Anda di halaman 1dari 13

KARAKTERISTIK DIODA

Muhammad As’ad Saifuddin

Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar

e-mail : accamuhammad420@gmail.com

Abstrak
Dioda merupakan komponen semikonduktor yang paling sederhana berasal dari
pendekatan kata yaitu elektroda (anoda dan katoda). Dioda terbentuk dari bahan
semikonduktor tipe P dan N yang digabung. Dioda dapat menghantarkan arus pada tegangan
maju dan menghambat arus pada tegangan balik. Penggunaan dioda yang paling umum
adalah sebagai penyearah. Penyearah adalah suatu rangkaian yang berfungsi untuk mengubah
tegangan bolak-balik menjadi tegangan searah. Penyearah dengan dioda mengikuti sifat dioda
yang akan menghantarkan pada satu arah dengan tiap tegangan. Dioda memiliki fungsi unik
yaitu selain hanya untuk dapat mengalirkan arus ke satu arah saja, tetapi di sisi lain juga
dapat menahan arus yang berlawanan arah. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui
karakteristik arus pada dioda yang diberi tegangan arah maju (panjar maju) dan arah mundur
(panjar mundur), untuk menjelaskan perbedaan mendasar antara dioda penyearah dengan
dioda zener, untuk memahami prinsip kerja dioda penyearah dan dioda zener dan untuk
menggambarkan dan menjelaskan karakteristik arus-tegangan (I-V) dari dioda penyearah dan
dioda zener.

Kata kunci: Dioda penyearah, dioda penyearah, semikonduktor, anoda, dan katoda.

PENDAHULUAN

Dioda merupakan komponen semikonduktor yang paling sederhana berasal


dari pendekatan kata yaitu elektroda (anoda dan katoda). Dioda terbentuk dari bahan
semikonduktor tipe P dan N yang digabung. Dioda dapat menghantarkan arus pada
tegangan maju dan menghambat arus pada tegangan balik.

Hampir semua peralatan elektronika memerlukan sumber arus searah.


Penyearah digunakan untuk mendapatkan arus searah dari arus bolak-balik. Dalam
kehidupan sehari-hari dioda sering digunakan dalam peralatan rumah tangga seperti
halnya pada adaptor yang difungsikan untuk mengubah arus AC menjadi DC. Hampir
seluruh barang elektronika menggunakan adaptor baik itu pada HP dan televisi.
Berdasarkan uraian di atas, maka hal yang melatarbelakangi percobaan ini
adalah untuk mengetahui karakteristik arus pada dioda yang diberi tegangan arah
maju (panjar maju) dan arah mundur (panjar mundur), untuk menjelaskan perbedaan
mendasar antara dioda penyearah dan zener, untuk memahami prinsip kerja dioda
penyearah dan zener, dan untuk menggambarkan dan menjelaskan karakteristik arus
tegangan (I-V) dari dioda penyearah dan dioda zener.

Rumusan masalah pada percobaan ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana karakteristik arus pada dioda yang diberi tegangan arah maju (panjar
maju) dan arah mundur (panjar mundur) ?
b. Apa perbedaan mendasar antara dioda penyearah dan zener ?
c. Bagaimana prinsip kerja dioda penyearah dan zener ?
d. Bagaimana menggambarkan dan menjelaskan karakteristik arus tegangan (I-V)
dari dioda penyearah dan dioda zener ?
Tujuan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui karakteristik arus pada dioda yang diberi tegangan arah maju
(panjar maju) dan arah mundur (panjar mundur).
b. Untuk mengetahui perbedaan mendasar antara dioda penyearah dan zener.
c. Untuk memahami prinsip kerja dioda penyearah dan zener.
d. Untuk menggambarkan dan menjelaskan karakteristik arus tegangan (I-V) dari
dioda penyearah dan dioda zener.

