Proses forming adalah salah satu proses manufaktur untuk menghasilkan produk dengan
cara memberikan deformasi plastis pada material kerja tanpa dihasilkannya geram.
1.Pressing
2.Drawing
3.Bending
4.Shearing.
Pada proses-proses pembentukan ini terdapat pengaruh temperatur yang dapat mengubah
sifat-sifat dan perilaku material.
Berdasarkan temperatur material pada saat dideformasi ini, proses pembentukan logam
dapat dikelompokan menjadi 3 jenis yaitu :
Hot working process (proses pengerjaan panas) adalah proses merubah bentuk logam
tanpa terjadi pencairan (T proses : 0.5 < T cair), volume benda kerja tetap dan tak ada
geram (besi halus sisa proses).
Pada proses pengerjaan ini tidak terjadi kenaikan tegangan mulur, kekerasan dan
penurunan keuletan bahan.
o Terjadi oksidasi
o Decarburization permukaan
o Toleransi besar
o Struktur dan sifat logam tidak uniform
o Perlu peralatan tahan panas
o Kontaminasi tidak dapat dikurangi
Logam umumnya mengalami pengerjaan dingin pada suhu ruang, meskipun perlakuan
tersebut mengakibatkan kenaikan suhu. Pengerjaan dingin mengakibatkan timbulnya
distorsi pada butir. Sehingga meningkatkan kekuatan, memperbaiki kemampuan
permesinan, meningkatkan ketelitian dimensi, dan menghaluskan permukaan logam.
1. Terjadinya tegangan dalam logam, yang dapat dihilangkan dengan suatu perlakuan
panas.
2. Struktur butir mengalami distorsi/perpecahan.
3. Kekerasan dan kekuatan meningkat, hal ini seiring dengan kemunduran dalam
keuletan.
4. Suhu rekristalisasi baja meningkat.
5. Penyelesaian permukaan (surface finish) lebih baik.
6. Dapat diperoleh toleransi dimensi yang lebih ketat.
1. Penarikan
o bahan tebuk (blanks)
o tabung
o cetak-timbul
o kawat
o putar-tekan
o putar-tekan-gunting
o pembentukan-tarik
o pembentukan-tarik-tekan
2. Penekanan
o koin
o pengerolan dingin
o pembuatan ukuran dengan tepat
o pemukulan atau tempa dingin
o pembentukan intra
o pembuatan ulir dan alur
o pengelingan
o staking
3. Pelengkungan
o pelengkungan sudut
o pengerolan
o pelengkungan pelat
o curling
o kampuh
4. Pengguntingan
o bahan tebuk
o pons
o pemotongan
o pemangkasan
o perlubangan
o takik
o belah
o tusuk
o serut
5. Berenergi tinggi
o ledakan
o hidroelektrik
o magnetic
6. Hobb
7. Ekstruksi
o dingin
o impak
8. Penumbukan peluru
Pertimbangan yang penting dalam proses pembentukan adalah gesekan yang timbul
antara benda kerja dengan perkakas pembentuk (misalnya dies). Kadang-kadang lebih
dari 50% energi pembentukan dipakai untuk mengatasi gesekan tersebut.
Aspek kualitas produk seperti surface finish dan ketelitian dimensi berkaitan langsung
dengan gesekan.
Perubahan pelumasan dapat merubah modulus aliran logam selama proses
pembentukan dengan demikian juga mengubah sifat-sifat produk akhir.
Tingkat produksi, perancangan perkakas (tooling), keausan perkakas. Serta optimisasi
proses semuanya tergantung pada seberapa jauh kita mampu untuk menentukan dan
mengendalikan gesekan.
Pada hampir semua proses, usaha diarahkan untuk mengurangi pengaruh gesekan,
selain itu, perlu diingat bahwa ada juga proses yang hanya dapat bekerja kalau ada
gesekan yang mencukupi yaitu misalnya proses rolling.
Pada semua kasus, efek gesekan sulit untuk diukur, lebih jauh lagi karena gesekan
tergantung pada banyak variabel seperti luas permukaan kontak, kecepatan dan
temperatur sehingga efek gesekan sangat sulit untuk dibuat skalanya.
Perlu kiranya diketahui bahwa gesekan pada proses pengerjaan logam cukup berbeda
dengan gesekan yang dijumpai pada hampir semua peralatan mekanik. Kondisi gesekan
pada roda gigi, bantalan-bantalan luncur serta komponen-komponen lain yang mirip
dengan hal tersebut, pada umumnya melibatkan:
1. Dua permukaan dengan material dan kekuatan yang hampir sama
2. Beban elastik sehingga tidak ada permukaan yang mengalami deformasi plastik.
3. Adanya siklus wear-in sehingga akhirnya diperoleh pasangan permukaan yang
kompatibel.
4. Biasanya berlangsung pada temperatur rendah.
tekanan kontak, untuk tekanan kontak kecil, gesekan berbanding lurus dengan tekanan
dikenal sebagai koefisien gesek. Pada tekanan kontak yang tinggi gesekan menjadi tidak
tergantung pada tekanan kontak lagi akan tetapi lebih tergantung pada kekuatan material
yang lebih rendah (material benda kerja).
Pemahaman akan hal-hal tersebut diatas dapat diperoleh dari teori gesekan modern
yang mempunyai anggapan dasar “permukaan rata itu sesungguhnya tidak rata-rata tetapi
mempunyai satu tingkat kekerasan tertentu”.
Apabila dua permukaan yang tidak beraturan berinteraksi maka akan timbul
kontak guna menahan beban yang diterimanya.
Pada beban yang kecil, hanya perlu tiga buah titik kontak yang diperlukan untuk
mendukung bidang kontak.
Begitu beban dinaikan, luas permukaan kontak bertambah. Pada awalnya
pertambahan luas permukaan kontak adalah linear. Namun pada saat beban yang cukup
tinggi semua bagian permukaan telah saling kontak sehingga penambahan beban
selanjutnya tidak akan menambah luas permukaan kontak.
Jika permukaan yang berinteraksi tersebut diberikan gerakan sliding maka akan timbul
gesekan yang dapat dirasakan sebagai suatu hambatan yang menghalangi gerakan
tersebut.
Ditinjau dari mekanika, hambatan tersebut dapat dibagi menjadi dua bentuk yaitu:
1. Gaya yang diperlukan untuk menggerakan puncak material yang lebih keras
terhadap material yang lebih lunak.
2. Gaya yang diperlukan untuk melepaskan perlekatan (weldment).
Karena sobekan umumnya terjadi pada material yang lebih lunak maka kedua komponen
gaya tersebut besarnya sebanding dengan kekuatan material yang lebih lunak dan luas
permukaan kontak.
Pelumasan merupakan hal yang penting dalam proses pembentukan. Pelumas dipilih
guna-guna mengurangi gesekan dan menekan keausan perkakas. Pertimbangan lain pada
pemilihan pelumas pada proses pembentukan logam adalah:
1. Seberapa jauh kemampuan pelumas untuk berlaku sebagai penghalang termal yang
menjaga panas benda kerja dan menjaga benda kerja tetap mempunyai jarak
dengan perkakas ( die ).
2. Kemampuannya berlaku sebagai pendingin dan membuang panas dari perkakas.
3. Kemampuannya melindungi produk terhadap korosi apabila pelumas menempel
pada benda kerja.
4. Mudah penerapan maupun menghilangkannya.
5. Kereaktifannya dengan permukaan material.
6. Mampu bekerja pada berbagai kondisi tekanan, temperatur dan kecepatan
pembentukan.
7. Kemampuannya untuk membasahi permukaan (baik permukaan benda kerja
maupun perkakas).
8. Harga.
9. Ketersediaannya.
10. Kemampuannya untuk mengalir, dsb.
Isothermal forming
Dilihat dari sisi kebaikannya maka produk hasil proses pembentukan isothermal :
Lebih jauh lagi, meskipun metoda ini ongkosnya mahal, proses ini mungkin merupakan
satu-satunya alat untuk membuat produk yang memenuhi syarat untuk material paduan
super jenis ini.
Merupakan metode yang paling ekonomis untuk membentuk lubang yang melingkar dan
menempatkan lubang. Ada beberapa batasan yang ditentukan oleh AS 1250, tapi tidak
terlalu mengikat, dan punching kemudian diperbolehkan dengan jarang yang lebar antar
lubang pada struktur logam.
Apabila ditemukan kasus dimana full-size punching tidak diizinkan oleh AS 1250, lubang
dapat di sub-punched 3 mm lebih kecil dari ukuran yang dikehendaki, dan kemudian
diperlebar/di-reaming sampai ke bentuk yang dikehendaki/full-size nya.
Punches dapat dilakukan secara mekanik maupun hidrolik. Secar mekanikal dapat
digunakan multi purpose machine, sedangkan secara hidrolikal dapat digunakan beam-
lines. Sistem ini juga merupakan sistem potong, dimana plat yang akan dipukul akan
tertembus oleh pemukul pada bagian atas dan terkoyak pada bagian bawah. Karena
bidang kontak yang lebih kecil (karena hanya untuk proses pelubangan), gaya yang
digunakan amat besar bila dibandingkan pada proses guillotine. Oleh karena itu,
penentuan jarak bebas antara punching dengan plat yang akan dilubangi adalah sangat
penting, mengingat hal tersebut mempengaruhi besarnya kerusakan dan bagian ujung
lubang. Jarak bebas yang direkomendasikan untuk memotong baja berkarbon rendah
adalah sebesar 1/20 dari tebal pelat yang akan dilubangi. Jarak bebas selalu ditentukan
pada bagian penerima tidak pada pemukul, karena bagian pemukullah yang menentukan
besar kecilnya sebuah lubang. Punching dengan pelat yang akan dilubnagi kedua nya
harus dijaga agar tetap tajam untuk menghindari penggunaan tenaga berlebihan.
Punching dapat membuat berbagai macam bentuk lubang pada berbagai macam bentuk
materi (seperti batang, plat, dll). Pemukul bisa berujung datar atau tajam untuk dapat
memudahkan penempatan posisi lubang sesuaidengan yang dihendaki.
Syarat-syarat atau standar yang perlu diperhatikan pada ada proses pembuatan lubang
(punching) antara lain :
1. Ukuran diameter akhir harus 2 mm lebih besar dari diameter nominal baut atau
dapat ditentukan oleh design engineer-nya
2. Semua lubang yang segaris harus diatur sedemikian rupa satu sama lain sehingga
penyimpangan 2 mm lebih kecil.
3. Lubang untuk baut baja plain karbon dapat langsung di punch penuh pada material
dengan ketebalan 5600/fy mm. untuk material dengan ketebalan > ketebalan
5600/fy mm, dapat dilubangi/di-punch paling sedikit 3 mm lebih tebal dari ukuran
yang dikehendak, kemudian baru diperlebar/di-reaming
Bending adalah proses deformasi secara plastis dari logam terhadap sumbu linier dengan
hanya sedikit atau hampir tidak mengalami perubahan perubahan luas permukaan. Proses
ini menyebabkan logam pada sisi luar sumbu netral mengalami tarikan, sedangkan pada
sisi lainnya mengalami tekanan.
Bending merupakan proses penekukan dengan mengunakan punch pada satu sisi luar
produk.Proses ini merupakan proses pembentukan yang mengubah lembaran benda kerja
yang lurus menjadi melengkung.
Klasifikasi bending
1. Air Bending
5. Compression Bending
7. Stretch forming
Klasifikasi forging :
Tempa dapat diklasifikasikan dengan berbagai macam cara, diantaranya berdasarkan
temperatur kerja :
1. Tempa panas atau hangat; cara ini paling banyak digunakan bila diperlukan deformasi
yang cukup besar; dengan memanaskan kekuatan logam dapat dikurangi dan
keuletannya bertambah.
2. Tempa dingin; cara ini juga sering dilakukan untuk pembuatan produk tertentu.
Keuntungan dari tempa dingin adalah dapat meningkatkan kekuatan yang dihasilkan
dari pengerasan regang.
Mesin tempa yang digunakan untuk penempaan dengan beban impak disebut forging
hammer, sedang yang digunakan untuk penempaan beban gradual disebut forging press.
Cara lain untuk mengklasifikasikan proses tempa adalah berdasarkan derajat aliran logam
kerja yang didesak oleh dies, seperti ditunjukkan dalam gambar 5.10.
(a) tempa cetakan terbuka (open-die forging),
(b) tempa cetakan tertutup (impression-die forging),
(c) tempa tanpa sirip (flashless forging).
Open-die forging; bendakerja ditekan diantara dua buah cetakan (die) yang datar (hampir
datar) sehingga logam mengalir dalam arah lateral tanpa dihambat oleh permukaan
cetakan. Operasi penempaan ini dikenal sebagai upset forging yaitu mengurangi tinggi
bendakerja dan menambah diameternya.
Gambar 5.11
Deformasi homogen bendakerja silinder dalam operasi cetakan terbuka
Pada kondisi ideal ini, regangan yang sebenarnya (true starin) dapat ditentukan dengan :
h0
∈=ln
h
F=Y f . A
dimana : F = gaya, lb (N)
A = luas penampang lintang, in 2 (mm2)
Yf = tegangan alir, lb/in2 (MPa).
Luas penampang lintang A secara bertahap akan bertambah selama operasi, dan
sebaliknya tinggi h akan berkurang. Tegangan alir Yf juga bertambah sebagai akibat
pengerasan bendakerja, kecuali logam tersebut plastis sempurna (misalnya dalam
pengerjaan panas). Pada kondisi ini, eksponen pengerasan regang n = 0, dan tegangan alir
Yf = Y (kekuatan yield logam). Gaya F akan mencapai harga maksimum pada akhir
penekanan, yaitu pada saat A dan Yf memiliki harga tertinggi.
Pada operasi upset forging yang sesungguhnya, deformasi yang terjadi tidak seperti
dalam gambar 5.11, karena adanya gesekan antara bendakerja dengan permukaan
cetakan, seperti ditunjukkan dalam gambar 5.12.
Gambar 5.12 Deformasi sebenarnya bendakerja silinder dalam operasi cetakan terbuka
Gesekan ini akan bertambah bila pengerjaan dilakukan dalam keadaan panas dan cetakan
(die) tetap dalam keadaan dingin. Hal tersebut dapat mengakibatkan :
(1) bertambahnya koefisien gesekan, dan
(2) adanya transformasi panas dari bendakerja ke permukaan/dekat permukaan cetakan,
sehingga bagian bendakerja yang berdekatan dengan cetakan lebih sulit dideformasi
dibanding dengan bagian tengahnya.
Kedua faktor di atas menyebabkan gaya upset yang sebenarnya lebih besar dibandingkan
dengan yang diprediksikan sebelumnya. Untuk menghitung gaya upset tersebut dapat
digunakan rumus pendekatan sebagai berikut :
F=K f .Y f . A
0,4 μD
K f =1+
h
Gambar 5.14 Beberapa operasi penempaan cetakan terbuka (open die forging)
(a) Fullering (gambar 5.14 a) adalah operasi tempa yang dilakukan untuk mengurangi
bagian melintang dan mendistribusikan logam bendakerja sebagai persiapan
penempaan bentuk yang berikutnya. Permukaan cetakan berbentuk cembung. Ruang
antara kedua cetakan (cavity) sering didesain dengan berbagai jarak (multicavity
impression dies) sedemikian rupa sehingga operasi diawali dengan pembentukan
kasar sebelum pembentukan akhir.
