MUHAMMAD SAHAL
1202031
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah yang masih memberikan kesehatan dan kesempatan
kepada kita semua, terutama kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Berikut ini, penulis persembahkan sebuah makalah (karya tulis) yang
berjudul Material. Penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca semua, terutama bagi penulis sendiri.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk melengkapi penilaian yang merupakan
salah satu mata kuliah dalam jurusan pengeboran di STT MIGAS.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih . Semoga makalah ini dapat memberi
manfaat bagi kita semua dan menambah wawasan kita mengenai tentang Material.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah...
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Material atau bahan adalah zat atau benda yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu.
Material adalah sebuah masukan dalam produksi. Mereka seringkali adalah bahan mentah yang belum diproses, tetapi kadang kala telah diproses sebelum digunakan untuk proses
produksi lebih lanjut.
B.
Rumusan Masalah
Makalah ini membahas tentang pengertian Material, cara pembentukan material, sifat
sifat material dan bahan bahan material.
BAB II
A. Susunan Material
Secara teoritis, material penyusun suatu dinding yang terbuat dari bahan baku yang berasal
dari alam seperti batu bata merah atau batako, plesteran dan beton, sebenarnya terdiri atas
susunan partikel yang kecil-kecil.
Retak ini bisa disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah :
1.
2.
3.
Gempa bumi
Retak akibat muai susut kerap terjadi pada sambungan-sambungan yang lemah seperti sudutsudut pada jendela. Faktor lain yang dapat menyebabkan retak pada dinding akibat muaisusut, baik pada masa konstruksi maupun sesudahnya adalah siklus cuaca dari panas ke
dingin dan sebaliknya.
Pergerakan Struktur
Retak struktural adalah retak yang diakibatkan oleh pergeseran struktur yang menopang
dinding. Retak ini perlu diwaspadai karena jika dibiarkan terus menerus, akan berdampak
pada kekokohan bangunan. Ciri-cirinya pun sangat khas, seperti retak yang ditandai dengan
pola membentuk garis diagonal .
Penyebab utamanya adalah akibat pergeseran struktur kolom, balok dan pondasi yang
menyokong dinding. Ketika struktur kolom, balok dan pondasi bergeser atau turun, dinding
yang tadinya diam seakan dipaksa untuk bergerak dan tertarik ke sana sini.
Gempa Bumi
Retak jenis ini mengakibatkan retak hampir pada seluruh elemen bangunan, baik struktur
maupun partisi bangunan.
Untuk menghindari hal-hal tersebut diatas, Drymix telah menyediakan produk-produk yang
tepat guna yang tersusun dari material pilihan dan terukur. Kesalahan aplikasi maupun
kesalahan pemakaian produk dapat dihindari dengan pengawasan berkala dilapangan sebagai
bentuk pelayanan kami.
Untuk retak yang telah terjadi, Drymix memiliki beberapa pilihan produk untuk
penanggulangannya, antara lain :
1. Drymix Crack Fill (untuk penambal retak pada permukaan plesteran dinding)
2. Drymix Concrete Fill ( untuk perbaikan beton)
terjadi
peristiwa
pelunakan
secara
terus
menerus
hingga
Prinsip dasar pembentukan logam : melakukan perubahan bentuk pada benda kerja dengan
cara memberikan gaya luar sehingga terjadi deformasi plastis, contoh : pengerolan, tempa,
ekstrusi, penarikan kawan, penarikan dalam, dll.
2. Proses pengerjaan dingin : proses pembentukan yang dilakukan pada daerah temperature
dibawah temperature rekristalisasi, pada umumnya pengerjaan dingin dilakukan pada suhu
temperature kamar, atau tanpa pemanasan. Pada kondisi ini, logam yang dideformasi terjadi
peristiwa pengerasan regangan. Logam akan bersifat makin keras dan makin kuat, tetapi
makin getas bila mengalami deformasi, bila dipaksakan adanya suatu perubahan bentuk yang
besar, maka benda kerja akan retak akibat sifat getasnya.
Klasifikasi gaya pembentukan :
1. pembentukan dengan tekanan, contoh tempa, pengerolan, ekstrusi, pukul putar.
2. pembentukan dengan tarikan, contoh : tarik regang, ekspansi.
3. pembentukan dengan tekukan, contoh : proses tekuk, proses rol tekuk.
Secara makrokopis, deformasi dapat dilihat sebagai perubahan bentuk dan ukuran. Deformasi
dibedakan atas deformasi elastis dan plastis. Deformasi elastis, perubahan bentuk yang terjadi
bila ada gaya yang berkerja, serta akan hilang bila bebannya ditiadakan (benda akan kembali
kebentuk dan ukuran semula).
Mekanisme deformasi secara mikro. Secara mikro, perubahan bentuk baik deformasi elastis
maupun plastis disebabkan oleh bergesernya kedudukan atom-atom dari tempatnya semula.
Pada deformasi elasitis adanya tegangan akan menggeser atom-atom ke tempat
kedudukannya yang baru, dan atom-atom tersebut akan kembali ke tempatnya yang semula
bila tegangan tersebut ditiadakan. Jarak pergeseran atom secara elastis.
Mekanisme slip.
Atom-atom logam tersusun secara teratur mengikuti pola geometris yang tertentu. Adanya
tegangan geser yang cukup besar, maka atom akan bergeser dan berpindah serta menempati
posisinya yang baru. Bidang-bidang atom yang jaraknay berjauhan adalah yang kerapatan
atomnya tinggi.
Hubungan antara deformasi dengan teori dislokasi.
Dislokasi yaitu, cacat bidang atau cata garis yang mempermudah terjadinya slip. Dengan
demikian adanya dislokasi akan menurunkan kekuatan logam. Hal ini disebabkan adanya
dislokasi dibedaka atas 2 jenis, secara model ekstrem :
1. dislokasi sisi, (garis dislokasi tegak lurus terhadap vektor slipnya, dan arah gerakan
dislokasi searah dengan vektor Burgernya).
2. dislokasi ulir, (garis dislokasi searah dengan vektor Burger, arah gerakan dislokasi tegak
lurus terhadap vektor Burger).
Pengaruh pengerjaan dingin terhadap sifat logam adalah, deformasi akan menyebabkan
naiknya kekerasan, naiknya kekuatan, tatapi disertai dengan turunyanya keuletan. Untuk
mengembalikan logam kesifat semula (lunak dan ulet) perlu dilakukan proses pemanasan
terhadap benda kerja yang telah mengalami pengerjaan dingin.
Pemanasan pada daerah yang dibawah temperatur rekristalisasai akan menyebabkan dua hal :
1. Kriteria Luluh :
Suatu logam terdeformasi merupakan hal yang penting dari proses pembentukan logam,
menuju deformasi plastis. Secara umum, titik luluh tergantung pada material berhubungan
dengan mobilitas geser dari atom-atom.
Kriteria luluh dalam proses pembentukan logam, secara umum adalah peristiwa penyusunan
kembali atom-atom atau molekul secara permanen. Penyusunan kembali atom-atom ditandai
dengan adanya tegangan luluh, (yield) yaitu tegangan dimana logam mulai terdeformasi
plastis, yang merupakan suatu fakta penting dari kriteria luluh, adalah tidak boleh
tergantungnya sumbu atau orientasi bidang terhadap bahan isotropis. Artinya, kriteria luluh
haruslah merupakan fungsi invariant tegangan yang tidak tergantun pada pilihan sumbu .
Sifat mekanik
Sifat fisik
Sifat teknologi
Dibawah ini akan dijelaskan secara terperinci tentang sifat-sifat material tersebut
1. Sifat Mekanik
Sifat mekanik material, merupakan salah satu faktor terpenting yang mendasari pemilihan
bahan dalam suatu perancangan. Sifat mekanik dapat diartikan sebagai respon atau perilaku
material terhadap pembebanan yang diberikan, dapat berupa gaya, torsi atau gabungan
keduanya. Dalam prakteknya pembebanan pada material terbagi dua yaitu beban statik dan
beban dinamik. Tidak dipengaruhi oleh fungsi waktu sedangkan beban dinamik dipengaruhi
Kekuatan luluh yaitu besarnya tegangan yang dibutuhkan untuk mendeformasi plastis.
Kekuatan tarik adalah kekuatan maksimum yang berdasarkan pada ukuran mula.
2. Sifat Fisik
Sifat penting yang kedua dalam pemilihan material adalah sifat fisik. Sifat fisik adalah
kelakuan atau sifat-sifat material yang bukan disebabkan oleh pembebanan seperti pengaruh
pemanasan, pendinginan dan pengaruh arus listrik yang lebih mengarah pada struktur
material. Sifat fisik material antara lain : temperatur cair, konduktivitas panas dan panas
spesifik.
3. Sifat Teknologi
Selanjutnya sifat yang sangat berperan dalam pemilihan material adalah sifat teknologi yaitu
kemampuan material untuk dibentuk atau diproses. Produk dengan kekuatan tinggi dapat
dibuat dibuat dengan proses pembentukan, misalnya dengan pengerolan atau penempaan.
Produk dengan bentuk yang rumit dapat dibuat dengan proses pengecoran. Sifat-sifat
teknologi diantaranya sifat mampu las, sifat mampu cor, sifat mampu mesin dan sifat mampu
bentuk.
2.2 Kekerasan
Kekerasan adalah ukuran ketahanan suatu material terhadap deformasi plastis lokal. Nilai
kekerasan tersebut dihitung hanya pada tempat dilakukannya pengujian tersebut (lokal),
sedangkan pada tempat lain bisa jadi kekerasan suatu material berbeda dengan tempat yang
lainnya.
2.2.1
Pengujian kekerasan sering sekali dilakukan karena mengetahui kekerasan suatu material
maka (secara umum) juga dapat diketahui beberapa sifat mekanik lainnya, seperti kekuatan.
Pada pengujian kekerasan dengan metoda penekanan, penekan kecil (identor) ditekankan
pada permukaan bahan yang akan diuji dengan penekanan tertentu.
2.3 Uji Tarik
Uji tarik banyak dilakukan untuk melengkapi informasi rancangan dasar kekuatan suatu
bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan. Pada uji tarik benda uji diberi
beban gaya tarik sesumbu yang bertambah secara kontinu, bersamaan dengan itu dilakukan
pengamatan mengenai perpanjang yang dialami benda uji dengan extensometer.
= P
/ Ao
Regangan yang didapatkan adalah regangan linear rata-rata, yang L), atau diperoleh
dengan cara membagi perpanjangan (gage length) benda uji ( dengan panjang awal.
L/ Lo = ( L - Lo ) // Lo =
Karena tegangan dan regangan dipeoleh dengan cara membagi beban dan perpanjangan
dengan faktor yang konstan, kurva beban perpanjangan akan mempunyai bentuk yang
sama. Bentuk dan besaran pada kurva tegangan-regangan suatu logam tergantung pada
komposisi, perlakukan panas, deformasi plastis yang pernah dialami, laju regangan,
temperatur, dan keadaan tegangan yang menentukan selama pengujian.
2.3.1
Kekuatan Tarik
Kekuatan tarik atau kekuatan tarik maksimum (ultimate tensile strenght), adalah nilai yang
paling sering dituliskan sebagai hasil suatu uji tarik, tetapi pada kenyataannya nilai tersebut
kurang bersifat mendasar dalam kaitannya dengan kekuatan material. Untuk logam ulet,
kekuatan tariknya harus dikaitkan dengan beban lmaksimum, diman logam dapat menahan
beban sesumbu untuk keadaan yang sangat terbatas. Pada tegangan yang lebih komplek,
kaitan nilai tersebut dengan kekuatan logam, kecil sekali kegunaannya. Kecenderungan yang
banyak ditemui adalah, mendasarkan rancangan statis logam ulet pada kekuatan luluhnya.
