PENDAHULUAN
Gerinda pada dasarnya adalah proses mekanik yang menimbulkan suhu
tinggi dan reaksi kimia pada permukaan benda kerja. Pada proses gerinda
permukaan ada energi yang dikeluarkan dalam bentuk perpindahan panas di
sepanjang permukaan benda kerja. Penurunan kekasaran permukaan benda kerja
umumnya dipengaruhi oleh temperatur permukaan yang terlalu tinggi. Guo (1996)
menjelaskan proses penghalusan permukaan memerlukan suatu masukan energi
yang sangat besar dari tenaga per volume satuan dari bahan yang dipakai. Hampir
semua tenaga yang dipakai dikonversikan ke panas yang dipusatkan di dalam
daerah penggerindaan, sehingga mendorong kerusakan pada benda kerja yang
dikarenakan oleh panas yang tinggi di permukaan benda kerja.
Panas yang dihasilkan pada proses gerinda permukaan akan
berpengaruh terhadap hasil kekasaran permukaan benda kerja. Semua energi yang
digunakan dalam proses gerinda permukaan diubah menjadi panas, dan panas ini
sebagian dibawa oleh geram dan sebagian diteruskan ke lingkungan melalui batu
gerinda dan benda kerja. Peningkatan panas yang dihasilkan berasal dari gesekan
pahat gerinda yang berputar dengan permukaan benda kerja. Untuk proses gerinda
permukaan hampir sebagian besar panas (80% sampai dengan 85%) mengalir
melalui benda kerja.
Pada proses gerinda permukaan sebagian besar panas mengalir masuk
ke benda kerja dan akan menaikkan temperatur di benda kerja. Babic (2000)
menjelaskan kekasaran permukaan proses gerinda dilihat dari suhu tinggi di
sepanjang busur api dari perpotongan di seputar permukaan suatu benda kerja.
Dengan melihat suhu lokal yang tertinggi dapat diketahui titik mana saja yang
menyebabkan terjadinya pendistribusian panas tertinggi yang terjadi pada
permukaan benda kerja yang mengalami pengerjaan gerinda permukaan.
Pemakaian cairan pendingin akan berpengaruh terhadap hasil kekasaran
permukaan benda kerja. Cairan pendingin yang diberikan pada permukaan benda 2
kerja akan berfungsi sebagai pelumas, sehingga dapat mengurangi gesekan antara
pahat gerinda dengan benda kerja. Penggunaan cairan pendingin akan mengurangi
tingkat distribusi panas yang terjadi di permukaan benda kerja. Selain terserap oleh
1
batu gerinda dan benda kerja, cairan pendingin juga menguap karena adanya panas
di permukaan benda kerja. Jannone (2002) menjelaskan bahwa cairan pendingin
yang digunakan pada proses penggerindaan akan mempengaruhi hasil permukaan
pemotongan benda kerja. Pada penelitiannya digunakan empat macam cairan
pendingin yang berbeda, yaitu synthetic, semi synthetic, soluble oil, cutting oil.
Selain itu juga digunakan dua macam batu gerinda yaitu alumina dan
CBN. Cairan pendingin yang digunakan disemprotkan dengan tekanan yang
berbeda dan menggunakan nozel yang telah dimodifikasi. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa batu gerinda yang terbaik adalah batu gerinda CBN, karena
batu gerinda CBN yang disemprot berbagai macam cairan pendingin mempunyai
tegangan sisa yang tinggi sehingga tahan terhadap gesekan permukaan benda
kerja.Selain cairan pendingin, depth of cut juga berpengaruh terhadap kakasaran
permukaan. Semakin besar depth of cut yang digunakan, maka tingkat kekasaran
permukaan benda kerja akan semakin besar atau kasar.
Peningkatan depth of cut pada proses gerinda permukaan akan berakibat
pada semakin besar gesekan yang diterima oleh benda kerja, dan meningkatnya
distribusi panas di permukaan benda kerja. Nguyen (2003) menjelaskan bahwa
selain perbedaan cairan pendingin yang sangat berpengaruh terhadap permukaan
hasil penggerindaan, depth of cut juga berperan terhadap penyebaran panas yang
ditimbulkan pada permukaan hasil pemotongan. Hasil analisa yang dilakukan
menunjukkan bahwa air dingin yang disemprotkan ke proses penggerindaan
permukaan akan mempengaruhi proses pembentukan geram dan gaya potong
penggerindaan, sehingga mengakibatkan terjadinya kerusakan permukaan benda
kerja.
