Anda di halaman 1dari 21

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Gerinda pada dasarnya adalah proses mekanik yang menimbulkan suhu tinggi dan reaksi kimia pada permukaan benda kerja. Pada proses gerinda permukaan ada energi yang dikeluarkan dalam bentuk perpindahan panas disepanjang permukaan benda kerja. Penurunan kekasaran permukaan benda kerja umumnya dipengaruhi oleh temperatur permukaan yang terlalu tinggi. Guo (1996) menjelaskan proses penghalusan permukaan memerlukan suatu masukan energy yang sangat besar dari tenaga per volume satuan dari bahan yang dipakai. Hampir semua tenaga yang dipakai dikonversikan ke panas yang dipusatkan di dalam daerah penggerindaan, sehingga mendorong kerusakan pada benda kerja yang dikarenakan oleh panas yang tinggi di permukaan benda kerja. Panas yang dihasilkan pada proses gerinda permukaan akan berpengaruh terhadap hasil kekasaran permukaan benda kerja. Semua energi yang digunakan dalam proses gerinda permukaan diubah menjadi panas, dan panas ini sebagian dibawa oleh geram dan sebagian diteruskan ke lingkungan melalui batu gerinda dan benda kerja. Peningkatan panas yang dihasilkan berasal dari gesekan pahat gerinda yang berputar dengan permukaan benda kerja. Untuk proses gerinda permukaan hampir sebagian besar panas (80%sampai dengan 85%) mengalir melalui benda kerja. Pada proses gerinda permukaan sebagian besar panas mengalir masuk ke benda kerja dan akan menaikkan temperatur di benda kerja. Babic (2000) menjelaskan kekasaran permukaan proses gerinda dilihat dari suhu tinggi di sepanjang busur api dari perpotongan di seputar permukaan suatu benda kerja. Dengan melihat suhu local yang tertinggi dapat diketahui titik mana saja yang menyebabkan terjadinya pendistribusian panas tertinggi, yang terjadi pada permukaan benda kerja yang mengalami pengerjaan gerinda permukaan. Pemakaian cairan pendingin akan berpengaruh terhadap hasil kekasaran permukaan benda kerja. Cairan pendingin yang diberikan pada permukaan benda kerja akan berfungsi sebagai pelumas, sehingga dapat mengurangi gesekan antara pahat gerinda dengan benda kerja. Penggunaan cairan pendingin akan mengurangi tingkat distribusi panas yang terjadi di permukaan benda kerja. Selain terserap oleh batu gerinda dan benda kerja, cairan pendingin juga menguap karena adanya panas di permukaan benda kerja. Jannone (2002) menjelaskan bahwa cairan pendingin yang digunakan pada proses penggerindaan akan mempengaruhi hasil permukaan pemotongan benda kerja. Pada penelitiannya digunakan empat macam cairan pendingin yang berbeda,yaitu synthetic, semi synthetic, soluble oil, cuttingoil. Selain

