Bagian-bagian FET
FET terdiri dari empat bagian yaitu :
Sumber (Source ) adalah terminal dimana pembawa muatan memasuki kanal untuk
menyediakan arus dalam kanal. Arus sumber diberi simbol IS. Sumber
atau source ekivalen dengan emitter pada BJT.
Penguras (Drain) adalah terminal dimana arus meninggalkan kanal. Arus drain diberi
simbol ID. Drain ekivalen dengan Collector pada BJT.
Gerbang (Gate). Elektroda ini berfungsi mengendalikan konduktivitas kanal antara source
dengan drain. Tegangan sinyal input umumnya diberikan ke gate. Tegangan gate diberi
simbol VG. Gate ekivalen dengan Basis pada BJT, tetapi tegangan gate mengendalikan
medan listrik dalam kanal, sementara arus basis mengendalikan arus kolektor dalam BJT.
Kanal (Channel) adalah saluran penghubung antara source dengan drain yang
memungkinkan muatan bergerak dari source ke drain.
Jenis-jenis Field Effect Transistor (FET)
Pada dasarnya terdapat dua jenis klasifikasi utama pada Field Effect Transistor atau FET
ini, kedua jenis tersebut diantaranya adalah JFET (Junction Field Effect Transistor) dan
MOSFET (Metal Oxide Semiconduction Field Effect Transistor).
JFET terdiri atas kanal-P dan kanal-N. JFET adalah komponen tiga terminal dimana
salah satu terminal dapat mengontrol arus antara dua terminal lainnya. JFET terdiri atas
dua jenis, yakni kanal-N dan kanal-P, sebagaimana transistor terdapat jenis NPN dan PNP.
Salah satu kegunaan JFET adalah ssebagai saklar sekaligus penguat. Membangun sebuah
penguat tergandeng dengan langsung dengan mengambil kapasitor penggandeng dan
bypass kapasitor serta menghubungkan keluaran tiap tingkatan langung pada tingkatan
berikutnya.
Cara Kerja JFET pada prinsipnya seperti kran air yang mengatur aliran air pada pipa.
Elektron atau Hole akan mengalir dari Terminal Source (S) ke Terminal Drain (D). Arus
pada Outputnya yaitu Arus Drain (ID) akan sama dengan Arus Inputnya yaitu Arus Source
(IS). Prinsip kerja tersebut sama dengan prinsip kerja sebuah pipa air di rumah kita dengan
asumsi tidak ada kebocoran pada pipa air kita. Besarnya arus listrik tergantung pada tinggi
rendahnya Tegangan yang diberikan pada Terminal Gerbangnya (GATE (G)). Fluktuasi
Tegangan pada Terminal Gate (VG) akan menyebabkan perubahan pada arus listrik yang
melalui saluran IS atau ID. Fluktuasi yang kecil dapat menyebabkan variasi yang cukup
besar pada arus aliran pembawa muatan yang melalui JFET tersebut. Dengan demikian
terjadi penguatan Tegangan pada sebuah rangkaian Elektronika.
Junction FET atau sering disingkat dengan JFET memiliki 2 tipe berdasarkan tipe
bahan semikonduktor yang digunakan pada saluran atau kanalnya. JFET tipe N-Channel
(Kanal N) terbuat dari bahan Semikonduktor tipe N dan P-Channel (Kanal P) yang terbuat
dari Semikonduktor tipe P.
JFET Kanal-N
Berikut dibawah ini adalah gambar struktur dasar JFET jenis Kanal-N.
Saluran atau Kanal pada jenis ini terbentuk dari bahan semikonduktor tipe N dengan satu
ujungnya adalah Source (S) dan satunya lagi adalah Drain (D). Mayoritas pembawa muatan
atau Carriers pada JFET jenis Kanal-N ini adalah Elektron. Gate atau Gerbang pada JFET
jenis Kanal-N ini terdiri dari bahan semikonduktor tipe P. Bagian lain yang terbuat dari
Semikonduktor tipe P pada JFET Kanal-N ini adalah bagian yang disebut
dengan Subtrateyaitu bagian yang membentuk batas di sisi saluran berlawanan Gerbang
(G). Tegangan pada Terminal Gerbang (G) menghasilkan medan listrik yang mempengaruhi
aliran pada pembawa muatan yang melalui saluran tersebut. Semakin Negatifnya
VG, semakin sempit pula salurannya yang akhirnya mengakibatkan semakin kecil arus pada
outputnya (ID).
JFET Kanal-P
Berikut dibawah ini adalah gambar struktur dasar JFET jenis Kanal-P.
Saluran pada JFET jenis Kanal-P terbuat dari Semikonduktor tipe P. Mayoritas pembawa
muatannya adalah Hole. Bagian Gate atau Gerbang (G) dan Subtrate-nya terbuat dari bahan
Semikonduktor tipe N.
Di JFET Kanal-P, semakin Positifnya VG, semakin sempit pula salurannya yang akhirnya
mengakibatkan semakin kecilnya arus pada Output JFET (ID). Dari Simbolnya, kita dapat
mengetahui mana yang JFET Kanal-N dan JFET Kanal-P. Anak Panah pada simbol JFET
Kanal-N adalah menghadap ke dalam sedangkan anak panah pada simbol JFET Kanal-P
menghadap keluar.