Kekuatan tarik adalah besarnya beban maksimum dibagi dengan luas penampang lintang
awal benda uji.
u = P maks /
y = P(offset)
2.3.3
Keuletan (e)
Keuletan adalah suatu besaran kualitatif dan sifat subyektif suatu bahan, yang secara umum
pengukurannya dilakukan untuk memenuhi tiga kepentingan, yaitu:
Menyatakan besarnya deformasi yang mampu dialami suatu material, tanpa terjadi patah.
Hal ini penting untuk proses pembentukan logam, seperti pengerolan dan ekstruksi. Ukuran
keuletan dapat digunakan untuk memperkirakan kualitas suatu bahan, walaupun tidak ada
hubungan langsung antara keuletan dengan perilaku dalam pemakaian bahan.
Cara untuk menentukan keuletan yang diperoleh dari uji tarik adalah regangan teknis pada
saat patah (ef), yang biasa disebut perpanjangan dan pengukuran luas penampang pada
patahan (q). Kedua sifat ini didapat setelah terjadi patah, dengan cara menaruh benda uji
kembali, kemudian diukur panjang akhir benda uji (Lf) dan diameter pada patahan (Df),
untuk menghitung luas penampang patahan (Af).
ef = ( Lf Lo ) / Lo
q = ( Ao Af ) / Ao
Baik perpanjangan maupun pengurangan luas penampang, biasanya dinyatakan dalam
persentase. Karena cukup besar bagian deformasi plastis yang akan terkonsentrasi pada
daerah penyempitan setempat, maka harga ef akan bergantung pada panjang ukur awal
(Lo).
2.3.4
Modulus Elastisitas ( E )
Gradien bagian linear awal kurva tegangan-regangan adalah modulus elastisitas atau modulus
Young. Modulus elastisitas adalah ukuran kekakuan suatu bahan. Makin besar modulus
elastisitas makin kecil regangan elastis yang dihasilkan akibat pemberian tegangan.
Modulus elastisitas dirumuskan seperti persamaan 2.7.
/e
Modulus elastisitas biasanya diukur pada temperatur tinggi dengan metode dinamik.
2.3.5
Kelentingan (Resilience)
Kelentingan adalah kemampuan suatu bahan untuk menyerap energi pada waktu
berdeformasi secara elastis dan kembali kebentuk awal apabila bebannya dihilangkan.
Kelentingan biasa dinyatakan sebagai modulus kelentingan, yaitu energi regangan tiap satuan
volume yang dibutuhkan untuk menekan bahan dari tegangan nol hingga tegangan luluh.
o2 / 2E
2.3.6
UR =
Ketangguhan (Toughness)
Ketangguhan adalah jumlah energi yang diserap material sampai terjadi patah, yang
dinyatakan dalam Joule. Energi yang diserap digunakan untuk berdeformasi, mengikuti arah
pembebanan yang dialami. Pada umumnya ketangguahan menggunakan konsep yang sukar
dibuktikan atau didefinisikan..
Untuk logam-logam ulet mempunyai kurva yang dapat didekati dengan persamaanpersamaan berikut:
u .ef
u ) ef / 2
u ) ef
2.3.7
Kurva tegangan regangan teknik tidak memberikan indikasi karekteristik deformasi yang
sesungguhnya, karena kurva tersebut semuanya berdasarkan pada dimensi awal benda uji,
sedangkan selama pengujian terjadi perubahan dimensi. Pada tarik untuk logam liat, akan
terjadi penyempitan setempat pada saat beban mencapai harga maksimum. Karena pada tahap
ini luas penampang lintang benda uji turun secara cepat, maka beban yang dibutuhkan untuk
melanjutkan deformasi akan segera mengecil.
Pembentukan batu bara memerlukan kondisi-kondisi tertentu dan hanya terjadi pada era-era
tertentu sepanjang sejarah geologi. Zaman Karbon, kira-kira 340 juta tahun yang lalu (jtl),
adalah masa pembentukan batu bara yang paling produktif dimana hampir seluruh deposit
batu bara (black coal) yang ekonomis di belahan bumi bagian utara terbentuk.
Pada Zaman Permian, kira-kira 270 jtl, juga terbentuk endapan-endapan batu bara yang
ekonomis di belahan bumi bagian selatan, seperti Australia, dan berlangsung terus hingga ke
Zaman Tersier (70 - 13 jtl) di berbagai belahan bumi lain.
Materi pembentuk batu bara
Hampir seluruh pembentuk batu bara berasal dari tumbuhan. Jenis-jenis tumbuhan
pembentuk batu bara dan umurnya menurut Diessel (1981) adalah sebagai berikut:
Alga, dari Zaman Pre-kambrium hingga Ordovisium dan bersel tunggal. Sangat
Silofita, dari Zaman Silur hingga Devon Tengah, merupakan turunan dari alga. Sedikit
Pteridofita, umur Devon Atas hingga Karbon Atas. Materi utama pembentuk batu bara
berumur Karbon di Eropa dan Amerika Utara. Tetumbuhan tanpa bunga dan biji, berkembang
biak dengan spora dan tumbuh di iklim hangat.
Gimnospermae, kurun waktu mulai dari Zaman Permian hingga Kapur Tengah.
Tumbuhan heteroseksual, biji terbungkus dalam buah, semisal pinus, mengandung kadar
getah (resin) tinggi. Jenis Pteridospermae seperti gangamopteris dan glossopteris adalah
penyusun utama batu bara Permian seperti di Australia, India dan Afrika.
Angiospermae, dari Zaman Kapur Atas hingga kini. Jenis tumbuhan modern, buah
yang menutupi biji, jantan dan betina dalam satu bunga, kurang bergetah dibanding
gimnospermae sehingga, secara umum, kurang dapat terawetkan.
Penambangan
Antrasit adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan (luster)
metalik, mengandung antara 86% - 98% unsur karbon (C) dengan kadar air kurang dari 8%.
Bituminus mengandung 68 - 86% unsur karbon (C) dan berkadar air 8-10% dari
Sub-bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan oleh karenanya
Lignit atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang mengandung air
Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang paling
rendah.
Pembentukan batu bara
Proses perubahan sisa-sisa tanaman menjadi gambut hingga batu bara disebut dengan istilah
pembatu baraan (coalification). Secara ringkas ada 2 tahap proses yang terjadi, yakni:
Tahap Diagenetik atau Biokimia, dimulai pada saat material tanaman terdeposisi
hingga lignit terbentuk. Agen utama yang berperan dalam proses perubahan ini adalah kadar
air, tingkat oksidasi dan gangguan biologis yang dapat menyebabkan proses pembusukan
(dekomposisi) dan kompaksi material organik serta membentuk gambut.
Tahap Malihan atau Geokimia, meliputi proses perubahan dari lignit menjadi
Di Kalimantan bagian tenggara, pengendapan batu bara terjadi sekitar Eosen Tengah - Atas
namun di Sumatera umurnya lebih muda, yakni Eosen Atas hingga Oligosen Bawah. Di
Sumatera bagian tengah, endapan fluvial yang terjadi pada fase awal kemudian ditutupi oleh
endapan danau (non-marin).[3] Berbeda dengan yang terjadi di Kalimantan bagian tenggara
dimana endapan fluvial kemudian ditutupi oleh lapisan batu bara yang terjadi pada dataran
pantai yang kemudian ditutupi di atasnya secara transgresif oleh sedimen marin berumur
Eosen Atas.[4]
Endapan batu bara Eosen yang telah umum dikenal terjadi pada cekungan berikut: Pasir dan
Asam-asam (Kalimantan Selatan dan Timur), Barito (Kalimantan Selatan), Kutai Atas
(Kalimantan Tengah dan Timur), Melawi dan Ketungau (Kalimantan Barat), Tarakan
(Kalimantan Timur), Ombilin (Sumatera Barat) dan Sumatera Tengah (Riau).
Dibawah ini adalah kualitas rata-rata dari beberapa endapan batu bara Eosen di Indonesia.
Tambang
Cekungan
Perusahaan
Belerang (%ad)
Nilai energi
(kkal/kg)(ad)
Satui Asam-asam
8.00
41.50 0.80
6800
Senakin
Pasir
4.00
6400
Petangis
Pasir
6700
Ombilin
Ombilin
PT Bukit Asam
Ombilin
12.00 6.50
6900
Parambahan
0.50 (ar)
10.00 (ar)
37.30 (ar)
6900 (ar)
(ar) - as received, (ad) - air dried, Sumber: Indonesian Coal Mining Association, 1998
Endapan batu bara Miosen
Pada Miosen Awal, pemekaran regional Tersier Bawah - Tengah pada Paparan Sunda telah
berakhir. Pada Kala Oligosen hingga Awal Miosen ini terjadi transgresi marin pada kawasan
yang luas dimana terendapkan sedimen marin klastik yang tebal dan perselingan sekuen
batugamping. Pengangkatan dan kompresi adalah kenampakan yang umum pada tektonik
Neogen di Kalimantan maupun Sumatera. Endapan batu bara Miosen yang ekonomis
terutama terdapat di Cekungan Kutai bagian bawah (Kalimantan Timur), Cekungan Barito
(Kalimantan Selatan) dan Cekungan Sumatera bagian selatan. Batu bara Miosen juga secara
ekonomis ditambang di Cekungan Bengkulu.
Batu bara ini umumnya terdeposisi pada lingkungan fluvial, delta dan dataran pantai yang
mirip dengan daerah pembentukan gambut saat ini di Sumatera bagian timur. Ciri utama
lainnya adalah kadar abu dan belerang yang rendah. Namun kebanyakan sumberdaya batu
bara Miosen ini tergolong sub-bituminus atau lignit sehingga kurang ekonomis kecuali jika
sangat tebal (PT Adaro) atau lokasi geografisnya menguntungkan. Namun batu bara Miosen
di beberapa lokasi juga tergolong kelas yang tinggi seperti pada Cebakan Pinang dan Prima
(PT KPC), endapan batu bara di sekitar hilir Sungai Mahakam, Kalimantan Timur dan
beberapa lokasi di dekat Tanjungenim, Cekungan Sumatera bagian selatan.
Tabel dibawah ini menunjukan kualitas rata-rata dari beberapa endapan batu bara Miosen di
Indonesia.
Tambang
Cekungan
Perusahaan
Belerang (%ad)
Nilai energi
4.00
39.00 0.50
6800 (ar)
7.00
37.50 0.40
6200 (ar)
Roto South
24.00 -
(kkal/kg)(ad)
Prima Kutai PT Kaltim Prima Coal9.00
Pasir
3.00
40.00 0.20
5200 (ar)
Binungan
Lati
Tarakan
Tarakan
Air Laya
34.60 0.49
Paringin
40.10 0.50
37.80 0.90
PT Bukit Asam
6100 (ad)
5800 (ad)
24.00 -
5.30
5300 (ad)
Barito PT Adaro
40.00 0.10
5950 (ad)
(ar) - as received, (ad) - air dried, Sumber: Indonesian Coal Mining Association, 1998
Sumberdaya batu bara
Batu bara sebaiknya tidak langsung dibakar, akan lebih bermakna dan efisien jika dikonversi
menjadi migas sintetis, atau bahan petrokimia lain yang bernilai ekonomi tinggi. Dua cara
yang dipertimbangkan dalam hal ini adalah likuifikasi (pencairan) dan gasifikasi
(penyubliman) batu bara.
Membakar batu bara secara langsung (direct burning) telah dikembangkan teknologinya
secara continue, yang bertujuan untuk mencapai efisiensi pembakaran yang maksimum, caracara pembakaran langsung seperti: fixed grate, chain grate, fluidized bed, pulverized, dan
lain-lain, masing-masing mempunyai kelebihan dan kelemahannya.
bara yang ditemukan di Wyoming, Montana dan negara-negara bagian sebelah barat lainnya
sulfur hanya sekitar 1/100ths (lebih kecil dari 1%) dari berat batu bara. Penting bahwa
sebagian besar sulfur ini dibuang sbelum mencapai cerobong asap.