(b) Edging (gambar 5.14 b) hampir sama dengan fullering, hanya disini permukaan
cetakan berbentuk cekung.
(c) Cogging (gambar 5.14 c) adalah operasi tempa yang dilakukan secara berturut-turut
sepanjang panjang bendakerja untuk mengurangi bagian melintang dan menambah
panjangnya. Cogging banyak digunakan dalam industri baja untuk membentuk ingot
hasil pengecoran menjadi bloom dan slab. Biasanya digunakan open-die yang datar
atau dengan permukaan yang sedikit berkontour. Proses ini kadang-kadang juga
disebut incremental forging.
Bahan baku benda kerja dalam gambar tersebut berbentuk silinder serupa dengan bentuk
bedakerja dalam operasi open-die forging.
Pada saat cetakan mendekati posisi akhirnya flash dibentuk oleh aliran logam pada celah
diantara cetakan
Walaupun flash harus dipotong pada akhir operasi, tetapi sebenarnya juga bermanfaat
untuk menekan aliran logam menuju celah diantara cetakan, sehingga logam akan
mengisi seluruh rongga cetakan. Pada penempaan panas, aliran logam menuju celah akan
terhambat karena flash yang tipis lebih cepat menjadi dingin, tekanan terhadap
bendakerja akan bertambah dan mampu untuk mengisi seluruh bagian dari rongga
cetakan, sehingga diperoleh kualitas produk yang lebih baik.
Rumus gaya yang digunakan pada proses penempaan ini sama dengan rumus gaya yang
digunakan dalam open-die forging, tetapi dengan interpetasi sedikit berbeda :
F=K f Y f A
Pada penempaan panas harga Yf = kekuatan mulur (yield) logam pada temperatur
tersebut. Harga Kf bertambah sesuai dengan bertambah kompleksnya bentuk/ geometri
produk yang akan dibuat. Harga Kf untuk berbagai geometri produk dapat dilihat dalam
tabel 5.1.
Tabel 5.1 Harga Kf untuk berbagai geometri produk
Part shape Kf
Impression-die forging
Simple shapes with flash 6.0
Chomplex shapes with flash 8.0
Very chomplex shapes with flash 10.0
Flashless forging
Coining (top and bottom surfaces) 6.0
Complex shapes 8.0
Harga gaya maksimum dicapai pada akhir penempaan bila luas proyeksi terbesar dan
gesekan maksimum.
Gambar 5.16 Aliran butir kristal (a) penempaan panas dengan penyelesaian akhir
pemesinan, (b) hasil pemesinan
Dengan kemajuan teknologi impression-die forging, saat ini dapat dihasilkan produk
tempa :
- yang memiliki bagian-bagian yang sempit,
- geometri yang lebih kompleks,
- reduksi dimensi yang lebih besar,
- toleransi yang ketat, dan
- mengurangi pengerjaan pemesinan.
Proses tempa yang dapat menghasilkan produk di atas disebut precision forging.
Gambar 5.17 memperlihatkan perbandingan antara precision forging dengan
conventional impression-die forging.
Gambar 5.17 (a) Penempaan konvensional (b) penempaan presisi (precision forging)
Flashless forging disebut juga true closed-die forging, yaitu proses tempa dengan
cetakan tertutup dimana bahan baku bendakerja seluruhnya berada dalam rongga cetak
selama proses penekanan, dan tidak ada sirip (flash) yang terbentuk, seperti ditunjukkan
dalam gambar 5.18.
Drop hammer paling sering digunakan untuk impression-die forging. Cetakan bagian atas
(upper die) diletakkan pada ram, sedang cetakan bagian bawah (lower die) diletakkan
pada landasan (anvil). Dalam pengoperasiannya, bendakerja diletakkan pada lower die,
dan ram diangkat dan kemudian dijatuhkan. Bila upperdie memukul bendakerja, energi
impak akan menyebabkan bendakerja terdesak dan berubah bentuk mengikuti bentuk
rongga cetakan. Kadang-kadang dibutuhkan beberapa pukulan untuk mencapai
perubahan bentuk yang diinginkan.
Gravity drop hummer; energinya dihasilkan dari bobot jatuh (falling weight) ram yang
berat. Gaya pukul ditentukan oleh tinggi jatuhan dan berat dari ram.
Power drop hummer; gerakan ramnya dipercepat dengan udara atau uap bertekanan.
Kelemahan dari drop hummer adalah : energi impak tidak hanya diterima oleh
bendakerja, tetapi juga diterima oleh landasan dan lantai bangunan.
Mechanical presses; operasi tempa dengan peralatan eksentris, cranks, atau knuckle joint
yang merubah gerakan rotasi suatu motor penggerak menjadi gerakan translasi ram.
Biasanya gaya terbesar dicapai pada saat ram mencapai posisi paling bawah.
Hydraulic presses; operasi tempa dengan menggunakan piston penggerak hidrolik untuk
menggerakkan ram.
Screw presses; operasi tempa dengan menggunakan mekanisme ulir untuk menggerakkan
ram vertikal.
Baik screw presses maupun hydraulic presses bekerja dengan gerakan ram yang relatif
lambat dan memiliki gaya tekan yang konstan, sehingga cocok digunakan untuk
penempaan (dan pembentukan lainnya) yang memerlukan tekanan yang panjang.
Forging dies
Beberapa terminologi yang sering digunakan dalam desain cetakan ditunjukan dalam
gambar 5.21.
2.1. Parting line; adalah bidang yang memisahkan upper die dan lower die. Disebut flash
line dalam impression-die forging.
2.2. Draft; adalah tirus pada sisi bagian bendakerja yang dibutuhkan untuk melepas
bendakerja dari cetakan. Istilah ini juga digunakan untuk tirus pada sisi rongga cetak.
Sudut draft yang digunakan :
- untuk aluminium dan magnesium: 3o,
- untuk baja : 5o dan 7o,
- untuk precision forging : 0o .
3. Webs dan ribs; web adalah bagian tipis dari tempaan yang sejajar dengan parting
line, sedang ribs adalah bagian yang tipis dari tempaan yang tegak lurus terhadap
parting line.
4. Fillet dan corner radii; radius kecil yang cendrung membatasi aliran logam dan
menambah tegangan pada permukaan die selama penempaan.
5. Flash; adalah sirip yang terbentuk diantara celah die bagian atas dan bagian bawah
dalam impression-die forging, yang berfungsi untuk menghambat aliran logam keluar
cetakan, sehingga tekanan mengarah ke dalam untuk mengisi rongga cetak.
6. Gutter; saluran tempat terbentuknya sirip
1. Upsetting and heading, juga disebut upset forging adalah operasi perubahan bentuk,
dimana diameter bendakerja silinder diperbesar dan panjangnya dikurangi. Upset
forging seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya menggunakan die terbuka, tetapi
ada pula yang menggunakan die tertutup, seperti ditunjukkan dalam gambar 5.22.
Gambar 5.22 Operasi upset forging menggunakan die tertutup dalam pembuatan
kepala baut atau operasi sejenis lainnya.
Upset forging banyak digunakan dalam industri untuk membuat kepala paku, baut, dan
produk-produk yang sejenis. Gambar 5.23 menunjukkan pembentukan kepala dengan
berbagai jenis konfigurasi die.
Gambar 5.23 Berbagai macam operasi upset forging, (a) pembentukan kepala paku
dengan die terbuka, (b) kepala bulat dibentuk dengan punch, (c) dan (d) kepala
dibentuk dengan die , (e) kepala baut dibentuk dengan punch dan die
2. Swaging and radial forging, adalah proses penempaan yang digunakan untuk
mereduksi diameter tabung atau batang pejal. Swaging sering digunakan pada ujung
bendakerja untuk menghasilkan bentuk tirus. Proses swaging seperti ditunjukkan
dalam gambar 5.24 menggunakan palu yang berputar untuk memukul bendakerja
secara radial.
Gambar 5.24 Proses swaging yang digunakan untuk memperkecil diameter
benda kerja
Gambar 5.25 menunjukkan beberapa produk yang dibuat dengan proses swaging.
Kadang-kadang digunakan mandrel untuk mengontrol diameter bagian dalam dari
produk tabular yang ditempa dengan proses ini.
Radial forging sejenis dengan swaging, hanya saja disini palu tidak berputar
mengitari bendakerja, tetapi bendakerjanya yang berputar diumpankan ke suatu
cetakan palu.
Gambar 5.25 Beberapa contoh produk yang dibuat dengan proses swaging :
(a) reduksi diameter batang pejal, (b) penirusan tabung, (c) pembentukan
alur pada tabung, (d) bentuk lancip pada tabung, (e) leher tabung gas
3. Roll forging, adalah proses yang digunakan untuk mengurangi bagian melintang dari
suatu bendakerja silinder (atau persegi) dengan cara memasukkannya melalui
sepasang rol yang memiliki alur sesuai dengan bentuk akhir produk yang diinginkan.
Operasi roll forging ditunjukkan dalam gambar 5.26 berikut ini.
Gambar 5.26 Roll forging
4. Orbital forging, deformasi terjadi karena cetakan bagian atas (upper die) yang
berbentuk konis secara serempak berputar dan menekan bendakerja. Seperti
ditunjukkan dalam gambar 5.27, bendakerja ditopang oleh cetakan bagian bawah
(lower die) yang memiliki rongga cetak, sehingga akibat adanya tekanan dari upper
die maka bagian bendakerja akan masuk mengisi rongga cetak tersebut. Karena
sumbu konis miring, maka hanya luasan kecil dari permukaan bendakerja yang dapat
ditekan dalam beberapa saat. Perputaran upper die menyebabkan permukaan di
bawah tekanan akan ikut berputar, sehingga beban tekan yang dibutuhkan untuk
mendeformasi bendakerja menjadi lebih kecil. Pada akhir dari proses ini, lower die
mendorong bendakerja keluar dari cetakan.
5. Hobbing, adalah proses deformasi dimana pembentuk yang terbuat dari baja keras
ditekan ke dalam balok baja lunak (atau logam lunak lainnya). Proses ini sering
digunakan untuk membuat rongga cetak cetakan plastik dan cetak tekan, seperti
ditunjukkan dalam gambar 5.28 berikut ini.
Gambar 5.28 Hobbing : (1) sebelum deformasi, dan (2) setelah deformasi
7. Trimming, adalah operasi yang digunakan untuk memotong sirip (flash) pada
bendakerja hasil dari impression-die forging. Dalam gambar 5.29 dapat dilihat bahwa
punch ditekan ke bendakerja yang diletakkan di atas cetakan pemotong sehingga sirip
akan terpotong oleh ujung tajam dari cetakan tersebut. Trimming biasanya dilakukan
pada saat bendakerja masih dalam keadaan panas.
Gambar 5.29 Operasi trimming
Secara umum proses ini hampir sama dengan ekstrusi, bedanya pada ekstrusi bendakerja
ditekan, sedang pada operasi penarikan bendakerja ditarik keluar dari dalam die terbuka.
Istilah penarikan kawat (wire drawing) dan penarikan batang (bar drawing) digunakan
untuk membedakan proses penarikan pada logam lembaran yang juga menggunakan
istilah penarikan (drawing).
Antara penarikan kawat dan penarikan batang tedapat perbedaan yang mendasar seperti
ditunjukkan dalam table 5.2 berikut ini.
Keuntungan penarikan:
- dimensi akurat
- permukaan akhir baik
- kekuatan dan kekerasan meningkat
- laju produksi tinggi, cocok untuk produk masal.
Peralatan penarikan
Bar drawing
Bar drawing dilakukan dengan menggunakan mesin yang disebut draw bench (gambar
5.38), terdiri dari:
Wire drawing
Wire drawing, dilakukan dengan mesin penarik kontinu yang terdiri dari :
- beberapa die,
- drum penggulung (capstan drum)
Setiap die dipisahkan oleh drum penggulung yang berfungsi untuk menarik kawat. Drum
penggulung digerakkan dengan motor (gambar 5.39).
Draw dies, dibuat dari baja atau karbida semented atau intan (gambar 5.40). Draw dies
dapat dibagi atas empat daerah (region) :
Gambar 5.40 Penarikan batang persegi empat (bar), batang bulat (rod), atau kawat
- entry,
- approach angle,
- bearing surface,
- back relief.
1) Entry region: daerah yang berbentuk mulut lonceng yang tidak menyentuh
bendakerja.
2) Approach angle: daerah tempat awal terjadinya penekanan akibat proses
penarikan. Besar sudut biasanya sekitar 6º – 20º, tergantung pada jenis material kerja.
3) Bearing surface (disebut juga land): daerah yang menentukan ukuran akhir dari
penarikan.
4) Back relief : daerah keluaran dengan sudut sekitar 30º .
Penyiapan penarikan
Penarikan biasanya diawali dengan 3 tahapan penyiapan yaitu:
1) Annealing yaitu proses laku panas untuk meningkatkan keuletan. Kadang-kadang
annealing dilakukan beberapa kali setelah penarikan.
2) Cleaning yaitu proses pembersihan untuk menghindari cacat pada permukaan
kawat/batang.
3) Pointing yaitu proses pengurangan diameter pada ujung kawat/batang yang akan
ditarik.
Biasanya dilakukan dengan swaging, rolling, atau turning (pembubutan).
Penarikan Tabung
Penarikan tabung digunakan untuk mengurangi diameter atau ketebalan dinding tabung
tanpa kampuh (seamless tube), setelah sebelumnya dikerjakan dengan operasi yang lain
(misalnya ekstrusi). Penarikan dapat dilakukan dengan atau tanpa mandrel. Bila ukuran
diameter dalam dan ketebalan dinding tabung tidak dipentingkan, maka penarikan dapat
dilakukan tanpa mandrel (gambar 5.41).
Gambar 5.41 Penarikan tabung tanpa mandrel
Bila diameter dalam dan ketebalan dinding tabung dipentingkan, maka dilakukan dengan
mandrel (gambar 5.42).
Gambar 5.42 Penarikan tabung dengan mandrel (a) fixed mandrel, dan (b) floating plug
Ukuran diameter dalam tabung ditentukan oleh diameter mandrel, sedang ketebalan
dinding tabung ditentukan oleh jarak ruang bebas antara mandrel dan die.
Pengecoran (casting) adalah suatu proses manufaktur yang menggunakan logam cair dan
cetakan untuk menghasilkan parts dengan bentuk yang mendekati bentuk geometri akhir
produk jadi. Logam cair akan dituangkan atau ditekan ke dalam cetakan yang memiliki
rongga sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Setelah logam cair memenuhi rongga dan
kembali ke bentuk padat, selanjutnya cetakan disingkirkan dan hasil cor dapat digunakan
untuk proses sekunder. Pasir hijau untuk pengecoran digunakan sekitar 75 percent dari 23
million tons coran yang diproduksi dalam USA setiap tahunnya.
