak listrik yang timbul akibat adanya
perubahan jumlah garis-garis gaya magnet disebut GGL induksi, sedangkan arus
yang mengalir dinamakan arus induksi dan peristiwanya disebut induksi
elektromagnetik.
Faktor yang mempengaruhi besar GGL induksi yaitu : (1) Kecepatan perubahan
medan magnet, Semakin cepat perubahan medan magnet, maka GGL induksi
yang timbul semakin besar. (2) Banyaknya lilitan, Semakin banyak lilitannya,
maka GGL induksi yang timbul juga semakin besar. (3) Kekuatan magnet,
Semakin kuat gejala kemagnetannya, maka GGL induksi yang timbul juga
semakin besar.
Ketika magnet batang digerakkan masuk, terjadi penambahan jumlah garis gaya
magnetik yang memotong kumparan (galvanometer menyimpang atau ada arus
yang mengalir). Ketika batang magnet diam sejenak maka jarum galvanometer
kembali ke nol (tidak ada arus yang mengalir). Ketika batang magnet dikeluarkan
terjadi pengurangan jumlah garis gaya magnetik yang memtong kumparan
(galvanometer menyimpang dengan arah berlawanan). Jadi, akibat perubahan
jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan, maka pada kedua ujung
kumparan timbul beda potensial atau ggl induksi. Arus listrik yang disebabkan
oleh perubahan jumlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan
disebut arus induksi.
5
Generator listrik
Generator adalah alat untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
Generator ada dua jenis yaitu generator arus searah (DC) atau dynamo dan
generator arus bolak-balik (AC) atau alternator. Generator bekerja berdasarkan
prinsip induksi elektromagnetik yaitu dengan memutar suatu kumparan dalam
medan magnet sehingga timbul GGL induksi.
Jika kumparan dengan N buah lilitan diputar dengan kecepatan sudut w, maka
GGL induksi yang dihasilkan oleh generator adalah:
ε = B.A.ω.N.sinθ
ε max = B.A.ω.N
ε = ε max sin θ
Keterangan:
ε = GGL induksi (volt)
εmax = GGL induksi maksimum (volt)
N = jumlah lilitan kumparan
B = induksi magnet (T)
A = luas bidang kumparan (m2)
ω = kecepatan sudut kumparan (rad/s)
t = waktu (s)
θ = ω.t = sudut
Transformator
Transformator atau trafo merupakan alat untuk mengubah (memperbesar atau
memperkecil) tegangan AC berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik yaitu
memindahkan energi listrik secara induksi melalui kumparan primer ke kumparan
skunder. Trafo menimbulkan GGL pada kumparan skunder karena medan magnet
yang berubah-ubah akibat aliran arus listrik bolak-balik pada kumparan primer
yang diinduksikan oleh besi lunak ke dalam kumparan skunder.
7
Trafo ada dua jenis, yaitu trafo step-up dan step-down. Trafo step-up berfungsi
untuk menaikkan tegangan AC sumber, jumlah lilitan kumparan skunder lebih
banyak dibandingkan jumlah lilitan primer. Trafo step-down berfungsi untuk
menurunkan tegangan AC sumber, jumlah lilitan skundernya lebih sedikit.
𝑉𝑝 𝑁𝑝
=
𝑉𝑠 𝑁𝑠
𝑃𝑠
ɳ= 𝑥 100%
𝑃𝑝
Keterangan:
Np = tegangan primer
Ns = tegangan skunder
Pp = daya primer (Watt)
Ps = daya skunder (Watt)
Ip = kuat arus primer (A)
Is = kuat arus skunder (A)
(Bitar, 2019)
Transformator
Transformator adalah alat untuk menaikkan atau menurunkan tegangan.
Prinsipnya transformator terdiri dari dua buah kumparan yang tersusun.
Kumparan pertama disebut kumparan primer. Kumparan ini dihubungkan dengan
sumber tegangan input. Kumparan kedua disebut kumparan sekunder yang akan
menghasilkan tegangan output.