itu juga digunakan dua macam batu gerinda yaitu alumina dan CBN. Cairan pendingin yang digunakan disemprotkan dengan tekanan yang berbeda dan menggunakan nozel yang telah dimodifikasi. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa batu gerinda yang terbaik adalah batu gerinda CBN, karena batu gerinda CBN yang disemprot berbagai macam cairan pendingin mempunyai tegangan sisa yang tinggi sehingga tahan terhadap gesekan permukaan benda kerja. Selain cairan pendingin, depth of cut juga berpengaruh terhadap kakasaran permukaan. Semakin besar depth of cut yang digunakan, maka tingkat kekasaran permukaan benda kerja akan semakin besar atau kasar. Peningkatan depth of cutpada proses gerinda permukaan akan berakibat pada semakin besar gesekan yang diterima oleh benda kerja, dan meningkatnya distribusi panas di permukaan benda kerja. Nguyen (2003) menjelaskan bahwa selain perbedaan cairan pendingin yang sangat berpengaruh terhadap permukaan hasil penggerindaan, depth of cut juga berperan terhadap penyebaran panas yang ditimbulkan pada permukaan hasil pemotongan. Hasil analisa yang dilakukan menunjukkan bahwa air dingin yang disemprotkan ke proses penggerindaan permukaan akan mempengaruhi proses pembentukan geram dan gaya potong penggerindaan, sehingga mengakibatkan terjadinya kerusakan permukaan benda kerja. Kekasaran permukaan yang rendah diperoleh dengan pemakaian berbagai macam oli sebagai cairan pendingin dan kedalaman pemotongan yang kecil pada proses gerinda permukaan. Dhar (2006) mejelaskan bahan cairan pendingin yang disemprotkan dengan tekanan tinggi akan membantu proses penggerindaan secara menyeluruh. Penggunaan cairan pendingin bertekanan tinggi akan mengurangi penyebaran distribusi panas dan mengurangi pengikisan batu gerinda. Pendinginan dengan tekanan tinggi juga akan membuat cairan pendingin berfungsi sebagai pelumas pada permukaan benda kerja. Pengaruh yang timbul akibat panas yang tinggi pada proses gerinda permukaan adalah terbentuknya berbagai macam geram. Penggunaan pendinginan yang tepat memungkinkan terjadinya proses pembentukan geram pada proses gerinda permukaan berupa bentuk geram blocky particle. Dengan melihat hasil-hasil penelitian terdahulu, maka perlu dilakukan suatu penelitian lanjutan untuk mengetahui pengaruh dari metode pendinginan,depth of cut, dan kecepatan meja benda kerja terhadap temperatur daerah penggerindaan, kekasaran permukaan dan mode pembentukan geram yang terjadipada proses gerinda permukaan baja AISI 1045. Dari hasil penelitian diharapkan dapat diketahui keterkaitan antara perbedaan depth of cut, kecepatan meja benda kerja, dan metode pendinginan dengan temperatur daerah penggerindaan, kekasaran permukaan, dan geram yang terjadi pada proses gerinda permukaan.

1.2. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah dijelaskan rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana pengaruh pendinginan pada temperatur kamar, udara dan cairan dengan tekanan tinggi terhadap temperatur dan kekasaran permukaan benda kerja, serta mode pembentukan geram pada proses gerinda permukaan, dengan depth of cut dan kecepatan meja benda kerja yang berbeda-beda.

1.3. Tujuan Alasan penulisan makalah ini karena minimnya tingkat pengetahuan tentang roda gerinda dan cara pengopersasian mesin gerinda. Dan di dalam makalah ini dijelaskan bahan-bahan dasar pembuatan roda gerinda, jenis-jenis pengasah dan perekat. Makalah ini dapat menjadi referensi untuk mengetahui roda gerinda lebih mendalam. Makalah ini ditulis dengan tujuan agar mahasiswa pada umumnya dapat tahu banyak tentang roda gerinda, karena telah mempunyai dasar pengetahuan dan bermanfaat untuk mencegah kecelakaan kerja, memudahkan penggerindaan dengan penggunaan roda gerinda yang sesuai dengan material benda kerja yang akan digerinda. Selain itu kita dapat mempelajari cara-cara mengoperasikan mesin gerinda.

1.4. Manfaat Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dibidang pengembangan proses manufaktur yaitu untuk mengetahui: 1. Temperatur permukaan benda kerja pada proses gerinda permukaan 2. Untuk mengetahui kekasaran permukaan baja hasil proses gerinda permukaan. 3. Untuk mengetahui mode pembentukan geram yang terjadi pada proses gerinda permukaan.

