Anda di halaman 1dari 69

STT MIGAS BALIKPAPAN

MUHAMMAD SAHAL
1202031

TUGAS ILMU BAHAN

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah yang masih memberikan kesehatan dan kesempatan
kepada kita semua, terutama kepada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Berikut ini, penulis persembahkan sebuah makalah (karya tulis) yang
berjudul Material. Penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca semua, terutama bagi penulis sendiri.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk melengkapi penilaian yang merupakan
salah satu mata kuliah dalam jurusan pengeboran di STT MIGAS.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih . Semoga makalah ini dapat memberi
manfaat bagi kita semua dan menambah wawasan kita mengenai tentang Material.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................

DAFTAR ISI..................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah...

BAB II LANDASAN TEORI


A. Pengertian Material.....................
B. Susunan dan Penyusunan suatu Material........
C. Cara Pembentukan Mateial.....
D. Sifat Sifat Material...................................................................
E. Bahan Bahan Material......
F. Fluda Formasi.
G. Jenis Jenis Material..

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan..

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Material atau bahan adalah zat atau benda yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu.
Material adalah sebuah masukan dalam produksi. Mereka seringkali adalah bahan mentah yang belum diproses, tetapi kadang kala telah diproses sebelum digunakan untuk proses
produksi lebih lanjut.

B.

Rumusan Masalah
Makalah ini membahas tentang pengertian Material, cara pembentukan material, sifat
sifat material dan bahan bahan material.

BAB II

A. Susunan Material
Secara teoritis, material penyusun suatu dinding yang terbuat dari bahan baku yang berasal
dari alam seperti batu bata merah atau batako, plesteran dan beton, sebenarnya terdiri atas
susunan partikel yang kecil-kecil.
Retak ini bisa disebabkan oleh banyak hal, diantaranya adalah :
1.

Proses muai susut material

2.

Pergerakan struktur bangunan

3.

Gempa bumi

Proses Muai Susut Material


Muai susut suatu material disebabkan oleh proses pengeringan material tersebut, karena pada
saat pengerjaan suatu bangunan banyak sekali digunakan air, seperti pekerjaan pengecoran
beton, pemasangan bata, plesteran, acian sampai pengecatan.

Retak akibat muai susut kerap terjadi pada sambungan-sambungan yang lemah seperti sudutsudut pada jendela. Faktor lain yang dapat menyebabkan retak pada dinding akibat muaisusut, baik pada masa konstruksi maupun sesudahnya adalah siklus cuaca dari panas ke
dingin dan sebaliknya.
Pergerakan Struktur

Retak struktural adalah retak yang diakibatkan oleh pergeseran struktur yang menopang
dinding. Retak ini perlu diwaspadai karena jika dibiarkan terus menerus, akan berdampak
pada kekokohan bangunan. Ciri-cirinya pun sangat khas, seperti retak yang ditandai dengan
pola membentuk garis diagonal .

Penyebab utamanya adalah akibat pergeseran struktur kolom, balok dan pondasi yang
menyokong dinding. Ketika struktur kolom, balok dan pondasi bergeser atau turun, dinding
yang tadinya diam seakan dipaksa untuk bergerak dan tertarik ke sana sini.
Gempa Bumi
Retak jenis ini mengakibatkan retak hampir pada seluruh elemen bangunan, baik struktur
maupun partisi bangunan.

Perkaratan Pada Logam


Logam yang disebut disini seperti besi baja sebagai perkuatan beton, kusen dari logam, akan
berkurang daya dukungnya apabila logam-logam tersebut berkarat, terutama pada besi
sebagai perkuatan beton yang tidak terselimuti secara sempurna. Untuk itu perkuatan yang
menggunakan besi baja harus diselimuti beton dengan tebal minimum 20 mm dari
permukaan.

Pemilihan dan pemakaian material yang tidak tepat


Untuk mencegah terjadinya retak. Retak akibat kesalahan ini dapat disebabkan oleh beberapa
hal antara lain :
- Pasir dengan kadar lumpur dan organik yang tinggi
- Kelebihan/kekurangan Semen pada komposisi campuran
- Kelebihan/kekurangan air pada saat pengadukan

Untuk menghindari hal-hal tersebut diatas, Drymix telah menyediakan produk-produk yang
tepat guna yang tersusun dari material pilihan dan terukur. Kesalahan aplikasi maupun
kesalahan pemakaian produk dapat dihindari dengan pengawasan berkala dilapangan sebagai
bentuk pelayanan kami.
Untuk retak yang telah terjadi, Drymix memiliki beberapa pilihan produk untuk
penanggulangannya, antara lain :
1. Drymix Crack Fill (untuk penambal retak pada permukaan plesteran dinding)
2. Drymix Concrete Fill ( untuk perbaikan beton)

B. Teknik Pembentukan Material


Proses pembentukan merupakan salah satu proses manufaktur untuk dihasilkannya produk
dengan cara memberikan deformasi plastis pada material kerja tanpa dihasilkannya geram.
Terdapat bermacam-macam jenis proses pembentukan. Untuk mudah dipahami, proses
pembentukan diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Pembentukan temperatur pengerjaan


* Pengerjaan panas
Proses pembentukan dilakukan pada daerah temperatur rekristalisasi. Pada daerah
rekristalisasi

terjadi

peristiwa

pelunakan

secara

terus

menerus

hingga

menyebabkan material mudah untuk dideformasi.


* Pegerjaan dingin ( Cold Working )
Proses pembentukan dilakukan dibawah temperatur rekristalisasi. Terjadi
peristiwa strain hardening (pegerasan regangan) dimana logam hasil akan bersifat
makin kuat dan makin keras.

Prinsip dasar pembentukan logam : melakukan perubahan bentuk pada benda kerja dengan
cara memberikan gaya luar sehingga terjadi deformasi plastis, contoh : pengerolan, tempa,
ekstrusi, penarikan kawan, penarikan dalam, dll.

Proses pengerjaan panas, digunakan pemanasan, dimaksudkan untuk memudahkan terjadinya


deformasi plastis dalam pengerjaannya dan tidak untuk mencairkan logam benda kerja.
Tujuan proses pembentukan logam :
1. mengubah bentuk benda kerja menjadi bentuk yang diinginkan.
2. memperbaiki sifat logam dengan jalan memperbaiki struktur mikronya, misalnya dengan
menghomogenkan dan menghaluskan butir, memecah dan mendistribusikan inklusi.
Proses pembentukan logam, yg diklasifikasikan dengan berbagai cara, yaitu dikarenakan :
1. berdasarkan daerah temperature pengerjaan
2. berdasarkan jenis gaya pembentukan
3. berdasarkan bentuk benda kerja

Klasifikasi temperature pengerjaan :


1. Proses pengerjaan panas : proses pembentukan yang dilakukan pada daerah temperature
rekristalisasi logam yang diproses. Akibat konkretnya ialah logam bersifat lunak pada
temperature tinggi. Keuntungannya : bahwa deformasi yang diberikan kepada benda kerja
dapat relative besar, hal ini dikarenakan sifat lunak dan sifat ulet pada benda kerja.

2. Proses pengerjaan dingin : proses pembentukan yang dilakukan pada daerah temperature
dibawah temperature rekristalisasi, pada umumnya pengerjaan dingin dilakukan pada suhu
temperature kamar, atau tanpa pemanasan. Pada kondisi ini, logam yang dideformasi terjadi
peristiwa pengerasan regangan. Logam akan bersifat makin keras dan makin kuat, tetapi
makin getas bila mengalami deformasi, bila dipaksakan adanya suatu perubahan bentuk yang
besar, maka benda kerja akan retak akibat sifat getasnya.
Klasifikasi gaya pembentukan :
1. pembentukan dengan tekanan, contoh tempa, pengerolan, ekstrusi, pukul putar.
2. pembentukan dengan tarikan, contoh : tarik regang, ekspansi.
3. pembentukan dengan tekukan, contoh : proses tekuk, proses rol tekuk.

Klasifikasi bentuk benda kerja :


1. pembentukan benda kerja masif atau pejal, ciri : terjadinya perubahan tebal pada benda
kerja secara maksimal, atau mencolok selama diproses.
2. pembentukan benda kerja pelat, ciri : tebal dianggap tetap, karena perubahan tebal sangat
kecil.
Klasifikasi tahapan produk :
1. proses pembentukan primer, proses ini menghasilkan produk setengah jadi. Contoh : pelat
dan profil dari bahan baku berupa ingot.
2. proses pembentukan sekunder, proses lebih lanjut yang dihasilkan oleh proses primer, atau
proses final. Contoh, penarikan kawat dan penarikan dalam.

Secara makrokopis, deformasi dapat dilihat sebagai perubahan bentuk dan ukuran. Deformasi
dibedakan atas deformasi elastis dan plastis. Deformasi elastis, perubahan bentuk yang terjadi
bila ada gaya yang berkerja, serta akan hilang bila bebannya ditiadakan (benda akan kembali
kebentuk dan ukuran semula).
Mekanisme deformasi secara mikro. Secara mikro, perubahan bentuk baik deformasi elastis
maupun plastis disebabkan oleh bergesernya kedudukan atom-atom dari tempatnya semula.
Pada deformasi elasitis adanya tegangan akan menggeser atom-atom ke tempat
kedudukannya yang baru, dan atom-atom tersebut akan kembali ke tempatnya yang semula
bila tegangan tersebut ditiadakan. Jarak pergeseran atom secara elastis.
Mekanisme slip.
Atom-atom logam tersusun secara teratur mengikuti pola geometris yang tertentu. Adanya
tegangan geser yang cukup besar, maka atom akan bergeser dan berpindah serta menempati
posisinya yang baru. Bidang-bidang atom yang jaraknay berjauhan adalah yang kerapatan
atomnya tinggi.
Hubungan antara deformasi dengan teori dislokasi.
Dislokasi yaitu, cacat bidang atau cata garis yang mempermudah terjadinya slip. Dengan
demikian adanya dislokasi akan menurunkan kekuatan logam. Hal ini disebabkan adanya
dislokasi dibedaka atas 2 jenis, secara model ekstrem :
1. dislokasi sisi, (garis dislokasi tegak lurus terhadap vektor slipnya, dan arah gerakan
dislokasi searah dengan vektor Burgernya).
2. dislokasi ulir, (garis dislokasi searah dengan vektor Burger, arah gerakan dislokasi tegak
lurus terhadap vektor Burger).
Pengaruh pengerjaan dingin terhadap sifat logam adalah, deformasi akan menyebabkan
naiknya kekerasan, naiknya kekuatan, tatapi disertai dengan turunyanya keuletan. Untuk
mengembalikan logam kesifat semula (lunak dan ulet) perlu dilakukan proses pemanasan
terhadap benda kerja yang telah mengalami pengerjaan dingin.
Pemanasan pada daerah yang dibawah temperatur rekristalisasai akan menyebabkan dua hal :

1. terjadinya gerakan dislokasi difusi yang disebut gerakan memanjat (climb).


2. adanya pengaturan kembali susunan dislokasi yang tadinya kurang teratur menajdi lebih
teratur. Peristiwa ini disebut poligonisasi.
Pengaruh deformasi terhadap temperatur rekristalisasi. Temperatur rekristalisasi, yaitu pada
mulai terjadinya nukleasi inti-inti baru, bukanlah suatu titik yang tetap sebagimana halnya
titik cair logam.
*Proses pembentukan selalu gaya pembentukan agar deformasi plastic terjadi. Gaya apa saja
yang menghasilkan deformasi plastic dan berikan contohnya !
Dalam grafik tegangan-regangan terdapat yang namanya batas luluh (yield strength).
Deformasi elastis berada dibawah batas luluh, sedangkan untuk deformasi plastis
berada/melawati batas luluh suatu material. Gaya yang menghasilkan deformasi plastis
adalah dilakukannya pembakaran dengan temperature pengerjaan, baik panas maupun dingin
serta perlakuan terhadap material dengan gaya tarik, dan gaya tekan. Pipa jenis API 5L
dimana yield strengthnya (kekuatan luluh) adalah 52200 psi yang artinya karakter elastis pada
material tersebut adalah 52200 psi.
*Mekanisme deformasi logam dalam kaitannya dengan teknik pembentukan logam,
Deformasi dapat dilihat sebagai perubahan bentuk dan ukuran, secara makroskopis.
Perubahan tersebut dibedakan atas deformasi elastis dan deformasi plastis. Dari penjelasan
awal diatas, dapat dijelaskan mekanisme deformasi logam dalam kaitannya dengan teknik
pembentukan logam, yaitu : Perubahan bentuk, secara mikro, baik deformasi elastis maupun
deformasi plastis, disebabkan oleh bergesernya kedudukan atom-atom dari tempatnya yang
semula.
*Pengaruh temperatur terhadap sifat mekanik material dalam proses pengerjaan panas,
dikarenakan temperatur dan waktu pemanasannya. Kekuatan dan keuletan logam yang telah
dideformasi dapat diukur dengan mengubah kondisi pemanasannya. Logam yang dikerjakan
dengan pengerjaan dingin, akan bersifat keras dan kuat.

*Hubungan deformasi dengan dislokasi :


a. Akibat adanya tegangan, maka dislokasi akan bergerak menuju permukaan luar, sehingga
terjadi deformasi.
b. Selama bergerak, dislokasi dislokasi tersebut bereaksi satu dengan yang lainnya. Hasil
reaksinya ada yang mudah bergerak dan ada pula yang sukar bergerak.
c. Akibat naiknya kerapatan dislokasi, maka gerakan dislokasi akan lebih sulit akibat makin
banyaknya hasil reaksi yang sukar bergerak.

1. Kenapa proses penempaan logam sangat banyak diaplikasikan di Industri, dikarenakan


logam memiliki ketangguhan (tough) serta sifat bahan yang ulet (ductile) sehingga dapat
dibentuk melalui proses penempaan. Proses tempa juga memiliki keunggulan berupa
kekuatan dan ketangguhan yang lebih baik dibanding dengan proses lainnya, sehingga sangat
cocok untuk membuat komponen yang aplikasinya handal terhadap tegangan yang tinggi
( highly stress ).
Bagaimana proses penempaan digunakan di Industri, proses penempaan dilakukan dengan
cara menaikkan temperature dan tekanan yang bertujuan untuk menambah kekuatan ikatan
antar benda yang akan digabungkan.

2. Perbedaan antara penempaan dengan cetakan terbuka dan cetakan tertutup :


Penempaan dengan cetakan terbuka, dilakukan diantara dua cetakan datar atau cetakan yang
bentuknya sangat sederhana. Penempaan cetakan terbuka digunakan pada pembentukan awal
benda kerja untuk penempaan cetakan tertutup.
Sedangkan penempaan dengan cetakan tertutup, benda kerja dibentuk diantara dua pasang
cetakan yang akan menghasilkan bentuk akhir yang diinginkan. Benda kerja dibentuk
dibawah tekanan tinggi dalam suatu rongga tertutup.

3. Pemahaman saya tentang penempaan metalurgi serbuk,, adalah penempaan yang


menggunakan serbuk metal yang dimana logam lebih tercampur secara homogeny dalam
pemaduaan beberapa material yang tidak sama dan lebih mampu untuk mengendalikan
porositas.

4. Mengapa proses pengerolan sangat banyak digunakan di Industri.


Rolling adalah proses pembentukan logam dengan cara menggiling logam tersebut di antara
dua atau lebih rol-rol penggiling yang berputar. Penggunaan rolling dalam dunia Industri
dikarenakan, sebuah kemudahan dalam proses pengerjaan untuk mengurangi ketebalan logam
dan kemudahan dalam membentuk suatu logam. Rolling Mill bisa dilakukan dengan
pengerjaan panas maupun pengerjaan dingin. Mesin pembentukan rol terdiri dari pasangan
rol yang secara progresif memberi bentuk pada lembaran logam yang diumpankan secara
continue. Salah satu akibat dari proses dari pengolahan adalah penghalusan butir yang
disebabkan rekristalisasi. Struktur yang kasar, kembali menjadi struktur memanjang akibat
pengaruh penggilingan. Pada proses pengerolan suatu logam, ketebalan logam mengalami
deformasi terbanyak.

