Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS TEMPERATUR COOLANT MESIN HORIZONTAL BAND

SAW PADA PEMOTONGAN HOUSING PUMP


Ginandjar*), Maulana Basarah**)
*) Dosen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Pancasila
**) Alumni Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Pancasila

ABSTRAK
Saat ini Industri pengeboran minyak banyak memakai pipa jenis carbon steel, alloy steel dan
stainless steel sebagai bahan untuk melapisi housing pompa. Bahan carbon steel dan alloy steel
digunakan untuk melindungi pompa pada saat running in hole ke dalam sumur reservoir. Pada
pembuatan housing pump sering kali dibuat dengan dimensi dan panjang yang berbeda-beda
sehingga perlu dilakukan pemotongan pada pipa tersebut. Pemotongan dilakukan dengan
menggunakan mesin gergaji untuk mendapatkan hasil yang optimum.
Sistem pengukuran analisis merupakan alat pendukung untuk mengidentifikasi nilai ketepatan,
akurasi, dan deteksi. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat ukur suhu, dan dilakukan di
berbagai titik jarak pemotongan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Metode ini sendiri
bertujuan untuk mengetahui optimasi dari penggunaan cairan pendingin yang tepat dan efisien
pada mesin gergaji.
Pemotongan dengan menggunakan Soluble Oil menghasilkan geram yang tipis dan terputus-
putus, sedangkan dengan menggunakan Friogel dan Transaqua menghasilkan geram yang tebal
dan kontinyu. Pemilihan coolant yang tepat untuk efisiensi dari pisau gergaji yaitu dengan
menggunakan soluble oil ditinjau dari hasil pengujian proses pemotongan Soluble oil 33,8°, Friogel
34,3°, dan Transaqua 36,4°.
Kata kunci : housing pump, solube oil, friogel, transaqua dan coolant.

I. PENDAHULUAN untuk melakukan pemotongan dengan jumlah


dan panjang tidak terbatas serta bentuk yang
1.1 Latar Belakang
beraneka ragam. Proses pemotongan dapat
Pada industri pengeboran minyak banyak dilakukan secara manual dengan tangan atau
memakai pipa jenis carbon steel, stainless dengan mesin gergaji daya (power operated
steel dan alloy steel sebagai bahan untuk sawing machine). Cara kerja mesin gergaji
melapisi housing pompa. Bahan carbon steel antara lain gergaji bolak-balik, gergaji bulat,
dan alloy steel digunakan untuk melindungi dan gergaji sabuk.
pompa pada saat running in hole ke dalam Semua energi yang digunakan dalam
sumur reservoir. Saat digunakan housing proses gergaji benda kerja diubah menjadi
pump sering kali dipakai dengan dimensi dan panas, dan panas ini sebagian dibawa oleh
panjang yang berbeda-beda sehingga geram dan sebagian diteruskan ke lingkungan
diperlukan pemotongan pipa tersebut. melalui pisau gergaji dan benda kerja.
Peningkatan panas yang dihasilkan berasal
dari gesekan pisau gergaji yang bergerak
maju mundur dengan permukaan benda kerja.
Untuk proses gergaji permukaan hampir se-
bagian besar panas (80%-85%) mengalir
melalui benda kerja. Pada proses gergaji
permukaan sebagian besar panas mengalir
masuk ke benda kerja dan akan menaikkan
temperatur di benda kerja. Untuk mengetahui
kenaikan temperatur pada benda kerja saat
dilakukan pemotongan, maka diperlukannya
suatu alat pengukur temperatur atau dapat
disebut dengan sensor temperatur. Sensor
Gambar 1 Housing Pump Carbon Steel
temperatur merupakan alat yang meng-
Pemotongan dilakukan menggunakan konversikan perubahan energy thermal suatu
mesin gergaji yang penggunaannya dirancang objek menjadi energi listrik, serta energy