BAB II ISI

2.1. Landasan Teori Mesin gerinda adalah suatu alat yang ekonomis untuk menghasilkan permukaan yang halus dan dapat mencapai ketelitian yang tinggi. Alasan mesin gerinda dapat mengerjakan benda kerja dengan ketelitian yang tinggi dikarenakan depth of out dalam penggerindaan dapat diatur sekecik mungkin yaitu sebesar 2-5 mikron. Penyebab mesin gerinda dapat menghasilkan permukaan yang sangat halus karena pada gerinda yang digunakan dalam penggerindaan mempunyai sisi potong yang sangat banyak dan pemotongannya sedikit demi sedikit (proses finishing) sehingga lebih tepatnya disebut pengikisan. Sisi potong pada roda gerinda terbentuk oleh butiran-butiran bahan asah dalam roda gerinda tersebut. Seperti pisau frais apabila semakin banyak sisi potongnya maka hasil permukaannya semakin halus. Keuntungan mesin gerinda : 1. Dapat mengerjakan benda kerja yang telah dikeraskan. 2. Dapat menghasilkan permukaan yang sangat halus. 3. Dapat mengerjakan benda kerja dengan tuntutan ukuran yang sangat presisi. Kerugian mesin gerinda : 1. Depth of out harus kecil. 2. Waktu proses pengerjaan cukup lama. 3. Biaya pengerjaan cukup mahal. 1. Bagian-Bagian dari Roda Gerinda Setiap roda gerinda mempunyai dua komponen : Abrasive berfungsi sebagai pemotong/pengasah. Bond berfungsi sebagai perekat yang mengikat butiran-butiran abrasive selama pemotongan. Diantara abrasive dan bond terdapat bagian-bagian kosong atau pori-pori dalam ukuran dan jumlah yang beraneka ragam, mempengaruhi roda-roda gerinda dalam pengasahannya.

2. Pembuatan roda-roda gerinda Butiran-butiran abrasive dan perekat dicampur, kemudian dicetak/dibentuk dan dikeringkan dalam cetakan pada tekanan yang tinggi dan suhu antara 42- 45 C. Ukuran terakhir dan bentuknya dibuat setelah proses pengeringan. Perekat roda gerinda kemudian di vitrify kan pada suhu antara 1200- 1300C dan didinginkan dengan perlahan-lahan sekali. Proses pendinginan kadang-kadang maksimum lamanya 120 hari. Sebagai tindakan pencegahan demi keamanan, pemeriksaan yang teliti diadakan setelah proses pendinginan.

3. Aksi Potong (pemotongan) Proyeksi dari permukaan roda gerinda akan terlihat beribu-ribu butiran tajam. Apabila diputar dengan kecepatan tinggi dan dipertemukan dengan benda kerja, akan memotong beram-beram. Beram-beram menjadi merah dan panas karena gesekan yang keras.

4. Bahan Asah/Pengasah Amril (ampelas), corundum, silicon carbide, alumunium oxide, boron nitride, dan intan yang dihancurkan adalah bahan-bahan asah yang digunakan sampai sekarang. Bahanbahan tersebut beraneka ragam dalam kekerasan dan kerapuhan , mempunyai sifat dan bentuk yang berbeda-beda. Amril adalah kristal dari alumunium oksida dan besi oksida dengan persentase campuran yang bermacam-macam. Corundum adalah alumunium oksida dengan bermacam-macam tingkat kemurniannya. Amril dan corundum adalah sebagian besar digunakan dalam pembuatan kertas pengasah dan kain pengasah.

Silicon carbide adalah kombinasi kimia dari karbon dan silicon yang dibuat dari dapur tinggi listrik. Pekerjaan ini memakan waktu 36 jam pada temperatur 2000C. Setelah itu silicon carbide diambil dalam bentuk kristalkristal yang banyak. Silicon carbide berwarna hitam kehijau-hijauan.

Alumunium oxide yang mula-mula berasal dari bauksit, juga dibuat dalam dapur tinggi listrik. Bauksit lebur dalam temperatur 2100C. Batanganbatangan dipatahkan, dihancurkan dan digiling menjadi butiran-butiran kecil.

Boron nitride adalah hasil produksi buatan General Electrik Corp. Barang tersebut mempunyai bentuk kristal berbentuk kubus keras sepertisilicon carbide, suhunya stabil hingga 1400C.

Intan adalah bahan asah yang terkeras. Carbon yang murni, sekarang ini dibuat untuk pembuatan proses industri.