8
Jika kumparan primer diberi tegangan bolak-balik, maka pada kumparan tersebut
terjadi arus bolak-balik yang menyebabkan terjadinya perubahan fluks pada kedua
kumparan. Pada dasarnya perubahan fluks yang terjadi pada kumparan sekunder
sama besarnya dengan perubahan fluks yang terjadi pada kumparan primer,
sehingga perbandingan antara tegangan (induksi) yang dihasilkan pada kumparan
sekunder dengan tegangan yang diberikan pada kumparan primer dapat
dinyatakan dengan persamaan
𝑉𝑝 𝑁𝑝
=
𝑉𝑠 𝑁𝑠
dengan 𝐼𝑠 dan 𝐼𝑝 menyatakan arus pada kumparan primer dan sekunder. Dapat
kita katakan bahwa tegangan output yang dihasilkan oleh suatu transformator
dapat lebih tinggi atau lebih rendah dari tegangan inputnya, tergantung pada
9
jumlah lilitan pada kumparan sekundernya. Jika Ns > Np maka Vs > Vp artinya
tegangan ouput lebih besar dari tegangan input. Transformator dengan tipe ini
dikenal sebagai transformator step-up. Sebaliknya jika Ns < Np maka Vs < Vp
artinya tegangan output lebih kecil dari tegangan input. Transformator dengan tipe
ini dikenal sebagai transformator step-down.
(Mulyatno, 2014 : 56-57)
Pada PLTA, generator dihubungkan dengan sudu-sudu yang dapat diputar oleh
aliran air terjun, putaran sudu-sudu menyebabkan kumparan berputar. Saat
kumparan berputar, perubahan garis-garis gaya magnet (fluks) berubah secara
periodik, menginduksi gaya gerak listrik (ggl) dan arus dalam rangkaian luar.
Ujung dari kawat dihubungkan dengan cincin geser yang berputar bersama
kumparan. Hubungan dengan rangkaian luar dilakukan dengan melalui sikat yang
diam bersentuhan dengan cincin geser.
10
Misalkan kumparan terdiri dari N buah, dengan luas A, dan anggap kumparan
berputar dengan kecepatan angular (a). Jika theta (θ) adalah suatu sudut antara
medan magnet dengan gaya normal bidang kumparan, seperti yang terlihat pada
gambar 2, di samping ini. Maka fluks magnet yang melewati kumparan pada saat
t adalah :
∅𝑚 = B. A cos θ = B. A cos ω. t
diperoleh hubungan antara θ dan ∅𝑚 adalah: θ = ω.t. Oleh karena itu gaya gerak
listrik (ggl) induksi kumparan adalah :
Bila medan magnet pada bidang kumparan dan laju perubahan fluks terhadap
waktu maksimum. Lebih jauh, nilai ε = 0, jika ω.t = 0o atau 180o yakni bila B
tegak lurus bidang kumparan dan perubahan fluks terhadap waktu bernilai nol.
Luas loop (A) berlaku untuk segala bentuk kumparan, tidak hanya pada bujur
sangkar seperti pada contoh di atas.
11
Dengan demikian, gaya gerak listrik (ggl) keluaran generator adalah arus bolak-
balik (AC) secara sinusoidal. ω dinyatakan dalam radian perdetik, dapat
diyatakan dengan ω = 2𝜋f.
(Sutrisno, 2012 : 1-2)
Metode Induksi
Metode induksi bekerja melalui pengukuran fluks magnetik yang merangkum
mengenai Gaya Gerak Listrik induksi (GGL induksi), dimana kuat medan dapat
diukur sepanjang lintasan elektrik dengan disertai adanya perubahan fluks di
dalamnya (Jiles, 1998). Jika suatu kawat penghantar digerakkan memotong arah
suatu medan magnet maka akan timbul suatu GGL induksi.
d∅
V = −N
dt
Apabila A merupakan luasan tampang lintang kumparan dan N adalah banyak
lilitan suatu kumparan, maka B = Ø / A sehingga:
1
𝑑𝐵 = − 𝑉 𝑑𝑡
𝑁𝐴
1
𝐵= − ∫ 𝑉 𝑑𝑡
𝑁𝐴
(Jacobus, 2014)
Generator
Generator adalah suatu perangkat mesin yang menghasilkan energi listrik dari
sumber energi mekanik atau gerak melalui proses induksi elektromagnetik.
Generator memperoleh energi mekanis dari prime mover atau penggerak mula.
Energi mekanis dapat berasal dari tenaga panas, tenaga potensial air, motor diesel,
motor bensin bahkan ada yang berasal dari motor listrik.