Untuk menghasilkan tuangan yang berkualitas maka diperlukan pola yang berkualitas
tinggi, baik dari segi konstruksi, dimensi, material pola, dan kelengkapan lainnya. Pola
digunakan untuk memproduksi cetakan. Pada umumnya, dalam proses pembuatan
cetakan, pasir cetak diletakkan di sekitar pola yang dibatasi rangka cetak kemudian pasir
dipadatkan dengan cara ditumbuk sampai kepadatan tertentu. Pada lain kasus terdapat
pula cetakan yang mengeras/menjadi padat sendiri karena reaksi kimia dari perekat pasir
tersebut. Pada umumnya cetakan dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian atas dan bagian
bawah sehingga setelah pembuatan cetakan selesai pola akan dapat dicabut dengan
mudah dari cetakan.
Inti dibuat secara terpisah dari cetakan, dalam kasus ini inti dibuat dari pasir kuarsa yang
dicampur dengan Airkaca (Water Glass / Natrium Silikat), dari campuran pasir tersebut
dimasukan kedalam kotak inti, kemudian direaksikan dengan gas CO2 sehingga menjadi
padat dan keras. Inti diseting pada cetakan. Kemudian cetakan diasembling dan diklem.
Sembari cetakan dibuat dan diasembling, bahan-bahan logam seperti ingot, scrap, dan
bahan paduan, dilebur di bagian peleburan. Setelah logam cair dan homogen maka logam
cair tersebut dituang ke dalam cetakan. Setelah itu ditunggu hingga cairan logam tersebut
membeku karena proses pendinginan. Setelah cairan membeku, cetakan dibongkar. Pasir
cetak, inti, dan benda tuang dipisahkan. Pasir cetak bekas masuk ke instalasi daur ulang,
inti bekas dibuang, dan benda tuang diberikan ke bagian fethling untuk dibersihkan dari
kotoran dan dilakukan pemotongan terhadap sistem saluran pada benda tersebut. Setelah
fethling selesai apabila benda perlu perlakuan panas maka diproses di bagian perlakuan
panas.
Proses pengecoran sendiri dibedakan menjadi dua macam, yaitu traditional casting dan
non-traditional/contemporary casting.
2.2Klasifikasi Proses Pengecoran
Teknik traditional terdiri atas :
1. Sand-Mold Casting
2. Dry-Sand Casting
3. Shell-Mold Casting
4. Full-Mold Casting
5. Vacuum-Mold Casting
Sedangkan teknik non-traditional terbagi atas :
1. High-Pressure Die Casting
2. Permanent-Mold Casting
3. Centrifugal Casting
4. Plaster-Mold Casting
5. Investment Casting
6. Solid-Ceramic Casting
Perbedaan secara mendasar di antara keduanya adalah bahwa contemporary casting tidak
bergantung pada pasir dalam pembuatan cetakannya. Perbedaan lainnya adalah bahwa
contemporary casting biasanya digunakan untuk menghasilkan produk dengan
geometriyang kecil relatif dibandingkan bila menggunakan traditional casting.
Hasil coran non-traditional casting juga tidak memerlukan proses tambahan untuk
penyelesaian permukaan.
Jenis logam yang kebanyakan digunakan di dalam proses pengecoran adalah logam besi
bersama-sama dengan aluminium, kuningan, perak, dan beberapa material non logam
lainnya.
DIE CASTING
Suatu proses manufaktur yang menggunakan logam cair dan cetakan untuk menghasilkan
parts dengan bentuk yang mendekati bentuk geometri akhir produk jadi. Proses ini
mempergunakan tekanan dalam memasukkan logam cair ke dalam rongga cetakan dan
dengan dibawah tekanan dibiarkan membeku .
Die Casting umumnya untuk logam non Ferrous dan paduan . Die biasanya terbuar dari
baja yang dikeraskan. Logam cair akan dituangkan atau ditekan ke dalam cetakan yang
memiliki rongga sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Setelah logam cair memenuhi
rongga dan kembali ke bentuk padat, selanjutnya cetakan disingkirkan dan hasil cor dapat
digunakan untuk proses sekunder.
Die casting ini adalah proses pengecoran yang dapat digunakan untuk material seperti
aluminium, magnesium dan tembaga.
Cara kerjanya diawali dengan peleburan cairan logam menggunakan tungku terpisah dari
mesin die casting kemudian dituang kedalam mesin die casting menggunakan ladel
melalui tabung injeksi (shot sleeve) yang tidak dipanaskan, setelah cairan logam tersebut
berada pada tabung injeksi, ditekan dengan plunyer tenaga hidrolik kedalam rongga
cetakan (die cavity), tekanan injeksi ini dijaga selama proses solidifikasi. Setelah coran
membeku, die dibuka dan benda coran akan keluar secara otomatis melalui mekanisme
Proses pengecoran die casting dapat memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan
dengan menggunakan proses pengecoran lain. Hal ini disebabkan hasil dari pengecoran
mempunyai dimensi yang sangat presisi dan dapat memproduksi secara massal serta
dapat menghasilkan produk coran yang mulus. Salah satu kelemahan die casting adalah
harga peralatan yang diperlukan untuk proses pengecoran die casting mahal. Dalam dunia
industri, banyak diproduksi benda atau suku cadang yang dibuat dengan dasar cetakan
dan salah satunya ialah dengan proses die casting. Die casting merupakan proses
pengecoran logam yang memanfaatkan tenaga dorong dari aktuator/silinder untuk
menekan logam cair ke dalam cetakan. Pada proses Die Casting, letak cetakan lebih
tinggi daripada actuator. Hal ini bertujuan agar cairan yang dituang tidak langsung
menuju cetakan dan mengalami laju pendinginan yang berbeda.
Dalam proses die casting ini, aktuator/silinder berfungsi sebagai alat pendorong logam
cair kedalam cetakan. Cetakan yang digunakan dalam proses ini ialah cetakan tetap,
sehingga hanya dapat membuat satu jenis komponen saja.
Bila membuat benda coran lain, maka cetakan harus diganti dan disesuaikan dengan
profil benda yang akan dicetak. Dalam hal ini, penentuan volume cetakan harus
menyesuaikan dengan besarnya volume tabung pengisian logam cair, sehingga volume
cetakan harus dihitung dahulu dan tidak boleh lebih besar dari volume tabung pengisian.
Pengecoran cetak tekan termasuk proses pengecoran cetakan permanen denganc cara
menginjeksikan logam cair ke dalam rongga cetakan dengan tekanan tinggi (7 sampai
350MPa). Tekanan tetap dipertahankan selama proses pembekuan, setelah seluruh bagian
coran membeku cetakan dibuka dan hasil coran dikeluarkan dari dalam cetakan.
Konfigurasi secara umum ditunjukkan dalam gambar 1.
Gambar 1 Konfigurasi mesin pengecoran cetak tekan ruang dingin ( cold chamber)
Dalam mesin pengecoran cetak tekan ruang panas, logam dilebur di dalam kontainer
yang menjadi satu dengan mesin cetaknya, seperti ditunjukkan dalam gambar 2
Gambar 2 mesin pengecoran cetak tekan ruang panas
Tahapan pengecoran:
(1) Cetakan ditutup dan pluger ditarik ke atas, logam cair masuk ke dalam ruang
( chamber);
(2) Plunger menekan logam cair dalam ruang sehingga mengalir masuk ke dalam rongga
cetak; tekanan dipertahankan selama proses pendinginan dan pembekuan.
(3) Plunger ditarik, cetakan dibuka, dan benda coran yang telah membeku ditekan keluar
dengan pin ejector.
(4) Proses pengecoran selesai.
Dalam mesin pengecoran cetak tekan ruang dingin, logam dilebur di dalam kontainer
yang terpisah dengan mesin cetaknya, seperti ditunjukkan dalam gambar 3.
Tahapan pengecoran :
(1) Cetakan ditutup dan ram ditarik, logam cair dituangkan ke dalam ruang (chamber).
(2) Ram ditekan sehingga mendorong logam cair masuk ke dalam rongga cetak, tekanan
dipertahankan selama proses pendinginan dan pembekuan;
3) Ram ditarik, cetakan dibuka, dan benda coran yang telah membeku ditekan keluar
dengan pin ejektor.
INVESTMENT CASTING
Proses pengecoran dengan pola tertanam dalam rangka cetak , kemudian pola dihilangkan
dengan cara pemanasan sehingga diperoleh rongga cetak.
Pola biasanya terbuat dari lilin (wax) , plastik atau mateial yang mudah meleleh .
Pengecoran ini sering juga disebut WAX LOST CASTING.
Proses Pengecoran ini Dibagi 2 Macam:
A. Investment Flask Casting
B. Investment Sheel Casting
Proses yang termasuk juga Investment Casting adalah FULL MOLD PROCESS atau
LOST FOAM PROCESS. Bahan Pattern biasanya Expanded Polystyrene.
CENTRIFUGAL CASTING
Prinsip: Menuangkan logam cair ke dalam cetakan yang berputar dan akibat gaya
centrifugal logam cair akan termampatkan sehingga diperoleh benda kerja tanpa cacat.
Pengecoran ini digunakan secara intensif untuk pengecoran plastik , keramik, beton dan
semua logam.
Jenis pengecoran ini , cetakannnya dapat dipakai berulang kali (terbuat dari logam dan
grafit). Pengecoran ini dikhususkan untuk pengecoran logam non ferrous dan paduan.
Kualitas pengecoran ini tergantung dari kualitas mold, umumnya dikerjakan dengan
machining untuk mendapatkan kualitas yang bagus maka dikerjakan dengan proses
machining yang memiliki keakuratan yang tinggi
Advantage Permanent Mold Casting:
1. Produksi Tinggi
2. Cetakan dapat dipakai berulang kali
3. Dalam operasinya tidak diperlukan tenaga ahli
4. Ketelitian produk lebih baik daripada sand casting
5. Tidak memerlukan proses lanjutan
PLASTER-MOLD CASTING
INJECTION MOLDING
Perbedaan dengan Die Casting adalah cara material diumpankan dan msuk ke rongga
cetakan . Injection molding dikhususkan untuk material non logam, mis gelas, plastik dan
karet.
Butiran plastik dimasukkan dalam hopper kemudian feed screw butiran plastik
dipanaskan oleh elemen pemanas kemudian pada waktu sampai di nozzle sudah berupa
cairan plastik dan cairan plastik ditekan masuk ke rongga cetakan . Die pada injection
casting dilengkapi dengan sistem pendingin untuk membentu proses pembekuan
(solidifikasi).
BLOW MOLDING
Proses ini digunakan untuk produk plastik, gelas dan karet , seperti botol plastik, gelas
minuman, nipple karet, gelas kendi , dsb.
Proses ini diawali dengan pembuatan parison (gumpalan cair dalam bentuk penampang
pipa) dan dimasukkan ke mesin cetak tiup . Kemudian udara ditiup masuk melalui lubang
penampang pipa, karena desakan udara maka gumpalan tadi akan menyesuaikan dengan
bentuk cetakan dan dibiarkan sampai menjadi bentuk yang sesuai dengan wadah yang
disediakan.
SAND MOLDING
DRY-SAND CASTING
SHELL-MOLD CASTING
FULL-MOLD CASTING
VACUUM-MOLD CASTING
Ekstrusi adalah proses yang digunakan untuk membuat objek dari sebuah penampang
objek tetap. Sebuah bahan didorong atau ditarik melalui die dari penampang yang diinginkan.
Dua keuntungan utama dari proses ini dari proses manufaktur lainnya adalah kemampuannya
untuk membuat penampang yang sangat kompleks dan bahan kerja yang rapuh, karena materi
hanya menahan tegangan tarik dan geser. Ini juga membentuk bagian penyelesaian dengan
permukaan penyelesaian yang sangat baik. Ekstrusi dapat terus-menerus (secara teoritis
memproduksi bahan tanpa batas panjang) atau semi-kontinu (menghasilkan banyak potongan).
Proses ekstrusi dapat dilakukan dengan bahan panas atau dingin. Bahan yang biasa diekstrusi
termasuk logam, polimer, keramik, beton dan bahan makanan.
Rongga kosong dalam material diekstrusi tidak dapat diproduksi dengan menggunakan
cetakan ekstrusi sederhana datar, karena tidak akan ada cara untuk mendukung pusat
penghalang mati. Sebaliknya, mati mengasumsikan bentuk blok dengan kedalaman, dimulai
pertama dengan profil bentuk yang mendukung bagian tengah. Bentuk mati maka perubahan
internal sepanjang panjangnya ke dalam bentuk akhir, dengan potongan pusat ditangguhkan
didukung dari belakang mati.
Proses ini dimulai dengan memanaskan bahan saham (untuk ekstrusi panas atau hangat).
Hal ini kemudian dimasukkan ke wadah dalam pers. Sebuah blok dummy ditempatkan di
belakang di tempat ram kemudian menekan pada materi untuk mendorong keluar dari mati.
Setelah itu ekstrusi ditarik untuk meluruskannya. Jika sifat-sifat baik yang diperlukan maka
dapat dipanaskan atau pekerjaan dingin
Rasio ekstrusi didefinisikan sebagai luas penampang mulai dibagi dengan luas
penampang dari ekstrusi akhir. Salah satu keuntungan utama dari proses ekstrusi adalah bahwa
rasio ini dapat sangat besar sementara masih memproduksi komponen berkualitas.
Desain profil ekstrusi memiliki dampak besar pada bagaimana mudah dapat diekstrusi.
Ukuran maksimum untuk ekstrusi adalah ditentukan dengan menemukan lingkaran terkecil
yang sesuai di sekitar penampang, ini disebut lingkaran circumscribing. Diameter ini, pada
gilirannya, mengontrol ukuran mati yang diperlukan, yang pada akhirnya menentukan apakah
bagian tersebut akan cocok pers yang diberikan. Misalnya, tekan lebih besar dapat menangani
60 cm (24 in) diameter lingkaran circumscribing untuk aluminium dan 55 cm (22 in), diameter
lingkaran untuk baja dan titanium. Kompleksitas dari profil diekstrusi secara kasar dapat diukur
dengan menghitung faktor bentuk, yang merupakan jumlah luas permukaan yang dihasilkan per
unit massa ekstrusi. Hal ini mempengaruhi biaya perkakas serta tingkat produksi.
Bagian tebal umumnya memerlukan ukuran bagian meningkat. Agar bahan untuk
mengalir dengan lancar kaki tidak boleh lebih dari sepuluh kali lebih lama daripada ketebalan
mereka. Jika penampang asimetris, bagian yang berdekatan harus sedekat mungkin dengan
ukuran yang sama mungkin.
Sudut tajam harus dihindari, karena aluminium dan magnesium radius minimal harus 0,4
mm (1 / 64 in) dan untuk sudut baja harus 0,75 mm (0,030 in) dan fillet harus 3 mm (0,12 di).
Tabel berikut berisi daftar minimum penampang dan ketebalan untuk berbagai bahan.