5. Perekat Perekat harus mengikat butiran-butiran pengasah bersama-sama dan melengkapi roda gerinda dengan kekuatan dan kekerasan. Ada beberapa tipe perekat yang digunakan dan masing-masing tipe mempunyai kegunaan tersendiri. Vitrified bonds adalah suatu campuran dari tanah liat, feldspar dan kwrsa dicampur pada suhu kira-kira 1100-1350C. Roda gerinda ini sensitif terhadap hentakan dan pukulan tapi tidak berubah karena panas atau dingin dan tidak dapat dipengaruhi oleh air, asam atau oli. Roda gerinda ini tidak dibuat dalam bentuk yang tipis seperti roda gerinda gerinda untuk memotong karena tidak dapat menerima beban dari samping. Perekat ini dicampur dalam bermacam-macam persentase yang baik sehingga mendapatkan bermacam-macam tingkatan. Kepadatan dari roda gerinda dapat dengan mudah ditentukan oleh proses vitrified.

Silicate bonds (mineral bond) komponen ini digunakan silicate dari soda (water glass). Oksida seng ditambahkan sebagai bahan anti air. Campuran butiran-butiran pengasah dan perekatnya dipadatkan didalam cetakan besi dan dibakar pada temperatur 260C selama 2 - 4 hari. Dengan perekat ini butiran-butiran pengasah lebih mudah lepas dari pada vitrified bond dan roda gerinda ini disebut pulder acting yang digunakan khusus untuk mengasah alat-alat potong.

Shellac bonds (organik bond) Roda gerinda shellac dapat dibuat tipis 3 mm atau kurang.Serbuk shellac dicampur dengan butiran-butiran pengasah dan dipanaskan sampai shellacnya meleleh dan menyelimuti setiap butiran pengasah. Campuran ini diroll menjadi lembaran dan dipotong. Perekat ini baik untuk pengerjaan halus dan ketahanan terhadap panas rendah..

Rubber bonds (organik bond) untuk membuat roda gerinda ini, karet murni dicampur dengan sulfur sebagai komponen pemanas. Roda gerinda ini dapat digunakan juga sebagai pemotong.

Synthetic resin bond bakelite adalah salah satu perekat yang digunakan untuk pembuatan roda gerinda potong yang tipis. Perekat ini elastis dan ulet. Digunakan untuk menghilangkan kerak-kerak besi tuang dan menggerinda las.

6. Kodefikasi Roda Gerinda Bila memesan roda gerinda,keterangan yang harus ditunjukkan : Kualitas (macam-macam bahan asah), ukuran (garis tengah, lebar, lubang), bentuk, ukuran butiran, tingkat dan struktur. Perserikatan industri bahan asah telah menyesuaikan sistem penandaan untuk roda gerinda dengan British Standardised. Contoh: A 46 K 15 V Keterangan: A 46 K 15 V = = = = = Jenis Abrasive Ukuran Butiran Tingkat Kekerasan Struktur Roda Gerinda Jenis Perekat

7. Bentuk-Bentuk Batu gerinda a. Batu Gerinda Lurus Bentuk ini biasa digunakan untuk menggerinda bagian luar dan bagian dalam, baik pada mesin gerinda silindris, permukaan ataupun mesin gerinda meja. b. Batu Gerinda Silindris Fungsinya, untuk menggerinda sisi benda kerja. Batu gerinda ini compatible dengan mesin gerinda sumbu tegak dan sumbu mendatar. c. Batu Gerinda Mangkuk Lurus Fungsinya adalah untuk menggerinda bagian sisi benda kerja baik yang dipakai pada mesin gerinda sumbu tegak ataupun sumbu mendatar. d. Batu Gerinda Mangkuk Miring Fungsi utamanya untuk menggerinda/mengasah alat potong, misalnya pisau frais, pahat bubut, pisau-pisau bentuk, dan lain-lain. e. Batu Gerinda Tirus Dua Sisi Fungsi utamanya membersihkan percikan las pada benda-benda setelah dilas. f. Batu Gerinda Cekung Satu Sisi Pada prinsipnya batu gerinda ini digunakan untuk penggerindaan silindris, tetapi banyak juga untuk penggerindaan pahat bubut. g. Batu Gerinda Cekung Dua Sisi Fungsi utama untuk penggerindaan silindris. h. Batu Gerinda Piring Fungsi utamanya untuk menggerinda pisau-pisau frais pada gerinda alat potong. i. Batu Gerinda Piring Sisi Radius Fungsi utamanya untuk membentuk gigi gergaji (gumming), bukan mengasah.