Manfaat dari percobaan ini yaitu memberikan informasi kepada mahasiswa


tentang karakteristik arus pada dioda yang diberi tegangan arah maju (panjar maju)
dan arah mundur (panjar mundur), memberikan informasi kepada mahasiswa tentang
perbedaan mendasar antara dioda penyearah dan zener, memberikan informasi
kepada mahasiswa tentang prinsip kerja dioda penyearah dan zener, dan memberikan
informasi kepada mahasiswa tentang bagaimana menggambarkan dan menjelaskan
karakteristik arus tegangan (I-V) dari dioda penyearah dan dioda zener.
TINJAUAN PUSTAKA

Firman Allah Swt. Q.S ar-Ra’d ayat 12

َ ْ‫ئ َوطَ َمعًا خَ وْ فًا ْالبَر‬


‫ق ي ُِري ُك ُم لَّ ِذي اهُ َو‬ َ ‫لثِّقَال ال َّس َح‬
ُ ‫اب َويُ ْن ِش‬

Terjemahan: “ Dialah yang memperlihatkan kilat kepadamu, yang menimbulkan


ketakutan dan harapan, dan Dia menjadikan mendung.

Hubungan ayat diatas dengan percobaan ini adalah ayat ini menjelaskan
tentang kilat dimana kilat ini mempunyai muatan negatif dan positif dimana dalam
ilmu fisika merupakan cahaya terang yang terbentuk selama pelepasan listrik di atas
atmosfer pada saat hujan dan kemudian berada diatas permukaan tanah dan
menghasilkan sebuah listrik yang sangat kuat.

1. Dioda

Menurut Rizqi Ahmad Fauzan, (2016: 1) Dioda merupakan komponen


elektronika yang berfungsi untuk melewatkan arus hanya ke satu arah saja. Dioda
memegang peranan penting dalam elektronika diantaranya adalah menghasilkan
tegangan searah dari tegangan bolak-balik dan untuk mengatur tegangan searah agar
tidak berubah dengan beban maupun dengan perubahan tegangan PLN. Selain itu,
dioda juga digunakan pada saklar elektronik LED laser semikonduktor dan lain-lain.

Menurut Rizqi Ahmad Fauzan, (2016: 1) Dioda adalah komponen


elektronika yang dibuat dari bahan semikonduktor (silikon atau germanium) tipe P
dan tipe N yang disatukan. Dioda memiliki dua kaki yaitu anoda yang dihubungkan
pada sumber tegangan positif dan katoda yang dihubungkan pada sumber negatif.
Jika kaki anoda dihubungkan ke sumber negatif dan kaki katoda dihubungkan ke
sumber positif, maka akan terjadi bias mundur sehingga dioda akan memiliki
hambatan yang sangat besar sehingga arus tidak bisa lewat. Dioda memiliki fungsi
unik yaitu selain hanya untuk dapat mengalirkan arus ke satu arah saja, tetapi di sisi
lain juga dapat menahan arus yang berlawanan arah.

Menurut Dian Ainun Nisa (2012: 1) Struktur dioda adalah sambungan


semikonduktor tipe P dan N. Satu sisi adalah semikonduktor dengan tipe P dan Sisi
yang lain adalah tipe N dengan struktur demikian arus hanya akan mengalir pada sisi
P menuju sisi N. Di sekitar persambungan semikonduktor terdapat daerah transisi
atau disebut juga daerah muatan ruang. Di daerah transisi ini terdapat tembok
potensial atau potensial barrier (Vγ). Besarnya tembok potensial bergantung pada
jenis semikonduktor yang dipakai. Untuk silikon mempunyai besar Vγ sebesar 0,7
volt dan untuk germanium mempunyai Vγ sebesar 0,3 volt. Pada kondisi forward bias
(dioda diberi tegangan maju) yaitu dimana anoda lebih positif dibandingkan dengan
katoda maka Vγ rendah sebaliknya jika dioda diberi reverse bias (dioda diberi
tegangan mundur) yaitu dimana katoda lebih positif daripada anoda Vγ meninggi.
Untuk tembok potensial meninggi maka tidak akan ada perpindahan muatan atau
besarnya arus adalah nol (idealnya), namun praktisnya tetap ada arus listrik pun
sangat kecil.

Menurut Jayadin Ahmad (2007: 23) Bias dioda adalah cara pemberian
tegangan luar ke Terminal dioda. Apabila Anoda diberi tegangan positif dan katoda
diberi tegangan negatif maka bias tersebut dikatakan bias maju (forward bias). Pada
kondisi biasanya akan terjadi aliran arus dengan ketentuan beda tegangan yang
diberikan ke dioda atau VA - VK > VJ dan selalu positif. Sebaliknya apabila anoda
diberi tegangan negatif dan katoda diberikan tegangan positif, arus yang mengalir
atau IR jauh lebih kecil daripada kondisi bias maju. Dan bias ini dinamakan bias
mundur (reverse bias) pada arus maju (IF) diperlukan baterai tegangan yang diberikan
dengan IV tidak terlalu besar maupun tidak ada peningkatan IR yang signifikan.