Ekstrusi adalah proses dimana blok/billet dari logam dikurangi pada penampang dengan
gaya untuk mengalir melalui lubang mati di bawah tekanan tinggi. Secara umum, ekstrusi
digunakan untuk memproduksi batangan silinder atau berongga tabung atau untuk stok awal
ditarik batang, ekstrusi dingin atau ditempa produk. Kebanyakan logam panas diekstrusi karena
sejumlah besar gaya diperlukan dalam ekstrusi. Bentuk kompleksnya dapat diekstrusi lebih
mudah dari logam extrudable seperti aluminium. Produk yang diperoleh juga disebut ekstrusi.
Reaksi dari billet ekstrusi dengan container dan hasil die dalam tegangan tekanan tinggi
yang efektif dalam mengurangi retak dari bahan selama gangguan primer dari ingot. Hal ini
membantu untuk meningkatkan pemanfaatan ekstrusi dalam kerja logam ygn sulit untuk
membentuk seperti baja tahan karat, paduan berbasis nikel, dan lainnya suhu tinggi material.
Mirip dengan penempaan, gaya ram yang lebih rendah dan berbutir halus, struktur Kristal yang
mungkin dalam ekstrusi panas. Namun, sebaiknya permukaan akhir dan kekuatan lebih tinggi
disediakan oleh ekstrusi dingin.
Teknologi ekstrusi merupakan teknologi yang cukup tua. Pada tahun 1797 di Inggris,
Joseph Bramah menciptakan mesin untuk membuat pipa tanpa sambungan yang diperkirakan
sebagai mesin ekstrusi pertama. Tidak lama kemudian produk-produk lain seperti sabun,
macaroni, dan bahan-bahan bangunan diproses menggunakan mesin yang sama. Pada mesin ini
untuk menggiling dan mencampur bahan digunakan piston yang dioperasikan oleh tangan.
Karena keterbatasan proses yang dilakukan ekstruder terdahulu maka
ekstruder yang menggunakan ulir (screw) diciptakan untuk kebutuhan industry kabel. Konsep
awal yang diketahui mengenai ekstruder ulir tunggal ditemukan di tahun 1873 pada suatu
gambar rancangan milik Phoenix Gummiwerke A.G.
Sementara ekstruder ulir ganda yang pertama dikembangkan pada tahun 1869 oleh
Follows dan Bates di Inggris untuk keperluan industri sosis. Sejak saat itu penggunaan
ekstruder bagi pengolahan semakin meningkat. Ekstruder memiliki banyak jenis ukuran, bentuk
dan metode pengoperasian. Ada ekstruder yang dioperasikan secara hidraulik dimana pada
ekstruder ini piston berperan untuk mendorong adonan melalui lubang pencetak (die) yang
terletak pada ujung ekstruder. Terdapat pula ekstruder tipe roda, dimana bahan didorong keluar
atas hasil kerja dua roda yang saling berputar. Kemudian yang telah banyak dikenal saat ini
ialah ekstruder tipe ulir (screw) dimana putaran ulir akan memompa bahan keluar melalui die.
Ekstruder digunakan pada pengolahan bahan makanan karena ekstruder mampu menghasilkan
energi mekanis yang digunakan untuk proses pemasakan bahan.
Gambar 2.1 Contoh Dua Tipe Die yang Digunakan Pada Ekstruder
1. EKSTRUSI LANGSUNG
Ekstrusi langsung juga dikenal sebagai ekstrusi maju. Ekstrusi langsung adalah salah
satu metode yang paling kritis serta umum untuk membuat profil diekstrusi. Berikut posisi mati
adalah stasioner, sedangkan logam akan didorong melalui lubang. Berikut bilet ditempatkan
dengan benar dalam wadah dan mendorong sepanjang mati dengan menggunakan tekanan ram.
Ekstrusi langsung memiliki aplikasi yang sangat populer.
Mereka biasanya digunakan dalam pembuatan batang padat, bar, tabung hampa, bagian
yang solid dll ekstrusi langsung, arah aliran logam berada dalam arah yang identik sebagai
perjalanan ram. Dalam proses ini, billet adalah meluncur relatif terhadap dinding-dinding
wadah. Gaya gesekan berikutnya meningkatkan tekanan ram substansial. Konvensional, proses
ekstrusi langsung telah digambarkan memiliki tiga tahap yang berbeda atau daerah:
Billet marah, dan tekanan naik secara cepat untuk nilai puncaknya
Tekanan berkurang, dan "negara ekstrusi" stabil dimulai
Sebagai tekanan mencapai nilai minimum itu diikuti dengan kenaikan akut sebagai
"membuang" akan dipadatkan.
Namun salah satu kelemahan utama dari proses ini adalah penciptaan gaya gesek antara
dinding-dinding wadah dan logam. Sebuah proses yang khas Ekstrusi langsung ditunjukkan di
bawah ini:
Ini proses yang efisien ekstrusi langsung menyimpan sejumlah besar bahan baku dan
sekaligus memberikan sifat produk yang lebih baik dibandingkan dengan proses pemesinan
tradisional.
Ekstrusi tidak langsung juga disebut sebagai ekstrusi Mundur / Lookup. Berikut mati
tidak stasioner dan bergerak sehubungan dengan wadah. Oleh karena itu kesulitan ekstrusi
langsung dalam hal gaya gesekan antara dinding wadah dan billet tersebut dieliminasi. Dalam
kasus ekstrusi langsung, mati ditempatkan di ujung depan bergerak batang berongga dalam
kaitannya dengan wadah. Namun tidak ada perpindahan relatif seperti itu antara wadah dan
billet tersebut. Proses ekstrusi tidak langsung ditandai dengan tidak adanya gesekan antara
permukaan billet dan wadah. Tidak ada perpindahan pusat billet dalam kaitannya dengan
daerah perifer. Gambar berikut menunjukkan proses ekstrusi tidak langsung.
Grafik berikut menunjukkan variasi tekanan atau beban dengan perjalanan ram selama
proses ekstrusi baik langsung dan tidak langsung.
Namun satu keterbatasan adalah kesulitan pada memegang bagian diekstrusi keluar
setelah mati. Keuntungan dasar dinikmati oleh proses ekstrusi tidak langsung selain tidak
adanya gaya gesek termasuk aliran logam yang lebih seragam, kebutuhan daya yang lebih kecil
dan lebih baik keseragaman bagian sepanjang panjang. Gambar berikut ini menunjukkan proses
ekstrusi langsung untuk penampang solid dan berongga.
Proses ekstrusi umumnya ekonomis ketika memproduksi antara beberapa kilogram (kg)
dan banyak ton, tergantung pada bahan yang diekstrusi. Ada sebuah titik crossover mana roll
membentuk menjadi lebih ekonomis. Sebagai contoh, beberapa jenis baja menjadi lebih
ekonomis untuk roll jika memproduksi lebih dari 20.000 kg (50.000 lb).
4. EKSTRUSI DINGIN
Ekstrusi dingin dilakukan pada suhu kamar atau suhu kamar dekat. Keuntungan dari
ekstrusi panas di atas adalah kurangnya oksidasi, kekuatan yang lebih tinggi karena bekerja
dingin , toleransi dekat, permukaan akhir yang baik, dan kecepatan ekstrusi cepat jika bahan
yang dikenakan sesak panas.
Persyaratan, yaitu :
a. Butuh ruang kepala yang cukup untuk menbuat ekstrusi dengan panjang yang memungkin
kan.
1. PRESSES
Sebuah penekan hidrolik adalah mesin yang menggunakan silinder hidrolik untuk
menghasilkan gaya tekan. Ia menggunakan setara hidrolik dari mekanik tuas, dan juga dikenal
sebagai pers Bramah setelah penemunya, Joseph Bramah, dari Inggris. Dia menciptakan dan
mengeluarkan paten pada pers ini di 1795.
Pers hidrolik tergantung pada prinsip Pascal : dengan tekanan, seluruh sistem tertutup
adalah konstan. Salah satu bagian dari sistem adalah piston bertindak sebagai pompa, dengan
kekuatan mekanik sederhana yang bekerja pada sebuah luas penampang kecil, bagian lain
adalah piston dengan area yang lebih besar yang menghasilkan kekuatan mekanik sejalan yang
besar. Hanya berdiameter kecil pipa (yang lebih mudah menolak tekanan) diperlukan jika
pompa dipisahkan dari silinder tekan.
Hukum Pascal: Tekanan pada fluida terbatas ditransmisikan berkurang dan bertindak
dengan kekuatan yang sama pada daerah yang sama dan di 90 derajat ke dinding kontainer.
Sebuah cairan, seperti minyak, dipindahkan ketika piston baik didorong ke dalam. Piston
kecil, untuk jarak tertentu gerakan, menggantikan jumlah yang lebih kecil volumenya
dibandingkan dengan piston besar, yang sebanding dengan rasio area kepala piston. Oleh
karena itu, piston kecil harus dipindahkan jarak besar untuk mendapatkan piston besar untuk
bergerak secara signifikan. Jarak piston besar akan pindah adalah jarak yang piston kecil
dipindahkan dibagi dengan rasio bidang kepala piston. Ini adalah bagaimana energi, dalam
bentuk kerja.
Cairan bertekanan yang digunakan, jika tidak dihasilkan secara lokal oleh tangan atau
mekanis pompa bertenaga, dapat diperoleh dengan membuka katup yang terhubung ke
akumulator hidrolik atau pompa berjalan terus-tekanan yang diatur oleh katup relief. Bila
diinginkan untuk menghasilkan kekuatan yang lebih dari tekanan yang tersedia akan
memungkinkan, atau menggunakan lebih kecil, lebih tinggi tekanan silinder untuk menghemat
ukuran dan berat, hidrolik intensifier dapat digunakan untuk meningkatkan tekanan yang
bekerja pada silinder tekan.
Ketika tekanan pada silinder tekan dilepaskan (cairan kembali ke reservoir), gaya dibuat
dalam pers dikurangi dengan nilai rendah (yang tergantung pada gesekan dari segel silinder.
Piston utama tidak menarik dengan aslinya posisi kecuali sebuah mekanisme tambahan yang
digunakan.
2. DIE
Rancangan die adalah produksi utama dalam efisiensi ektrusi. Die adalah alat khusus
yang digunakan dalam industri manufaktur untuk memotong atau membentuk materi
menggunakan press. Seperti cetakan, die umumnya disesuaikan dengan barang yang mereka
digunakan untuk dibuat. Produk yang dibuat dengan rentang die dari klip kertas yang sederhana
untuk potongan kompleks digunakan dalam teknologi canggih.
Membentuk die biasanya dibuat oleh pembuat alat dan die dan dimasukkan ke dalam
produksi setelah ditempelkan ke dalam sebuah press. Die adalah sebuah blok logam yang
digunakan untuk membentuk bahan seperti lembaran logam dan plastik. Bentuk vakum
membentuk lembaran plastik hanya bentuk tunggal digunakan, biasanya untuk membentuk
wadah plastik transparan (disebut kemasan blister) untuk barang dagangan. Vakum dianggap
sederhana proses cetakan thermoforming tetapi menggunakan prinsip yang sama seperti
membentuk die.
Untuk pembentukan lembaran logam, seperti mobil bagian tubuh, dua bagian dapat
digunakan, satu, yang disebut punch, melakukan operasi peregangan, membungkuk, dan / atau
pengosongan, sedangkan bagian lain, yang disebut blok die, aman klem benda kerja dan
menyediakan serupa, operasi peregangan, membungkuk, dan / blanking. Benda kerja dapat
melewati beberapa tahap dengan menggunakan alat yang berbeda atau operasi untuk
mendapatkan bentuk akhir. Dalam kasus komponen otomotif biasanya akan ada operasi geser
setelah membentuk utama adalah dilakukan dan kemudian bergulir Crimping tambahan atau
operasi untuk memastikan bahwa semua tepi tajam yang tersembunyi dan untuk menambah
kekakuan untuk panel.
Die Block - ini adalah bagian utama yang semua bagian lain yang terpasang.
Punch Plate - bagian ini memegang dan mendukung pukulan yang berbeda di
tempat.
Blank Punch - bagian ini bersama dengan Die Kosong menghasilkan bagian
kosong.
Pierce Punch - ini bagian bersama dengan Pierce Die menghilangkan bagian dari
bagian selesai blanked.
Stripper Plate - ini digunakan untuk menahan material di atas Blank / Pierce Die
dan strip bahan dari pukulan.
Pilot - ini digunakan untuk menyimpan bahan yang bekerja di dalam posisi.
Panduan / Back Gage / Finger Stop - bagian ini semua digunakan untuk
memastikan bahwa materi yang sedang bekerja di selalu berjalan di posisi yang sama,
dalam die, sebagai yang terakhir.
Pengaturan Blok - Bagian ini digunakan untuk mengontrol kedalaman agar punch
tidak menjadi die.
Blanking Dies
Pierce Die
Die dibuat dari campuran baja tinggi atau keramik (zirconia,Si 3N4). Ketebalan dinding
die sebesar 0,5 mm (pada die rata) atau 0,7 mm (pada die berongga) bias dibuat dari ekstrusi
aluminium. Perlakuan panas seperti nitriding diperlukan untuk meningkatakan kekerasan.
3. PENGATURAN KHUSUS PERALATAN EKSTRUSI
Tumpukan die terdiri dari die, yang didukung oleh pemegang die dan
sebuah guling, semua yang diadakan di kepala ddie. Seluruh perakitan disegel terhadap
kontainer di tempat duduk berbentuk kerucut permukaan dengan tekanan yang diterapkan oleh
baji. Sebuah kapal menyusut dalam wadah yang lebih besar untuk menahan tekanan tinggi.
Bantalan pengikut ditempatkan antara bilet panas dan domba jantan untuk tujuan perlindungan.
Oleh karena itu bantalan pengikut diganti secara berkala.
D. EKSTRUSI PANAS
Ekstrusi panas adalah salah satu metode yang paling populer untuk mengembangkan
objek memiliki profil penampang melintang yang tetap. Proses ekstrusi dilakukan pada suhu
meningkat, yang membuat bahan-bahan dari pekerjaan pengerasan bersama dengan membuat
prosedur mendorong materi melalui sederhana mati.
Secara umum, sejumlah besar ekstrusi panas dilakukan dengan menggunakan menekan
hidrolik horizontal yang termasuk ke dalam kisaran 250 - 12.000 ton. Di sini, kisaran tekanan
30-700 MPa (4.400 untuk 102.000 psi), maka pelumasan diperlukan. Pelumasan ini dapat
dilakukan dengan bubuk kaca dalam kasus ekstrusi suhu tinggi dan grafit atau minyak untuk
semua ekstrusi suhu yang lebih rendah. Meskipun bahan diekstrusi panas sangat disukai,
ekstrusi panas memiliki beberapa kelemahan yang terkait dengan itu yang biaya mesin ekstrusi
dan pemeliharaan.
Proses ekstrusi panas secara luas digunakan untuk pembuatan produk dari aluminium,
tembaga bersama dengan paduannya.
Beberapa produk yang dikembangkan menggunakan proses ini adalah kabel listrik, bar
dan tabung.
Bar tekan paduan yang dipotong menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, yang
dipanaskan dalam tungku induksi untuk 450 sampai 500A ° C
Kemudian bar ditekan dengan kekuatan yang sangat tinggi melalui alat dilubangi, pada
kecepatan antara 5 & 50 m / menit.