Kumparan
Magnet batang
Amperemeter
Papan Penghubung
14
Kabel Penghubung
B. Langkah Percobaan
Adapun langkah percobaan dalam melakukan pratikum sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan induksi
elektromagnetik.
2. Menghubungkan amperemeter menggunakan kabel penghubung positif
ke papan penghubung.
3. Memasangkan kumparan secara seri dengan kabel penghubung positif
amperemeter.
4. Menghubungkan kabel penghubung negatif catu daya ke kumparan pada
papan penghubung secara seri.
5. Menggerakkan magnet batang keluar-masuk kumparan.
6. Menggerakkan batang magnet secara cepat dan lambat.
7. Mengganti kumparan dengan menggunakan sebesar 250, 500 dan 1000.
8. Mencatat hasil tegangan dan arus yang mengalir tiap kumparan dan
perlakuan yang berbeda ke dalam tabel percobaan.
15
A. Hasil Percobaan
Adapun tabel hasil percobaan pada hukum kirchoff sebagai berikut,
Tabel 4.1 Hasil percobaan induksi elektromagnetik.
No. Kumparan Perlakuan Tegangan Arus
Perlahan 10 x 10-9 V 8 x 10-9 A
1. 250
Cepat 12 x 10-9 V 11 x 10-9 A
Perlahan 19 x 10-9 V 18 x 10-9 A
2. 500
Cepat 24 x 10-9 V 24 x 10-9 A
Perlahan 30 x 10-9 V 30 x 10-9 A
3. 1000
Cepat 50 x 10-9 V 50 x 10-9 A
B. Pembahasan
Pada tabel 4.1 hasil percobaan induksi elektromagnetik, didapatkan data pada
kumparan 250 dengan perlakuan perlahan maka tegangan dan arus yang
dihasilkan sebesar 10 x 10-9 V dan 8 x 10-9 A sedangkan dengan perlakuan cepat
dihasilkan tegangan dan arus sebesar 12 x 10-9 V dan 11 x 10-9 A. Pada kumparan
500 dengan perlakuan perlahan maka tegangan dan arus yang dihasilkan sebesar
19 x 10-9 V dan 18 x 10-9 A sedangkan dengan perlakuan cepat dihasilkan
tegangan dan arus sebesar 24 x 10-9 V dan 24 x 10-9 A. Pada kumparan1000
dengan perlakuan perlahan maka tegangan dan arus yang dihasilkan sebesar 30 x
10-9 V dan 30 x 10-9 A sedangkan dengan perlakuan cepat dihasilkan tegangan dan
arus sebesar 50 x 10-9 V dan 50 x 10-9 A. Menganalisis data yang diperoleh maka
dapat disimpulkan bahwa semakin besar kumparan yang digunakan pada induksi
elektromagnetik maka akan semakin besar tegangan dan arus yang dihasilkan.
Percobaan juga meninjau perlakuan secara perlahan dan cepat pada pergerakan
batang magnet, dari data yang diperoleh maka semakin cepat perlakuan yang
diberikan pada batang magnet maka akan semakin besar nilai tegangan dan arus
yang dihasilkan.
V. KESIMPULAN
1. Magnet yang bergerak entah mendekat atau menjauh dari sebuah kumparan
akan berakibat berubahnya jumlah fluks magnet yang mengenai kumparan.
Perubahan fluks magnet ini akan menimbulkan beda potensial atau ggl
induksi pada ujung-ujung kumparan. Kumparan dihubungkan dengan sebuah
hambatan R sehingga ada putaran arus listrik yang akan menentukan jenis-
jenis kutub magnet kumparannya, mana utara mana selatan. Saat kumparan
didekati oleh kutub utara magnet, ujung kumparan yang didekati akan berlaku
sebagai kutub utara. Demikian juga jika kutub yang mendekat adalah kutub
selatan, maka ujung kumparan yang didekati akan berlaku sebagai kutub
selatan. Saat kumparan dijauhi oleh kutub utara magnet, ujung kumparan
yang dijauhi akan berlaku sebagai kutub selatan. Sedangkan jika yang
menjauhi adalah kutub selatan maka ujung kumparan yang dijauhi akan
menjadi kutub utara.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
21
22
23
24
25
26
27