NIM
: 1304102010098
MK
: Proses Produksi II
sekitarnya. Pelat yang tipis akan lebih cepat mengalami penurunan temperatur dari pada pelat
yang tebal.
Dari uraian tersebut jelaslah behwa proses deformasi yang dapat dilakukan pada
benda kerja yang luas permukaan spesifiknya besar hanyalah proses pengerjaan dingin.
Beberapa contohnya adalah proses pembuatan pelat tipis dengan pengerolan dingin, proses
pembuatan kawat dengan proses panarikan (wire drawing), serta seluruh proses pembentukan
terhadap pelat (sheet metal forming).
Keunggulan proses pengerjaan dingin adalah kondisi permukaan benda kerja yang
lebih baik dari pada yang diproses dengan pengerjaan panas. Hal ini disebabkan oleh tidak
adanya proses pemanasan yang dapat menimbulkan kerak pada permukaan.
Keunggulan lainya ialah kekerasa dan kekuatan logam sebagai akibat pengerjaan
dingin. Namun hal ini diikuti pula oleh suatu kerugian, yaitu makin getasnya logam yang
dideformasi dingin.
Sifat-sifat logam dapat diubah dengan proses perlakuan panas (heat treatment).
Perubahan sifat menjadi keras dan getas akibat deformasi dapat dilunakan dan diuletkan
kembali dengan proses anil (annealing).
Ditinjau dari segi proses pembuatan (manufacturing), proses pengerjaan dingin
mempunyai sejumlah kelebihan yang jelas sehingga bebagai Jenis proses pengerjaan dingin
menjadi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Apabila dibandingkan dengan proses
pengerjaan panas maka proses pengerjaan dingin mempunyai beberapa keuntungan, yaitu:
Jadi tujuan utama Proses Manufacturing adalah untuk membuat komponen dengan
mempergunakan material tertentu yang memenuhi persyaratan bentuk dan ukuran, serta
struktur yang mampu melayani kondisi lingkungan tertentu.
Melihat faktor-faktor diatas maka faktor membuat suatu bentuk tertentu merupakan
faktor utama. Ada beberapa metoda atau membuat geometri (bentuk dan ukuran) dari suatu
bahan yang dikelompokan menjadi enam kelompok dasar proses pembuatan ( manufacturing
proces) yaitu : proses pengecoran ( casting), proses pemesinan (machining), proses
pembentukan logam (metal forming), proses pengelasan (welding), perlakuan panas (heat
treatment), dan proses perlakuan untuk mengubah sifat karakteristik logam pada bagian
permukaan logam (surface treatment).
1. Proses pengecoran (casting)
Suatu teknik pembuatan produk dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan
kemudian dituangkan kedalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli dari produk
cor yang akan dibuat.
2. Proses pemesinan (machining)
Proses pemotongan logam disebut sebagai proses pemesinan adalah proses pembuatan
dengan cara membuang material yang tidak diinginkan pada benda kerja sehingga diperoleh
produk akhir dengan bentuk, ukuran, dan surface finish yang diinginkan.
3. Proses pembentukan logam (metal forming)
Proses metal forming adalah melakukan perubahan bentuk pada benda kerja dengan
cara memberikan gaya luar sehingga terjadi deformasi plastis.
4. Proses pengelasan (welding)
Proses penyambungan dua bagian logam dengan jalan pencairan sebagian dari daerah
yang akan disambung. Adanya pencairan dan pembekuan didaerah tersebut akan
menyebabkan terjadinya ikatan sambungan.
5. Proses perlakuan panas (heat treatment)
Heat treatment adalah proses untuk meningkatkan kekuatan material dengan cara
perlakuan panas.
6. Surface treatment
Proses surface treatment adalah proses perlakuan yang diterapkan untuk mengubah
sifat karakteristik logam pada bagian permukaan logam dengan cara proses thermokimia,
metal spraying.