Akibatnya, profil terbentuk yang memiliki panjang dalam kisaran 25 sampai 45 m.
Tepat setelah selesai menekan, udara pengoperasian atau air digunakan untuk
mendinginkan profil.
Tepat setelah pendinginan, profil tersebut diluruskan dan semua tekanan internal yang
dirilis oleh proses peregangan, yang dilakukan dalam mesin menarik.
Profil yang dihasilkan kemudian dipotong menjadi panjang yang diinginkan.
Akhirnya, proses penuaan memberikan kekuatan material yang diperlukan. Proses
penuaan dapat dilakukan secara alami pada suhu normal atau artifisial pada suhu tinggi dalam
kisaran 170°C to 185°C.
Ekstrusi panas juga dapat disebut sebagai bekerja panas. Ini adalah proses di mana
sepotong logam cacat atau dilebur dengan menerapkan panas yang lebih besar dari suhu
rekristalisasinya. Ekstrusi dapat melibatkan beberapa sub-proses dan mereka menggambar,
penempaan, menusuk rolling dan rotary. Dalam gambar, kekuatan tarik yang digunakan untuk
meregangkan logam. Anda dapat melakukan salah satu jenis gambar berikut: lembar, bar,
tabung atau kawat menggambar.
Dalam penempaan, gaya tekan lokal melakukan pekerjaan. Setidaknya ada tujuh jenis
yang paling umum dan mereka adalah: drop, roll, tekan, balik, otomatis panas, bentuk net,
bentuk near net, dan induksi penempaan.
Dalam rolling, sepasang atau serangkaian rol yang digunakan di mana srok logam bisa
melewatinya. Flat, cincin, dan foil rolling hanya tiga dari proses yang bergulir umum digunakan
saat ini.
Dalam menusuk rotary, tabung mulus yang memiliki dinding tebal terbentuk. Proses ini
memiliki dua jenis: proses Stiefel dan proses Mannesmann.
Tetapi, seperti hal-hal lain di dunia ini, ekstrusi panas juga memiliki kelemahan. Berikut
adalah beberapa:
1. Mungkin ada reaksi yang tidak diinginkan yang mungkin hasil dari paparan logam
dengan suasana sekitarnya.
2. Anda mungkin perlu membeli mesin mahal seperti pemanas induksi atau tungku diesel.
Ekstrusi panas konvensional langsung (DHE), sebagai metode untuk produksi ingot
membentuk profil 2D, yang di sini khusus digunakan untuk tujuan konsolidasi bubuk dalam
rangka program metalurgi bubuk
Persiapan solid state dari berbagai jenis struktur komposit dihasilkan melalui DHE
campuran bubuk dicampur dengan bala bantuan dari berbagai jenis
DHE dalam banyak kasus merupakan rute konsolidasi hanya layak jika pemeliharaan
mikrostruktur cepat dipadatkan diinginkan (sifat mekanik yaitu) dari partikel adalah
kepentingan utama (berbeda dengan sintering atau panas isostatic menekan).
E. EKSTRUSI DINGIN
Proses ekstrusi dingin dilakukan pada suhu kamar atau pada suhu sedikit meningkat,
dengan bantuan extruder dan mesin ekstrusi. Mesin-mesin peralatan secara khusus
dikembangkan berdasarkan teknologi ekstrusi inovatif. Ekstrusi dingin juga dapat didefinisikan
sebagai proses pembentukan logam dingin dengan mencolok logam bundar. Hal yang
mencolok adalah dilakukan dengan pukulan (dalam rongga tertutup), yang memaksa logam
dalam arah ke atas sekitar pukulan. Proses ini juga disebut penempaan dingin, penekanan
dingin, penekanan ekstrusi, dan dampak ekstusi.
Ekstrusi dingin juga didefinisikan sebagai suatu proses pembentukan tekan (push-
melalui), dimana bahan awal bilet / siput dan proses ini dilakukan pada suhu kamar. Selama
proses ekstrusi dingin, deformasi pemanasan bahan deformasi terjadi pada beberapa ratus
derajat. Deformasi pemanasan adalah proses konversi kerja deformasi terhadap panas. Secara
umum, pukulan yang digunakan untuk menerapkan tekanan ke billet ditutupi dalam mati
stasioner. Tekanan ini dapat diterapkan sebagian atau seluruhnya, sesuai dengan persyaratan.
Atas dasar pukulan, mati desain bersama dengan aliran material yang dihasilkan, kita dapat
mengklasifikasikan ekstrusi dingin ke dalam tiga proses utama:
• Ekstrusi Maju
• Ekstrusi Mundur
• Ekstrusi Lateral.
Ekstrusi Maju : Dalam proses ini, materi mengalir dalam arah perpindahan pukulan.
Juga, diameter batang / tabung dikurangi dengan memaksa dalam mati, melalui sebuah lubang.
Sebuah variasi dari proses ini dikenal sebagai Ekstrusi Hooker. Dalam proses ini, billet
(tubular) dipaksa dengan cara yang mati ekstrusi maju. Gaya ini diterapkan dengan pukulan dan
mandrel yang bertindak sebagai pendorong dan mengurangi diameter luar bersama dengan
memperpanjang bagian tabung, masing-masing.
Ekstrusi Mundur: Dalam proses ini, materi mengalir dalam arah lain dari perpindahan
pukulan. Para bilet, yang terlampir dalam mati, dipaksa untuk mengalir dalam arah mundur dari
wilayah yang berada di tengah melingkar mati dan pukulan.
Ekstrusi lateral: Dalam proses ini, materi mengalir dalam arah tegak lurus dari
perpindahan pukulan. Bahan, yang tertutup oleh punch dan mati, dipaksa untuk mengalir
melalui lubang yang ditempatkan radial.
Ekstrusi dingin sangat menguntungkan karena digunakan untuk menahan semua tekanan
yang diciptakan oleh proses ekstrusi. Ada berbagai keuntungan ekstrusi dingin di atas ekstrusi
panas, beberapa yang penting tercantum di bawah ini:
Selain yang disebutkan di atas keuntungan, ada beberapa kelemahan juga yang berkaitan
dengan ekstrusi dingin. Ini adalah pelumasan biaya, beban yang lebih tinggi, kompleksitas
bentuk terbatas, dan deformasi terbatas.
Proses ekstrusi dingin secara luas digunakan untuk pembuatan produk dari Tembaga,
Timbal, Tin, Paduan Aluminium, Titanium, Molybdenum, Vanadium, Baja, Zirkonium, dan
niobium.
Ekstrusi dingin juga digunakan di sektor otomotif, dalam berbagai aplikasi seperti:
Teknologi injeksi
Kontrol mesin
Pasokan bahan bakar
Transmisi otomatis
Teknologi kursi
Sistem keamanan (sistem pengendalian)
Proses
Termoplastik dalam bentuk butiran atau bubuk ditampung dalam sebuah hopper
kemudian turun ke dalam barrel secara otomatis (karena gaya gravitasi) dimana ia
dilelehkan oleh pemanas yang terdapat di dinding barrel dan oleh gesekan akibat
perputaran sekrup injeksi. Plastik yang sudah meleleh diinjeksikan oleh sekrup injeksi
(yang juga berfungsi sebagai plunger) melalui nozzle ke dalam cetakan yang didinginkan
oleh air. Produk yang sudah dingin dan mengeras dikeluarkan dari cetakan oleh
pendorong hidrolik yang tertanam dalam rumah cetakan selanjutnya diambil oleh
manusia atau menggunakan robot. Pada saat proses pendinginan produk secara
bersamaan di dalam barrel terjadi proses pelelehan plastik sehingga begitu produk
dikeluarkan dari cetakan dan cetakan menutup, plastik leleh bisa langsung diinjeksikan.
1. Door closing
2. Mold clamping
Moveable platen bergerak maju sehingga mold tertutup dan terkunci rapat
3. Injection
4. Holding
5. Cooling
Proses pendinginan resin dalam mold yg telah di suntikkan agar mengeras dan
bentuk tidak berubah
6. Charging/Recovery/Dosing
Pada saat proses pendinginan berlangsung ,resin yang telah didrying sebelumnya
di dalam hopper kemudian diturunkan melalui feeding hopper dan dileburkan
lewat putaran screw dalam injection unit dan siap untuk proses injeksi berikutnya
7. Mold open
Peleburan / Shearing
Peleburan resin material sangat dipengaruhi temperatur dari cylinder barrel yang
dibagi menjadi beberapa section / zone
Shearing section
Pada proses shearing ,resin material turun melalu feeder untuk di cairkan pada
tahap pertama ,material menjadi cair bukan hanya karena di panaskan oleh heater
pada setiap zone di barrel tapi sebelumnya juga karena proses shearing / cacah .
Heater lebih difungsikan penstabilan temperatur barrel agar resin material siap
untuk disuntikan / inject ke dalam mold / cetakan
Melting section
Proses resin material dalam kondisi cair yg sempurna. Resin material siap untuk
disuntikan dengan kapasitas sesuai dengan ukuran produk yang akan dicetak. Pada
proses peleburan resin material, temperatur barrel sangat mempengaruhi material
yang akan digunakan. Jika temperatur terlalu rendah akan menyebabkan flow dari
resin terlalu berat pada saat proses inject dan juga mengakibatkan rusaknya screw
pada barrel .
Dalam Industri plastik, injection molding diklasifikasikan dalam tiga kategori umum,
yaitu : Mold Prototipe (25 sampai 1.000 Shot), Mold Produksi (1.000 sampai 50.000
Shot) dan Mold Produksi Volume Tinggi (50.000 sampai 2.000.000 Shot).
1. Mold prototipe
Mold prototipe adalah katagori molding injeksi yang diproduksi sebagai awalan atau
permulaan dalam proses penelitian terhadap sebuah produk baru untuk dikembangkan
ketahap produksi.
Molding prototype ini diproduksi yang berguna untuk menganalisis karakteristik molding
resin, shrinkage pada mold, gating (gate), serta check dimensi produk dan menganalisa
kondisi proses produksinya (molding cycle).
Molding prototipe digunakan juga untuk mencoba kualitas produk yang akan diproduksi
dan terkadang dapat juga digunakan untuk pengujian awal untuk mengetahui respon dari
bangsa pasar. Mold prototipe yang terbilang lebih murah harganya merupakan
keuntungan dari Mold prototipe untuk mensimulasikan awalan sebuah produk. selain
untuk mencoba kualitas produk plastik Molding prototipe ini juga dapat sebagai bahan
analisa masalah-masalah yang ada pada molding tersebut sebelum dilakukannya
pembuatan Mold Produksi ataupun Mold Produksi Volume Tinggi.
Mold prototipe terdiri dari bagian-bagian yang lebih sederhana dibandingkan mold
produksi dan dapat digunakan berulang ulang untuk produk yang lain, dikarenakan mold
ini hanya sebentar saja dalam penggunaannya. dimulai dari Moldbase, insert Cavity dan
Core yang lebih rendah kelas materialnya serta struktur yang memudahkan bongkar
pasang,dan sistem pendingin molding (cooling) serta sistem injeksi manual yang
sederhana.
Namun saat ini Mold prototype ini sangat jarang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan,
selain karena waktunya yang terbilang lebih lama untuk proses pembuatan sebuah mold,
juga biayanya masih banyak perusahaan yang mempertimbangkanya pemgunaan Mold
prototype ini. Terlebih saat ini sudah banyak software yang memiliki fungsi yang lebih
komplit untuk membantu proses analisa dalam perancangan struktur molding yang baik.
Jadi cukup menggunakan software yang mumpuni untuk menganalisa struktur molding
yang akan diproduksi.
2. Mold produksi
Mold produksi adalah katagori Molding injeksi yang diproduksi lebih baik dari Mold
prototype, namun tetap sedikit membatasi pengeluaran biaya dalam proses pembuatan
molding ini, walaupun begitu tetap molding produksi ini kualitasnya diatas dari Mold
prototype.
Kategori Mold produksi ini digunakan untuk memproduksi produk yang mana
diperkirakan dalam jangka waktu kedepan pasti nanti akan mengalami banyak
perbaikan / modifikasi. Oleh sebab itu perusahan-perusahaan dalam sektor elektronik dan
otomotif lebih cenderung memproduksi Mold produksi ini.
Untuk kategori molding injeksi ini harus memiliki kualitas molding yang sangat baik dari
segala aspek dan memiliki jumlah cavity yang banyak. Dengan tingginya volume atau
jumlah yang tinggi memiliki rancangan molding yang sangat baik untuk mencegah
dampak yang terjadi saat proses produksi dimana akan mengakibatkan kerugian. Dan itu
dimulai dari perencanan awalan yang baik tentunya, diawali dari struktur design molding,
proses pembuatan yang akurat serta pemeliharaan molding yang dikontrol dengan baik
menghindari kerusakan pada molding seperti terjadinya korosi atau berkarat, Dari segi
waktu otomatis molding ini juga akan lebih lama dalam proses pembuatanya. Tak ayal
molding ini juga lebih mahal biayanya.
Menurut klasifikasi Molding Injection diatas moding dibagi menjadi 3 katagori, dan tiap-
tiap katagori memiliki fungsi yang berbeda. tergantung keinginan untuk membuat
molding yang memiliki fungsi tersebut.
Design mold merupakan aspek penting dalam proses injection molding, selain membuat
struktur mold yang efektif design molding berpengaruh pada produk yang dihasilkan.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan molding atau mendesign
molding.
1. Sistem Runner
Sistem runner merupakan bagian penting dalam merancang sebuah design molding.
design runner yang baik tidak hanya meliputi geometri yang benar, ukuran, serta posisi
atau tata letak runner, tetapi perlu di perhatikan juga pada sistem eject (mengeluarkannya)
dan pendinginannya (cooling system).
Runner yang seimbang harus menjadi acuan pada saat awal mendesign sebuah molding,
karena dari situlah kita dapat menghitung waktu yang diperlukan untuk mengalirkan
material kedalam core. Sebab dari hal ini kita bisa meminimalkan waktu pada saat
produksi. Dengan bantuan Moldflow para designer molding dipermudah dalam medesign
molding. untuk ukuran panjang dan lebarnya dan bentuk sebuah runner dapak kita
sesuaikan dengan analisa terhadap produk yang akan kita buat.
Penempatan atau posisi pin ejektor juga harus diperhatikan,posisi ejektor pin harus
berada di pertemuan runner (persimpangan) gunanya untuk memberikan kekuatan yang
cukup untuk mengeluarkan runner.
Sistem pendingin adalah salah satu factor yang paling penting, yang utamanya yaitu
sebagai pendingin molding yang kan berakibat pada produk yang dihasilkan serta waktu
yang panjang pada saat proses produksi.
Sistem pendingin pada core dan cavity harus cukup untuk mengatur suhu pada molding.
Semua bagian dalam core dan cavity pada molding harus bisa didinginkan, terlebih
molding tersebut memiliki jumlah cavity yang banyak ataupun memiliki ukuran yang
besar, system pendingin pun harus dimaksimalkan. Akibat dari kurang maksimalnya
system pendinginan dapat mengakibatkan cacat pada produk.