Satu cara untuk membersihkan batu bara adalah dengan cara mudah memecah batu bara ke
bongkahan yang lebih kecil dan mencucinya. Beberapa sulfur yang ada sebagai bintik kecil di
batu bara disebut sebagai "pyritic sulfur " karena ini dikombinasikan dengan besi menjadi
bentuk iron pyrite, selain itu dikenal sebagai "fool's gold dapat dipisahkan dari batu bara.
Secara khusus pada proses satu kali, bongkahan batu bara dimasukkan ke dalam tangki besar
yang terisi air , batu bara mengambang ke permukaan ketika kotoran sulfur tenggelam.
Fasilitas pencucian ini dinamakan "coal preparation plants" yang membersihkan batu bara
dari pengotor-pengotornya.
Tidak semua sulfur bisa dibersihkan dengan cara ini, bagaimanapun sulfur pada batu bara
adalah secara kimia benar-benar terikat dengan molekul karbonnya, tipe sulfur ini disebut
"organic sulfur," dan pencucian tak akan menghilangkannya. Beberapa proses telah dicoba
untuk mencampur batu bara dengan bahan kimia yang membebaskan sulfur pergi dari
molekul batu bara, tetapi kebanyakan proses ini sudah terbukti terlalu mahal, ilmuan masih
bekerja untuk mengurangi biaya dari prose pencucian kimia ini.
Kebanyakan pembangkit tenaga listrik modern dan semua fasilitas yang dibangun setelah
1978 telah diwajibkan untuk mempunyai alat khusus yang dipasang untuk membuang
sulfur dari gas hasil pembakaran batu bara sebelum gas ini naik menuju cerobong asap. Alat
ini sebenarnya adalah "flue gas desulfurization units," tetapi banyak orang menyebutnya
"scrubbers" karena mereka men-scrub (menggosok) sulfur keluar dari asap yang
dikeluarkan oleh tungku pembakar batu bara.
Membuang NOx dari batu bara
Nitrogen secara umum adalah bagian yang besar dari pada udara yang dihirup, pada
kenyataannya 80% dari udara adalah nitrogen, secara normal atom-atom nitrogen
mengambang terikat satu sama lainnya seperti pasangan kimia, tetapi ketika udara dipanaskan
seperti pada nyala api boiler (3000 F=1648 C), atom nitrogen ini terpecah dan terikat dengan
oksigen, bentuk ini sebagai nitrogen oksida atau kadang kala itu disebut sebagai NOx. NOx
juga dapat dibentuk dari atom nitrogen yang terjebak di dalam batu bara.
Di udara, NOx adalah polutan yang dapat menyebabkan kabut coklat yang kabur yang
kadang kala terlihat di seputar kota besar, juga sebagai polusi yang membentuk acid rain
(hujan asam), dan dapat membantu terbentuknya sesuatu yang disebut ground level ozone,
tipe lain dari pada polusi yang dapat membuat kotornya udara.
Salah satu cara terbaik untuk mengurangi NOx adalah menghindari dari bentukan asalnya,
beberapa cara telah ditemukan untuk membakar batu bara di pemabakar dimana ada lebih
banyak bahan bakar dari pada udara di ruang pembakaran yang terpanas. Di bawah kondisi
ini kebanyakan oksigen terkombinasikan dengan bahan bakar daripada dengan nitrogen.
Campuran pembakaran kemudian dikirim ke ruang pembakaran yang kedua dimana terdapat
proses yang mirip berulang-ulang sampai semua bahan bakar habis terbakar. Konsep ini
disebut "staged combustion" karena batu bara dibakar secara bertahap. Kadang disebut juga
sebagai "low-NOx burners" dan telah dikembangkan sehingga dapat mengurangi kangdungan
Nox yang terlepas di uadara lebih dari separuh. Ada juga teknologi baru yang bekerja seperti
"scubbers" yang membersihkan NOX dari flue gases (asap) dari boiler batu bara. Beberapa
dari alat ini menggunakan bahan kimia khusus yang disebut katalis yang mengurai bagian
NOx menjadi gas yang tidak berpolusi, walaupun alat ini lebih mahal dari "low-NOx
burners," namun dapat menekan lebih dari 90% polusi Nox.
Tembaga.
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan
nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.Tembaga merupakan
konduktor panas dan listrik yang baik. Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali.
Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan permukaan berwarna jingga kemerahan.
Tembaga dicampurkan dengan timah untuk membuat perunggu.
Logam ini dan aloinya (campuran) telah digunakan selama empat hari. Di era Roma, tembaga
umumnya ditambang di Siprus, yang juga asal dari nama logam ini (yprium, logam Siprus),
nantinya disingkat jadi uprum). Ikatan dari logam ini biasanya dinamai dengan tembaga(II).
Ion Tembaga(II) dapat berlarut ke dalam air, dimana fungsi mereka dalam konsentrasi tinggi
adalah sebagai agen anti bakteri, fungisi, dan bahan tambahan kayu. Dalam konsentrasi tinggi
maka tembaga akan bersifat racun, tapi dalam jumlah sedikit tembaga merupakan nutrien
yang penting bagi kehidupan manusia dan tanaman tingkat rendah. Di dalam tubuh, tembaga
biasanya ditemukan di bagian hati, otak, usus, jantung, dan ginjal
Fisik
Sebuah cakram tembaga (kemurnian 99,5%) dibuat dengan continuous casting dan etching
Tembaga yang tepat berada pada titik lelehnya akan tetap berwarna merah muda.
Tembaga, perak, dan emas berada pada unsur golongan 11 pada tabel periodik dan
mempunyai sifat yang sama: mempunyai satu elektron orbital-s pada kulit atom d dengan
sifat konduktivitas listrik yang baik.
Sifat lunak tembaga dapat dijelaskan oleh konduktivitas listriknya yang tinggi (59,6106
S/m) dan oleh karena itu juga mempunyai konduktivitas termal yang tinggi (kedua tertinggi)
di antara semua logam murni pada suhu kamar.[1]
Bersama dengan sesium dan emas (keduanya berwarna kuning) dan osmium (kebiruan),
tembaga adalah satu dari empat logam dengan warna asli selain abu-abu atau perak.[2]
Tembaga murni berwarna merah-oranye dan menjadi kemerahan bila kontak dengan udara.[3]
Kimia
Menara Timur dari Royal Observatory, Edinburgh. Perbedaan antara tembaga yang baru
dipasang kembali tahun 2010 dengan warna tembaga asli tahun 1894 dapat terlihat jelas.
Tembaga tidak bereaksi dengan air, namun ia bereaksi perlahan dengan oksigen dari udara
membentuk lapisan coklat-hitam tembaga oksida. Berbeda dengan oksidasi besi oleh udara,
lapisan oksida ini kemudian menghentikan korosi berlanjut. Lapisan verdigris (tembaga
karbonat) berwarna hijau dapat dilihat pada konstruksi-konstruksi dari tembaga yang berusia
tua, seperti pada Patung Liberty.[4] Tembaga bereaksi dengan sulfida membentuk tembaga
sulfida.[5]
Isotop
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Isotop tembaga
Tembaga memiliki 29 isotop. 63Cu dan 65Cu adalah isotop stabil, dengan persentase 63Cu
adalah yang terbanyak di alam, sekitar 69%. Kedua isotop ini memiliki bilangan spin 3/2.[6]
Isotop lainnya bersifat radioaktif, dengan yang paling stabil adalah 67Cu dengan paruh waktu
61,83 jam.[6] Tujuh isotop metastabil telah diidentifikasi, 68mCu adalah isotop dengan paruh
waktu terpanjang, 3,8 menit. Isotop dengan nomor massa diatas 64 dapat meluruh dengan -,
sedangkan untuk nomor massa dibawah 64 meluruh dengan +. 64Cu (paruh waktu 12,7
jam), meluruh dengan kedua cara.[7]
62Cu dan 64Cu memiliki banyak kegunaan. 64Cu adalah agen radiokontras untuk gambar Xray, bersama dengan chelate dapat digunakan untuk terapi radiasi kanker. 62Cu digunakan
pada 62Cu-PTSM yang merupakan pelacak radioaktif untuk tomografi emisi positron.[8]
Keberadaan
Tembaga disintesis pada bintang masif[9] dan ada di kerak bumi dengan konsentrasi 50
bagian per juta (ppm),[10] atau dapat juga dalam bentuk tembaga native atau mineral dalam
bentuk tembaga sulfida kalkopirit dan kalkosit, tembaga karbonat azurit dan malasit dan
mineral tembaga(I) oksida kuprit.[1] Massa tembaga murni yang pernah ditemukan bermassa
420 ton, ditemukan tahun 1857 di Semenanjung Keweenaw di Michigan, AS.[10] Tembaga
native merupakan polikristal, dengan kristal terbesar yang pernah diketahui berukuran
4.43.23.2 cm.[11]
Senyawa
Chuquicamata di Chile adalah salah satu penambangan tembaga terbuka terbesar di dunia.
Proses matte hanya mengkonversi setengah sulfida menjadi oksida dan kemudian
menghilangkan semua sulfur menjadi oksida. Proses ini akan mengubah oksida tembaga
menjadi logam tembaga. Gas alam kemudian dialirkan untuk menghilangkan oksigen (proses
electrorefining) untuk kemudian mengubah material menjadi tembaga murni:[16]
Cu2+ + 2 e Cu
Cadangan
Tembaga telah digunakan sejak 10.000 tahun yang lalu, tapi lebih dari 96% dari jumlah yang
ditambang baru diekstraksi setelah 1900. Cadangan tembaga di bumi pun masih amat besar
(sekitar 1014 ton), atau cukup untuk 5 juta tahun dengan kecepatan ekstraksi saat ini. Meski
begitu, hanya sebagian kecil saja dari jumlah ini yang bernilai ekonomis, dengan teknologi
dan harga jual saat ini. Beberapa estimasi mengatakan bahwa cadangan yang ada hanya
cukup untuk 25 sampai 60 tahun lagi, tergantung dari seberapa besar peningkatan
penggunaannya.[17] Daur ulang tembaga merupakan salah satu sumber utama.[18]
Harga tembaga juga tidak stabil,[19] misalnya dari harga US$0,60/lb (US$1,32/kg) bulan
Juni 1999 menjadi US$3,75/lb (US$8,27/kg) bulan Mei 2006. Pada bulan Februari 2007,
harganya turun lagi sampai US$2,40/lb (US$5,29/kg) dan kembali naik menjadi US$3,50/lb
(US$7,71/kg) pada bulan April tahun yang sama.[20] Pada Februari 2009, permintaan dunia
yang melemah dan kejatuhan berbagai harga komoditas menjadikan harga tembaga berkisar
US$1,51/lb.[21]
Daur ulang
Tembaga, seperti aluminium, dapat didaur ulang 100% tanpa mengurangi kualitasnya. Dilihat
dari volumenya, tembaga adalah logam paling banyak ketiga yang didaur ulang, setelah besi
dan aluminium. Diperkirakan bahwa 80% dari seluruh tembaga yang pernah ditambang
masih digunakan saat ini.[22] Menurut laporan International Resource Panel, pemakaian
tembaga per kapita global adalah sekitar 3555 kg. Pemakai terbesarnya adalah negaranegara maju (140300 kg per kapita) sedangkan di negara-negara berkembang sekitar 3040
kg per kapita.
Proses daur ulang tembaga pada umumnya sama dengan proses ekstraksi, namun prosesnya
lebih sedikit. Tembaga bekas dengan kemurnian tinggi dilelehkan di furnace dan kemudian
direduksi dan dibentuk kembali menjadi billet dan ingot; sedangkan tembaga bekas dengan
kemurnian lebih rendah diproses ulang dengan electroplating di dalam asam sulfat.[23]
Aplikasi
dan oleh sebab keringanannya. Aluminium digunakan dalam banyak industri untuk
menghasilkan bermacam-macam keluaran kilang dan adalah sangat penting dalam ekonomi
dunia. Komponen berstruktur yang diperbuat daripada aluminium dan aloi-aloinya adalah
penting dalam industri aeroangkasa dan juga dalam kenderaan serta bangunan, di mana
keringanan, ketahanan, dan kekuatan adalah diperlukan.