Jurnal mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 1


Vol. 8, No. 1, Januari 2012
thermal per molekul dari material dinyatakan merupakan alat pendukung dalam mengiden-
dalam derajat temperatur tertentu. tifikasi nilai severity, occurrence dan detec-
Pemakaian cairan pendingin akan berpe- tion. Pengukuran dilakukan dengan meng-
ngaruh terhadap hasil kekasaran permukaan gunakan sensor temperatur yaitu infrared
benda kerja. Cairan pendingin yang diberikan thermometer, dan dilakukan di berbagai titik
pada permukaan benda kerja selain berfungsi jarak pemotongan agar mendapatkan hasil
sebagai pelumas juga mengurangi gesekan temperatur yang optimal. Dimana metode itu
antara pahat dengan benda kerja. Pengguna- sendiri bertujuan untuk mengetahui optimasi
an cairan pendingin akan mengurangi tingkat dari penggunaan cairan pendingin yang tepat
distri-busi panas yang terjadi di permukaan dan efisien pada mesin gergaji.
benda kerja. Selain terserap oleh pahat dan
benda kerja, cairan pendingin juga menguap 1.2 Rumusan Masalah
karena panas di permukaan benda kerja.
Dari latar belakang yang telah dijelas-kan
Cairan pendingin yang digunakan pada
dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti
proses penggerindaan akan mempengaruhi
adalah sebagai berikut :
hasil permukaan pemotongan benda kerja.
1. Bagaimana ketahanan dari pisau gergaji
Pada penelitian digunakan tiga macam cairan
pada saat pemotongan dengan
pendingin yaitu Soluble oil, Transaqua HT,
kecepatan mesin gergaji yang konstan.
Friogel. Cairan pendingin yang digunakan
2. Apakah perbedaan jenis cairan pendingin
disemprotkan dengan tekanan berbeda dan
mempengaruhi pada temperatur pisau
menggunakan nozel yang telah dimodifikasi.
gergaji saat pemotongan housing pump.
Cairan pendingin yang disemprotkan
3. Bagaimana penggunaan sensor tem-
dengan tekanan tinggi akan membantu
peratur pada saat proses pemotongan
proses penggergajian secara menyeluruh.
housing pump.
Penggunaan cairan pendingin bertekanan
tinggi akan mengurangi penyebaran distribusi
1.3 Tujuan Penelitian.
panas dan mengurangi pengikisan pisau
gergaji. Pendinginan dengan tekanan tinggi Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui
juga akan membuat cairan pendingin seberapa lama usia pisau gergaji itu dapat
berfungsi sebagai pelumas pada permukaan bertahan sebelum dilakukan pergantian
benda kerja. Pengaruh yang timbul akibat dengan yang baru, mengetahui bagaimana
panas yang tinggi pada proses gergaji benda pengaruh cairan pendingin yang berbeda
kerja adalah pada pisau gergaji dan hasil dari pada temperatur pisau gergaji saat
pemotongan benda kerja. Pada pisau gergaji pemotongan benda kerja dengan penggunaan
akan berakibat patah dikarenakan temperatur sensor temperature pada saat pemotongan
yang tinggi, serta kecepatan gaya gesek pada housing pump, serta mengetahui suatu
saat melakukan proses penggergajian. efisiensi dari pisau gergaji dengan pemilihan
Untuk itu diperlukannya perkiraan suatu cairan pendingin yang tepat.
alat ukur temperatur pada saat proses pe- Untuk mengurangi downtime diakibatkan
motongan agar dapat mengetahui temperatur ketidaktahuan usia pemakaian pisau gergaji.
yang sesuai pada saat pemotongan, agar
temperatur yang dihasilkan tidak terlalu panas 1.4 Manfaat Penelitian
dan kecepatan mesin gergaji itu sendiri. Hal
itu akan mengurangi downtime kerja, karena Penelitian ini diharapkan mampu mem-
selama ini proses penggantian pisau gergaji berikan kontribusi dibidang pengembangan
proses manufaktur yaitu :
dilakukan hanya pada saat pisau tersebut
patah, tidak adanya suatu indikasi yang tepat 1. Mengetahui ketahanan pisau gergaji
pada perawatan pisau gergaji tersebut pada saat pemotongan housing pump
yang terbuat dari bahan carbon steel dan
sehingga pemilihan cairan pendingin sangat
berpengaruh pada usia pemakaian pisau. stainless steel.
Selama ini untuk pergantian pisau gergaji 2. Temperatur benda kerja pada proses
gergaji permukaan housing pump yang
hanya bergantung pada kondisi patah dari
pisau gergaji, tidak adanya suatu parameter terbuat dari bahan carbon steel dan
untuk melakukan pergantian pisau gergaji stainless steel.
3. Untuk mengetahui jenis cairan pendingin
tersebut. Hal ini akan memakan waktu dan
efisiensi dari suatu pekerjaan, serta tingkat yang tepat pada saat pemotongan, agar
keselamatan dari pekerja akibat dari patahnya menemukan suatu efisiensi dari pisau
gergaji.
pisau gergaji. Measurement system analisis