Menurut Dian Putri oktavia (2016:782). Dioda tidak sepenuhnya ideal pada
aplikasinya, terdapat penyimpanan-penyimpanan dalam karakteristiknya. Dioda
membutuhkan tegangan panjar untuk mengalirkan arus dalam pengoperasiannya yaitu
panjar maju dan panjar mundur. Fungsi lain dari dioda yaitu sebagai penyearah arus
dan penstabil tegangan pada komponen sehingga karakteristiknya penting untuk diuji.
Pengujian dioda dapat dilakukan dengan menggunakan multimeter.

2. Dioda Bias Maju

Menurut Dian Ainun Nisa (2012: 2) Pusat sumber positif dihubungkan


dengan anoda atau P sedangkan kutub negatif sumber mengenai dioda atau N. Seperti
yang diketahui pada bias maju, sumber (baterai) mendorong lubang-lubang dan
elektron bebas menuju sambungan. Jika tegangan baterai lebih kecil daripada
hambatan potensial atau tembok potensial (V < Vγ), maka elektron bebas tidak
mempunyai cukup energi untuk melintasi lapisan deflesi atau daerah transisi sehingga
tidak ada arus yang melintasi dioda.

Menurut Dwi Herman (2007: 27) Penerapan dioda semikonduktor dalam


bidang elektronika sangatlah luas. Hal ini karena sifat dioda yang sangat mendasar
yaitu hanya dapat melewatkan arus dalam satu arah saja. Jenis dioda semikonduktor
yang khusus dioperasikan pada bias mundur yang pada titik break-downnya sering
disebut dengan dioda zener. Zener ini merupakan inti dari rangkaian penyetabil
tegangan.

3. Dioda Bias Mundur

Menurut Dian Ainun Nisa (2012: 2) Jika polaritas tegangan dibalik yaitu
dengan dengan memberikan bias negatif (reverse bias). Dalam hal ini, sisi N
mendapatkan polaritas tegangan lebih besar dari sisi P. Maka di dalam dioda tidak
akan terjadi perpindahan elektron atau aliran hole dari P ke N maupun sebaliknya.
Karena baik hole dan elektron masing-masing tertarik ke arah kutub berlawanan.
Bahkan lapisan deflesi semakin besar dan menghalangi terjadinya arus. Pada kondisi
ini dioda tidak dapat mengalirkan arus namun kondisi tersebut ada batasnya, sampai
berapa puluh bahkan ratusan Volt baru terjadi break down, dimana dioda tidak lagi
dapat menahan aliran elektron yang terbentuk di lapisan deflesi.

4. Dioda Penyearah

Menurut Ahmad Fali Oklilas (2007: 38) Penggunaan dioda yang paling
umum adalah sebagai penyearah. Penyearah adalah suatu rangkaian yang berfungsi
untuk mengubah tegangan bolak-balik menjadi tegangan searah. Penyearah dengan
diode mengikuti sifat dioda yang akan menghantarkan pada satu arah dengan tiap
tegangan yang kecil yaitu sebesar 0,7 volt.

Menurut Ahmad Fali Oklilas (2007: 39) Ada dua tipe rangkaian penyearah
dengan menggunakan dioda yaitu penyearah gelombang penuh dan penyearah
setengah gelombang. Untuk mendapatkan suatu tegangan DC yang baik dimana
bentuk tegangan hasil penyearahan adalah mendekati garis lurus maka tegangan
keluaran dari suatu rangkaian penyearah dihubungkan dengan suatu kapasitor secara
paralel terhadap beton.

5. Dioda Zener

Menurut Ahmad Fali Oklilas (2007: 39) Sebagian dioda semikonduktor bila
dihubungkan dengan suatu tegangan balik yang cukup akan melakukan suatu arus
balik. Hal ini tidak ditunjukan sebelumnya karena biasanya akan merusak dioda.
Akan tetapi dioda zener justru adalah suatu dioda yang dirancang untuk bisa
melakukan arus balik dengan aman dan dengan drop tegangan hanya beberapa volt
saja. Bentuk simbol dioda zener menyerupai dioda biasa kecuali garis melintang pada
kepala panah yang digunakan untuk menyatakan sudut karakteristik balik. Pada arah
maju dioda zener berperilaku seperti dioda biasa.

