Anda di halaman 1dari 19

PENYEARAH GELOMBANG

Rifaatul Mahmudah*, Muhammad Yusuf, Apryeni Pakiding,


Nur Auliyah Fitriani Syarifuddin
Laboratorium Elektronika dan Instrumentasi
Jurusan Fisika FMIPA
Universitas Negeri Makassar
Tahun 2015
LATAR BELAKANG
Sering kita menemukan dalam kehidupan sehari-hari arus yang mengalir secara
bolak-balik bersamaan dengan hal itu kebutuhan akan arus yang mengalir dalam satu arah
juga semakin meningkat, misalnya kita menggunakan arus PLN yang merupakan arus AC
namun untuk mencharger handphone yang tidak memiliki daya haruslah arus searah atau DC
fungsi alat charger handphone kitalah yang mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah,
tidak hanya itu barang elektronik lainnya seperti televisi, radio, kulkas, dan masih banyak
lagi hal lainnya yang menggunakan arus DC sebagai dayanya.
Seiring meningkatnya kebutuhan akan arus DC maka meningkat pulalah
keingintahuan manusia akan hal tersebut tidak hanya itu beberapa orang pun juga merasa
dituntut akan pengembangan dan pengaplikasian revolusi dari arus DC tersebut, sehingga
sebuah wajar jika ada banyak parlemen yang mendukung peningkatan ilmu pengetahuan
dalam bidang tersebut.
Sehingga timbulah kesadaran ilmiah yang menyarankan agara mahasiswa yang
mengambil disiplin ilmu fisika juga diberikan pengetahuan dasar tentang arus searah, namun
ilmu fisika bukanlah disiplin ilmu dalam bidang kelistrikan, tetapi ilmu kelistrikan itu sendiri
merupakan sub bagian dari ilmu fisika itu sendiri, ilmu yang mempelajari tentang kelistrikan
dikenal dengan ilmu elektronika.
Secara prinsip kerja, rangkaian penyearah gelombang terdiri dari transformator,
dioda dan kondensator. Transformator berfungsi sebagai menaikkan dan menurunkan
tegangan. Kondensator atau kapasitor berfungsi sebagai penyimpan muatan untuk sementara
waktu dan juga berfungsi sebagai filter pada rangkaian rectifier.
Untuk hal dioda itu sendiri merupakan sub bab dari elektronika, sehingga pada
percobaan kita kali ini hanya terbatas pada karakteristik dioda, konsep arus bolak-balik
menjadi arus searah, prinsip kerja dioda dan jenis-jenis-jenis dioda, adapun
pengaplikasiannya akan lebih dibahas mendalam pada disiplin ilmu elektronika.
Dioda merupakan gabungan dari dua komponen elektroda, dioda juga sebagai
komponen aktif elektronika yang berfungsi sebagai penyearah arus listrik sehingga apabila
arus sumber yang dberikan berupa arus bolak-balik maka diodalah yang berfungsi untuk
menyearahkan arus listrik tersebut sehingga arus listrik dalam rangkaian setelah melewati
dioda.
Ada berbagai macam dioda diantaranya adalah LED, dioda penyearah, dioda zener,
dioda jembatan, dan lain-lain. Dari berbagai jenis dioda tersebut, terdapat perbedaan antara
dioda penyearah dan dioda zener. Dioda juga memiliki karakteristik arus-tegangan yang
eksponensial. Oleh karena itu akan dilakukan percobaan tentang karakteristik dioda.