Jurnal mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 2


Vol. 8, No. 1, Januari 2012
4. Untuk mengetahui penggunaan sensor kan pada proses pembubutan, penyerutan,
temperature pada saat proses pengetaman, pemfrisan ataupun pengeboran.
pemotongan housing pump. Komponen-komponen dibuat dengan mem-
buang sebagian logam dalam bentuk serpihan.
1.5 Asumsi Dalam Penelitian Untuk menerangkan cara/metode pe-
motongan dijelaskan dengan model mata
Dalam penelitian ini diberlakukan asumsi-
pahat ortogonal seperti terlihat pada Gambar
asumsi swebagai berikut :
2 berikut :
1. Material benda kerja mempunyai
homogenitas yang sama.
2. Getaran mesin dianggap tidak berubah
setiap kali parameter kecepatan
penggergajiaan diubah.
3. Semua peralatan yang dipakai dalam
penelitian sudah terkalibrasi dan layak
dipergunakan.
4. Operator sudah handal/terampil pada
proses pemotongan housing pump.
Gambar 2. Skematis pembentukan geram
1.6 Batasan Masalah pada model pisau mata tunggal.
Agar didapat suatu penelitian yang terarah
dan bisa memberikan kejelasan pada Dalam menganalisa proses pemotongan,
permasalahan yang dibahas, maka diambil dianggap bahwa serpihan disobek dari benda
batasan masalah sebagai berikut: kerja dengan gerakan menggeser melintasi
1. Tidak membahas jenis pompa yang bidang A dan B.
digunakan pada housing tersebut. Serpihan akan mengalami gaya gesek
2. Material pisau gergaji adalah Baja. yang tinggi dengan permukaan pahat. Oleh
3. Material benda kerja adalah housing sebab itu kerja untuk membuat serpihan
pump dari carbon steel dan stainless harus bisa mengatasi gaya geser dan gaya
steel (∅ 0,16 cm dan tebal 0,6 cm). gesek yang timbul.
4. Tidak membahas perubahan struktur
benda kerja. 2.2 Mesin Gergaji pita.
5. Tidak membahas pengaruh fluida Pada gergaji pita (band saw) pemo-
pendingin secara kimiawi. tongan dilakukan dengan menjalankan mesin
6. Sensor temperatur adalah infrared pada arah horisontal dengan posisi pisau
Temperature. berada pada bagian atas atau pada bagian
7. Penelitian dilakukan sesuai dengan batas bawah meja kerja. Bila pisau berada pada
kemampuan mesin yang digunakan. bagian bawah meja kerja, pisau berjalan
8. Kecepatan mesin gergaji konstan. mengikuti slot yang ada untuk menjamin
9. Cairan pendingin yang digunakan pemotongan panjang dengan akurat. Selama
Soluble oil, Transaqua HT, FRIOGEL. proses pemotongan berlangsung serbuk dari
10. Tidak membahas masalah biaya selama sisa penggergajian harus dibersihkan, agar
proses pemesinan proses pemotongan dapat terus berjalan.
Suatu hantaran positif mempunyai
1.7 Metode Perancangan. kedalaman pemotongan yang tetap dan pasti
Dalam penelitian ini penulis melakukan untuk setiap langkah dan tekanan pada pisau
pengumpulkan data dengan cara : bergantung langsung pada banyaknya gigi
1. Studi kepustakaan. yang bersinggungan dengan benda kerja.
2. Survey dan pengamatan lapangan. Dengan menggunakan hantaran seragam,
maka tekanan konstan sepanjang waktu, tidak
memperhitungkan jumlah gigi yang ber-
singgungan, sehingga dalam hal ini dapat
II. TINJAUAN PUSTAKA
dikatakan bahwa kedalaman pemotongan
2.1 Umum bervariasi terbalik dengan banyaknya gigi
yang menyinggung benda kerja, oleh karena
Mengenal prinsip pemotongan dengan baik
itu tekanan maksimum yang diguna kan
akan membantu mendisain proses produksi
tergantung kepada beban maksimum yang
yang ekonomis. Pemotongan banyak diguna-
dapat ditahan gigi tunggal.

Jurnal mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 3


Vol. 8, No. 1, Januari 2012
Tipe yang paling sederhana dari mesin 4. Bahan sabun dan pembasah untuk
ini adalah dari jenis hantaran gravitasi, yaitu pelumasan dan mengurangi tegangan
pisau gergaji ditekan ke dalam benda kerja permukaan.
oleh berat dari gergaji dan rangkanya sendiri. 5. Gabungan dari fosfor, chlorin dan
Disamping itu ada juga yang diberi pemberat belerang untuk pelumasan
dengan mengapitkan nya pada kerangka 6. Glikol sebagai bahan pengaduk dan
gergaji untuk menambah tekanan potong atau pembasah.
menggunakan sistem pegas. Penggerak yang 7. Chlorin untuk pelumasan.
paling sederhana untuk rangka gergaji adalah 8. Germisida untuk mengendalikan
menggunakan engkol berputar pada pertumbuhan bakteri.
kecepatan seragam. Karena waktu yang
Pengenaan media pendingin adalah antara
digunakan untuk langkah balik sama dengan
pahat dengan benda kerja, atau kalau
waktu untuk langkah maju, maka pengaturan
memungkinkan antara serpihan dengan
ini hanya mengambil waktu 50 % saja.
pahat. Berdasarkan jenis bahan, media
Gergaji Horizontal seringkali merupakan
pendingin yang digunakan antara lain :
logam yang paling efisien mesin perkakas
1. Besi Cor, digunakan media pendingn
removal. Kebanyakan material, dari kayu dan
udara tekan, minyak cair atau dikerjakan
plastik untuk aluminium dan baja, dapat
kering.
dipotong pada dua band gergaji. Logam
2. Aluminium, digunakan pelumas kerosin,
tertentu memerlukan pisau khusus. Melihat
minyak cair atau air soda.
horizontal memiliki kemampuan untuk putar
3. Besi mampu tempa, digunakan minyak
dan dengan demikian dapat membuat sudut
larut air atau dikerjakan kering.
menjadi tergores. Umumnya melihat
4. Kuningan, dikerjakan kering, minyak
Horizontal digunakan untuk melihat baja dan
parafin atau campuran minyak lemak
bahan keras lainnya.
binatang.
5. Baja, minyak larut air, minyak tersulfuri-
2.3 Media Pendingin.
sasi atau minyak mineral.
Sumber utama dari panas yang akan bisa 6. Besi tempa, minyak lemak binatang atau
mengakibatkan permukaan logam cendrung minyak larut air.
untuk melekat satu sama lain jika panasnya
berlebihan. Media pendingin mempunyai 2.4 Keausan alat iris.
fungsi :
Keausan alat iris dapat terjadi dalam
1. Mengurangi gesekan antara geram/
beberapa bentuk dan semua mekanisme
serpihan, pahat dan benda kerja.
keausan, antara lain :
2. Mengurangi suhu pada benda kerja.
1. Keausan di bagian telapak. Gesekan
3. Mencuci serpihan.
yang intensif antara telapak alat iris
4. Memperbaiki penyelesaian permukaan.
dengan permukaan benda kerja yang
5. Menaikkan umur pahat.
baru terbentuk mengakibatkan terbentuk-
6. Menurunkan daya yang diperlukan.
nya wilayah aus. Laju keausan dapat
7. Mengurangi kemungkinan korosi pada
dilihat dari perubahan hasil potongan dan
benda kerja dan mesin.
melebarnya wilayah aus VB setelah
8. Membantu mencegah menempelnya
keausan awal yang cepat dan muncul
serpihan kepala pahat.
setelah penggunaan selama beberapa
Media pendingin harus mempunyai syarat : detik pertama, tingkat keausan ini me-
tidak ada penolakan dari operator, tidak lewati masa stabil selama beberapa saat
merusakkan mesin/stabil. Disamping juga dan kembali cepat menjelang akhir umur
harus memiliki perpindahan panas yang baik, alat tersebut. Keausan di bagian sisi ini
tidak menguap, tidak berbuih, memberikan biasanya disebabkan karena mekanisme
pelumasan dan mempunyai suhu nyala yang abrasive dan adhesive, dan secara
tinggi. umum tidak dikehendaki karena dapat
Umumnya pendingin berbentuk cair, menyebabkan hilangnya control dimensi-
karena dapat diarahkan pada pahat dan onal, kualitas permukaan komponen
mudah disirkulasi. Media pendingin kimia yang dihasilkan menurun, sementara
banyak digunakan yang antara lain: panas naik. Namun demikian, keausan
1. Amina/nitrit untuk mencegah karat. ini merupakan bentuk keausan normal.
2. Nitrat untuk menstabilkan nitrit. 2. Keausan takik. Sebuah takik atau alur
3. Fosfat/borat untuk melunakkan air. dengan kedalaman VN sering terbentuk