5. Perbedaan antara pengerolan panas dan pengerolan dingin.


Pengerjaan panas ialah proses pembentukan logam di atas dari suhu rekristalisasi. Pada
proses pengerjaan ini tidak terjadi kenaikan tegangan lulur, kekerasan dan penurunan
keuletan bahan, contohnya Shape Rolling dan Rolling Forging Shape Rolling yang umumnya
mengerjakan bagian-bagian yang kecil, misalnya ulir dan dikerjakan pada pengerjaan panas.
Sedangkan pengerolan dingin logam berada dibawah suhu rekristalisasi, pengerolan logam
dengan proses seperti ini menggunakan gaya yang lebih besar dari pengerolan panas.
Biasanya, pengerolan dingin dilakukan pada baja karbon rendah, contoh Rolling Forging
yang dikhususkan pada pengerjaan dingin dan bagian yang besar.

1. Kriteria Luluh :
Suatu logam terdeformasi merupakan hal yang penting dari proses pembentukan logam,
menuju deformasi plastis. Secara umum, titik luluh tergantung pada material berhubungan
dengan mobilitas geser dari atom-atom.
Kriteria luluh dalam proses pembentukan logam, secara umum adalah peristiwa penyusunan
kembali atom-atom atau molekul secara permanen. Penyusunan kembali atom-atom ditandai
dengan adanya tegangan luluh, (yield) yaitu tegangan dimana logam mulai terdeformasi
plastis, yang merupakan suatu fakta penting dari kriteria luluh, adalah tidak boleh
tergantungnya sumbu atau orientasi bidang terhadap bahan isotropis. Artinya, kriteria luluh
haruslah merupakan fungsi invariant tegangan yang tidak tergantun pada pilihan sumbu .

2. Kriterial luluh Tresca :


Teori Tegangan Geser Maksimum, atau Tresca berisi bahwa luluh akan terjadi pada saat
tegangan geser maksimum (terbesar) mencapai nilai kritisnya. Criteria luluh tresca tidak
semata-mata tergantung pada nilai tegangan normal, tetapi tergantung pada tegangan geser
maksimum yang dihasilkan oleh suatu system tegangan tertentu.
3. Kriteria luluh Von Mises :
Pada tahun 1913 Von Mises mengajukan pendapatnya bahwa luluh pada system tegangan
yang kompleks akan terjadi pada saat deviator kedua dari invariant tegangannya melewati
suatu nilai kritis tertentu. Persamaan ini adalah persamaan matematis yang ternyata konsisten
dengan fakta empiris. Hasil percobaan menunjukkan bahwa material yang bersifat
anisotropis, kriteria luluh tidak tergantung pada sumbu atau orientasi bidang, atau dengan
kata lain merupakan suatu fungsi invarian dari tegangan.
4. Perbedaan Antara Kriteria Luluh Tresca Dengan Kriteria Von Mises :
Perbandingan/perbedaan keduanya secara umum dapat dilihat dari superposisi lokus luluh
untuk kedua kriteria tersebut. Walaupun pada beberapa titik kedua kurva tersebut saling
berhimpit, tampak bahwa titik-titik luluh untuk Tresca lebih kecil nilainya pada titiktitik yang
lain jika dibandingkan dengan Von Mises. Dengan selisih terbesar pada keadaan tegangan
geser murni, yaitu sebesar 115.5%.
Secara umum di dalam konteks desain, dapat dikatakan bahwa kriteria Tresca lebih bersifat
konservatif.
C. Sifat Sifat Material

Sifat mekanik

Sifat fisik

Sifat teknologi

Dibawah ini akan dijelaskan secara terperinci tentang sifat-sifat material tersebut
1. Sifat Mekanik
Sifat mekanik material, merupakan salah satu faktor terpenting yang mendasari pemilihan
bahan dalam suatu perancangan. Sifat mekanik dapat diartikan sebagai respon atau perilaku
material terhadap pembebanan yang diberikan, dapat berupa gaya, torsi atau gabungan
keduanya. Dalam prakteknya pembebanan pada material terbagi dua yaitu beban statik dan
beban dinamik. Tidak dipengaruhi oleh fungsi waktu sedangkan beban dinamik dipengaruhi

Untuk mendapatkan sifat mekanik material, biasanya dilakukan pengujian mekanik.


Pengujian mekanik pada dasarnya bersifat merusak (destructive test), dari pengujian tersebut
akan dihasilkan kurva atau data yang mencirikan keadaan dari material tersebut.
Setiap material yang diuji dibuat dalam bentuk sampel kecil atau spesimen. Spesimen
pengujian dapat mewakili seluruh material apabila berasal dari jenis, komposisi dan
perlakuan yang sama.
Sifar-sifat mekanik material yang perlu diperhatikan:
Tegangan yaitu gaya diserap oleh material selama berdeformasi persatuan luas.

Modulus elastisitas yang menunjukkan ukuran kekuatan material.

Kekuatan yaitu besarnya tegangan untuk mendeformasi material atau kemampuan

material untuk menahan deformasi.

Kekuatan luluh yaitu besarnya tegangan yang dibutuhkan untuk mendeformasi plastis.

Kekuatan tarik adalah kekuatan maksimum yang berdasarkan pada ukuran mula.

Keuletan yaitu besar deformasi plastis sampai terjadi patah.

2. Sifat Fisik
Sifat penting yang kedua dalam pemilihan material adalah sifat fisik. Sifat fisik adalah
kelakuan atau sifat-sifat material yang bukan disebabkan oleh pembebanan seperti pengaruh
pemanasan, pendinginan dan pengaruh arus listrik yang lebih mengarah pada struktur
material. Sifat fisik material antara lain : temperatur cair, konduktivitas panas dan panas
spesifik.
3. Sifat Teknologi
Selanjutnya sifat yang sangat berperan dalam pemilihan material adalah sifat teknologi yaitu
kemampuan material untuk dibentuk atau diproses. Produk dengan kekuatan tinggi dapat
dibuat dibuat dengan proses pembentukan, misalnya dengan pengerolan atau penempaan.
Produk dengan bentuk yang rumit dapat dibuat dengan proses pengecoran. Sifat-sifat
teknologi diantaranya sifat mampu las, sifat mampu cor, sifat mampu mesin dan sifat mampu
bentuk.

2.2 Kekerasan
Kekerasan adalah ukuran ketahanan suatu material terhadap deformasi plastis lokal. Nilai
kekerasan tersebut dihitung hanya pada tempat dilakukannya pengujian tersebut (lokal),
sedangkan pada tempat lain bisa jadi kekerasan suatu material berbeda dengan tempat yang
lainnya.
2.2.1

Metoda Pengujian Kekerasan

Pengujian kekerasan sering sekali dilakukan karena mengetahui kekerasan suatu material
maka (secara umum) juga dapat diketahui beberapa sifat mekanik lainnya, seperti kekuatan.
Pada pengujian kekerasan dengan metoda penekanan, penekan kecil (identor) ditekankan
pada permukaan bahan yang akan diuji dengan penekanan tertentu.
2.3 Uji Tarik
Uji tarik banyak dilakukan untuk melengkapi informasi rancangan dasar kekuatan suatu
bahan dan sebagai data pendukung bagi spesifikasi bahan. Pada uji tarik benda uji diberi
beban gaya tarik sesumbu yang bertambah secara kontinu, bersamaan dengan itu dilakukan
pengamatan mengenai perpanjang yang dialami benda uji dengan extensometer.

= P

/ Ao

Regangan yang didapatkan adalah regangan linear rata-rata, yang L), atau diperoleh
dengan cara membagi perpanjangan (gage length) benda uji ( dengan panjang awal.
L/ Lo = ( L - Lo ) // Lo =

Karena tegangan dan regangan dipeoleh dengan cara membagi beban dan perpanjangan
dengan faktor yang konstan, kurva beban perpanjangan akan mempunyai bentuk yang
sama. Bentuk dan besaran pada kurva tegangan-regangan suatu logam tergantung pada
komposisi, perlakukan panas, deformasi plastis yang pernah dialami, laju regangan,
temperatur, dan keadaan tegangan yang menentukan selama pengujian.

2.3.1

Kekuatan Tarik

Kekuatan tarik atau kekuatan tarik maksimum (ultimate tensile strenght), adalah nilai yang
paling sering dituliskan sebagai hasil suatu uji tarik, tetapi pada kenyataannya nilai tersebut
kurang bersifat mendasar dalam kaitannya dengan kekuatan material. Untuk logam ulet,
kekuatan tariknya harus dikaitkan dengan beban lmaksimum, diman logam dapat menahan
beban sesumbu untuk keadaan yang sangat terbatas. Pada tegangan yang lebih komplek,
kaitan nilai tersebut dengan kekuatan logam, kecil sekali kegunaannya. Kecenderungan yang
banyak ditemui adalah, mendasarkan rancangan statis logam ulet pada kekuatan luluhnya.
Kekuatan tarik adalah besarnya beban maksimum dibagi dengan luas penampang lintang
awal benda uji.
u = P maks /

2.3.2 Kekuatan Luluh


Kekuatan luluh menyatakan besarnya tegangan yang dibutuhkan tegangan yang dibutuhkan
untuk berdeformasi plastis material. Pengukuran besarnya tegangan pada saat mulai terjadi
deformasi plastis atau batas luluh, tergantung pada kepekaan pengukuran regangan. Sebagian
besar material mengalami perubahan sifat dari elastis menjadi plastis, yang berlangsung
sedikit demi sedikit dan titik saat deformasi plastis mulai terjadi, sukar ditentukan secara
teliti. Sehingga kekuatan luluh sering dinyatakan sebagai kekuatan luluh offset, yaitu
besarnya tegangan yang dibutuhkan untuk menghasilkan sejumlah kecil deformasi plastis
yang ditetapkan (regangan offset). Kekuatan luluh offset ditentukan tegangan pada
perpotongan antara kurva tegangan-regangan dengan garis sejajar dengan kemiringan kurva
pada regangan tertentu. Di Amerika Serikat regangan offset ditentukan sebesar 0,2 atau 0,1
%

( e = 0,002 atau 0,001 mm/mm)

y = P(offset)

2.3.3

Keuletan (e)

Keuletan adalah suatu besaran kualitatif dan sifat subyektif suatu bahan, yang secara umum
pengukurannya dilakukan untuk memenuhi tiga kepentingan, yaitu:
Menyatakan besarnya deformasi yang mampu dialami suatu material, tanpa terjadi patah.
Hal ini penting untuk proses pembentukan logam, seperti pengerolan dan ekstruksi. Ukuran
keuletan dapat digunakan untuk memperkirakan kualitas suatu bahan, walaupun tidak ada
hubungan langsung antara keuletan dengan perilaku dalam pemakaian bahan.
Cara untuk menentukan keuletan yang diperoleh dari uji tarik adalah regangan teknis pada
saat patah (ef), yang biasa disebut perpanjangan dan pengukuran luas penampang pada
patahan (q). Kedua sifat ini didapat setelah terjadi patah, dengan cara menaruh benda uji
kembali, kemudian diukur panjang akhir benda uji (Lf) dan diameter pada patahan (Df),
untuk menghitung luas penampang patahan (Af).
ef = ( Lf Lo ) / Lo
q = ( Ao Af ) / Ao
Baik perpanjangan maupun pengurangan luas penampang, biasanya dinyatakan dalam
persentase. Karena cukup besar bagian deformasi plastis yang akan terkonsentrasi pada
daerah penyempitan setempat, maka harga ef akan bergantung pada panjang ukur awal
(Lo).

2.3.4

Modulus Elastisitas ( E )

Gradien bagian linear awal kurva tegangan-regangan adalah modulus elastisitas atau modulus
Young. Modulus elastisitas adalah ukuran kekakuan suatu bahan. Makin besar modulus
elastisitas makin kecil regangan elastis yang dihasilkan akibat pemberian tegangan.
Modulus elastisitas dirumuskan seperti persamaan 2.7.
/e
Modulus elastisitas biasanya diukur pada temperatur tinggi dengan metode dinamik.

2.3.5

Kelentingan (Resilience)

Kelentingan adalah kemampuan suatu bahan untuk menyerap energi pada waktu
berdeformasi secara elastis dan kembali kebentuk awal apabila bebannya dihilangkan.
Kelentingan biasa dinyatakan sebagai modulus kelentingan, yaitu energi regangan tiap satuan
volume yang dibutuhkan untuk menekan bahan dari tegangan nol hingga tegangan luluh.

o2 / 2E
2.3.6

UR =

Ketangguhan (Toughness)

Ketangguhan adalah jumlah energi yang diserap material sampai terjadi patah, yang
dinyatakan dalam Joule. Energi yang diserap digunakan untuk berdeformasi, mengikuti arah
pembebanan yang dialami. Pada umumnya ketangguahan menggunakan konsep yang sukar
dibuktikan atau didefinisikan..
Untuk logam-logam ulet mempunyai kurva yang dapat didekati dengan persamaanpersamaan berikut:
u .ef
u ) ef / 2
u ) ef

2.3.7

Kurva Tegangan Regangan Sesungguhnya

Kurva tegangan regangan teknik tidak memberikan indikasi karekteristik deformasi yang
sesungguhnya, karena kurva tersebut semuanya berdasarkan pada dimensi awal benda uji,
sedangkan selama pengujian terjadi perubahan dimensi. Pada tarik untuk logam liat, akan
terjadi penyempitan setempat pada saat beban mencapai harga maksimum. Karena pada tahap
ini luas penampang lintang benda uji turun secara cepat, maka beban yang dibutuhkan untuk
melanjutkan deformasi akan segera mengecil.

Jenis Jenis material


Umur batu bara

Pembentukan batu bara memerlukan kondisi-kondisi tertentu dan hanya terjadi pada era-era
tertentu sepanjang sejarah geologi. Zaman Karbon, kira-kira 340 juta tahun yang lalu (jtl),
adalah masa pembentukan batu bara yang paling produktif dimana hampir seluruh deposit
batu bara (black coal) yang ekonomis di belahan bumi bagian utara terbentuk.
Pada Zaman Permian, kira-kira 270 jtl, juga terbentuk endapan-endapan batu bara yang
ekonomis di belahan bumi bagian selatan, seperti Australia, dan berlangsung terus hingga ke
Zaman Tersier (70 - 13 jtl) di berbagai belahan bumi lain.
Materi pembentuk batu bara
Hampir seluruh pembentuk batu bara berasal dari tumbuhan. Jenis-jenis tumbuhan
pembentuk batu bara dan umurnya menurut Diessel (1981) adalah sebagai berikut:

Alga, dari Zaman Pre-kambrium hingga Ordovisium dan bersel tunggal. Sangat

sedikit endapan batu bara dari perioda ini.

Silofita, dari Zaman Silur hingga Devon Tengah, merupakan turunan dari alga. Sedikit

endapan batu bara dari perioda ini.

Pteridofita, umur Devon Atas hingga Karbon Atas. Materi utama pembentuk batu bara

berumur Karbon di Eropa dan Amerika Utara. Tetumbuhan tanpa bunga dan biji, berkembang
biak dengan spora dan tumbuh di iklim hangat.

Gimnospermae, kurun waktu mulai dari Zaman Permian hingga Kapur Tengah.

Tumbuhan heteroseksual, biji terbungkus dalam buah, semisal pinus, mengandung kadar
getah (resin) tinggi. Jenis Pteridospermae seperti gangamopteris dan glossopteris adalah
penyusun utama batu bara Permian seperti di Australia, India dan Afrika.

Angiospermae, dari Zaman Kapur Atas hingga kini. Jenis tumbuhan modern, buah

yang menutupi biji, jantan dan betina dalam satu bunga, kurang bergetah dibanding
gimnospermae sehingga, secara umum, kurang dapat terawetkan.
Penambangan

Tambang batu bara di Bihar, India.


Penambangan batu bara adalah penambangan batu bara dari bumi. Batu bara digunakan
sebagai bahan bakar. Batu bara juga dapat digunakan untuk membuat coke untuk pembuatan
baja.[1]
Tambang batu bara tertua terletak di Tower Colliery di Inggris.
Kelas dan jenis batu bara
Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan, panas dan waktu,
batu bara umumnya dibagi dalam lima kelas: antrasit, bituminus, sub-bituminus, lignit dan
gambut.

Antrasit adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan (luster)

metalik, mengandung antara 86% - 98% unsur karbon (C) dengan kadar air kurang dari 8%.

Bituminus mengandung 68 - 86% unsur karbon (C) dan berkadar air 8-10% dari

beratnya. Kelas batu bara yang paling banyak ditambang di Australia.

Sub-bituminus mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan oleh karenanya

menjadi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan bituminus.

Lignit atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang mengandung air

35-75% dari beratnya.

Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang paling

rendah.
Pembentukan batu bara
Proses perubahan sisa-sisa tanaman menjadi gambut hingga batu bara disebut dengan istilah
pembatu baraan (coalification). Secara ringkas ada 2 tahap proses yang terjadi, yakni:

Tahap Diagenetik atau Biokimia, dimulai pada saat material tanaman terdeposisi

hingga lignit terbentuk. Agen utama yang berperan dalam proses perubahan ini adalah kadar
air, tingkat oksidasi dan gangguan biologis yang dapat menyebabkan proses pembusukan
(dekomposisi) dan kompaksi material organik serta membentuk gambut.

Tahap Malihan atau Geokimia, meliputi proses perubahan dari lignit menjadi

bituminus dan akhirnya antrasit.


Batu bara di Indonesia
Di Indonesia, endapan batu bara yang bernilai ekonomis terdapat di cekungan Tersier, yang
terletak di bagian barat Paparan Sunda (termasuk Pulau Sumatera dan Kalimantan), pada
umumnya endapan batu bara ekonomis tersebut dapat dikelompokkan sebagai batu bara
berumur Eosen atau sekitar Tersier Bawah, kira-kira 45 juta tahun yang lalu dan Miosen atau
sekitar Tersier Atas, kira-kira 20 juta tahun yang lalu menurut Skala waktu geologi.
Batu bara ini terbentuk dari endapan gambut pada iklim purba sekitar khatulistiwa yang mirip
dengan kondisi kini. Beberapa diantaranya tegolong kubah gambut yang terbentuk di atas
muka air tanah rata-rata pada iklim basah sepanjang tahun. Dengan kata lain, kubah gambut
ini terbentuk pada kondisi dimana mineral-mineral anorganik yang terbawa air dapat masuk
ke dalam sistem dan membentuk lapisan batu bara yang berkadar abu dan sulfur rendah dan
menebal secara lokal. Hal ini sangat umum dijumpai pada batu bara Miosen. Sebaliknya,
endapan batu bara Eosen umumnya lebih tipis, berkadar abu dan sulfur tinggi. Kedua umur
endapan batu bara ini terbentuk pada lingkungan lakustrin, dataran pantai atau delta, mirip
dengan daerah pembentukan gambut yang terjadi saat ini di daerah timur Sumatera dan
sebagian besar Kalimantan.[2]
Endapan batu bara Eosen
Endapan ini terbentuk pada tatanan tektonik ekstensional yang dimulai sekitar Tersier Bawah
atau Paleogen pada cekungan-cekungan sedimen di Sumatera dan Kalimantan.
Ekstensi berumur Eosen ini terjadi sepanjang tepian Paparan Sunda, dari sebelah barat
Sulawesi, Kalimantan bagian timur, Laut Jawa hingga Sumatera. Dari batuan sedimen yang
pernah ditemukan dapat diketahui bahwa pengendapan berlangsung mulai terjadi pada Eosen
Tengah. Pemekaran Tersier Bawah yang terjadi pada Paparan Sunda ini ditafsirkan berada
pada tatanan busur dalam, yang disebabkan terutama oleh gerak penunjaman Lempeng IndoAustralia.[3] Lingkungan pengendapan mula-mula pada saat Paleogen itu non-marin,
terutama fluviatil, kipas aluvial dan endapan danau yang dangkal.

Di Kalimantan bagian tenggara, pengendapan batu bara terjadi sekitar Eosen Tengah - Atas
namun di Sumatera umurnya lebih muda, yakni Eosen Atas hingga Oligosen Bawah. Di
Sumatera bagian tengah, endapan fluvial yang terjadi pada fase awal kemudian ditutupi oleh
endapan danau (non-marin).[3] Berbeda dengan yang terjadi di Kalimantan bagian tenggara
dimana endapan fluvial kemudian ditutupi oleh lapisan batu bara yang terjadi pada dataran
pantai yang kemudian ditutupi di atasnya secara transgresif oleh sedimen marin berumur
Eosen Atas.[4]
Endapan batu bara Eosen yang telah umum dikenal terjadi pada cekungan berikut: Pasir dan
Asam-asam (Kalimantan Selatan dan Timur), Barito (Kalimantan Selatan), Kutai Atas
(Kalimantan Tengah dan Timur), Melawi dan Ketungau (Kalimantan Barat), Tarakan
(Kalimantan Timur), Ombilin (Sumatera Barat) dan Sumatera Tengah (Riau).
Dibawah ini adalah kualitas rata-rata dari beberapa endapan batu bara Eosen di Indonesia.
Tambang

Cekungan

Kadar abu (%ad)

Perusahaan

Kadar air total (%ar) Kadar air inheren (%ad)

Zat terbang (%ad)

Belerang (%ad)

Nilai energi

(kkal/kg)(ad)
Satui Asam-asam

PT Arutmin Indonesia 10.00 7.00

8.00

41.50 0.80

6800

Senakin

Pasir

PT Arutmin Indonesia 9.00

4.00

15.00 39.50 0.70

6400

Petangis

Pasir

PT BHP Kendilo Coal11.00 4.40

12.00 40.50 0.80

6700

Ombilin

Ombilin

PT Bukit Asam

Ombilin

PT Allied Indo Coal 4.00

12.00 6.50

<8.00 36.50 0.50 - 0.60

6900
Parambahan

0.50 (ar)

10.00 (ar)

37.30 (ar)

6900 (ar)

(ar) - as received, (ad) - air dried, Sumber: Indonesian Coal Mining Association, 1998
Endapan batu bara Miosen
Pada Miosen Awal, pemekaran regional Tersier Bawah - Tengah pada Paparan Sunda telah
berakhir. Pada Kala Oligosen hingga Awal Miosen ini terjadi transgresi marin pada kawasan
yang luas dimana terendapkan sedimen marin klastik yang tebal dan perselingan sekuen

batugamping. Pengangkatan dan kompresi adalah kenampakan yang umum pada tektonik
Neogen di Kalimantan maupun Sumatera. Endapan batu bara Miosen yang ekonomis
terutama terdapat di Cekungan Kutai bagian bawah (Kalimantan Timur), Cekungan Barito
(Kalimantan Selatan) dan Cekungan Sumatera bagian selatan. Batu bara Miosen juga secara
ekonomis ditambang di Cekungan Bengkulu.
Batu bara ini umumnya terdeposisi pada lingkungan fluvial, delta dan dataran pantai yang
mirip dengan daerah pembentukan gambut saat ini di Sumatera bagian timur. Ciri utama
lainnya adalah kadar abu dan belerang yang rendah. Namun kebanyakan sumberdaya batu
bara Miosen ini tergolong sub-bituminus atau lignit sehingga kurang ekonomis kecuali jika
sangat tebal (PT Adaro) atau lokasi geografisnya menguntungkan. Namun batu bara Miosen
di beberapa lokasi juga tergolong kelas yang tinggi seperti pada Cebakan Pinang dan Prima
(PT KPC), endapan batu bara di sekitar hilir Sungai Mahakam, Kalimantan Timur dan
beberapa lokasi di dekat Tanjungenim, Cekungan Sumatera bagian selatan.
Tabel dibawah ini menunjukan kualitas rata-rata dari beberapa endapan batu bara Miosen di
Indonesia.
Tambang

Cekungan

Kadar abu (%ad)

Perusahaan

Kadar air total (%ar) Kadar air inheren (%ad)

Zat terbang (%ad)

Belerang (%ad)

Nilai energi

4.00

39.00 0.50

6800 (ar)

Pinang Kutai PT Kaltim Prima Coal13.00 -

7.00

37.50 0.40

6200 (ar)

Roto South

24.00 -

(kkal/kg)(ad)
Prima Kutai PT Kaltim Prima Coal9.00

Pasir

PT Kideco Jaya Agung

3.00

40.00 0.20

5200 (ar)
Binungan
Lati

Tarakan

Tarakan

Air Laya

PT Berau Coal24.60 16.00 4.30

Sumatera bagian selatan

34.60 0.49
Paringin

PT Berau Coal18.00 14.00 4.20

40.10 0.50

37.80 0.90

PT Bukit Asam

6100 (ad)

5800 (ad)

24.00 -

5.30

5300 (ad)

Barito PT Adaro

24.00 18.00 4.00

40.00 0.10

5950 (ad)

(ar) - as received, (ad) - air dried, Sumber: Indonesian Coal Mining Association, 1998
Sumberdaya batu bara

Pengisian batu bara ke dalam kapal tongkang.


Potensi sumberdaya batu bara di Indonesia sangat melimpah, terutama di Pulau Kalimantan
dan Pulau Sumatera, sedangkan di daerah lainnya dapat dijumpai batu bara walaupun dalam
jumlah kecil dan belum dapat ditentukan keekonomisannya, seperti di Jawa Barat, Jawa
Tengah, Papua, dan Sulawesi.
Badan Geologi Nasional memperkirakan Indonesia masih memiliki 160 miliar ton cadangan
batu bara yang belum dieksplorasi. Cadangan tersebut sebagian besar berada di Kalimantan
Timur dan Sumatera Selatan. Namun upaya eksplorasi batu bara kerap terkendala status lahan
tambang. Daerah-daerah tempat cadangan batu bara sebagian besar berada di kawasan hutan
konservasi.[5] Rata-rata produksi pertambangan batu bara di Indonesia mencapai 300 juta ton
per tahun. Dari jumlah itu, sekitar 10 persen digunakan untuk kebutuhan energi dalam negeri,
dan sebagian besar sisanya (90 persen lebih) diekspor ke luar.
Di Indonesia, batu bara merupakan bahan bakar utama selain solar (diesel fuel) yang telah
umum digunakan pada banyak industri, dari segi ekonomis batu bara jauh lebih hemat
dibandingkan solar, dengan perbandingan sebagai berikut: Solar Rp 0,74/kilokalori
sedangkan batu bara hanya Rp 0,09/kilokalori, (berdasarkan harga solar industri Rp.
6.200/liter).
Dari segi kuantitas batu bara termasuk cadangan energi fosil terpenting bagi Indonesia.
Jumlahnya sangat berlimpah, mencapai puluhan milyar ton. Jumlah ini sebenarnya cukup
untuk memasok kebutuhan energi listrik hingga ratusan tahun ke depan. Sayangnya,
Indonesia tidak mungkin membakar habis batu bara dan mengubahnya menjadi energis listrik
melalui PLTU. Selain mengotori lingkungan melalui polutan CO2, SO2, NOx dan CxHy cara
ini dinilai kurang efisien dan kurang memberi nilai tambah tinggi.

Batu bara sebaiknya tidak langsung dibakar, akan lebih bermakna dan efisien jika dikonversi
menjadi migas sintetis, atau bahan petrokimia lain yang bernilai ekonomi tinggi. Dua cara
yang dipertimbangkan dalam hal ini adalah likuifikasi (pencairan) dan gasifikasi
(penyubliman) batu bara.
Membakar batu bara secara langsung (direct burning) telah dikembangkan teknologinya
secara continue, yang bertujuan untuk mencapai efisiensi pembakaran yang maksimum, caracara pembakaran langsung seperti: fixed grate, chain grate, fluidized bed, pulverized, dan
lain-lain, masing-masing mempunyai kelebihan dan kelemahannya.

Gasifikasi batu bara


Coal gasification adalah sebuah proses untuk mengubah batu bara padat menjadi gas batu
bara yang mudah terbakar (combustible gases), setelah proses pemurnian gas-gas ini karbon
monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), hidrogen (H), metan (CH4), dan nitrogen (N2)
dapat digunakan sebagai bahan bakar. hanya menggunakan udara dan uap air sebagai
reacting-gas kemudian menghasilkan water gas atau coal gas, gasifikasi secara nyata
mempunyai tingkat emisi udara, kotoran padat dan limbah terendah.
Tetapi, batu bara bukanlah bahan bakar yang sempurna. Terikat di dalamnya adalah sulfur
dan nitrogen, bila batu bara ini terbakar kotoran-kotoran ini akan dilepaskan ke udara, bila
mengapung di udara zat kimia ini dapat menggabung dengan uap air (seperti contoh kabut)
dan tetesan yang jatuh ke tanah seburuk bentuk asam sulfurik dan nitrit, disebut sebagai
"hujan asam" acid rain. Disini juga ada noda mineral kecil, termasuk kotoran yang umum
tercampur dengan batu bara, partikel kecil ini tidak terbakar dan membuat debu yang
tertinggal di coal combustor, beberapa partikel kecil ini juga tertangkap di putaran
combustion gases bersama dengan uap air, dari asap yang keluar dari cerobong beberapa
partikel kecil ini adalah sangat kecil setara dengan rambut manusia.
Bagaimana membuat batu bara bersih
Ada beberapa cara. Contoh sulfur, sulfur adalah zat kimia kekuningan yang ada sedikit di
batu bara, pada beberapa batu bara yang ditemukan di Ohio, Pennsylvania, West Virginia dan
eastern states lainnya, sulfur terdiri dari 3 sampai 10 % dari berat batu bara, beberapa batu

bara yang ditemukan di Wyoming, Montana dan negara-negara bagian sebelah barat lainnya
sulfur hanya sekitar 1/100ths (lebih kecil dari 1%) dari berat batu bara. Penting bahwa
sebagian besar sulfur ini dibuang sbelum mencapai cerobong asap.
Satu cara untuk membersihkan batu bara adalah dengan cara mudah memecah batu bara ke
bongkahan yang lebih kecil dan mencucinya. Beberapa sulfur yang ada sebagai bintik kecil di
batu bara disebut sebagai "pyritic sulfur " karena ini dikombinasikan dengan besi menjadi
bentuk iron pyrite, selain itu dikenal sebagai "fool's gold dapat dipisahkan dari batu bara.
Secara khusus pada proses satu kali, bongkahan batu bara dimasukkan ke dalam tangki besar
yang terisi air , batu bara mengambang ke permukaan ketika kotoran sulfur tenggelam.
Fasilitas pencucian ini dinamakan "coal preparation plants" yang membersihkan batu bara
dari pengotor-pengotornya.
Tidak semua sulfur bisa dibersihkan dengan cara ini, bagaimanapun sulfur pada batu bara
adalah secara kimia benar-benar terikat dengan molekul karbonnya, tipe sulfur ini disebut
"organic sulfur," dan pencucian tak akan menghilangkannya. Beberapa proses telah dicoba
untuk mencampur batu bara dengan bahan kimia yang membebaskan sulfur pergi dari
molekul batu bara, tetapi kebanyakan proses ini sudah terbukti terlalu mahal, ilmuan masih
bekerja untuk mengurangi biaya dari prose pencucian kimia ini.
Kebanyakan pembangkit tenaga listrik modern dan semua fasilitas yang dibangun setelah
1978 telah diwajibkan untuk mempunyai alat khusus yang dipasang untuk membuang
sulfur dari gas hasil pembakaran batu bara sebelum gas ini naik menuju cerobong asap. Alat
ini sebenarnya adalah "flue gas desulfurization units," tetapi banyak orang menyebutnya
"scrubbers" karena mereka men-scrub (menggosok) sulfur keluar dari asap yang
dikeluarkan oleh tungku pembakar batu bara.
Membuang NOx dari batu bara
Nitrogen secara umum adalah bagian yang besar dari pada udara yang dihirup, pada
kenyataannya 80% dari udara adalah nitrogen, secara normal atom-atom nitrogen
mengambang terikat satu sama lainnya seperti pasangan kimia, tetapi ketika udara dipanaskan
seperti pada nyala api boiler (3000 F=1648 C), atom nitrogen ini terpecah dan terikat dengan
oksigen, bentuk ini sebagai nitrogen oksida atau kadang kala itu disebut sebagai NOx. NOx
juga dapat dibentuk dari atom nitrogen yang terjebak di dalam batu bara.