Penggunaan air pada system pendingin dapat menimbulkan korosi / karat, untuk
mencegahnya sudah banyak cara. Salah satunya dengan penggunaan material Stainles
Steel pada system pendingin.
3. Sistem Ejektor
Sistem ejector atau sistem mengeluarkan produk dari molding, baik berupa ejector pin,
angular,ataupun hidrolik pada penempatanya harus selaras. Artinya penempatannya yang
benar agar fungsi utamanya bekerja baik,baik posisi agar seimbang pada saat
mengeluarkan produk.
Pada sistem ejektor sebaiknya diberikan sistem pelindung, agar pada saat molding
tertutup kembali dapat mencegah tabrakan / menabrak Cavity. Selain sistem Spring yang
baik pada Ejector sistem perlu juga ditambahkan komponen yang lain. Baik itu pada
slider, angular atau ejector pin yang biasa bisa ditambahkan komponen tersebut.
Penempatan ejector harus memperhitungkan tebalnya produk, untuk itu perlu sistem
ejeksi yang khusus. Agar sistem ejeksi itu tak merusak produk.
4. Mold ventilasi
Mold ventilasi (Mold Vent / Air Vent) adalah lubang yang dibuat sebagai sistem saluran
untuk mengeluarkan udara yang terperangkap didalam molding. Beberapa molding yang
tidak menggunakan Air vant ini akan menimbulkan masalah yang banyak. Maka air vent
ini sangatlah penting untuk diaplikasikan kedalam design molding yang akan dibuat dan
penempatanya juga perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan masalah lain.
Komponen utama
1. Unit injeksi - bagian dari mesin injection molding yang berfungsi untuk
melelehkan material plastik, terdiri dari hopper, barrel dan screw.
2. Mold - bagian dari mesin injection molding dimana plastik leleh dicetak dan
didinginkan
3. Unit pencekam - bagian dari mesin injection yang berfungsi untuk mencekam
mold pada saat penginjeksian material ke dalam cetakan sekaligus menyediakan
mekanisme pengeluaran produk dari mold
Secara garis besar, mesin injection molding terdiri dari 2 bagian yaitu :
1. Clamping Unit
toggle type
2. Injection Unit
1. Clamping Force
Gaya maksimum untuk mengunci mold agar tdk terbuka pada saat proses injeksi
berlangsung dan dinyatakan dalam TON ( tonage )
2. Injection Capacity
3. Plasticizing Capacity
2. Hopper Dryer
3. Material loader
4. Mesin crusher
Coining adalah bentuk stamping yang presisi di mana benda kerja mengalami tegangan
yang cukup tinggi untuk menginduksi aliran plastik pada permukaan material. Sebuah
sifat yang bermanfaat adalah bahwa dalam beberapa logam, aliran plastik mengurangi
ukuran permukaan butiran, dan kerja mengeraskan permukaan sedangkan bahan
mempertahankan ketangguhan dan keuletan.
Coining digunakan untuk memproduksi suku cadang untuk industri dan umumnya
digunakan ketika fitur tinggi atau bentuk yang baik diperlukan. Sebagai contoh, coining
digunakan untuk memproduksi koin, medali, lencana, tombol dan bagian presisi dengan
permukaan kecil atau permukaan yang dipoles kecil.
Coining adalah proses kerja dingin (mirip dengan penempaan yang berlangsung pada
suhu tinggi) dimana digunakan gaya yang besar untuk membentuk benda kerja. Coining
dapat dilakukan dengan menggunakan gear driven press, mechanical press, atau yang
lebih sering hydraulically actuated press. Coining biasanya membutuhkan tekanan tonasi
yang lebih tinggi dari stamping karena benda kerja mengalami deformasi plastis dan tidak
benar-benar dipotong.
Pembuatan koin aluminium biasanya dilakukan pada mesin pres (press tool). Proses
pembuatannya disebut blanking di mana pelat diletakkan di antara sepasang alat
pemotong, pons (punch) dan cetakan (dies) dan produknya disebut blank. Selain koin
aluminium, produk lain yang dihasilkan adalah benda-benda berbentuk lempengan,
seperti bentuk cincin, segi empat, bulat lonjong (elips), dan bentuk kompleks lainnya.
Ukuran koin dan kwalitas sisi potong yang diinginkan ditentukan oleh banyak faktor di
antaranya adalah kelonggaran (clearance) pons dengan cetakan, kecepatan pemotongan,
besar gaya potong, jenis material koin dan material alat potong. Pada umumnya untuk
melakukan proses pemotongan menggunakan jenis beban sistem manual, mekanik,
Pneumatik serta hidrolik, dengan kecepatan rendah antara 20 s.d 40 m/menit.
10. PARKERIZING
Parkerizing ( juga biasanya disebut dengan proses posfat) adalah sebuah metode
yang digunakan untuk melindungi permukaan baja dari korosi dan meningkatkan
ketahanannya terhadap aus melalui penerapan pelapisan konversi posfat elektro kimia.
Parkerizing ini biasanya diterapkan pada pembuatan senjata api. Proses parkerizing tidak
bisa digunakan pada logam non-ferrous seperti aluminium, tembaga, ataupun kuningan.
Proses ini juga tidak bisa diterapkan pada baja yang mengandung nikel dalam jumlah
besar ataupun stainless steel.
Proses ini merendam bagian logam ke dalam larutan asam posfat dimana bahan
utamanya biasanya adalah zinc ataupun mangan, dan juga sejumlah tambahan nitrat dan
dan klorat dan tembaga. Dalam salah satu dari beberapa proses yang telah dikembangkan,
solusi nya adalah dengan cara dipanaskan hingga suhu 190-210 0F ( 88 – 99 0C) untuk
jangka waktu berkisar diantara 5 hingga 45 menit. Adanya gelembung-gelembung kecil
yang keluar dari logam merupakan tanda bahwa proses sedang berlangsung, ketika
gelembung berhenti keluar, proses tersebut telah selesai. Selain cara proses dengan suhu
tertentu ini, ada juga berbagai proses parkerizing yang dikembangkan dan dipatenkan
yang memungkinkan penggunaan suhu yang lebih rendah (untuk efisiensi energi) atau
suhu yang lebih tinggi (untuk mempercepat proses).
3) Proses besi posfat menghasilkan penyelesaian berwarna abu-abu gelap atau hitam,
sama seperti proses mangan posfat. Parkerizing biasanya dianggap sebagai proses zinc
posfat atau mangan posfat, bukan proses besi posfat, walaupun ada beberapa teori yang
mengatakan parkerizing sebagai pelapisan posfat yang didalamnya mengandung besi
posfat.
Pelapisan dengan mangan dan besi posfat biasanya merupakan pelapisan konversi
elektro kimia paling tebal, yang lebih tebal dari pelapisan konversi elektro kimia zinc
posfat. Tidak ada penyelesaian dari pelapisan konversi elektro kimia yang dilapisi cat,
tetapi secara kimia menjadi bagian dari permukaan logam yang diterapkan.
Untuk semua pelapisan konversi elektro kimia ini, permukaan yang telah
diparkerizing harus benar-benar dilapisi dengan lapisan minyak secara ringan untuk
memaksimalkan ketahanan terhadap korosi dan aus. Pelapisan minyak secara berat
(dalam arti kebanyakan) tidak diperlukan dan tidak diinginkan untuk mencapai pegangan
positif pada bagian logam yang telah di perkerized. Permukaan yang telah di parkerized
ini juga dapat di cat untuk menambahkan ketahanannya terhadap aus dan sifat self-
lubricating.
11. NECKING
Necking, dalam teknik atau ilmu material, adalah mode deformasi tarik di mana
regangan dalam jumlah yang relative besar terjadi secara proporsional di daerah kecil
pada material. Hasil penonjolan yang terjadi pada penampang diberikan nama sebagai
“neck”. Karena regangan pada leher yang besar, necking sering erat terkait dengan
yielding, bentuk deformasi plastik yang terkait dengan bahan ulet, seringkali pada logam
atau polimer.
Considère menerbitkan kriteria dasar untuk necking pada 1885. Ada tiga konsep
untuk memahami kerangka kerja dari pembentukan neck:
1) Sebelum dideformasi, semua bahan real telah diperiksa kualitasnya seperti kecacatan
atau dimensi yang bervariasi yang akan menyebabkan fluktuasi lokal pada tegangan
dan regangan. Untuk menentukan lokasi pembentukan neck, fluktuasi ini hanya
diperlukan nilai yang sangat kecil.
2) Selama deformasi tarik, luas penampang dari bahan menurun.
3) Selama deformasi tarik, regangan dari bahan mengeras. Jumlah pengerasan bervariasi
dengan tingkat deformasi.
PENGECATAN
Sejak dahulu kala cat telah dikenal, bahkan cat banyak
d i j u m p a i d a l a m kehidupan sehari-hari. Cat dibuat dari bahan baku berupa resin
sebagai bahan pengikat (binder) yangdilarutka n dalam ba han pela rut ( solvent),
ke mudian ke dala m ca mpuran te rse butdita mbahkan ba han pewa rna
(pigment) untuk membe ri efek warna. Se dang untuk memberi pengaruh
khusus pada cat, biasanya ditambahkan bahan imbuh ( additive) dalam jumlah yang
sangat kecil. Proses pengecatan merupakan salah satu bentuk pelapisan suatu benda
dimana bahan pelapis yang dipakai biasanya memiliki warna tertentu. Secara
umum pengecatan sering digunakan untuk pengerjaan akhir ( finishing ) produk-produk
dari logam, kayu, plastik, dan lain-lain. Adapun tujuan utama dari proses pengecatan
bahan logam ataupun non logam sebagai berikut :
1. Tujuan Dekorasi (Aesthetic)Pengecatan bertujuan untuk memperindah
benda / barang yang dicat, sehingga b e n d a / b a r a n g t e r s e b u t
m e m p u n y a i n i l a i s e n i d a n d a y a t a r i k y a n g l e b i h t i n g g i dibanding
sebelum dilakukan pengecatan.
2. Fungsi Pelindung (Protective)Pengecatan bertujuan melindungi permukaan
bahan/material yang dicat, terutama pada bahan-bahan logam. Perlindungan ini
untuk menghambat terjadinya korosi akibat p e n g a r u h c u a c a / l i n g k u n g a n
s e k i t a r , s e h i n g g a d a p a t m e m p e r p a n j a n g u s i a l o g a m tersebut dari
korosi/karat
3. Fungsi KhususPengecatan yang digunakan untuk tujuan-tujuan khusus antara
lain :
pemantulan cahaya
isolasi
penghantar listrik
peredam suara
Sebe lum be nda kerja dica t, permukaa n be nda ha rus betul-be tul bersih
da ri segala hal (kotoran) yang dapat mengurangi ketahanan daya lekat cat pada benda
kerja.Kotoran pa da pe rmukaan benda antara lain air, oil, grease, debu,
da n kontaminan lainnya (silicon pada part plastik yang terbuat dari ABS).
Pembersihan benda kerjadilakukan secara Mekanis ataupun secara Kimia.
Contoh:Akibat proses pengelasan( Welding) terhadap logam, akan terjadi spatter (sisa
pengelasan) dan jelaga yang harusdihilangkan secara Mekanis.Pe mbers ihan seca ra
Kimia dikenal seba gai “ Pretreatment ”
Proses pengecatan suatu benda didasarkan pada jenis bahan mentah yang akan dicat.
Bentuk pengecatan bahan mentah misalnya :
pengecatan besi / baja (Painting Steel )
pengecatan ABS (Painting Plastic)
pengecatan Aluminium
Khusus untuk bahan yang terbuat dari logam, tahap proses pengecatan sebagai berikut :
Metal Pretreatment
Pengecatan Dasar (Manual, Automatic, Electro Dipping )
Pengecatan Intermediate
Pengecatan Akhir
Sedangkan Untuk bahan yang terbuat dari Plastic, tahap proses pengecatannyaadalah :
Plastic Pretreatment /Wiping
Pengecatan Dasar (Under Coat )
Pengecatan Akhir (Top Coat )
Posisi tangan saat memegang spay gun; pada saat melakukan pengecatan,
posisi tangan kiri memegang slang untuk mencegah slang menyentuh benda
kerja dan tangan kanan memegang spray gun, ini sih tergantung kalau
orangnya kidal dibalik saja.
Sudut spray gun pada permukaan benda kerja; Posisi pengecatan yang baik
harus tegak lurus terhadap permukaan benda kerja untuk menghasilkan
ketebalan permukaan cat yang merata.
jarak pengecatan; jarak pengecatan akan mempengaruhi kualitas
pengecatan. Semakin dekat sray gun terhadap permukaan part yang akan
dicat akan mengakibatkan ketebalan cat yang tidak merata, bila semakin
jauh jarak pengecatan akan mengakibatkan penempelan cat pada part tidak
maksimal. Jarak pengecatan yang ideal sebesar 25-30 cm untuk logam dan
15-20 cm untuk cat plastik.
Lebar pattern; merupakan daerah permukaan yang terkena cat pada saat
penyemprotan. Semakin besar sudut semprot maka semakin lebar pattern
yang dihasilkan sebaliknya semakin kecil sudut semprot maka semakin
sempit pattern yang dihasilkan. Lebar pattern dapat diatur secara vertikal
atau horisontal.
Over lapping; merupakan teknik pengecatan pada pemukaan benda kerja
sehingga penyemprotan yang pertama akan menyambung dengan
penyemprotan yang kedua.
2. Pengecatan sistem dipping merupakan proses pencelupan part ke dalam tangki cat,
kelebihan cat akan kembali ke dalam tangki cat saat diangkat.
Tebal cat berbeda, dimana pada bagian bawah akan cenderung lebih tebal.
Terjadi pemisahan pigmen dan resin bila didiamkan dalam waktu lama.
Kemungkinan kontaminasi besar, sehingga part yang masuk harus dalam
keadaan bersih dan kering.
Bentuk part yang komplek sulit terlapisi semua.
3. Elektrostatik Spaying
Merupakan sistem pengecatan dengan menggunakan media elektrostatis untuk
mengarahkan butiran cat ke seluruh luas permukaan benda kerja. Bila
dibandingkan dengan sistem spraying biasa untuk waktu dan volume cat yang
sama, pada elektrospraying akan didapat jumlah cat yang menempel ke benda
kerja lebih banyak
4. Pengecatan dengan sistem aliran (flow coater)
Dilakukan dengan melewatkan part yang akan dicat pada tirai aliran cat. Pada
umunya sistem pengecatan ini dipakai untuk pengecatan kaca / back mirror.
Pengaturan ketebalan cat dilakukan dengan mengatur viskositas dan kecepatan
aliran tirai cat.
Peralatan
Karena banyak proses pengecatan,maka peralatan yang dipakai bermacam-macam,tetapi
peralatan yang dipakai secara umum adalah:
Spray gun
Air duster
Engine cleaner
Tire inflator
Air brush accesoris
Mini compressor
Paint hose
Paint cups
Paint pressure tank
Dipping tank
Anode
Catode
PEMBUBUTAN
Pembubutan mesin perkakas yang paling banyak digunakan adalah mesin bubut
(engine lathe/center lathe) dengan gerak utama berputar, dan gerak pengumpanan yang
diberikan pada alat iris atau yang biasanya disebut pahat.