Kekasaran permukaan yang rendah diperoleh dengan pemakaian
berbagai macam oli sebagai cairan pendingin dan kedalaman pemotongan yang
kecil pada proses gerinda permukaan. Dhar (2006) mejelaskan bahan cairan
pendingin yang disemprotkan dengan tekanan tinggi akan membantu proses
penggerindaan secara menyeluruh. Penggunaan cairan pendingin bertekanan tinggi
akan mengurangi penyebaran distribusi panas dan mengurangi pengikisan batu
gerinda. Pendinginan dengan tekanan tinggi juga akan membuat cairan pendingin
berfungsi sebagai pelumas pada permukaan benda kerja. Pengaruh yang timbul
akibat panas yang tinggi pada proses gerinda permukaan adalah terbentuknya
berbagai macam geram. Penggunaan pendinginan yang tepat memungkinkan
2
terjadinya proses pembentukan geram pada proses gerinda permukaan berupa
bentuk geram blocky particle.
Dengan melihat hasil-hasil penelitian terdahulu, maka perlu dilakukan
suatu penelitian lanjutan untuk mengetahui pengaruh dari metode pendinginan,
depth of cut dan kecepatan meja benda kerja terhadap temperatur daerah
penggerindaan, kekasaran permukaan dan mode pembentukan geram yang terjadi
pada proses gerinda permukaan baja AISI 1045. Dari hasil penelitian diharapkan
dapat diketahui keterkaitan antara perbedaan depth of cut kecepatan meja benda
kerja, dan metode pendinginan dengan temperatur daerah penggerindaan,
kekasaran permukaan, dan geram yang terjadi pada proses gerinda permukaan
MESIN GERINDA
Mesin gerinda
=> salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk memotong/mengasah
benda kerja dengan tujuan tertentu.
Mengerinda
=>proses menghaluskan permukaan yang digunakan pada tahap finishing
dengan daerah toleransi yang sangat kecil sehingga mesin ini harus memiliki
konstruksi yang sangat kokoh.
3
Mesin gerinda tangan merupakan mesin gerinda yang digunakan untuk memutarkan
roda gerinda. Roda gerinda yang digunakan pada mesin gerinda tangan adalah
sebuah piringan gerinda tipis. Mesin gerinda tangan dapat digunakan untuk mengikis
permukaan benda kerja (menggerinda) maupun memotong benda kerja. Gerinda
tangan biasanya digunakan untuk menghaluskan permukaan benda kerja setelah
proses pengelasan, terutama pada benda kerja yang berukuran besar.
Fungsi utama gerinda duduk adalah untuk mengasah mata bor, tetapi dapat
juga digunakan untuk mengasah pisau lainnya, seperti mengasah pisau dapur,
golok, kampak, arit, mata bajak, dan perkakas pisau lainnya. Selain untuk
mengasah, gerinda duduk dapat juga untuk membentuk atau membuat perkakas
baru, seperti membuat pisau khusus untuk meraut bambu, membuat sukucadang
mesin jahit, membuat obeng, atau alat bantu lainnya untuk reparasi turbin dan mesin
lainnya.
4
Bagian badan mesin yang biasanya terbuat dari besi tuang yang memiliki sifat
sehagai peredam
getaran yang baik. fungsinya adalah untuk menopang meja kerja dan menopang
kepala rumah spindel. Bagian poros spindel merupakan bagian yang kritis karena
harus berputar dengan kecepatan tinggi juga dibebani gaya pemotongan pada batu
gerindanya dalam berbagai arah.
Bagian meja juga merupakan bagian yang dapat mempengaruhi basil kerja proses
gerinda karena diatas meja inilah Benda kerja dilelakkan melalui suatu ragum
ataupun magnetic chuck yang dikencanukan pada meja ini.
5
Berdasarkan konstruksi mesinnya, mesin gerinda silindris dibedakan mejadi menjadi
empat macam :
A. Gerinda silindris luar
=> untuk menggerinda diameter luar benda kerja yang berbentuk silindris
dan tirus.