Di udara, NOx adalah polutan yang dapat menyebabkan kabut coklat yang kabur yang
kadang kala terlihat di seputar kota besar, juga sebagai polusi yang membentuk acid rain
(hujan asam), dan dapat membantu terbentuknya sesuatu yang disebut ground level ozone,
tipe lain dari pada polusi yang dapat membuat kotornya udara.
Salah satu cara terbaik untuk mengurangi NOx adalah menghindari dari bentukan asalnya,
beberapa cara telah ditemukan untuk membakar batu bara di pemabakar dimana ada lebih
banyak bahan bakar dari pada udara di ruang pembakaran yang terpanas. Di bawah kondisi
ini kebanyakan oksigen terkombinasikan dengan bahan bakar daripada dengan nitrogen.
Campuran pembakaran kemudian dikirim ke ruang pembakaran yang kedua dimana terdapat
proses yang mirip berulang-ulang sampai semua bahan bakar habis terbakar. Konsep ini
disebut "staged combustion" karena batu bara dibakar secara bertahap. Kadang disebut juga
sebagai "low-NOx burners" dan telah dikembangkan sehingga dapat mengurangi kangdungan
Nox yang terlepas di uadara lebih dari separuh. Ada juga teknologi baru yang bekerja seperti
"scubbers" yang membersihkan NOX dari flue gases (asap) dari boiler batu bara. Beberapa
dari alat ini menggunakan bahan kimia khusus yang disebut katalis yang mengurai bagian
NOx menjadi gas yang tidak berpolusi, walaupun alat ini lebih mahal dari "low-NOx
burners," namun dapat menekan lebih dari 90% polusi Nox.
Tembaga.
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan
nomor atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.Tembaga merupakan
konduktor panas dan listrik yang baik. Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali.
Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan permukaan berwarna jingga kemerahan.
Tembaga dicampurkan dengan timah untuk membuat perunggu.

Logam ini dan aloinya (campuran) telah digunakan selama empat hari. Di era Roma, tembaga
umumnya ditambang di Siprus, yang juga asal dari nama logam ini (yprium, logam Siprus),
nantinya disingkat jadi uprum). Ikatan dari logam ini biasanya dinamai dengan tembaga(II).

Ion Tembaga(II) dapat berlarut ke dalam air, dimana fungsi mereka dalam konsentrasi tinggi
adalah sebagai agen anti bakteri, fungisi, dan bahan tambahan kayu. Dalam konsentrasi tinggi
maka tembaga akan bersifat racun, tapi dalam jumlah sedikit tembaga merupakan nutrien
yang penting bagi kehidupan manusia dan tanaman tingkat rendah. Di dalam tubuh, tembaga
biasanya ditemukan di bagian hati, otak, usus, jantung, dan ginjal
Fisik

Sebuah cakram tembaga (kemurnian 99,5%) dibuat dengan continuous casting dan etching

Tembaga yang tepat berada pada titik lelehnya akan tetap berwarna merah muda.
Tembaga, perak, dan emas berada pada unsur golongan 11 pada tabel periodik dan
mempunyai sifat yang sama: mempunyai satu elektron orbital-s pada kulit atom d dengan
sifat konduktivitas listrik yang baik.
Sifat lunak tembaga dapat dijelaskan oleh konduktivitas listriknya yang tinggi (59,6106
S/m) dan oleh karena itu juga mempunyai konduktivitas termal yang tinggi (kedua tertinggi)
di antara semua logam murni pada suhu kamar.[1]
Bersama dengan sesium dan emas (keduanya berwarna kuning) dan osmium (kebiruan),
tembaga adalah satu dari empat logam dengan warna asli selain abu-abu atau perak.[2]
Tembaga murni berwarna merah-oranye dan menjadi kemerahan bila kontak dengan udara.[3]
Kimia

Kawat tembaga murni (kiri) dan kawat tembaga teroksidasi (kanan).

Menara Timur dari Royal Observatory, Edinburgh. Perbedaan antara tembaga yang baru
dipasang kembali tahun 2010 dengan warna tembaga asli tahun 1894 dapat terlihat jelas.
Tembaga tidak bereaksi dengan air, namun ia bereaksi perlahan dengan oksigen dari udara
membentuk lapisan coklat-hitam tembaga oksida. Berbeda dengan oksidasi besi oleh udara,
lapisan oksida ini kemudian menghentikan korosi berlanjut. Lapisan verdigris (tembaga
karbonat) berwarna hijau dapat dilihat pada konstruksi-konstruksi dari tembaga yang berusia
tua, seperti pada Patung Liberty.[4] Tembaga bereaksi dengan sulfida membentuk tembaga
sulfida.[5]
Isotop
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Isotop tembaga
Tembaga memiliki 29 isotop. 63Cu dan 65Cu adalah isotop stabil, dengan persentase 63Cu
adalah yang terbanyak di alam, sekitar 69%. Kedua isotop ini memiliki bilangan spin 3/2.[6]
Isotop lainnya bersifat radioaktif, dengan yang paling stabil adalah 67Cu dengan paruh waktu
61,83 jam.[6] Tujuh isotop metastabil telah diidentifikasi, 68mCu adalah isotop dengan paruh
waktu terpanjang, 3,8 menit. Isotop dengan nomor massa diatas 64 dapat meluruh dengan -,
sedangkan untuk nomor massa dibawah 64 meluruh dengan +. 64Cu (paruh waktu 12,7
jam), meluruh dengan kedua cara.[7]
62Cu dan 64Cu memiliki banyak kegunaan. 64Cu adalah agen radiokontras untuk gambar Xray, bersama dengan chelate dapat digunakan untuk terapi radiasi kanker. 62Cu digunakan
pada 62Cu-PTSM yang merupakan pelacak radioaktif untuk tomografi emisi positron.[8]
Keberadaan
Tembaga disintesis pada bintang masif[9] dan ada di kerak bumi dengan konsentrasi 50
bagian per juta (ppm),[10] atau dapat juga dalam bentuk tembaga native atau mineral dalam
bentuk tembaga sulfida kalkopirit dan kalkosit, tembaga karbonat azurit dan malasit dan
mineral tembaga(I) oksida kuprit.[1] Massa tembaga murni yang pernah ditemukan bermassa
420 ton, ditemukan tahun 1857 di Semenanjung Keweenaw di Michigan, AS.[10] Tembaga

native merupakan polikristal, dengan kristal terbesar yang pernah diketahui berukuran
4.43.23.2 cm.[11]
Senyawa

Contoh tembaga(I) oksida.


Lihat pula: Kategori:Senyawa tembaga
Tembaga membentuk banyak macam senyawa, biasanya dengan bilangan oksidasi +1 dan +2.
[12]
Senyawa biner
Seperti elemen lainnya, senyawa tembaga yang paling sederhana adalah senyawa biner
(terdiri dari 2 elemen saja). Biner yang paling penting diantaranya oksida, sulfida, dan halida.
Tembaga(I) oksida, tembaga(II) oksida, tembaga(I) sulfida, dan tembaga monosulfida
merupakan contoh senyawa tembaga biner.
Untuk senyawa halida, yang dikenal diantaranya tembaga(I) klorida, tembaga(I) bromida, dan
tembaga(I) iodida, juga tembaga(II) fluorida, tembaga(II) klorida, dan tembaga(II) bromida.
Percobaan membuat tembaga(II) iodida ternyata menghasilkan tembaga iodida dan iodin:
[12]
2 Cu2+ + 4 I 2 CuI + I2
Produksi

Chuquicamata di Chile adalah salah satu penambangan tembaga terbuka terbesar di dunia.

Tren produksi dunia

Produksi tembaga tahun 2005

Harga tembaga, 20032011 dalam dolar AS per ton


Kebanyakan tembaga ditambang atau diekstraksi dalam bentuk tembaga sulfida dari tambang
terbuka atau deposit. Contoh tambang yang ada antara lain Chuquicamata di Chile, Bingham
Canyon Mine di Utah, dan El Chino Mine di New Mexico, Amerika Serikat. Menurut British
Geological Survey tahun 2005, Chile adalah produsen tembaga terbesar di dunia dan
menguasai sepertiga pasar dunia, diikuti Amerika Serikat, Indonesia, dan Peru.[1] Tembaga
juga dapat diperoleh dengan proses leaching in-situ. Beberapa kawasan tambang di Arizona
menggunakan metode ini.[13]
Metode
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Teknik ekstraksi tembaga
Konsentrasi tembaga pada bijih-bijih yang ada rata-rata hanya 0,6%, kebanyakan bijih
komersial yang ada adalah sulfida seperti kalkopirit (CuFeS2) atau kalkosit (Cu2S).[14]
Mineral ini ditingkatkan konsentrasi tembaganya sampai 10-15% dengan proses froth
flotation atau bioleaching.[15] Memanaskan material ini dengan silika pada flash smelting
akan melepaskan kandungan besi dan mengubah besi sulfida menjadi oksidanya. Senyawa
produk copper matte yang terdiri dari Cu2S kemudian dipanggang untuk mengubah sulfida
menjadi oksida:[14]
2 Cu2S + 3 O2 2 Cu2O + 2 SO2
Kuprat oksida kemudian dipanaskan:
2 Cu2O 4 Cu + O2

Proses matte hanya mengkonversi setengah sulfida menjadi oksida dan kemudian
menghilangkan semua sulfur menjadi oksida. Proses ini akan mengubah oksida tembaga
menjadi logam tembaga. Gas alam kemudian dialirkan untuk menghilangkan oksigen (proses
electrorefining) untuk kemudian mengubah material menjadi tembaga murni:[16]
Cu2+ + 2 e Cu
Cadangan
Tembaga telah digunakan sejak 10.000 tahun yang lalu, tapi lebih dari 96% dari jumlah yang
ditambang baru diekstraksi setelah 1900. Cadangan tembaga di bumi pun masih amat besar
(sekitar 1014 ton), atau cukup untuk 5 juta tahun dengan kecepatan ekstraksi saat ini. Meski
begitu, hanya sebagian kecil saja dari jumlah ini yang bernilai ekonomis, dengan teknologi
dan harga jual saat ini. Beberapa estimasi mengatakan bahwa cadangan yang ada hanya
cukup untuk 25 sampai 60 tahun lagi, tergantung dari seberapa besar peningkatan
penggunaannya.[17] Daur ulang tembaga merupakan salah satu sumber utama.[18]
Harga tembaga juga tidak stabil,[19] misalnya dari harga US$0,60/lb (US$1,32/kg) bulan
Juni 1999 menjadi US$3,75/lb (US$8,27/kg) bulan Mei 2006. Pada bulan Februari 2007,
harganya turun lagi sampai US$2,40/lb (US$5,29/kg) dan kembali naik menjadi US$3,50/lb
(US$7,71/kg) pada bulan April tahun yang sama.[20] Pada Februari 2009, permintaan dunia
yang melemah dan kejatuhan berbagai harga komoditas menjadikan harga tembaga berkisar
US$1,51/lb.[21]
Daur ulang
Tembaga, seperti aluminium, dapat didaur ulang 100% tanpa mengurangi kualitasnya. Dilihat
dari volumenya, tembaga adalah logam paling banyak ketiga yang didaur ulang, setelah besi
dan aluminium. Diperkirakan bahwa 80% dari seluruh tembaga yang pernah ditambang
masih digunakan saat ini.[22] Menurut laporan International Resource Panel, pemakaian
tembaga per kapita global adalah sekitar 3555 kg. Pemakai terbesarnya adalah negaranegara maju (140300 kg per kapita) sedangkan di negara-negara berkembang sekitar 3040
kg per kapita.
Proses daur ulang tembaga pada umumnya sama dengan proses ekstraksi, namun prosesnya
lebih sedikit. Tembaga bekas dengan kemurnian tinggi dilelehkan di furnace dan kemudian

direduksi dan dibentuk kembali menjadi billet dan ingot; sedangkan tembaga bekas dengan
kemurnian lebih rendah diproses ulang dengan electroplating di dalam asam sulfat.[23]
Aplikasi

Assorted copper fittings


Penggunaan tembaga terbesar adalah untuk kabel listrik (60%), atap dan perpipaan (20%) dan
mesin industri (15%). Tembaga biasanya digunakan dalam bentuk logam murni, tapi ketika
dibutuhkan tingkat kekerasan lebih tinggi maka biasanya dicampur dengan elemen lain untuk
membentuk aloi.[10] Sebagian kecil tembaga juga digunakan sebagai suplemen nutrisi dan
fungisida dalam pertanian.[24][25]
Kabel dan kawat
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Kawat dan kabel tembaga
Meski bersaing dengan material lainnya, tembaga tetap dipilih sebagai konduktor listrik
utama di hampir semua kategori kawat listrik kecuali di bagian transmisi tenaga listrik
dimana aluminium lebih dipilih.[26][27] Kawat tembaga digunakan untuk pembangkit listrik,
transmisi tenaga, distribusi tenaga, telekomunikasi, sirkuit elektronik, dan berbagai macam
peralatan listrik lainnya.[28] Kawat listrik adalah pasar paling penting bagi industri tembaga.
[29] Hal ini termasuk kabel pada gedung, kabel telekomunikasi, kabel distribusi tenaga, kabel
otomotif, kabel magnet, dsb. Setengah dari jumlah tembaga yang ditambang digunakan untuk
membuat kabel listrik dan kabel konduktor.[30] Banyak alat listrik menggunakan kawat
tembaga karena memiliki konduktivitas listrik tinggi, tahan korosi, ekspansi termal rendah,
konduktivitas termal tinggi, dapat disolder, dan mudah dipasang.
Aluminium.
Aluminium adalah unsur kimia dalam jadual berkala yang mempunyai simbol Al dan nombor
atom 13. Ia merupakan ahli kumpulan dalam unsur kimia yang bernama logam lemah dan
mempunyai ciri keperakan dan mulur. Aluminium dijumpai terutamanya dalam bijih bauksit
dan adalah terkenal kerana daya tahan pengoksidaannya (oleh sebab fenomena pempasifan)

dan oleh sebab keringanannya. Aluminium digunakan dalam banyak industri untuk
menghasilkan bermacam-macam keluaran kilang dan adalah sangat penting dalam ekonomi
dunia. Komponen berstruktur yang diperbuat daripada aluminium dan aloi-aloinya adalah
penting dalam industri aeroangkasa dan juga dalam kenderaan serta bangunan, di mana
keringanan, ketahanan, dan kekuatan adalah diperlukan.

Aluminium adalah merupakan logam yang lembut dan ringan, dengan rupa keperakan pudar,
oleh kerana kehadiran lapisan pengoksidaan yang nipis yang terbentuk apabila didedahkan
kepada udara. Aluminium adalah tak bertoksik (dalam bentuk logam), tak bermagnet, dan
tidak menghasilkan cucuh. Aluminium tulen mempunyai kekuatan tegangan sebanyak 49
megapascal (MPa) dan 700 MPa sekiranya dibentuk menjadi aloi. Aluminium mempunyai
ketumpatan satu pertiga daripada ketumpatan keluli atau tembaga; adalah boleh tempa,
mulur, dan mudah dimesin dan ditempa; dan mempunyai daya tahan kakisan serta ketahanan
yang sangat baik oleh sebab lapisan pelindung oksidanya. Kemasan cermin aluminium
mempunyai kepantulan yang tertinggi antara semua logam dalam rantau 200-400 nm
(Ultaungu), dan 3000-10000 nm (Inframerah jauh), sementara dalam julat penglihatan iaitu
400-700 nm ia diatasi sedikit oleh perak, dan dalam julat 700-3000 (Inframerah dekat) diatasi
oleh perak, emas dan tembaga. Ia merupakan logam kedua paling mudah tertempa (selepas
emas) dan keenam paling mulur.
Kegunaan

Sama ada dikira dari segi kuantiti atau nilai, penggunaan aluminium mengatasi kesemua
logam kecuali besi, dan ia amatlah penting dalam hampir semua bahagian dalam ekonomi
dunia.

Aluminium tulen mempunyai kekuatan tegangan yang rendah, tetapi sedia untuk membentuk
aloi bersama dengan banyak unsur seperti tembaga, zink, magnesium, mangan dan silikon
(contohnya, duralumin). Pada masa kini, hampir semua bahan yang dianggap aluminium
adalah sebenarnya sejenis aloi aluminium. Aluminium tulen hanya ditemui apabila daya tahan

kakisan adalah lebih penting daripada kekuatan atau kekerasan. Sedemikian juga, istilah
"aloi" dalam penggunaan umum masa kini biasanya membawa maksud aloi aluminium.

Apabila digabung secara proses termomekanikal, aloi aluminium menunjukkan peningkatan


memberangsangkan dari segi sifat mekanikal. Aloi aluminium membentuk komponen penting
dalam pesawat udara dan roket oleh sebab nisbah kekuatan kepada beratnya.

Apabila aluminium mengewap dalam vakum (hampagas) ia membentuk sejenis salutan yang
memantul kedua-dua cahaya tampak dan inframerah. Salutan ini membentuk satu lapisan
pelindung yang nipis iaitu aluminium oksida yang tidak merosot seperti apa yang terjadi pada
salutan perak. Lebih terperinci, hampir semua cermin masa kini diperbuat daripada salutan
pemantul nipis aluminium yang diletakkan di belakang permukaan sekeping kaca apung.
Cermin teleskop juga disaluti satu lapisan nipis aluminium, tetapi disalut pada bahagian
hadapan untuk mengelakkan pantulan dalaman, sungguhpun tindakan sedemikian akan
menyebabkan permukaan lebih mudah terdedah kepada kerosakan.