Benda kerja harus tertahan dengan kuat, seringkali dengan memakai pencekam
(chuck). Pencekan 3 rahang dengan stelan rahang yang simultan merupakan jenis
memusat dengan sendirinya (celf-centering). Jenis pencekam lain memiliki 2, 3 atau 4
rahang yang dapat disetel secara sendiri-sendiri untuk memegang benda kerja yang tidak
berbentuk bulat. Benda-benda kerja berbentuk batang dapat ditahan menggunakan
collets, yang memiliki sebuah bus terbelah yang didorong atau ditarik terhadap
permukaan berbentuk kerucut.
Benda-benda kerja dengan bentuk rumit biasanya diikat dengan baut-baut pada
sebuah face plate.
Kepala tetap (head stock) memuat mekanisme gerak, biasanya mencakup roda-
roda gigi tukar-pasang dan atau transmisi dengan variable kecepatan. Untuk benda-
benda kerja yang panjang bagian ujungnya ditumpu dengan senter yang terpasang pada
kepala lepas (tailstock). Alat iris atau pahat sendiri dipasang di tempat pahat (toolpost)
yang memungkinkan penyetelan pahat pada sudut tertentu (horizontal atau vertikal).
Tempat pahat diletakkan di atas eretan lintang (cross slide) yang memberikan gerakan
radial. Eretan lintang ini berada di atas sebuah eretan utama (carriage) yang ditopang
rel (ways) hasil pemesinan yang terdapat pada meja atau bed yang menjamin kekakuan
dan kondisi bebas getaran. Bagian yang menggantung, yakni apron pada eretan utama
dapat dihubungkan dengan batang pengumpanan (feedrod) untuk memberikan gerakan
pengumpanan yang kontinu, atau dihubung dengan sebuah batang berulir (lead screw)
yang dipakai untuk membuat ulir. Benda kerja yang sangat panjang dilindungi dari
defleksi yang berlebihan dengan mnggunakan dua jari penahan center rest atau steady
rest yang diikat dengan baut-baut pada meja mesin bubut; alat lainnya, yakni follow rest
dipasang pada eretan utama.
Kadang-kadang tempat pahat berada di atas eretan atas (compound tool rest) yang
menyatu pada eretan lintang sehingga dapat disetel dengan sudut berapapun karena itu,
permukaan kerucut dapat dibentuk dengan mengumpankan alat iris dengan tangan.
Tempat pahat 4 arah dapat diputar terhadap batang vertikal dan memungkinkan
penukaran atau penggantian pahat pada posisi-posisi yang telah diatur sebelumnya,
sehingga dapat mempercepat operasi-operasi yang berurutan.
FRIS
Mesin jenis ini memiliki sumbu pisau yang sejajar dengan permukaan benda kerja.
Dalam pengerjaan tradisional, sumbu pisau adalah horizontal, dengan kedua ujungnya
ditumpu.
1. Dalam pengefrisan datar ( plain milling atau slab milling), tepi-tepi sisi potongnya
membentuk permukaan sebuah silinder dan dapat lurus (sejajar dengan sumbu
silinder) atau miring. Pisau fris ini berukuran cukup lebar untuk dapat mengerjakan
seluruh lebar permukaan benda kerja. Gerak utama dan gerak pengumpanan tersebut
adalah kontinu. Tatal berukuran paling tebal dihasilkan dari permukaan benda kerja
dan semakin menipis saat mendekati dasar potongan. Pada pengefrisan turun (down
milling) gerak pengumpanan adalah searah dengan perputaran pisau; dalam hal ini
pemotongan diawali pada permukaan dengan ketebalan tatal yang telah ditetukan,
dan kualitas permukaannya juga baik. Namun demikian gaya awal yang dibutuhkan
cukup tinggi dan konstruksi mesin harus kuat serta dilengkapi dngan transmisi yang
bebas slip. Pada pengefrisan naik (up milling) gigi pisau masuk pada kedalaman
minimum, dan permukaan yang dihasilkan mungkin agak berbekas dan berlekuk,
namun gaya awal yang diperlukan relatif rendah. Metode ini banyak digunakan
sebelum mesin-mesin perkakas yang kokoh ditemukan.
2. Apabila sebuah pisau berbentuk silinder lebarnya lebih kecil dari benda kerja, maka
tepi-tepi sisi potongnya juga harus terdapat di muka-muka ujung silinder. Karena
aksinya ini, maka pisau ini disebut pisau pengalur (slotter). Apabila hanya salah satu
sisi gigi yang digunakan untuk pemotongan, maka disebut sebagai pisau fris sisi
(side-milling cutter).
Mesin-mesin ini memiliki sumbu pisau yang tegak lurus dengan permukaan benda
kerja. Sumbu pisau yang digunakan adalah vertikal dan tetap digunakan dalam pusat-
pusat pemesinan vertikal CNC. Alternatif lain, mesin CNC dapat memiliki spindel
sumbu horizontal, yang oleh karena itu disebut pusat-pusat pemesinan horizontal;
permukaan benda kerja dalam posisi vertikal dan pembuangan tatal lebih mudah. Pisau
yang digunakan selalu ditahan pada salah satu ujungnya.
1. Apabila suatu operasi pengefrisan menggunakan gigi-gigi yang dipasang ke muka
pisau yang tegak lurus terhadap sumbu, maka operasi ini disebut pengefrisan muka
(face milling). Dalam banyak hal, ini mirip dengan pemesinan alat iris per titik
potong tunggal yang bergerak melingkar. Karena pemotongannya selalu diawali
dengan ketebalan tatal yang terbatas, maka pengefrisan muka ini menggunakan daya
sekitar 40% lebih rendah dibanding dengan pengefrisan datar. Satu varian yang juga
digunakan adalah pemotongan melayang atau fly cutting, yaitu pemotongan dengan
alat iris bertitik potong tunggal yang ditempatkan pada ujung lengan yang menonjol
keluar dari sebuah poros pengefris yang tegak lurus.
Mesin-mesin Fris
Gerak pengumpanan yang beragam dari sebuah mesin fris dapat dikendalikan
secara manual, meski pengefrisan bentuk yang kompleks sering memerlukan tingkat
keahlian yang sangat tinggi. Mesin fris dapat dikategori berdasarkan tingkat mekanisme
atau keotomatisannya:
1. Mesin fris penyalin (copy miller) menggunakan model dari komponen yang sudah
jadi dengan memindahkan gerakan dari sebuah kepala penyalin (copying head) ke
kepala pengefris (milling head).
2. Mesin Fris NC dan CNC, yang mengalihkan sebagian operator ke dalam bentuk
pemograman, telah mengalami perkembangan. Jika digunakan dengan benar, mesin-
mesin ini mampu mempercepat produksi dengan menghemat sebagian besar waktu
yang diperlukan untuk penyetelan dan prosedur uji coba dengan kendali manual.
PENGGURDIAN
Lubang merupakan fitur hasil pemesinan yang paling banyak digunakan. Sebagian besar
lubang dibuat dengan menggunakan alat iris dengan dua sisi potong, yaitu twist drill, dan
umur alat iris ini seringkali memiliki pengaruh signifikan pada biaya total.
1. Kedua tepi sisi potong tidak boleh menyatu dalam satu titik, karena massanya kecil,
akan mudah panas dan kehilangan kekuatan. Tepi sisi chisel (tepi sisi potong pada
ujung) biasanya sisi kiri, dan karena sudut tatalnya sangat negatif, maka tidak ada
proses pemotongan yang nyata pada bagian tengah lubang. Bahan dipindah secara
plastis melalui sebuah proses yang mirip pelubangan (piercing) atas objek semi-tak
berhingga, yang selanjutnya disingkirkan oleh tepi-tepi sisi potong. Gaya yang
dibutuhkan untuk indentasi putar seperti ini mewakili sebagian besar gaya dorong
(pengumpanan) dalam pengedrilan.
2. Saat mulai membuat lubang, bagian tepi sisi chisel cenderung bergerak serampangan.
Drill harus diusahakan agar tidak bergerak serampangan dengan menggunakan bus
drill, atau membuat lekukan dengan penumbuk senter, atau memakai center drill dan
countersink.
3. Sudut kemiringan uliran menentukan sudut tatal (rake angel) pada lingkar luar drll.
Sudut tatal menjadi lebih kecil saat bergerak dari pinggir ke tangah. Drill dengan
sudut kemiringan uliran yang besar dengan uliran yang lebar sangat bermanfaat
dalam pembuangan tatal, dan dengan permukaan bantalan yang lebih lebar akan
memberikan pemanduan yang lebih baik.
5. Kehalusan permukaan lubang yang dihasilkan tidak sebaik yang diperoleh dari
pengeboran, dan drill akan mulai menyimpang pada kedalaman yang lebih besar.
Namun demikian, kualitasnya masih cukup baik untuk sebagian besar keperluan,
dengan diameter berkisar antara 0.05 - 75mm, dengan rasio kedalaman terhadap
diameter hingga 5.
6. Drill dari bahan HSS berpelapis (khususnya dengan pelapis TiN) memiliki umur
yang lebih panjang. Resistansi terhadap aus naik dan umur alat iris yang lebih
panjang diperoleh dengan drill dengan sisipan karbida dan drill karbida padat
(monolitik).
Spade drill atau drill penggali dengan berbagai konfigurasi cocok untuk berbagai
ukuran diameter berapapun dan apabila terbuat dari karbida, juga cocok untuk bahan
keras. Spade drill karbida monolitik bertangkai lurus memiliki penampang lintang yang
lebih besar dibanding twist drill berdiameter sama dan lebih disukai untuk membuat
lubang diameter kecil (dari 0.13 ke atas). Drill jenis ini memotong lebih pelan dan tidak
ada pemandu dari uliran sehingga drill ini tidak cocok membuat lubang yang dalam.
Peralatan Pengedrilan
Mesin pres drill (drill press) paling sederhana memiliki spindel putar tunggal yang
memberikan pengumpanan ke dalam arah aksial, pada kecepatan tertentu atau pada gaya
pengumpanan konstan, pada sebuah benda kerja yang ditahan secara kokoh di atas meja.
Mesin drill lengan radial (radial arm drill) memiliki lengan ayun yang memberikan
kebebasan lebih besar. Apabila beberapa lubang harus dibuat pada banyak benda kerja,
pengedrilan secara simultan dengan kepala multispindel. Atau mesin pres drill akan
menjamin keakuratan lokasi lubang yang lebih baik. Keakuratan lokasi lubang yang
sangat tinggi dapat diperoleh dengan menggunakan jig borer, yang sebenarnya
menggunakan mesin pres drill yang dilengkapi dengan pergerakan meja dengan ketelitian
tinggi dalam 2 arah. Pengerjaannya sering menggunakan kontrol numerik.
PENGEBORAN
Bila suatu permukaan internal sebuah komponen berongga dibubut,maka
pengerjaan ini disebut pengeboran (borring). Untuk komponen berukuran pendek, pahat
dapat dipasang pada batang kantilever (quill) yang ditahan di tempat pahat. Batang yang
panjang cenderung rentan terhadap getaran. Jadi akan lebih baik bila benda kerja ditahan
pada mesin bubut sementara batang bor, yang salah satu ujungnya dijepit dengan rahang
pencekam dan ujung lain ditaumpu dengan menggunakan kepala lepas, digerakkan.
Sebuah mesin untuk keperluan khusus yang melakukan perkerjaan serupa, namun dengan
penahanan batang bor yang lebih kokoh adalah mesin bor horizontal.
Benda kerja yang berat dan berdiameter besar yang permukaan luar dan dalamnya
perlu dikerjakan dengan pemesinan, akan lebih baik bila ditump pada mesin bubut yang
melakukan pembubutan dalam posisi vertikal, atau disebut mesin bubut dan bor vertikal
(vertical turning and borring mill) atau mesin bor vertikal (vertical borring machine).
Mesin seperti ini dapat mengerjakan beberapa permukaan dari sebuah benda kerja yang
dipasang pada face plate yang berputar pada sumbu vertikal.
Kedua proses ini berbeda dengan proses-proses yang telah dibahas, dalam hal
satu-satunya gerakan yang dimilikinya adalah gerak utama dari alat irisnya. Gerak
pengumpanan diperoleh dengan menyusun gigi-giginya secara berangsur lebih dalam
pada alat irisnya; oleh karena itu, setiap tepi sisi potong alat irisnya akan mengerjakan
lapisan-lapisan bahan secara berurut. Sebagian besar akan dibuang oleh gigi-gigi
pemotongan kasar yang dilanjutkan dengan gigi-gigi penghalusan yang dirancang untuk
memberikan kehalusan permukaan paling baik. Bentuk alat iris akan menentukan bentuk
komponen (pengalihan bentuk murni).
1. Proses broaching berlangsung dengan gerakan alat iris yang linear. Setiap alat iris
(broach) harus dibuat untuk tiap bentuk dan ukuran; jadi, proses broaching pada
dasarnya merupakan metode produksi massal. Benda kerja harus tertahan dengan
kokoh dan alat iris ini harus terpandu dengan baik. Kekakuan mesin perkakas untuk
proses ini memiliki peran sangat penting apabila sebuah permukaan dikerjakan dengan
alat iris datar (flat broach), akrena alat iris ini dapat terangkat keluar dari benda kerja
akibat gaya-gaya potong. Sebuah alat iris internal digunakan dengan cara ditarik
melalui komponen berongga dan mampu membuat lubang dengan sudut-sudut yang
tajam. Sementara itu, alat iris eksternal [external (pot) broach] digunakan untuk bagian
luar komponen yang dalam prosesnya komponen ditarik atau didorong melewatinya.
Kedua teknik ini, dalam tingkatan tertentu, dikendalikan secara mandiri. Alat-alat iris
yang berukuran besar dapat dibuat bersegmen dan dapat pula diberikan fleksibilitas
dimana elemen-elemen alat iris tsb dapat saling dipertukarkan. Mesin perkakas untuk
proses ini mirip dengan mesin pres hidrolik dengan langkah panjang.
2. Pembuatan ulir (thread cutting) pada sebuah lubang merupakan proses internal dengan
menggunakan tap dengan pembalikan arah spindel harus disisihkan, kecuali jika
digunakan kepala tap yang dapat berbalik secara otomatis. Proses pembuatan ulir pada
sebuah batang merupakan operasi eksternal dengan menggunakan snei pembuatan ulir
(thread cutting die). Untuk kedua proses ini, gerak utamanya adalah miring (helical).
Ullir juga dapat dibuat dengan menggunakan mesin bubut ataund pat melalui proses
pengefrisan pada mesin CNC 3sumbu. Satu alternatif pada pembuatan ulir adalah
pengalihan bentuk ulir (thread forming). Tentu saja proses penggilasan ulir eksternal
ini dapat memberikan tingkat produktivitas yang lebih tinggi dan lebih banyak
digunakan.
PENGGERINDAAN
Butir-butir abrasif dengan bahan pengikat yang tepat pada sebuah roda dengan
simetri aksial yang seksama diseimbangkan untuk perputaran dengan kecepatan tinggi.