8. Ukuran Butiran Besarnya butiran didapat dengan cara menyaring butiran-butiran tersebut penyaring dengan jumlah mata jala tertentu tiap 1. Tingkat Kekerasan (Grade) Yang dimaksud bukan kekerasan butirannya melainkan kemampuan perekat untuk mengikat butiran pemotong dalam melawan pelepasan butiran akibat adanya tekanan pemotongan. pada

Faktor yang mempengaruhi tingkat kekerasan roda gerinda. a. Kecepatan potong mesin gerinda b. Kecepatan potong benda kerja c. Konstruksi mesin. Kecepatan potong roda gerinda adalah faktor yang berubah-rubah dan mempengaruhi dalam pemilihan tingkat kekerasan roda gerinda. Disesuikan dengan keterangan-keterangan dari pabrik pembuat. Pengasahan dan pembentukan roda gerinda. Pengasahan ( dressing ) Tujuan : untuk mempertajam roda gerinda yang diakibatkan oleh loading dan glazing. Loading adalah tumpulnya roda gerinda yang diakibatkan oleh kotoran yang menutupi sisi potong butiran gerinda. Glazing adalah tumpulnya roda gerinda yang diakibatkan oleh ausnya sisi potong butiran pemotong. Pada umumnya terjadi pada roda gerinda yang keras. Proses mempertahankan bentuk roda gerinda ( Truing ) Memperbaiki/meratakan permukaan roda gerinda dari permukaan yang tidak rata. Alat untuk dressing yaitu intan tunggal, dipasang pada poros logam dengan cara di las perunggu. Intan yang disatukan ( cluster ) di pasang pada poros logam dengan cara di las perunggu. Dalam penggerindaan alat potong, bentuk gerinda yang digunakan sesuai dengan alat potong yang akan di asah. Misalnya roda gerinda untuk mengasah sudut-sudut luar berbentuk mangkuk dan bentuk piringan atau bentuk tipis digunakan untuk mengasah bagian dalam atau alur.

Macam-macam Pengasah. Pengasah dari intan. Pemakaian intan sebagai alat dressing : Intan digunakan untuk pekerjaan yang presisi. Intan sangat keras dan tahan pakai tapi mudah pecah. Pengasah dengan roda- roda Carborundum Digunakan untuk mengasah roda-roda gerinda ukuran menengah. Pengasah ditekankan kearah roda gerinda dan digerakkan melintang permukaan roda gerinda hingga rata. Pengasah dengan batang carborundum

Digunakan untuk mengasah roda gerinda yang kecil dan halus. Pengasah harus ditahan oleh penahan alat. Pengasah dengan roda gigi dan besi tuang lunak Digunakan untuk pengasahan roda gertinda ukuran besar dan kasar. Selama pengasahan badan pengasah diletakkan / ditahan oleh penahan alat dan dimajukan ke permukaan roda gerinda.

BAB III PERAWATAN

3.1. Gerinda Silinder Menggerinda silinder adalah salah satu proses pemotongan/ pengasahan benda kerja yang berbentuk silinder dengan menggunakan alat potong (batu gerinda) yang berputar. Prinsip kerjanya batu gerinda memotong benda kerja silinder dengan arah putaran yang berlawanan. Jenis Mesin Gerinda Silinder Berdasarkan konstruksi mesinnya, gerinda silinder dapat dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain ; Mesin gerinda silinder luar Digunakan untuk menggerinda diameter luar yanng berbentuk silindris dan tirus. Mesin gerinda silinder dalam dengan benda kerja berputar Digunakan untuk menggerinda diameter dalam yang berbentuk silindris dan tirus. Mesin gerinda silinder dalam dengan benda kerja diam Digunakan untuk menggerinda diameter dalam benda kerja yang berukuran besar. Mesin gerinda silinder universal Untuk menggerinda diameter luar dan dalam yang berbentuk silindris dan tirus.

Mesin gerinda silinder luar tanpa senter (centreless) Digunakan untuk menggerinda diameter luar yang berbentuk silindris secara massal untuk benda kerja pendek ataupun panjang.