Jurnal mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 4


Vol. 8, No. 1, Januari 2012
pada garis kedalaman potong dimana pemotongan yang terputus-putus.
alat iris mengenai bagian bahu benda Permukaan komponen yang dihasilkan
kerja. Abrasi oleh lapisan permukaan buruk dan alat iris yang dipakai akhirnya
sering kali dipercepat oleh oksidasi atau akan pecah.
reaksi kimia lainnya. Dalam kasus 6. Keretakan tepi sisi potong. Pembebanan
tertentu keausan jenis ini dapat mekanis yang periodik akan meng-
mengakibatkan kerusakan alat iris secara akibatkan keretakan yang sejajar dengan
total. tepi sisi potong alat iris sementara panas
3. Keausan bentuk kawah (crater). Suhu mengakibatkan keretakan yang tegak
tinggi yang terjadi di muka sisi potong lurus dengan tepi sisi potong alat iris
alat iris digabungkan dengan tegangan yang getas (retak sisir).
geser dapat menciptakan bentuk kawah 7. Kegagalan fatal. Alat-alat iris yang
yang agak jauh dari tepi sisi potong alat terbuat dari bahan-bahan yang lebih
iris. Keausan ini biasanya dihitung getas dapat tiba-tiba mengalami
dengan mengukur kedalaman atau luas kegagalan (patah). Ini adalah hal yang
penampang lintang kawah yang tegak lazim untuk alat iris dari bahan yang
lurus terhadap tepi sisi potong. Tingkat getas, khusunya keramik, dalam
keausan ini berkembang secara linier pemotongan terputus-putus. Proses-
karena pengaruh abrasi, adhesi yang proses pembuatan alat iris yang lebih
disebabkan oleh terkikisnya bahan alat baik, sudut tatal nol atau negative, dan
iris, difusi, atau pelunakan akibat panas pemilihan kondisi penggunaan dapat
dan deformasi plastis. Keausan ini pada membantu mengatasinya.
dasarnya tidak merusak sehingga alat iris
Fluida pemotongan dirancang untuk
seakan-akan memiliki sudut tatal positif
memperpanjang umur alat iris, meskipun
yang lebih besar. Namun demikian,
dalam kondisi-kondisi tertentu (akibat reaksi
keausan ini pada akhirnya akan
kimia, atau tegangan akibat panas dalam
mengarah pada kerusakan alat iris
pemotongan terputus) dapat juga mengakibat-
secara total, sehingga biasanya jenis
kan memperpendek alat iris.
keausan ini dihindari.
4. Pembulatan tepi sisi potong. Tepi sisi
2.5 Termometer Sinar Merah
potong dapat menjadi bulat oleh karena
pengikisan. Proses pemotongan selanjut- Sensor suhu inframerah adalah peng-
nya akan dilakukan dengan sudut tatal gunaan sifat fisik pengukuran temperatur
yang semakin negative terhadap bagian detektor inframerah, terutama oleh sistem
dasar pemotongan. Apabila tebal tatal optik, detektor inframerah, amplifier sinyal dan
sebelum terdeformasi cukup kecil, pemrosesan sinyal, output tampilan, dan
pemotongan tidak terjadi dan semua komponen lainnya. pengukuran suhu sensor
energi akan beralih pada proses inframerah tanpa kontak langsung dengan
deformasi plastis atau elastic dari benda obyek yang diukur, sehingga tidak ada
kerja. Pada kecepatan potong yang tinggi gesekan dalam ilmu pengetahuan modern dan
(dengan suhu tinggi) dan tekanan pada teknologi, kawasan industri dan pertanian
alat iris yang tinggi, bagian tepi sisi kehidupan dan akses ke berbagai aplikasi.
potong alat iris akan mengalami Thermal sensor suhu detektor infra-merah
deformasi plastis, bagian moncong alat adalah inti utama. Ini adalah penggunaan efek
iris baja kecepatan tinggi akan hilang. panas berseri-seri, elemen detektor menerima
Masalah keausan tersebut dapat radiasi yang disebabkan peningkatan suhu,
diminimalkan, setidaknya bila meng- dan dengan demikian membuat kinerja
gunakan alat iris yang keras, dengan detektor tergantung pada perubahan suhu.
membuat muka sisi potong ganda (yang Perubahan dalam suatu uji kinerja yang dapat
disebut T land). Sehingga proses mendeteksi radiasi. Dalam kebanyakan
pemotongan berlangsung dengan stabil. kasus, untuk mendeteksi perubahan melalui
Karena gaya potong lebih tinggi, maka radiasi termal. Bila perangkat menerima
mesin perkakas yang digunakan harus radiasi, perubahan fisik yang disebabkan oleh
sangat kaku. non-listrik ketika diubah oleh pengukuran
5. Terkelupasnya tepi sisi potong. Dapat yang sesuai perubahan daya yang sesuai.
disebabkan oleh pecahnya tepi sisi
potong bentukan secara periodic atau
penggunaan alat yang getas dalam