Roda gerinda merupakan sebuah alat iris yang rumit yang dibuat dalam lingkungan
manufaktur dengan kontrol yang ketat.
1. Kekuatan ikatan, yang dipengaruhi oleh kuantitas, jenis, dan distribusi bahan
pengikat dipilih sedemikian rupa sehingga grit terikat dengan baik, ditahan dengan
baik, namun masih dimungkinkan untuk rontok. Pada batas tertentu, keausan akan
mengakibatkan penggunaan gaya sangat tinggi, pemanasan berlebihan, dan kualitas
permukaan yang buruk. Jika terjadi, grit harus terlepas agar grit baru dapat
digunakan.
2. Sering kali roda gerinda tidak sepenuhnya padat, namun memiliki porositas tertentu,
dengan struktur yang kurang lebih terbuka. Butir-butir abrasif diikat satu sama lain
dalam pos-pos ikat (band post). Struktur yang lebih terbuka memiliki pos-pos yang
lebih ramping, yang dapat menampung tatal sampai tatal dibersihkan menggunakan
fluida untuk penggerindaan, serta memungkinkan fluida tsb bergerak di dalamnya.
Mayoritas roda gerinda berpengikat kaca. Roda dengan pengikat yang berkilap
(vitrify) merupakan jenis yang paling kuat dan keras. Roda silikat berpengikat kaca air,
adalah yang paling lunak.
Bahan pengikat organik memiliki kekuatan yang lebih rendah, namun tersedia
dalam berbagai pilihan sifat. Roda gigi resin berpengikat resin thermoset dan dapat
diperkuat dengan cincin-cincin baja, atau serat-serat kaca, atau serat lainnya untuk
meningkatkan kekuatan lentur. Roda potong yang sangat tipis dapat dibuat dengan
polimer yang lebih fleksibel seperti lak atau karet.
Ukuran dan distribusi ukuran grit dan tingkat keterbukaan struktur semuanya
berpengaruh dalam menentukan kinerja penggerindaan, jadi semua proses perancangan
roda gerinda mengacu pada faktor-faktor ini.
Variabel-variabel proses
Roda gerinda yang paling baik sekalipun secara berangsur-angsur akan mengalami
perubahan. Mungkin dalam bentuk pola aus yang mengakibatkan timbulnya getaran dan
mengeluarkan suara mendengung, atau bentuknya berubah sekalipun masih tetap
seimbang. Dalam penggerindaan bahan-bahan keras, aus menyebabkan terbentuknya
lapisan atau glazing pada permukaan roda. Lainnya, permukaan roda menjadi tersumbat
oleh bahan benda kerja. Untuk alasan-alasan itulah proses truing (perubahan bentuk) dan
dressing (perbaikan kemampuan memotong) diperlukan. Ada dua metode dasar yang
digunakan. Pertama, perbaikan kemampuan memotong pada roda gerinda dilakukan
dengan pemotongan menggunakan ujung intan. Dalam metode kedua, roda gerinda
dengan pengikat yang getas dikenai crush-dressing yaitu menekankan sebuah rol
penggilas dari baja kekuatan tinggi pada permukaannya; cara ini sangat cepat sekaligus
ekonomis untuk perbaikan kemampuan memotong pada roda pembentuk.
Proses Penggerindaan
Tujuan Penggerindaan
HONING
Dalam proses yang disebut honninh, butir-butir abrasif dibuat berupa slab (bongkahan,
batang). Dalam aplikasi yang paling sering digunakan, sebuah permukaan silindris
internal dikerjakan dengan menggunakan sejumlah batang honing yang ditempatkan pada
kepala mesin yang berosilasi secara aksial dan mengembang (dengan kecepatan aksial 2 –
4 m/detik), sementara benda kerja diputar dengan kecepatan 2 – 15 m/detik sehingga
dihasilkan pola garis silang. Fluida dalam proses honing, biasanya minyak, dipakai untuk
membersihkan bahan-bahan abrasif. Fluida berbahan air juga dipakai, khususnya untuk
abrasif super. Filtrasi atau penapisan merupakan unsur penting dalam semua proses di
atas.
Penghalusan super adalah varian dari proses honing dimana gerakan osilasi diberikan
pada bongkahan butir-butir abrasif dengan ukuran yang cukup besar, sementara tekanan
pada permukaan dijaga sangat rendah. Untuk ini, pada saat permukaan menjadi semakin
datar, akan terbentuk secara otomatis lapisan pelumas hidrodinamika yang menghentikan
aksi abrasif.
Semua proses pemesinan yang dibahas hingga sejauh ini ditandai oleh
penghilangan bahan secara mekanis dalam bentuk tatal – tatal, meskipun pembentukan
tatal – tatal tersebut mungkin tidak sempurna. Terdapat pula sejumlah proses
penghilangan atau pembuangan bahan melalui aksi peleburan, penguapan, atau
penambahan bahan kimia dan atau listrik; kelompok proses ini kerap disebut sebagai
proses nonkonvensional atau nontradisional. Beberapa dari proses ini tidak sungguh –
sungguh baru, namun telah memperoleh bagian aplikasi industri yang lebih luas,
terutama karena permintaan – permintaan industri – industri elektronik dan angkasa
luar. Kelompok proses ini memiliki ciri – ciri tidak rentan terhadap kekerasan benda
kerja. Oleh karena itu, cocok digunakan untuk pembentukan komponen – komponen
dari bahan – bahan yang telah menerima perlakuan panas menyeluruh, dapat
menghindari masalah – masalah distorsi dan perubahan dimensional yang sering kali
menyertai perlakuan panas.
Proses – proses ini dapat diklasifikasikan secara lebih tepat menurut cara kerjanya.
Beberapa proses semata – mata digunakan untuk menghilangkan bahan, tetapi proses –
proses dengan sinar berenergi tinggi juga dapat digunakan untuk penggabungan.
WATER JET MACHINING (WJM)
Water jet adalah sebuah alat yang digunakan dalam proses pemotongan dingin
dengan jalan menyemprotkan air yang bertekanan dan kecepatan tinggi ke permukaan
benda kerja. Kegunaan dari water jet yakni digunakan untuk memotong kaca, logam,
non-logam (kayu, karet, marmer, granit), plastic dengan ketebalan lebih dari 18 inch
tanpa membentuk bekas warna. Material dan kecepatan ideal tergantung pada berbagai
faktor, termasuk bahan, bentuk bagian tersebut, tekanan air dan jenis abrasive.
Mengontrol kecepatan nossel abrasive jet sangat penting untuk efisien dan ekonomis
mesin.
Karena waterjets dipotong dengan menggunakan air dan kasar, mereka dapat
bekerja dengan berbagai bahan. Materi ini meliputi:
Tembaga, kuningan, aluminium
Pre pengerasan baja
Mild steel
Exotic materials seperti titanium, inconel dan hastalloy
Abrasive Jet Machining (AJM), juga digunakan untuk pengerjaan bahan yang
sangat keras atau bahan yang sulit untuk di proses menggunakan mesin metode
konvensional.
Bahan:
Baja
Ti paduan, paduan Ni
Non ferrous paduan
Polimer
Batu – Granit
dll
CHEMICAL MACHINING (CHM)
Telah diketahui bahwa sebagian besar logam (dan juga beberapa jenis keramik)
dapat dirusak oleh bahan – bahan kimia tertentu, khususnya asam atau alkali. Logam
diuraikan atom per atom dan diubah menjadi sebuah senyawa yang dapat larut pada
seluruh permukaan yang terkena.
Dalam aplikasi – aplikasi penghilangan logam, hanya bagian permukaan tertentu
yang teretsa (terkikis) dan bagian yang tersisa harus dilindungi dengan memakai bahan –
bahan seperti selaput lilin, cat, atau polimer (sebagai bahan pelindung atau sebagai bahan
yang tahan terhadap bahan kimia yang digunakan). Selaput – selaput tebal ini
ditempatkan dengan cara dioleskan atau disemprotkan ke seluruh permukaan; pola – pola
yang akan dietsa dibuat secara manual dengan memakai pisau di sepanjang mal pola atau
dengan sinar laser dan selanjutnya bahan pelindungnya dikupas.
Laju penguraian bahan akan meningkat tajam jika arus yang digunakan adalah
arus listrik searah. Proses ini kebalikan dari proses electroforming. Benda kerja yang
harus bersifat konduktif, direndam bersama – sama dengan katoda dalam bahan elektrolit
(larutan Na-klorida, Na-nitrat, asam sulfur, atau larutan sejenis) sehingga dibuat menjadi
anoda.
Pada beberapa jenis logam, selaput isolator oksida bisa terbentuk dan ini dapat
dihancurkan dengan percikan bunga api terputus – putus yang dihasilkan oleh sirkuit arus
bolak – balik ataupun searah.
Beberapa versi proses yang digunakan adalah:
1. Pengefrisan secara elektrokimia (electrochemical milling)
Digunakan untuk menghilangkan bahan dari permukaan – permukaan yang luas;
katodanya berbentuk pelat datar yang dipasang agak jauh.
Benda kerja dan katoda yang terbuat dari logam atau grafit dicelupkan ke dalam
fluida dielektrik. Potensial arus searah hingga 300V diaplikasikan pada sistem; jika
menggunakan pemasok daya non-solid state, maka kapasitor harus dimasukkan sejajar
dengan celah bunga api listrik. Pada saat tegangan listrik rendah, fluida berperan
sebagai isolator, pada saat tegangan listrik naik, fluida menderita kehilangan sifat
dielektriknya dan bunga api melewati celah. Suhu meningkat hanya sampai pada batas
yang akan mengakibatkan terjadinya penguapan lokal dari sebagian benda kerja. Setelah
pelepasan bunga api selama waktu yang dikontrol, tegangan listrik diturunkan hingga
nilai yang rendah untuk waktu yang singkat (waktu tunggu), untuk mendapatkan
kembali selaput isolator melalui detonasi dielektrik. Pembangkit pulsa akan mengulangi
siklus yang terkontrol pada frekuensi 200-500000Hz.
Proses-proses ini tidak rentan terhadap kekerasan bahan, karena itu dapat
diterapkan secara luas dalam pembuatan landasan-landasan bentuk untuk penempaan,
ekstrusi, pengerjaan logam pelat, pengecoran cetak tekan, dan cetak injeksi ke dalam
blok-blok baja yang dikeraskan, melalui berbagai teknik:
1. Ram EDM
Rongga-rongga yang kompleks akan terbentuk melalui penetrasi terkontrol dari
elektroda yang telah dibentuk ke dalam benda kerja. Bahan elektrolit yang
digunakan berupa minyak yang memiliki viskositas rendah. Penggunaan elektroda
akan menjadi lebih baik dengan membatasi elektroda baru hanya untuk pengerjaan
akhir, dan kemudian menggunakannya untuk pengerjaan kasar pada benda kerja
berikutnya. Dengan bantuan CNC, benda kerja dapat diberi gerakan lateral yang
terkontrol untuk memperbaiki akurasi dan kehalusan permukaan dan
meningkatkan laju pembuangan logam.
2. Pemotongan dengan kawat dan pelepasan listrik (Electrical discharge wire
cutting)
EDWC atau lebih sering disebut wire-EDM telah menjadi sebuah proses produksi
penting. Elektrodanya sekarang berupa kawat kuningan, tembaga, tungsten, atau
molibden berdiameter 0.08-0.3mm. Kawat bertindak sebagai gergaji pita, tetapi
dengan bunga api listrik sebagai pengganti gigi-gigi gergaji untuk memotong. Alur
yang terbentuk agak lebih besar daripada kawat (dengan selisih kira-kira 25μm).
Kawat diumpankan terus menerus dari kumparan awal bukannya dengan tarikan
yang terkontrol,dengan kecepatan 2.5-150mm/s. Untuk membantu pengusiran
bahan dari dalam alur, maka perlu digunakan kawat yang bertingkat-tingkat: kawat
kuningan dilapisi Zn atau kuningan dengan kadarZn tinggi, yang akan meleleh
sebelum kawat inti kehilangan kekuatannya.
Sumber energi untuk EBM adalah pistol elektron yang mirip dengan pipa vakum.
Katoda W atau Ta, yang dipanaskan hingga 2500ºC, memancarkan massa elektron
yang dipercepat dan difokuskan pada sinar berdiameter 0,25-1mm dengan kerapatan
energi tinggi (lebih dari 200kW/mm²). Akibat terjadinya tumbukan, energi kinetik
elektron diubah menjadi energi panas, yang cukup digunakan untuk meleburkan dan
menguapkan sebagian dari bahan benda kerja; uap yang muncul tersebut akan
mengeluarkan leburan.
Pistol elektron harus selalu berada dalam kondisi vakum tinggi. Penetrasi yang
paling dalam diperoleh bilamana benda kerja juga terbungkus dalam kondisi vakum
tinggi, tetapi pengisapan ruangannya membutuhkan waktu beberapa menit. Kondisi
vakum sedang masih memungkinkan operasi terhadap banyak jenis logam dengan
waktu isap kurang dari 1 menit. Dengan perangkap-perangkap vakum berkonstruksi
khusus, sinar elektron yang keluar dari pistol dapat berubah menjadi gas pelindung
(shielding gas), tetapi intensitas daya yang dihasilkan di luar ruangan atau pada operasi
nonvakum jauh lebih rendah.
Komponen- komponen mesin jet seperti halnya spinneret dari serat-serat kaca dan
polimer sering kali dibuat dengan teknik ini.
3. Laser excimer
Peralatan ini memiliki hasil yang jauh lebih rendah dan digunakan paling banyak
untuk pemesinan berskala mikro dan pemrosesan semikonduktor. Dalam
pelepasan arus listrik, atom gas mulia (Ar, Kr, Xe) dan gas halogen membentuk
dimer. Ketika pelepasan listrik berlalu, dimer-dimer akan terbelah dan
memancarkan sinar UV. Energi yang diserap oleh bahan terget cukup besar untuk
menghancurkan ikatan kimia dan mengeluarkan atau menyingkirkan molekul-
molekul kecil tanpa melalui peleburan. Sebuah pelindung harus digunakan untuk
menentukan suatu pola.
ULTRASONIC MACHINING (USM)
Merupakan pemesinan nontradisional yang menggunakan campuran air dengan partikel
abrasif (slurry), digerakkan dengan kecepatan tinggi ke suatu bendakerja, dengan
menggetarkan perkakas pada amplitudo yang rendah yaitu sekitar 0,003 in. (0,076 mm)
dan frekuensi tinggi mendekati 20.000 Hz. Perkakas berisolasi dengan arah tegaklurus
terhadap permukaan bendakerja, dan partikel abrasif akan mengikis bendakerja
sedemikianrupa sehingga dihasilkan bentuk yang sesuai dengan bentuk perkakas seperti
ditunjukkan dalam gambar.
Amplitudo vibrasi harus diatur mendekati sama dengan ukuran butir partikel, sedang
celah antara perkakas dengan benda kerja harus diatur sekitar dua kali ukuran butir
partikel.
Gambar dibawah menunjukkan hubungan antara osilasi frekuensi dan amplitudo dengan
kecepatan pembentukan gram (MRR) pada proses USM.