TUJUAN
1. Menerapkan komponen dioda sebagai penyearah gelombang
2. Membuat rancangan bangun penyearah gelombang setengah gelombang dan
gelombang penuh sederhana
3. Menetukan besar riak tegangan dan tegangan keluaran hasil penyearahan tanpa dan
dengan flter.
LANDASAN TEORI
Rangkaian elektronik biasanya membutuhkan voltase DC dengan voltase yang lebih
rendah dibanding dengan voltase sambungan listrik yang biasanya tersedia, yaitu sebesar
220V AC. Sedangkan voltase yang dipakai dalam rangkaian elektronik biasanya hanya sekita
3V sampai 50V DC.
Hampir semua rangkaian elektronik membutuhkan suatu sumber tegangan DC yang
teratur antara 5 V hingga 30 V. Dalam beberapa kasus, pencatuan ini dapat dilakukan secara
langsung oleh baterai atau sel kering lainnya (misalnya 6 V, 9 V, 12 V), namun dalam kasus
lainnya akan lebih menguntungkan apabila kita menggunakan sumber AC standar.
Ada dua jenis sistem penyearah gelombang yang umum digunakan, yaitu penyearah
setengah gelombang dan penyearah gelombang penuh.
Penyearah Setengah Gelombang (Half Wave Rectifier)
Sebuah dioda ideal dan sebuah resistor beban RL yang dirangkai secara seri dengan
sebuah sumber daya a.c. diperlihatkan seperti pada Gambar 6.2. Model gelombang masukan
dan keluaran rangkaian ditunjukkan pada Gambar rangkaian ditunjukkan pada Gambar 6.3.

Jika penyearah setengah gelombang adalah sebuah rangkaian seri, maka dengan
hukum Kirchhoff untuk tegangan, jatuh tegangan pada beban ditambah jatuh tegangan pada
dioda harus sama dengan tegangan sumber v, atau
VL = Vm = v VF = v 0,7V

Nilai rata-rata dari setengah gelombang sinus dari siklus penuh ac adalah nilai
puncak dibagi dengan . Sedangkan nilai rata-rata tegangan beban, yang tidak lain adalah
tegangan beban d.c., adalah nilai puncak dari garis tegangan dibagi dengan .
Vdc

Vm

di mana VF = 0,7 V adalah tegangan potong diode.


Penyearah Gelombang Penuh (Full Wave Rectifier).
Rangkaian dasarnya dapat ditunjukkan pada Gambar 6.4. Sistem penyearahan ini memiliki 4
(empat) buah dioda yang disusun sedemikian rupa sehingga baik sebelum maupun setelah
beban tetap disearahkan oleh masing-masing dua buah dioda. Dengan demikian, disipasi
daya yang cukup tinggi pada masing-masing dioda dapat direduksi dengan susunan diodadioda tersebut.

Gambar 6.4. Penyearah gelombang system jembatan dan bentuk sinyal masukan dan
keluaran

Nilai puncak dari tegangan beban d.c. adalah :


vL = Vm 2(VF) = Vm 1,4 V
oleh karena setiap siklus, sinyal melewati dua buah diode. Nilai rata-rata atau tegangan DC
pada beban adalah :
Vdc

2 Vm

di mana nilai ini menjadi lebih besar dibanding penyearah setengah gelombang.
Penyearahan dengan Filter.
Rangkaian filter atau tapis yang populer adalah rangkaian filter kapasitor sederhana
yang bagan dasarnya dapat dilihat pada Gambar 6.5 berikut.

Bentuk gelombang pada Gambar 6.6 menunjukkan bentuk gelombang tegangan


output secara pendekatan untuk sinyal penyearahan gelombang penuh. Dari analisis bentuk
gelombang tegangan, hubungan-hubungan berikut dapat diperoleh :

V dc V m

Vr p p
2

Persamaan di atas berlaku baik pada rangkaian penyearah setengah gelombang maupun
penyearah gelombang penuh.
Tegangan Riak, Vr

Vr ( p p )
Hubungan antara tegangan riak puncak ke puncak (

Vm
), dan frekuensi tegangan arus bolak-balik f adalah :

Vr ( p p )

1
Vm
2 fRL C

yang berlaku untuk penyearah gelombang penuh.

) dengan tegangan puncak (

Vr ( p p )

1
Vm
fRL C

yang berlaku untuk penyearah setengah gelombang.


Tegangan DC, Vdc
Tegangan dc dari hasil filter adalah :

Vdc Vm

Vr p p
2

yang berlaku untuk kedua jenis penyearah.


METODE PERBCOBAAN
1.
a.
b.
c.

Identivikasi variabel
Variabel manipulasi : Tegangan input (V).
Variabel respon : Tegangan output (V).
Variabel control : Kapasitas Kapasitor (F) dan resistansi resistor ().