Aluminium adalah merupakan logam yang lembut dan ringan, dengan rupa keperakan pudar,
oleh kerana kehadiran lapisan pengoksidaan yang nipis yang terbentuk apabila didedahkan
kepada udara. Aluminium adalah tak bertoksik (dalam bentuk logam), tak bermagnet, dan
tidak menghasilkan cucuh. Aluminium tulen mempunyai kekuatan tegangan sebanyak 49
megapascal (MPa) dan 700 MPa sekiranya dibentuk menjadi aloi. Aluminium mempunyai
ketumpatan satu pertiga daripada ketumpatan keluli atau tembaga; adalah boleh tempa,
mulur, dan mudah dimesin dan ditempa; dan mempunyai daya tahan kakisan serta ketahanan
yang sangat baik oleh sebab lapisan pelindung oksidanya. Kemasan cermin aluminium
mempunyai kepantulan yang tertinggi antara semua logam dalam rantau 200-400 nm
(Ultaungu), dan 3000-10000 nm (Inframerah jauh), sementara dalam julat penglihatan iaitu
400-700 nm ia diatasi sedikit oleh perak, dan dalam julat 700-3000 (Inframerah dekat) diatasi
oleh perak, emas dan tembaga. Ia merupakan logam kedua paling mudah tertempa (selepas
emas) dan keenam paling mulur.
Kegunaan
Sama ada dikira dari segi kuantiti atau nilai, penggunaan aluminium mengatasi kesemua
logam kecuali besi, dan ia amatlah penting dalam hampir semua bahagian dalam ekonomi
dunia.
Aluminium tulen mempunyai kekuatan tegangan yang rendah, tetapi sedia untuk membentuk
aloi bersama dengan banyak unsur seperti tembaga, zink, magnesium, mangan dan silikon
(contohnya, duralumin). Pada masa kini, hampir semua bahan yang dianggap aluminium
adalah sebenarnya sejenis aloi aluminium. Aluminium tulen hanya ditemui apabila daya tahan
kakisan adalah lebih penting daripada kekuatan atau kekerasan. Sedemikian juga, istilah
"aloi" dalam penggunaan umum masa kini biasanya membawa maksud aloi aluminium.
Apabila aluminium mengewap dalam vakum (hampagas) ia membentuk sejenis salutan yang
memantul kedua-dua cahaya tampak dan inframerah. Salutan ini membentuk satu lapisan
pelindung yang nipis iaitu aluminium oksida yang tidak merosot seperti apa yang terjadi pada
salutan perak. Lebih terperinci, hampir semua cermin masa kini diperbuat daripada salutan
pemantul nipis aluminium yang diletakkan di belakang permukaan sekeping kaca apung.
Cermin teleskop juga disaluti satu lapisan nipis aluminium, tetapi disalut pada bahagian
hadapan untuk mengelakkan pantulan dalaman, sungguhpun tindakan sedemikian akan
menyebabkan permukaan lebih mudah terdedah kepada kerosakan.
Pengangkutan (kenderaan, kapal terbang, jentera, kenderaan landasan, kapal laut, dsb.)
Pembungkusan (tin aluminum, kerajang aluminium, dsb.)
Rawatan air
Pembinaan (tingkap, pintu, sisian, dawai binaan, dsb.
Barangan pengguna tahan lama (perkakas, peralatan dapur, dsb.)
Talian penghantaran elektrik (berat pengalir aluminium adalah setengah daripada berat
tembaga dengan kekonduksian yang sama dan lebih murah [1])
Jentera
besi waja MKM dan magnet Alnico, sungguhpun aluminium secara sendirinya adalah tidak
bermagnet
Aluminium ketulenan unggul (SPA, 99.980% to 99.999% Al), digunakan dalam elektronik
dan cakera padat.
Serbuk aluminium, agen pemperakan yang biasa digunakan dalam cat. Serpihan aluminium
juga dimasukkan dalam cat alas, terutamanya kayu cat penyebu semasa pengeringan,
serpihan akan bertindan lalu membentuk lapisan kalis air.
Aluminium beranod adalah lebih stabil kepada pengoksidaan lanjut, dan digunakan dalam
pelbagai bidang pembinaan.
Kebanyakan penenggelam haba komputer moden dalam unit pemprosesan pusat adalah
diperbuat daripada aluminium kerana ia mudah diperbuat dan mempunyai kekonduksian haba
yang baik. Penenggelam haba tembaga adalah lebih kecil tetapi adalah lebih mahal dan sukar
untuk dikilangkan.
Aluminium oksida, alumina, dijumpai secara semulajadi dalam korundum (delima dan
nilam), emeri, dan digunakan dalam pembuatan kaca. Delima dan nilam sintetik digunakan
dalam laser untuk penghasilan cahaya koheren.
Aluminium teroksida dengan sangat bertenaga dan ini menyebabkannya digunakan dalam
bahan api pepejal roket, termit, dan lain-lain komposisi piroteknik.
Aluminium juga adalah sejenis superkonduktor, dengan suhu genting superkonduktor 1.2
kelvin.
Kegunaan kejuruteraan
Aloi aluminium mempunyai bermacam-macam sifat dan adalah digunakan dalam struktur
kejuruteraan. Sistem aloi dikelaskan menggunakan sistem nombor (ANSI) atau menggunakan
nama untuk menunjukkan juzuk pengaloian utama (DIN dan ISO). Memilih aloi yang sesuai
untuk aplikasi yang diberikan melibatkan pertimbangan antara lainnya, kekuatan, kemuluran,
kebolehbentukan, kebolehkimpalan dan rintangan kakisan.
Sekiranya kegagalan bukan menjadi masalah tetapi kelenturan berlebihan tidak dikehendaki
kerana keperluan dalam kejituan kedudukan atau kecekapan dalam penghantaran kuasa,
penggantian ringkas tiub atau saluran keluli menggunakan saluran aluminium sama saiz akan
mengakibatkan darjah kelenturan yang tidak dikehendaki; sebagai contoh, kelenturan yang
meningkat oleh bebanan kendalian yang diakibatkan oleh penggantian kerangka tiub keluli
pada basikal dengan tiub aluminium berdimensi sama akan menyebabkan salah jajaran pada
rangkaian kuasa dan juga penyerapan daya pengendalian. Jika ketegaran ditingkatkan melalui
penebalan dinding tiub, ini akan meningkatkan berat pada kadar terus, dan ini akan
menghilangkan kelebihan dalam keringanan alat apabila ketegaran dipulihkan semula.
Aluminium paling baik digunakan dengan mereka semula alat supaya sifat-sifat disesuaikan
dengan penggunaan; sebagai contoh membuat basikal menggunakan tiub aluminium dengan
diameter (ukur lilit) berukuran lebih besar, bukan dengan menebalkan dindingnya. Dengan
cara ini, ketegaran boleh dipulihkan atau juga diperbaiki tanpa meningkatkan berat. Had
proses ini ialah peningkatan dalam kerentanan kegagalan secara lengkok, di mana sisihan
daya dari mana-mana arah selain daripada arah menerusi paksi tiub menyebabkan perlipatan
dinding tiub.
Model terbaru kereta Corvette, antara lainnya, adalah contoh baik dalam perekaan semula alat
untuk memanfaatkan kelebihan sifat aluminium. Anggota casis dan alat-alat ampaian buatan
aluminium dalam kereta mempunyai dimensi keseluruhan yang besar untuk mencapai
ketegaran tetapi diringankan dengan mengurangkan keluasan keratan rentas dan
mengeluarkan logam-logam yang tidak diperlukan; dan hasilnya, ia bukan sahaja sama atau
lebih tahan lama dan tegar daripada alat buatan keluli, malahan ia memiliki ciri-ciri bergaya
yang disukai ramai. Sedemikian juga, kerangka basikal aluminium boleh direka secara
optimum untuk membekalkan ketegaran apabila diperlukan, tetapi juga mempunyai
kelenturan dari segi menyerap kejutan akibat hentakan pada jalan dan tidak menyampainya
pada penunggang.
Kekuatan dan ketahanan aluminium berubah-ubah, bukan sahaja kerana komponen aloi-aloi
tertentu, tetapi juga kerana proses pembuatan yang tertentu; dan disebabkan ini, ia dari
semasa ke semasa telah memperolehi reputasi yang buruk. Misalnya, kekerapan tinggi
kegagalan dalam kebanyakan kerangka basikal aluminium pada tahun 1970-an telah
memburukkan reputasinya; tetapi jika direnung kembali, penggunaan komponen aluminium
yang meluas dalam industri aeroangkasa dan kereta berprestasi tinggi, di mana tegasan tinggi
ditempuhi dengan kadar kegagalan yang amat rendah, membuktikan bahawa komponen
basikal buatan aluminium yang didirikan secara sempurna adalah sepatutnya amat baik.
Demikian juga, penggunaan aluminium dalam kereta, khususnya bahagian enjin yang perlu
menahan keadaan yang lampau, telah menjadi semakin maju dengan masa. Seorang jurutera
Audi mengulas mengenai enjin V12, yang menghasilkan lebih daripada 500 kuasa kuda (370
kW) dalam perlumbaan kereta Auto Union pada tahun 1930-an yang baru-baru ini dibina
kembali oleh kilang Audi, bahawa aloi aluminium yang digunakan untuk membina enjin
tersebut pada hari ini hanya digunakan untuk perabot halaman rumah dan alat-alat
sedemikian. Malah kepala silinder dan kotak engkol Corvair, yang dibina seawal tahun 1960an, telah memperoleh reputasi kegagalan dan penanggalan ulir pada lubang, malah sebesar
lubang palam pencucuh, yang pada masa kini tidak lagi dikesani pada kepala silinder buatan
aluminium.
Selalunya, kepekaan aluminium terhadap haba juga harus diambil kira. Malahan tatacara
bengkel melibatkan pemanasan yang secara relatifnya agak rutin pun adalah disulitkan
dengan kenyataan bahawa aluminium akan melebur tanpa bertukar menjadi merah terlebih
dahulu, berbeza daripada keluli. Oleh itu, pengendalian pembentukan di mana penunu
hembus digunakan akan memerlukan kepakaran kerana tidak terdapatnya tanda-tanda yang
boleh dilihat yang akan memberi petunjuk bahawa bahan akan melebur. Aluminium juga
akan mengumpul tegasan dan keterikan dalaman dalam keadaan lampau panas; walaupun
tidaklah terus-menerus menjadi nyata, kecenderungan logam untuk merayap pada tegasan
yang berkekalan mengakibatkan herotan pada tempoh berpanjangan. Contohnya peledingan
atau peretakan yang biasa dilihat pada kepala silinder kereta buatan aluminium setelah enjin
terlebih panas, kadang-kala setelah bertahun-tahun kemudian, ataupun kecenderungan
kerangka aluminium basikal yang dikimpal untuk terpiuh keluar daripada jajaran oleh sebab
tegasan yang terkumpul semasa proses kimpalan. Oleh sebab itu, kebanyakan penggunaan
aluminium dalam industri aeroangkasa akan mengelakkan haba secara seluruhnya, iaitu
dengan menggabungkan anggota menggunakan pelekat; ini juga digunakan dalam
kebanyakan kerangka basikal aluminium pada tahun 1970-an, dengan akibat buruk apabila
tiub aluminium terkakis sedikit, lalu melonggarkan ikatan pelekat, menjurus kepada
kegagalan kerangka. Tegasan akibat pemanasan berlebihan aluminium boleh dipulihkan
dengan mengolah haba pada anggota-anggota, dalam ketuhar dan perlahan-lahan
menyejukannya, kesannya ialah penyepuhlindapan tegasan tersebut; tetapi boleh juga
mengakibatkan sebahagian anggota menjadi terherot akibat tegasan-tegasan ini, dan oleh itu
pengolahan haba kerangka basikal terkimpal, akan menyebabkan kebanyakkan bahagian
tersalah jajar. Jika salah jajaran menjadi terlalu teruk, ia bolehlah dibentuk semula mengikut
jajaran setelah disejukkan tanpa apa-apa kesan buruk.