Aplikasi JFET
Karakteristik JFET
Source dengan Gate terhubung singkat (VGS = 0 Volt)
Akibatnya arus yang mengalir melalui kanal menjadi terbatas dan cenderung
konstan. Karena itu FET biasa disebut sebagai piranti dengan arus konstan (Constant
Current Devices).
Source - Gate diberi Bias Balik
2. MOSFET
MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor) adalah sebuah
perangkat semionduktor yang digunakan sebagai switch dan sebagai penguat sinyal pada
perangkat elektronik. Fungsinya biasanya digunakan pada rangkaian power supply jenis
switching untuk menghasilkan tegangan tinggi untuk menggerakkan trafo.
Kerja MOSFET bergantung pada kapasitas MOS. Kapasitas MOS adalah bagian utama
dari MOSFET. Permukaan semikonduktor pada lapisan oksida di bawah yang terletak di
antara terminal sumber dan saluran pembuangan. Hal ini dapat dibalik dari tipe-p ke n-type
dengan menerapkan tegangan gerbang positif atau negatif masing-masing. Ketika kita
menerapkan tegangan gerbang positif, lubang yang ada di bawah lapisan oksida dengan
gaya dan beban yang menjijikkan didorong ke bawah dengan substrat. Daerah penipisan
dihuni oleh muatan negatif terikat yang terkait dengan atom akseptor. Elektron mencapai
saluran terbentuk. Tegangan positif juga menarik elektron dari sumber n dan mengalirkan
daerah ke saluran. Sekarang, jika voltase diterapkan antara saluran pembuangan dan
sumber, arus mengalir bebas antara sumber dan saluran pembuangan dan tegangan gerbang
mengendalikan elektron di saluran. Alih-alih tegangan positif jika kita menerapkan
tegangan negatif, saluran lubang akan terbentuk di bawah lapisan oksida.
Mosfet memiliki dua mode, mode pertama adalah depletion mode dan Enhancement
Mode.
Depletion Mode:
Ketika tidak ada tegangan pada Gate maka kondusi channel berada pada kondisi
maksimum. Karena tegangan pada gerbang positif atau negative konduksi pada channel
menurun.
Enhancement Mode
Ketika tidak ada tegangan pada Gate, MOSFET tidak akan bersifat konduksi. Tegangan
yang meningkat pada Gate, maka sifat konduksi pada Channel semakin lebih baik.
MOSFET pada dasarnya terdiri dari 2 tipe yaitu MOSFET tipe N dan MOSFET tipe P.
MOSFET tipe N
Struktur N-Channel Mosfet atau disebut dengan NMOS terdiri dari subtract tipe P
dengan daerah Source dan Drain deberi Difusi N+. Diantara daerah Source dan Drain
terdapat sebuah celah sempit dari subtract P yang di sebut dengan channel yang di tutupi
oleh isolator yang terbuat dari Si02
MOSFET tipe P
P-Channel MOSFET memiliki wilayah P-Channel diantara Source dan Drain. Dia
memiliki empat terminal seperti Gate, Drain, Source dan Body. Struktur Transistor PMOS
terdiri atas tipe-n dengan daerah Source dan Drain diberi difusi P+.
Operational Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah
satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-
Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang
terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan
Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas. Dalam bahasa
Indonesia, Op-Amp atau Operational Amplifier sering disebut juga dengan Penguat
Operasional.
Aplikasi OP-AMP
Hasil tegangan output noninverting ini akan lebih dari satu dan selalu
positif.
Rangkaian nya adalah seperti pada gambar berikut ini :
4.Buffer
Rangkaian buffer adalah rangkaian yang inputnya sama dengan hasil
outputnya. Dalam
hal ini seperti rangkaian common colektor yaitu berpenguatan = 1.
Rangkaiannya seperti pada gambar berikut ini.
Nilai R yang terpasang gunanya untuk membatasi arus yang di keluarkan.
Besar nilainya tergantung
dari indikasi dari komponennya, biasanya tidak dipasang alias arus
dimaksimalkan sesuai dengan kemampuan op-ampnya.
5. Adder / Penjumlah
Rangkaian penjumlah atau rangkaian adder adalah rangkaian penjumlah
yang dasar rangkaiannya adalah rangkaian inverting amplifier dan hasil
outputnya adalah dikalikan dengan penguatan seperti pada rangkaian
inverting.Rangkaian penjumlah dengan menggunakan non inverting sangat
suah dilakukan karena tegangan yang diparalel akan menjadi tegangan
terkecil yang ada, sehingga susah terjadi proses penjumlahan.
6. Subtractor / Pengurang
Rangkaian pengurang ini berasal dari rangkaian inverting dengan
memanfaatkan masukan non-inverting, sehingga persamaannya menjadi
sedikit ada perubahan. Rangkaian ini bisa terdiri 3 macam yaitu :
7. Differensiator
Mendiferensiasikan sinyal hasil pembalikan terhadap waktu dengan
persamaan :
Pada dasarnya diferensiator dapat juga dibangun dari integrator dengan cara
mengganti kapasitor dengan induktor, namun tidak dilakukan karena harga
induktor yang mahal dan bentuknya yang besar. Diferensiator dapat juga
dilihat sebagai tapis pelewat-rendah dan dapat digunakan sebagai tapis
aktif.
8. Penguat Integrator (Integrator Amplifier )
Penguat ini mengintegrasikan tegangan masukan terhadap waktu, dengan
persamaan :