B. Mesin gerinda silindris dalam => untuk menggerinda benda-benda
dengan diameter dalam yang berbentuk silindris
dan tirus.
C. Mesin gerinda silinder luar tanpa center (centreless)
=> untuk menggerinda diameter luar dalam jumlah yang banyak/massal
baik panjang maupun pendek
D. Mesin gerinda silindris universal => untuk menggerinda benda kerja
dengan diameter luar dan dalam baik bentuk silinder
6
5) Meja bawah
Dudukan meja atas.
6) Meja atas
Tempat dudukan kepala lepas di spindel utama benda kerja dan dapat diatur
sudutnya.
7) Kepala lepas (tailstock)
Menyangga benda kerja pada pencekaman di antara dua senter.
8) Perlengkapan pendingin
Tempat pengatur aliran cairan pendingin
7
Mengoperasikaan Mesin Gerinda Silindris
1) Saklar utama
Langkah pertama sakelar utama di-”ON”-kan pada saat akan menghidupkan
mesin. Bagian ini berfungsi menghubungkan aliran listrik dari jala-jala listrik ke
mesin.
2) Spindel gerakan meja
Atur spindel gerakan meja dengan memutar searah putaran jarum jam,
aturpanjang langkah meja sesuai panjang benda kerja, maka secara otomatis
poros spindel utama benda kerja berputar.
3) Tombol batu gerinda
Tekan sakelar batu gerinda untuk menggerakkan batu gerinda.
4) Spindel meja melintang
Putar spindel meja melintang untuk melakukan penggerindaan
Memasang dan melepas benda kerja pada sistem pencekaman cekam rahang
tiga
a) Untuk menghindari kerusakan ulir spindel utama benda kerja dan cekam,
bersihkan ulir dengan baik.
b) Tekan pena pengunci ketika memasang cekam, agar spindel utama tidak
berputar
c) Cekam rahang tiga dipasang pada spindel utama benda kerja dengan cara
memutar searah jarum jam
d) Kunci ring pengikat pada leher cekam dengan kuat untuk menghindari
lepasnya cekam pada saat motor dijalankan
e) Memasang benda kerja dapat dilakukan dengan memutar lubang kunci
cekam searah jarum jam dan sebaliknya untuk melepasnya
8
Memasang dan melepas benda kerja pada sistem pencekaman di antara
dua senter
a) Lubang poros spindel utama benda kerja, senter, dan lubang poros kepala
lepas harus dibersihkan dengan baik.
b) Senter dipasang pada spindel utama benda kerja dan kepala lepas. K
emudian pasang pin pembawa pada poros spindel utama benda kerja
c) Benda kerja diikat salah satu ujungnya dengan mengunakan alat pembawa
(Lathe dogg)
d) Jarak antara senter spindel utama benda kerja dan senter kepala lepas
harus diatur lebih pendek (±10 mm) dari panjang benda kerja
e) Untuk menghindari panas akibat gesekan, lumasi kedua lubang senter
benda kerja dengan oli
Mesin gerinda potong (drop saw) merupakan mesin gerinda yang digunakan untuk
memotong benda kerja dari bahan pelat ataupun pipa. Roda gerinda yang
digunakan adalah piringan gerinda tipis yang diputarkan dengan kecepatan tinggi.
Mesin gerinda potong dapat memotong benda kerja pelat ataupun pipa dari bahan
baja dengan cepat.
Mesin Gerinda Datar
suatu teknik penggerindaan yang mengacu pada pembuatan bentuk datar,
bentuk dan permukaan yang tidak rata pada sebuah benda kerja yang berada
di bawah batu gerinda yang berputar.
Pada umumnya mesin gerinda digunakan untuk penggerindaan permukaan yang
meja mesinnya bergerak horizontal bolak-balik. Benda kerja dicekam pada kotak
9
meja magnetik, digerakkan maju mundur di bawah batu gerinda. Meja pada mesin
gerinda datar dapat dioperasikan secara manual atau otomatis.
dipergunakan untuk menggerinda permukaan rata poros Mesin gerinda datar vertical
dengan gerak meja bolak-balik, mesin jenis ini digunakan untuk menggerinda benda-
benda berpermukaan rata, lebar, dan menyudut
2) Mesin gerinda datar vertical dengan gerak meja berputar ini dipergunakan untuk
menggerinda permukaan rata poros
Berdasarkan prinsip kerjanya mesin gerinda datar dibagi menjadi dua macam.