Mesin gerinda silinder dalam tanpa senter (centreless) Digunakan untuk menggerinda diameter dalam yang berbentuk silindris secara massal. Fungsi Cairan Coolant Fungsi dari cairan coolant adalah mengurangi efek thermal dari gesekan dan menghilangkan temperatur tinggi pada permukaan benda kerja selama proses gerinda melumasi permukaan antara benda kerja dan roda gerinda sehingga menghasilkan finishing yang baik menghilangkan chip (sisa benda kerja setelah melalui proses machining) menghindarkan bahaya percikan api dan debu sisa grinding demi keselamatan pekerja.

Metoda metoda penggunaan cairan gerinda : The flood system : coolant (cairan pendingin) disemprot pada permukaan benda kerja dan batu gerinda dan sisa coolant ditampung kembali pada reservoir kemudian difilter untuk digunakan kembali Through the wheel cooling : coolant disalurkan ke lekukan rongga di pinggir roda gerinda, sewaktu mesin menyala gaya sentrifugal mendorong coolant menyebar pada permukaan antara benda kerja dan roda gerinda

The mist cooling system : sistem ini menggunakan udara sebagai media coolant. Udara membawa sejumlah kecil coolant sewaktu melewati tabung T dan menyalurkan ke dalam pipa yang berhubungan dengan permukaan antara benda kerja dan roda gerinda. Uap air tersebut kemudian menguap dan mendinginkan permukaan dan juga menghilangkan geram.

3.2. Gerinda Datar Menggerinda datar adalah proses pemakanan benda kerja dengan menggunakan batu gerinda yang berputar, dimana benda kerja di cekam pada bidang datar menggunakan alat cekam khusus. Jenis Mesin Gerinda Berdasarkan Sumbu Utama Mesin Gerinda Datar Horisontal dengan gerak meja bolak-balik, digunakan untuk menggerinda benda-benda permukaan rata dan menyudut.

Mesin Gerinda Datar Horisontal dengan gerak meja berputar, digunakan untuk menggerinda permukaan rata poros.

Mesin Gerinda Datar Vertikal dengan gerak meja bolak-balik,digunakan untuk menggerinda benda-bnda rata lebar dan menyudut.

Mesin Gerinda Datar Vertikal dengan gerak meja berputar, digunakan untuk menggerinda permukaan rata poros.

Berdasarkan Prinsip Kerja Mesin mesin gerinda datar semi otomatik: prosesnya masih menggunakan manual dan otomatis mesin. mesin gerinda datar otomatis: untuk proses kerja nya digunakn system ototmatis yaitu dengan system pemrogaraman NC dan CNC.(numerical control dan computer numerical control). Berdasarkan Kegunaannya Mesin Gerinda Meja Mesin Gerinda Meja digunakan untuk menggerinda alat-alat potong sedehana dan peralatan kerja bangku. Mesin Gerinda Mata Bor dibagi menjadi 2 bagian : Untuk diameter kecil Digunakan untuk mengasah mata bor yang diameternya kecil sampai 6 mm Untuk diameter besar Digunakan untuk mengasah mata bor yang diameternya besar dan ditambah perlengkapan khusus. Digunakan untuk mengasah mata bor dari 13 ke atas. Mesin Gerinda Alat Potong Sederhana Digunakan untuk mengasah alat potong seperti, pahat bubut, counter bor, dll. Semua gerakan diatur secara manual.

Mesin Gerinda Alat Potong Semi Otomatis Prinsif kerjanya sama seperti yang seperti Mesin Gerinda sederhana tetapi hanya dilengkapi mekanisme gerkan heliks yang dapat diatur gerakannya sesuai dengan kebutuhan dimensi yang diinginkan. Mesin Gerinda Alat Potong Otomatis Semua gerakan diatur secara otomatis. Kelebihannya : ukuran yang di inginkan akan sesuai. Tetapi itu semua tergantung si operator yang menggunnakannya. Mesin Gerinda Pisau gergaji Digunakan untuk mengasah alat potong yang berbentuk tipis dan mata potongnya banyak seperti pisau gergaji.