Sebahagian daripada kegunaan-kegunaan aluminium dalam:

Pengangkutan (kenderaan, kapal terbang, jentera, kenderaan landasan, kapal laut, dsb.)
Pembungkusan (tin aluminum, kerajang aluminium, dsb.)
Rawatan air
Pembinaan (tingkap, pintu, sisian, dawai binaan, dsb.
Barangan pengguna tahan lama (perkakas, peralatan dapur, dsb.)

Talian penghantaran elektrik (berat pengalir aluminium adalah setengah daripada berat
tembaga dengan kekonduksian yang sama dan lebih murah [1])
Jentera
besi waja MKM dan magnet Alnico, sungguhpun aluminium secara sendirinya adalah tidak
bermagnet
Aluminium ketulenan unggul (SPA, 99.980% to 99.999% Al), digunakan dalam elektronik
dan cakera padat.
Serbuk aluminium, agen pemperakan yang biasa digunakan dalam cat. Serpihan aluminium
juga dimasukkan dalam cat alas, terutamanya kayu cat penyebu semasa pengeringan,
serpihan akan bertindan lalu membentuk lapisan kalis air.
Aluminium beranod adalah lebih stabil kepada pengoksidaan lanjut, dan digunakan dalam
pelbagai bidang pembinaan.
Kebanyakan penenggelam haba komputer moden dalam unit pemprosesan pusat adalah
diperbuat daripada aluminium kerana ia mudah diperbuat dan mempunyai kekonduksian haba
yang baik. Penenggelam haba tembaga adalah lebih kecil tetapi adalah lebih mahal dan sukar
untuk dikilangkan.

Aluminium oksida, alumina, dijumpai secara semulajadi dalam korundum (delima dan
nilam), emeri, dan digunakan dalam pembuatan kaca. Delima dan nilam sintetik digunakan
dalam laser untuk penghasilan cahaya koheren.

Aluminium teroksida dengan sangat bertenaga dan ini menyebabkannya digunakan dalam
bahan api pepejal roket, termit, dan lain-lain komposisi piroteknik.

Aluminium juga adalah sejenis superkonduktor, dengan suhu genting superkonduktor 1.2
kelvin.

Kegunaan kejuruteraan

Aloi aluminium mempunyai bermacam-macam sifat dan adalah digunakan dalam struktur
kejuruteraan. Sistem aloi dikelaskan menggunakan sistem nombor (ANSI) atau menggunakan
nama untuk menunjukkan juzuk pengaloian utama (DIN dan ISO). Memilih aloi yang sesuai
untuk aplikasi yang diberikan melibatkan pertimbangan antara lainnya, kekuatan, kemuluran,
kebolehbentukan, kebolehkimpalan dan rintangan kakisan.

Penggunaan aluminium yang kurang sesuai boleh mengakibatkan masalah, terutamanya


berbanding dengan besi atau keluli, yang pada luarnya tampak lebih baik dari segi sifat, yang
dianggap oleh pereka gerak hati, mekanik dan juruteknik. Pengurangan sebanyak dua pertiga
berat bagi sebuah alat aluminium berbanding dengan alat besi dan keluli dengan saiz yang
sama nampak agak menarik, akan tetapi ia haruslah mengambil kira pengurangan dua pertiga
dari segi kekukuhan alat tersebut. Oleh itu, walaupun penggantian terus alat daripada besi
atau keluli dengan pendua daripada aluminium mungkin masih dapat membekalkan kekuatan
yang boleh diterima untuk menahan bebanan puncak, namun kebolehlenturan yang juga
meningkat akan menyebabkan tiga kali lebih pemesongan pada alat tersebut.

Sekiranya kegagalan bukan menjadi masalah tetapi kelenturan berlebihan tidak dikehendaki
kerana keperluan dalam kejituan kedudukan atau kecekapan dalam penghantaran kuasa,
penggantian ringkas tiub atau saluran keluli menggunakan saluran aluminium sama saiz akan
mengakibatkan darjah kelenturan yang tidak dikehendaki; sebagai contoh, kelenturan yang
meningkat oleh bebanan kendalian yang diakibatkan oleh penggantian kerangka tiub keluli
pada basikal dengan tiub aluminium berdimensi sama akan menyebabkan salah jajaran pada
rangkaian kuasa dan juga penyerapan daya pengendalian. Jika ketegaran ditingkatkan melalui
penebalan dinding tiub, ini akan meningkatkan berat pada kadar terus, dan ini akan
menghilangkan kelebihan dalam keringanan alat apabila ketegaran dipulihkan semula.
Aluminium paling baik digunakan dengan mereka semula alat supaya sifat-sifat disesuaikan
dengan penggunaan; sebagai contoh membuat basikal menggunakan tiub aluminium dengan

diameter (ukur lilit) berukuran lebih besar, bukan dengan menebalkan dindingnya. Dengan
cara ini, ketegaran boleh dipulihkan atau juga diperbaiki tanpa meningkatkan berat. Had
proses ini ialah peningkatan dalam kerentanan kegagalan secara lengkok, di mana sisihan
daya dari mana-mana arah selain daripada arah menerusi paksi tiub menyebabkan perlipatan
dinding tiub.

Model terbaru kereta Corvette, antara lainnya, adalah contoh baik dalam perekaan semula alat
untuk memanfaatkan kelebihan sifat aluminium. Anggota casis dan alat-alat ampaian buatan
aluminium dalam kereta mempunyai dimensi keseluruhan yang besar untuk mencapai
ketegaran tetapi diringankan dengan mengurangkan keluasan keratan rentas dan
mengeluarkan logam-logam yang tidak diperlukan; dan hasilnya, ia bukan sahaja sama atau
lebih tahan lama dan tegar daripada alat buatan keluli, malahan ia memiliki ciri-ciri bergaya
yang disukai ramai. Sedemikian juga, kerangka basikal aluminium boleh direka secara
optimum untuk membekalkan ketegaran apabila diperlukan, tetapi juga mempunyai
kelenturan dari segi menyerap kejutan akibat hentakan pada jalan dan tidak menyampainya
pada penunggang.

Kekuatan dan ketahanan aluminium berubah-ubah, bukan sahaja kerana komponen aloi-aloi
tertentu, tetapi juga kerana proses pembuatan yang tertentu; dan disebabkan ini, ia dari
semasa ke semasa telah memperolehi reputasi yang buruk. Misalnya, kekerapan tinggi
kegagalan dalam kebanyakan kerangka basikal aluminium pada tahun 1970-an telah
memburukkan reputasinya; tetapi jika direnung kembali, penggunaan komponen aluminium
yang meluas dalam industri aeroangkasa dan kereta berprestasi tinggi, di mana tegasan tinggi
ditempuhi dengan kadar kegagalan yang amat rendah, membuktikan bahawa komponen
basikal buatan aluminium yang didirikan secara sempurna adalah sepatutnya amat baik.

Demikian juga, penggunaan aluminium dalam kereta, khususnya bahagian enjin yang perlu
menahan keadaan yang lampau, telah menjadi semakin maju dengan masa. Seorang jurutera
Audi mengulas mengenai enjin V12, yang menghasilkan lebih daripada 500 kuasa kuda (370
kW) dalam perlumbaan kereta Auto Union pada tahun 1930-an yang baru-baru ini dibina

kembali oleh kilang Audi, bahawa aloi aluminium yang digunakan untuk membina enjin
tersebut pada hari ini hanya digunakan untuk perabot halaman rumah dan alat-alat
sedemikian. Malah kepala silinder dan kotak engkol Corvair, yang dibina seawal tahun 1960an, telah memperoleh reputasi kegagalan dan penanggalan ulir pada lubang, malah sebesar
lubang palam pencucuh, yang pada masa kini tidak lagi dikesani pada kepala silinder buatan
aluminium.

Selalunya, kepekaan aluminium terhadap haba juga harus diambil kira. Malahan tatacara
bengkel melibatkan pemanasan yang secara relatifnya agak rutin pun adalah disulitkan
dengan kenyataan bahawa aluminium akan melebur tanpa bertukar menjadi merah terlebih
dahulu, berbeza daripada keluli. Oleh itu, pengendalian pembentukan di mana penunu
hembus digunakan akan memerlukan kepakaran kerana tidak terdapatnya tanda-tanda yang
boleh dilihat yang akan memberi petunjuk bahawa bahan akan melebur. Aluminium juga
akan mengumpul tegasan dan keterikan dalaman dalam keadaan lampau panas; walaupun
tidaklah terus-menerus menjadi nyata, kecenderungan logam untuk merayap pada tegasan
yang berkekalan mengakibatkan herotan pada tempoh berpanjangan. Contohnya peledingan
atau peretakan yang biasa dilihat pada kepala silinder kereta buatan aluminium setelah enjin
terlebih panas, kadang-kala setelah bertahun-tahun kemudian, ataupun kecenderungan
kerangka aluminium basikal yang dikimpal untuk terpiuh keluar daripada jajaran oleh sebab
tegasan yang terkumpul semasa proses kimpalan. Oleh sebab itu, kebanyakan penggunaan
aluminium dalam industri aeroangkasa akan mengelakkan haba secara seluruhnya, iaitu
dengan menggabungkan anggota menggunakan pelekat; ini juga digunakan dalam
kebanyakan kerangka basikal aluminium pada tahun 1970-an, dengan akibat buruk apabila
tiub aluminium terkakis sedikit, lalu melonggarkan ikatan pelekat, menjurus kepada
kegagalan kerangka. Tegasan akibat pemanasan berlebihan aluminium boleh dipulihkan
dengan mengolah haba pada anggota-anggota, dalam ketuhar dan perlahan-lahan
menyejukannya, kesannya ialah penyepuhlindapan tegasan tersebut; tetapi boleh juga
mengakibatkan sebahagian anggota menjadi terherot akibat tegasan-tegasan ini, dan oleh itu
pengolahan haba kerangka basikal terkimpal, akan menyebabkan kebanyakkan bahagian
tersalah jajar. Jika salah jajaran menjadi terlalu teruk, ia bolehlah dibentuk semula mengikut
jajaran setelah disejukkan tanpa apa-apa kesan buruk.
Pendawaian rumah

Oleh kerana kekonduksian tinggi dan harga rendah berbanding dengan tembaga, aluminium
diperkenalkan dalam pendawaian elektrik perumahan secara besar-besaran di Amerika
Syarikat pada tahun 1960-an. Malangnya, kebanyakan lekapan pendawaian pada masa itu
bukannya direka untuk wayar aluminium. Lebih khusus lagi:

Pekali pengembangan terma aluminium yang lebih besar, menyebabkan dawai untuk
mengembang dan mengecut relatif dengan penyambung skru logam yang tidak sama, lamakelamaan melonggarkan penyambungan tersebut.

Aluminium tulen mempunyai kecenderungan untuk "merayap" pada tekanan yang


dikekalkan mantap (meningkat pada kadar lebih tinggi apabila suhu meningkat), dan
menghasilkan darjah kelonggaran pada penyambung yang awalnya ketat.

Karatan galvani daripada logam yang berlainan meningkatkan rintangan elektrik pada
penyambung.

Secara keseluruhan, sifat-sifat ini menyebabkan penyambungan antara pelekap elektrik dan
dawai aluminium menjadi terlampau panas dan boleh mengakibatkan kebakaran. Natijahnya,
dawai perumahan aluminium tidak mendapat sambutan ramai, dan dalam kebanyakan bidang
kuasa undang-undang ia tidak dibenarkan dalam saiz yang kecil untuk pembinaan baru. Akan
tetapi, dawai aluminium boleh digunakan dengan selamatnya dengan pelekap yang direka
khas untuk mengelakkan pelonggaran dan pemanasan lampau. Pelekap lama jenis ini ditandai
"Al/Cu", manakala yang lebih baru mempunyai tanda "CO/ALR". Jika tidak bertanda, maka
pendawaian aluminium bolehlah ditamatkan dengan mencerutnya menjadi pengalir liut
pendek dawai tembaga, yang boleh diperlakukan seperti lain-lain dawai tembaga. Kerinting
yang dihasilkan sewajarnya, memerlukan tekanan tinggi yang dihasilkan oleh alat tukang
yang sesuai, adalah cukup ketat bukan sahaja untuk menyingkirkan pengembangan terma

aluminium, tetapi juga untuk mengekang oksigen atmosfera dan seterusnya mengelakkan
kakisan antara logam-logan berlainan. Aloi baru yang digunakan untuk dawai binaan
aluminium pada masa kini, adalah bersama dengan penamat-penamat aluminium.
Penyambungan yang dihasilkan dengan bahan-bahan keluaran industri piawai ini adalah
selamat dan boleh percaya sama seperti penyambung tembaga.
Sejarah

Tamadun Yunani kuno dan Rom kuno menggunakan garam logam ini sebagai pencelup
mordan dan astringen untuk pengubatan cedera, dan alum digunakan sebagai stiptik. Joseph
Needham mecadangkan daripada penggalian pada tahun 1974 bahawa Tamadun Cina kuno
telah menggunakan aluminium (lihat "nota" di bawah). Pada tahun 1761, Guyton de Morveau
memberi cadangan untuk memanggil bes alum sebagai 'alumine'. Pada tahun 1808, Humphry
Davy mengenalpasti kewujudan bes logam alum, di mana dia namakan sebagai (lihat
bahagian Ejaan).

Secara amnya, Friedrich Whler merupakan orang yang diberi penghargaan kerana
mengasingkan aluminium (Latin alumen, alum) pada tahun 1827 dengan mencampurkan
aluminium klorida kontang dengan kalium. Akan tetapi, logam ini telah dihasilkan julung kali
dua tahun sebelumnya daripada bentuk tak tulen oleh ahli fizik dan kimia Denmark Hans
Christian rsted. Oleh itu, almanak dan laman kimia biasanya menyenaraikan ersted
sebagai penemu aluminium.[2] Seterusnya P. Berthier adalah orang pertama yang telah
menjumpai alunimium dalam bijih bauksit dan berjaya menyarinya. Orang Perancis Henri
Saint-Claire Deville memperbaiki cara Whler's pada tahun 1846 dan menerangkan cara
pembaharuannya dalam bukunya pada tahun 1859, terutamanya pembaharuan dari segi
penggunaan natrium sebagai ganti kepada kalium yang lebih mahal.
Orang Amerika Charles Martin Hall daripada Oberlin, OH telah memohon paten (400655)
pada tahun 1886 untuk satu proses elektrolisis menyari aluminium menggunakan teknik yang
serupa dengan teknik yang dihasilkan secara berasingan oleh orang Peranics Paul Hroult di
Eropah. Penciptaan Proses Hall-Hroult pada tahun 1886 membolehkan penyarian aluminium
daripada mineral menjadi lebih murah, dan merupakan cara utama yang digunakan secara

umum di seluruh dunia pada masa kini. Setelah memperolehi kebenaran untuk patennya pada
tahun 1889, Hall, dengan bantuan kewangan Alfred E. Hunt dari Pittsburgh, PA, memulakan
Syarikat Pittsburgh Reduction Company, dan dinamakan semula sebagai Aluminum
Company of America pada tahun 1907, yang kemudiannya disingkatkan kepada Alcoa.
Patung yang dinamakan Eros di Piccadilly Circus London, direka pada tahun 1893 dan
merupakan patung pertama daripada tuangan aluminium.