Menurut Sutrisno (1986: 111) Jika tegangan mundur pada dioda diperbesar,
pada suatu nilai tegangan maka arus mundur naik dengan cepat sekali. Tegangan
mundur yang terjadi disebut tegangan balik puncak (PIV). Peristiwa ini terjadi karena
adanya ikatan kovalen silicon di dalam daerah pengosongan pada sambungan P-N.
Pada keadaan zener, medan listrik yang tinggi dalam daerah pengosongan
menyebabkan elektron pada ikatan kovalen lepas menjadi elektron bebas. Pada
mekasnisme ini tegangan (PIV) berkurang dengan naiknya suhu. Dioda Zener
digunakan untuk pengaturan tegangan, agar sumber tegangan searah tak berubah
tegangan keluarannya jika diambil arusnya (dibebani) dalam batas-batas tertentu.
Dioda Zener dibuat agar mempunyai tegangan dadal (disebut tegangan Zener) pada
nilai tertentu antara 3 V dan 100 V.

METODE PENELITIAN

Waktu dan tempat dilakukannya percobaan ini yaitu pada hari jumat 30
November 2019, pukul 13.30-16.00 WITA, di Laboratorium Elektronika Lantai 2
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Samata
Gowa.

Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah amperemeter, voltmeter,


kabel penghubung, power supply, dan potensiometer.

Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah resistor, dioda penyearah
dan dioda zener.
Prosedur kerja pada percobaan ini adalah sebagai berikut:

a. Membuat rangkaian percobaan

b. Mengatur potensiometer pada posisi minimum dan mengamati penunjukan kedua


alat ukur.
c. Menaikkan tegangan bias dengan mengatur potensiometer.
d. Melakukan kegiatan c untuk 5 kali hingga maksimum.
e. Mengulangi kegiatan b sampai d dengan membalik posisi dioda (Reverse-Bias).
f. Mengulangi kegiatan b sampai e dengan mengganti dioda penyearah dengan dioda
zener.
g. Mencatat setiap hasil pengamatan dengan cermat dalam tabel pengamatan.

HASIL DAN PENGAMATAN

1. Tabel pengamatan
a. Dioda Penyearah

No Arus (I) Tegangan (V)


1 0.00 0.50
2 0.00 0.51
3 0.00 0.52
4 0.00 0.53
5 0.00 0.54
6 0.00 0.55
7 0.00 0.56
8 0.00 0.57
9 0.00 0.58
10 0.00 0.59
11 -0.01 0.60
12 -0.01 -0.80
13 -0.01 -0.81
14 -0.01 -0.82
15 -0.01 -0.83
16 -0.01 -0.84
17 -0.01 -0.85
18 -0.02 -0.86
19 -0.03 -0.87
20 -0.04 -0.88
21 -0.05 -0.89
22 -0.06 -0.90

b. Dioda Zener

No Arus (I) Tegangan (V)


1 0.00 0.50
2 0.00 0.51
3 0.00 0.52
4 0.00 0.53
5 0.00 0.54
6 0.00 0.55
7 0.00 0.56
8 0.00 0.57
9 0.00 0.58
10 0.01 0.59
11 0.02 0.60
12 -0.01 -0.80
13 -0.01 -0.81
14 -0.01 -0.82
15 -0.01 -0.83
16 -0.01 -0.84
17 -0.01 -0.85
18 -0.02 -0.86
19 -0.03 -0.87
20 -0.04 -0.88
21 -0.05 -0.89
22 -0.06 -0.90

2. Grafik
a. Dioda Penyearah
Grafik hubungan tegangan (v) dan kuat arus (I) pada dioda penyearah

Grafik Hubungan Antara Tegangan (V) dan Kuat Arus (I) pada
Dioda penyearah

0.80
0.60
0.40
0.20
Arus (I)

0.00
-0.07 -0.06 -0.05 -0.04 -0.03 -0.02 -0.01 -0.20
0.00
-0.40
-0.60
-0.80
-1.00