1) Mesin gerinda datar semi otomatis,
proses pemotongan dapat dilakukan secara manual (tangan) dan otomatis
mesin.
2) Mesin gerinda datar otomatis,
proses pemotongan diatur melalui program (NC/Numerical Control dan
CNC/Computer Numerically Control).
Bagian-Bagian Utama Mesin Gerinda Datar
Benda kerja diletakkan pada permukaan meja magnet dan diatur pada
posisgaris kerja medan magnet.
c) Supaya aliran medan magnet melewati benda kerja digunakan logam nonferro
yang disisipkan pada plat atas pencekam magnet
.
d) Melepas benda kerja dilakukan dengan memutuskan aliran listrik yang menuju
pencekam magnet dengan menggunakan tombol on/off.
11
Pencekaman terjadi akibat adanya magnet permanen yang terdapat pada
pencekam. Pada mesin gerinda jenis ini, magnet yang mengaliri meja bersifat
permanen, proses pencekaman benda kerja menggunakan mesin yang dilengkapi
dengan meja jenis ini hampir sama dengan proses pencekaman benda kerja pada
mesin gerinda datar pada umumnya. Akan tetapi, ada beberapa hal yang
membedakan mesin jenis ini dengan mesin gerinda pada umumnya. Perbedaan
tersebut sebagai berikut.
c) Plat atas mempunyai plat sisipan anti magnet yang berfungsi mengarahkan
aliran medan magnet.
d) Posisi tuas ”ON”, posisi lempengan magnet sebidang dengan kutub sisipan di
plat atas. Medan magnet mengalir dari kutub selatan ke kutub luar (plat atas) dan
melewati benda kerja diteruskan ke kutub utara dan plat bawah sehingga benda
kerja akan tercekam.
a) Benda kerja diatur pada posisi garis kerja aliran medan magnet yang terdapat
pada pencekam magnet.
f) Posisi tuas ”OFF”, aliran magnet dipindahkan karena lempengan magnet dan
sisipan tidak segaris kerja aliran medan magnet. Plat atas dan sisipan akan
menutupi aliran yang menuju ke benda kerja sehingga benda kerja tidak tercekam.
ALAT-ALAT PERLENGKAPAN
1. Kaca Pelindung
12
Kaca pelindung ini harus di gunakan karena agar terhindar dari kerusakan mata.
Saat menggerinda suatu permukaan benda akan timbul radiasi atau suatu
permukaan benda akan timbul radiasi atau percikan bunga api yang sangat keras,
maka dari itu penggunaaan kaca pelindung saat bekerja perlu digunakan.
2. Slop Tangan
Tangan merupakan bagian tubuh yang paling penting saat menggerinda. Maka
untuk bekerja dengan selamat dan hasil gerinda yang diharapkan memuaskan maka
disarankan memekai pelindung gerinda.
3. Masker
Selain kaca pelindung digunakan juga masker mulut supaya serpihan-serpihan
benda yang di gerinda dan loncatan bunga api bias diantisipasi mengenai mulut.
4. Sepatu Besi
Benda-benda yang digerinda bukanlah benada ringan melainkan benda-benda
berat (logam) seperti besi, aluminium dan lain-lain. Jika suatu saat benda barat itu
jatuh lalu menimpa kaki, maka bisa di hindarkan
klasifikasi dan spesifikasi roda gerinda
A (alumunium)
B(karbida silium)
C(intan)
13
36 > ukuran butiran bahan asah
Sangat lunak : E F G
Lunak : H I J K
Sedang : L M N O
Keras : P Q R S
Sangat keras : T U V Y
Rapat : 0 1 2 3
Sdang : 4 5 6
Renggang : 7 8 9 10 11 12
V : vitrifield (tembikar)
S : silicate(silikat)
R : rubber ( karet)
B : bakelit
E : embalau
Be > kode pabrik untuk penggerindaan khusus, atau plihan dari pbrik
14
Identitas dan spesifikasi sangat berpengaruh dalam memilih roda gerinda. Kedua hal
ini digunakan untuk menentukan dan menyesuaikan dengan karakteristik benda
yang akan digerinda.