2. Devinisi operasional variabel


a. Tegangan input adalah beda potensial dari trafo ke dalam rangkaian yang dibaca melalui
skala osiloskop dan dinyatakan dalam satuan Volt.
b. Tegangan output adalah adalah beda potensial dari rangkaian yang dibaca melalui skala
osiloskop dan dinyatakan dalam satuan Volt.
c. Resistansi resistor adalah besarnya nilai hambatan pada resistor yang dapat dibaca dari
warna cincin pada badan resistor dalam satuan .
d. Kapasitas kapasitor adalah besarnya nilai tampungan yang dapat menyimpan muatan
didalam kapasitor dan dinyatakan dalam satuan Farad.
3.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Alat dan bahan


Variable Low Step-down Transformer, 1 buah
Dioda penyearah, 4 buah
Kapasitor Elektrolit, 1 buah
Resistor, 1 buah
Osiloskop Sinar Katoda (CRO) + Probe, 1 set.
Papan KIT
Kabel penghubung

4. Prosedur Kerja
Untuk melaksanakan kegiatan ini, diharapkan sudah terampil dalam menggunakan
osiloskop (syarat mutlak).
Perlu dingat, mencatat nilai spesifikasi masing-masing komponen yang digunakan.
a. Merangkai
kit percobaan seperti pada
Gambar
berikut di atas papan kit.

b. Setelah yakin bahwa rangkaian telah benar, menghubungkan input salah satu channel
osiloskop dengan terminal input (Vin) dari rangkaian untuk mendapatkan tampilan
gelombang masukan. Mencatat hasil pengamatan sebagai nilai tegangan Vin, dan
mengambil gambar bentuk gelombang dengan menggunakan kamera.
c. Memindahkan probe osiloskop ke output (Vout) rangkaian untuk mengamati tampilan
keluaran dan mencatat ini sebagai tegangan keluaran (Vout) dan mengambil gambar
bentuk gelombang dengan menggunakan kamera
d. Mengulangi kegiatan (b) sampai (d) dengan mengubah nilai tegangan masukan hingga
diperoleh sedikitnya 2 data.
e. Mengulangi kegiatan (b) sampai dengan (e) dengan memparalel hambatan beban dengan
sebuah Kapasitor Elektrolit (Elco) 25F/10 V dan 100 F/25 V.
f. Melanjutkan kegiatan pengukuran Anda untuk rangkaian penyearah gelombang penuh
berikut.

HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA


Hasil Pengamatan
R =1000 5 %
C1 = 47 F = 47 x 10-6 F
C2 = 100 F = 100 x 10-6 F
f = 50 Hz
Dioda = IN 539
Kegiatan1. Penyearah Setengah Gelombang.
Tabel 1. Hubungan antara tegangan input dan tegangan output tanpa dan dengan filter
Dengan C
Tegangan tanpa
No.
VP-P (volt)
VP (volt)
C (volt)
47 F
100 F
1.

3,6

1,2

0,6

2.

12

1,8

0,8

Kegiatan 2. Penyearah Gelombang Penuh.


Tabel 2. Hubungan antara tegangan input dan tegangan output tanpa dan dengan filter
Dengan C
Tegangan tanpa
No.
VP-P (volt)
VP (volt)
C (volt)
47 F
100 F
1.

3,2

0,6

0,4

2.

12

4,8

0,8

0,4

Analisis Data
Kegiatan I : Penyearah setengah gelombang (Half-Wave Rectifier)
1. UntukVp-p = 8 V
Menentukan Vef atau Vrms

V ef =V rms =

Vm

dimana Vm=Vp
Cat : Dengan Vp berdasarkan hasil pengamatan sebesar 4 V

V rms =

4V
2

V rms =2,83 V
a. MenentukanVout tanpa filter

V out =V mV D

Dimana Vm=Vp
Cat: Besar nilai Vp= 4 V dan VD diperoleh dari tegangan potong dioda. Karena kita
menggunaan dioda yang terbuat dari silikon maka nilai VD= 0,7 Volt.
1. SecaraTeori

V out =( 40,7 ) V
V out =3,3 V
2. SecaraPraktikum
Berdasarkan hasil pengamatan Vouttanpa filter yang diperoleh secara praktikum
sebesar 3,6 V
% diff =

% diff =

% diff =

0,3V
|3,45V
|

V out teoriV out praktek


V out ratarata

(3,33,6)V
(3,3+3,6)V
2

x 100%

x 100%

x 100%

% diff = 8,7 %
b. MenentukanVout dengan filter (Vrpp)