Tegangan (V)

a. Untuk menghitung panjar maju


V max
I0 =
R1
0,60 v
= 270 Ω
= 0,002 A
b. Untuk panjar mundur
V max
I0 =
R1
−0,90 v
= 270 Ω
= -0,003 A
A. Dioda Zener
Grafik hubungan tegangan (V) dan kuat arus (I) pada dioda zener

Grafik Hubungan Antara Tegangan (v) dan Kuat Arus (I) pada
Dioda zener
0.70
0.60
0.50
kuat arus (I)

0.40
0.30
0.20
0.10
0.00
0.00 0.10 0.20 0.30 0.40 0.50 0.60
-0.10

tegangan (v)

a. Untuk menghitung panjar maju


V max
I0 =
R1
0,50 v
= 270 Ω
= 0,0018 A
b. Untuk panjar mundur
V max
I0 =
R1
−0,29 v
= 270 Ω
= -0,001 A
3. Pembahasan
Dioda adalah komponen elektronika yang dibuat dari bahan semikonduktor
tipe P dan N yang disatukan. Dioda memiliki dua kaki yaitu anoda yang dihubungkan
pada sumber tegangan positif dan katoda yang dihubungkan pada sumber tegangan
negatif. Jika kaki anoda dihubungkan ke sumber negatif dan kaki katoda yang
dihubungkan ke sumber positif maka akan terjadi bias mundur sehingga dioda akan
memiliki hambatan yang sangat besar sehingga arus tidak bisa lewat.
Pada percobaan ini dilakukan dua kali percobaan yaitu mengukur arus dan
tegangan pada dioda penyearah dan dioda zener. Masing-masing dioda diberi panjar
maju dan panjar mundur. Tegangan sumber yang digunakan 3 volt dan hambatan 270
ohm. Selain itu digunakan potensiometer untuk mengatur tegangan pada dioda
penyearah ketika dioda panjar maju maka tegangan diperoleh 0,00 volt sampai 0,08
volt dan arus dari 0,00 A sampai 0,03 A seiring pemutaran potensiometer. Sedangkan
saat diberi panjar mundur maka tegangan 0,00 V sampai -0,12 V dan arus 0,00 A
sampai -0,02 A. Grafik hubungan dapat dilihat bahwa tegangan berbanding lurus
dengan arus baik bias maju maupun bias mundur.
Berdasarkan data hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa percobaan
sesuai dengan teori. Dimana karakteristik arus dan tegangan dari dioda penyearah dan
dioda zener adalah semakin tinggi tegangannya maka semakin tinggi arus yang
dihasilkan. Sebaliknya jika semakin rendah tegangan maka arus yang dihasilkan akan
semakin rendah baik itu pada pada saat bias maju dan bias mundur.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan pada percobaan ini adalah karakteristik arus pada dioda yang
diberi tegangan arus maju (panjar maju) dan arah mundur (panjar mundur) ketika
diberi tegangan arah maju maka arus akan semakin meningkat saat potensiometer
diputar ke arah maksimum dan ketika diberi tegangan arah mundur arusnya pun
semakin menurun, perbedaan mendasar antara dioda penyearah dan dioda zener
adalah dioda penyearah berfungsi untuk menyearahkan tegangan dan dioda zener
berfungsi sebagai penstabil tegangan, prinsip kerja dioda penyearah dan dioda zener
adalah sama-sama bekerja pada bias maju dan bias mundur, karakteristik arus
tegangan (I-V) dari dioda penyearah dan dioda zener dimana tegangan berbanding
lurus dengan arus baik pada bias maju dan bias mundur.
Saran pada percobaan ini adalah sebaiknya alat-alat dan bahan yang
digunakan pada percobaan berfungsi dengan baik agar percobaan berjalan dengan
lancar.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Jayadin. 2007. Elektronika Dasar. Jakarta : Wordpress.


Dian Ainun, dkk. 2012. Karakteristik Dioda. Surabaya : ITS.
Risqi Ahmad, dkk. Karakteristik Dioda. Surabaya : ITS.
Ahmad Fali, dkk. Elektronika Dasar. Sriwijaya : Universitas Surabaya.
Dwi Herman. Elektronika Teori dan Penerapan. 2007. Jawa Timur : Tim cerdas ulet
kreatif.
Sutrisno. Elektronika Dasar 1. ITB : Bandung.

Anda mungkin juga menyukai