1. Identitas
Identitas memuat jenis bahan asah, ukuran butiran bahan asah, tingkat
kekerasan susunan butiran bahan asah, jenis bahan perekat.
Contoh : A 24 S BF
2. Spesifikasi
Spesifikasi memuat ukuran dan bentuk roda gerinda
15
Kerja pelat
Setelah membaca dan mempelajari buku ajar ini khususnya kerja pelat, diharapkan
kepada yang membaca dapat memahami dan mengetahui alat yang digunakan pada
kerja bangku dan cara untuk menghitung penekuka dalam kerja bangku.
16
Kerja pelat
11.1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
2. Pemotongan pelat kurang rapi karena pengoresan pada pelat tidak pas
ukuran.
17
Pengertian Pengerjaan Pelat
Contoh perhitungan:
Diketahui:R=1
Ditanya:Besar Penekukan(T=1mm,X=0,33,danT=900)
Jawab:L=(R+X)ñ2/360º
=(1+0,33)2.3,14.90º
=(1,33)3,142
L = 2,08 mm
18
Perhitungan penekukan Plat.Dasar Perhitungan Pelat.Luas Penekukan
Sudut Penekukan.
Radius penekukan adalah radius dari busur dalam.Garis penekukan adalah garis
imajiner yang dibentuk oleh tangent radius penekukan dengan permukaan bagian
dalam.Sudut penekukan adalah sudut yang dibentuk antara dua posisi ekstrim dari
radius penekukan.Luas penekukan adalah luas yang tercangkup oleh sudut
penekukan.Untuk memperkirakan panjang benda kerja yang akan digunakan adalah
suatu cara untuk menentukan panjangnya garis netral secara teoritis ini perlu untuk
menghitung penekukan yang diizinkan“?”untuk masing-masing lakukan dan jumlah
dari setiap panjang adalah“L”dari masing-masing kaki
penekukan,seadainya“L”adalah merupakan panjang dari bukaan plat,maka B=L1
+L2 + ?
?=(R+x)2??360
Dimana x adlah jarak dari permukaan dengan garis netral besarnya berubah-ubah
pada perbandingan ketebalan(T)yang ada terhadap radius pelipatan,penekukan
dilambang dengan (R)dimana:
R<2T
X=0,33T
R=2T-4T
X=0,4T
R>4T
X=0,5T
11.3 rangkuman
19
Kerja Plat
20
c. Bermacam-macam siku seperti siku biasa, siku lipat, dan siku papak
- gergaji mesin
21
Pembentukan benda kerja dapat dilakukan baik dengan tangan maupun
dengan mesin, Bila dilakukan dengan tangan, kita dapat menggunakan
macam-macam palu dan landas (steak)
- Palu keling
- Palu lunak dari bahan kayu, karet, tembaga, atau timah hitam, juga
palu plastik
- Palu pegang
- Palu rata
- Palu bola
Macam-macam palu
Peringatan :
- Landas alur dan sebagainya andas bola dan setengah bola
22
c. Macam-macam alat penekuk dan pelipat
- Palu keling
- Mesin pengeling
§ sikat kawat
23
§ kikir
Gunting tangan
a. Peganglah bahan dengan tangan kiri, cukup jauh dari bibir gunting
b. Bibir gunting dibuat tegak lurus tehadap bahan dan tepat pada garis
lukisan
Penekukan
Bagi petugas kerja pelat, landasan cetak merupakan alat penting sehingga
ia harus merawat dan menjaganya agar selalu baik dan siap untuk
digunakan. Biasanya permukaan landasan letak dikeraskan. Meskipun
24
demikian, ia tidak boleh digunakan sebagai landasan pemahatan atau
pengelingan karena untuk pekerjaan ini tersedia baja lunak khusus.Untuk
menghindari kerusakan dan kemungkinan luka dari landasan letak
sebaiknya disimpan pada tempat tersendiri. Pada lantai raknya perlu
disediakan alas yang lunak bila lantai tersebut dari logam. Tetapi bila
dibuat dari papan, tak perlu tepi untuk memudahkan kontrol dan agar rapi
tempatnya dicat menurut bentuk.