Jurnal mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 5


Vol. 8, No. 1, Januari 2012
Prinsip kerja sensor suhu inframerah SPESIFIKASI
terutama tercermin dalam serangkaian proses *Speed 25 MPM~75MPM
berikut : (82 FPM~247FPM)
1. Target yang akan sisi Sasaran yang akan *Motor 60HZ 3HP 1725RPM 1phase
sisi sesuai dengan radiasi inframerah 50HZ 3HP 1430RPM 3phase
sistem dapat diatur. Penerima optik akan *Cracity 12” Diameter Pounds
menerima radiasi inframerah ditransmisi- Rectangle 90° 12”x20”
kan ke sensor inframerah. (300MMx500MM)
2. Modulator radiasi. Radiasi dari target Rectangle 45° 12”x20”
dalam transaksi uji dimodulasi menjadi (300MMx300MM)
cahaya radiasi untuk memberikan *Blade 27MMx0.95MMx3960MM
informasi target lokasi, dan dapat *Dimension L83”xW30” (2100MMx762MM)
menyaring daerah yang luas dari sinyal
*Blade Wheels 17” (434MM) Diameter
interferensi.
3. Detektor radiasi inframerah Radiasi
inframerah dan interaksi materi ditunjuk- 3.2 Alur Perancangan
kan oleh efek fisik dari sensor deteksi
Mulai
radiasi infra merah.
4. Proses Sinyal, akan mendeteksi sinyal
penyaringan dan amplifikasi, dan Perumusan
informasi yang diekstrak dari sinyal, dan masalah
informasi tersebut akan berubah menjadi
format yang diperlukan, dan akhirnya
Penentuan
diangkut ke perangkat kontrol atau tujuan
tampilan.
5. Perangkat Layar, perangkat infra-merah
Perencanaan Eksperimen :
sensor suhu. Monitor yang umum Variable Proses: Variable Respon:
digunakan dalam osiloskop, tabung sinar - Kedalaman Potong - Gaya Potong
katoda, bahan inframerah-sensitif, - Kecepatan Potong - Keausan Tepi Pahat
- Cairan Pendingin - Temperatur Benda Kerja
instruksi dan instrumen lainnya dan
perekam.
6. Sensor suhu Inframerah telah menjadi Persiapan Percobaan :
Mesin Gergaji, Benda Kerja, Alat Ukur
praktek dalam produksi modern, dengan (Inframerah Temometer)
peralatan deteksi dan bagian lain dari
teknologi ditingkatkan sensor suhu
inframerah akan dapat memiliki kinerja Pengambilan Data :
- Coolant A (Soluble oil + air)
lebih dan kepekaan yang lebih baik, lebih - Coolant B (Transaqua HT)
aplikasi akan dan lebih luas. - Coolant C (FRIOGEL)

III. METODOLOGI PENELITIAN Pengujian Pemotongan


Housing Pump
3.1 Spesifikasi mesin.
Mesin gergaji yang digunakan dalam Perbandingan Penggunaan
Beberapa Coolant
penelitian ini adalah :