Aluminium dipilih sebagai bahan untuk mercu Washington Monument, di kala satu auns
aluminium berharga dua kali ganda upah seharian buruh biasa dalam projek tersebut. [3]

Jerman menjadi pengeluar dunia utama aluminium sejurus selepas Adolf Hitler memperoleh
kuasa. Akan tetapi, menjelang 1942, projek baru kuasa hidroelektrik seperti Grand Coulee
Dam telah memberikan Amerika Syarikat sesuatu yang Nazi Jerman tidak akan dapat
bersaing, iaitu kemampuan untuk menghasilkan aluminium secukupnya untuk menghasilkan
enam puluh ribu kapal perang dalam jangka masa empat tahun. [4]
Kewujudan semulajadi

Walaupun aluminium adalah merupakan unsur logam yang paling berlimpah dalam kerak
Bumi (dipercayai antara 7.5% ke 8.1%), ia amat jarang dijumpai dalam bentuk asli dan
pernah pada satu ketika dianggap sebagai logam berharga yang lebih bernilai daripada emas.
Napoleon III Perancis mempunyai satu set piring aluminium yang disimpan khas untuk
tetamu-tetamu penting. Yang lainnya hanya disajikan menggunakan piring emas. Aluminium
hanyalah dihasilkan dalam jumlah komersil sejak 100 tahun yang lalu.
Aluminium, apabila pertama kali ditemui, adalah amat sukar untuk diasingkan daripada
bijihnya. Aluminium merupakan logam yang paling sukar untuk ditulenkan, sungguhpun ia
merupakan salah satu unsur yang paling biasa di Bumi. Sebab utama ialah aluminium
teroksida dengan sangat cepat dan oksidanya merupakan sebatian yang sangat stabil,

sehinggakan, berbeza daripada karat pada besi, ia tidak akan mengelupas. Inilah juga
merupakan sebab mengapa ia digunakan dalam pelbagai jenis aplikasi.

Pemerolehan semula logam ini daripada sekerap (melalui kitar semula) telah menjadi
komponen utama dalam industri aluminium. Kitar semula melibatkan hanya peleburan
logam, iaitu adalah lebih murah daripada penghasilan daripada bijihnya. Penulenan
aluminium memerlukan bekalan elektrik yang amat banyak; manakala kitar semula hanyalah
memerlukan 5% daripada tenaga untuk menghasilkannya. Kitar semula aluminium bukanlah
baru, tetapi merupakan amalan biasa semenjak awal kurun 1900-an. Akan tetapi, ia
merupakan kegiatan yang tidak menonjol sehingga lewat 1960-an apabila tin minuman
aluminium menjadi semakin terkenal dan akhirnya memberi kesedaran kepada orang ramai
tentang pengitaran semula. Sumber lain aluminium kitar semula termasuklah alat kereta,
pintu dan tingkap, perkakas, bekas, dan keluaran-keluaran lain.

Aluminium adalah logam reaktif dan amat sukar disari daripada bijihnya, aluminium oksida
(Al2O3). Penurunan secara langsung, contohnya dengan karbon secara ekonominya tidaklah
berdaya maju kerana aluminium oksida mempunyai takat lebur sekitar 2000 C. Oleh itu, ia
disarikan secara elektrolisis aluminium oksida dilarutkan dalam kriolit lebur dan
seterusnya diturunkan kepada logam tulen. Melalui proses ini suhu pengendalian sebenar sel
penurun hanyalah sekitar 950 kepada 980 C. Kriolit asalnya merupakan mineral yang
dijumpai di Greenland, tetapi pada masa kini telah digantikan dengan kriolit sintetik (tiruan).
Kriolit adalah sejenis campuran aluminium, natrium, dan kalsium fluorida: (Na3AlF6).
Aluminium oksida (serbuk putih) diperolehi daripada penapisan bauksit, yang berwarna
merah kerana mengandungi 30 hingga 40% besi oksida. Ini dilakukan dengan menggunakan
proses Bayer. Sebelum itu, proses Deville merupakan teknologi penapisan yang paling utama.

Proses elektrolisis menggantikan proses Whler, yang melibatkan penurunan aluminium


klorida kontang dengan kalium. Kedua-dua elektrod yang digunakan dalam elektrolisis
aluminium oksida adalah karbon. Apabila sahaja bijih mencapai keadaan lebur, ion-ionnya
akan bergerak bebas. Tindak balas pada katod negatif adalah

Al3+ + 3 e- Al

Di sini ion aluminium diturunkan (penambahan elektron). Logam aluminium tenggelam ke


dasar dan disalur keluar.

Pada elektrod positif (anod) gas oksigen dihasilkan:

2 O2- O2 + 4 e-

Anod karbon kemudiannya dioksidakan oleh oksigen. Anod-anod dalam proses penurunan
haruslah selalu diganti, kerana ia akan 'dimakan' dalam proses:

O2 + C CO2

Berlainan dengan anod, katod tidak akan 'dimakan' semasa pengendalian, kerana oksigen
tidak terhasil di katod. Katod karbon dilindungi oleh aluminium cecair dalam sel. Katod
masih juga akan terhakis, terutamanya kerana proses elektrokimia. Selepas 5 ke 10 tahun,
bergantung kepada penggunaan arus dalam elektrolisis, sel harus dibina semula sepenuhnya,
kerana katod-katod akan terhakis semua.

Elektrolisis aluminium dengan proses Hall-Hroult menggunakan banyak tenaga, akan tetapi
proses pilihan selalunya adalah kurang berdaya maju sama ada secara ekonomi atau secara
ekologi. Purata penggunaan tenaga sedunia adalah kira-kira 150.5 kilowatt-jam per
kilogram aluminium yang dihasilkan (52 to 56 MJ/kg). Relau lebur tercanggih mencapai

hampir 12.8 kWh/kg (46.1 MJ/kg). Arus talian penurun untuk teknologi lebih lama biasanya
adalah 100 to 200 kA. Relau lebur terkini dikendalikan pada kira-kira 350 kA. Juga pernah
diilaporkan terdapatnya percubaan bagi sel 500 kA.

Kuasa elektrik merupakan lebih kurang 20 hingga 40% kos penghasilan aluminium,
bergantung kepada kedudukan relau lebur. Relau lebur biasanya terletak di tempat-tempat di
mana terdapatnya banyak kuasa elekrik yang murah, seperti Afrika Selatan, South Island New
Zealand, Australia, China, Timur Tengah, Russia, Iceland dan Quebec di Canada.

Pada tahun 2004, China merupakan pengeluar aluminium dunia yang terbesar. Suriname
bergantung kepada pengeksportan aluminium untuk 70% daripada pendapatan eksportnya.
http://www.cia.gov/cia/publications/factbook/geos/ns.html#Econ]
Isotop

Aluminium mempunyai sembilan isotop, yang mana nombor jisimnya adalah antara 23 ke 30.
Hanya 27Al (isotop stabil) dan 26Al (isotop radioaktif, t1/2 = 7.2 105 thn) wujud secara
semulajadi, walau bagaimanapun 27Al mempnyai kelimpahan semulajadi 100%. 26Al
dihasilkan daripada argon dalam atmosfera melalui perkecaian yang disebabkan oleh proton
sinar kosmik. Isotop aluminium mempunyai penggunaan amali dalam pentarikhan endapan
laut, nodul mangan, ais glasier, kuartza dalam pendedahan batuan, dan meteorit. Nisbah 26Al
kepada 10Be telah digunakan dalam kajian peranan pengangkutan, pemendapan, simpanan
endapan, tempoh timbusan, dan hakisan pada skala masa 105 hingga 106 tahun.

Penggunaan amali 26Al kosmogenik pertama adalah dalam kajian Bulan dan meteorit.
Cebisan meteorit, selepas pelepasan daripada jasad induk, adalah didedahkan kepada
pembedilan sinar kosmik beramatan semasa perjalanannya merentasi ruang angkasa,
menyebabkan penghasilan 26Al yang banyak. Setelah jatuh ke Bumi, pemerisaian atmosfera
melindung cebisan meteorit daripada penghasilan lanjut 26Al, dan reputannya boleh

digunakan untuk menentukan usia daratan meteorit. Kajian meteorit juga telah menunjukkan
bahawa 26Al adalah secara relatifnya agak berlimpah ketika pembentukan sistem planet kita.
Kemungkinan juga, tenaga yang dibebaskan oleh reputan 26Al adalah berperanan dalam
peleburan semula dan pembezaan sesetengah asteroid selepas pembentukannya 4.6 bilion
tahun yang lalu.
Gugusan

Jurnal Science pada 14 Januari 2005 melaporkan tentang penghasilan gugusan 13 atom
aluminium (Al13) dan ia didapati berkelakuan seperti atom iodin; dan juga atom aluminium
14 (Al14) berkelakuan seperti atom Alkali Bumi. Pengkaji juga telah mengikat 12 atom iodin
kepada gugusan Al13 untuk menghasilkan kelas baru poliiodida. Penemuan ini dilaporkan
akan menimbulkan kemungkinan untuk penyifatan terbaru dalam jadual berkala: superatom.
Kumpulan penyelidik ini diketuai oleh Shiv N. Khanna (Virginia Commonwealth University)
dan A. Welford Castleman Jr (Penn State University). [5]
Langkah pengawasan

Aluminium adalah merupakan salah satu daripada unsur yang paling berlimpah yang
nampaknya tidak mempunyai fungsi berguna untuk sel-sel hidupan, akan tetapi beberapa
peratus orang adalah alah terhadapmya mereka mengalami dermatitis sentuhan daripada
apa-apa bentuk aluminium: radang yang gatal akibat penggunaan stiptik atau barangan
antipeluh, gangguan pencernaan dan ketidakmampuan untuk menyerap nutrien daripada
makanan yang dimasak pada periuk aluminium, dan muntah serta lain-lain gejala keracunan
akibat pengunyahan produk seperti Rolaids, Amphojel, dan Maalox (antasid). Dalam
sebilangan manusia pula, aluminium tidaklah setoksik logam-logam berat, tetapi terdapatnya
bukti sedikit ketoksikan sekiranya dimakan pada jumlah yang banyak, walaupun secara
amnya belum lagi terdapat bukti yang menunjukkan bahawa penggunaan perkakas-perkakas
dapur aluminium membawa kepada keracunan aluminium. Penggunaan berlebihan antasid
yang mengandungi sebatian aluminium dan penggunaan secara berlebihan bahan antipeluh
yang mengandungi aluminium adalah lebih berkemungkinan menjadi penyebab keracunan
pada manusia. Ia pernah dicadangkan bahawa aluminium mempunyai hubung kait dengan

penyakit Alzheimer, walaupun baru-baru ini kajian tersebut telah disangkal; iaitu
pengumpulan aluminium adalah mungkin merupakan akibat kerosakan daripada penyakit
Alzheimer, bukanlah penyebabnya. Dalam apa-apa kejadian sekalipun, jika terdapatnya
ketoksikan aluminium, ia semestinya adalah melalui mekanisme yang sangat tertentu, kerana
jumlah pendedahan manusia kepada unsur ini dalam bentuk tanah liat semulajadi dalam tanah
dan habuk amatlah banyak sepanjang jangka hayat manusia.

Langkah pengawasan haruslah dijalankan untuk mengelakkan aluminium daripada terkena


sesetengah bahan kimia yang boleh menyebabkannya untuk terhakis dengan cepat.
Contohnya, hanya sedikit kandungan raksa yang disapu pada permukaan sekeping aluminium
boleh memecahkan lapisan aluminium oksida yang pada kebiasaannya hadir. Dalam masa
beberapa jam sahaja, alang binaan berat boleh dilemahkan dengan ketara sekali. Oleh sebab
inilah, termometer raksa tidak dibenarkan dibawa masuk oleh kebanyakan syarikat
penerbangan, kerana aluminium merupakan komponen binaan yang biasa dalam sesebuat
pesawat terbang.
Ejaan
Sejarah penamaan/Etimologi

Pada tahun 1808, Humphry Davy asalnya mencadangkan nama alumium ketika
percubaannya untuk mengasingkan unsur baru secara elektrolisis daripada mineral alumina.
Pada tahun 1812 dia mengantikan nama tersebut kepada aluminum untuk memadankan
dengan asal-usul nama Latin. pada tahun yang sama, penyumbang tak bernama untuk
Quarterly Review membangkang penamaan aluminum, dan mencadangkan nama aluminium.

Aluminium, for so we shall take the liberty of writing the word, in preference to aluminum,
which has a less classical sound. (Q. Review VIII. 72, 1812)

Ini mempunyai kelebihan dalam pematuhan kes duluan yang ditetapkan oleh penemuan
unsur-unsur baru pada zaman tersebut iaitu penggunaan imbuhan akhir -ium: kalium,
natrium, magnesium, kalsium, dan strontium (kesemuanya telah diasingkan sendirinya oleh
Davy). Akan tetapi, ejaan -um ialah untuk unsur yang sudah pun diketahui pada zaman
tersebut: platinum, yang telah diketahui oleh orang Eropah semenjak kurun ke-16,
molibdenum, yang ditemui pada tahun 1778, dan tantalum, yang ditemui pada tahun 1802,
semuanya mempunyai ejaan yang diakhiri dengan -um.
Ejaan masa kini

Dalam bahagian dunia penutur Inggeris, ejaan (dan sebutan yang berkait) aluminium and
aluminum kedua-duanya digunakan secara umum dalam konteks sains dan bukan sains. Di
Amerika Syarikat, ejaan aluminium tidak diketahui ramai, dan ejaan aluminum adalah paling
utama. Selain Amerika Syarikat, penggunaan ejaan aluminium lebih menonjol, dan ejaan
aluminum jarang digunakan. Di Kanada, kedua-dua ejaan adalah biasa digunakan, kerana
pengaruh berganda pada bahasanya oleh kedudukan berdekatan dengan Amerika Syarikat dan
sejarah penjajahan British dan juga bilangan besar penutur Bahasa Perancis asli.

Selain Bahasa Inggeris, ejaan "ium" adalah lebih meluas: perkataan aluminium dalam Bahasa
Perancis dan Bahasa Jerman, dan bentuk serupa digunakan dalam banyak bahasa-bahasa lain.
Akibatnya, ia merupakan ejaan yang paling biasa digunakan dalam peringkat antarabangsa.

International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC) menerima aluminium sebagai
nama antarabangsa piawai untuk unsur ini pada tahun 1990, akan tetapi tiga tahun kemudian
ia mengiktiraf aluminum sebagai kelainan ejaan yang diterima pakai. Oleh itu jadual berkala
IUPAC menyenaraikan kedua-dua ejaan, tetapi meletakkan aluminium pertama [6]. IUPAC
secara rasminya lebih memilih menggunakan aluminium untuk penerbitan dalaman,
walaupun beberapa penerbitan IUPAC menggunakan ejaan aluminum.[7]
Kimia

Keadaan pengoksidaan 1

AlH dihasilkan apabila aluminium dipanaskan pada suhu 1500 C dalam persekitaran
berhidrogen.
Al2O dihasilkan dengan memanaskan oksida biasanya, Al2O3, dengan silikon pada suhu
1800 C dalam vakum.
Al2S boleh dihasilkan dengan memanaskan Al2S3 dengan rautan aluminium pada suhu
1300 C dalam vakum. Ia dengan segeranya berkadar tak seimbang pada bahan pemula.
Selenida juga dihasilkan dengan tertib yang serupa.
AlF, AlCl dan AlBr wujud dalam fasa bergas apabila trihalida dipanaskan dengan
aluminium.

Keadaan pengoksidaan 2

Aluminium suboksida, AlO boleh ditunjukkan hadir apabila serbuk aluminium terbakar
dalam oksigen.

Keadaan pengoksidaan 3
Peraturan Fajans menunjukkan bahawa kation trivalen ringkas Al3+ tidak dijangkakan
hadir pada garam kontang atau sebatian dedua seperti Al2O3. Hidroksidanya adalah bes
lemah dan garam aluminium dengan bes lemah, seperti karbonat, tidak dapat disediakan.
Garam asid kuat, seperti nitrat, adalah stabil dan larut dalam air, membentuk hidrat dengan
sekurang-kurangnya enam molekul air penghabluran.
Aluminium hidrida, (AlH3)n, boleh dihasilkan daripada trimetilaluminium dan hidrogen
berlebihan. Ia terbakar dengan letupan dalam udara. Ia juga boleh disediakan melalui tindak

balas aluminium klorida dalam litium hidrida dalam larutan eter, tetapi tidak dapat diasingkan
luar daripada pelarut.
Aluminium karbida, Al4C3 dihasilkan dengan memanaskan campuran unsur pada suhu
lebih 1000 C. Hablur kuning pucat mempunyai struktur kekisi kompleks, dan bertindak
balas dengan air atau asid cair untuk menghasilkan metana. Asetilida, Al2(C2)3, dihasilkan
dengan melalukan asetilena pada aluminium hangat.
Aluminium nitrida, AlN, boleh dihasilkan daripada unsur-unsurnya pada suhu 800 C. Ia
dihidrolisiskan oleh air untuk membentuk ammonia dan aluminium hidroksida.
Aluminium fosfida, AlP, juga dihasilkan dengan cara serupa, dan menghidrolisis
membentuk fosfin.
Aluminium oksida, Al2O3, wujud secara semulajadi dalam korundum, dan boleh
dihasilkan dengan membkar aluminium dalam oksigen atau memanaskannya dengan
hidroksida, nitrat, atau sulfat. Sebagai batu permata, kekerasannya hanya diatasi oleh berlian,
boron nitrida dan karborundum. Ia hampir-hampir tidak terlarut dalam air.
Aluminium hidroksida boleh dihasilkan sebagai mendakan bergelatin dengan
menambahkan ammonia kepada larutan berair garam aluminium. Ia adalah amfoterik, dan
kedua-duanya merupakan asid sangat lemah, dan membentuk aluminat bersama alkali. Ia
wujud dalam pelbagai bentuk hablur.
Aluminium sulfida, Al2S3, boleh disediakan dengan melalukan hidrogen sulfida pada
serbuk aluminium. Ia bersifat polimorf
Aluminium fluorida, AlF3, dihasilkan dengan merawat hidroksida dengan HF, atau boleh
dihasilkan daripada unsur-unsurnya. Ia merangkumi molekul gergasi yang memejalwap tanpa
melebur pada suhu 1291 C. Ia amatlah lengai. Lain-lain trihalida adalah bersifat dimer,
dengan struktur seperti jambatan.
Sebatian organologam dengan formula empirik AlR3 wujud dan, jika bukan juga
merupakan molekul gergasi, sekurang-kurangnya merupakan dimer atau trimer. Ia
mempunyai kegunaan dalam sintesis organik, contohnya trimetilaluminium.