Ø Penekukan yang diijinkan adalah bagian ujung lengkung netral dari luas
penekukan
Ø Sudut penekukan adalah sudut yang terbentuk antara dua posisi ekstrim
dari radius penekukan
Penekukan pelat
25
B = L1 + L2 + A
A = (R+X)
α = 90o
A =(R + x)
A = R + X)
= (R + X)
"X" adalah jarak dari permukaan dalam dengan garis netral, besarnya
berubah-ubah tergantung pada perbandingan ketebalan (T) yang ada
terhadap radius pelipatan/penekukan (R), dimana :
R<2T X = 0,33 T
R = 2T ÷ 4T X = 0,4 T
R>4T X = 0,5 T
"N" adalah faktor variabel yang besarnya tergantung tebal (T), dimana :
T = 1,5 ÷ 3 mm N = 0,45 T
Paku keling jenis Pop ini digunakan bila kebocoran tak perlu
diperhatikan. Sistem ini membenarkan sambungan yang dibuat dengan
harga murah dan tersedia pada bahan baja, aluminium, dan monel. Paku
26
keling pop dapat digunakan dengan sangat efektif pada pelat tipis, tetapi
pada pelat tebal tidak disarankan digunakan. Paling banyak digunakan
pada sambungan rata, yang kepalanya hanya pada satu sisi saja. Ukuran
diameter paku keling pop pada umumnya 2,4; 2,8; 3,2; 4,8; dan 6,4 mm
dengan kepala bulat.
Alat pengeling atau pembentuk kepala paku keling tersedia dalam berbagai
ukuran sesuai dengan paku keling pop. Alat ini biasanya mempunyai 2
posisi penarikan dan penyetel rahang penjepit luar
Alat pengeling
Las titik digunakan untuk menyambung dua buah pelat yang mana
hal ini merupakan merupakan perkembangan yang lebih maju dari
sambungan pelat dengan paku keling. Mesin las titik yang umum
digunakan adalah :
27
1. Mesin las titik dengan pengoperasian pakai tangan (hand operated).
Biasanya tanpa pendingin air las titik
2. Mesin las titik dengan pendingin air memiliki kekuatan lebih besar
lagi (pelat yang kan disambung lebih tebal).
1. Pengatur arus
Ø Dalam pengaturan arus pada mesin las titik, tergantung dari tipe mesin
las titik yang digunakan.
C. Sambungan pateri
28
Penguat tepi dapat dilakukan dengan cara memakai lipatan tepi, kawat
penguat atau memakai alur penguat. Alur penguatmtidak hanya untuk
penguatan tepi tetapi dapat juga untuk penguatan badan.
- mesin lipat
Gunting tangan
a. Peganglah bahan dengan tangan kiri, cukup jauh dari bibir gunting
b. Bibir gunting dibuat tegak lurus tehadap bahan dan tepat pada garis
lukisan
29
c. Jari manis tangan kanan diletakkan diantara kedua tangkai gunting
untuk menahan agar bibir gunting tidak terkatup seluruhnya.
3.3.4 Penyambungan
A. Pengelingan
Alat pengeling
30
1. Pilihlah ukuran hidung pengeling yang sesuai dengan ukuran
diameter paku keling
Las titik digunakan untuk menyambung dua buah pelat yang mana
hal ini merupakan merupakan perkembangan yang lebih maju dari
sambungan pelat dengan paku keling. Mesin las titik yang umum
digunakan adalah :
Mesin las titik dengan pendingin air memiliki kekuatan lebih besar
lagi (pelat yang kan disambung lebih tebal).
Umumnya mesin las titik dilengkapi dengan beberapa alat pengatur seperti
1. Pengatur arus
2. Pengatur waktu
Ø Tidak semua tipe mesin las titik dilengkapi tombol pengatur waktu.
Catatan :
1. Bila benda kerja sulit dijepit, bagian yang akan di las dapat dipegang
dengan tangan yang bersarung kulit.
33
4. Bagian lain dari benda kerja jangan menyentuh tangkai elektroda
C. Sambungan pateri
34