Apakah Model Sesuai Tidak


& Asumsi Terpenuhi

Ya
Pembahasan Hasil

Kesimpulan

Gambar 3. Mesin gergaji pita Selesai

Jurnal mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 6


Vol. 8, No. 1, Januari 2012
3.3 Prosedur Pengujian. 8. Memeriksa coolant level harus me-madai
dan coolant pump menyala, jika
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum
dibutuhkan pada saat memotong benda
melakukan pengoperasian :
kerja.
1. Memeriksa arah pisau gergaji, harus
9. Jangan memulai pemotongan pada
sesuai dengan buku panduan.
bagian tepi yang tajam pisau gergaji.
2. Memeriksa posisi pisau gergaji benar
10.Pastikan mesin selalu terlubrikasi dengan
duduk diatas roda, setelah menerapkan
pelumas.
ketegangan yang benar pada pisau
gergaji (2000 kgs).
3. Memasang dan pastikan antara
IV. PENGUMPULAN DATA.
pemegang dan pisau gergaji berjarak
.003” sampai .005”. 4.1 Housing pump.
4. Memeriksa jarak antara back up rollers
dan back of blade. Data diambil dengan cara melakukan
pengujian terhadap mesin tersebut dan
5. Posisikan pisau gergaji berdekatan
dengan meja kerja. menggunakan jenis coolant yang berbeda-
6. Pilih kecepatan yang sesuai dan feed beda (Soluble Oil, Friogel dan Transaqua)
serta diambil rata-rata temperatur yang
rate pada kerja.
7. Pastikan benda kerja yang akan dipotong dihasilkan setiap menit dan jarak ke dalaman
terikat kuat dengan vise. potongnya. Kemudian dilakukan analisis
pemotongan housing pump.

4.2 Proses Pengujian Housing Pump


Daerah pengukuran housing pump pada mesin gergaji ditunjukkan pada gambar berikut :

Gambar 4. Posisi pengukuruan benda uji.

4.2.1 Pengujian dengan Coolant Soluble Oil


• Lokasi pada titik A atau A’
No Titik Interval Pipa (°C) Pipa (°C) (X) (Y)
Potong (mnt) X1 Y1 X1-X Y1-Y X2 Y2 XY
1 a 0 – 1,5 32,0 32,0 -1,03 -1,14 1,06 1,30 1,17
2 b 1,6 – 3,0 33,4 33,4 0,37 0,26 0,14 0,07 0,10
3 c 3,1 – 4,5 33,6 33,6 0,57 0,46 0,32 0,21 0,26
4 d 4,6 – 6,0 33,8 33,8 0,77 0,66 0,59 0,44 0,51
5 e 6,1 – 7,5 33,4 33,6 0,37 0,46 0,14 0,21 0,17
6 f 7,6 – 9,0 32,8 33,0 -0,23 -0,14 0,05 0,02 0,03
7 g 9,1 – 11,5 32,2 32,6 -0,83 -0,54 0,69 0,29 0,45
Σ 231,2 232 -0,01 0,02 2,99 2,54 2,69
Rata 33,03 33,14

Jurnal mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 7


Vol. 8, No. 1, Januari 2012
• Lokasi pada titik B atau B’
No Titik Interval Pipa (°C) Pipa (°C) (X) (Y)
Potong (mnt) X1 Y1 X1-X Y1-Y X2 Y2 XY
1 a 0 – 1,5 30,0 30,1 -0,97 -0,68 0,94 0,46 0,66
2 b 1,6 – 3,0 30,4 30,4 -0,57 -0,38 0,32 0,14 0,22
3 c 3,1 – 4,5 31,0 30,8 0,03 0,02 0,009 0,004 0,01
4 d 4,6 – 6,0 31,8 31,3 0,83 0,52 0,69 0,27 0,43
5 e 6,1 – 7,5 31,4 31,4 0,43 0,62 0,18 0,38 0,27
6 f 7,6 – 9,0 31,2 30,8 0,23 0,02 0,05 0,004 0,05
7 g 9,1 – 11,5 31,0 30,7 0,03 -0,08 0,01 0,06 0,02
Σ 216,8 215,5 0,01 0,04 2,20 1,32 1,66
Rata 30,97 30,78

• Lokasi pada titik C atau C’

No Titik Interval Pipa (°C) Pipa (°C) (X) (Y)


Potong (mnt) X1 Y1 X1-X Y1-Y X2 Y2 XY
1 a 0 – 1,5 29,0 29,0 -0,26 -0,26 0,07 0,07 0,005
2 b 1,6 – 3,0 29,2 29,2 -0,06 -0,06 0,01 0,01 0,001
3 c 3,1 – 4,5 29,4 29,4 0,14 0,14 0,02 0,02 0,004
4 d 4,6 – 6,0 29,6 29,6 0,34 0,34 0,12 0,12 0,01
5 e 6,1 – 7,5 29,4 29,4 0,14 0,14 0,02 0,02 0,004
6 f 7,6 – 9,0 29,2 29,2 -0,06 -0,06 0,01 0,01 0,001
7 g 9,1 – 11,5 29,0 29,0 -0,26 -0,26 0,07 0,07 0,005
Σ 204,8 204,8 -0,02 -0,02 0,32 0,32 0,03
Rata 29,26 29,26

4.2.2 Pengujian dengan Coolant Transaqua HT


• Lokasi pada titik A atau A’
No Titik Interval Pipa (°C) Pipa (°C) (X) (Y)
Potong (mnt) X1 Y1 X1-X Y1-Y X2 Y2 XY
1 a 0 – 1,5 35,0 35.6 -0,63 -0,28 0,40 0,08 0,18
2 b 1,6 – 3,0 35,4 35,8 -0,23 0,08 0,05 0,01 -0,02
3 c 3,1 – 4,5 36,0 36,1 0,37 0,22 0,14 0,05 0,08
4 d 4,6 – 6,0 36,3 36,4 0,67 0,52 0,45 0,27 0,35
5 e 6,1 – 7,5 36,1 36,2 0,47 0,32 0,22 0,10 0,15
6 f 7,6 – 9,0 35,6 35,7 -0,03 -0,18 0,01 0,03 0,01
7 g 9,1 – 11,5 35,0 35,4 -0,63 -0,48 0,40 0,23 0,30
Σ 249,4 251,2 -0,01 0,20 1,67 0,77 1,05
Rata 35,63 35,88