V rpp =

Vm
f Rl C

dimana Vm=Vp

Cat : Besar nilai Vp= 4 V dan fyang digunakan adalah frekuensi PLN sebesar 50 Hz
Untuk C1 = 47 F = 47 x 10-6F
1. SecaraTeori

V rpp =

4V
50 Hz . 1000 . 47 x 106 F

V rpp =

4V
5
6
23,5 x 10 x 10 F

V rpp =1,7 V
2. SecaraPraktikum
Berdasarkan hasil pengamatan, Vout dengan filter yang diperoleh secara praktikum
sebesar 1,2 V
% diff =

% diff =

% diff =

0,5V
|1,45V
|

V rppteori V rpp praktek


V rpprata rata

(1,71,2 ) V
(1,7+1,2)V
2

x 100%

x 100%

x 100%

% diff = 34,48 %
Untuk C2=100 F = 100 X 10-6 F
1. SecaraTeori

V rpp =

4V
50 Hz . 1000 . 100 x 106 F

V rpp =

4V
5

V rpp =0,8 V
2. SecaraPraktikum
Berdasarkan hasil pengamatan, Vout dengan filter yang diperoleh secara praktikum
sebesar 0,6 V
% diff =

% diff =

% diff =

|0,2V
0,7 V |

V rppteori V rpp praktek


V rpprata rata

( 0,80,6 ) V
(0,8+0,6)V
2

x 100%

% diff = 28,57 %
c. Menentukan VDC rata-rata

x 100%

x 100%

V DC =

Vm

dimana Vm = Vp

Cat : Dengan Vp berdasarkan hasil pengamatan sebesar 4 V

V DC =

4V
3,14

V DC =1,27 V
2. UntukVp-p = 12 V
Menentukan Vef atau Vrms

V ef =V rms =

Vm

dimana Vm=Vp
Cat : Dengan Vp berdasarkan hasil pengamatan sebesar 6 V

V rms=

6V
2

V rms =4,24 V
a. MenentukanVout tanpa filter

V out =V mV D

Dimana Vm=Vp
Cat: Besar nilai Vp= 6 V dan VD diperoleh dari tegangan potong dioda. Karena kita
menggunaan dioda yang terbuat dari silikon maka nilai VD= 0,7 Volt.
1. SecaraTeori

V out =( 60,7 ) V
V out =5,3 V
2. SecaraPraktikum
Berdasarkan hasil pengamatan Vout tanpa filter yang diperoleh secara praktikum
sebesar 8 V
% diff =

% diff =

% diff =

0,7V
|5,65V
|

x 100%

V out teoriV out praktek


V out ratarata

(5,36) V
(5,3+6)V
2

x 100%

% diff = 12,4 %
b. MenentukanVout dengan filter (Vrpp)

x 100%

V rpp =

Vm
f Rl C

dimana Vm=Vp

Cat : Besar nilai Vp= 6 V dan fyang digunakan adalah frekuensi PLN sebesar 50 Hz
Untuk C1 = 47 F = 47 x 10-6F
1. SecaraTeori

V rpp =

6V
6
50 Hz . 1000 . 47 x 10 F

V rpp =

6V
23,5 x 105 x 106 F

V rpp =2,5 V
2. SecaraPraktikum
Berdasarkan hasil pengamatan, Vout dengan filter yang diperoleh secara praktikum
sebesar 1,8 V
% diff =

% diff =

% diff =

0,7V
|2,15V
|

V rppteori V rpp praktek


V rpprata rata

( 2,51,8 ) V
(2,5+1,8)V
2

x 100%

x 100%

x 100%

% diff = 32,56 %
Untuk C2=100 F = 100 X 10-6 F
1. SecaraTeori

V rpp =

6V
6
50 Hz . 1000 . 100 x 10

V rpp =

6V
5

V rpp =1,2V
2. SecaraPraktikum
Berdasarkan hasil pengamatan, Vout dengan filter yang diperoleh secara praktikum
sebesar 0,8 V
% diff =