3.3. Balancing batu gerinda Balancing dari batu gerinda bertujuan untuk pembagian berat dari batu gerinda yang tidak sama dengan menggunakan bobot penyetimbang. Penyebab tidak seimbangnya batu gerinda antara lain : Struktur butiran batu gerinda yang tidak seragam saat dihasilkan oleh pabrik. Batu gerinda basah akibat memberhentikannya pada saat pendingin masih keluar dari keran. Adanya cacat pada roda gerinda akibat benturan Akibat yang ditimbulkan dari batu gerinda yang tidak seimbang diantaranya : Kualitas permukaan benda kerja yang dihasilkan kurang bagus. Mempercepat keausan bantalan pada mesin gerinda. Perlengkapan untuk melakukan penyetimbangan antara lain : Dudukan penyetimbang sistem roller. Dudukan penyetimbang dengan water pas berbentuk lingkaran. Arbor penyetimbang tanpa ulir. Arbor penyetimbang dengan ulilr. Pencekam batu gerinda dengan 3 bobot penyetimbang yang dapat dilepas. Pencekam batu gerinda dengan 3 bobot penyetimbang yang tidak dapat dilepas. Pencekam batu gerinda dengan 2 bobot penyetimbang yang dibelah. Pada kenyataannya setiap batu gerinda tidak mempunyai kerapatan yang sama pada setiap titiknya. Hal ini bisa dicek dengan cara memutar batu gerinda pada sumbunya, kemudian ditunggu sampai berhenti. Jika ada titik tertentu selalu berada di bawah, batu gerinda tidak setimbang. Batu gerinda ini jika akan digunakan harus disetimbangkan terlebih dahulu. Batu

gerinda dikatakan setimbang apabila saat diputar pada sumbunya dapat berhenti di mana saja. Pada proses penggerindaan presisi, kesetimbangan batu gerinda merupakan hal yang sangat penting dibandingkan dengan penggerindan tangan/manual. Batu gerinda yang setimbang akan menghilangkan getaran, serta akan mendapatkan hasil yang permukaan yang lebih baik dan memakainya lebih mudah.

Dalam penyetimbangan batu gerinda ada beberapa peralatan yang dibutuhkan antara lain: collet batu gerinda, bobot penyetimbang, sumbu penyetimbang, dan dudukan penyetimbang. Bobot penyetimbang berfungsi untuk mengimbangi titik-titik yang lebih rapat (berat) dan dipasang pada alur muka yang ada pada collet.

Langkah-langkah penyetimbangan batu gerinda sebagai berikut. 1. Batu gerinda yang terpasang pada arbor, diletakkan pada jalur penyetimbang. Posisi arbor harus tegak lurus dan di tengah kedua jalur penyetimbang. Untuk mendapatkan ketegaklurusan arbor, dapat menggunakan alat ukur waterpass (Gambar 10.86). 2. Batu gerinda dibiarkan bergulir ke kiri dan ke kanan dengan sendirinya sampai berhenti. Bagian yang terberat ada pada bagian yang terbawah (pusat gravitasi). 3. Batu gerinda ditandai dengan kapur pada bagian teratas yang berlawanan dengan pusat gravitasi.

4. Salah satu bobot penyetimbang dipasang dan dikencangkan searah dengan tanda kapur dan berlawanan dengan pusat gravitasi bumi. Jangan digeser selama penyetimbangan berlangsung. Dua bobot penyetimbang lainnya dipasang dekat dengan pusat gravitasi dan masing-masing mempunyai jarak yang sama ke bobot penyetimbang yang pertama.

5. Batu gerinda diletakkan kembali di posisi tengah jalur dudukan penyetimbang. Batu gerinda diputar 90 ke arah kanan dan dilepaskan sampai berhenti dengan sendirinya.

6. Bila batu gerinda kembali pada posisi pertama, dua bobot penyetimbang harus diatur mendekati bobot penyetimbang yang pertama.

7. Sebaliknya, bila batu gerinda bergulir berlawanan dengan posisi pertama (tanda kapur bawah), dua bobot penyetimbang harus digeser menjauhi bobot penyetimbang yang pertama.