Jurnal mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 8


Vol. 8, No. 1, Januari 2012
• Lokasi pada titik B atau B’
No Titik Interval Pipa (°C) Pipa (°C) (X) (Y)
Potong (mnt) X1 Y1 X1-X Y1-Y X2 Y2 XY
1 a 0 – 1,5 33,0 33,0 -1,03 -1,14 1,06 1,30 1,17
2 b 1,6 – 3,0 34,4 34,4 0,37 0,26 0,14 0,07 0,10
3 c 3,1 – 4,5 34,8 34,6 0,77 0,46 0,59 0,21 0,35
4 d 4,6 – 6,0 34,6 34,8 0,57 0,66 0,32 0,44 0,38
5 e 6,1 – 7,5 34,4 34,6 0,37 0,46 0,14 0,21 0,17
6 f 7,6 – 9,0 33,8 34,0 -0,23 -0,14 0,05 0,02 0,03
7 g 9,1 – 11,5 33,2 33,6 -0,83 -0,54 0,69 0,29 0,45
Σ 238,2 239 -0,01 0,02 2,99 2,54 2,65
Rata 34,03 34,14

• Lokasi pada titik C atau C’

No Titik Interval Pipa (°C) Pipa (°C) (X) (Y)


Potong (mnt) X1 Y1 X1-X Y1-Y X2 Y2 XY
1 a 0 – 1,5 32,0 32,0 -1,03 -1,14 1,06 1,30 1,17
2 b 1,6 – 3,0 33,4 33,4 0,37 0,26 0,14 0,07 0,10
3 c 3,1 – 4,5 33,8 33,6 0,77 0,46 0,59 0,21 0,35
4 d 4,6 – 6,0 33,6 33,8 0,57 0,66 0,32 0.43 0,38
5 e 6,1 – 7,5 33,4 33,6 0,37 0,46 0,14 0,21 0,17
6 f 7,6 – 9,0 32,8 33,0 -0,23 -0,14 0,05 0,02 0,03
7 g 9,1 – 11,5 32,2 32,6 -0,83 -0,54 0,69 0,29 0,45
Σ 231,2 232 -0,01 0,02 2,99 2,53 2,65
Rata 33,03 33,14

4.2.3 Pengujian dengan Coolant Friogel


• Lokasi pada titik A atau A’
No Titik Interval Pipa (°C) Pipa (°C) (X) (Y)
Potong (mnt) X1 Y1 X1-X Y1-Y X2 Y2 XY
1 a 0 – 1,5 33,7 33.4 0,06 0,09 0,01 0,01 0,01
2 b 1,6 – 3,0 33,9 33,0 0,26 -0,31 0,07 0,10 -0,08
3 c 3,1 – 4,5 34,3 34,0 0,66 0,69 0,44 0,48 0,45
4 d 4,6 – 6,0 34,2 33,8 0,56 0,49 0,31 0,24 0,27
5 e 6,1 – 7,5 33,6 33,5 -0,04 0,19 0,01 0,04 -0,01
6 f 7,6 – 9,0 33,0 32,8 -0,64 -0,51 0.40 0,26 0,33
7 g 9,1 – 11,5 32,8 32,7 -0,84 -0,61 0,70 0,37 0,51
Σ 235,5 233,2 0,02 0,03 1,94 1,5 1,48
Rata 33,64 33,31

Jurnal mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 9


Vol. 8, No. 1, Januari 2012
• Lokasi pada titik B atau B’
No Titik Interval Pipa (°C) Pipa (°C) (X) (Y)
Potong (mnt) X1 Y1 X1-X Y1-Y X2 Y2 XY
1 a 0 – 1,5 31,0 31,0 -1,03 -1,14 1,06 1,30 1,17
2 b 1,6 – 3,0 32,4 32,4 0,37 0,26 0,14 0,07 0,10
3 c 3,1 – 4,5 32,8 32,6 0,77 0,46 0,59 0,21 0,35
4 d 4,6 – 6,0 32,6 32,8 0,57 0,66 0,32 0,44 0,38
5 e 6,1 – 7,5 32,4 32,6 0,37 0,46 0,14 0,21 0,17
6 f 7,6 – 9,0 31,8 32,0 -0,23 -0,14 0,05 0,02 0,03
7 g 9,1 – 11,5 31,2 31,6 -0,83 -0,54 0,69 0,29 0,45
Σ 224,2 225 -0,01 0,02 2,99 2,54 2,65
Rata 32,03 32,14

• Lokasi pada titik C atau C’

No Titik Interval Pipa (°C) Pipa (°C) (X) (Y)


Potong (mnt) X1 Y1 X1-X Y1-Y X2 Y2 XY
1 a 0 – 1,5 30,0 30,0 -0,26 -0,26 0,07 0,07 0,07
2 b 1,6 – 3,0 30,2 30,2 -0,06 -0,06 0,01 0,01 0,01
3 c 3,1 – 4,5 30,4 30,4 0,14 0,14 0,02 0,02 0,02
4 d 4,6 – 6,0 30,6 30,6 0,34 0,34 0,12 0,12 0,12
5 e 6,1 – 7,5 30,4 30,4 0,14 0,14 0,02 0,02 0,02
6 f 7,6 – 9,0 30,2 30,2 -0,06 -0,06 0,01 0,01 0,01
7 g 9,1 – 11,5 30,0 30,0 -0,26 -0,26 0,07 0,07 0,07
Σ 211,8 211,8 -0,02 -0,02 0,32 0,32 0,32
Rata 30,26 30,26