% diff =

V rppteori V rpp praktek


V rpprata rata

( 1,20,8 ) V
(1,2+ 08)V
2

x 100%

x 100%

% diff =

V
|0,4
1,0 V |

x 100%

% diff = 40 %
c. Menentukan VDC rata-rata

V DC =

Vm

dimana Vm = Vp

Cat : Dengan Vp berdasarkan hasil pengamatan sebesar 6 V

V DC =

6V
3,14

V DC =1,9V
Kegiatan II : Penyearah Gelombang Penuh (Full-Wave Rectifier)
1. UntukVp-p = 8 V
Menentukan Vef atau Vrms

V ef =V rms =

Vm
2

dimana Vm=Vp
Cat : Dengan Vp berdasarkan hasil pengamatan sebesar 4 V

V rms =

4V
2

V rms =2,83 V
a. MenentukanVouttanpa filter

V out =V mV D

Dimana Vm=Vp
Cat: Besar nilai Vp= 4 V dan VD diperoleh dari tegangan potong dioda. Karena kita
menggunaan dioda yang terbuat dari silikon maka nilai VD= 0,7 Volt.
1. Secara Teori

V out =( 40,7 ) V
V out =3,3 V
2. Secara Praktikum
Berdasarkan hasil pengamatan Vouttanpa filter yang diperoleh secara praktikum
sebesar 3,2 V
% diff =

% diff =

V out teoriV out praktek


V out ratarata

(3,33,2)V
(3,3+3,2)V
2

x 100%

x 100%

% diff =

0,1V
|3,25V
|

x 100%

% diff = 3,1 %
b. MenentukanVoutdengan filter (Vrpp)

V rpp =

Vm
2 f RlC

dimana Vm=Vp

Cat :BesarnilaiVp= 4 V danfyang digunakanadalahfrekuensi PLN sebesar 50 Hz


Untuk C1 = 47 F = 47 x 10-6F
1. Secara Teori

V rpp =

4V
6
2. 50 Hz .1000 . 47 x 10 F

V rpp =

4V
2 . 23,5 x 105 x 106 F

V rpp =0,85 V
2. Secara Praktikum
Berdasarkan hasil pengamatan, Vout dengan filter yang diperoleh secara praktikum
sebesar 0,6 V
% diff =

% diff =

% diff =

0,25V
|0,725V
|

V rppteori V rpp praktek


V rpprata rata

( 0,850,6 ) V
(0,85+0,6)V
2

x 100%

x 100%

x 100%

% diff = 34,48 %
Untuk C2=100 F = 100 X 10-6 F
1. Secara Teori

V rpp =

4V
2 . 50 Hz . 1000 .100 x 106 F

V rpp =

4V
2 . 5 x 106 x 106 F

V rpp =0,4 V
2. SecaraPraktikum
Berdasarkan hasil pengamatanVout dengan filter yang diperoleh secara praktikum
sebesar 0,4 V

% diff =

% diff =

% diff =

|0,40 VV |

V rppteori V rpp praktek


V rpprata rata

(0,40,4)V
(0,4+ 0,4)V
2

x 100%

x 100%

x 100%

% diff = 0 %
c. Menentukan VDC rata-rata

V DC =

2Vm

dimana Vm = Vp

Cat : Dengan Vp berdasarkan hasil pengamatan sebesar 4 V

V DC =

2.4V
3,14

V DC =2,55V
2. UntukVp-p = 12 V
Menentukan Vef atau Vrms

V ef =V rms =

Vm

dimana Vm=Vp
Cat : Dengan Vp berdasarkan hasil pengamatan sebesar 6 V

V rms=

6V
2

V rms =4,24 V
a. MenentukanVouttanpa filter

V out =V mV D

Dimana Vm=Vp
Cat: Besar nilai Vp= 6 V dan VD diperoleh dari tegangan potong dioda. Karena kita
menggunaan dioda yang terbuat dari silikon maka nilai VD= 0,7 Volt.
1. Secara Teori

V out =( 60,7 ) V
V out =5,3 V
2. Secara Praktikum
Berdasarkan hasil pengamatan Vouttanpa filter yang diperoleh secara praktikum
sebesar 4,8 V

% diff =

% diff =

% diff =

0,5V
|5,05V
|

V out teoriV out praktek


V out ratarata

(5,34,8)V
(5,3+4,8)V
2

x 100%

x 100%

x 100%

% diff = 9,9 %
b. MenentukanVoutdengan filter (Vrpp)