Pendawaian rumah
Oleh kerana kekonduksian tinggi dan harga rendah berbanding dengan tembaga, aluminium
diperkenalkan dalam pendawaian elektrik perumahan secara besar-besaran di Amerika
Syarikat pada tahun 1960-an. Malangnya, kebanyakan lekapan pendawaian pada masa itu
bukannya direka untuk wayar aluminium. Lebih khusus lagi:
Pekali pengembangan terma aluminium yang lebih besar, menyebabkan dawai untuk
mengembang dan mengecut relatif dengan penyambung skru logam yang tidak sama, lamakelamaan melonggarkan penyambungan tersebut.
Karatan galvani daripada logam yang berlainan meningkatkan rintangan elektrik pada
penyambung.
Secara keseluruhan, sifat-sifat ini menyebabkan penyambungan antara pelekap elektrik dan
dawai aluminium menjadi terlampau panas dan boleh mengakibatkan kebakaran. Natijahnya,
dawai perumahan aluminium tidak mendapat sambutan ramai, dan dalam kebanyakan bidang
kuasa undang-undang ia tidak dibenarkan dalam saiz yang kecil untuk pembinaan baru. Akan
tetapi, dawai aluminium boleh digunakan dengan selamatnya dengan pelekap yang direka
khas untuk mengelakkan pelonggaran dan pemanasan lampau. Pelekap lama jenis ini ditandai
"Al/Cu", manakala yang lebih baru mempunyai tanda "CO/ALR". Jika tidak bertanda, maka
pendawaian aluminium bolehlah ditamatkan dengan mencerutnya menjadi pengalir liut
pendek dawai tembaga, yang boleh diperlakukan seperti lain-lain dawai tembaga. Kerinting
yang dihasilkan sewajarnya, memerlukan tekanan tinggi yang dihasilkan oleh alat tukang
yang sesuai, adalah cukup ketat bukan sahaja untuk menyingkirkan pengembangan terma
aluminium, tetapi juga untuk mengekang oksigen atmosfera dan seterusnya mengelakkan
kakisan antara logam-logan berlainan. Aloi baru yang digunakan untuk dawai binaan
aluminium pada masa kini, adalah bersama dengan penamat-penamat aluminium.
Penyambungan yang dihasilkan dengan bahan-bahan keluaran industri piawai ini adalah
selamat dan boleh percaya sama seperti penyambung tembaga.
Sejarah
Tamadun Yunani kuno dan Rom kuno menggunakan garam logam ini sebagai pencelup
mordan dan astringen untuk pengubatan cedera, dan alum digunakan sebagai stiptik. Joseph
Needham mecadangkan daripada penggalian pada tahun 1974 bahawa Tamadun Cina kuno
telah menggunakan aluminium (lihat "nota" di bawah). Pada tahun 1761, Guyton de Morveau
memberi cadangan untuk memanggil bes alum sebagai 'alumine'. Pada tahun 1808, Humphry
Davy mengenalpasti kewujudan bes logam alum, di mana dia namakan sebagai (lihat
bahagian Ejaan).
Secara amnya, Friedrich Whler merupakan orang yang diberi penghargaan kerana
mengasingkan aluminium (Latin alumen, alum) pada tahun 1827 dengan mencampurkan
aluminium klorida kontang dengan kalium. Akan tetapi, logam ini telah dihasilkan julung kali
dua tahun sebelumnya daripada bentuk tak tulen oleh ahli fizik dan kimia Denmark Hans
Christian rsted. Oleh itu, almanak dan laman kimia biasanya menyenaraikan ersted
sebagai penemu aluminium.[2] Seterusnya P. Berthier adalah orang pertama yang telah
menjumpai alunimium dalam bijih bauksit dan berjaya menyarinya. Orang Perancis Henri
Saint-Claire Deville memperbaiki cara Whler's pada tahun 1846 dan menerangkan cara
pembaharuannya dalam bukunya pada tahun 1859, terutamanya pembaharuan dari segi
penggunaan natrium sebagai ganti kepada kalium yang lebih mahal.
Orang Amerika Charles Martin Hall daripada Oberlin, OH telah memohon paten (400655)
pada tahun 1886 untuk satu proses elektrolisis menyari aluminium menggunakan teknik yang
serupa dengan teknik yang dihasilkan secara berasingan oleh orang Peranics Paul Hroult di
Eropah. Penciptaan Proses Hall-Hroult pada tahun 1886 membolehkan penyarian aluminium
daripada mineral menjadi lebih murah, dan merupakan cara utama yang digunakan secara
umum di seluruh dunia pada masa kini. Setelah memperolehi kebenaran untuk patennya pada
tahun 1889, Hall, dengan bantuan kewangan Alfred E. Hunt dari Pittsburgh, PA, memulakan
Syarikat Pittsburgh Reduction Company, dan dinamakan semula sebagai Aluminum
Company of America pada tahun 1907, yang kemudiannya disingkatkan kepada Alcoa.
Patung yang dinamakan Eros di Piccadilly Circus London, direka pada tahun 1893 dan
merupakan patung pertama daripada tuangan aluminium.
Aluminium dipilih sebagai bahan untuk mercu Washington Monument, di kala satu auns
aluminium berharga dua kali ganda upah seharian buruh biasa dalam projek tersebut. [3]
Jerman menjadi pengeluar dunia utama aluminium sejurus selepas Adolf Hitler memperoleh
kuasa. Akan tetapi, menjelang 1942, projek baru kuasa hidroelektrik seperti Grand Coulee
Dam telah memberikan Amerika Syarikat sesuatu yang Nazi Jerman tidak akan dapat
bersaing, iaitu kemampuan untuk menghasilkan aluminium secukupnya untuk menghasilkan
enam puluh ribu kapal perang dalam jangka masa empat tahun. [4]
Kewujudan semulajadi
Walaupun aluminium adalah merupakan unsur logam yang paling berlimpah dalam kerak
Bumi (dipercayai antara 7.5% ke 8.1%), ia amat jarang dijumpai dalam bentuk asli dan
pernah pada satu ketika dianggap sebagai logam berharga yang lebih bernilai daripada emas.
Napoleon III Perancis mempunyai satu set piring aluminium yang disimpan khas untuk
tetamu-tetamu penting. Yang lainnya hanya disajikan menggunakan piring emas. Aluminium
hanyalah dihasilkan dalam jumlah komersil sejak 100 tahun yang lalu.
Aluminium, apabila pertama kali ditemui, adalah amat sukar untuk diasingkan daripada
bijihnya. Aluminium merupakan logam yang paling sukar untuk ditulenkan, sungguhpun ia
merupakan salah satu unsur yang paling biasa di Bumi. Sebab utama ialah aluminium
teroksida dengan sangat cepat dan oksidanya merupakan sebatian yang sangat stabil,
sehinggakan, berbeza daripada karat pada besi, ia tidak akan mengelupas. Inilah juga
merupakan sebab mengapa ia digunakan dalam pelbagai jenis aplikasi.
Pemerolehan semula logam ini daripada sekerap (melalui kitar semula) telah menjadi
komponen utama dalam industri aluminium. Kitar semula melibatkan hanya peleburan
logam, iaitu adalah lebih murah daripada penghasilan daripada bijihnya. Penulenan
aluminium memerlukan bekalan elektrik yang amat banyak; manakala kitar semula hanyalah
memerlukan 5% daripada tenaga untuk menghasilkannya. Kitar semula aluminium bukanlah
baru, tetapi merupakan amalan biasa semenjak awal kurun 1900-an. Akan tetapi, ia
merupakan kegiatan yang tidak menonjol sehingga lewat 1960-an apabila tin minuman
aluminium menjadi semakin terkenal dan akhirnya memberi kesedaran kepada orang ramai
tentang pengitaran semula. Sumber lain aluminium kitar semula termasuklah alat kereta,
pintu dan tingkap, perkakas, bekas, dan keluaran-keluaran lain.
Aluminium adalah logam reaktif dan amat sukar disari daripada bijihnya, aluminium oksida
(Al2O3). Penurunan secara langsung, contohnya dengan karbon secara ekonominya tidaklah
berdaya maju kerana aluminium oksida mempunyai takat lebur sekitar 2000 C. Oleh itu, ia
disarikan secara elektrolisis aluminium oksida dilarutkan dalam kriolit lebur dan
seterusnya diturunkan kepada logam tulen. Melalui proses ini suhu pengendalian sebenar sel
penurun hanyalah sekitar 950 kepada 980 C. Kriolit asalnya merupakan mineral yang
dijumpai di Greenland, tetapi pada masa kini telah digantikan dengan kriolit sintetik (tiruan).
Kriolit adalah sejenis campuran aluminium, natrium, dan kalsium fluorida: (Na3AlF6).
Aluminium oksida (serbuk putih) diperolehi daripada penapisan bauksit, yang berwarna
merah kerana mengandungi 30 hingga 40% besi oksida. Ini dilakukan dengan menggunakan
proses Bayer. Sebelum itu, proses Deville merupakan teknologi penapisan yang paling utama.
Al3+ + 3 e- Al
2 O2- O2 + 4 e-
Anod karbon kemudiannya dioksidakan oleh oksigen. Anod-anod dalam proses penurunan
haruslah selalu diganti, kerana ia akan 'dimakan' dalam proses:
O2 + C CO2
Berlainan dengan anod, katod tidak akan 'dimakan' semasa pengendalian, kerana oksigen
tidak terhasil di katod. Katod karbon dilindungi oleh aluminium cecair dalam sel. Katod
masih juga akan terhakis, terutamanya kerana proses elektrokimia. Selepas 5 ke 10 tahun,
bergantung kepada penggunaan arus dalam elektrolisis, sel harus dibina semula sepenuhnya,
kerana katod-katod akan terhakis semua.
Elektrolisis aluminium dengan proses Hall-Hroult menggunakan banyak tenaga, akan tetapi
proses pilihan selalunya adalah kurang berdaya maju sama ada secara ekonomi atau secara
ekologi. Purata penggunaan tenaga sedunia adalah kira-kira 150.5 kilowatt-jam per
kilogram aluminium yang dihasilkan (52 to 56 MJ/kg). Relau lebur tercanggih mencapai
hampir 12.8 kWh/kg (46.1 MJ/kg). Arus talian penurun untuk teknologi lebih lama biasanya
adalah 100 to 200 kA. Relau lebur terkini dikendalikan pada kira-kira 350 kA. Juga pernah
diilaporkan terdapatnya percubaan bagi sel 500 kA.
Kuasa elektrik merupakan lebih kurang 20 hingga 40% kos penghasilan aluminium,
bergantung kepada kedudukan relau lebur. Relau lebur biasanya terletak di tempat-tempat di
mana terdapatnya banyak kuasa elekrik yang murah, seperti Afrika Selatan, South Island New
Zealand, Australia, China, Timur Tengah, Russia, Iceland dan Quebec di Canada.
Pada tahun 2004, China merupakan pengeluar aluminium dunia yang terbesar. Suriname
bergantung kepada pengeksportan aluminium untuk 70% daripada pendapatan eksportnya.
http://www.cia.gov/cia/publications/factbook/geos/ns.html#Econ]
Isotop
Aluminium mempunyai sembilan isotop, yang mana nombor jisimnya adalah antara 23 ke 30.