V. ANALISIS HASIL PENGUJIAN 5.1.2 Analisa Grafik Transaqua


Dari hasil perhitungan data yang dapat
dikembangkan dalam bentuk grafik pada tiap-
tiap cairan pendingin.
5.1 Analisa Grafik Soluble Oil

Gambar 6. Grafik Transaqua HT

Gambar 5. Grafik Soluble Oil

Jurnal mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 10


Vol. 8, No. 1, Januari 2012
5.1.3 Analisa Grafik Friogel 5.2.3 Hasil Pengujian Friogel

Gambar 7. Grafik Friogel Gambar 10. Grafik Hasil Pengujian Friogel

5.2 Hasil Pengujian 5.2.4 Hasil Pengujian Keseluruhan

Hasil pengujian didapat dari analisa


pengujian pada tiap cairan pendingin dan
perpotongan titik, kemudian akan
mendapatkan titik maksimum panas karena
gesekan yang dihasilkan pada saat
pemotongan housing pump tersebut.

5.2.1 Hasil Pengujian Soluble Oil

Gambar 11. Grafik Hasil Pengujian


Keseluruhan coolant

5.3 Bentuk Hasil Pemotongan


Berikut hasil pemotongan dari tiap-tiap
Gambar 8. Grafik Hasil Pengujian Soluble Oil housing pump :

5.2.2 Hasil Pengujian Transaqua

Gambar 12. Hasil pemotongan dengan


Soluble Oil
Bentuk hasil pemotongan dengan Soluble
Gambar 9. Grafik Hasil Pengujian Transaqua Oil terdapat sisa dari serpihan benda kerja,
HT permukaan potong cukup rata dan di
butuhkan alat kikir untuk merapihkan bagian
permukaan tersebut. Dan selanjutnya

Jurnal mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 11


Vol. 8, No. 1, Januari 2012
dilakukan proses pembubutan untuk VI. KESIMPULAN
mendapatkan bentuk housing yang diingikan.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Proses pemotongan dengan coolant
Friogel dan Transaqua lebih menim-
bulkan panas dibandingkan coolant
Soluble oil, dengan mem-pertimbangkan
kecepatan potong yang sama dan
konstan.
2. Keausan tepi pahat pisau gergaji yang
terjadi pada proses pemotongan dengan
soluble oil mempunyai temperatur yang
lebih rendah bila dibandingkan dengan
Transaqua dan Friogel, serta dapat
memperpanjang umur pemakaian dari
Gambar 5.9 Hasil pemotongan dengan pisau gergaji tersebut.
Transaqua HT 3. Pemotongan dengan menggunakan
Soluble Oil menghasilkan geram yang
Pada bentuk Hasil pemotongan dengan tipis dan terputus-putus, sedangkan
Transaqua HT terdapat sisa dari serpihan dengan menggunakan Friogel dan
benda kerja, permukaan potong cukup rata Transaqua menghasil-kan geram yang
dan di butuhkan alat kikir untuk merapihkan tebal dan kontinyu.
bagian permukaan tersebut, hal ini serupa 4. Dari ketiga coolant didapat hasil
dengan coolant soluble Oil, Dan selanjutnya pengujian grafik berupa titik maksimal
dilakukan proses pembubutan untuk suhu, yaitu pada Soluble oil 33,8°,
mendapatkan bentuk housing yang diingikan. Friogel 34,3°, dan Transaqua 36,4°.
5. Pemilihan coolant yang tepat untuk
efisiensi dari pisau gergaji yaitu dengan
menggunakan soluble oil ditinjau dari
temperatur yang di hasilkan pada proses
pengujian.

DAFTAR PUSTAKA
1. Schey, John A. Proses Manufaktur Edisi
1. Yogyakarta: ANDI, 2009.
2. Daryanto. Teori Kejuruan Teknik Mesin
Perkakas. Jakarta: PT Sarana Tutorial
Nurani Sejahtera, Maret 2011.
3. Sugiyono. Metode Penelitian Kuan-titatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Gambar 5.10 Hasil pemotongan dengan Alfabeta, 2008.
Friogel 4. Advanced Photon Source. (2005, agustus
16). Retrieved april 13, 2011, from institute
Pada bentuk Hasil pemotongan dengan of economic technology : www.aps.anl.
Frigel tidak terdapat sisa hasil pemotongan, gov/.../APS_Saws.pdf
bentuknya rata dan dapat dilakukan proses 5. Infrared Family. (2010, December 10).
pembubutan untuk mendapat hasil/bentuk Pengetahuan tentang pengukur-an
housing yang diinginkan. Temperatur Inframerah. Retrieved
Oktober 25, 2011, from Infrared Family
Web site : http://www.ir-family.com/id/
prinsip-prinsip-sensor-suhu-inframerah-
dan-aplikasi.html

Jurnal mekanikal Teknik Mesin S-1 FTUP 12


Vol. 8, No. 1, Januari 2012

Anda mungkin juga menyukai