V rpp =

Vm
2 f RlC

dimana Vm=Vp

Cat :BesarnilaiVp= 6 V danfyang digunakanadalahfrekuensi PLN sebesar 50 Hz


Untuk C1 = 47 F = 47 x 10-6F
1. Secara Teori

V rpp =

6V
2. 50 Hz .1000 . 47 x 106 F

V rpp =

6V
5
6
2 . 23,5 x 10 x 10 F

V rpp =1,28 V
2. Secara Praktikum
Berdasarkan hasil pengamatan, Vout dengan filter yang diperoleh secara praktikum
sebesar 0,8 V
% diff =

% diff =

% diff =

V
|0,48
1,04 V |

V rppteori V rpp praktek


V rpprata rata

(1,280,8 ) V
(1,28+0,8)V
2

x 100%

x 100%

x 100%

% diff = 46,15 %
Untuk C2=100 F = 100 X 10-6 F
1. Secara Teori

V rpp =

6V
2 . 50 Hz . 1000 .100 x 106 F

V rpp =

6V
2 . 5 x 106 x 106 F

V rpp =0,6 V
2. Secara Praktikum
Berdasarkan hasil pengamatanVout dengan filter yang diperoleh secara praktikum
sebesar 0,4 V
% diff =

% diff =

% diff =

|0,2V
0,5V |

V rppteori V rpp praktek


V rpprata rata

( 0,60,4 )V
(0,6+0,4)V
2

x 100%

x 100%

x 100%

% diff = 40 %
c. Menentukan VDC rata-rata

V DC =

2Vm

dimana Vm = Vp

Cat : Dengan Vp berdasarkan hasil pengamatan sebesar 6 V

V DC =

2.6V
3,14

V DC =3,82V

PEMBAHASAN
Pada praktikum ini, dilakukan dua kegiatan yaitu penyearah setengah gelombang yang
menggunakan satu dioda dan penyearah gelombang penuh dengan empat dioda. Tegangan
sumber yang digunakan sebesar 8 volt dan 12 volt.
Pada kegiatan pertama dilakukan dengan menggunakan dua tegangan sumber. Dimana
tegangan sumber (Vs) pertama sebesar 8 Volt dan tegangan sumber (V s) kedua sebesar 12
Volt. Dan dengan Rl= 1000 , C1= 47 10-6 F, C2= 100x10-6 F serta dengan f =50 Hz.
untuk Vs 8 volt, diperoleh Vin sebesar 8 volt, VDC rata-rata sebesar 1,27 V Vp sebesar
9 volt sedangkan untuk Vs 12 Volt, diperoleh Vin sebesar 36 volt, Vp 18 volt, baik tanpa
filter maupun dengan filter. Terlihat bahwa besarnya tegangan yang masuk (Vin) sama
dengan dua kali besarnya tegangan puncaknya (Vp). Sedangkan tegangan keluaran (Vout)
yang diperoleh untuk Vs 8 volt sebesar secara teori 3,3 volt dan secara praktikum 3,6 volt
untuk tanpa filter sehingga diperolelah persentasi perbedaannya sebesar 8,7 %. Pada
penentuan tegangan riak diperoleh secara teori 1.7 volt dan 1.2volt secara praktikum dengan
menggunakan kapasitor 47 F, sehingga besar persentase perbedaannya sebesar 34,48 %,
dan tegangan riak sebesar 0.8 volt secara teori dan 0.6 volt secara praktikum dengan
menggunakan kapasitor 100 F, sehingga besar persentase perbedaannya adalah 28,57 %.