Hanya 27Al (isotop stabil) dan 26Al (isotop radioaktif, t1/2 = 7.2 105 thn) wujud secara
semulajadi, walau bagaimanapun 27Al mempnyai kelimpahan semulajadi 100%. 26Al
dihasilkan daripada argon dalam atmosfera melalui perkecaian yang disebabkan oleh proton
sinar kosmik. Isotop aluminium mempunyai penggunaan amali dalam pentarikhan endapan
laut, nodul mangan, ais glasier, kuartza dalam pendedahan batuan, dan meteorit. Nisbah 26Al
kepada 10Be telah digunakan dalam kajian peranan pengangkutan, pemendapan, simpanan
endapan, tempoh timbusan, dan hakisan pada skala masa 105 hingga 106 tahun.
Penggunaan amali 26Al kosmogenik pertama adalah dalam kajian Bulan dan meteorit.
Cebisan meteorit, selepas pelepasan daripada jasad induk, adalah didedahkan kepada
pembedilan sinar kosmik beramatan semasa perjalanannya merentasi ruang angkasa,
menyebabkan penghasilan 26Al yang banyak. Setelah jatuh ke Bumi, pemerisaian atmosfera
melindung cebisan meteorit daripada penghasilan lanjut 26Al, dan reputannya boleh
digunakan untuk menentukan usia daratan meteorit. Kajian meteorit juga telah menunjukkan
bahawa 26Al adalah secara relatifnya agak berlimpah ketika pembentukan sistem planet kita.
Kemungkinan juga, tenaga yang dibebaskan oleh reputan 26Al adalah berperanan dalam
peleburan semula dan pembezaan sesetengah asteroid selepas pembentukannya 4.6 bilion
tahun yang lalu.
Gugusan
Jurnal Science pada 14 Januari 2005 melaporkan tentang penghasilan gugusan 13 atom
aluminium (Al13) dan ia didapati berkelakuan seperti atom iodin; dan juga atom aluminium
14 (Al14) berkelakuan seperti atom Alkali Bumi. Pengkaji juga telah mengikat 12 atom iodin
kepada gugusan Al13 untuk menghasilkan kelas baru poliiodida. Penemuan ini dilaporkan
akan menimbulkan kemungkinan untuk penyifatan terbaru dalam jadual berkala: superatom.
Kumpulan penyelidik ini diketuai oleh Shiv N. Khanna (Virginia Commonwealth University)
dan A. Welford Castleman Jr (Penn State University). [5]
Langkah pengawasan
Aluminium adalah merupakan salah satu daripada unsur yang paling berlimpah yang
nampaknya tidak mempunyai fungsi berguna untuk sel-sel hidupan, akan tetapi beberapa
peratus orang adalah alah terhadapmya mereka mengalami dermatitis sentuhan daripada
apa-apa bentuk aluminium: radang yang gatal akibat penggunaan stiptik atau barangan
antipeluh, gangguan pencernaan dan ketidakmampuan untuk menyerap nutrien daripada
makanan yang dimasak pada periuk aluminium, dan muntah serta lain-lain gejala keracunan
akibat pengunyahan produk seperti Rolaids, Amphojel, dan Maalox (antasid). Dalam
sebilangan manusia pula, aluminium tidaklah setoksik logam-logam berat, tetapi terdapatnya
bukti sedikit ketoksikan sekiranya dimakan pada jumlah yang banyak, walaupun secara
amnya belum lagi terdapat bukti yang menunjukkan bahawa penggunaan perkakas-perkakas
dapur aluminium membawa kepada keracunan aluminium. Penggunaan berlebihan antasid
yang mengandungi sebatian aluminium dan penggunaan secara berlebihan bahan antipeluh
yang mengandungi aluminium adalah lebih berkemungkinan menjadi penyebab keracunan
pada manusia. Ia pernah dicadangkan bahawa aluminium mempunyai hubung kait dengan
penyakit Alzheimer, walaupun baru-baru ini kajian tersebut telah disangkal; iaitu
pengumpulan aluminium adalah mungkin merupakan akibat kerosakan daripada penyakit
Alzheimer, bukanlah penyebabnya. Dalam apa-apa kejadian sekalipun, jika terdapatnya
ketoksikan aluminium, ia semestinya adalah melalui mekanisme yang sangat tertentu, kerana
jumlah pendedahan manusia kepada unsur ini dalam bentuk tanah liat semulajadi dalam tanah
dan habuk amatlah banyak sepanjang jangka hayat manusia.
Pada tahun 1808, Humphry Davy asalnya mencadangkan nama alumium ketika
percubaannya untuk mengasingkan unsur baru secara elektrolisis daripada mineral alumina.
Pada tahun 1812 dia mengantikan nama tersebut kepada aluminum untuk memadankan
dengan asal-usul nama Latin. pada tahun yang sama, penyumbang tak bernama untuk
Quarterly Review membangkang penamaan aluminum, dan mencadangkan nama aluminium.
Aluminium, for so we shall take the liberty of writing the word, in preference to aluminum,
which has a less classical sound. (Q. Review VIII. 72, 1812)
Ini mempunyai kelebihan dalam pematuhan kes duluan yang ditetapkan oleh penemuan
unsur-unsur baru pada zaman tersebut iaitu penggunaan imbuhan akhir -ium: kalium,
natrium, magnesium, kalsium, dan strontium (kesemuanya telah diasingkan sendirinya oleh
Davy). Akan tetapi, ejaan -um ialah untuk unsur yang sudah pun diketahui pada zaman
tersebut: platinum, yang telah diketahui oleh orang Eropah semenjak kurun ke-16,
molibdenum, yang ditemui pada tahun 1778, dan tantalum, yang ditemui pada tahun 1802,
semuanya mempunyai ejaan yang diakhiri dengan -um.
Ejaan masa kini
Dalam bahagian dunia penutur Inggeris, ejaan (dan sebutan yang berkait) aluminium and
aluminum kedua-duanya digunakan secara umum dalam konteks sains dan bukan sains. Di
Amerika Syarikat, ejaan aluminium tidak diketahui ramai, dan ejaan aluminum adalah paling
utama. Selain Amerika Syarikat, penggunaan ejaan aluminium lebih menonjol, dan ejaan
aluminum jarang digunakan. Di Kanada, kedua-dua ejaan adalah biasa digunakan, kerana
pengaruh berganda pada bahasanya oleh kedudukan berdekatan dengan Amerika Syarikat dan
sejarah penjajahan British dan juga bilangan besar penutur Bahasa Perancis asli.
Selain Bahasa Inggeris, ejaan "ium" adalah lebih meluas: perkataan aluminium dalam Bahasa
Perancis dan Bahasa Jerman, dan bentuk serupa digunakan dalam banyak bahasa-bahasa lain.
Akibatnya, ia merupakan ejaan yang paling biasa digunakan dalam peringkat antarabangsa.
International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC) menerima aluminium sebagai
nama antarabangsa piawai untuk unsur ini pada tahun 1990, akan tetapi tiga tahun kemudian
ia mengiktiraf aluminum sebagai kelainan ejaan yang diterima pakai. Oleh itu jadual berkala
IUPAC menyenaraikan kedua-dua ejaan, tetapi meletakkan aluminium pertama [6]. IUPAC
secara rasminya lebih memilih menggunakan aluminium untuk penerbitan dalaman,
walaupun beberapa penerbitan IUPAC menggunakan ejaan aluminum.[7]
Kimia
Keadaan pengoksidaan 1
AlH dihasilkan apabila aluminium dipanaskan pada suhu 1500 C dalam persekitaran
berhidrogen.
Al2O dihasilkan dengan memanaskan oksida biasanya, Al2O3, dengan silikon pada suhu
1800 C dalam vakum.
Al2S boleh dihasilkan dengan memanaskan Al2S3 dengan rautan aluminium pada suhu
1300 C dalam vakum. Ia dengan segeranya berkadar tak seimbang pada bahan pemula.
Selenida juga dihasilkan dengan tertib yang serupa.
AlF, AlCl dan AlBr wujud dalam fasa bergas apabila trihalida dipanaskan dengan
aluminium.
Keadaan pengoksidaan 2
Aluminium suboksida, AlO boleh ditunjukkan hadir apabila serbuk aluminium terbakar
dalam oksigen.
Keadaan pengoksidaan 3
Peraturan Fajans menunjukkan bahawa kation trivalen ringkas Al3+ tidak dijangkakan
hadir pada garam kontang atau sebatian dedua seperti Al2O3. Hidroksidanya adalah bes
lemah dan garam aluminium dengan bes lemah, seperti karbonat, tidak dapat disediakan.
Garam asid kuat, seperti nitrat, adalah stabil dan larut dalam air, membentuk hidrat dengan
sekurang-kurangnya enam molekul air penghabluran.
Aluminium hidrida, (AlH3)n, boleh dihasilkan daripada trimetilaluminium dan hidrogen
berlebihan. Ia terbakar dengan letupan dalam udara. Ia juga boleh disediakan melalui tindak
balas aluminium klorida dalam litium hidrida dalam larutan eter, tetapi tidak dapat diasingkan
luar daripada pelarut.
Aluminium karbida, Al4C3 dihasilkan dengan memanaskan campuran unsur pada suhu
lebih 1000 C. Hablur kuning pucat mempunyai struktur kekisi kompleks, dan bertindak
balas dengan air atau asid cair untuk menghasilkan metana. Asetilida, Al2(C2)3, dihasilkan
dengan melalukan asetilena pada aluminium hangat.
Aluminium nitrida, AlN, boleh dihasilkan daripada unsur-unsurnya pada suhu 800 C. Ia
dihidrolisiskan oleh air untuk membentuk ammonia dan aluminium hidroksida.
Aluminium fosfida, AlP, juga dihasilkan dengan cara serupa, dan menghidrolisis
membentuk fosfin.
Aluminium oksida, Al2O3, wujud secara semulajadi dalam korundum, dan boleh
dihasilkan dengan membkar aluminium dalam oksigen atau memanaskannya dengan
hidroksida, nitrat, atau sulfat. Sebagai batu permata, kekerasannya hanya diatasi oleh berlian,
boron nitrida dan karborundum. Ia hampir-hampir tidak terlarut dalam air.
Aluminium hidroksida boleh dihasilkan sebagai mendakan bergelatin dengan
menambahkan ammonia kepada larutan berair garam aluminium. Ia adalah amfoterik, dan
kedua-duanya merupakan asid sangat lemah, dan membentuk aluminat bersama alkali. Ia
wujud dalam pelbagai bentuk hablur.
Aluminium sulfida, Al2S3, boleh disediakan dengan melalukan hidrogen sulfida pada
serbuk aluminium. Ia bersifat polimorf
Aluminium fluorida, AlF3, dihasilkan dengan merawat hidroksida dengan HF, atau boleh
dihasilkan daripada unsur-unsurnya. Ia merangkumi molekul gergasi yang memejalwap tanpa
melebur pada suhu 1291 C. Ia amatlah lengai. Lain-lain trihalida adalah bersifat dimer,
dengan struktur seperti jambatan.
Sebatian organologam dengan formula empirik AlR3 wujud dan, jika bukan juga
merupakan molekul gergasi, sekurang-kurangnya merupakan dimer atau trimer. Ia
mempunyai kegunaan dalam sintesis organik, contohnya trimetilaluminium.
Aluminohidrida adalah unsur paling elektropositif yang diketahui, dan yang paling berguna
adalah litium aluminium hidrida, Li[AlH4]. Ia mengurai menjadi litium hidrida, aluminium
dan hidrogen apabila dipanaskan, dan terhidrolisis dengan air. Ia mempunyai banyak
kegunaan dalam bidang kimia organik, terutamanya sebagai agen penurun. Aluminohidrida
juga mempunyai struktur serupa.
Tanah.