Untuk batu gerinda yang baru, langkah penyetimbangannya antara lain : Pukul perlahan batu gerinda dengan kayu atau plastik. Batu gerinda yang baik akan berbunyi seperti lonceng, sedangkan batu gerinda yang retak tidak akan berbunyi. Pasang batu gerinda pada pencekam. Lakukan proses dressing dan periksa kembali kesetimbangannya. Pasang batu gerinda pada poros spindle mesin.

Pemilihan roda gerinda Syarat utama yang diperhatikan dalam pemilihan roda gerinda ialah : a) Sifat fisik dari material yang akan digerinda mempengaruhi pemilihan dari bahan asah. Gunakan roda gerinda alumunium oksida untuk material-material berkekuatan tarik yang tinggi. Seperti contoh baja karbon, baja campuran, baja kecepatan tinggi, besiI tempa, perunggu dll. Gunakan roda gerinda silicon carbide untuk material berkekuatan tarik yang rendah. Seperti contoh besi kelabu, kuningan dan perunggu, alumunium dan tembaga, granite, karet, kulit dll. Gunakan roda gerinda keras untuk material yang lunak dan gunakan roda gerinda lunak untuk material yang keras. Bila menggerinda material keras, butiran-butiran lebih cepat tumpul dari material lunak, maka lunaknya perekat diperlukan untuk memudahkan butiran-butiran membelah atau meninggalkan roda gerinda dengan tujuan memunculkan butiran-butiran baru sebagai penggantinya.Material lunak kurang cepat penumpulan butiran-butirannya. Perekat kuat memungkinkan pemegangan butiran-butiran lebih lama.

b) Banyaknya material yang dihilangkan dan hasil akhir yang diminta mempengaruhi Pemilihan dari ukuran butiran, struktur dan tipe perekat. Gunakan roda gerinda yang kasar dan berpori-pori untuk pemkanan banyak. Gunakan roda gerinda berbutiran halus untuk penyelesaian yang baik. Gunakan roda gerinda berbutiran kasar untuk material liat dan berbutiran halus untuk material keras.Disini kecepatan produksi bukan faktor yang penting,gunakan roda gerinda elastis untuk penyelesaian yang terbaik.

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Penggerindaan adalah proses pemotongan/pengasahan logam. Roda gerinda mempunyai beribu-ribu sisi-sisi potong yang sangat kecil sebagai pengganti sisi potong yang lebar dari pisau-pisau potong yang berputar. Faktor yang mempengaruhi tingkat kekerasan roda gerinda. a. Kecepatan potong mesin gerinda b. Kecepatan potong benda kerja c. Konstruksi mesin. Kecepatan potong roda gerinda adalah faktor yang berubah-rubah dan mempengaruhi dalam pemilihan tingkat kekerasan roda gerinda. Disesuikan dengan keterangan-keterangan dari pabrik pembuat. Balancing dari batu gerinda bertujuan untuk pembagian berat dari batu gerinda yang tidak sama dengan menggunakan bobot penyetimbang. Penyebab tidak seimbangnya batu gerinda antara lain : Struktur butiran batu gerinda yang tidak seragam saat dihasilkan oleh pabrik. Batu gerinda basah akibat memberhentikannya pada saat pendingin masih keluar dari keran. Adanya cacat pada roda gerinda akibat benturan Akibat yang ditimbulkan dari batu gerinda yang tidak seimbang diantaranya : Kualitas permukaan benda kerja yang dihasilkan kurang bagus. Mempercepat keausan bantalan pada mesin gerinda.

4.2. Saran Proses perawatan pada mesin gerinda sangat dibutuhkan, baik untuk menjaga keselamatan atau mutu hasil proses permesinan. Dalam melakukan proses gerinda harus dilengkapi dengan alat-alat pelindung diri yang sudah ditentukan.

BAB V DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.its.ac.id/bookmark/4666/pemakanan http://www.virtualmachineshop.com/library/grinding http://www.virtualmachineshop.com/library/grindingwheel http://www.scribd.com/mempergunakan_mesin_gerinda.html http://www.wikipedia.com/surface_grinding http://www.wikipedia.com/cylindrical_grinding

Anda mungkin juga menyukai