Proses pemesinan atau lebih spesifik lagi proses pembuangan material (material
removal proces), memberikan ketelitian yang sangat tinggi dan fleksibilitas (keluwesan) yang
besar. Namun demikian proses ini cenderung menghasilkan sampah dari proses pembuangan
material tersebut secara sia-sia. Proses deformasi memanfaatkan sifat beberapa material (
biasanya logam ) yaitu kemampuannya mengalir secara plastis pada keadaan padat tanpa
merusak sifat-sifatnya. Dengan menggerakkan material secara sederhana ke bentuk yang kita
inginkan ( sebagai lawan dari membuang bagian yang tidak diperlukan ), maka sedikit atau
bahkan tidak ada material yang terbuang sia-sia. Namun demikian biasanya gaya yang
diperlukan cukup tinggi. Di samping itu, mesin-mesin dan perkakas yang diperlukan
harganya mahal sehingga jumlah produksi yang besar merupakan alasan pokok untuk
membenarkan pemilihan proses ini.
Kegunaan material logam dalam masyarakat modern ditentukan oleh mudah tidaknya
material tersebut dibentuk (forming) kedalam bentuk yang bermanfaat. Hampir semua logam
mengalami deformasi sampai pada tingkat tertentu selama proses pembuatannya menjadi
produk akhir. Ingat dalam proses pengecoran, strand dan slabs direduksi ukurannya dan
diubah ke dalam bentuk-bentuk dasar seperti plates, sheet, dan rod. Bentuk-bentuk dasar ini
kemudian mengalami proses deformasi lebih lanjut sehingga diperoleh kawat (wire) dan
myriad ( berjenis jenis) produk akhir yang dihasilkan melalui tempa (forging), ekstrusi,
sheet metal forming dan sebagainya.
Deformasi yang diberikan dapat berupa aliran curah (bulk flow) dalam 3 dimensi,
geser sederhana (simple shearing), tekuk sederhana atau gabungan (simple or compound
bending) atau kombinasi dari beberapa jenis proses tersebut.
Tegangan yang diperlukan untuk mendapatkan deformasi tersebut dapat berupa
tarikan (tension), tekan (compression), geseran (shear) atau kombinasi dari beberapa jenis
tegangan tersebut. Kecepatan, temperature, toleransi, surface finish.
Kemampuan untuk menghasilkan berbagai bentuk dari lembaran logam datar dengan laju
produksi yang tinggi merupakan merupakan kemajuan teknologi yang nyata. Peralihan dari
proses pembentukan dengan tangan ke metode produksi besar besaran menjadi faktor
penting dalam meningkatan standar kehidupan selama periode tersebut.
Pada dasarnya, suatu bentuk dihasilkan dari bahan lembaran datar dengan cara
peregangan dan penyusutan dimensi elemen volume pada tiga arah utama yang tegak lurus
sesamanya. Bentuk yang diperoleh merupakan hasil penggabungan dari penyusutan dan
peregangan lokal elemen volume tersebut. Usaha telah dilakukan untuk menggolongkan
berbagai macam bentuk yang mungkin pada pembentukan logam menjadi beberapa
kelompok tertentu, tergantung pada kontur produk produk. Sachs membagi komponen
komponen lembaran logam menjadi 5 katagori.
1. Komponen lengkungan tunggal.
2. Komponen flens yang diberi kontur- termasuk komponen dengan flens rentang dan flens
susut.
3. Bagian lengkung
4. Komponen ceruk dalam termasuk cawan, kotak kotak dengan dinding tegak atau
miring
5. komponen ceruk dangkal termasuk bentuk pinggan, galur (beaded), bentuk bentuk
timbul dan bentuk bentuk berkerut.
Cara lain untuk menggolongkan proses pembentukan lembaran logam adalah dengan
menggunakan operasi khusus seperti pelengkungan, pengguntingan, penarikan dalam,
perentangan, pelurusan. Perlu dicatat berbeda dengan proses deformasi pembentukan benda
secara keseluruhan, pembentukan lembaran biasanya dilakukan dalam bidang lembaran itu
sendiri oleh tegangan tarik. Gaya tekan pada bidang lembaran hendaknya dihindari karena ini
akan menyebabkan terjadinya pelengkungan, pelipatan dan keriput pada lembaran tadi. Pada
proses pembentukan lembaran, susut tebal hendaknya dihindarkan karena dapat terjadi
penciutan dan akan kegagalan mengakibatkan kegagalan dalam proses pembuatan produk.