Lapisan tanah adalah formasi yang dibentuk oleh berbagai lapisan dalam tanah]] yang secara
spesifik dapat dibedakan secara geologi, kimia, dan biologi, termasuk proses
pembentukannya. Ketika usia tanah meningkat, lapisan tanah umumnya lebih mudah untuk
diamati. Pengidentifikasian dan pendeskripsian lapisan yang ada adalah langkah pertama
dalam mengklasifikasikan tanah dalam level yang lebih tinggi, menggunakan berbagai sistem
seperti USDA soil taxonomy atau Australian Soil Clasification. Badan dunia World Reference
Base for Soil Resources memberikan daftar 40 ciri lapisan tanah: Albic, Andic, Anthraquic,
Anthropedogenic, Argic, Calcic, Cambic, Chernic, Cryic, Duric, Ferralic, Ferric, Folic,
Fragic, Fluvic, Gypsic, Histic, Hydragric, Hortic, Irragric, Melanic, Mollic, Natric, Nitic,
Ochric, Petrocalcic, Petroduric, Petrogypsic, Petroplinthic, Plaggic, Plinthic, Salic, Spodic,
Sulfuric, Takyric, Terric, Umbric, Vertic, Vitric, Yermic. Endapan baru dari tanah seperti
alluvium, pasir, dan abu vulkanik mungkin tidak memiliki sejarah pembentukan lapisan dan
hanya suatu lapisan endapan yang dapat dibedakan dari tanah yang ditutupinya.
Setiap tanah biasanya memiliki tiga atau empat lapisan yang berbeda. Lapisan dibedakan
umumnya pada keadaan fisik yang terlihat, warna dan tekstur adalah yang utama. Hal ini
membawa pengklasifikasian lebih lanjut dalam hal tekstur tanah yang dipengaruhi ukuran
partikel, seperti apakah tanah itu lebih berpasir atau lebih liat dari pada lapisan tanah di atas
dan di bawahnya.
Sebagian besar jenis tanah mengacu pada pola utama lapisan tanah yang kadang-kadang
disebut dengan lapisan tanah yang ideal. Setiap lapisan ditandai dengan huruf, dengan
urutannya sebagai berikut: O-A-B-C-R.
Lapisan O
Huruf O menujukkan kata "organik". lapisan ini disebut juga dengan humus. Lapisan ini
didominasi oleh keberadaan material organik dalam jumlah besar yang berasal dari berbagai
tingkat dekomposisi. Lapisan O ini tidak sama dengan lapisan dedaunan yang berada di atas
tanah, yang sesungguhnya bukan bagian dari tanah itu sendiri.
Lapisan A
Lapisan A adalah lapisan atas dari tanah, sehingga diberi huruf A. Kondisi teknis dari
lapisan A mungkin bervariasi, namun seringkali dijelaskan sebagai lapisan tanah yang relatif
lebih dalam dari lapisan O. Lapisan ini memiliki warna yang lebih gelap dari pada lapisan
yang berada di bawahnya dan mengandung banyak material organik. Dan mungkin lapisan ini
lebih ringan dan mengandung lebih sedikit tanah liat. Lapisan A dikenal sebagai lapisan yang
memiliki banyak aktivitas biologi. Organisme tanah seperti cacing tanah, arthropoda,
nematoda, jamur, dan berbagai spesies bakteri dan bakteri archaea terkonsentrasi di sini, dan
seringkali berhubungan dengan akar tanaman.
Lapisan B
Lapisan B umunya disebut lapisan tanah bawah, dan mengandung lapisan mineral yang
mirip dengan lapisan mineral tanah liat seperti besi atau aluminium, atau material organik
yang sampai ke lapisan tersebut oleh suatu proses kebocoran. Akar tanaman menembus
lapisan tanah ini, namun lapisan ini sangat miskin material organik. Lapisan ini umumnya
berwarna kecoklatan, atau kemerahan akibat tanah liat dan besi oksida yang terbilas dari
lapisan A.
Lapisan C
Lapisan C dinamakan karena berada di bawah A dan B. lapisan ini sedikit dipengaruhi oleh
keberadaan proses pembentukan tanah dari bawah. Lapisan C ini mungkin mengandung
bebatuan yang belum mengalami proses pelapukan. Lapisan C juga mengandung material
induk.
Lapisan R
Terdapat beberapa negara yang memproduksi secara massal koin emas untuk ditawarkan
sebagai alternatif investasi, antara lain:
Australia - kangaroo
China - panda
Malaysia - kijang emas
Canada - maple leaf
Inggris - Britannia
Amerika Serikat - eagle dan buffalo
Afrika Selatan - Krugerrand
New Zealand - kiwi
Singapore - lion
Austria - philharmonic
Indonesia - Logam Mulia
Logam Mulia merupakan salah satu Unit Bisnis dari PT Aneka Tambang yang merupakan
satu-satunya usaha pemurnian emas dan perak di Indonesia yang bersertifikasi. Logam Mulia
memiliki pengakuan dari LBMA (London Bullion Market Association) dan termasuk di
dalam Good Delivery List of Acceptable Refiners of Gold Bars sejak 1 Januari 1999.
Harga emas
Beberapa hari ini, emas mengalami penurunan harga seiring dengan meredanya krisis utang
yang melilit sejumlah negara eropa seperti yunani dan italia. Harga emas batangan pada hari
ini tanggal 16 Januari 2012 berada pada harga Rp. 480,000 an /gram. Sebagai acuan adalah
harga Internasional yang berkisar USD 1,640 per Troy Ounce. (1 USD = IDR 9,100 dan 1
Troy Ounce = 31.103 gram)
Perkiraan 2012
Harga emas di prediksi akan terus mengalami kenaikan karena tidak adanya kepastian kapan
berakhirnya krisis hutang yang melilit negara-negara eropa, dan penurunan tingkat ekonomi
dari 9 negara anggota uni-Eropa, sehingga harga saham di berbagai bursa di dunia mengalami
kejatuhan. sehingga banyak masyarakat yang mengalihkan dananya untuk berinvestasi dalam
bentuk emas.
Keuntungan dan kemiskinan
Dewasa ini perusahaan-perusahaan emas menyerbu pelosok bumi dituntun oleh pemandu
yang kuat: Bank Dunia. Bank Dunia, lembaga utama yang bergiat menuntaskan kemiskinan
Bank Dunia bekerja di kedua pihak. Atas desakannya, lebih dari 100 pemerintahan negara
yang mengalami masalah keuangan setuju memotong pajak dan royalti untuk memikat
perusahaan-perusahaan tambang besar, ujar James Otto, profesor tamu di sekolah hukum
University of Denver.
Sementara itu, Bank Dunia memberikan uang untuk atau menjamin lebih dari 30 proyek
tambang emas, untuk mencari keuntungan.
Meskipun tambang hanyalah bagian kecil dari portofolio Bank Dunia, ketika kecelakaan
meningkat kontroversi pun merebak. Dalam salah satu bencana terburuk, pada tahun 1995
sebuah tambang di Guyana yang dijamin oleh Bank Dunia menumpahkan lebih dari 790.000
galon limbah tambang bercampur sianida ke anak Sungai Essequibo, yang merupakan sumber
air utama negara tersebut.
Pada tahun 2001, presiden Bank Dunia waktu itu, James D. Wolfenshon, menetapkan
moratorium investasi tambang selama dua tahun dan memerintahkan penyusunan sebuah
kajian tentang keterlibatan Bank Dunia dalam industri tersebut.
Endapan emas di Indonesia
Potensi endapan emas terdapat di hampir setiap daerah di Indonesia, seperti di Pulau
Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara,
Maluku, dan Papua.
Ekstraksi Emas
Amalgamasi
Amalgamasi adalah proses penyelaputan partikel emas oleh air raksa dan membentuk
amalgam (Au Hg). Amalgam masih merupakan proses ekstraksi emas yang paling
sederhana dan murah, akan tetapi proses efektif untuk bijih emas yang berkadar tinggi dan
mempunyai ukuran butir kasar (> 74 mikron) dan dalam membentuk emas murni yang bebas
(free native gold).
Proses amalgamasi merupakan proses kimia fisika, apabila amalgamnya dipanaskan, maka
akan terurai menjadi elemen-elemen yaitu air raksa dan bullion emas. Amalgam dapat terurai
dengan pemanasan di dalam sebuah retort, air raksanya akan menguap dan dapat diperoleh
kembali dari kondensasi uap air raksa tersebut. Sementara Au-Ag tetap tertinggal di dalam
retort sebagai logam.
Sianidasi
Proses Sianidasi terdiri dari dua tahap penting, yaitu proses pelarutan dan proses pemisahan
emas dari larutannya. Pelarut yang biasa digunakan dalam proses cyanidasi adalah NaCN,
KCN, Ca(CN)2, atau campuran ketiganya. Pelarut yang paling sering digunakan adalah
NaCN, karena mampu melarutkan emas lebih baik dari pelarut lainnya. Secara umum reaksi
pelarutan Au dan Ag adalah sebagai berikut:
Pada tahap kedua yakni pemisahan logam emas dari larutannya dilakukan dengan
pengendapan dengan menggunakan serbuk Zn (Zinc precipitation). Reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut:
Penggunaan serbuk Zn merupakan salah satu cara yang efektif untuk larutan yang
mengandung konsentrasi emas kecil. Serbuk Zn yang ditambahkan kedalam larutan akan
mengendapkan logam emas dan perak. Prinsip pengendapan ini mendasarkan deret Clenel,
yang disusun berdasarkan perbedaan urutan aktivitas elektro kimia dari logam-logam dalam
larutan cyanide, yaitu Mg, Al, Zn, Cu, Au, Ag, Hg, Pb, Fe, Pt. setiap logam yang berada
disebelah kiri dari ikatan kompleks sianidanya dapat mengendapkan logam yang
digantikannya. Jadi sebenarnya tidak hanya Zn yang dapat mendesak Au dan Ag, tetapi Cu
maupun Al dapat juga dipakai, tetapi karena harganya lebih mahal maka lebih baik
menggunakan Zn. Proses pengambilan emas-perak dari larutan kaya dengan menggunakan
serbuk Zn ini disebut Proses Merill Crowe.
Logam.
Dalam kimia, sebuah logam atau metal (bahasa Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur kimia
yang siap membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan logam, dan kadangkala dikatakan
bahwa ia mirip dengan kation di awan elektron. Metal adalah salah satu dari tiga kelompok
unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan, bersama dengan metaloid dan nonlogam.
Dalam tabel periodik, garis diagonal digambar dari boron (B) ke polonium (Po) membedakan
logam dari nonlogam. Unsur dalam garis ini adalah metaloid, kadangkala disebut semilogam; unsur di kiri bawah adalah logam; unsur ke kanan atas adalah nonlogam.
Nonlogam lebih banyak terdapat di alam daripada logam, tetapi logam banyak terdapat dalam
tabel periodik. Beberapa logam terkenal adalah aluminium, tembaga, emas, besi, timah,
perak, titanium, uranium, dan zink.
Alotrop logam cenderung mengkilap, lembek, dan konduktor yang baik, sementara nonlogam
biasanya rapuh (untuk nonlogam padat), tidak mengkilap, dan insulator.
Dalam bidang astronomi, istilah logam seringkali dipakai untuk menyebut semua unsur yang
lebih berat daripada helium.
Sifat kimia
Logam-logam transisi seperti besi, tembaga, seng, dan nikel, membutuhkan waktu lebih lama
untuk teroksidasi. Lainnya, seperti palladium, platinum dan emas, tidak bereaksi dengan
udara sama sekali. Beberapa logam seperti aluminium, magnesium, beberapa macam baja,
dan titanium memiliki semacam "pelindung" di bagian paling luarnya, sehingga tidak dapar
dimasuki oleh molekul oksigen.
Proses pengecatan, anodisasi atau plating pada logam biasanya merupakan langkah-langkah
terbaik untuk mencegah korosi.