Aluminohidrida adalah unsur paling elektropositif yang diketahui, dan yang paling berguna
adalah litium aluminium hidrida, Li[AlH4]. Ia mengurai menjadi litium hidrida, aluminium
dan hidrogen apabila dipanaskan, dan terhidrolisis dengan air. Ia mempunyai banyak
kegunaan dalam bidang kimia organik, terutamanya sebagai agen penurun. Aluminohidrida
juga mempunyai struktur serupa.
Tanah.
Lapisan tanah adalah formasi yang dibentuk oleh berbagai lapisan dalam tanah]] yang secara
spesifik dapat dibedakan secara geologi, kimia, dan biologi, termasuk proses
pembentukannya. Ketika usia tanah meningkat, lapisan tanah umumnya lebih mudah untuk
diamati. Pengidentifikasian dan pendeskripsian lapisan yang ada adalah langkah pertama
dalam mengklasifikasikan tanah dalam level yang lebih tinggi, menggunakan berbagai sistem
seperti USDA soil taxonomy atau Australian Soil Clasification. Badan dunia World Reference
Base for Soil Resources memberikan daftar 40 ciri lapisan tanah: Albic, Andic, Anthraquic,
Anthropedogenic, Argic, Calcic, Cambic, Chernic, Cryic, Duric, Ferralic, Ferric, Folic,
Fragic, Fluvic, Gypsic, Histic, Hydragric, Hortic, Irragric, Melanic, Mollic, Natric, Nitic,
Ochric, Petrocalcic, Petroduric, Petrogypsic, Petroplinthic, Plaggic, Plinthic, Salic, Spodic,
Sulfuric, Takyric, Terric, Umbric, Vertic, Vitric, Yermic. Endapan baru dari tanah seperti
alluvium, pasir, dan abu vulkanik mungkin tidak memiliki sejarah pembentukan lapisan dan
hanya suatu lapisan endapan yang dapat dibedakan dari tanah yang ditutupinya.

Setiap tanah biasanya memiliki tiga atau empat lapisan yang berbeda. Lapisan dibedakan
umumnya pada keadaan fisik yang terlihat, warna dan tekstur adalah yang utama. Hal ini
membawa pengklasifikasian lebih lanjut dalam hal tekstur tanah yang dipengaruhi ukuran
partikel, seperti apakah tanah itu lebih berpasir atau lebih liat dari pada lapisan tanah di atas
dan di bawahnya.

Sebagian besar jenis tanah mengacu pada pola utama lapisan tanah yang kadang-kadang
disebut dengan lapisan tanah yang ideal. Setiap lapisan ditandai dengan huruf, dengan
urutannya sebagai berikut: O-A-B-C-R.

Lapisan O
Huruf O menujukkan kata "organik". lapisan ini disebut juga dengan humus. Lapisan ini
didominasi oleh keberadaan material organik dalam jumlah besar yang berasal dari berbagai
tingkat dekomposisi. Lapisan O ini tidak sama dengan lapisan dedaunan yang berada di atas
tanah, yang sesungguhnya bukan bagian dari tanah itu sendiri.
Lapisan A
Lapisan A adalah lapisan atas dari tanah, sehingga diberi huruf A. Kondisi teknis dari
lapisan A mungkin bervariasi, namun seringkali dijelaskan sebagai lapisan tanah yang relatif
lebih dalam dari lapisan O. Lapisan ini memiliki warna yang lebih gelap dari pada lapisan
yang berada di bawahnya dan mengandung banyak material organik. Dan mungkin lapisan ini
lebih ringan dan mengandung lebih sedikit tanah liat. Lapisan A dikenal sebagai lapisan yang
memiliki banyak aktivitas biologi. Organisme tanah seperti cacing tanah, arthropoda,
nematoda, jamur, dan berbagai spesies bakteri dan bakteri archaea terkonsentrasi di sini, dan
seringkali berhubungan dengan akar tanaman.
Lapisan B
Lapisan B umunya disebut lapisan tanah bawah, dan mengandung lapisan mineral yang
mirip dengan lapisan mineral tanah liat seperti besi atau aluminium, atau material organik
yang sampai ke lapisan tersebut oleh suatu proses kebocoran. Akar tanaman menembus
lapisan tanah ini, namun lapisan ini sangat miskin material organik. Lapisan ini umumnya
berwarna kecoklatan, atau kemerahan akibat tanah liat dan besi oksida yang terbilas dari
lapisan A.
Lapisan C
Lapisan C dinamakan karena berada di bawah A dan B. lapisan ini sedikit dipengaruhi oleh
keberadaan proses pembentukan tanah dari bawah. Lapisan C ini mungkin mengandung
bebatuan yang belum mengalami proses pelapukan. Lapisan C juga mengandung material
induk.
Lapisan R

Lapisan R didefinisikan sebagai lapisan yang mengalami sebagian pelapukan bebatuan


menjadi tanah. Berbeda dengan lapisan di atasnya, lapisan ini sangat padat dan keras dan
tidak bisa digali dengan tangan.
Emas.
Emas juga diperdagangkan dalam bentuk koin emas, seperti Krugerrand yang diproduksi oleh
South African Mint Company dalam berbagai satuan berat. Satuan berat krugerrand yang
umum ditemui adalah 1/10 oz (ounce), 1/4 oz, 1/2 oz dan 1 oz. Harga koin krugerrand
didasarkan pada pergerakan harga emas di pasar komoditas dunia yang bergerak terus
sepanjang masa perdagangan. Koin Krugerrand khusus (atau biasa disebut proof collector
edition) juga diproduksi secara terbatas sesuai dengan tema tertentu. Karena diproduksi
terbatas, sering kali harga koin krugerrand edisi proof ini melebihi harga kandungan emas
koin tersebut tergantung pada kelangkaan dan kondisi koin khusus ini. Edisi yang cukup
digemari dan dicari para investor adalah edisi yang memuat gambar Nelson Mandela.

Terdapat beberapa negara yang memproduksi secara massal koin emas untuk ditawarkan
sebagai alternatif investasi, antara lain:

Australia - kangaroo
China - panda
Malaysia - kijang emas
Canada - maple leaf
Inggris - Britannia
Amerika Serikat - eagle dan buffalo
Afrika Selatan - Krugerrand
New Zealand - kiwi

Singapore - lion
Austria - philharmonic
Indonesia - Logam Mulia

Logam Mulia merupakan salah satu Unit Bisnis dari PT Aneka Tambang yang merupakan
satu-satunya usaha pemurnian emas dan perak di Indonesia yang bersertifikasi. Logam Mulia
memiliki pengakuan dari LBMA (London Bullion Market Association) dan termasuk di
dalam Good Delivery List of Acceptable Refiners of Gold Bars sejak 1 Januari 1999.
Harga emas

Beberapa hari ini, emas mengalami penurunan harga seiring dengan meredanya krisis utang
yang melilit sejumlah negara eropa seperti yunani dan italia. Harga emas batangan pada hari
ini tanggal 16 Januari 2012 berada pada harga Rp. 480,000 an /gram. Sebagai acuan adalah
harga Internasional yang berkisar USD 1,640 per Troy Ounce. (1 USD = IDR 9,100 dan 1
Troy Ounce = 31.103 gram)
Perkiraan 2012

Harga emas di prediksi akan terus mengalami kenaikan karena tidak adanya kepastian kapan
berakhirnya krisis hutang yang melilit negara-negara eropa, dan penurunan tingkat ekonomi
dari 9 negara anggota uni-Eropa, sehingga harga saham di berbagai bursa di dunia mengalami
kejatuhan. sehingga banyak masyarakat yang mengalihkan dananya untuk berinvestasi dalam
bentuk emas.
Keuntungan dan kemiskinan

Dewasa ini perusahaan-perusahaan emas menyerbu pelosok bumi dituntun oleh pemandu
yang kuat: Bank Dunia. Bank Dunia, lembaga utama yang bergiat menuntaskan kemiskinan

dunia, beranggapan bahwa perusahaan-perusahaan tambang multinasional akan membawa


investasi, mendorong pembangunan jalan, sekolah dan pekerjaan, ke negara-negara yang
tidak memiliki banyak modal selain sumber daya alam mereka.

Bank Dunia bekerja di kedua pihak. Atas desakannya, lebih dari 100 pemerintahan negara
yang mengalami masalah keuangan setuju memotong pajak dan royalti untuk memikat
perusahaan-perusahaan tambang besar, ujar James Otto, profesor tamu di sekolah hukum
University of Denver.

Sementara itu, Bank Dunia memberikan uang untuk atau menjamin lebih dari 30 proyek
tambang emas, untuk mencari keuntungan.

Meskipun tambang hanyalah bagian kecil dari portofolio Bank Dunia, ketika kecelakaan
meningkat kontroversi pun merebak. Dalam salah satu bencana terburuk, pada tahun 1995
sebuah tambang di Guyana yang dijamin oleh Bank Dunia menumpahkan lebih dari 790.000
galon limbah tambang bercampur sianida ke anak Sungai Essequibo, yang merupakan sumber
air utama negara tersebut.

Pada tahun 2001, presiden Bank Dunia waktu itu, James D. Wolfenshon, menetapkan
moratorium investasi tambang selama dua tahun dan memerintahkan penyusunan sebuah
kajian tentang keterlibatan Bank Dunia dalam industri tersebut.
Endapan emas di Indonesia

Potensi endapan emas terdapat di hampir setiap daerah di Indonesia, seperti di Pulau
Sumatera, Kepulauan Riau, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara,
Maluku, dan Papua.

Perusahaan pertambangan yang mengeksploitasi cadangan emas di Indonesia antara lain:

PT Aneka Tambang, merupakan BUMN


PT Freeport Indonesia
PT Newmont Nusa Tenggara

Ekstraksi Emas
Amalgamasi

Amalgamasi adalah proses penyelaputan partikel emas oleh air raksa dan membentuk
amalgam (Au Hg). Amalgam masih merupakan proses ekstraksi emas yang paling
sederhana dan murah, akan tetapi proses efektif untuk bijih emas yang berkadar tinggi dan
mempunyai ukuran butir kasar (> 74 mikron) dan dalam membentuk emas murni yang bebas
(free native gold).
Proses amalgamasi merupakan proses kimia fisika, apabila amalgamnya dipanaskan, maka
akan terurai menjadi elemen-elemen yaitu air raksa dan bullion emas. Amalgam dapat terurai
dengan pemanasan di dalam sebuah retort, air raksanya akan menguap dan dapat diperoleh
kembali dari kondensasi uap air raksa tersebut. Sementara Au-Ag tetap tertinggal di dalam
retort sebagai logam.
Sianidasi

Proses Sianidasi terdiri dari dua tahap penting, yaitu proses pelarutan dan proses pemisahan
emas dari larutannya. Pelarut yang biasa digunakan dalam proses cyanidasi adalah NaCN,
KCN, Ca(CN)2, atau campuran ketiganya. Pelarut yang paling sering digunakan adalah
NaCN, karena mampu melarutkan emas lebih baik dari pelarut lainnya. Secara umum reaksi
pelarutan Au dan Ag adalah sebagai berikut:

4Au + 8CN- + O2 + 2 H2O = 4Au(CN)2- + 4OH4Ag + 8CN- + O2 + 2 H2O = 4Ag(CN)2- + 4OH-

Pada tahap kedua yakni pemisahan logam emas dari larutannya dilakukan dengan
pengendapan dengan menggunakan serbuk Zn (Zinc precipitation). Reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut:

2 Zn + 2 NaAu(CN)2 + 4 NaCN +2 H2O = 2 Au + 2 NaOH + 2 Na2Zn(CN)4 + H2


2 Zn + 2 NaAg(CN)2 + 4 NaCN +2 H2O = 2 Ag + 2 NaOH + 2 Na2Zn(CN)4 + H2

Penggunaan serbuk Zn merupakan salah satu cara yang efektif untuk larutan yang
mengandung konsentrasi emas kecil. Serbuk Zn yang ditambahkan kedalam larutan akan
mengendapkan logam emas dan perak. Prinsip pengendapan ini mendasarkan deret Clenel,
yang disusun berdasarkan perbedaan urutan aktivitas elektro kimia dari logam-logam dalam
larutan cyanide, yaitu Mg, Al, Zn, Cu, Au, Ag, Hg, Pb, Fe, Pt. setiap logam yang berada
disebelah kiri dari ikatan kompleks sianidanya dapat mengendapkan logam yang
digantikannya. Jadi sebenarnya tidak hanya Zn yang dapat mendesak Au dan Ag, tetapi Cu
maupun Al dapat juga dipakai, tetapi karena harganya lebih mahal maka lebih baik
menggunakan Zn. Proses pengambilan emas-perak dari larutan kaya dengan menggunakan
serbuk Zn ini disebut Proses Merill Crowe.
Logam.
Dalam kimia, sebuah logam atau metal (bahasa Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur kimia
yang siap membentuk ion (kation) dan memiliki ikatan logam, dan kadangkala dikatakan
bahwa ia mirip dengan kation di awan elektron. Metal adalah salah satu dari tiga kelompok
unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan, bersama dengan metaloid dan nonlogam.
Dalam tabel periodik, garis diagonal digambar dari boron (B) ke polonium (Po) membedakan

logam dari nonlogam. Unsur dalam garis ini adalah metaloid, kadangkala disebut semilogam; unsur di kiri bawah adalah logam; unsur ke kanan atas adalah nonlogam.

Nonlogam lebih banyak terdapat di alam daripada logam, tetapi logam banyak terdapat dalam
tabel periodik. Beberapa logam terkenal adalah aluminium, tembaga, emas, besi, timah,
perak, titanium, uranium, dan zink.

Alotrop logam cenderung mengkilap, lembek, dan konduktor yang baik, sementara nonlogam
biasanya rapuh (untuk nonlogam padat), tidak mengkilap, dan insulator.

Dalam bidang astronomi, istilah logam seringkali dipakai untuk menyebut semua unsur yang
lebih berat daripada helium.
Sifat kimia

Logam biasanya cenderung untuk membentuk kation dengan menghilangkan elektronnya,


kemudian bereaksi dengan oksigen di udara untuk membentuk oksida basa. Contohnya:

4 Na + O2 2 Na2O (natrium oksida)


2 Ca + O2 2 CaO (kalsium oksida)
4 Al + 3 O2 2 Al2O3 (aluminium oksida)

Logam-logam transisi seperti besi, tembaga, seng, dan nikel, membutuhkan waktu lebih lama
untuk teroksidasi. Lainnya, seperti palladium, platinum dan emas, tidak bereaksi dengan
udara sama sekali. Beberapa logam seperti aluminium, magnesium, beberapa macam baja,

dan titanium memiliki semacam "pelindung" di bagian paling luarnya, sehingga tidak dapar
dimasuki oleh molekul oksigen.