Untuk Vs 12 volt diperoleh Vout tanpa filter sebesar 5.3 volt sedangkan secara
praktikum sebesar 8 volt sehingga besar persentase perbedaannya adalah 12,4 % , pada
penentuan tegangan riak diperoleh besarnya tegangan secara teori sebesar 2.5volt dan secara
praktikum diperoleh 1.8 volt dengan menggunakan kapasitor 47 F sehingga besar
persentase perbedaannya adalah 32,56 %, besar tegangan riak kapasitor 100 F secara teori
diperoleh 1.2volt secara praktikum diperoleh 0.8volt sehingga besar persentase
perbedaannya adalah 40 %.
Terlihat bahwa tegangan keluaran lebih besar jika tanpa menggunakan kapasitor. Jika
menggunakan kapasitor, semakin besar kapasitansi kapasitor yang digunakan maka semakin
kecil tegangan keluaran yang dihasilkan. Hasil praktek yang diperoleh sesuai dengan teori.
Adanya perbedaan nilai teori dengan nilai praktek yang diperoleh disebabkan oleh
instrument percobaan yang kurang baik.
Pada kegiatan II, untuk Vs 8 volt Dan dengan Rl= 1000 , C1= 47 10-6 F, C2= 100x106
F serta dengan f =50 Hz. diperoleh Vin sebesar 8 volt, Terlihat bahwa besarnya tegangan
yang masuk (Vin) sama dengan dua kali besarnya tegangan puncaknya (Vp). Sedangkan
tegangan keluaran (Vout) yang diperoleh untuk Vs 8 volt secara teori sebesar 3.3 volt dan
secara praktikum sebesar 3.2 volt sehingga besar persentase perbedannya adalah 3,1 %.
Besar

tegangan riak untuk c =

47 F

menurut teori sebesar 0,85 V

dan secara

praktikum diperoleh 0,6 V sehingga % diff sebesar 34,48 %,untuk tegangan riak pada c =
100

F secara teori sebesar 0,4 Vdan secara praktikum diperoleh 0,4 sehingga besar

persentase perbedaannya adalah 0%.


Untuk Vs 12 volt diperoleh Vout sebesar secara teori 5.3 volt dan secara praktikum
sebesar 4.8V sehingga besar persentase perbedaannya adalah 46,15 %, untuk tanpa filter,
besar tegangan pada penentuan tegangna riak adalah secara teori sebesar 5.3 volt dan secara
praktikum sebesar 4.8volt sehingga besar persentase perbedaannya adalah 9,9 %. Untuk
penentuan tegangan riak untuk kapasitor

47 F

secara teori sebesar 1,28 V

dan secara

praktikum di peroleh 0,8 V sehingga besar persentase perbedaannya adalah 46,15 %, untuk
tegangan riak pada c = 100

F menurut teori sebesar 0,6 Vdan secara praktikum di peroleh

0,4 V sehingga besar persentase perbedaannya adalah 40%.


Terlihat bahwa tegangan keluaran lebih besar jika tanpa menggunakan kapasitor. Jika
menggunakan kapasitor, semakin besar kapasitansi kapasitor yang digunakan maka semakin
kecil tegangan keluaran yang dihasilkan. Hasil praktek yang diperoleh sesuai dengan teori.
Adanya perbedaan nilai teori dengan nilai praktek yang diperoleh disebabkan oleh
instrument percobaan yang kurang baik.

KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini adalah :
a. Komponen elektronika khususnya dioda penyearah berfungsi sebagai penyearah
gelombang yang mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC.
b. Membuat rangkaian penyearah setengah gelombang menggunakan satu buah dioda yang
kaki anoda dihubungkan dengan tegangan masuk dan kutub katoda sebagai keluaran
tegangan. Sedangkan rangkaian penyearah gelombang penuh dengan menggunakan 4
buah dioda yang dibuat seperti fungsi dioda jembatan.

c. Besarnya tegangan keluaran pada penyearahan tanpa filter diperoleh dengan persamaan

Vout =Vp0.7 V

yang berlaku untuk penyearah setengah gelombang dan

Vout =Vp1.4 V yang berlaku untuk penyearah gelombang penuh. Besarnya riak
tegangan pada penyearahan dengan filter diperoleh dengan persamaan

Vr ( p p )

1
Vm
fRL C

yang berlaku untuk penyearah setengah gelombang. Sedangkan

Vr ( p p )

1
Vm
2 fRL C

yang berlaku untuk penyearah gelombang penuh.

DAFTAR PUSTAKA
Blocher, Richard. 2004. Dasar Elektronika. Yogyakarta : ANDI Yogyakarta.
Sutrisno. 1986. Elektronika, Teori dan Penerapannya, Jilid 1. Bandung : Penerbit ITB.
Theraja, B.L,. & Theraja, A.K. 1994. A Text Book of Electrical Technology, Vol. IV. New
Delhi : Nirja Construction & Development Co. (P) .

Anda mungkin juga menyukai