Sifat fisika
konduktivitas listrik]], konduktivitas termal, sifat luster dan massa jenis. Logam yang
mempunyai massa jenis, tingkat kekerasan, dan titik lebur yang rendah (contohnya Logam
pada umumnya mempunyai angka yang tinggi dalam [[logam alkali dan logam alkali tanah)
biasanya bersifat sangat reaktif. Jumlah elektron bebas yang tinggi di segala bentuk logam
padat menyebabkan logam tidak pernah terlihat transparan.
Mayoritas logam memiliki massa jenis yang lebih tinggi daripada nonlogam. Meski begitu,
variasi massa jenis ini perbedaannya sangat besar, mulai dari litium sebagai logam dengan
massa jenis paling kecil sampai osmium dengan logam dengan massa jenis paling besar.
Paduan logam
Paduan logam merupakan pencampuran dari dua jenis logam atau lebih untuk mendapatkan
sifat fisik, mekanik, listrik dan visual yang lebih baik. Contoh paduan logam yang populer
adalah baja tahan karat yang merupakan pencampuran dari besi (Fe) dengan Krom (Cr).
Penggunaan Logam
manufaktur dan pemurnian zat kimia.[1] Beberapa zat kimia yang dapat diperoleh dengan
proses elektrolisis adalah natrium, kalsium, magnesium, aluminium, tembaga, seng, perak,
hidrogen, klor, fluor, natrium hidroksida, kalium bikromat, dan kalium permanganat.[1]
Proses elektrolisis larutan natrium klorida tersebut merupakan proses klor-alkali.
Elektrolisis larutan NaCl menghasilkan natrium hidroksida di katode (kutub positif) dan gas
klor di anode (kutub negatif).[1] Pada industri angkasa luar dan profesi kedokteran
dibutuhkan bahan yang kuat, tahan karat, dan bersifat noniritin, seperti aloi titanium.[1]
Sebagian jenis logam merupakan unsur penting karena dibutuhkan dalam berbagai fungsi
biokimiawi.[1] Pada zaman dahulu, logam tertentu, seperti tembaga, besi, dan timah
digunakan untuk membuat peralatan, perlengkapan mesin, dan senjata.[1]
Logam mulia
Secara umum logam mulia berarti logam-logam termasuk paduannya yang biasa dijadikan
perhiasan, antara lain emas, perak, tembaga dan platina. Logam-logam tersebut memiliki
warna yang bagus, tahan karat, lunak dan terdapat dalam jumlah yang sedikit di alam. Emas
dan perak memiliki sifat penghantar listrik yang sangat baik sehingga banyak dipakai untuk
melapisi konektor-konektor pada perangkat elektronik.
Logam berat
Logam berat (heavy metal) adalah logam dengan massa jenis lima atau lebih, dengan nomor
atom 22 sampai dengan 92. Logam berat dianggap berbahaya bagi kesehatan bila
terakumulasi secara berlebihan di dalam tubuh. Beberapa di antaranya bersifat
membangkitkan kanker (karsinogen). Demikian pula dengan bahan pangan dengan
kandungan logam berat tinggi dianggap tidak layak konsumsi.
Di Indonesia, pernah dilaporkan bahwa ikan-ikan di Teluk Jakarta juga memiliki kandungan
raksa yang tinggi. Udang dari tambak Sidoarjo pernah ditolak importir dari Jepang karena
dinilai memiliki kandungan kadmium (Cd) dan timbal (Pb) yang melebihi ambang batas.
Diduga logam-logam ini merupakan dampak buangan limbah industri di sekitarnya. Kakao
dari Indonesia juga pernah ditolak pada lelang internasional karena dinilai memiliki
kandungan Cd di atas ambang batas yang diizinkan. Cd diduga berasal dari pupuk TSP yang
diberikan kepada tanaman di perkebunan.
Titanium.
Titanium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ti dan
nomor atom 22. Dia merupakan logam transisi yang ringan, kuat, berkilau, tahan korosi
(termasuk tahan terhadap air laut dan klorin dengan warna putih-metalik-keperakan. Titanium
digunakan dalam alloy kuat dan ringan (terutama dengan besi dan aluminum) dan merupakan
senyawa terbanyaknya, titanium dioksida, digunakan dalam pigmen putih. Titanium dihargai
lebih mahal daripada emas karena sifat-sifat logamnya.
Unsur ini terdapat di banyak mineral dengan sumber utama adalah rutile dan ilmenit, yang
tersebar luas di seluruh Bumi. Ada dua bentuk alotropi dan lima isotop alami dari unsur ini;
Ti-46 sampai Ti-50 dengan Ti-48 yang paling banyak terdapat di alam (73,8%). Sifat
Titanium mirip dengan zirkonium secara kimia maupun fisika.
Keunggulan Titanium
Salah satu karakteristik Titanium yang paling terkenal adalah dia sama kuat dengan baja
tapi hanya 60% dari berat baja.
Kekuatan lelah (fatigue strength) yang lebih tinggi daripada paduan aluminium.
Tahan suhu tinggi. Ketika temperatur pemakaian melebihi 150 C maka dibutuhkan
titanium karena aluminium akan kehilangan kekuatannya secara nyata.
Tahan korosi. Ketahanan korosi titanium lebih tinggi daripada aluminium dan baja.
Dengan rasio berat-kekuatan yang lebih rendah daripada aluminium, maka komponenkomponen yang terbuat dari titanium membutuhkan ruang yang lebih sedikit dibanding
aluminium.[2]
Aplikasi Titanium
Militer. Oleh karena kekuatannya, unsur ini digunakan untuk membuat peralatan perang
(tank) dan untuk membuat pesawat ruang angkasa.
Industri. Beberapa mesin pemindah panas (heat exchanger)dan bejana bertekanan tinggi
serta pipa-pipa tahan korosi memakai bahan titanium.
Kedokteran. Bahan implan gigi, penyambung tulang, pengganti tulang tengkorak, struktur
penahan katup jantung.
Mesin. Material pengganti untuk batang piston.
Perikanan. Karena sifat Titanium yang kuat, ringan, dan tahan korosif air laut jadi untuk
pembuatan pancingan.
Besi.
Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk
kehidupan manusia sehari-hari. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor
atom 26. Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.[rujukan?]
Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam penggunaannya. Hal itu karena
beberapa hal, diantaranya:
Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar[rujukan?],
Pengolahannya relatif mudah dan murah[rujukan?], dan
Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi[rujukan?].
Salah satu kelemahan besi adalah mudah mengalami korosi. Korosi menimbulkan banyak
kerugian karena mengurangi umur pakai berbagai barang atau bangunan yang menggunakan
besi atau baja. Sebenarnya korosi dapat dicegah dengan mengubah besi menjadi baja tahan
karat (stainless steel), akan tetapi proses ini terlalu mahal untuk kebanyakan penggunaan
besi[rujukan?].
Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Berbagai jenis logam contohnya Zink dan
Magnesium dapat melindungi besi dari korosi. Cara-cara pencegahan korosi besi yang akan
dibahas berikut ini didasarkan pada dua sifat tersebut.
Pengecatan. Jembatan, pagar, dan railing biasanya dicat. Cat menghindarkan kontak
dengan udara dan air. Cat yang mengandung timbel dan zink (seng) akan lebih baik, karena
keduanya melindungi besi terhadap korosi.
Pelumuran dengan Oli atau Gemuk. Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan
mesin. Oli dan gemuk mencegah kontak dengan air.
Pembalutan dengan Plastik. Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan keranjang
sepeda dibalut dengan plastik. Plastik mencegah kontak dengan udara dan air.
Tin Plating (pelapisan dengan timah). Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang
dilapisi dengan timah. Pelapisan dilakukan secara elektrolisis, yang disebut tin plating. Timah
tergolong logam yang tahan karat. Akan tetapi, lapisan timah hanya melindungi besi selama
lapisan itu utuh (tanpa cacat). Apabila lapisan timah ada yang rusak, misalnya tergores, maka
timah justru mendorong/mempercepat korosi besi. Hal itu terjadi karena potensial reduksi
besi lebih negatif daripada timah. Oleh karena itu, besi yang dilapisi dengan timah akan
membentuk suatu sel elektrokimia dengan besi sebagai anode. Dengan demikian, timah
mendorong korosi besi. Akan tetapi hal ini justru yang diharapkan, sehingga kaleng-kaleng
bekas cepat hancur.
Galvanisasi (pelapisan dengan Zink). Pipa besi, tiang telepon dan berbagai barang lain
dilapisi dengan zink. Berbeda dengan timah, zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun
lapisannya tidak utuh. Hal ini terjadi karena suatu mekanisme yang disebut perlindungan
katode. Oleh karena potensial reduksi besi lebih positif daripada zink, maka besi yang kontak
dengan zink akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Dengan demikian
besi terlindungi dan zink yang mengalami oksidasi (berkarat). Badan mobil-mobil baru pada
umumnya telah digalvanisasi, sehingga tahan karat.
Cromium Plating (pelapisan dengan kromium). Besi atau baja juga dapat dilapisi dengan
kromium untuk memberi lapisan pelindung yang mengkilap, misalnya untuk bumper mobil.
Cromium plating juga dilakukan dengan elektrolisis. Sama seperti zink, kromium dapat
memberi perlindungan sekalipun lapisan kromium itu ada yang rusak.
Sacrificial Protection (pengorbanan anode). Magnesium adalah logam yang jauh lebih aktif
(berarti lebih mudah berkarat) daripada besi. Jika logam magnesium dikontakkan dengan
besi, maka magnesium itu akan berkarat tetapi besi tidak. Cara ini digunakan untuk
melindungi pipa baja yang ditanam dalam tanah atau badan kapal laut. Secara periodik,
batang magnesium harus diganti.
Nikel.
Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ni dan nomor
atom 28.
Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel bersifat lembek, tetapi jika
dipadukan dengan besi, krom, dan logam lainnya, dapat membentuk baja tahan karat yang
keras.
Perpaduan nikel, krom dan besi menghasilkan baja tahan karat (stainless steel) yang banyak
diaplikasikan pada peralatan dapur (sendok, dan peralatan memasak), ornamen-ornamen
rumah dan gedung, serta komponen industri.
Jenis - Jenis Bahan Material Presentation Transcript
SifatbesiTempa
TahanKorosi
Temperaturlelehsekitar 1535 OC
BAJA
Kandungan Karbon
LOGAM RINGAN adalah logam yang memiliki sifat tahan korosi akan tetapi cukup
aman terhadap dampak kepada lingkungan. Contoh : Alumunium (Al)
termasukdalamkelompokini antara lain kayu, batu, karet, kulit, keramik, Celulosadan lainlain.
* JENIS JENIS MATERIAL DAN BAHAN TEKNIKNONLOGAM
TIRUAN
Bahan-bahantiruan(syntetic materials)
biasanyadiperolehdari senyawakimiadengankomposisiberbagaiunsurakandiperoleh suatusifatt
ertentusecaraspesifikatausifat yang menyerupaisifat bahanalam.
Bahaninidikenalsebagaibahan plastic (Plastics Materrials) ataunamapatennya Bakliteyang
manaMolekulitukitasebutsebagai Polymer yang berarti,
Contohdaribahanjenisiniialah :
Polythene yakni Polymer yang terdiriatas 1200 atom Carbon pada setiap 2 atom Hydrogen
sehinggamemiliki tegangansertakeuletan yang tinggi.dan padabeberapajenis
plastic memilikiregangan yang besar yang dakibatkanolehrantaiikatan yang panjang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Material atau bahan adalah zat atau benda yang dibutuhkan untuk membuat
sesuatu. Material adalah sebuah masukan dalam produksi. Mereka seringkali adalah
bahan mentah - yang belum diproses, tetapi kadang kala telah diproses sebelum
digunakan untuk proses produksi lebih lanjut. Umumnya, dalam masyarakat teknologi
maju, material adalah bahan konsumen yang belum selesai.