Proses pengecatan, anodisasi atau plating pada logam biasanya merupakan langkah-langkah
terbaik untuk mencegah korosi.
Sifat fisika

konduktivitas listrik]], konduktivitas termal, sifat luster dan massa jenis. Logam yang
mempunyai massa jenis, tingkat kekerasan, dan titik lebur yang rendah (contohnya Logam
pada umumnya mempunyai angka yang tinggi dalam [[logam alkali dan logam alkali tanah)
biasanya bersifat sangat reaktif. Jumlah elektron bebas yang tinggi di segala bentuk logam
padat menyebabkan logam tidak pernah terlihat transparan.

Mayoritas logam memiliki massa jenis yang lebih tinggi daripada nonlogam. Meski begitu,
variasi massa jenis ini perbedaannya sangat besar, mulai dari litium sebagai logam dengan
massa jenis paling kecil sampai osmium dengan logam dengan massa jenis paling besar.
Paduan logam

Paduan logam merupakan pencampuran dari dua jenis logam atau lebih untuk mendapatkan
sifat fisik, mekanik, listrik dan visual yang lebih baik. Contoh paduan logam yang populer
adalah baja tahan karat yang merupakan pencampuran dari besi (Fe) dengan Krom (Cr).
Penggunaan Logam

Umumnya, logam bermanfaat bagi manusia, karena penggunaannya di bidang industri,


pertanian, dan kedokteran.[1] Contohnya, merkuri yang digunakan dalam proses klor alkali.
[1] Proses klor alkali merupakan proses elektrolisis yang berperan penting dalam industri

manufaktur dan pemurnian zat kimia.[1] Beberapa zat kimia yang dapat diperoleh dengan
proses elektrolisis adalah natrium, kalsium, magnesium, aluminium, tembaga, seng, perak,
hidrogen, klor, fluor, natrium hidroksida, kalium bikromat, dan kalium permanganat.[1]
Proses elektrolisis larutan natrium klorida tersebut merupakan proses klor-alkali.

Elektrolisis larutan NaCl menghasilkan natrium hidroksida di katode (kutub positif) dan gas
klor di anode (kutub negatif).[1] Pada industri angkasa luar dan profesi kedokteran
dibutuhkan bahan yang kuat, tahan karat, dan bersifat noniritin, seperti aloi titanium.[1]
Sebagian jenis logam merupakan unsur penting karena dibutuhkan dalam berbagai fungsi
biokimiawi.[1] Pada zaman dahulu, logam tertentu, seperti tembaga, besi, dan timah
digunakan untuk membuat peralatan, perlengkapan mesin, dan senjata.[1]
Logam mulia

Secara umum logam mulia berarti logam-logam termasuk paduannya yang biasa dijadikan
perhiasan, antara lain emas, perak, tembaga dan platina. Logam-logam tersebut memiliki
warna yang bagus, tahan karat, lunak dan terdapat dalam jumlah yang sedikit di alam. Emas
dan perak memiliki sifat penghantar listrik yang sangat baik sehingga banyak dipakai untuk
melapisi konektor-konektor pada perangkat elektronik.
Logam berat
Logam berat (heavy metal) adalah logam dengan massa jenis lima atau lebih, dengan nomor
atom 22 sampai dengan 92. Logam berat dianggap berbahaya bagi kesehatan bila
terakumulasi secara berlebihan di dalam tubuh. Beberapa di antaranya bersifat
membangkitkan kanker (karsinogen). Demikian pula dengan bahan pangan dengan
kandungan logam berat tinggi dianggap tidak layak konsumsi.

Kasus-kasus pencemaran lingkungan menyebabkan banyak bahan pangan mengandung


logam berat berlebihan. Kasus yang populer adalah sindrom Minamata, sebagai akibat
akumulasi raksa (Hg) dalam tubuh ikan konsumsi.

Di Indonesia, pernah dilaporkan bahwa ikan-ikan di Teluk Jakarta juga memiliki kandungan
raksa yang tinggi. Udang dari tambak Sidoarjo pernah ditolak importir dari Jepang karena
dinilai memiliki kandungan kadmium (Cd) dan timbal (Pb) yang melebihi ambang batas.
Diduga logam-logam ini merupakan dampak buangan limbah industri di sekitarnya. Kakao
dari Indonesia juga pernah ditolak pada lelang internasional karena dinilai memiliki
kandungan Cd di atas ambang batas yang diizinkan. Cd diduga berasal dari pupuk TSP yang
diberikan kepada tanaman di perkebunan.
Titanium.
Titanium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ti dan
nomor atom 22. Dia merupakan logam transisi yang ringan, kuat, berkilau, tahan korosi
(termasuk tahan terhadap air laut dan klorin dengan warna putih-metalik-keperakan. Titanium
digunakan dalam alloy kuat dan ringan (terutama dengan besi dan aluminum) dan merupakan
senyawa terbanyaknya, titanium dioksida, digunakan dalam pigmen putih. Titanium dihargai
lebih mahal daripada emas karena sifat-sifat logamnya.
Unsur ini terdapat di banyak mineral dengan sumber utama adalah rutile dan ilmenit, yang
tersebar luas di seluruh Bumi. Ada dua bentuk alotropi dan lima isotop alami dari unsur ini;
Ti-46 sampai Ti-50 dengan Ti-48 yang paling banyak terdapat di alam (73,8%). Sifat
Titanium mirip dengan zirkonium secara kimia maupun fisika.
Keunggulan Titanium
Salah satu karakteristik Titanium yang paling terkenal adalah dia sama kuat dengan baja
tapi hanya 60% dari berat baja.
Kekuatan lelah (fatigue strength) yang lebih tinggi daripada paduan aluminium.
Tahan suhu tinggi. Ketika temperatur pemakaian melebihi 150 C maka dibutuhkan
titanium karena aluminium akan kehilangan kekuatannya secara nyata.
Tahan korosi. Ketahanan korosi titanium lebih tinggi daripada aluminium dan baja.

Dengan rasio berat-kekuatan yang lebih rendah daripada aluminium, maka komponenkomponen yang terbuat dari titanium membutuhkan ruang yang lebih sedikit dibanding
aluminium.[2]
Aplikasi Titanium
Militer. Oleh karena kekuatannya, unsur ini digunakan untuk membuat peralatan perang
(tank) dan untuk membuat pesawat ruang angkasa.
Industri. Beberapa mesin pemindah panas (heat exchanger)dan bejana bertekanan tinggi
serta pipa-pipa tahan korosi memakai bahan titanium.
Kedokteran. Bahan implan gigi, penyambung tulang, pengganti tulang tengkorak, struktur
penahan katup jantung.
Mesin. Material pengganti untuk batang piston.
Perikanan. Karena sifat Titanium yang kuat, ringan, dan tahan korosif air laut jadi untuk
pembuatan pancingan.
Besi.
Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan untuk
kehidupan manusia sehari-hari. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor
atom 26. Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.[rujukan?]
Besi adalah logam yang paling banyak dan paling beragam penggunaannya. Hal itu karena
beberapa hal, diantaranya:
Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar[rujukan?],
Pengolahannya relatif mudah dan murah[rujukan?], dan
Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi[rujukan?].
Salah satu kelemahan besi adalah mudah mengalami korosi. Korosi menimbulkan banyak
kerugian karena mengurangi umur pakai berbagai barang atau bangunan yang menggunakan
besi atau baja. Sebenarnya korosi dapat dicegah dengan mengubah besi menjadi baja tahan

karat (stainless steel), akan tetapi proses ini terlalu mahal untuk kebanyakan penggunaan
besi[rujukan?].
Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Berbagai jenis logam contohnya Zink dan
Magnesium dapat melindungi besi dari korosi. Cara-cara pencegahan korosi besi yang akan
dibahas berikut ini didasarkan pada dua sifat tersebut.
Pengecatan. Jembatan, pagar, dan railing biasanya dicat. Cat menghindarkan kontak
dengan udara dan air. Cat yang mengandung timbel dan zink (seng) akan lebih baik, karena
keduanya melindungi besi terhadap korosi.
Pelumuran dengan Oli atau Gemuk. Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan
mesin. Oli dan gemuk mencegah kontak dengan air.
Pembalutan dengan Plastik. Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan keranjang
sepeda dibalut dengan plastik. Plastik mencegah kontak dengan udara dan air.
Tin Plating (pelapisan dengan timah). Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang
dilapisi dengan timah. Pelapisan dilakukan secara elektrolisis, yang disebut tin plating. Timah
tergolong logam yang tahan karat. Akan tetapi, lapisan timah hanya melindungi besi selama
lapisan itu utuh (tanpa cacat). Apabila lapisan timah ada yang rusak, misalnya tergores, maka
timah justru mendorong/mempercepat korosi besi. Hal itu terjadi karena potensial reduksi
besi lebih negatif daripada timah. Oleh karena itu, besi yang dilapisi dengan timah akan
membentuk suatu sel elektrokimia dengan besi sebagai anode. Dengan demikian, timah
mendorong korosi besi. Akan tetapi hal ini justru yang diharapkan, sehingga kaleng-kaleng
bekas cepat hancur.
Galvanisasi (pelapisan dengan Zink). Pipa besi, tiang telepon dan berbagai barang lain
dilapisi dengan zink. Berbeda dengan timah, zink dapat melindungi besi dari korosi sekalipun
lapisannya tidak utuh. Hal ini terjadi karena suatu mekanisme yang disebut perlindungan
katode. Oleh karena potensial reduksi besi lebih positif daripada zink, maka besi yang kontak
dengan zink akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katode. Dengan demikian
besi terlindungi dan zink yang mengalami oksidasi (berkarat). Badan mobil-mobil baru pada
umumnya telah digalvanisasi, sehingga tahan karat.

Cromium Plating (pelapisan dengan kromium). Besi atau baja juga dapat dilapisi dengan
kromium untuk memberi lapisan pelindung yang mengkilap, misalnya untuk bumper mobil.
Cromium plating juga dilakukan dengan elektrolisis. Sama seperti zink, kromium dapat
memberi perlindungan sekalipun lapisan kromium itu ada yang rusak.
Sacrificial Protection (pengorbanan anode). Magnesium adalah logam yang jauh lebih aktif
(berarti lebih mudah berkarat) daripada besi. Jika logam magnesium dikontakkan dengan
besi, maka magnesium itu akan berkarat tetapi besi tidak. Cara ini digunakan untuk
melindungi pipa baja yang ditanam dalam tanah atau badan kapal laut. Secara periodik,
batang magnesium harus diganti.

Nikel.
Nikel adalah unsur kimia metalik dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ni dan nomor
atom 28.
Nikel mempunyai sifat tahan karat. Dalam keadaan murni, nikel bersifat lembek, tetapi jika
dipadukan dengan besi, krom, dan logam lainnya, dapat membentuk baja tahan karat yang
keras.
Perpaduan nikel, krom dan besi menghasilkan baja tahan karat (stainless steel) yang banyak
diaplikasikan pada peralatan dapur (sendok, dan peralatan memasak), ornamen-ornamen
rumah dan gedung, serta komponen industri.
Jenis - Jenis Bahan Material Presentation Transcript

1. IlmuBahandanPengerjaanLogam(ME 091306)JENIS JENIS MATERIAL DAN


BAHAN TEKNIKKELOMPOK I1.FriskaMiftahkur A. NRP, 4208 100 1002.
SyaifuddinSaleh NRP. 4208 100 0873. WahyuCahyaHusein NRP. 4209 100 023

2. BAHAN-BAHAN TEKNIKLOGAMNON -LOGAMFERRONONFERROALAMTIRUANBESI TEMPALOGAM BERAT, LOGAM RINGAN,


LOGAM MULIAKAYU, BATUKERAMIK, KULIT, KARET ALAM, DLL.BAJA ,
PADUANBESI TUANGBAJA CARBONTHERMOSETTING,THERMOPLASTIC,

SYNTETIC RUBBER, NEOPRENE, BUTYL-RUBBERS, PVC, PTFETEPLON,


NYLON, BAKELITE DAN POLYTHENE.

3. JENIS JENIS MATERIAL DAN BAHAN TEKNIKDeskripsiUmumLogam yang


sebagianbesarterdiridariatom besidisebutlogambesi (ferrous metal)Logam yang
tidakberisi atom besidisebutlogam non besi (non ferrous metal)Macam
macamlogambesi :BesiTuangBesiTempaBaja

4. JENIS JENIS MATERIAL DAN BAHAN TEKNIKLOGAM ferroBESI TUANG


Besiinidibuatdengancaradituangataudicorsetelahmelaluiprosespeleburan. Berisi 2% 4% karbondisampingunsur lain .(mangan, fosfor,
silikondanbelerang.)SifatbesiTuangKerasdanmudahmelebur/
mencairGetassehinggatidakdapatmenahanbenturanTemperaturleleh
1250Otidakmudahberkara. Tidakdapatdisambungdenganpakukelingataudilas,
melainkanhanyadapatdisambungdenganbaut/
sekrup.AplikasiPemakaianBesiTuangPipa yang menahantekanan yang
sangattinggiTutuplubangsalurandrainasedanalatsaniter yang lainBagianstrukturrangka
(truss) yang menahangayatekanBagian bagiantianglampu, sendi, roljembatan, dll.

JENIS JENIS MATERIAL DAN BAHAN TEKNIKLOGAM ferro

BESI TEMPA (wrought iron)

Besi yang paling sedikitmengandungcampuranbahan lain. ((Karbon 0.05 0.15%,


Silika 0.15 0.2%, Fosfor 0.12 0.16%, dllsekitar 2%)

SifatbesiTempa

TahanKorosi

Temperaturlelehsekitar 1535 OC

JENIS JENIS MATERIAL DAN BAHAN TEKNIKLOGAM ferro

BAJA

PaduanantaraBesidanKarbondisebut BAJA, sedangkanPaduanBesidenganlogam lain


disebut BAJA PADUAN (Steel Alloy).

Faktor faktor penentu Sifat Baja

Kandungan Karbon

Kandinganbahan bahan lain misalnya : (Belerang, Fosfor,


Silikadanprosespemanasan).

JENIS JENIS MATERIAL DAN BAHAN TEKNIKLOGAM ferro

Pemakaian Baja dalamDuniaTeknik, Sbb :

JENIS JENIS MATERIAL DAN BAHAN TEKNIKLOGAM non-ferro

Jenislogam yang secarakimiawitidakmemilikiunsurbesiatau Ferro (Fe) .

Macam macamlogam Non-Ferro adalah :

LOGAM BERAT adalah logamdenganmassajenis lima ataulebih, dengannomor atom


22 sampaidengan 92. contoh : Canadium (Cd), dll.
Logamberatdianggapberbahayabagikesehatanbilaterakumulasisecaraberlebihandidala
mtubuh. Beberapadiantaranyabersifatmembangkitkankanker (karsinogen).

LOGAM RINGAN adalah logam yang memiliki sifat tahan korosi akan tetapi cukup
aman terhadap dampak kepada lingkungan. Contoh : Alumunium (Al)

* JENIS JENIS MATERIAL DAN BAHAN TEKNIKNONLOGAM


ALAM
Bahanalammerupakanbahanbakuprorduk yang
diperolehdan digunakansecaralangsungdaribahanalam, olehkarenaituproduk akhir yang
menggunakanbahanbakuiniakanmemilikisifat yang samadenganbahanasalnya, yang

termasukdalamkelompokini antara lain kayu, batu, karet, kulit, keramik, Celulosadan lainlain.
* JENIS JENIS MATERIAL DAN BAHAN TEKNIKNONLOGAM
TIRUAN
Bahan-bahantiruan(syntetic materials)
biasanyadiperolehdari senyawakimiadengankomposisiberbagaiunsurakandiperoleh suatusifatt
ertentusecaraspesifikatausifat yang menyerupaisifat bahanalam.
Bahaninidikenalsebagaibahan plastic (Plastics Materrials) ataunamapatennya Bakliteyang
manaMolekulitukitasebutsebagai Polymer yang berarti,
Contohdaribahanjenisiniialah :
Polythene yakni Polymer yang terdiriatas 1200 atom Carbon pada setiap 2 atom Hydrogen
sehinggamemiliki tegangansertakeuletan yang tinggi.dan padabeberapajenis
plastic memilikiregangan yang besar yang dakibatkanolehrantaiikatan yang panjang.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Material atau bahan adalah zat atau benda yang dibutuhkan untuk membuat
sesuatu. Material adalah sebuah masukan dalam produksi. Mereka seringkali adalah
bahan mentah - yang belum diproses, tetapi kadang kala telah diproses sebelum

digunakan untuk proses produksi lebih lanjut. Umumnya, dalam masyarakat teknologi
maju, material adalah bahan konsumen yang belum selesai.

Anda mungkin juga menyukai